Anda di halaman 1dari 71

SISTEM REPRODUKSI

DISUSUN OLEH :
ELVIRA YULIANA 1705113662
MELIANA 1705114100
VENY LUSIANA 1705112316
YULIANA NUR INDAH S. 1705111038

DOSEN PENGAMPU :
DARMADI AHMAD S. Pd M.Si

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS RIAU
TAHUN 2019
SISTEM REPRODUKSI

PENGERTIAN SISTEM REPRODUKSI

Reproduksi Invertebrata

Perkembangbiakan aseksual FOTO

Perkembangbiakan seksual

Reproduksi Vertebrata FOTO

Perkembangiakan seksual
SISTEM REPRODUKSI

SISTEM REPRODUKSI PADA INVERTEBRATA

SISTEM REPRODUKSI PADA MANUSIA

Sistem Reproduksi Pria

Hormon pada Pria

Sistem Reproduksi Wanita Hormon pada Wanita

Proses Spermatogenesis dan Ogenesis Menstruasi

Kelainan dan Gangguan Penyakit Pada Fertilisasi


Sistem Reproduksi Manusia
PENGERTIAN SISTEM REPRODUKSI

Sistem reproduksi adalah suatu rangkaian dan interaksi organ dan zat
dalam organisme yang diperguunakan untuk berkembang biak. Sistem
reproduksi pada suatu organisme berbeda jantan dan betina.
Reproduksi adalah cara dasar mempertahankan diri yang dilakukan
oleh semua bentuk kehidupan; setiap individu organisme adalah
sebagai hasil dari suatu reproduksi oleh pendahulunya.
REPRODUKSI INVERTEBRATA

1. Perkembangbiakan aseksual

a. Membelah Diri
• Terjadi pada protozoa (hewan bersel satu), misalnya Amoeba, Paramaecium,
dan Euglena.
• Proses pembelahan diawali dengan proses pembelahan inti sel menjadi dua,
• kemudian diikuti pembelahan sitoplasma menjadi dua bagian yang masing-
masing menyelubungi masing-masing nukleus tersebut.
• Selanjutnya, bagian tengah sitoplasma menyempit dan diikuti pemisahan
yang membentuk dua individu.
• Pada saat keadaan lingkungan kurang menguntungkan, Amoeba akan
melindungi diri dengan membentuk kista yang berdinding sangat kuat.
• Di dalam kista tersebut, Amoeba membelah diri berulang-ulang menghasilkan
banyak individu baru dengan ukuran yang lebih kecil.
• Ketika kondisi lingkungan membaik, dinding kista akan pecah dan individu-
individu baru akan keluar, tumbuh dan berkembang menjadi Amoeba dewasa.
b. Fragmentasi
• Fragmentasi adalah perkembangbiakan dengan memotong bagian tubuh,
kemudian potongan tubuh tersebut tumbuh menjadi individu baru.
• Hewan yang melakukan reproduksi secara fragmentasi adalah cacing Planaria.
Cacing Planaria mempunyai daya regenerasi yang sangat tinggi.
• Seekor cacing Planaria yang dipotong menjadi dua bagian, masing-masing
potongan akan tumbuh dan berkembang menjadi dua ekor cacing Planaria.

c. Pembentukan Tunas
• Tunas adalah cara perkembangbiakan di mana individu baru merupakan
bagian tubuh dari induk yang terlepas kemudian tumbuh.
• Contoh Hewan yang berkembang biak dengan membentuk tunas ialah Hydra
sp.
• Individu baru Hydra terbentuk dari bagian tubuh Hydra dewasa.
• Setelah cukup besar, tunas akan melepaskan diri dari tubuh induknya.
• Hewan lain yang melakukan reproduksi dengan tunas misalnya ubur-ubur,
hewan karang, dan anemon laut.
d. Sporulasi
• Sporulasi adalah proses pembelahan berganda (pembelahan multipel) yang
menghasilkan spora.
• Hewan yang melakukan reproduksi dengan sporulasi adalah Plasmodium sp.
• Plamodium adalah protozoa bersel satu yang dikenal sebagai penyebab
penyakit malaria.
• Dalam siklus hidupnya, plasmodium mengalami dua fase, yaitu fase generatif
dan fase vegetatif.
• Fase generatif berlangsung di dalam tubuh nyamuk Anopheles betina,
sedangkan fase vegetatif berlangsung di dalam tubuh penderita penyakit
malaria.
1. Perkembangbiakan seksual

a. Tanpa pembuahan, yaitu pada peristiwa partenogenesis, sel telur tanpa


dibuahi dapat tumbuh menjadi individu baru. Misalnya pada lebah jantan dan
semut jantan.

b. Dengan pembuahan
Dapat dibedakan atas konjugasi dan anisogami.
• Konjugasi, ini terjadi pada invertebrata yang belum jelas alat reproduksinya
misalnya Paramecium.
• Anisogami, yaitu peleburan dua asel kelamin yang tidak sama besarnya,
misalnya peleburan mikrogamet dan makrogamet pada Plasmodium, dan
peleburan sperma dengan ovum di dalam rahim.
REPRODUKSI VERTEBRATA

a. Fertilisasi eksternal merupakan penyatuan sperma dan ovum di luar tubuh


hewan betina, yakni berlangsung dalam suatu media cair, misalnya air.
Contohnya pada ikan (pisces) dan amfibi (katak).

b. Fertilisasi internal merupakan penyatuan sperma dan ovum yang terjadi di


dalam tubuh hewan betina. Hal ini dapat terjadi karena adanya peristiwa
kopulasi, yaitu masuknya alat kelamin jantan ke dalam alat kelamin betina.
Fertilisasi internal terjadi pada hewan yang hidup di darat (terestrial), misalnya
hewan dari kelompok reptil, aves dan mamalia.
Setelah fertilisasi internal, ada tiga cara perkembangan embrio dan kelahiran
keturunannya, yaitu dengan cara ovipar, vivipar dan ovovivipar
1. Ovipar (Bertelur)
Ovipar merupakan embrio yang berkembang dalam telur dan dilindungi oleh
cangkang. Ovipar terjadi pada burung dan beberapa jenis reptil.

