Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

“KONSEP PESERTA DIDIK DAN PENDIDIK ”

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah

Pengantar Pendidikan

Dosen Pengampun

Dzaki Isyuniandri, S.Pd.M.Pd.

Disusun oleh :

1. Anita Surya Wulandari (224420029)


2. Fitri Nur Wahyuni (224420014)
3. Rafilia Tamar Hilwa (224420036)
4. Dandi Pradana (224420055)

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PANCA MARGA (UPM)

DRINGU, PROBOLINGGO

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “KONSEP
DASAR PESERTA DIDIK DAN PENDIDIK” Selama proses pengerjaan
makalah ini, penulis mendapat bantuan, motivasi, dan masukan dari berbagai
pihak. Sehubungan dengan hal itu, penulis ingin menyampaikan terimakasih
kepada:

1. Prof. Dr. Ir. H. R. Abdul Haris, M.M. selaku Rektor Universitas Panca
Marga.
2. Ludfi Arya Wardhana,.S.Pd., M.Pd. selaku Dekan Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan.
3. Dzaki Isyuniandri, S.Pd.M.Pd. selaku Dosen Pengampun Pengantar
pendidikan
4. Orang tua yang senantiasa memberikan doa dan motivasi dalam
penyelesaian karya tulis ini.
5. Tema-teman yang membantu dalam pembuatan makalah ini
6. Semua yang terlibat dalam pembuatan makalah ini.

Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami
terima demi kesempurnaan karya ilmiah ini. Akhir kata, penulis berharap semoga
makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua.

Probolinggo, 01 Oktober 2022 Penulis


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Setiap peserta didik memiliki kecerdasan yang berbeda, banyak orang
yang menntuk seorang peserta didik harus memiliki IQ yang tinggi. Hal
tersebut membuat banyak sekali orang yang masih salah kaprah dalam menilai
kecerdasan seseorang yang berdasarkan dengan nilai IQ. Menurut banyak
orang, seseorang yang ber-IQ tinggi memeliki kecerdasan yang tinggi pula
dan sebaliknya seseorang yang ber-IQ rendah memiliki kecerdasan yang
rendah. Padahal kecerdasan seseorang tidak dapat dinilai berdasarkan IQ-nya
tetapi bagaimana seseorang tersebut dapat menyelesaikan yang masalah yang
nyata. Dari hal tersebut kita tahu bahwa orang yang cerdas tidak selalu
berkaitan dengan otak saja, namun bisa mengenai beberapa hal seperti,
kreativitas, logika, kesadaran diri, pemahaman yang baik terhadap sesuatu,
atau kemampuan untuk menyelesaikan masalah. (Ananda, 2022)
Dari hal tersebut dapat diambil bahwa kecerdasan setiap orang itu
berbeda – beda. Adapun seseorang yang memiliki kecerdasan ganda,
kecerdasan ganda adalah perpaduaan antara otak kanan dan kiri untuk
melakukan kerja. Kecerdasan ganda dibagi menjadi berbagai tipe yaitu,
spasial, linguistik, intrapersonal, kinestetik, matematis, musikal, naturalis, dan
eksistensialis. Dengan banyaknya jenis kecerdsan yang dimiliki setiap orang
berbeda, sehingga kita tidak dapat menuntut atau mengharapkan setiap peserta
didik memiliki kecerdasan yang berbeda. (Anggreinie, 2021)
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, dapat dirumuskan rumusan masalah
dalam makalah ini sebagai berikut :
a. Apa pengertian peserta didik?
b. Apa maksud dari peserta didik sebagai persona?
c. Apa yang dimaksud dengan tipologi kepribadian peserta didik?
d. Apa yang dimaksud dengan kecerdasan ganda pada peserta didik?
1.3 Tujuan masalah
Adapun tujuan dalam membuat makalah ini :
a. Memahami pengertian peserta didik/
b. Memahami peserta didik sebagai persona.
c. Memahami tipologi kepribadian peserta didik.
d. Memahami kecerdasan ganda pada peserta didik
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian

Peserta didik adalah seseorang yang berusaha mengembangkan potensi


diri dengan mengembangkan potensi yang telah dimiliki, baik itu melalui
pendidikan formal maupun pendidikan nonformal ada jenjang dan jenis
pendidikan tertentu. Peserta didik memiliki kewajiban penting yang harus
dipenuhi ketika menempuh studi pada suatu pendidikan, seperti menjaga
norma-norma pendidikan dan berkontribusi dalam menanggung biaya
penyelenggaraan pendidikan.

