Anda di halaman 1dari 14

Tugas A Modul 1.2.a.4 Eksplorasi Konsep Modul 1.

2 Nilai dan Peran GP

Setiap perilaku kita adalah usaha terbaik kita untuk mendapatkan apa yang kita
butuhkan pada prinsipnya 5 kebutuhan dasar manusia

1. Kebutuhan Bertahan Hidup, misalnya makanan, pakaian,istirahat, tempat berlindung, keamanan


dan kesehatan
2. Kebutuhan Kasih Sayang Dan Rasa Diterima. kebutuhan ini termasuk kebutuhan psikologis,
seperti rasa diterima, diperdulikan, berbagi, bekerja sama ataupun menjadi bagian suatu
kelompok
3. Kebutuhan Kekuasaan dan Penguasaan , kebutuhan ini berhubungan dengan kekuatan
seseorang untuk mencapai sesuatu, menjadi kompeten, menjadi trampil, memimpin dan
berprestasi
4. Kebutuhan Kebebasan merupakan kebutuhan untuk menentukan pilihan sendiri, ataupun
mengembangkan arah sesuai kemauan diri sendiri
5. Kebutuhan Kesenangan yaitu kebutuhan untuk merasa senang, bergembira, tertawa dan untuk
bermain

Dalam proses belajar harus memperhatikan proses tumbuh kembang anak agar dapat selaras dan sesuai
kodratnya . Terdapat 3 tahapan tumbuh kembang anak menurut Ki hajar Dewantara:
1. Tahap Wiraga (0-8TH) . Periode ini raga dan indira anak tumbuh pesattak heran KHD juga
menyebutnya dengan Taman Indria. Paada periode ini guru harus berupaya focus
memberikan akses dan menyediakan pengelaman belajar agar anak makin merdeka
dalam mengekplosai dunianya
2. Tahap Wiraga-wirama (8-16TH ) . Periode ini anak mulai berkembang pikirannya sehingga
sebagai pendidikharus mulai focus untuk menuntun proses berpikir anak agar mereka
semakin selaras dan seirama dengan sesamanya maupun lingkungannya
3. Tahap Wirama (17-24TH ). Pad usia ini guru harus mulai menuntun dan menantang anak
dalam pengelolaan diri dan menggali potensi dirinya sehingga mereka akan sadar
bagaimana membawa dirinya sebagai manusia yang

Saya seorang guru di SMK , harus membekali diri dengan pengetahuan dan
perkembangan psikososial peserta didik. Peran sebagai pendidik di sekolah menengah
Kejuruan yang rentan usia anak pada tahapan 5 (Usia 12-24TH ) menurut prikososil Erik Erkson
periode ini periode masa remaja anak menjadi lebih labil karena mereka sedang mencari dan mencoba
untuk menebalkan identitas diri sehingga kita perlu memberikan mereka sebuah figure atau pegangan
untuk menambahkan loyalitas mereka dalam hidupnya kelak
Mandiri (mendorong kemampuandiri untuk inovatif)
Reflektif (instrospeksi diri untuk menjadi lebih baik)
Koloboratif (bekerja sama dan membangun hubungan)
Inovatif (gagasan baru, memanfaatkan peluang)
Berpihak Pada Murid ( mengutamakan perkembangan murid )

1. Bagaimana Bapak/Ibu memahami cara kerja otak, 5 kebutuhan dasar manusia,


tahap tumbuh-kembang anak berserta pengaruhnya pada pembentukan
kebiasaan dan nilai-nilai hidup manusia? Mengapa demikian?
2. Menurut Bapak/Ibu nilai-nilai apa yang perlu dikuatkan sebagai guru
penggerak? Mengapa demikian?

