Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

KONSEP STRUKTUR PENYUSUN KEHIDUPAN


Tugas ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah kimia
Dosen Pengampun: Asmiana Saputri Ilyas, S.kep.,Ns. M.Kes

Disusun Oleh :
Zalsyabillah Resky Aulia (202303006)

PROGRAM STUDI GIZI


INSTITUT TEKNOLOGI DAN KESEHATAN
TRI TUNAS NASIONAL
2023

i
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.....................................................................................................................ii
KATA PENGANTAR.....................................................................................................iii
BAB I. PENDAHULUAN................................................................................................1
Latar Belakang Masalah.............................................................................................1
BAB II. PEMBAHASAN.................................................................................................2
A. Komponen kimia anorganik dan organik dalam sel..........................................2
B. Peran garam dan mineral dalam fungsi sel........................................................4
C. Bagaimana karbohidrat dan protein mempengaruhi fungsi Sel......................5
BAB III. PENUTUP.........................................................................................................7
A. Kesimpulan...........................................................................................................7
B. Saran.....................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................8

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Konsep
Struktur Penyusun Kehidupan. Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini
adalah untuk memenuhi tugas dosen pada mata kuliah Kimia. Selain itu, makalah
ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang Struktur Penyusun
Kehidupan bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Saya juga mengucapkan terima kasih Asmiana Saputri Ilyas, S.kep.,Ns.
M.Kes selaku dosen mata kuliah Kimia yang telah memberikan tugas ini sehingga
dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya
tekuni.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga Kami dapat menyelesaikan makalah ini. Saya
menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi
kesempurnaan makalah ini.

Oransbari, 02 Oktober 2023


Penulis

Zalsyabillah Resky Aulia

iii
BAB I
PENDAHULUAN

BAB I. PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah

Struktur penyusun kehidupan merupakan topik yang sangat penting dalam kajian
biologi. Konsep ini meliputi komposisi kimia anorganik dan organik dalam sel,
kegunaan garam, mineral pada sel, rumus umum karbohidrat, kegunaan
karbohidrat bagi sel, pembagian karbohidrat menurut susunan molekulnya, unsur
atau penyusun protein, pembagian protein, dan contoh-contoh protein.
Pemahaman yang baik tentang konsep ini dapat memberikan gambaran yang lebih
jelas tentang bagaimana kehidupan terbentuk dan berfungsi. Oleh karena itu,
makalah ini akan membahas secara rinci dan terperinci tentang setiap bagian dari
konsep struktur penyusun kehidupan dalam kajian biologi. Dalam makalah ini,
akan dijelaskan tentang latar belakang masalah yang menjadi dasar penyusunan
makalah ini. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat dan pengetahuan
baru bagi pembaca.
A. Rumusan Masalah
1. Apa saja komponen kimia anorganik dan organik dalam sel?
2. Bagaimana garam dan mineral berperan dalam fungsi sel?
3. Bagaimana karbohidrat dan protein mempengaruhi fungsi sel?

B. Tujuan Penulisan
1. Menjelaskan komposisi kimia anorganik dan organik dalam sel secara
rinci.
2. Menjelaskan peran garam dan mineral dalam fungsi seluler.
3. Menjelaskan bagaimana karbohidrat dan protein mempengaruhi fungsi
sel.

1
BAB II
PEMBAHASAN

BAB II. PEMBAHASAN


A. Komponen kimia anorganik dan organik dalam sel

Sel adalah unit dasar kehidupan yang kompleks, dan di dalamnya terdapat
berbagai macam komponen kimia anorganik dan organik yang bekerja bersama
untuk menjalankan fungsi-fungsi vital. Berikut adalah komponen kimia anorganik
dan organik utama dalam sel, beserta penjelasan rinci tentang masing-masing
komponen:
 Komponen Kimia Anorganik dalam Sel:
1. Air (Air atau H2O): Air adalah komponen utama dalam sel dan
merupakan pelarut universal. Air memainkan peran penting dalam
berbagai reaksi kimia sel dan juga memberikan dukungan struktural pada
sel.
2. Ion Anorganik (Natrium, Kalium, Kalsium, Magnesium, Klorida,
Fosfat, dll.): Ion-anorganik seperti natrium (Na+), kalium (K+), kalsium
(Ca2+), dan magnesium (Mg2+) adalah elektrolit penting yang memegang
peran kunci dalam menjaga potensial membran sel, kontraksi otot,
transmisi impuls saraf, dan berbagai reaksi biokimia.
3. Garam (Misalnya Natrium Klorida - NaCl): Garam adalah senyawa
anorganik yang terdiri dari ion positif dan negatif. Mereka diperlukan
untuk menjaga keseimbangan ionik dalam sel, serta untuk regulasi volume
sel.