2. Vivipar (Beranak)
Vivipar merupakan embrio yang berkembang dan mendapatkan makanan dari
dalam uterus (rahim) induk betina. Contoh hewan vivipar adalah kelompok
mamalia (hewan yang menyusui), misalnya kelinci dan kucing.

3. Ovovivipar (Bertelur dan Beranak)


Ovovivipar merupakan embrio yang berkembang di dalam telur, tetapi telur
tersebut masih tersimpan di dalam tubuh induk betina. Contoh hewan ovovivipar
adalah kelompok reptil (kadal) dan ikan hiu.
SISTEM REPRODUKSI PADA
INVERTEBRATA

A. Platyhelminthes

• Organ reproduksi jantan (testis) dan organ betina (Ovarium) pada


Platyhelminthes terdapat dalam satu individu sehingga disebut hewan
hemafrodit.
• Alat reproduksi terdapat pada bagian ventral tubuh.
• Platyhelminthes yang hidup bebas memakan hewan-hewan dan
tumbuhan kecil atau zat organik lainnya seperti sisa organisme, hidup
bebas adalah di air tawar, laut, dan tempat-tempat yang lembap.
• Platyhelminthes parasit hidup pada jaringan atau cairan tubuh inangnya,
hidup di dalam tubuh inangnya (endoparasit) pada siput air, sapi, babi,
atau manusia.
• Reproduksi Platyhelminthes dilakukan secara seksual dan aseksual.
Pada reproduksi seksual akan menghasilkan gamet.
• Fertilisasi ovum oleh sperma terjadi di dalam tubuh (internal).
• Kelompok Platyhelminthes tertentu dapat melakukan reproduksi
aseksual dengan cara membelah diri (fragmentasi), kemudian regenerasi
potongan tubuh tersebut menjadi individu baru.
B. Nemathelminthes

• Nemathelminthes umumnya bereproduksi secara seksual karena


sistem reproduksinya bersifat gonokoris, yaitu alat kelamin jantan
dan betinanya terpisah pada individu yang berbeda.
• Fertilisasi dilakukan secara internal. Hasil fertilisasidapat mencapai
lebih dari 100.000 telur per hari.
• Saat berada di lingkungan yang tidak menguntungkan, maka telur
dapat membentuk kista untuk perlindungan dirinya.
C. Annelida

• Annelida umumnya bereproduksi secara seksual dengan pembantukan


gamet, memiliki klitelum sebagai alat kopulasi.
• Klitelum = struktur reproduksi yang mengsekresi cairan &
membentuk kokon tempat deposit telur.
• Namun ada juga yang bereproduksi secara fregmentasi, yang
kemudian beregenerasi.
• Organ seksual Annelida ada yang menjadi satu dengan individu
(hermafrodit) dan ada yang terpisah pada individu lain (gonokoris)
melalui larva trochophore berenang bebas.
D. Arthropoda

• Secara normal udang adalah diossious, hanya dalam keadaan luar


biasa mereka adala hemaprodit.
• Alat reproduksi jantan adalah testis terletak di bawah pericardial
sinus.
• Dua vasa differensia yang terbuka melalui coxopodite pada kaki jalan
ke 5.
• Alat reproduksi betina adalah ovarium yang berupa testis baik bentuk
maupun letaknya.
• Sebuah oviduct terbuka pada coxopodite pada kaki jalan ketiga.
• Kopulasi udang biasanya terjadi pada bulan September, Oktober,
Nopember pada tahun pertama.
• Mereka hidup bersama setelah umur mereka lebih satu bulan.
• Kopulasi kedua terjadi pada musim hujan kedua.
E. Mollusca

• Mollusca bereproduksi secara seksual dan masing-masing organ


seksual saling terpisah pada individu lain.
• Fertilisasi dilakukan secara internal dan eksternal untuk menghasilkan
telur.
• Telur berkembang menjadi larva dan berkembang lagi menjadi
individu dewasa.

F. Porifera

• Porifera melakukan reproduksi secara aseksual maupun seksual.


• Reproduksi secara aseksual terjadi dengan pembentukan tunas dan
gemmule.
• Gemmule disebut juga tunas internal.
• Gemmule dihasilkan menjelang musim dingin di dalam tubuh Porifera
yang hidup di air tawar.
• Secara seksual dengan cara peleburan sel sperma dengan sel ovum,
pembuahan ini terjadi di luar tubuh porifera.
G. Echinodermata

• Filum Echinodermata menglami seks secara terpisah dengan beberapa


perkecualian.
• Gonad yang relative besar terletak di sebelah luar dengan pembuluh
sederhana, jumlah ovum banyak sekali dan pembuahan terjadi dalam
air, larva mikroskopis, bersilia dan transparan serta biasanya hidup
bebas dengan berenag-renang dalam air, bermetamorfosis yang
kompleks.
• Beberapa spesies vivipar, beberapa berkembang biak dengan aseksual
yaitu dengan pembelahan sel, memiliki daya regenerasi yang besar
sekali bila terdapat bagian yang rusak atau terlepas
H. Coelenterata

• Reproduksi Coelenterata terjadi secara aseksual dan seksual.