Sistem kerja otak manusia Terditi atas 3 tingkatan 1. Otak Reptil atau disebut juga
batang otak, Pola pikirnya bersifat tetap dan paten sejak lahir, dan sangat sulit untuk
diubah. 2. Otak Mamalia.Otak mamalia bertugas untuk mengolah emosi dan perasaan.
Otak inilah yang merespons dengan rasa takut, marah, benci, senang, nyam 3. Otak
Neocartex merupakan otak dengan kemampuan luhur yang hanya dimiliki oleh
manusia. Setiap perilaku kita adalah usaha terbaik kita untuk mendapatkan apa yang
kita butuhkan pada prinsipnya 5 kebutuhan dasar manusia: 1. Kebutuhan Bertahan Hidup, 2.
Kebutuhan Kasih Sayang Dan Rasa Diterima. 3. Kebutuhan Kekuasaan dan Penguasaan , 4. Kebutuhan
Kebebasan 5. Kebutuhan Kesenangan. Proses belajar harus selaras dengan kodrat anak.
Sebagai guru kita harus paham bahwa dalam tiap periode usia anak memiliki
kekhususan yang harus dijadikan bahan pertimbangan dalam proses belajar. Ki Hadjar
Dewantara membagi periode usia anak ke dalam 3 tingkatan jiwa tiap 8 tahun (windu),
yaitu : Wiraga, Wiraga-Wirama, Wirama . Jika semu tahapan pertumbuhan anak
semua aspek terwujutkan maka anak dapat memiliki nilai-nilai hidup untuk bekalnya di
masa depan dalam mewujudkan 6 demensi profil pelajar pancasila

Sistem kerja otak manusia dengan teori The Triune Brain, model otak 3 in 1. Terditi
atas 3 tingkatan 1. Otak Reptil atau disebut juga batang otak, Pola pikirnya bersifat
tetap dan paten sejak lahir, dan sangat sulit untuk diubah. 2. Otak Mamalia.Otak
mamalia bertugas untuk mengolah emosi dan perasaan. Otak inilah yang merespons
dengan rasa takut, marah, benci, senang, nyam 3. Otak Neocartex merupakan otak
dengan kemampuan luhur yang hanya dimiliki oleh manusia. Otak inilah yang berperan
membangun nilai, norma, kebiasaan dan sikap luhur manusia.

Manusia merdeka adalah manusi yang terbebas dari penghambaan terhadap apapun,
baik terhadap sesama manusia ataupun materi. Manusia yang hidup lahir dan bathin tidak
bergantung pada orang lain, akan tetapi bersandar atas kekuatan sendiri, manusi yang
sadar akan potensi diri ,bebas menentukan arah hidupanya dan selalu menjadi motivasi
buat orang lain untuk meniru ke hal hal yang baik, tanpa merugikan hak orang lain

Manusia merdeka tidak terperintah, mereka dapat menegakkan dirinya, tertib mengatur
perikehidupannya, sekaligus tertib mengatur perhubungan mereka dengan kemerdekaan
orang lain. Mereka berubaha kearah yang lebih baik bukan karena paksaan namun karena
motivasi dari dirinya untuk menjadi lebih baik dari sebelumnya .

" Manusia merdeka yaitu manusia yang hidup lahir dan bathin tidak bergantung pada orang
lain, akan tetapi bersandar atas kekuatan sendiri: Ki hadjar Dewantara : 1989 - 1959. makna
dari pernyataan manusia merdeka adalah manusia yang melakukan segala sesuatu yang
positif tanpa adanya dorongan dan motif dari orang lain, dengan kekuatan yang tumbuh dari
diri sendiri untuk menentukan masa depannya. Manusia merdeka adalah manusia yang
berdaya dalam memilih dan mereka termotivasi dari dalam jiwa dan raganya melahirkan
kemauan dan inisiatif atas perbuatan baik dan manfaat untuk diri, keluarga dan masyarakat
luas. Merdeka tanpa melanggar hak orang lain, mengabdi atas kemauan sendiri dengan sikap
profesional dan tulus
Menjadi seseorang yang merdeka yang sepenuhnya berkesempatan untuk menentukan arah
hidupanya tanpa terintimidasi siapapun , dan mampu mengenal potensi diri sehingga orang
orang merdeka demikian mampu memotivasi diri untuk tumbuh menjadi pribadi yang
paripurna.