2
 Komponen Kimia Organik dalam Sel:
1. Asam Nukleat (DNA dan RNA): Asam nukleat adalah molekul organik
yang mengandung informasi genetik sel. DNA (asam deoksiribonukleat)
menyimpan instruksi genetik untuk sintesis protein, sementara RNA (asam
ribonukleat) terlibat dalam sintesis protein.
2. Protein: Protein adalah molekul organik yang terdiri dari rantai panjang
asam amino. Mereka memiliki berbagai fungsi dalam sel, termasuk
struktural, enzimatik (katalis reaksi kimia), transportasi, dan dukungan
imun.
3. Karbohidrat: Karbohidrat adalah molekul organik yang terdiri dari
karbon, hidrogen, dan oksigen. Mereka berfungsi sebagai sumber energi
utama dalam sel dan juga berperan dalam pengenalan sel, seperti
glikoprotein pada membran sel.
4. Lipid: Lipid adalah molekul organik yang termasuk dalam kelompok
yang beragam, termasuk lemak, fosfolipid, dan steroid. Mereka
membentuk membran sel, menyimpan energi, dan berpartisipasi dalam
regulasi sinyal seluler.
5. ATP (Adenosin Triphosphate): ATP adalah molekul organik yang
merupakan sumber utama energi kimia dalam sel. Energi yang dibutuhkan
untuk berbagai proses seluler dihasilkan melalui pemecahan ATP menjadi
ADP (Adenosin Difosfat) dan energi.
6. Vitamin dan Kofaktor: Vitamin adalah senyawa organik yang
diperlukan dalam jumlah kecil untuk berbagai reaksi biokimia dalam sel.
Mereka berperan sebagai kofaktor enzim dan penting untuk kesehatan
seluler.
7. Pigmen dan Zat Warna: Pigmen seperti klorofil (untuk fotosintesis) dan
pigmen lainnya memainkan peran penting dalam proses-proses biokimia
dan memberikan warna pada beberapa sel dan jaringan.
Semua komponen kimia ini bekerja bersama dalam kerangka kerja kompleks
untuk menjaga kehidupan seluler dan menjalankan fungsi-fungsi seperti
pertumbuhan, reproduksi, metabolisme, dan respons terhadap lingkungan. Sel
merupakan unit dasar kehidupan yang sangat kompleks dengan interaksi yang
sangat terkoordinasi antara komponen-komponennya.

