Materi Pembahasan :
Struktur, Letak, dan Fungsi Jaringan Pada Hewan
GURU PEMBIMBING
Kelas : XI MIPA 2
Disusun oleh:
Kata Pengantar
1
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah, Taufik dan
Hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk
maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah
satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi para pembacanya, terkhusus kami yang menulis.
Tugas ini kami buat untuk memberikan ringkasan tentang "Struktur, Letak, dan Fungsi Jaringan
pada Hewab". Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk memberikan tambahan wawasan
bagi kami sebagai penulis dan bagi para pembaca.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Sri Wulan S. Pd selaku Guru mata pelajaran
BIOLOGI . Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan makalah ini. Dan kami juga menyadari pentingnya akan sumber bacaan dan
referensi internet yang telah membantu dalam memberikan informasi yang akan menjadi
bahan makalah.
Tak ada gading yang tak retak. Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena
pengalaman yang kami mimiliki sangat kurang. Oleh kerena itu saya harapkan kepada para
pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk
kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat bagi para pembaca, dan bagi kami
khususnya sebagai penulis.
Penyusun
2
i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
i
Daftar Isi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
ii
Bab I PENDAHULUAN. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
A. Latar Belakang . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
B. Rumusan Masalah . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
C. Tujuan Masalah . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Bab II PEMBAHASAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . .
1. Jaringan embrional . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
.
2. Jaringan dewasa . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
a. Jaringan epitel . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
b. Jaringan otot . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
c. Jaringan saraf . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
d. Jaringan
penguat . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
e. Jaringan lemak. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
A. Kesimpulan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
B. Saran . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
.
DAFTAR PUSAKA . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
3
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Semua hewan hasil perkembangbiakan secara kawin, kehidupannya selalu bermula dari satu
sel, yaitu sel zigot yang merupakan hasil pembuahan ovum oleh spermatozoa. Zigot akan
membelah dan tumbuh menghasilkan sekumpulan sel yang memiliki bentuk dan fungsi yang
sama, yang disebut jaringan. Jaringan yang mula-mula terbentuk ini disebut jaringan embrional.
Sel-sel jaringan embrional terus membelah melalui beberapa fase. Pada fase gastrula, embrio
tersusun atas beberapa lapisan-lapisan embrional. Ada yang terdiri atas dua dan ada yang
terdiri atas tiga lapis. Selanjutnya masing-masing lapisan jaringan embrional akan tumbuh dan
berkembang menghasilkan beraneka macam jaringan dewasa sesuai dengan fungsinya, seperti
jaringan epitel, jaringan otot, jaringan saraf, jaringan penyokong, jaringan lemak dan lain-lain..
Berikut ini akan dijelaskan struktur, letak, dan fungsi jaringan pada hewan lebih detailnya.
4
1
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN
5
1. Jaringan Embrional
Perkembangan embrio dibagi menjadi tiga tahap, yaitu cleavage (pembelahan), gustrulasi dan
organogeni. Fase embrionik pada hewan terdiri dari tahap zigot, morulasi (proses ketika zigot
mengalami serangkaian pembelahan secara mitosis membentuk bangunan menyerupai buah arbei),
blastulasi (proses terbentuknya blastula yang berisi cairan blastosol).
Setelahnya kemudian ke tahap grastrulasi (tahap pembentukan gastrula yang merupakan hasil
pertumbuhan blastula) dan organogenesis(proses pembentukan berbagai organ tubuh yang
berkembang dari lapisan-lapisan embrionik). Organ-organ yang dihasilkan oleh organogeni dari masing-
masing jaringan embrional adalah sebagai berikut.
Pluripotensi adalah kemampuan sel untuk menghasilkan banyak sel anak, namun tidak semua sel-sel
anak diperlukan untuk pengembangan organisme. Multipotensi menggambarkan sel-sel progenitor yang
memiliki gen aktivasi potensial untuk berdifetensiasi menjadi beberapa sel dewasa, tapi terbatas pada
jenis sel tertentu. Oligopotensi, adalah kemampuan sel-sel progenitor untuk berdiferensiasi menjadi
6
beberapa jenis sel. Unipotensi, adalah konsep bahwa satu sel induk memiliki kemampuan untuk
berdiferensiasi menjadi hanya satu jenis sel.
Banyak manfaat yang diperoleh dari pemahaman tentang jaringan embrional. Salah satunya adalah
dikembangkannya sel induk atau sel punca(stem cell). Berdasarkan sumbernya, sel induk dibagi menjadi
sel induk embrionik dan sel induk dewasa.