Manusia merdeka itu bebas dari penghambaan terhadap apa pun


termasuk penghambaan kepada sesama manusia dan seluruh materi.
Mereka terbebas dari belenggu yang mengekang, yang membatasi gerak
langkah.Mereka mampu menegakkan diri, memunculkan ide dan gagasan
sendiri.

Kemerdekaan berpikir sang anak. Anak didik dibiasakan sejak dini untuk mencari sendiri
pengetahuan dengan menggunakan pikirannya sendiri. Anak didik jangan selalu dipelopori
untuk selalu mengakui cara berpikir orang lain.
Kemerdekaan pikiran dengan memberi kesempatan kepada anak – anak didik untuk
berjalan sendiri, tidak terus menerus dituntun” dari depan. Dengan begitu, maka si-
pamong hanya wajib menyingkirkan segala apa yang merintangi jalannya anak-anak serta
hanya bertindak aktif dan mencampuri gerak-geriknya apa bila anak-anak sendiri tidak
dapat menghindarkan diri dari bahaya yang mengancam keselamatannya. Seorang guru
tetap harus membimbing anak didik agar tetap selamat mewujudkan apa yang anak didik
cita-citakan.

menjelaskan makna peran guru penggerak dalam transformasi pendidikan, mengetahui bahwa
keteladanan dan sistem pembiasaan yang konsisten di suatu lingkungan mempengaruhi penumbuhan
nilai-nilai dalam diri seseorang , dan mengelaborasi makna pemimpin pembelajaran di sekolahnya
masing-masing. Selain itu saya juga belajar tentang bagaimana otak bekerja, kebutuhan das

menurut Glasser orang tersebut mencapai identitas sukses. Pencapaian identitas


sukses ini terikat pada konsep 3R, yaitu keadaan di mana individu dapat menerima
kondiri yang dihadapinya, dicapai dengan menunjukkan sesuatu Doing , berpikir
Thingking, merasakan Feeling, dan menunjukkan respons fisiologis Physiology secara
bertanggung jawab Responsibility, sesuai realitas Reality, dan benar Right. b. Konsep
3R Konsep ini dikemukakan oleh Glasser Bassin, 1976 dalam Gantina Komalasari, Eka
Wahyuni dan Karsih, 2011: 241 sebagai berikut: 1. Responsibility tanggung jawab
adalah kemampuan individu untuk memenuhi kebutuhannya tanpa harus merugikan
orang lain. 2. Reality kenyataan adalah kenyataan yang akan menjadi tantangan bagi
individu untuk memenuhi kebutuhannya. Setiap individu harus memahami bahwa ada
dunia nyata, di mana mereka harus memenuhi 29 kebutuhan-kebutuhan dalam rangka
mengatasi masalahnya. Realitas yang dimaksud adalah sesuatu yang tersusun dari
kenyataan yang ada dan apa adanya. 3. Right kebenaran adalah merupakan ukuran
atau norma-norma yang diterima secara umum, sehingga tingkah laku dapat
diperbandingkan. Individu yang melakukan hal ini mampu mengevaluasi diri sendiri bila
melakukan sesuatu melalui perbandingan tersebut dan ia merasa nyaman bila mampu
bertingkah laku dalam tata cara yang diterima secara umum.

Konsep 3R Konsep ini dikemukakan oleh Glasser Bassin, 1976 sebagai berikut:
1. Responsibility tanggung jawab adalah kemampuan individu untuk memenuhi
kebutuhannya tanpa harus merugikan orang lain.
2. Reality kenyataan adalah kenyataan yang akan menjadi tantangan bagi individu
untuk memenuhi kebutuhannya.
3. Right kebenaran adalah merupakan ukuran atau norma-norma yang diterima
secara umum, sehingga tingkah laku dapat diperbandingkan.

suasana belajar dan proses pembelajaran yang disediakan harus dapat


membuat anak senantiasa: merasa kompeten (mampu, dapat, cakap), merasa saling-
terhubung (kebutuhan sosial yang diusahakan oleh individu untuk membangun
hubungan dengan sesamanya), dan merasa otonom (mandiri, merdeka).