• Reproduksi aseksual dilakukan dengan pembentukan tunas.
• Pembentukan tunas selalu terjadi pada Coelenterata yang berbentuk
polip.
• Tunas tumbuh di dekat kaki polip dan akan tetap melekat pada tubuh
induknya sehingga membentuk koloni. Reproduksi seksual dilakukan
dengan pembentukan gamet (ovum dengan sperma).
• Gamet dihasilakan oleh seluruh Coelenterata bentuk medusa dan
beberapa Coelenterata bentuk polip.
• Contoh Coelenterata berbentuk polip yang membentuk gamet adalah
hydra.
SISTEM REPRODUKSI PADA
MANUSIA

Sistem Reproduksi Pria

Organ reproduksi laki-laki dibedakan menjadi alat alat reproduksi yang


tampak dari luar dan yang berada didalam tubuh.
Organ Reproduksi Luar

a. Penis

Terdiri dari jaringan-jaringan otot,


jaringan spons yang lembut,
pembuluh darah dan jaringan saraf.
Fungsinya yaitu untuk kopulasi
(hubungan antara alat kelamin jantan
dan betina untuk memudahkan
semen ke dalam organ reproduksi
betina).
Organ Reproduksi Luar

b. Buah zakar
Terdiri dari kantung zakar yang didalamnya terdapat sepasang testis dan bagian-
bagian lainnya. Kulit luar nya disebut skrotum. Skrotum berfungsi melindungi
testis serta mengatur suhu yang sesuai untuk spermatozoa (sel sperma).

c. Skrotum
Scrotum adalah kantong yang membungkus dari testis, epididimis, dan ujung
bawah funiculus spermatikus. Skrotum berjumlah sepasang, yaitu skrotum kanan
dan skrotum kiri Di antara skrotum kanan dan skrotum kiri dibatasi oleh sekat
yang berupa jaringan ikat dan otot polos (otot dartos).
Organ Reproduksi Dalam

a. Testis .
Fungsi testis merupakan alat untuk
memproduksi sperma dan hormon
kelamin jantan yang disebut testoteron.
Testis mempunyai beberapa bagian
antara lain :
• Ektermitas superior yang terletak
dekat vas efferent dan ektermitas
inferior yang berdekatan dengan
cauda epididimis,
• Margo anterior dan margo posterior,
• Facies lateral yang terletak dekat
epididimis dan fascia medial
Organ Reproduksi Dalam

b.Saluran Reproduksi (Saluran Pengeluaran)


Saluran reproduksi maksudnya tempat sperma keluar atau jalan berupa lubang
kecil yang menghubungkan organ dalam. Saluran pengeluaran pada organ
reproduksi dalam pria terdiri dari epididimis, vas deferens, saluran ejakulasi dan
uretra.
c.Vasa deferens berfungsi sebagai saluran tempat jalannya sperma dari
epididimis menuju kantung semen atau kantung mani (vesikula seminalis).
d.Saluran ejakulasi merupakan saluran yang pendek dan menghubungkan
vesikula seminalis dengan urethra. Saluran ini berfungsi untuk mengeluarkan
sperma agar masuk ke dalam uretra
e.Uretra merupakan saluran panjang terusan dari saluran ejakulasi dan terdapat
di penis.
f.Epididimis, berjumlah sepasang di sebelah kanan dan kiri. Epididimis
berfungsi sebagai tempat penyimpanan sementara sperma sampai sperma
menjadi matang dan bergerak menuju vas deferens.
Kelenjar kelamin Pria

a.Vesikula seminalis, berfungsi untuk


menetralkan suasana asam dalam
saluran reproduksi wanita.
b. Kelenjar prostat
Kelenjar prostat melingkari bagian atas
uretra dan terletak di bagian bawah
kantung kemih. Kelenjar prostat
menghasilkan getah yang mengandung
kolesterol, garam dan fosfolipid yang
berperan untuk kelangsungan hidup
sperma.
c. Kelenjar Cowper
Terdapat sepasang, berbentuk bulat dan
kompak, berselubung tebal.
Hormon Reproduksi Pria

a. Testosteron
Testoteron disekresi oleh sel-sel Leydig yang terdapat diantara tubulus
seminiferus.
Fungsi testosteron adalah sebagai berikut:
• Efek desensus (penempatan) testis. Hal ini menunjukkan bahwa testosteron
merupakan hal yang penting untuk perkembangan seks pria selama
kehidupan manusia dan merupakan faktor keturunan.
• Perkembangan seks primer dan sekunder: sekresi testosterone setelah
pubertas menyebabkan penis, testis, dan skrotum membesar sampai usia 20
tahun serta mempengaruhi pertumbuhan sifat seksual sekunder pria mulai
pada masa pubertas.

b. Hormon Gonadotropin
Kelenjar hipofisis anterior menghasilkan dua macam hormon yaitu Lutein
Hormon (LH) dan Folikel Stimulating Hormon (FSH).
• LH berfungsi menstimulasi sel-sel Leydig untuk mensekresi testoteron.
• FSH juga disekresi oleh sel-sel kelenjar hipofisis anterior dan berfungsi
menstimulasi sel-sel sertoli.
Hormon Reproduksi Pria

c. Hormon Estrogen
Dibentuk dari testosteron dan dirangsang oleh hormon perangsang folikel.
Hormon ini memungkinkan spermatogenesis untuk menyekresi protein pengikat
endogen untuk mengikat testosteron dan estrogen serta membawa keduanya ke
dalam cairan lumen tubulus seminiferus untuk pematangan sperma.

d. Hormon Pertumbuhan
Hormon pertumbuhan diperlukan untuk mengatur fungsi metabolisme testis.
Hormon pertumbuhan secara khusus meningkatkan pembelahan awal pada
spermatogenesis. Bila tidak terdapat hormon pertumbuhan, maka
spermatogenesis sangat berkurang atau tidak ada sama sekali.
SISTEM REPRODUKSI PADA
MANUSIA

Sistem Reproduksi wanita

Anatomi fisiologi sistem reproduksi wanita dibagi menjadi 2 bagian yaitu:


alat reproduksi wanita bagian dalam yang terletak di dalam rongga pelvis,
dan alat reproduksi wanita bagian luar yang terletak di perineum.