3
B. Peran garam dan mineral dalam fungsi sel

Garam dan mineral memainkan peran penting dalam fungsi seluler karena
mereka adalah komponen kimia anorganik yang esensial untuk berbagai proses
biokimia dalam sel. Berikut adalah penjelasan lebih detail tentang peran garam
dan mineral dalam fungsi seluler:
1. Osmoregulasi: Garam seperti natrium (Na+), kalium (K+), dan klorida (Cl-)
adalah elektrolit yang berperan dalam menjaga keseimbangan air dalam sel.
Proses ini dikenal sebagai osmoregulasi. Keseimbangan ion ini penting untuk
menjaga turgor sel, yang mengontrol tekanan dalam sel dan struktur sel.
Ketidakseimbangan ion dapat menyebabkan dehidrasi atau pembengkakan sel.
2. Potensial Membran Sel: Ion natrium (Na+), kalium (K+), dan kalsium (Ca2+)
adalah kunci dalam menjaga potensial membran sel. Potensial membran adalah
perbedaan potensial listrik antara dalam dan luar sel yang diperlukan untuk
transmisi impuls saraf, kontraksi otot, dan banyak proses biokimia lainnya. Pumpa
ion seperti pompa natrium-potassium (Na+/K+ pump) membantu menjaga
keseimbangan ion ini.
3. Aktivitas Enzimatik: Beberapa mineral seperti magnesium (Mg2+) berfungsi
sebagai kofaktor enzim, yang berarti mereka diperlukan untuk aktivitas enzim
tertentu. Enzim adalah protein yang mengkatalisis reaksi kimia dalam sel, dan
kofaktor mineral membantu enzim menjalankan fungsi mereka dengan efisien.
4. Transportasi Nutrisi: Ion seperti natrium (Na+) dan glukosa (glucose) berperan
dalam proses transportasi nutrisi ke dalam sel. Ini terjadi melalui proses transport
aktif dan pasif yang memungkinkan berbagai molekul masuk atau keluar dari sel.
5. Keseimbangan Asam-Basa: Mineral seperti bikarbonat (HCO3-) berperan
dalam menjaga keseimbangan asam-basa dalam sel. Keseimbangan ini penting
untuk menjaga pH seluler yang tepat, karena perubahan pH yang signifikan dapat
mengganggu fungsi enzim dan struktur sel.
6. Pembentukan Tulang dan Struktur Jaringan: Mineral seperti kalsium (Ca2+),
fosfor (P), dan magnesium (Mg2+) penting dalam pembentukan dan pemeliharaan
jaringan ikat, tulang, dan gigi. Kalsium khususnya adalah komponen utama dalam
pembentukan matriks tulang.
7. Sinyal Seluler: Ion kalsium (Ca2+) juga berperan dalam transduksi sinyal
seluler. Ketika terjadi perubahan konsentrasi kalsium dalam sitoplasma, ini dapat
memicu berbagai respons seluler seperti kontraksi otot, sekresi hormon, dan
pengaktifan enzim.

4
8. Detoksifikasi: Mineral seperti besi (Fe) dan seng (Zn) juga berperan dalam
detoksifikasi molekul-molekul beracun dalam sel, seperti oksigen reaktif dan
logam berat.

Dengan demikian, garam dan mineral adalah komponen esensial dalam sel yang
memainkan peran kunci dalam menjaga fungsi seluler yang normal dan sehat.
Ketidakseimbangan dalam konsentrasi garam dan mineral dalam sel dapat
menyebabkan berbagai masalah kesehatan dan gangguan fungsi seluler.

C. Bagaimana karbohidrat dan protein mempengaruhi fungsi Sel

Karbohidrat dan protein adalah dua kelas molekul organik yang memiliki peran
yang sangat penting dalam fungsi seluler. Mari kita bahas bagaimana karbohidrat
dan protein mempengaruhi fungsi sel secara detail:
Karbohidrat:
1. Sumber Energi: Karbohidrat adalah salah satu sumber energi utama dalam sel.
Saat dikonsumsi dan dipecah dalam proses glikolisis, karbohidrat menghasilkan
molekul ATP (adenosin trifosfat) yang digunakan sebagai sumber energi untuk
berbagai aktivitas seluler.
2. Struktur Seluler: Beberapa jenis karbohidrat, seperti selulosa dalam dinding sel
tumbuhan dan kitin dalam eksoskeleton serangga, membentuk struktur penting
dalam sel yang memberikan dukungan mekanis dan perlindungan.
3. Pengenalan Seluler: Karbohidrat juga berperan dalam pengenalan seluler.
Molekul karbohidrat di permukaan sel (glikoprotein dan glikolipid) berfungsi
sebagai penanda yang membantu sel mengenali dan berkomunikasi dengan sel
lain, serta mengidentifikasi patogen dan zat asing.
4. Penyimpanan Energi: Sel menyimpan kelebihan glukosa dalam bentuk glikogen
(pada hewan) atau amilum (pada tumbuhan) untuk digunakan nanti saat energi
tambahan dibutuhkan.
Protein:
1. Enzim: Protein adalah kelas molekul yang paling penting dalam sel untuk
katalisis reaksi kimia. Mereka bertindak sebagai enzim, yang mempercepat reaksi
kimia dalam sel tanpa mengalami perubahan permanen dalam prosesnya. Enzim
memungkinkan reaksi kimia vital seperti pencernaan makanan, sintesis DNA, dan
metabolisme energi untuk berjalan dengan cepat dan efisien.