Dalam menyediakan suasana belajar dan proses pembelajaran yang

anak senantiasa: merasa kompeten (mampu, dapat, cakap), merasa saling-terhubung


(kebutuhan sosial yang diusahakan oleh individu untuk membangun hubungan dengan
sesamanya), dan merasa otonom (mandiri, merdeka) jika suasana dan proses
pembelajaran mendukung untuk terbentuknya situasi tersebut demikian, para pendidik
harus mulai dan terus menguatkan dirinya untuk menumbuh-kembangkan motivasi
intrinsik.

Para pendidik harus mulai dan terus menguatkan dirinya untuk menumbuh-
kembangkan motivasi intrinsic agar anak senantiasa: merasa kompeten (mampu,
dapat, cakap), merasa saling-terhubung (kebutuhan sosial yang diusahakan oleh
individu untuk membangun hubungan dengan sesamanya), dan merasa otonom
(mandiri, merdeka) hal tersebut juga harus didukung oleh suasana dan proses
pembelajaran yang baik

Enam ciri utama Pelajar Pancasila adalah : Beriman, Bertakwa Kepada Tuhan YME,
Dan Berakhlak Mulia, Berkebinekaan Global, Bergotong Royong, Mandiri, Bernalar
Kritis, Dan Kreatif. Sebagai pemimpin pembelajaran guru penggerak diharapkan dapat
mentrasformasikan pendidikan sebagai agen perubahan. Maka untuk mewujudkan
pelajar dengan hasil pendidikan karakter yang berlandaskan pada keenam nilai profi
pelajar pancasila di atas guru harus selalu terbuka pada perubahan, ingin belajar,
melek teknologi dan memiliki semangat kolaboratif. Yang nantinya diharapkan pelajar
yang di hasilkan adalah pelajar yang memiliki profil pelajar yang terbangun utuh
keenam dimensi pembentuknya yang harus dilihat sebagai satu kesatuan yang tidak
terpisahkan.

ebagai guru bisa menggunakan banyak cara dan metode dalam aktifitas
pembelajaran yang dapat menumbuhkan nilai-nliai Pancasila. dengan cara
menghilangkn gugus watak sekteratian. karena hakekat pendidikan
karakter itu sendiri tujuannya untuk semakin mengentalkan ikatan
kebangsaan sebagai bangsa Indonesia.

Pelajar yang memiliki profil ini adalah pelajar yang terbangun utuh keenam
dimensi pembentuknya yang harus dilihat sebagai satu kesatuan yang
tidak terpisahkan.

Memulai dari diri, merlakukan perubahan, memberikan contoh, menerapkan nilai-nilai


Guru Penggerak dalam kegiatan sehari-hari. Dengan menerapkan nilai-nilai Guru
Penggerak,: (1) berpihak pada murid, (2) reflektif, (3) mandiri, (4) kolaboratif, serta (5)
inovatif. Perlahan akan terjadi perubahan dalam pembelajaran, karakter, dan sikap
siswa. Perubahan ini akan dirasakan oleh siswa, guru, maupun kepala sekolah. Dengan
adanya perubahan, akan membuka pikiran, hati, dan wawasan rekan guru ataupun
kepala sekolah. Jika sesuatu dilakukan secara berkoloborasi bersama sama hasilnya
akan dirasakan secara permanen

yang awalnya kurang mendukung. Insya Allah akan berubah menjadi pro. Selalu
berdoa pada pemilik hati, penguasa, yang Maha membolak-balikkan hati manusia.

1. Manakah dari nilai-nilai Guru Penggerak yang dikuatkan setelah Bapak/Ibu


memahami teori pilihan dan motivasi intrinsik?
2. Tindakan spesifik apa yang dapat dilakukan untuk menguatkan diri Bapak/Ibu
sendiri untuk memberdayakan murid dalam memilih jalan kodratnya sekaligus
menguatkan tumbuhnya motivasi intrinsik mereka dalam mengejawantahkan
Profil Pelajar Pancasila?