Alat genitalia wanita


bagian luar
Alat genitalia wanita bagian luar

a.Mons veneris / Mons pubis


Mons pubis mengandung banyak kelenjar sebasea (minyak) berfungsi sebagai
bantal pada waktu melakukan hubungan seks.

b.Bibir besar (Labia mayora)


Merupakan kelanjutan dari mons veneris berbentuk lonjong, panjang labia
mayora 7-8 cm, lebar 2-3 cm dan agak meruncing pada ujung bawah.
Permukaan terdiri dari:
1)Bagian luar
Tertutup oleh rambut yang merupakan kelanjutan dari rambut padamons veneris.
2)Bagian dalam
Tanpa rambut merupakan selaput yang mengandung kelenjar sebasea (lemak).
3)Bibir kecil (labia minora)
Merupakan lipatan kulit yang panjang, sempit, terletak dibagian dalam bibir
besar (labia mayora).
Alat genitalia wanita bagian luar

c. Klitoris
Organ ini mengandung banyak pembuluh darah dan serat saraf sensoris
sehingga sangat sensitive analog dengan penis laki-laki. Fungsi utama klitoris
adalah menstimulasi dan meningkatkan ketegangan seksual.

d.Vestibulum
Merupakan alat reproduksi bagian luar yang berbentuk seperti perahu atau
lonjong, terletak di antara labia minora, klitoris dan fourchette. Vestibulum
terdiri dari muara uretra, kelenjar parauretra, vagina dan kelenjar paravagina.

e. Perinium
Merupakan daerah muskular yang ditutupi kulit antara introitus vagina dan anus.

f. Kelenjar Bartholin
Kelenjar penting di daerah vulva dan vagina yang bersifat rapuh dan mudah
robek. Pada saat hubungan seks pengeluaran lendir meningkat.
Alat genitalia wanita bagian luar

g. Himen (Selaput dara)


Merupakan jaringan yang menutupi lubang vagina bersifat rapuh dan mudah
robek, himen ini berlubang sehingga menjadi saluran dari lendir yang di
keluarkan uterus dan darah saat menstruasi.

h. Fourchette
Merupakan lipatan jaringan transversal yang pipih dan tipis, terletak pada
pertemuan ujung bawah labia mayoradan labia minora. Di garis tengah berada di
bawah orifisium vagina. Suatu cekungan kecil dan fosa navikularis terletak di
antara fourchette dan himen.
Alat genitalia wanita bagian dalam

a.Vagina
Vagina adalah suatu tuba berdinding tipis
yang dapat melipat dan mampu meregang
secara luas karena tonjolan serviks ke
bagian atas vagina. Fungsi utama vagina
yaitu sebagai saluran untuk mengeluarkan
lendir uterus dan darah menstruasi, alat
hubungan seks dan jalan lahir pada waktu
persalinan.
Alat genitalia wanita bagian dalam

b.Uterus
Merupakan jaringan otot yang kuat,
berdinding tebal, muskular, pipih, cekung
dan tampak seperti bola lampu / buah
peer terbalik yang terletak di pelvis minor
di antara kandung kemih dan rectum.
Uterus normal memiliki bentuk simetris,
nyeri bila ditekan, licin dan teraba padat.
Alat genitalia wanita bagian dalam

a.Uterus
uterus terdiri dari tiga lapisan yaitu peritoneum, miometrium / lapisan otot, dan
endometrium.

Peritoneum :
 Meliputi dinding rahim bagian luar
 Menutupi bagian luar uterus
 Merupakan penebalan yang diisi jaringan
ikat dan
 Pembuluh darah limfe dan urat saraf
 Meliputi tuba dan mencapai dinding
abdomen
Alat genitalia wanita bagian dalam

Lapisan otot
 Lapisan luar: seperti “Kap”melengkung
dari fundus uteri menuju ligamentum.
 Lapisan dalam: berasal dari osteum tuba
uteri sampai osteum uteri internum
 Lapisan tengah: terletak di antara kedua
lapisan tersebut membentuk lapisan
tebal anyaman serabut otot rahim.

Bagian rahim yang terletak antara osteum uteri


internum anatomikum yang merupakan batas dan
kavum uteri dan kanalis servikalis dengan osteum
uteri histologikum (dimana terjadi perubahan
selaput lendir kavum uteri menjadi selaput lendir
serviks) disebut istmus. Istmus uteri ini akan menjadi
segmen bawah rahim dan meregang saat persalinan.
Alat genitalia wanita bagian dalam

c.Tuba fallopi
Tuba fallopi merupakan saluran ovum
yang terentang antara kornu uterine
hingga suatu tempat dekat ovarium dan
merupakan jalan ovum mencapai rongga
uterus. terletak di tepi atas ligamentum
latum berjalan ke arah lateral mulai dari
osteum tubae internum pada dinding
rahim.
Alat genitalia wanita bagian dalam

Tuba fallopi terdiri atas :


1. Pars interstitialis (intramularis) terletak di antara otot rahim mulai dari osteum
internum tuba.
2. Pars istmika tubae, bagian tuba yang berada di luar uterus dan merupakan bagian
yang paling sempit.
3. Pars ampuralis tubae, bagian tuba yang paling luas dan berbentuk “s”.
4. Pars infindibulo tubae, bagian akhir tubae yang memiliki lumbai yang disebut
fimbriae tubae.

Fungsi tuba fallopi :


1. Sebagai jalan transportasi ovum dari ovarium sampai kavum uteri.
2. Untuk menangkap ovum yang dilepaskan saat ovulasi.
3. Sebagai saluran dari spermatozoa ovum dan hasil konsepsi.
4. Tempat terjadinya konsepsi.
5. Tempat pertumbuahn dan perkembangan hasil konsepsi sampai mencapai bentuk
6. blastula yang siap mengadakan implantasi.
Alat genitalia wanita bagian dalam

d.Ovarium
Ovarium berfungsi dalam pembentukan
dan pematangan folikel menjadi ovum,
ovulasi, sintesis, dan sekresi hormon –
hormon steroid.
Letak: Ovarium ke arah uterus bergantung
pada ligamentum infundibulo pelvikum
dan melekat pada ligamentum latum
melalui mesovarium.
Alat genitalia wanita bagian dalam

e. Parametrium
Parametrium adalah jaringan ikat yang
terdapat di antara ke dua lembar
ligamentum latum.
Batasan parametrium :
 Bagian atas terdapat tuba fallopi dengan
mesosalping.
 depan mengandung ligamentum teres
uteri.
 Bagian kaudal berhubungan dengan
mesometrium..
 Bagian belakang terdapat ligamentum
ovarii
Alat genitalia wanita bagian dalam

e. Parametrium
Parametrium adalah jaringan ikat yang
terdapat di antara ke dua lembar
ligamentum latum.
Batasan parametrium :
 Bagian atas terdapat tuba fallopi dengan
mesosalping.
 depan mengandung ligamentum teres
uteri.
 Bagian kaudal berhubungan dengan
mesometrium..
 Bagian belakang terdapat ligamentum
ovarii
Hormon Reproduksi Wanita

