Sel merupakan kesatuan struktural dan fungsional penyusun makhluk hidup yang dapat
memperbanyak diri. Aktivitas yang ada dalam sel terjadi dalam organel-organel yang
mendukung fungsi-fungsi tertentu. Adapun fungsi dari bagian-bagian penyusun sel adalah
sebagai berikut:
Dinding sel
Dinding sel bersifat permeabel, berfungsi sebagai pelindung dan pemberi bentuk tubuh. Sel-sel
yang mempunyai dinding sel antara lain: bakteri, cendawan, ganggang (protista), dan tumbuhan.
Kelompok makhluk hidup tersebut mempunyai sel dengan bentuk yang jelas dan kaku (rigid).
Pada protozoa (protista) dan hewan tidak mempunyai dinding sel, sehingga bentuk selnya
kurang jelas dan fleksibel, tidak kaku. Pada bagian tertentu dari dinding sel tidak ikut mengalami
penebalan dan memiliki plasmodesmata (Gambar 2.3), disebut noktah (titik).
Membran plasma
Membran plasma membatasi sel dengan lingkungan luar, bersifat semi/selektif permeabel,
berfungsi mengatur pemasukan dan pengeluaran zat ke dalam dan ke luar sel dengan cara difusi,
osmosis, dan transport aktif. Membran plasma disusun oleh fosfolipid, proten, kolesterol, dl.
Sitoplasma
Sitoplasma merupakan cairan sel yang berada di luar inti, terdiri atas air dan zat-zat yang terlarut
serta berbagai macam organel sel hidup. Organel-organel yang terdapat dalam sitoplasma antara
lain:
Retikulum Endoplasma (RE) berupa saluran-saluran yang dibentuk oleh membran
Pada RE kasar terdapat ribosom, berfungsi sebagai tempat sintesis protein. Sedangkan
pada RE halus tidak terdapat ribosom, berfungsi sebagai tempat sintesis lipid.
Ribosom terdiri atas dua unit yang kaya akan RNA, berperan dalam sintesis protein.
Ribosom ada yang menempel pada RE kasar dan ada yang terdapat bebas dalam
sitoplasma.
Mitokondria memiliki membran rangkap, membran luar dan membran dalam. Di antara
kedua membran tersebut terdapat ruang antar membran. Membran dalam berlekuk-lekuk
disebut krista yang berfungsi untuk memperluas bidang permukaan agar proses
penyerapan oksigen dan pembentukan energi lebih efektif. Pada bagian membran dalam
terdapat enzim ATP sintase yang berfungsi sebagai tempat sintesis ATP. Fungsi
mitokondria ini adalah tempat respirasi aerob. Lisosom berupa butiran kecil/bundar,
berisi enzim pencerna yang berfungsi dalam pencernaan intrasel.
Aparatus Golgi (Badan Golgi) berupa tumpukan kantung-kantung pipih, berfungsi
sebagai tempat sintesis dari sekret (seperti getah pencernaan, banyak ditemukan pada sel
kelenjar), membentuk protein dan asam inti (DNA/RNA), serta membentuk dinding dan
membran sel.
Plastida Berbentuk bulat cakram yang ditemukan pada tumbuhan, terbagi atas tiga
macam:
1. Leukoplas = Amiloplas: plastida yang tidak berwarna, dapat membentuk dan menyimpan
butir-butir zat tepung/pati.
2. Kromoplas adalah plastida berwarna selain hijau, karena adanya pigmen: melanin
(hitam), likopin (merah), xantophil (kuning), karoten (jingga), fikosianin (biru), dan
fikoeritrin (coklat).
3. Kloroplas merupakan plastida berwarna hijau, karena mengandung zat hijau daun
(klorofil), terdiri atas: klorofil a (warna hijau biru=C55H72O5N4Mg) dan klorofil b
(warna hijau kuning=C55H70O6N4Mg).
Vakuola berbentuk rongga bulat, berisi senyawa kimia tertentu atau sisa produk
metabolisme sel, yang mengandung berbagai macam zat sesuai pada jenis selnya.
Misalnya dapat berisi garam nitrat pada tanaman tembakau, tanin pada sel-sel kulit kayu,
minyak eteris pada kayu putih dan mawar, terpentin pada damar, kinin pada kina, nikotin
pada tembakau, likopersin pada tomat, piperin pada lada.