2. Nilai-nilai yang harus dimiliki seorang guru penggerak adalah


1. Mandiri seoarang guru penggerak harus mempunyai kemampuan untuk mendorong
diri sendiri, selalu berinisiatif melakukan perubahan bermakna
2. Reflektif seorang guru penggerak harus introspeksi diri memaknai segala kegiatan
yang telah dilakukan dan dijadikan bahan evaluasi untuk menjadi lebih baik
3. Koloboratif seorang guru penggerak harus mampu bekerja sama dan membangun
hubungan dengan rekan maupun pemangku kepentingan sehingga akan mencapai
tujuan bersama
4. Inovatif seorang guru penggerak mampu senantiasa memunculkan gagasan-gagasan
baru dan tepat guna terkait situasi atau permasalahan tertentu serta mampu untuk
memanfaatkan peluang yang ada di sekitarnya untuk menguatkan pembelajaran
murid
5. Berpihak pada murid seorang guru penggerak harus selalu bergerak dengan
mengutamakan kepentingan perkembangan murid. Sebagai guru penggerak yang
memiliki nilai ini kita harus selalu harus mulai berpikir dari pertanyaan apa yang
murid butuhkan atau apa yang bisa kita lakukan untuk membuat proses
pembelajaran lebih baik sehingga semua keputusan mulai dari pembelajaran murid
terlebih dahulu bukan diri kita sendiri
1. NIilai-nilai guru penggerak yang dikuatkan setelah memahami teori pilihan dan
motivasi intrinsik adalah Mandiri (mendorong kemampuandiri untuk inovatif)
Reflektif (instrospeksi diri untuk menjadi lebih baik) Koloboratif (bekerja sama dan
membangun hubungan)Inovatif (gagasan baru, memanfaatkan peluang)Berpihak
Pada Murid ( mengutamakan perkembangan murid )
2. Memberi dorongan pada anak untuk merasa merasa kompeten (mampu, dapat,
cakap), merasa saling-terhubung (kebutuhan sosial yang diusahakan oleh individu
untuk membangun hubungan dengan sesamanya), dan merasa otonom (mandiri,
merdeka) dengan sendirinya enam ciri utama Pelajar Pancasila adalah : Beriman,
Bertakwa Kepada Tuhan YME, Dan Berakhlak Mulia, Berkebinekaan Global,
Bergotong Royong, Mandiri, Bernalar Kritis, Dan Kreatif akan teringrasi pada
pribadi mereka sebagai satu kesatuan yang tidak terpisahkan

Para pendidik harus mulai dan terus menguatkan dirinya untuk menumbuh-
kembangkan motivasi intrinsic agar anak senantiasa: merasa kompeten (mampu,
dapat, cakap), merasa saling-terhubung (kebutuhan sosial yang diusahakan oleh
individu untuk membangun hubungan dengan sesamanya), dan merasa otonom
(mandiri, merdeka)

memberi dorongan agar murid berusaha sendiri menguasai suatu ilmu, tidak
bergantung pada guru.3. memberikan kesempatan kepada murid untuk memberikan
penilainya sendiri , tanpa bergantung pada penilaian guru.4. Membiasakan siswa untuk
menggunakan kriteria sukses dari dalam dirinya sendiri

GP juga memiliki kemampuan untuk memahami nikai - nilai dan peranan GP sebagai
pemimpin pembelajaran dan agen perubahan demi tercapainya merdeka belajar dan
terwujudnya profil pelajar Pancasila. Beberapa contoh tindakan spesifik yang dilakukan
untuk memberdayakan murid dalam memilih jalan kodratnya sekaligus menguatkan
tumbuhnya motivasi intrinsik mereka dalam mengejawantahkan Profil Pelajar
Pancasila. 1. Membangun orientasi dalam kelas, seperti memberi tugas yang
mendorong murid agar lebih menyukai tantangan dari pada tugas yang mudah. 2,
memberi dorongan agar murid berusaha sendiri menguasai suatu ilmu, tidak
bergantung pada guru.3. memberikan kesempatan kepada murid untuk memberikan
penilainya sendiri , tanpa bergantung pada penilaian guru.4. Membiasakan siswa untuk
menggunakan kriteria sukses dari dalam dirinya sendiri.
Reply Like (0)Wednesday, 14 September 2022, 7:43 AM

ISRATI MAISARAH MAHAR noted on Tugas B.


