Anda di halaman 1dari 3

Eksplorasi konsep 1.

2 (22)

1. NILAI KEMANUSIAAN: KEBAJIKAN UNIVERSAL

Guru menuntun,membimbing, memotivasi siswa. Guru sebagai sosok teladan,role model bagi siswa.
Guru harus mempunyai motivasi internal pada dirinya untuk selalu melakukan kebjikan dan tidak
pernah lelah menebarkan kebaikan. Melakukan hal baik dengan tulus ikhlas sehingga membawa
kebermanfaatan untuk kita sendiri dan orang lain.
2. A. BAGAIMANA MANUSIA TERGERAK

A. BAGAIMANA MANUSIA TERGERAK hal yang bekerja secara alami pada diri seorang manusia dan
mempengaruhi bagaimana manusia dalam berperilaku adalah sikap ,pengetahuan dan tindakan yang
bisa berasal dari lingkungan sekitar misalnya dari keluarga, tetangga, teman, dan lingkungan sekolah
tempatnya mencari ilmu pengetahuan . Kalau lingkungan sekitarnya terbiasa dengan perilaku yang
sopan , ramah tanpa diajari pun a otomatis akan mengikuti kebiasaan tersebut dan sebaliknya kalau
lingkungannya terbiasa dengan sikap cuek, acuh terhadap orang lain juga akan mengikuti ke hal
tersebut .

3. A.1. Cara kerja otak: Sistem berpikir cepat dan lambat

Perbedaan berfikir cepat dengan berfikir lambat ialah proses yang di lalui serta hasil yang di dapatkan.
Orang yang berfikir lambat senantiasa mengelluarkan banyak energi, dan hasil yang didapatkan tidak
sempurna. Berbeda dengan Berfikir cepat, Waktu yang dibutuhkan singkat, hemat energi serta hasilnya
lebih memuaskan. seperti gambaran menaiki eskalator yang berjalan menurun dengan mengikuti
alunan eskalator sesuai arah dan tujuannya.
4. Perumpamaan Otak 3-in-1 (Triune) Manusia Menggunakan Tangan

erumpamaan Otak 3-in-1 (Triune) Manusia Menggunakan Tangan Otak manusia memiliki 3 bagian,
yaitu (1) otak reptil yang mengatur gerak refleks pada tubuh dan kerja organ dalam tubuh, (2) otak
mamalia yang bertugas mengatur emosi manusia, bertanggung jawab atas dinamika hormon, dan
sistem kekebalan tubuh, serta (3) otak berpikir (otak luhur manusia dan otak primata) yang bertugas
mengatur kemampuan berpikir strategis, kreatif, dan metakognitif. Tugas kita adalah belajar bagaimana
penggunaan otak luhur manusia adar tidak dikendalikan emosi semata (otak reptil).
5. A.2. Lima (5) Kebutuhan Dasar Manusia: Kebutuhan Genetis

A.2. Lima (5) Kebutuhan Dasar Manusia: Kebutuhan Genetis Terdapat 5 kebutuhan dasar manusia yaitu
(1) kebutuhan untuk bertahan hidup (survival), (2) kebutuhan kasih sayang dan rasa diterima (love and
belonging), (3) kebutuhan pengakuan atas kemampuan (power), (4) kebutuhan akan pilihan atau
kebebasan (freedom), serta (5) kebutuhan untuk merasa senang (fun).
6. A.3. Tahap tumbuh kembang anak - Wiraga-wirama Ki Hadjar Dewantara

A.3. Tahap tumbuh kembang anak - Wiraga-wirama Ki Hadjar Dewantara Tahap tumbuh kembang anak
menurut Ki Hajar Dewantara dibagi menjadi 3 yaitu wiraga, wiraga-wirama, dan wirama. Tahap ini harus
kita sesuaikan dalam memberikan pembelajaran sesuai dengan kodrat murid.
7. Tahap perkembangan psikososial Erik Erikson

ahap perkembangan psikososial Erik Erikson ERIK ERIKSON seorang psikolog mengatakan bahwa
kepribadian seseorang itu tumbuh dalam rangkaian tahapan (8 tahapan). Tahapan pertumbuhan
manusia berdasarkan kemampuan yang harus disesuaikan berdasarkan usia. Sehingga dapat mencetak
manusia yang berkepribadian yang hebat. sehingga kita dapat menyesuaikan bagaimana kita
mengahadpi siswa kita? di tahap apa siswa kita? dan apa yang harus ia dapatkan? . dan sebagainya
8. Tugas A.