Nukleus (Inti sel) dibatasi oleh membran inti, mengandung benang-benang kromatin dan
nukleolus (anak inti sel). Membran inti terdiri atas dua lapis dan mempunyai pori.
Benang-benang kromatin akan memendek pada waktu proses pembelahan sel
membentuk kromosom. Nukleus berfungsi mengatur segala aktivitas yang terjadi dalam
sel (Gambar 2.7).
Lipoprotein ini tersusun atas 3 lapisan yang jika ditinjau dari luar ke dalam urutannya adalah:
Protein – Lipid – Protein Þ Trilaminer Layer Lemak bersifat Hidrofebik (tidak larut dalam air)
sedangkan protein bersifat Hidrofilik (larut dalam air); oleh karena itu selaput plasma bersifat
Selektif Permeabel atau Semi Permeabel (teori dari Overton).
Selektif permeabel berarti hanya dapat memasukkan /di lewati molekul tertentu saja. Fungsi dari
selaput plasma ini adalah menyelenggarakan Transportasi zat dari sel yang satu ke sel yang
lain. Khusus pada sel tumbahan, selain mempunyai selaput plasma masih ada satu struktur lagi
yang letaknya di luar selaput plasma yang disebut Dinding Sel (Cell Wall). Dinding sel tersusun
dari dua lapis senyawa Selulosa, di antara kedua lapisan selulosa tadi terdapat rongga yang
dinamakan Lamel Tengah (Middle Lamel) yang dapat terisi oleh zat-zat penguat seperti Lignin,
Chitine, Pektin, Suberine dan lain-lain Selain itu pada dinding sel tumbuhan kadang-kadang
terdapat celah yang disebut Noktah. Pada Noktah/Pit sering terdapat penjuluran Sitoplasma
yang disebut Plasmodesma yang fungsinya hampir sama dengan fungsi saraf pada hewan.
Bagian yang cair dalam sel dinamakan Sitoplasma khusus untuk cairan yang berada dalam inti
sel dinamakan Nukleoplasma), sedang bagian yang padat dan memiliki fungsi tertentu
digunakan Organel Sel. Penyusun utama dari sitoplasma adalah air (90%), berfungsi sebagai
pelarut zat-zat kimia serta sebagai media terjadinya reaksi kirnia sel. Organel sel adalah benda-
benda solid yang terdapat di dalam sitoplasma dan bersifat hidup(menjalankan fungsi-fungsi
kehidupan).
Organel Sel tersebut antara lain :
Ribosom (Ergastoplasma) Struktur ini berbentuk bulat terdiri dari dua partikel besar dan
kecil, ada yang melekat sepanjang R.E. dan ada pula yang soliter. Ribosom merupakan
organel sel terkecil yang tersuspensi di dalam sel. Fungsi dari ribosom adalah : tempat
sintesis protein. Struktur ini hanya dapat dilihat dengan mikroskop elektron.
Miitokondria (The Power House) Struktur berbentuk seperti cerutu ini mempunyai dua
lapis membran. Lapisan dalamnya berlekuk-lekuk dan dinamakan Krista
– Fungsi mitokondria adalah sebagai pusat respirasi seluler yang menghasilkan banyak
ATP (energi) ; karena itu mitokondria diberi julukan “The Power House”.
Lisosom Fungsi dari organel ini adalah sebagai penghasil dan penyimpan enzim
pencernaan seluler. Salah satu enzi nnya itu bernama Lisozym.
Badan Golgi (Apparatus Golgi = Diktiosom) Organel ini dihubungkan dengan fungsi
ekskresi sel, dan struktur ini dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop cahaya biasa.
– Organel ini banyak dijumpai pada organ tubuh yang melaksanakan fungsi ekskresi,
misalnya ginjal.
Sentrosom (Sentriol) Struktur berbentuk bintang yang berfungsi dalam pembelahan sel
(Mitosis maupun Meiosis). Sentrosom bertindak sebagai benda kutub dalam mitosis dan
meiosis. Struktur ini hanya dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop elektron.
Plastida, Dapat dilihat dengan mikroskop cahaya biasa.