1. Hormon GnRH (Gonadotrophin Releasing Hormon)


Diproduksi di hipotalamus, kemudian dilepaskan, berfungsi menstimulasi
hipofisis anterior untuk memproduksi dan melepaskan hormon-hormon
gonadotropin (FSH/LH).

2. Hormon FSH (Follicle Stimullating Hormone)


Diproduksi di sel-sel basa hipofisis anterior, sebagai respon terhadap GnRH.
Berfungsi memicu pertumbuhan dan pematangan folikel dan sel-sel granulosa
di ovarium wanita (pada pria: memicu pematangan sperma di testis).
Hormon Reproduksi Wanita

3. Hormon LH (Lutinizing Homone)/ICSH (Interstitial Cell Stimulating Hormon)


Diproduksi di sel-sel kromofob hipofisis anterior. Bersama FSH,LH berfungsi
memicu perkembangan folikel (sel-sel teka dan se-sel granulosa) dan juga
mencetuskan terjadinya ovulasi dipertengahan siklus( LH-surge).
Hormon Estrogen

4. Estrogen (alami) diproduksi terutama oleh sel-sel teka internal folikel di


ovarium secara primer, dan dalam jumlah lebih sedikit juga diproduksi di
kelenjar adrenal mrlalui konfersi hormone androgen. Pada pria diproduksi juga
sebagian di testis. Selama kehamilan, diproduksi juga oleh plasenta. Berfungsi
stimulasi pertumbuhan dan perkembangan (proliferasi) pada berbagai organ
reproduksi wanita. Estrogen berfungsi untuk merangsang sekresi hormon LH.
Gametogenesis

 Gametogenesis adalah proses pembentukan gamet atau sel kelamin. Sel


gamet terdiri dari gamet jantan (spermatozoa) yang dihasilkan di testis dan
gamet betina (ovum) yang dihasilkan diovarium.

 Terdapat dua jenis proses pembelahan sel yaitu mitosis dan meiosis. Mitosis
yaitu pembelahan sel dari induk menjadi 2 anakan tetapi tidak terjadi
reduksi kromosom, dan pembelahan meiosis yaitu pembelahan sel dari
induk menjadi 2 anakan dengan adanya reduksi kromosom.

 Pada pembelahan mitosis menghasilkan sel baru yang jumlah kromosomnya


sama persis dengan sel induk yang bersifat diploid (2n) yaitu 23 pasang / 46
kromosom, sedangkan pada meiosis jumlah kromosom pada sel baruhanya
bersifat haploid (n) yaitu 23 kromosom.

 Gametogenesis terdiri 4 tahap, perbanyakan, pertumbuhan, pematangan


dan perubahan bentuk. Gametogenesis adaduayaitu spermatogenesis dan
oogenesis.
Proses spermatogonesis dan
oogenesis
Siklus Menstruasi

 Menstruasi adalah peluruhan dinding uterus (endometrium) pada setiap bulan


secara periodik.
 Menstruasi biasanya terjadi selama 2-7 hari dengan rata-rata durasi menstruasi +
4,7 hari. Saat menstruasi dapat kehilangan darah sekitar 10-80 cc darah dengan
rata-rata 35 cc4. Siklus yang normal berlangsung 24-35 hari.
 Menstruasi terbagi dalam empat stadium yaitu :

Stadium Menstruasi atau Deskuamasi,

Stadium Post Menstruum atau Regenerasi,

Stadium intermenstruum atau stadium proliferasi

Stadium praementruum atau stadium sekresi


Siklus Menstruasi

Siklus menstruasi dibagi menjadi 4 fase, yaitu:

Fase Folikuler / Proliferasi (hari ke-


5 sampai hari ke- 14

Fase Luteal / fase sekresi / fase


pramenstruasi (hari ke-14 sampai
hari ke-28)

Fase menstruasi (hari ke-28


sampai hari ke-2 atau 3)

Fase Regenerasi / pascamenstruasi


(hari ke-1 sampai hari ke-5)
Siklus Menstruasi

Hormon – hormon dalam menstruasi :

Gonadotropin Releasing Hormone (GnRH)

Follicle Stimulating Hormone (FSH)

Luteinizing Hormone (LH)

Estrogen

Progestin/ progesterone
Fertilisasi

 Fertilisasi adalah proses penggabungan sperma dan ovum.


 Tahapan pertumbuhan dan perkembangan embrio dibedakan menjadi
beberapa tahapan yaitu :

Fase Embrionik

Morula

Blastula

Grastula

Tubulasi

Organogenesis
Hormon Reproduksi Wanita

5. Hormon progesteron berfungsi mempersiapkan lapisan rahim untuk


penanaman sel telur yang telah dibuahi, mempersiapkan kelenjar susu untuk
menghasilkan susu, menjaga penebalan endometrium, menghambat produksi
hormon FSH, dan memperlancar produksi laktogen (susu). Hormon ini
dihasilkan oleh korpus luteum dan dirangsang oleh LH.