5
2. Struktur Seluler: Protein juga merupakan komponen struktural penting dalam
sel. Contohnya, protein keratin membentuk rambut, kuku, dan kulit. Protein
kolagen memberikan kekuatan pada jaringan ikat dalam tubuh. Protein juga
merupakan komponen penting dalam pembentukan sel dan organel sel.
3. Transportasi: Protein dapat berperan dalam transportasi zat-zat penting
melintasi membran sel. Misalnya, protein transporter membantu ion dan molekul
melewati membran sel, memungkinkan berbagai proses seperti penyerapan nutrisi
dan pengeluaran produk sampingan metabolisme.
4. Sinyal Seluler: Protein juga terlibat dalam sinyal seluler. Reseptor protein di
permukaan sel mengenali sinyal dari hormon atau molekul lainnya, dan inisiasi
respons seluler seperti pengaktifan enzim atau perubahan dalam jalur sinyal.
5. Imunitas: Protein antibodi adalah bagian penting dari sistem kekebalan tubuh
yang membantu melawan infeksi dan penyakit. Mereka mengenali patogen dan
memicu respons kekebalan untuk memusnahkannya.
6. Kontraksi Otot: Protein kontraktif, seperti aktin dan mioglobin, memungkinkan
otot untuk berkontraksi dan berfungsi dalam pergerakan tubuh.
Dengan demikian, karbohidrat dan protein memiliki peran yang sangat penting
dalam fungsi seluler. Karbohidrat memberikan energi, struktur, dan pengenalan
seluler, sementara protein berperan dalam katalisis reaksi kimia, struktur,
transportasi, sinyal seluler, pertahanan, dan banyak fungsi lainnya dalam sel.
Keduanya bekerja bersama dengan komponen lain seperti lipid, asam nukleat, dan
mineral untuk menjaga kelangsungan hidup dan fungsi seluler yang tepat.

6
BAB III
PENUTUP

BAB III. PENUTUP


A. Kesimpulan

Karbohidrat dan protein adalah dua komponen kimia organik yang sangat
penting dalam fungsi seluler. Karbohidrat berfungsi sebagai sumber energi utama,
membentuk struktur seluler, berperan dalam pengenalan seluler, dan menyimpan
kelebihan energi dalam bentuk glikogen atau amilum. Di sisi lain, protein
memiliki peran yang sangat beragam dalam sel, termasuk sebagai enzim
katalisator reaksi kimia, komponen struktural, transportasi molekul, pengirim
sinyal seluler, dukungan sistem kekebalan, dan dalam kontraksi otot.
Kedua kelompok ini, bersama dengan komponen kimia lainnya seperti
lipid, asam nukleat, dan mineral, berinteraksi secara kompleks untuk menjaga
kelangsungan hidup dan fungsi seluler yang tepat. Mereka memungkinkan sel
untuk melakukan berbagai aktivitas vital, termasuk pertumbuhan, reproduksi,
metabolisme, dan beradaptasi terhadap perubahan lingkungan. Jadi, pemahaman
peran karbohidrat dan protein dalam sel sangat penting untuk memahami dasar
biologi dan kesehatan manusia.

B. Saran

Penelitian secara langsung mungkin bisa lebih baik untuk keakuratan data
yang dipaparkan

7
DAFTAR PUSTAKA

1. https://eprints.ums.ac.id/32469/6/BAB%20I.pdf
2. http://repository.fe.unj.ac.id/7317/2/table%20of%20content.pdf
3. https://eprints.ums.ac.id/11107/2/BAB_I.pdf
4. http://eprints.unm.ac.id/4266/1/BAB%20I.pdf
5. https://www.pascasarjana.warmadewa.ac.id/assets/download/Pedoman
%20Penelitian%20Pasca%20Unwar_159861.pdf
6. https://repository.uin-suska.ac.id/18177/6/6.%20BAB
%20I__2018496PMH.pdf

Anda mungkin juga menyukai