Anda di halaman 1dari 7

BIOLOGI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

Dosen Pembimbing :
Dra. Yuslim Fauziah, M.S

Disusun Oleh : Kelompok 2


Anisa Fitriyana 1705122359
Cici Yurianti 1705122180
Meliana 1705114100
Nia Nirmala Ningsih 1705111430
Zurhidayati 1705122210

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS RIAU
2020
BIOLOGI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMA)

Materi : Keselamatan Kerja di Laboratorium


Kelas/Semester : X/2
Kompetensi Inti :
1. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang pengetahuan, teeknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada
bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah.
2. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri dan mampu
menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

Kompetensi Dasar :
3.1 Menjelaskan ruang lingkup biologi (permasalahan pada berbagai objek biologi dan
tingkat organisasi kehidupan), melalui penerapan metode ilmiah dan prinsip keselamatan
kerja.
4.1 Menyajikan data hasil penerapan metode ilmiah tentang permasalahan pada berbagai
objek biologi dan tingkat organisasi kehidupan.

Indikator :
3.1.1 Menyebutkan pengertian keselamatan kerja di laboratorium
3.1.2 Menjelaskan petunjuk keselamatan kerja umum di laboratorium
3.1.3 Menghubungkan antara simbol bahan kimia berbahaya, sifat bahan, dan
perlakuannya
3.1.4 Menjelaskan pertolongan pertama jika terpapar bahan kimia
3.1.5 Menjelaskan pertolongan pertama jika terkena gigitan dan sengatan binatang
Indikator Pencapaian Kompetensi
3.1.1 Siswa dapat menyebutkan pengertian keselamatan kerja di laboratorium dengan benar
3.1.2 Siswa dapat menjelaskan petunjuk keselamatan kerja umum di laboratorium degan
tepat
3.1.3 Siswa dapat menghubungkan antara simbol bahan kimia berbahaya, sifat bahan, dan
perlakuannya dengan benar
3.1.4 Siswa dapat menjelaskan pertolongan pertama jika terpapar bahan kimia dengan benar
3.1.5 Siswa dapat menjelaskan pertolongan pertama jika terkena gigitan dan sengatan
binatang dengan benar

Strategi Pembelajaran
Pendekatan : Saintifik
Model Pembelajaran : Discovery Leaarning (DL)
Langkah kerja (sintak) model Discovery Learning dalam pembelajaran penyingkapan/penemuan
adalah sebagai berikut:
1. Pemberian rangsangan (stimulation);
2. Pernyataan/Identifikasi masalah (problem statement);
3. Pengumpulan data (data collection);
4. Pengolahan data (data processing);.
5. Pembuktian (verification); dan
6. Menarik simpulan/generalisasi (generalization).
Metode : Tanya Jawab, Penugasan, Kerja kelompok, Diskusi