6. HCG (Human Chorionic Gonadotrophin)


Berfungsi meningkatkan dan mempertahankan fungsi korpus luteum dan
produksi hormon-hormon steroid terutama pada masa-masa kehamilan awal.
Mungkin juga memiliki fungsi imunologik. Deteksi HCG pada darah atau urine
dapat dijadikan sebagai tanda kemungkinan adanya kehamilan
Hormon Reproduksi Wanita

7. LTH (Lactotrophic Hormon) / Prolactin


Diproduksi di hipofisis anterior, memiliki aktifitas
memicu / meningkatkan produksi dan sekresi air
susu oleh kelenjar payudara. Di ovarium, prolaktin
ikut mempengaruhi pematangan sel telur dan
mempengaruhi pematangan sel telur dan
mempengaruhi pematangan sel telur dan
mempengaruhi fungsi korpus luteum.
Kelainan dan Gangguan Penyakit Pada Sistem Reproduksi Manusia

Gangguan pada Sistem Reproduksi Wanita

a. Jamur, Umumnya disebabkan oleh jamur candida albicans yang


menyebabkan rasa gatal di sekitar vulva / vagina. Warna cairan
keputihan akibat jamur berwarna putih kekuning kuningan dengan bau
yang khas. Keputihan jamur bisa diakibatkan oleh kehamilan,
penggunaan pil KB, steroid, diabetes, obesitas, antibiotik, daya tahan
tubuh rendah, dan lain sebagainya.
Kelainan dan Gangguan Penyakit Pada Sistem Reproduksi Manusia

Gangguan pada Sistem Reproduksi Wanita

a. Jamur, Umumnya disebabkan oleh jamur candida albicans yang


menyebabkan rasa gatal di sekitar vulva / vagina. Warna cairan keputihan
akibat jamur berwarna putih kekuning kuningan dengan bau yang khas.
Keputihan jamur bisa diakibatkan oleh kehamilan, penggunaan pil KB,
steroid, diabetes, obesitas, antibiotik, daya tahan tubuh rendah, dan lain
sebagainya.
Kelainan dan Gangguan Penyakit Pada Sistem Reproduksi Manusia

Gangguan pada Sistem Reproduksi Wanita

b. Bakteri, Biasanya diakibatkan oleh bakteri gardnerella dan keputihannya


disebut bacterial vaginosis dengan ciri-ciri cairannya encer dengan warna
putih keabu-abuan beraroma amis. Keputihan akibat bakteri biasanya
muncul saat kehamilan, gonta-ganti pasangang, penggunaan alat kb spiral
atau iud dan lain sebagainya.
Kelainan dan Gangguan Penyakit Pada Sistem Reproduksi Manusia

Gangguan pada Sistem Reproduksi Wanita

c. Virus, Keputihan yang diakibatkan oleh virus biasanya bawaan dari


penyakit hiv/aids, condyloma, herpes dan lain- lain yang bisa memicu
munculnya kanker rahim. Kep utihan virus herper menular dari hubungan
seksual dengan gejala ada luka melepuh di sekeliling liang vagina dengan
cairan gatal dan rasanya panas. Sedangkan condyloma memiliki ciri gejala
ada banyak kutil tubuh dengan cairan yang bau yang sering menyerang ibu
hamil
Kelainan dan Gangguan Penyakit Pada Sistem Reproduksi Manusia

Gangguan pada Sistem Reproduksi Wanita

d. Parasit, Keputihan akibat parasit diakibatkan oleh parasit trichomonas


vaginalis yang menular dari kontak seks / hubungan seks dengan cairan
yang berwarna kuning hijau kental dengan bau tidak enak dan berbusa.
Kadang bisa gatal dan membuat iritasi. Parasit keputihan ini bisa menular
lewat tukar-menukar peralatan mandi, pinjam- meninjam pakaian dalam,
menduduki kloset yang terkontaminasi, dan lain sebagainya.
Kelainan dan Gangguan Penyakit Pada Sistem Reproduksi Manusia

Gangguan pada Sistem Reproduksi Wanita

e. Gangguan menstruasi, Gangguan menstruasi terdiri atas amenore


primer dan amenore sekunder. Amenore primer adalah tidak terjadinya
manarkhe (menstruasi) sampai usia 17 tahun dengan atau tanpa
perkembangan seksual sekunder. Amenore sekunder adalah tidak
terjadinya menstruasi selama 3 – 6 bulan atau lebih pada orang yang
telah mengalami siklus menstruasi.
Kelainan dan Gangguan Penyakit Pada Sistem Reproduksi Manusia

Gangguan pada Sistem Reproduksi Wanita

f. Kanker genitalia, Kanker genitalia pada wanita dapat terjadi pada vagina,
serviks, dan ovarium. Kanker vagina tidak diketahui penyebabnya, mungkin
karena iritasi yang disebabkan oleh virus. Penanganannya dengan
pengangkatan uterus, oviduk, ovarium, sepertiga bagian atas vagina, dan
kelenjar limfa panggul. Kanker ovarium gejalanya tidak jelas. Biasanya dapat
berupa rasa pegal pada panggul, perubahan fungsi saluran pencernaan,
atau mengalami pendarahan vagina abnormal.
Kelainan dan Gangguan Penyakit Pada Sistem Reproduksi Manusia

Gangguan pada Sistem Reproduksi Wanita

g. Endometriosis, Endometriosis adalah keadaan di mana jaringan


endometrium terdapat di luar rahim, yaitu dapat tumbuh di sekitar
ovarium, oviduk, atau jalur di luar rahim. Gejalanya berupa nyeri perut,
pinggang terasa sakit, dan nyeri pada saat menstruasi. Jika tidak ditangani
akan menyebabkan sulit terjadinya kehamilan. Penanganannya dengan
pemberian obat-obatan, laparoskopi, atau bedah laser.

h. Infeksi vagina, Gejalanya berupa keputihan dan timbul gatal- gatal. Infeksi
ini menyerang wanita usia produktif terutama yang menikah. Penyebabnya
adalah akibat hubungan kelamin.
Kelainan dan Gangguan Penyakit Pada Sistem Reproduksi Manusia