1. Lekoplas (plastida berwarna putih berfungsi sebagai penyimpan makanan), terdiri dari:
– Amiloplas (untak menyimpan amilum) dan, Elaioplas (Lipidoplas) (untukmenyimpan
lemak/minyak).Proteoplas (untuk menyimpan protein).
2. Kloroplas yaitu plastida berwarna hijau. Plastida ini berfungsi menghasilkan klorofil dan
sebagai tempat berlangsungnya fotosintesis.
3. Kromoplas
yaitu plastida yang mengandung pigmen, misalnya :
- Karotin (kuning)
- Fikodanin (biru)
- Fikosantin (kuning)
- Fikoeritrin (merah)
Vakuola (RonggaSel) Beberapa ahli tidak memasukkan vakuola sebagai organel sel.
Benda ini dapat dilihat dengan mikroskop cahaya biasa. Selaput pembatas antara vakuola dengan
sitoplasma disebut Tonoplas Vakuola berisi :
1. garam-garam organik
2. glikosida
3. tanin (zat penyamak)
4. minyak eteris (misalnya Jasmine pada melati, Roseine pada mawar
5. Zingiberine pada jahe)
6. alkaloid (misalnya Kafein, Kinin, Nikotin, Likopersin dan lain-lain)
7. enzim,
8. butir-butir pati
9. Pada boberapa spesies dikenal adanya vakuola kontraktil dan vaknola non kontraktil.
10. Mikrotubulus Berbentuk benang silindris, kaku, berfungsi untuk mempertahankan bentuk
sel dan sebagai “rangkasel” Contoh organel ini antara lain benang-benang gelembung
pembelahan Selain itu mikrotubulus berguna dalam pembentakan Sentriol, Flagela dan
Silia.
11. Mikrofilamen
12. Seperti Mikrotubulus, tetapi lebih lembut. Terbentuk dari komponen utamanya yaitu
protein aktin dan miosin (seperti pada otot). Mikrofilamen berperan dalam pergerakan
sel.
13. Peroksisom (Badan Mikro) Ukurannya sama seperti Lisosom. Organel ini senantiasa
berasosiasi dengan organel lain, dan banyak mengandung enzim oksidase dan katalase
(banyak disimpan dalam sel-sel hati).
Berdasarkan ada tidaknya selaput inti kita mengenal 2 penggolongan sel yaitu :
Sel Prokariotik (sel yang tidak memiliki selaput inti), misalnya dijumpai
pada bakteri, ganggang biru.
Sel Eukariotik (sel yang memiliki selaput inti).
Fungsi dari inti sel adalah : mengatur semua aktivitas (kegiatan) sel, karena di dalam inti
sel terdapat kromosom yang berisi ADN yang mengatur sintesis protein.
Organel-Organel Sel
Suatu sel, baik sel hewan maupun sel tumbuhan, memiliki banyak organel dengan fungsi
tertentu. Ada beberapa perbedaan organel pada sel hewan bila dibandingkan dengan sel
tumbuhan. Untuk lebih jelas perhatikan gambar dan penjelasan berbagai organel sel berikut ini.
Organel-Organel Sel
1. Inti (nukleus)
Inti bertugas mengendalikan semua aktivitas sel mulai metabolisme hingga pembelahan sel.
Pada sel eukariotik, inti diselubungi oleh membran inti (karioteka) rangkap dua dan berpori,
sedangkan pada sel prokariotik inti tidak memiliki membran. Di dalam inti didapati cairan yang
disebut nukleoplasma, kromosom yang umumnya berupa benang kromatin, dan anak inti
(nukleolus) yang merupakan tempat pembentukan asam ribonukleat (ARN).
2. Retikulum Endoplasma
Organel ini berupa sistem membran yang berlipat-lipat, menghubungkan antara membran sel
dengan membran inti, dan berperan dalam proses transpor zat intra sel. Ada dua macam RE yaitu
RE halus dan RE kasar yang permukaannya ditempeli banyak ribosom.
3. Ribosom
Ribosom berfungsi sebagai tempat sintesis protein dan merupakan contoh organel yang tidak
bermembran. Organel ini terutama disusun oleh asam ribonukleat, dan terdapat bebas dalam
sitoplasma maupun melekat pada RE.