1. Segala keputusan yang diambil oleh seorang Guru Penggerak harus didasari oleh
semangat untuk memberdayakan dirinya serta memanfaatkan aset/kekuatan yang ada
untuk menyediakan suasana belajar dan proses pembelajaran yang positif serta
berkualitas bagi muridnya. Segala hal yang Guru Penggerak lakukan, harus bergeser
dari pemuasan kepentingan diri sendiri, maupun pihak lain, menuju kepentingan
pembelajaran murid. 2. Tindakan spesifik apa yang dapat dilakukan untuk menguatkan
diri Bapak/Ibu sendiri untuk memberdayakan murid dalam memilih jalan kodratnya
sekaligus menguatkan tumbuhnya motivasi intrinsik mereka dalam mengejawantahkan
Profil Pelajar Pancasila? meningkatkan kompetensi diri dan memahami nilai nilai diri
yang bermanfaat bagi orang lain terutama peserta didik

guru sesungguhnya memiliki kesempatan untuk menjadi teladan bagi


muridnya. Kini, pilihannya adalah memanfaatkan kesempatan itu dengan
sengaja atau membiarkannya lewat begitu saja dan tidak melakukan apa-
apa. Menjadi teladan harus diusahakan secara sadar.

Video Diagram Identitas Gunung Es


Lumpkin (2008), menyatakan bahwa guru dengan karakter baik
mengajarkan murid mereka tentang bagaimana keputusan dibuat melalui
proses pertimbangan moral. Guru ini membantu muridnya memahami nilai-
nilai kebaikan dalam diri mereka sendiri, kemudian mereka mempercayainya
sebagai bagian yang tak terpisahkan dari siapa mereka, hingga kemudian
mereka terus menghidupinya. Guru dengan karakter yang baik melestarikan
nilai-nilai kebaikan di tengah masyarakat melalui murid-murid mereka.

Guru adalah manusia yang senantiasa berusaha untuk menggerakkan manusia lainnya. Oleh karena itu, guru harus lebih dulu sadar bagaimana dirinya tergerak, kemudian memilih
untuk bergerak dan akhirnya menggerakkan manusia yang lain.
Pendidikan karakter memang harus di mulai sejak dini, dan lingkungan punya pengaruh dalam
pembentukan nya.Nah, lingkungan mana saja sih yang punya pengaruh dalam pembentukan
karakter?
1.Lingkungan Keluarga.
Keluarga merupakan faktor yang paling penting dalam pembentukan karakter. Karena dari
sanalah dasarnya. Proses mulai lahir hingga dewasa kita memperoleh didikan dari keluarga.
Pentingnya pengaruh keluarga akan menjadi dasar bagaimana kita kelak berperilaku setelah
terjun di masyarakat.
2.Lingkungan Sekolah
Di Lingkungan sekolah pembentukan karakter kita menjadi lebih luas, disini kita dilatih untuk
belajar mandiri, berinteraksi dan bersosialisasi. Dalam hal ini peran tenaga pendidik sangat di
butuhkan. Sekolah bukan hanya tempat mencetak siswa yang unggul dan berprestasi atau
sekedar tempat transfer pengetahuan. Sekolah harus juga berperan untuk pembelajaran yang
berorientasi pada nilai nilai moral.
3.Lingkungan Masyarakat
Lingkungan masyarakat punya pengaruh besar dalam pembentukan karakter kita. nilai itu
sendiri. Karena itu perlu mencermati sebelum memutuskan lingkungan masyarakat tempat kita
bersosialisasi.
Manusia adalah produk lingkungan, maka jangan sampai pengaruh lingkungan yang buruk
merusak karakter yang baik. Seberapa mampu kita membentengi diri dari pengaruh negative
lingkungan menjadi penting dalam pembentukan karakter kita.