Gangguan pada Sistem Reproduksi Pria

a. Cryptorchidism : Buah pelirnya hanya satu atau tidak ada di dalam


kantung pelirnya.
b. Hypospadia : Lubang keluar sperma/kencing pada laki- laki di sebelah
bawah, biasanya ketika buang air kecil alirannya “tidak deras.”
c. Pseudohermaphrodite : bentuk alat kelamin ganda ( laki- laki dan
perempuan), tetapi tidak sempurna. Vagina tidak sempurna (tidak memiliki
lubang vagina misalnya) atau tidak memiliki vagina.
d. Micro penis : penis kecil / tidak berkembang.
Kelainan dan Gangguan Penyakit Pada Sistem Reproduksi Manusia

Gangguan pada Sistem Reproduksi Pria

e. Hipogonadisme, merupakan penurunan fungsi testis yang disebabkan


oleh gangguan interaksi hormon, seperti hormon androgen dan estrogen.
Gangguan ini menyebabkan infertilitas, impotensi, dan tidak adanya tanda-
tanda kepriaan. Penanganannya dapat dilakukan dengan terapi hormon.

f. Kriptorkidisme, merupakan kegagalan dari satu atau kedua testis untuk


turun dari rongga abdomen ke dalam scrotum pada waktu bayi.
Penangannya dapat dilakukan dengan pemberian hormon human chorionic
gonadotropin untuk merangsang testoteron.
Kelainan dan Gangguan Penyakit Pada Sistem Reproduksi Manusia

Gangguan pada Sistem Reproduksi Pria

g. Uretritis, peradangan uretra dengan gejala rasa gatal pada penis dan
sering buang air kecil. Penyebabnya adalah Chlamydia trachomatis, h.
Ureplasma urealyticum,atau virus herpes.
h.Prostatitis, merupakan peradangan prostat. Penyebabnya adalah bakteri
Escherichia coliataupun bukan bakter
i. Epididimitis, merupakan infeksi yang sering terjadi pada saluran
reproduksi pria. Penyebabnya adalah E.coli dan Chlamydia.
j. Orkitis, merupakan peradangan pada testis yang disebabkan oleh virus
parotitis. Jika terjadi pada pria dewasa dapat menyebabkan infertilitas.
Kelainan dan Gangguan Penyakit Pada Sistem Reproduksi Manusia

Gangguan pada Sistem Reproduksi Pria

g. Uretritis, peradangan uretra dengan gejala rasa gatal pada penis dan
sering buang air kecil. Penyebabnya adalah Chlamydia trachomatis, h.
Ureplasma urealyticum,atau virus herpes.
h.Prostatitis, merupakan peradangan prostat. Penyebabnya adalah bakteri
Escherichia coliataupun bukan bakter
i. Epididimitis, merupakan infeksi yang sering terjadi pada saluran
reproduksi pria. Penyebabnya adalah E.coli dan Chlamydia.
j. Orkitis, merupakan peradangan pada testis yang disebabkan oleh virus
parotitis. Jika terjadi pada pria dewasa dapat menyebabkan infertilitas.
Kelainan dan Gangguan Penyakit Pada Sistem Reproduksi Manusia

Penyakitpada Sistem Reproduksi

1. Sifilis
Sifilis adalah penyakit kelamin yang disebabkan oleh bakteri. Tanda-tanda sifilis,
antara lain terjadinya luka pada alat kelamin, rektum, lidah, dan bibir;
pembengkakan getah be ning pada bagian paha; bercak-bercak di seluruh tubuh;
tulang dan sendi terasa nyeri ruam pada tubuh, khususnya tangan dan telapak
kaki.
2. Gonore (kencing nanah)
Gonore (kencing nanah) disebabkan oleh bakteri. Gejala dari gonore, antara lain
keluarnya cairan seperti nanah dari saluran kelamin; rasa panas dan sering
kencing. Bakteri penyebab penyakit ini dapat menyebar ke seluruh tubuh
sehingga menyebabkan rasa nyeri pada persendian dan dapat mengakibatkan
kemandulan. Penyakit ini dapat disembuhkan jika dilakukan pengobatan dengan
penggunaan antibiotik secara cepat.
Kelainan dan Gangguan Penyakit Pada Sistem Reproduksi Manusia

Penyakit pada Sistem Reproduksi

3. Herpes Genetalis
Herpes genetalis disebabkan oleh virus. Virus penyebab penyakit herpes genetalis
adalah Herpes simpleks. Gejala penyakit herpes genetalis, antara lain timbulnya
rasa gatal atau sakit pada daerah kelamin dan adanya luka yang terbuka atau
lepuhan berair.

4. Kanker Leher Rahim


Kanker leher rahim adalah kanker yang menyerang leher rahim pada perempuan
dewasa. Layaknya semua kanker, kanker leher rahim terjadi ditandai dengan
adanya pertumbuhan sel-sel pada leher rahim yang tidak lazim (abnormal).
Kelainan dan Gangguan Penyakit Pada Sistem Reproduksi Manusia

Penyakit pada Sistem Reproduksi

5. Kanker Ovarium
Kanker ovarium adalah kanker yang menyerang ovarium, biasanya menyerang
wanita yang sudah menopause. Kanker ovarium sebagian besar berbentuk tumor
kistik dan sebagian kecil berbentuk tumor padat

6. Kanker Prostat
Kanker prostat adalah penyakit kanker yang menyerang kelenjar prostat, dimana
sel-sel kelenjar prostat tumbuh secara abnormal sehingga mendesak dan
merusak jaringan sekitarnya.
Gejala kanker prostat di antaranya adalah:
• Sering buang air kecil atau sulit buang air kecil.
• Urine berdarah.
• Nyeri pinggul atau punggung
Kelainan dan Gangguan Penyakit Pada Sistem Reproduksi Manusia

Penyakit pada Sistem Reproduksi

7. Condiloma Accuminata
Penyakit condiloma accuminata disebabkan oleh virus Human papilloma.
Gejalanya adalah timbulnya kutil yang dapat membesar di mulut rahim yang bisa
menimbulkan kanker rahim.

