Anda di halaman 1dari 3

1.

Cara kerja orak: sistem berfikir cepat dan lambat


Secara alamiah kita dikuasai oleh sistem otak berfikir cepat, untuk itu kita harus
mempelajari penggunaan otak luhur agar kita tidak begitu saja memperkenankan otak
cepat menguasai keputusan-keputusan yang kita diambil
2. Perumpamaan Otak 3-in-1 (Triune) Manusia Menggunakan Tangan
Sebagai pendidik kita perlu menguasai emosi, dengan mempelajari pola kerja otak
tersebut, otak kita elastis memiliki kemampuan untuk belajar, untuk itu kita harus
memaksimalkan otak luhur kita untuk menjadi lebih baik
3. Lima kebutuhan dasar manusia
a. bertahan hidup (survival),
b. Kasih sayang dan Rasa Diterima (love and belonging),
c. Kekuasaan dan Penguasaan (Kebutuhan Pengakuan atas Kemampuan)
d. Kebebasan (Kebutuhan Akan Pilihan)
e. Kesenangan (Kebutuhan untuk merasa senang)
4. Tahap tumbuh kembang anak
Tahap tumbuh kembang anak - Wiraga-wirama Ki Hadjar Dewantara
Tahap tumbuh kembang anak menurut KHD dibagi menjadi 3 tahapan yaitu a. Wiraga
yaitu di usia 0-8 tahun pada tingkat Paut/TK dan SD, pada tahapan ini guru
memberikan akses dan memberikan pengalaman belajar anak agar mereka dapat
mengeksplorasi dunianya dengan maksimal b. Wiraga-Wirama di usia 9-16 tahun pada
tingkat SD, SMP, dan SMA, pada tahap ini guru harus menuntun anak melakukan dan
membiasakan hingga akhirnya mereka menyadari mengapa kebiasaan-kebiasaan baik
itu harusdilakukan c. Wirama di usia 17 -24 tahun pada tingkatan SMA ke atas, pada
tahapan ini guru harus menuntun anak untuk mengambil keputusan-keputusan yang
menebalkan laku positif jati dirinya.

5. Tahapan perkembangan psikososial menurut erik erikson yaitu 1. Tahap 1 (Usia 0-1,5
tahun). 2. Tahap 2 (Usia 1,5-3 tahun) 3. Tahap 3 (Usia 3-5 tahun) 4. Tahap 4 (Usia 5-
12 tahun) 5. Tahap 5 (Usia 12-18 tahun) 6. Tahap 6 (Usia 18-40 tahun)

Bagaimana Bapak/Ibu memahami cara kerja otak, 5 kebutuhan dasar manusia, tahap
tumbuh-kembang anak berserta pengaruhnya pada pembentukan kebiasaan dan nilai-nilai
hidup manusia? Mengapa demikian?

Cara Kerja otak dalam mengambil keputusan dipengaruhi oleh dua sistem berfikir yaitu
berfikir cepat dan berfikir lambat. Berfikir cepat dikelola oleh otak reptil dan otak mamalia
serta berfikir lambat dikelola oleh otak primata dan luhur manusia. Cara kerja sistem tersebut
dapat diumpamakan seperti naik eskalator yang bergerak turun, eskalator yang turun
menggambarkan kerja tubuh manusia yang mendahulukan penghematan energi, seperti otak
reptil dan mamalia bekerja untuk menghemat energi seperti otomasi bagian-bagian tubuh kita
yang bekerja dibawah sadar sehingga meminimalkan energi. Sedangkan sistem berfikir
lambat diibaratkan seperti berjalan naik ke atas dengan eskalator yang turun.
Menurut Bapak/Ibu nilai-nilai apa yang perlu dikuatkan sebagai guru penggerak? Mengapa
demikian?

Sebagai pendidik harus peka dan menyadari bahwa otak perserta didik terbagi dalam dua
sistem yang berbeda, sehingga mampu menggunakan 2 sitem berfikir tersebut dengan
sengaja dan didasari oleh budi pekerti luhur

6. Manusia merdeka adalah manusia yang berdikari


Apa makna dari pernyataan: manusia merdeka adalah manusia yang berdaya dalam
memilih dan mereka termotivasi dari dalam?
7. Manusia Merdeka : Berdaya dalam Memilih (Teori Pilihan)
pendidikan adalah menuntun, menuntun dalam kemerdekaan anak dalam belajar
dengan memperhitungkan kemerdekaan orang lain