Jaringan dewasa merupakan hasil diferensiasi jaringan embrional, jaringan penyokong, dan jaringan
lemak, seperti tampak pada gambar.
a. Jaringan Epitel
Jaringan epitel adalah jaringan yang menutup permukaan tubuh, organ tubuh, rongga tubuh, atau
permukaan saluran tubuh hewan. Jaringan epitel tersusun dengan dua cara berbeda, yakni:
1. Jaringan epitel terdiri atas sel-sel yang tersusun dalam lembaran-lembaran. Jaringan epitel biasanya
menutup permukaan luar tubuh, misalnya kulit. Jaringan epitel yang melapisi permukaan dalam organ
tubuh ataupun saluran dalam tubuh disebut endotelium.
7
2. Jaringan epitel yang tersusun dalam kelenjar-kelenjar disesuaikan dengan fungsi sekresi. Jaringan
epitel ini digolongkan menjadi epitel kelenjar.
Berdasarkan bentuk dan susunannya, jaringan epitel dibedakan menjadi beberapa jenis.
Terletak pada saluran kelenjar minyak dan kelenjar keringat pada kulit,
ovarium masa pertumbuhan, dan skrotum (buah zakar)
Fungsi : untuk proteksi, sekresi, ekskresi, dan absorpsi.
8
6) Epitel silindris berlapis banyak
Terletak pada saluran ekskresi kelenjar ludah, dan kelenjar susu, uretra,
laring, bagian dari faring, atau hulu kerongkongan.
Berfungsi melakukan sekresi, dan proteksi.
8. Epitel transisional
2) Sebagai kelenjar, yaitu jaringan yang bertugas menghasilkan getah. Dibedakan menjadi dua, yaitu:
4) Sebagai pintu gerbang lalu lintas zat, misalnya epitel yang membentuk alveolus, epitel yang
membentuk jonjot usus, dan epitel pada nefron ginjal.
9
b. Jaringan Otot
Jaringan otot tersusun atas sel-sel otot. Kemampuan otot menggerakkan berbagai organ tubuh
disebabkan kemampuannya berkontraksi. Jaringan otot dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu: jaringan
otot polos, jaringan otot lurik, dan jaringan otot jantung.
1) Otot Polos
Otot polos merupakan jaringan otot yang mempunyai struktur sel-sel berbentuk kumparan halus yang
masing-masing selnya mengandung inti berbentuk oval. Otot polos terdapat pada dinding saluran
pernafasan, saluran pencernaan, saluran darah pembuluh getah bening, dan di kulit. Otot polos disebut
otot involunteer (otot tak sadar). Berfungsi memberikan gerakan di luar kemauan kita, misalnya gerakan
makanan pada saluran pencernaan, mengatur diameter pembuluh darah, dan lain-lain.
2) Otot Lurik
Otot lurik sering disebut otot-otot rangka, sebab jaringan otot ini sebagian besar melekat pada rangka.
Sel-sel otot lurik mempunyai banyak inti yang terletak di bagian tepi. Bila menerima rangsang otot lurik
akan bereaksi cepat. Kecuali gerak refleks, gerakan otot lurik sesuai dengan kehendak kita atau otot
sadar (volunteer). Otot lurik mempunyai fungsi menggerakkan tulang dan melindungi rangka dari
benturan benda lain.
3) Otot Jantung
Jaringan otot jantung hanya terdapat pada lapisan tengah dinding jantung. Sel-selnya berinti satu. Sel-
sel yang berdampingan mengandung membran yang teranyam dan berfungsi sebagai jembatan
penghubung disebut sinsitium.
Kerja otot jantung tidak terkontrol oleh kesadaran dan reaksi terhadap rangsang lambat. Fungsi otot
jantung adalah bila berkontraksi akan menimbulkan tenaga yang amat penting untuk memompa darah
ke luar jantung.
10
c. Jaringan Saraf
Sel saraf terdiri atas badan sel yang memiliki banyak cabang. Cabang-cabang inilah yang
menghubungkan sel saraf yang satu dengan sel saraf yang lainnya, sehingga terbentuk jaringan saraf.