Selain itu, peserta didik juga memiliki beberapa hak yang didapatkan
ketika menempuh studi di suatu jenjang pendidikan, seperti mendapatkan
pelayanan pendidikan, mendapatkan beasiswa bagi yang berprestasi,
mendapatkan biaya pendidikan bagi peserta didik yang kondisi finansialnya
kurang mampu, dan menyelesaikan program pendidikan sesuai dengan
kecepatan belajar masing-masing. (Nasional, 2022)

2.2 Peserta didik sebagai personal

Menurut KBBI personal adalah hal – hal yang bersifat pribadi dan
perseorangan. Jadi peserta didik sebgai personal adalah seseorang yang yang
ingin mengembangkan potensi dirinya dengan sifat pribadi yang dimilki
orang tersebut. Sifat setiap peserta didik akan berbeda – beda dengan yang
peserta didik yang lain. Adapun ciri khas peserta didik yang dijelaskan oleh
Umar Tirtarahardja dan La Sulo (1994) adalah bahwa peserta didik
merupakan:

a. Individu yang memiliki potensi fisik dan psikis yang


khas, sehingga merupakan insane yang unik. Maksudnya ia sejak lahir
telah memiliki potensi-potensi yang berbeda dengan individu lain
yang ingin dikembangkan dan diaktualisasikan.
b.  Individu yang sedang berkembang, yakni selalu ada perubahan
dalam diri peserta didik secara wajar baik yang ditujukan kepada diri
sendiri maupun kearah penyesuaian dengan lingkungan.
c. Individu yang membutuhkan bimbingan individual dan
perlakuan manusiawi. Maksudnya adalah walaupun ia adalah
makhluk yang berkembang punya potensi fisik dan psikis untuk bisa
mandiri, namun karena belum dewasa maka ia membutuhkan bantuan
dan bimbingan dari pihak lain sesuai kodrat kemanusiaannya.
d. Individu yang memiliki kemampuan untuk mandiri. Hal ini
dikarenakan bahwa di dalam diri anak ada kecenderungan untuk
memerdekakan diri, sehingga mewajibkan bagi pendidik dan orang
tua untuk setapak demi setapak memeberikan kebebasan kepada anak
dan pada akhirnya pendidik mengundurkan diri. (Gita, 2014)

2.3 Tipologi kepribadian peserta didik

Tipologi keperibadian peserta didik ditemukan oleh Henry Murray, ia


berpendapat bahwa kepribadian dapat dipahami dengan mudah dengan cara
menyelidiki dari bentuk yang telah ada dialam.