8. Hamil Anggur (Mola Hidatidosa)


Hamil anggur merupakan suatu kehamilan yang tidak berisi janin, tetapi
gelembung-gelembung mola dan bekuan darah. Hamil anggur terjadi akibat
kegagalan pembentukan bakal janin, sehingga terbentuk jaringan permukaan
membran mirip gerombolan buah anggur.
Kelainan dan Gangguan Penyakit Pada Sistem Reproduksi Manusia

Penyakit pada Sistem Reproduksi

9. Infertilitas
Infertilitas adalah ketidaksuburan yang dapat terjadi pada pria maupun wanita.
Pada wanita, ketidaksuburan disebabkan oleh tersumbatnya tuba fallopi,
menstruasi tidak teratur, kelainan pada lendir leher rahim, dan obesitas.
Sedangkan, pada pria karena adanya penyakit seperti impotensi, ejakulasi dini,
dan rusaknya testis.

10. AIDS
AIDS kepanjangan dari Acquired Immunodeficiency Syndrome atau Acquired
Immune Deficiency Syndrome Penyakit AIDS disebabkan oleh virus Human
Immunodeficiency Virus (HIV) yang menyerang system keekbalan tubuh
manusia,
Kelainan dan Gangguan Penyakit Pada Sistem Reproduksi Manusia

Penyakit pada Sistem Reproduksi

11. Kanker Payudara


Infertilitas adalah ketidaksuburan yang dapat terjadi pada pria maupun wanita.
Pada wanita, ketidaksuburan disebabkan oleh tersumbatnya tuba fallopi,
menstruasi tidak teratur, kelainan pada lendir leher rahim, dan obesitas.
Sedangkan, pada pria karena adanya penyakit seperti impotensi, ejakulasi dini,
dan rusaknya testis.

12. Vulvovaginitis
Vulvovaginitis adalah peradangan pada vulva danvagina yang sering
menimbulkan gejala keputihan (flour albus) yaitu keluarnya cairan putih
kehijauan dari vagina. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Gardnertella
vaginalis. Dapat pula disebabkan oleh protozoa, misalnya Trichomonas vaginalis
atau oleh jamur Candida albicans
Kelainan dan Gangguan Penyakit Pada Sistem Reproduksi Manusia

Penyakit pada Sistem Reproduksi

13. Impotensi
Impotensi adalah ketidakmampuan mempertahankan ereksi penis. Impotensi
dapat disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain gangguan produksi hormon
testosterone, kelainan psikis, penyakit diabetes mellitus, kecanduan alcohol,
obat-obatan, dan gangguan sistem saraf.

14. Prostatis
Prostatis adalah peradangan pada prostat yang sering disertai dengan
peradangan uretra. Gejalanya berupa pembengkakan yang dapat menyumbat
uretra sehingga timbul rasa nyeri dan sulit buang air kecil.
Kelainan dan Gangguan Penyakit Pada Sistem Reproduksi Manusia

Penyakit pada Sistem Reproduksi

15. NGU
NGU (Non-Gonococal urethritis) merupakan peradangan pada uretra dan serviks
yang disebabkan oleh bakteri Chlamydia trachomatis dan Ureaplasma
urealyticum.

16. Endometriosis
Endometriosis adalah terdapatnya jaringan endometrium di luar rahim.
Misalnya dapat ditemukan di ovarium, peritoneum, usus besar, dan kandung
kemih, akibat pengaliran balik darah menstruasi melalui Tuba Fallopi. Gejalanya
adalah rasa nyeri saat menstruasi karena jaringan endometrisis luruh bersamaan
dengan menstruasi. Dapat diobati dengan operasi atau pemberian hormon
progesteron.
Kelainan dan Gangguan Penyakit Pada Sistem Reproduksi Manusia

Penyakit pada Sistem Reproduksi

17. Sindrom Pre menstrual


Sindrom Premenstrual adalah keadaan dimana terjadi gangguan emosi, lesu, sakit
kepala, bengkak pada tungkai, rasa pedih, dan nyeri payudara yang terjadi
beberapa hari sebelum menstruasi. Penyebabnya diduga adalah kadar estrogen
tinggi, progesterone rendah, gangguan metabolisme karbohidrat, kadar prolaktin
tinggi, dan gangguan psikis.

18. Ejakulasi dini ( ED )


Ejakulasi dini ( ED ), yaitu gangguan seksual dikendalikan.

19. Cervicitis
Cervicitis merupakan penyakit yang mengakibatkan terjadinya peradangan di
mulut rahim atau bagian serviks.
KESIMPULAN

 Sistem reproduksi adalah suatu rangkaian dan interaksi organ dan zat dalam organisme
yang diperguunakan untuk berkembang biak.
 Reproduksi adalah cara dasar mempertahankan diri yang dilakukan oleh semua bentuk
kehidupan
 setiap individu organisme adalah sebagai hasil dari suatu reproduksi oleh
pendahulunya. Reproduksi dapat terjadi secara seksual dan aseksual.
 Pada sistem reproduksi manusia bagian-bagian dari sistem reproduksi pria dan wanita
dibagi menjadi bagian luar dan dalam.
 Ada beberapa tahapan dalam sikuls menstruasi yaitu fase menstruasi, fase pra ovulasi,
fase ovulasi dan fase pasca ovulasi.Proses pembentukan sel gamet pada manusia
adaduayaitu spermatogenesis(pria)danoogenesis (wanita).
 Penggabungan antara sperma disebut fertilisasi. Dalam proses kehamilan Zigot
berkembang secara bertahap yang akhirnya menjadi calon janin dalam uterus.
 Gangguan dan penyakit pada sistem reproduksi manusia dapat disebabkan oleh jamur,
bakteri, parasit dan lain-lain
TERIMAKASIH 

Anda mungkin juga menyukai