Tugas A. 1. Sebagai guru yang mendidik murid dengan menghadirkan pembelajaran yang berpusat
pada murid, kita harus memahami dan menerapkan 5 kebutuhan dasar manusia, tahap tumbuh-
kembang anak berserta pengaruhnya pada pembentukan kebiasaan dan nilai-nilai hidup manusia dapat
terlaksana dengan baik, sehingga murid dapat mencapai kebahagiaan setinggi-tingginya sebagai
manusia dan anggota masyarakat. 2. Nilai-nilai yang perlu diperkuat sebagai guru penggerak adalah
berpihak pada murid, mandiri, reflektif, kolaboratif, dan inovatif dalam menggerakkan murid, rekan
guru serta komunitas sekolah.
9. B. BAGAIMANA MANUSIA MERDEKA BERGERAK Manusia merdeka adalah manusia yang berdiri atas
kehendaknya sendiri dan tidak bergantung pada orang lain.
10. B.1. Manusia Merdeka: Berdaya dalam Memilih (Teori Pilihan)

B.1. Manusia Merdeka: Berdaya dalam Memilih (Teori Pilihan) Manusia yang merdeka adalah manusia
yang tidak terperintah dan mampu menentukan pilihannya sendiri dan manusia yang dapat mengatur
hubungan kemerdekaannya terhadap kememrdekaan orang lain. Dengan adanya kemerdekaan pada
diri manusia maka akan membuat manusia lebih berkembang secara optimal. Untuk itu sebagai
pendidik maka kita menuntun anak sesuai dengan kodratnya supaya mencapai keselamatan dan
kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun anggota masyarakat.
11. Aksioma1 terkait “pilihan” (Glasser, 1998)

Aksioma1 terkait “pilihan” (Glasser, 1998) Manusia yang merdeka menurut Glasser yaitu manusi yang
bisa mengendalikan diri, menjaga relasi atau hubungan dengan sesama, manusia yang memahami
bagaimana arti dari masa lalu untuk perbaikan masa depan. setiap perilaku manusia terdiri dari
tindakan, pemikiran, perasaan dan fisiologis.
12. B.2. Manusia Merdeka: Termotivasi dari Dalam (Motivasi Intrinsik)

B.2. Manusia Merdeka: Termotivasi dari Dalam (Motivasi Intrinsik) Dengan memahami dan mematuhi
atas 5 dasar kebutuhan anak sebagai pribadi yang beraneka ragam sesuai dengan kodrat alam dan
kodrat zamannya seorang pendidik harus mampu dan mau menggerakkan pribadinya terlebih dahulu
untuk bisa menjadi pemimpin dalam pendidikan. Dijelaskan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan
terencana sehingga perlu bekal dalam mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran yang
dapat membuat anak senantiasa merasa kompeten, merasa saling terhubung, dan merasa otonom.
13. B.3. Mewujudkan Profil Pelajar Pancasila

B.3. Mewujudkan Profil Pelajar Pancasila B.3. Mewujudkan Profil Pelajar Pancasila Profil Pelajar Pancasila
diharapkan menjadi pegangan pendidik dalam membangun karakter anak yaitu : Beriman, bertakwa
kepada Tuhan yang Maha Esa ( mengamalkan nilai-nilai agama dan kepercayaannya ) dan berakhlak
mulia ( menghormati diri sendiri dan orang lain ) ; Mandiri ( mampu mengelola dirinya sendiri );
Bergotong-royong; Berkebinekaan global ( memiliki identitas diri yang matang ) ; Bernalar kritis
( kemampuan nalar dirinya untuk memproses informasi ) ; Kreatif ( mampu menghasilkan yang
bermakna dan bermanfaat )dan bernalar kritis ( berfikir secara rasional ).
14. B.4. Nilai-nilai Guru Penggerak

B.4. Nilai-nilai Guru Penggerak Nilai dari seorang Guru Penggerak diharapkan untuk memimpin dan
mengelola perubahan. Nilai-nilai guru penggerak meliputi: (1) berpihak pada murid maksudnya Guru
penggerak untuk selalu bergerak dengan mengutamakan kepentingan murid, (2) reflektif diharapkan
Guru Penggerak dimana mereka senantiasa memaknai pengalaman yang terjadi di sekelilingnya, baik
yang terjadi pada diri sendiri maupun pihak lain secara positif-apresiatif, (3) mandiri dimaksudkan Guru
Penggerak harussenantiasa memampukan dirinya sendiri dalam melakukan aksi serta berkenan
mengambil tanggung jawab dan turun tangan untuk memulai perubahan, (4) kolaboratif Guru
Penggerak mampu senantiasa membangun daya sanding; (5) inovatif adalah seorang Guru Penggerak
mampu senantiasa memunculkan gagasan segar dan tepat guna.
15. Tugas B.