a. Autonomy
Kepribadiaan seseorang yang bersifat mandiri, dan tidak ingin
adanya campur tangan orang lain dalam menyelesaikan suatu
masalah yang dimilikinya. Orang tersebut memilik ciri khas tidak
senang jika dibantu orang lain, dan juga tidak senang jika disuruh
oleh orang lain dalam melakukan suatu hal.
b. Affiliation
Kepribadian yang biasa dimiliki seorang ekstrovet yaitu suka
berteman dengan banyak orang. Orang seerti ini biasanya akan muah
dikenal dan mngenal orang lain sejak pertemuan pertamanya dengan
orang lain.
c. Succurance
Kepribadiaan ini cenderung manja, dan selalu menginginkan
bantuan dari orang lain untuk menyelesaikan hal – hal yang
dilakukannya. Kepribadiaan ini akan mudah tertinggal bila tidak
mendapatkan bantuan dari orang lain.
d. Nurturrance
Kepribadian yang memilki sifat murah hati terhadap lainnya.
Seseorang yang bersifat seperti ini cenderung mudah untuk
meminjamkan suatu hal, membantu orang lain, bahkan terkadang
mereka akan lupa dengan dirinya sendiri saat memerlukan hal
tersebut karena terlalu mengutamakan orang lain terlebih dahulu.
e. Agression
Kepribadian ini memiliki emosi yang sulit terkontrol sehingga
akan mudah tersinggung dan marah, selain itu jika mereka diganggu
akan menyerang balik dengan cara yang lebih keras dan berlebihan.
Hal ini akan menimbulkan suatu masalah jika tidak dapat
menanggulanginya dengan baik.
f. Dominance
Kepribadian yang memilki sifat ingin menguasai atau mengatur
teman. Orang ini biasanya sangat menonjol diantaranya banyaknya
peserta didik. Orang yang memiliki sifat seperti ini biasanya di dalam
suatu kelas akan menjadi ketua kelas karena sifatnya yang mengatur
tersebut.
g. Achievment
Kepribadian ini memiliki semangat kerja yang sangat tinggi yang
ditandai dengan mereka akan menyelesaikan tugas sebelum pada
tenggat waktu yang telah ditentu. Mereka akan merasa banyak
pikiran jika tugas yang diberikan belum selesai dikerjakan. Orang
jenis ini mengerjakan tugasnya dengan sungguh – sungguh tanpa
adanya bantuan dari orang lain. (Kurniatama, 2015)

2.4 Kecerdasan ganda pada peserta didik

Teori kecerdasan ganda ini ditemukan oleh seorang ilmuwan bernama


Howard Gardner. Menurutnya setiap orang itu memilki keunikan masing –
masing. Bahkan seseorang terlahir sebagai kembar indektikpun memiliki
kecerdasan yang berbeda di dalam kehidupan dan masyarakat. Menurut
Howard Gardner kecerdasan ganda seseorang dapat dibagi menjadi sembilan
yaitu :