Media Pembelajaran
Media : PPT, Video, dan Gambar tentang Komponen Lingkungan
Alat : Infokus, laptop, papan tulis, spidol dan alat tulis
Bahan : LTPD tentang Keselamatan kerja di laboratorium
Analisis Materi Keselamatan Kerja di Laboratorium
1. Kecelakaan
Kecelakaan adalah kejadian yang berlangsung di luar kemauan manusia dan bisa
menimbulkan kerusakan baik itu yang sifatnya jasmani maupun rohani. Setiap laboratorium
dengan segala desain maupun kegiatannya mempunyai potensi terjadinya kecelakaan. Oleh
karena itu perlu dilakukan keamanan dan keselamatan kerja.
2. Keselamatan kerja di laboratorium
Keselamatan kerja di laboratorium adalah upaya preventif dan represif terhadap kecelakaan
yang merupakan akibat atas desain, sistem, proses serta kegiatan di laboratorium.
3. Laboratorium
Laboratorium dalah tempat staf pengajar, mahasiswa dan pekerja lab melakukan eksprimen
dengan bahan kimia alat gelas dan alat khusus. Pada umumnya kecelakan kerja penyebab
utamanya adalah kelalaian atau kecerobohan. Oleh karena itu perlu dilakukan upaya untuk
mencegah terjadinya kecelakaan dengan cara membina dan mengembangkan kesadaran
(attitudes) akan pentingnya K3 di laboratorium.
4. Petunjuk untuk bekerja di ruang laboratorim yang perlu diperhatikan
a. Persiapkan diri dengan baikPetunjuk keselamatan kerja umum
 Bacalah semua prosedur dan informasi tentanginformasi tentang keselamatan kerja
sebelum memulai praktikum.
 Perhatikan pengarahan dari petugas lab atau guru sebelum mulai bekerja.
 Lakukan hanya eksperimen yang diminta oleh guru.
 Ikuti semua instruksi lisan dan tulisan. Mintalah bantuan jika anda memerlukan bimbingan
atau bantuan.
 Perhatikan letak dan cara penggunaan semua peralatan keselamatan, termasuk tempat
membasuh muka atau tangan.
 Selalu waspada setiap saat di laboratorium. Segera laporkan kepada pengawas jika terjadi
kondisi yang membahayakan
b. Petunjuk keselamatan kerja umum
 Pastikan meja kerja bersih dari benda-benda, kecuali alat tulis secukupnya dan peralatan
yang diperlukan untuk melakukan praktikum.
 Saat bekerja, janganlah sambil bersenda gurauatau main-main.
 Jangan memakai peralatan jika belum mengerti cara penggunaannya, mintalah bantuan
guru atau pengawas lab.
 Jangan bekerja sendirian dilaboratorium, setidaknya bekerjalah berpasangan sehingga jika
terjadi keadaan darurat, salah seorang dapat mematikan peralatan atau meminta bantuan
orang lain.
 Jika ada peralatan yang rusak saat digunakan, laporkan segera kepembimbing atau
pengawas lab. Jangan memperbaikinya sendiri karena dapat membahayakan diri sendiri
dan rekan kerja.
 Jangan meninggalkan percobaan yang sedang berjalan tanpa pengawasan. Jangan
meninggalkan apa pun yang sedang dipanaskan atau zat yang mudah bereksi tanpa
pengawasan.
 Pisakan dan buanglah sampah dan limbah laboratorium dengan tepat.
 Bersihkan meja lab sebelum meninggalkan lab
c. Mencegah terjadinya paparan
 Tidak makan, minum, mengunyah permen karet atau memasang lensakotak
dilaboratorium.
 Ikatlah rambut yang panjang. Jangan gunakan perhiasan panjang yang dapat tersangkut
diperalatan lab.
 Kenakan jas lab dan sepatu untuk menutupi kulit dan melindungi dari bahaya percikan
cairan.
 Kenakan sarung tangan tahan panas untuk melindungi tangan ketika memanaskan zat.
 Gunakan pelindung wajah, seperti masker atau kacamata pelindung saat melakukan
pecobaan yang menimbulkan panas atau percikan
d. Simbol-simbol bahan kimia berbahaya
e. Keamanan penggunaan bahan kimia
 Jangan mengembalikan bahan kimia yang telah diambil kebotolnya.
 Gunakan alat bantu seperti pipa kaca, pipet tetes, sendok plastik atau pinset untuk
mengambil bahan atau zat.
 Jangan membaui larutan secara langsung, melainkan dengan cara mengibaskan tangan
dimulut wadah atau botol bahan kimia.
 Setelah digunakan untuk pencampuran atau pemanasan, mulut tabung reaksi atau bejana
ridak boleh ditengok langsung.
 Jangan mencicipi bahan apa pun, jangan memipet dengan mulut, melainkan gunakan balon
karet.
 Larutan pekat yang tidak terpakai harus dibuang setelah diencerkan dengan air terlebih
dahulu.
 Bersihkan bahan kimia yang tercecer dengan segera. Jika larutan merupakan asam kuat,
dinetralkan terlebih dahulu dengan serbuk NaHCO3, sedangkan jika larutan berupa basa
kuat, dinetralkan dulu dengan serbuk NH4Cl kemudian ditambahkan air secukupnya
f. Pertolongan pertama jika terpapar bahan kimia
1) Bahan kimia terhirup
 Tutup wadah bahan kimia, buka jendela dan lubang ventilasi lain, dan pergi ketempat
terbuka untuk mendapatkan udara segar.
 Jika terjadi gejala seperti sakit kepala, iritasi hidung atau tengorokan, pusing atau
mengantuk, carilah bantuan tenaga medis.
2) Mata terkena bahan kimia
 Segera siram mata dengan air selama minimal 15menit. Pada saat membasuh mata,
kelopak mata dalamkeadaan terbuka dan bola mata berputar-putar sehingga seluruh
permukaan mata terbasuh air.
 Lepaskan lensa kotak pada saat membersihkan mata.
3) Bahan kimia tertelan
 Apabila zat hanya sampai mulut, segera berkumur.
 Apabila zat tertelan, segera muntahkan.
4) Kulit terkena bahan kimia
 Segera basuh kulit dengan air minimal 15 menit. Jangan gunakan bahan pelarut
untuk membersihkan kulit.karena dapat menghilangkan minyak alami pelindung
kulit dan dapat menyebabakan iritasi dan radang.
 Jika kulit terkena bahan kimia padat yang mudah terbakar, gosok bagian tersebut dan
basuh dengan air mengalir minimal selama 15 menit.
 Jika terjadi luka bakar akibat zat kimia, hapus zat tersebut dengan kapas, kemudian
cuci dengan air yang mengalir sebanyak-banyaknya dan selanjutnya cuci dengan
larutan Na2CO3 1 %. Cuci lagi dengan air dan olesi dengan salep levertran (salep
minyak ikan) dan balut dengan perban.
 Jika terjadi luka bakar terkena panas, dan kulit hayan memerah, olesi dengan salep
levertran jika kulit terasa nyeri kompres dengan air es bawa penderita ke dokter.
 Jika luka terlalu besar, jangan diberi obat apapun, tutup luka dengan kain perban dan
segera bawa ke dokter.
g. Pertolongan pertama jika terkena gigitan atau serangan binatang
1) Sengatan ringan
Jika hanya merasa gatal dan panas, pertolongannya berikan kompres dingin, minyak
tawon, atu krim antihistamin.
2) Luka gigitan dangkal
Luka dicuci sampai bersih dengan air sabun dan air hangat, tepuk-tepuk luka dengan kasa
steril supaya kering kemudian ditutp dengan perban steril dan plester. Bawa siswa ke
sarana kesehatan terdekat.
3) Luka gigitan dalam
Jika luka gigitan membahayakan, diatasi dahulu perdarahannya dengan meninggikan
bagian tubuh yang luka dan menekan langsung pada luka. Setelah perdarahan berhenti
luka ditutup dengan perban steril atau dibalu dengan kain yang bersih. Luka gigitan
kucing, mencit, tikus atau kelabang, harus diberi suntikan antibiotik.
4) Sengatan kalajengking
Sengatan kalajengking dapat merusak jaringan saraf dan jantung. Pertolongannya dengan
membersihkan tempat sengatan dengan menggosokkan alkohol, mengompres dingin,
meletakkan bagian yang terkena sengatan lebih rendah dari jantung dan segera membawa
korban ke rumah sakit terdekat.

Anda mungkin juga menyukai