Diagram identitas gunung es pertama kali diperkenalkan oleh TimPsikolog bandung Masagi
dalam program penguatan karakter, untuk menjelaskan bagaimana karakter seseorang dapat
ditumbuhkan Diagram identitas gunung es merupakan konsep penumbuhan karakter
Digambarkan bahwa apa yang terlihat di permukaan tidak dapat menunjukan sebesar
apa yang tersembunyi di bawah permukaan laut. Gunung es mengajarkan kita bahwa
tidak cukup untuk mempertimbangkan sesuatu dari apa yang terlihat dipermukaan.
proses perubahan prilaku dan perubahan karakter manusia. yang terlihat dan disadari
hanya sedikit sekitar 12 persen itu adalah bagian karakter yang dapat di lihat oleh
orang lain dan disadari oleh diri sendiri sisanya 88% sedangkan di bawah sadar
berada dalam diri masing-masing orang, perlu usaha untuk dapat melihaatnya atau
menyadarinya bahkan merubahnya diantaranya adalah nilai nilai kepercayaan,pola
pikir, soft skills yang kesemuanya mendasari bagaimana seseorang berprilaku

Dalam menumbuhkan karakter dapat disederhanakan sebagai pengkondisian dan


pembiasaan baik dalam lingkungan fisik maupun sikis baik secara explisit maupun
implicit. ada 2 jalan utama dalam melakukan pengkondisian dan pembiasaan untuk
menumbuhkan prilaku dan kebiasaan yang positif dan negative yaitu lewat jalan
keteladanan atau jalan system atau aturan yang perlu dilakukan secara konsisten agar
efektifitas pengaruh lingkungan pada apa yang ada di dalam diri identitas terus
meningkat mempengaruhi prilaku demi prilaku sehingga dapat menumbuhkan karakter
baik dan peran guru sangat penting dalam menumbuhkan karakter baik tersebut

Fenomena gunung es sebagai perumpamaan tentang proses perubahan perilaku dan


penumbuhan karakter manusia terjadi. Bagian yang terlihat adalah karakter yang
terlihat oleh orang lain. sisanya berada dibawah sadar dalam diri masing- masing
orang Perlu usaha tersendiri untuk melihatnya apalagi mengubahnya. tahap - tahap
pencapainan karakter karakter yang dilihat sesungguhnya perlikalu yang berulang
yang melahirkan kebiasaan. Guru memilki kesempatan untuk mengembangkan
lingkungan dimana murid berproses menumbuhkan nilai - nilai dirinya dan mengelola
proses perubahan perlikau. Tahapannya, 1. fenomena, kejadian yang dihadapi dalam
hidup sehari - hari.2. Pemikiran 3..Tindakan positif .4.karakter.

Reply Like (0)Wednesday, 14 September 2022, 11:13 AM

ISRATI MAISARAH MAHAR noted on C.2. Diagram identitas gunung es


Fenomena gunung es dapat menunjukkan kepada kita, bahwa apa yang terlihat
dipermukaan tidak dapat menunjukkan apa yang tersembunyi di bawah laut. Gunung
es mengajarkan kita untuk tidak hanya mempertimbangkan sesuatu hanya dari yang
terlihat dipermukaan saja. Peristiwa gunung es ini akan kita umpamakan untuk
menunjukkan proses perubahan perilaku dan penumbuhan karakter manusia.
Reply Like (0)
Guru Penggerak diharapkan dapat memainkan peran-peran memimpin
perubahan dalam ekosistem pendidikannya masing-masing.
Kepemimpinan seorang Guru tentunya akan lebih maksimal jika
memiliki keterampilan ataupun kompetensi yang sesuai dengan tujuan
pendidikan yang diharapkan. Seorang Guru Penggerak diharapkan
mempunyai 4 kategori kompetensi: mengembangkan diri dan orang
lain, memimpin pembelajaran, memimpin manajemen sekolah, serta
memimpin pengembangan sekolah. Guru Penggerak juga berfokus
sebagai pemimpin yang menggerakkan diri, sesama, serta lingkungan-
masyarakat untuk mewujudkan sekolah yang berpihak pada murid.