a. Kecerdasan spasial – visual


Ciri-ciri dari kecerdasan ini yaitu dapat memanipulasi ruang dan
visual; dapat berpikir dan mengingat menggunakan gambar, serta
memahami gambar dengan baik. Biasanya orang dengan
kecerdasasan ini mampu membaca peta, diagram, tabel dan infografis
dengan mudah. Seseorang yang memiliki kecerdasan ini biasanya
akan mudah memahami materi bila ada suatu gambar yang berkaitan
dengan materi tersebut, ataupun gambar tersebut disederhanakan lagi
sehingga mudah dipahami.
b. Kecerdasan Linguistik
Orang dengan kecerdasan linguistik memiliki kelebihan dalam
kemampuan verbal. Ia mudah mengingat kata-kata, membaca,
menulis, berbicara, berargumentasi dan senang dengan permainan
kata. Seseorang yang memilki kecerdasan linguistik cendurng lebih
mudah mengingat ketika orang lain menjelaskannya.
c. Kecerdasan Intrapersonal
Seseorang yang memiliki kecerdasan ini biasanya memiliki
kemampuan intuitif yang tinggi, serta dapat memahami kelebihan dan
kekurangan yang dimilikinya, serta dapat mengetahui bakat yang
telah dimilikinya, serta dapat mengontrol emosinya dengan baik.
d. Kecerdasan Interpersonal
Seseorang yang memiliki kecerdasan ini dapat berkomunikasi
dengan baik dan menjalin hubungan orang lain dengan baik.
Kecerdasan ini memiliki ciri seperti pandai bernegosiasi, bekerja
sama, dan membaca situasi sosial. Orang ini biasanya mudah berbaur
dengan orang banyak.
e. Kecerdasan Tubuh – Kinestetik
Kecerdasan ini sangat erat kaitannya dengan olah fisik, mereka
biasanya seseorang yang aktif dalam kelas. Karena mereka dapat
dengan mudah mengingat gerakan, responsif terhadap lingkungan
fisik, dan senang melakukan aktifitas fisik. Seseorang yang seperti ini
biasanya pandai dalam hal yang berkaitan dengan olahraga.
f. Kecerdasan Logis – Matematis
Kecerdasan ini erat kaitannya pola, logika, angka dan fakta yang
saling terkait. Anak yang memiliki IQ tinggi memiliki kecerdasan
logis-matematis yang baik. Ia mudah menganalisa data,
menyelesaikan masalah secara logika dan berpikir deduktif. Biasanya
anak tersebut lebih menguasai dalam hal hitung berhitung yang
berkaitan dengan matematika.
g. Kecerdasan Musikal
Menurut Gardner orang dengan kecerdasan musikal mudah
mengingat, mengenali, menganalisis dan menciptakan musik. Ia
mudah mengenali perbedaan unsur dalam musik seperti nada, melodi,
harmoni, ritmik, kecepatan, warna suara dan lain sebagainya.
h. Kecerdasan Eksistensialis
Orang yang memiliki kecerdasan ini tidak puas dan menerima
keberadaannya begitu saja. Ia mempertanyakan keberadaan manusia
termasuk dirinya sendiri dan juga hakikat segala sesuatu. Ciri-cirinya
tenang, menguasai diri dengan baik, suka berbicara pada diri sendiri,
mampu menempatkan diri dalam berbagai situasi dan lingkungan.
i. Kecerdasan Naturalis
Orang dengan kecerdasan naturalis mudah beradaptasi di alam,
memahami dengan mudah melalui eksplorasi, senang berinteraksi
dengan binatang, berpetualang dan berpergian ke alam. Biasanya
mereka suka belajar dengan segala hal yang berkaitan dengan alam,
dan akan sangat dalam memahaminya dan akan lebih suka praktik
daripada materi.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Peserta didik adalah seseorang yang berusaha mengembangkan potensi
diri dengan mengembangkan potensi yang telah dimiliki, baik itu melalui
pendidikan formal maupun pendidikan nonformal ada jenjang dan jenis
pendidikan tertentu. dapun ciri khas peserta didik yang dijelaskan oleh Umar
Tirtarahardja dan La Sulo (1994) adalah bahwa peserta didik merupakan:
Individu yang memiliki potensi fisik dan psikis yang khas, Individu yang
sedang berkembang, Individu yang membutuhkan bimbingan individual dan
perlakuan manusiawi. Individu yang memiliki kemampuan untuk mandiri.
Tipologi keperibadian peserta didik ditemukan oleh Henry Murray, ia
berpendapat bahwa kepribadian dapat dipahami dengan mudah dengan cara
menyelidiki dari bentuk yang telah ada dialam. Teori kecerdasan ganda ini
ditemukan oleh seorang ilmuwan bernama Howard Gardner. Menurutnya
setiap orang itu memilki keunikan masing – masing. Bahkan seseorang
terlahir sebagai kembar indektikpun memiliki kecerdasan yang berbeda di
dalam kehidupan dan masyarakat. Menurut Howard Gardner kecerdasan
ganda seseorang dapat dibagi menjadi sembilan.

3.2 Saran

Setiap peserta didik setidaknya harus tahu apa saja kekurangan dan
kelebihan yang telah dimilikinya. Sehingga mereka akan dengan mudah
untuk mengetahui cara pembelajarn yang cocok untuk dipakai bagi diri
sendiri. Dan setiap peserta didik pasti memiliki cara belajar yang berbeda –
beda sehingga para guru bisa menyesuaikan atau menyatukan diantara
banyaknya cara pembelajaran yang ada
DAFTAR PUSTAKA

Ananda. (2022, Maret 06). Gramedia Blog. Retrieved Oktober 01, 2022, from
gramedia.com: https://www.gramedia.com

Anggreinie, S. (2021, November 18). Kompasiana Beyond Blogging. Retrieved


Oktober 01, 2022, from kompasiana.com: https://www.kompasiana.com

Gita. (2014). Peserta Didik dan Pendidik. Salam Pendidikan , 02.

Kurniatama, A. (2015). Peserta Didik. Slideshare , 21-22.

Nasional, U.-U. N. (2022, - -). Quipper Campus. Retrieved Oktober 01, 2022,
from campus.quipper.com: https://campus.quipper.com

Anda mungkin juga menyukai