Jaringan saraf terdapat di otak, sumsum tulang belakang, dan di urat saraf. Sel saraf mempunyai
kemampuan iritabilitas, yakni reaksi terhadap perubahan lingkungan dan kemampuan konduktivitas,
yakni membawa impuls-implus saraf atau pesan. Ada tiga macam sel saraf, yaitu sel saraf motorik, sel
saraf sensorik, dan sel penghubung. Untuk mengenal struktur sel saraf, perhatian gambar dibawah ini!
d. Jaringan Penguat
Jaringan penguat sering disebut jaringan penyokong atau jaringan penunjang. Yang termasuk jaringan ini
jaringan ikat, jaringan tulang rawan, jaringan tulang, jaringan darah, dan jaringan limfa atau getah
bening.
1) Jaringan Ikat
Fungsi: Mengikat atau mempersatukan jaringan-jaringan menjadi organ dan berbagai organ menjadi
sistem organ, menjadi selubung atau melindungi jaringan atau organ tubuh.
11
b) Jaringan ikat padat
Terbuat dari serabut kolagen yang berwarna putih,
bersifat fleksibel tetapi tidak elastis dan bersifat
padat/kompak.
Terdapat pada: Selaput urat, tendon (pengikat otot &
tulang), ligamen (pengikat tulang & tulang) dan fasia
(pembungkus otot)
Fungsi: Menghubungkan berbagai organ tubuh,
seperti otot dengan tulang-tulang, dan tulang dengan
tulang. Juga berperan untuk memberikan sokongan
dan perlindungan terhadap organ tubuh.
Terdiri dari sel-sel tulang rawan yang terlindung oleh fibrosa tipis dan tersimpan pada suatu
rongga dalam matriks dan merupakan jaringan penguat yang bersifat fleksibel.
Fungsinya: Menyokong rangka pada embrio dan bagian-bagian dari rangka manusia atau hewan
dewasa.
12
c) Jaringan kartilago elastis
3)JaringanTulang
Terdiri atas sel-sel tulang atau osteosit yang tersimpan dalam matriks.
Terdapat pada seluruh rangka tubuh hewan vertebrata.
Peran: Memberikan sokongan terhadap tubuh
Berdasarkan susunan matriksnya, jaringan tulang dibedakan menjadi dua, yaitu tulang spons dan tulang
keras atau tulang kompak.
4) Jaringan Darah
13
5) Jaringan Limfa atau Getah Bening
Getah bening adalah bagian darah yang keluar melalui kapiler darah. Komponen utamanya adalah air,
yang didalamnya terlarut glukosa, asam lemak dan garam.
Getah bening beredar ke seluruh tubuh melalui pembuluh getah bening yang berada paralel dekat
dengan vena, dan berakhir masuk ke pembuluh darah vena dibawah selangka kanan dan kiri. Fungsi
getah bening adalah untuk mengangkut cairan jaringan, protein, asam lemak, garam mineral dan zat-zat
lain dan jaringan di sistem pembuluh darah.
e. Jaringan Lemak
Jaringan lemak terdiri atas sel-sel lemak, berbentuk bulat atau poligonal, dan dinding selnya tipis.
Jaringan ini terdapat diseluruh tubuh, terutama dibawah kulit sebagai bantalan, disekitar alat-alat
dalam, disekitar persendian dan di dalam sumsum tulang pipa. Jaringan lemak umumnya disokong oleh
serabut kolagen.
Fungsi jaringan lemak adalah untuk menyimpan lemak, menyimpan cadangan makanan, serta mencegah
dan melindungi hilangnya panas secara berlebihan.
14
AB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Di depan telah dibahas mengenai berbagai macam jaringan yang terdapat pada hewan. Semua hewan
hasil perkembangbiakan secara kawin, kehidupannya selalu bermula dari satu sel, yaitu sel zigot
yang merupakan hasil pembuahan ovum oleh spermatozoa. Struktur jaringan yang terdapat pada
hewan umumnya yakni jaringan embrional, jaringan epitel, jaringan otot, jaringan saraf, jaringan
penguat, jaringan lemak.
B. Saran
Dengan membaca makalah tentang "Struktur, Letak, dan Fungsi Jaringan pada Hewan" ini,
diharapkan dapat mengembangkan jiwa kepedulian terhadap kehidupan hewan dan lebih meningkatkan
keingintahuan diri akan karunia Tuhan yang begitu besar.
15
DAFTAR PUSTAKA
Buku paket BIOLOGI Kelompok Peminatan Mipa, bab III tentang " Struktur, Letak, dan Fungsi Jaringan
pada Hewan"
https://www.google.com/imgres?imgurl=https%3A%2F%2Fwww.indonesiana.id%2Fimages%
https://images.app.goo.gl/YyD3aE1m5Te5KsYE8
https://images.app.goo.gl/T6u2aPJaLu3zRYiF9
16