Apa kaitan antara diagram identitas gunung es dengan penumbuhan Profil


Pelajar Pancasila pada murid dan transformasi pendidikan?

Diagram identitas gunung es merupakan konsep penumbuhan karakter Dalam


menumbuhkan karakter dapat disederhanakan sebagai pengkondisian dan
pembiasaan baik dalam lingkungan fisik maupun sikis baik secara explisit
maupun implicit. ada 2 jalan utama dalam

1. Kaitannya dalam penumbuhan karaakter di lakukan dengan cara pengkondisian


dan pembiasaan untuk menumbuhkan prilaku dan kebiasaan yang positif lewat
keteladanan atau jalan system atau aturan yang perlu dilakukan secara
konsisten agar efektifitas pengaruh lingkungan pada apa yang ada di dalam diri
identitas terus meningkat mempengaruhi prilaku demi prilaku sehingga dapat
menumbuhkan karakter baik sebagai guru dapat dilakukan dengan 1.
Membangun orientasi dalam kelas, seperti memberi tugas yang mendorong
murid agar lebih menyukai tantangan dari pada tugas yang mudah. 2, memberi
dorongan agar murid berusaha sendiri menguasai suatu ilmu, tidak bergantung
pada guru.3. memberikan kesempatan kepada murid untuk memberikan
penilainya sendiri , tanpa bergantung pada penilaian guru.4. Membiasakan
siswa untuk menggunakan kriteria sukses dari dalam dirinya sendiri.
2. Apa konsekuensi logis dari diagram identitas gunung es pada peran saya
sebagai Guru Penggerak dalam transformasi pendidikan?

Segala keputusan yang diambil oleh seorang Guru Penggerak harus didasari
oleh semangat untuk memberdayakan dirinya serta memanfaatkan
aset/kekuatan yang ada untuk menyediakan suasana belajar dan proses
pembelajaran yang positif serta berkualitas bagi muridnya. Segala hal yang
Guru Penggerak lakukan, harus bergeser dari pemuasan kepentingan diri
sendiri, maupun pihak lain, menuju kepentingan pembelajaran murid.
Guru penggerak senan tiasa memberikan keteladanan atau jalan system atau
aturan yang perlu dilakukan secara konsisten agar efektifitas pengaruh
lingkungan pada apa yang ada di dalam diri identitas terus meningkat
mempengaruhi prilaku demi prilaku sehingga dapat menumbuhkan karakter
baik

Nilai-Nilai Kemanusiaan (Human Values) terdiri dari Kebenaran, Kebajikan,


Kedamaian, Kasih Sayang dan Tanpa Kekerasan merupakan nilai-nilai yang relevan
dengan nilai-nilai karakter bangsa. Nilai-nilai tersebut dapat diintegrasikan dalam
pembelajaran baik secara implisit terkandung dalam bahan ajar, maupun
terintegrasi dalam aktivitas pembelajaran. Nilai-Nilai Kemanusiaan yang terintegrasi
dalam bahan ajar dapat berupa soal atau cerita dari suatu matapelajaran atau
kelompok matapelajaran yang dikemas dalam pembelajaran tematik. Sedangkan
pengintegrasian Nilai-Nilai Kemanusiaan dalam aktivitas pembelajaran dapat
berupa permainan atau aktivitas pembelajaran lain yang sarat mengandung Nilai-
Nilai Kemanusiaan atau nilai-nilai karakter bangsa yang diajarkan di Sekolah Dasar.
Pembelajaran tematik merupakan suatu pendekatan pembelajaran yang cukup
prospektif untuk mengintegrasikan Nilai-Nilai Kemanusiaan baik terintegrasi melalui
bahan ajar maupun dirancang dalam kegiatan proses pembelajarannya.

Anda mungkin juga menyukai