1. nilai-nilai guru penggerak yang dikuatkan setelah saya memahami materi teori pilihan motivasi
instrinsik Pendidikan harus mampu menuntun anak untuk memilih jalan kodrat yang menguatkan
mereka sebagai manusia dan anggota masyarakat. Seorang guru harus mampu menuntun murid sesuai
kodratnya agar dapat mencapai keselamatan dan kebahagian yang setinggi-tingginya sebagai manusia
dan anggota masyarakat, Untuk mewujudkan hal tersebut seorang Guru Penggerak harus mampu
mengaktualisasikan lima nilai Paradigma Berfikir seorang Guru Penggerak. 2. Tergerak untuk
meningkatkan kualitas profesionalisme sendiri dan melakukan inovasi/perubahan untuk mewujudkan
transformasi pendidikan di Indonesia. Membangun budaya belajar yang betul-betul berpihak kepada
anak, yang betul-betul memberi ruang kepada setiap individu anak untuk tumbuh dan berkembang
sesuai dengan fitrahnya. Karena yang lebih menentukan tumbuh kembang anak adalah kodratnya
sebagai manusia yang berpikir.
16. C. BAGAIMANA MENGGERAKKAN MANUSIA: MENUNTUN KEKUATAN KODRAT MANUSIA

C. BAGAIMANA MENGGERAKKAN MANUSIA: MENUNTUN KEKUATAN KODRAT MANUSIA Keluarga


merupakan faktor yang paling penting dalam pembentukan karakter. Karena dari sanalah dasarnya.
Proses mulai lahir hingga dewasa kita memperoleh didikan dari keluarga. Pentingnya pengaruh
keluarga akan menjadi dasar bagaimana kita kelak berperilaku setelah terjun di masyarakat.
17. C.1. Berpikir strategis dan menguatkan lingkaran pengaruh

C.1. Berpikir strategis dan menguatkan lingkaran pengaruh Guru penggeraka adalah agen perubahan
yang sifatnya transformatif. Demi menjangkau perubahan kompleks dan kepentingan lebih banyak
murid tidak akan mampu dilakukan sendirian, perlu menggerakkan labih banyak pihak yang
mendukung dan berpartisipasi agar mampu menggerakkan orang lain dan berdampak pada murid, kita
perlu memahami konsep lingkaran pengaruh. Lingkaran pengaruh adalah gambaran sejauh mana
pengaruh efektif dalam membawakan perubahan, atau dalam menggerakkan orang lain. Mulailah
dengan menguatkan lingkaran pengaruh dimensi diri sendiri kemudian orang lain, institusi, dan
lingkungan masyarakat.
18. C.2. Diagram identitas gunung es
C.2. Diagram identitas gunung es Guru merupakan teladan bagi murid-muridnya, sehingga guru harus
mampu mengembangkan dirinya menjadi teladan nilai-nilai kebajikan dan memanfaatkan ekosistem
lingkungan sadar-bawah sadar, fisik-psikis, maupun ekstrinsik-intrinsik untuk menumbuhkan nilai-nilai
kebajikan dengan konsisten melalui gotong-royong bersama segenap anggota komunitas di sekolah.
19. Video pendek berjudul “Diagram Identitas Gunung Es” Manusia pun dapat dideskripsikan seperti
gunung es. Apa yang nampak dari seseorang, misalnya sikap, ucapan dan perilakunya, adalah
permukaannya saja. Orang hidupnya berhasil atau sukses, itu luarnya saja. Mungkin tidak mudah
melihat dibalik itu, misalnya bagaimana orang menjalankan kedisiplinan, kerja keras, kerendahan hati,
integritas, dedikasi, atau pengorbanannya.
20. C.3. Peran Guru Penggerak Peran guru penggerak diantaranya adalah mengembangkan diri sendiri
dan orang lain, memimpin pembelajaran, memimpin manajemen sekolah serta memimpin komunitas
sekolah. Peran ini harus dimiliki oleh seorang calon guru penggerak agar pendidikan di Indonesia bisa
bergerak maju dan tidak tertinggal oleh kemajuan pendidikan diluar negeri.
21. Tugas C. Lumpkin (2008), menyatakan bahwa guru dengan karakter baik mengajarkan murid mereka
tentang bagaimana keputusan dibuat melalui proses pertimbangan moral. Guru ini membantu
muridnya memahami nilai-nilai kebaikan dalam diri mereka sendiri, kemudian mereka mempercayainya
sebagai bagian yang tak terpisahkan dari siapa mereka, hingga kemudian mereka terus menghidupinya.
Guru dengan karakter yang baik melestarikan nilai-nilai kebaikan di tengah masyarakat melalui murid-
murid mereka. Emosi adalah bagian utama dari lingkungan yang sifatnya psikis dan intrinsik yang dapat
dipengaruhi dan harus dipertimbangkan pengembangannya oleh guru. Dalam rangkaian modul
Pendidikan Guru Penggerak ini aspek emosi akan dibahas tersendiri dengan lebih detail dalam modul
Pembelajaran Sosial Emosional.
22. Penutup Semoga bermanfaat bagi kami para guru dan juga dapat memberikah perubahan yang
positif demi tercapainya tujuan pendidikan.

Anda mungkin juga menyukai