4. Badan Golgi
Organel ini berbentuk seperti kantong pipih, berfungsi dalam proses sekresi lendir, glikoprotein,
karbohidrat, lemak, atau enzim, serta berfungsi membentuk lisosom. Karena fungsinya dalam
hal sekresi, maka badan golgi banyak ditemui pada sel-sel penyusun kelenjar.
5. Lisosom
Berbentuk kantong-kantong kecil dan umumnya berisi enzim pencernaan (hidrolisis) yang
berfungsi dalam peristiwa pencernaan intra sel. Sehubungan dengan bahan yang dikandungnya
lisosom memiliki peran dalam peristiwa:
6. Mitokondria
Mitokondria adalah organel yang berfungsi sebagai tempat respirasi aerob untuk pembentukan
ATP sebagai sumber energi sel. Organel yang hanya dimiliki oleh sel aerob ini memiliki dua
lapis membran. Membran bagian dalam berlipat-lipat dan disebut krista, berfungsi memperluas
permukaan sehingga proses pengikatan oksigen dalam respirasi sel berlangsung lebih efektif.
Bagian yang terletak diantara membran krista berisi cairan yang disebut matriks banyak
mengandung enzim pernafasan atau sitokrom
7. Mikrotubulus dan Mikrofilamen (sitoskeleton)
Mikrotubulus berbentuk seperti benang silindris, disusun oleh protein yang disebut tubulin. Sifat
mikrotubulus kaku sehingga diperkirakan berfungsi sebagai ‘kerangka’ sel karena berfungsi
melindungi dan memberi bentuk sel. Mikrotubulus juga berperan dalam pembentukan sentriol,
silia, maupun flagela.
Mikrofilamen mirip seperti mikrotubulus, tetapi diameternya lebih kecil. Bahan yang
membentuk mikrofilamen adalah aktin dan miosin seperti yang terdapat pada otot. Dari hasil
penelitian diketahui ternyata mikrofilamen berperan dalam proses pergerakan sel, endositosis,
dan eksositosis. Gerakan Amuba merupakan contoh peran dari mikrofilamen.
8. Sentrosom
Sentrosom merupakan organel yang disusun oleh dua sentriole. Sentriole berbentuk seperti
tabung dan disusun oleh mikrotubulus yang terdiri atas 9 triplet, terletak di dekat salah satu
kutub inti sel. Sentriole ini berperan dalam proses pembelahan sel dengan membentuk benang
spindel. Benang spindel inilah yang akan menarik kromosom menuju ke kutub sel yang
berlawanan.
9. Vakuola
Merupakan rongga yang terbentuk di dalam sel, dan dibatasi membran yang disebut tonoplas.
Pada tumbuhan vakuola berukuran sangat besar dan umumnya termodifikasi sehingga berisi
alkaloid, pigmen anthosianin, tempat penimbunan sisa metabolisme, ataupun tempat
penyimpanan zat makanan. Pada sel hewan vakuolanya kecil atau tidak ada, kecuali hewan
bersel satu. Pada hewan bersel satu terdapat dua jenis vakuola yaitu vakuola makanan yang
berfungsi dalam pencernaan intrasel dan vakuola kontraktil yang berfungsi sebagai
osmoregulator.
10. Plastida
Merupakan organel yang umumnya berisi pigmen. Plastida yang berisi pigmen klorofil disebut
kloroplas, berfungsi sebagai organel utama penyelenggara proses fotosintesis. Kromoplas adalah
plastida yang berisi pigmen selain klorofil, misalkan karoten, xantofil, fikoerithrin, atau
fikosantin, dan memberikan warna pada mahkota bunga atau warna pada alga. Plastida yang
tidak berwarna disebut leukoplas, termodifikasi sedemikian rupa sehingga berisi bahan organik.
Ada beberapa macam leukoplas berdasar bahan yang dikandungnya: amiloplas berisi amilum,
elaioplas (lipoplas) berisi lemak, dan proteoplas berisi protein.
11. Peroksisom atau Badan Mikro
Peroksisom merupakan kantong kecil yang berisi enzim katalase, berfungsi menguraikan
peroksida (H2O2) yang merupakan sisa metabolisme yang bersifat toksik menjadi air dan
oksigen. Organel ini banyak ditemui pada sel hati. Glioksisom adalah badan mikro pada
tumbuhan, berperan dalam proses pengubahan senyawa lemak menjadi sukrosa.