Ki Hadjar Dewantara pernah mengingatkan pada kita tentang konsep manusia


merdeka, yaitu: mereka tidak terperintah, mereka dapat menegakkan dirinya, tertib
mengatur perikehidupannya, sekaligus tertib mengatur perhubungan mereka dengan
kemerdekaan orang lain. Dengan begitu, pendidikan seyogyanya adalah upaya sadar
untuk menumbuhkan manusia-manusia yang merdeka.
8. Perilaku kita adalah pilihan kita
9. Termotivasi dari Dalam (Motivasi Intrinsik)
Manusia merdeka: termotivasi dari dalam, agar anak termotivasi anak harus mampu
menghayati perasaannya untuk mengambil makna positif
10. Mewujudkan Profil Pelajar Pancasila
profil pelajar pancasila menjadi harapan untuk perubahan-perubahan karakter peserta
didik kita yang akhir-akhir ini dirasa mengalami penurunan, untuk itu sebagai pendidik
kita harus bersama-sama bergerak menuntun mewujudkan profil pelajar pancasila di
setiap aktifitas yang kita lakukan
11. nilai-nilai guru penggerak: (1) berpihak pada murid, (2) reflektif, (3) mandiri, (4)
kolaboratif, serta (5) inovatif.
Penerapan perpaduan nilai-nilai guru penggerak tersebut saya yakini dapat
memberikan gebrakan perubahan yang luar biasa

Berpihak pada anak Keberpihakan pada anak artinya sebagai pendidik kita fokus
mengutamakan kepentingan peserta didik, dan selalu diawali dengan pertanyaan apa yang
dibutuhkan peserta didik. contohnya peserta didik membutuhkan suasana pembelajaran yang
menyenangkan, maka sebagai pendidik dalam pembelajaran kita bangun lingkungan belajar
yang menyenangkan dengan cara memperbanyak interaksi positif, memberikan perhatian,
pahami latar belakang peserta didik, berikan suport, gunakan media sosial kegemaran
mereka untuk media pembelajaran seperti tiktok ataupun instagram. Semoga bisa
memberikan gambaran yang lebih luas tentang pembelajaran yang berpusat pada peserta
didik

12. MENGGERAKKAN MANUSIA: MENUNTUN KEKUATAN KODRAT MANUSIA


Mulailah dari dimensi diri sendiri sampaik akhirnya mempengaruhi identitas murid dan
menumbuhkan nilai-nilai kebajikan
Berfikir strategis dan menguatkan lingkaran pengaruh
Sebagai guru penggerak, Bapak/Ibu tentu memahami bahwa perubahan yang sifatnya
transformatif demi menjangkau kepentingan lebih banyak murid tidak akan mampu
dilakukan sendirian, perlu menggerakkan lebih banyak guru, lebih banyak pihak. Agar
mampu menggerakkan orang lain agar berdampak pada murid, Bapak/Ibu perlu
memahami konsep lingkaran pengaruh. Secara sederhana, lingkaran pengaruh adalah
gambaran sejauh mana pengaruh Bapak/Ibu efektif dalam membawakan perubahan,
atau dalam menggerakkan orang lain
13. “Diagram Identitas Gunung Es” yang berusaha menggambarkan bagaimana karakter
seseorang ditumbuhkan.
Karakter peserta didik dipengaruhi oleh nilai-nilai, kepercayaan, dan pola pikir. untuk
itu kita harus melakukan pengkondisian dan pembiasaan melalui keteladanan dan
aturan-aturan yang konsisten dijalankan agar nilai-nilai, kepercayaan, dan pola pikir
dapat tumbuh dengan baik dan positif
14. Di masa mendatang, Guru Penggerak diharapkan dapat memainkan peran-peran
memimpin perubahan dalam ekosistem pendidikannya masing-masing. Kepemimpinan
seorang Guru tentunya akan lebih maksimal jika memiliki keterampilan ataupun
kompetensi yang sesuai dengan tujuan pendidikan yang diharapkan
mengembangkan diri dan orang lain,
memimpin pembelajaran,
memimpin manajemen sekolah,
serta memimpin pengembangan sekolah
1. Apa kaitan antara diagram identitas gunung es dengan penumbuhan Profil Pelajar
Pancasila pada murid dan transformasi pendidikan?

Diagram identitas gunung es menggambarkan bahwa konsep penumbuhan karakter, gunung


es di lautun yang terlihat hanya bagian kecilnya saja namun potensi terbesarnya yang di
dalam lautan tidak terlihat, demikian juga karakter manusia yang terlihat hanya 12 %
sedangkan sisanya ada di dalam diri tiap manusia. Untuk memaksimalkan karakter yang tidak
terlihat dan mengubahnya, maka perlu pengkondisian dan pembiasaan yang positif dengan
jalan keteladanan dan sistem/aturan yang konsisten hingga akhirnya tumbuh karakter baik
profil pelajar pancasila

2. Apa konsekuensi logis dari diagram identitas gunung es pada peran saya sebagai Guru
Penggerak dalam transformasi pendidikan?

Sebagai pendidik harus menjadi teladan untuk tumbuh kembangnya karakter peserta didik

Anda mungkin juga menyukai