Anda di halaman 1dari 2

Jurnal Refleksi Dwi Mingguan Kedua

Model 4C
Modul 1.2

Connection

Dua peran Calon Guru Penggerak (CGP) adalah mendorong kolaborasi dan
menggerakkan komunitas praktisi ada keterkaitan dengan materi berpikir strategis dan
lingkaran pengaruh. Dalam lingkaran pengaruh, kita memiliki kuasa dan kepercayaan diri
untuk menjalankan inisiatif perubahan pada komunitas praktisi. Menggerakkan komunitas
praktisi untuk menciptakan transformasi pendidikan perlu dibangun upaya-upaya yang
terhubung dan sesuai alurnya. Upaya yang perlu diperhatikan adalah menguatkan relasi
(saling percaya, saling menghormati, saling bebas berekspresi), agar terbukalah
komunikasi (dialog, terhubung hati dengan hati), lalu memungkinkan kolaborasi, hingga
menghadirkan kontribusi.

Challenge
Materi atau pendapat dari narasumber yang berbeda dari praktik yang saya jalankan
selama ini adalah implementasi tahap tumbuh kembang anak menurut KHD pada periode
kedua terutama pada jenjang SMA. KHD menggunakan istilah Wiraga Wirama untuk
periode delapan tahun kedua tumbuh kembang anak pada umur 9 - 16 Tahun. Pada
periode usia ini, anak mulai berkembang pikirannya. Maka, selain melanjutkan pendidikan
untuk mengakomodasi kebutuhan perkembangan jasmani dan indera mereka yang belum
usai, pendidik juga mulai fokus dalam menuntun proses berpikir anak agar mereka
semakin selaras (seirama) dengan sesamanya dan lingkungannya. Saya berpikir bahwa
siswa di umur jenjang sekolah menengah atas harus menuruti semua instruksi yang saya
berikan. Praktik yang benar berdasarkan teori dari KHD adalah menuntun anak untuk
melakukan, membiasakan, menginsyafi, hingga akhirnya menyadari mengapa mereka
(misalnya) melakukan kebiasaan baik yang mereka lakukan di sekolah, bukan sekedar
menuruti suatu instruksi saja.

Concept
Konsep-konsep utama yang saya pelajari dan menurut saya penting untuk terus dibawa
selama menjadi Calon Guru Penggerak atau bahkan setelah menjadi Guru Penggerak
yaitu, Pertama, melatih dan membiasakan sistem berpikir lambat agar kita tidak
dikendalikan oleh otak reptil sehingga semua respon dari informasi melalui proses berpikir,
apakah merupakan ancaman atau aman. Kedua, aksioma atau kuasa untuk memilih
hal-hal positif. Dalam menentukan metode pengajaran dan pengalaman belajar murid,
kita bisa merujuk pada teori tumbuh hidup anak menurut KHD. Ketiga, untuk memperluas
dan menguatkan lingkaran pengaruh pada komunitas praktisi atau lingkungan lebih luas,
maka seorang guru penggerak perlu memperhatikan kebutuhan dasar manusia. Keempat,
Diagram identitas, profil pelajar pancasila dan peran guru penggerak. Diagram identitas
gunung es memberikan perumpamaan yg sangat berharga bagi guru bahwa tantangan
terbesar dalam memimpin perubahan karakter dari murid menuju profil pelajar Pancasila
adalah perilaku yg tidak tampak. Konsekuensi logis dari diagram identitas gunung es
terhadap peran saya sebagai guru penggerak adalah menggerakkan ekosistem
lingkungan pendidikan untuk memberikan keteladanan dan sistem yg konsisten agar
menumbuhkan motivasi intrinsik dari murid. Meskipun nantinya kita telah menjadi Guru
Penggerak, kita perlu terus menjaga motivasi intrinsik sebagai manusia merdeka agar
senantiasa bergerak berdasarkan nilai-nilai guru penggerak.

Change
Perubahan dalam diri Saya yang ingin Saya lakukan setelah mendapatkan materi ini
adalah Pertama, menguatkan lingkaran pengaruh agar bisa berkontribusi pada
transformasi pada ekosistem pendidikan. Mulai dari menguatkan relasi, komunikasi,
kolaborasi dan kontribusi pada komunitas praktisi di sekolah. Kedua, membiasakan dan
melatih sistem berpikir lambat pada masalah-masalah kompleks di sekolah. Ketiga,
mengkomunikasikan keteladanan dan sistem pembiasaan yang konsisten di lingkungan
sekolah

Anda mungkin juga menyukai