BIOLOGI MANAJEMEN
KPK14142
Kelompok 3
Zurhidayati 1705122210
VB
Dosen Pembimbing
Darmadi Ahmad,S.Pd,M.Si
UNIVERSITAS RIAU
2019
KATA PENGANTAR
Segala puji penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
kemudahan sehingga penulis dapat menyelesaikan Makalah Biomanajemen dengan judul
“Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan” ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya
tentunya penulis tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat
serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad
SAW yang kita nanti-natikan syafa’atnya di akhirat nanti.
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan
kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya laporan ini nantinya dapat menjadi
makalah yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini
penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Penulis
(Kelompok 3)
DAFTAR ISI
2.4 Contoh-contoh Pertumbuhan dan Perkembangan Yang Terjadi Pada Tanaman ............
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
Pertumbuhan adalah proses pertambahan volume dan jumlah sel yang menyebabkan
bertambah besarnya ukuran organisme dan bersifat irreversible (tidak bias kembali keukuran
semula) karena adanya permbelahan mitosis atau pembesaran sel, dapat pula disebabkan oleh
keduanya.
Pertumbuhan dapat di ukur dan di nyatakan secara kuantitatif, misalnya pengukuran
pertambahan panjang, lebar,atau luas dan dapat pula di ukur pertambahan volume, masa, berat.
Setiap parameter ini menggambarkan sesuatu yang berbeda dan jarang adanya hubungan
sederhana antara mereka dalam organisme yang sedang tumbuh. Hal ini di sebabkan
pertumbuhan seering terjadi dalam arah dan kadar cepat yang berbeda yakni satu sama lain tidak
ada keterkaitan, sehingga perbandingan linier antara luas dan volume tidak terjadi pada waktu
yang bersamaan.
Contoh pertumbuhan yang terjadi pada perkecmbahan biji, pada awalnya terjadi
penyerapan air yang dapat di ikuti oleh pertumbuhan yang nyata, selanjutnya terjadi
pertambahan volume dan berat basah, tetapi tidak demikian dengan berat keringmya. Bersamaan
dengan itu kecambah bertambah mencolok dalam panjang (tumbuh), tetapi terjadi pengurangan
dalam berat keringnya. Pertambahan ukuran dapat terjadi karena adanya penyerapan air yang
bersifat permanen atau sementara.
Perkembangan adalah proses pertambahan jenis sel melalui proses diferensiasi sehingga
menuju kedewasaan. Perkembangan juga dapat didefinisikan sebagai suatu perubahan teratur dan
berkembang, seringkali menuju suatu keadaan yang lebih tinggi, lebih teratur atau lebih
kompleks atau dapat pula dikatakan sebagai suatu seri perubahan pada organisme yang terjadi
selama daur hidupnya yang melilputi pertumbuhan dan diferensiasi. Perkembangan dapat terjadi
tanpa pertumbuhan dan demkian juga halnya pertumbuhan yang dapat terjadi tanpa
perkembangan, tatapi kedua proses ini sering bergabung dalam satu proses.
Perkembangan mewujudkan perubahan secara bertahap atau berjalan sangat cepat. Pada
perkembangan tidak hanya perubahn secara kuantitatif, tatapi juga menyangkut perubahan
kualitatif di antara sel, jaringan, dan juga organ yang di sebut diferensiasi.
Peristiwa perkembangan yang penting seperti perkecambahan, perbungaan atau penuaan
menghasilkan perubahan yang mendadak didalam kehidupan atau pola pertumbuhan tumbuhan.
Prosoes-proses perkembangan lainnya berlangsung terus secara lambat atau bertahap selama
separuh atau seluruh hidup tumbuhan.
Contoh perkembangan tumbuhan yang merupakan gabungan interaksi antara potensi
genetik dengan lingkungan. Misalnya, hilangnya klorofil dari tumbuhan yang di sebabkan oleh
faktor genetik maupun lingkungan. Biarpun secara genetik tumbuhan mampu mensintesis
klorofil, tetapi apabila lingkugannya tidak menunjang misanya tidak ada cahaya atau tidak
menyediakan mineral yang diperlukan untuk pembentukan klorofil, maka klorofil tadi tidak akan
terbentuk. Sebaliknya meskipun lingkungan sudah menyiapkan segala kebutuhan untuk sisitesisi
kloorofil(cahaya, mineral), tatapi kalau secara genetic tumbuhan tersebut tidak mampu
membentuk klorofil, misanya jamur, maka klorofil tersebut tidak akan terbentuk. Genetik
mengontrol pembentukan enzim-enzim yang di perlukan dalam sintesis klorofil.
2.2.1.1 Perkecambahan
1. Perkecambahan Epigeal
Hipokotil tumbuh memanjang yang mengakibatkan kotiledon dan plumula sampai keluar
ke permukaan tanah, sehingga kotiledon terdapat diatas tanah. contohnya perkecambahan pada
kacang hijau.
Keterangan :
b. Meristem e. Floem
a. Meristem merupakan bagian dari ujung akar yang selnya senantiasa mengadakan
pembelahan secara Mitosis. Meristem ini terletak di belakang tudung akar. Pada
tumbuhan dikotil, sel-sel tudung akar yang rusak akan digantikan oleh sel-sel baru
yang dihasilkan oleh sel-sel me-ristem primer dari perkembangan sel-sel
meristem apical.
b. Daerah pemanjangan sel terletak di belakang daerah meristem. Sel-sel hasil
pembelahan meristem tumbuh dan berkembang memanjang pada daerah ini.
Aktivitas pertumbuhan dan perkembangan memanjang dari sel mengakibatkan
pembelahan sel di daerah ini menjadi lebih lambat dari bagian lain. Pemanjangan
sel tersebut berperan penting untuk membantu daya tekan akar dan proses
pertumbuhan memanjang akar.
c. Daerah diferensiasi, sel-sel hasil pembelahan dan pemanjangan akan
mengelompok se-suai dengan kesamaan struktur. Sel-sel yang memiliki kesamaan
struktur, kemudian akan memperoleh tugas membentuk jaringan tertentu.
2.2.1.3 Pertumbuhan Pada Ujung Batang
Pertumbuhan dan perkembangan primer pada batang meliputi daerah pertumbuhan (titik
tumbuh), daerah pemanjangan, dan daerah diferensiasi. Meristem apikal pada batang dibentuk
oleh sel-sel yang senantiasa membelah pada ujung tunas yang biasa disebut kuncup. Di dalam
kuncup, ruas batang dan tonjolan daun kecil (primordia) memiliki jarak sangat pendek karena
jarak internodus (antar ruas) sangat pendek. Pertumbuhan, pembelahan, dan pemanjangan sel
terjadi di dalam internodus.
Sama halnya dengan akar, pada ujung batang juga terdapat titik tumbuh. Titik tumbuh
batang dilindungi oleh balutan bakal daunnya. Pertumbuhan dan perkembangan sama halnya
dengan terjadi pada akar, yaitu terdapat daerah pembelahan (meristematik), daerah pemanjangan
dan daerah diferensiasi.
Pada ujung batang di titik tumbuh (meristem apikal) terdapat bakal daun. Pada bagian
atas daun tumbuh lebih lambat dibandingkan dengan permukaan bawah daun, sehingga daun
yang muda akan melengkung di atas titik tumbuh.
Pada daerah pemanjangan, sel-selnya akan tumbuh membesar dan memanjang serta
jaringan pembuluh sudah mulai tambak. Pada daerah diferensiasi akan membentuk beberapa
jaringan yaitu epidermis, korteks, dan silinder pusat.
Setelah pertumbuhan tanaman muda sehingga mencapai tanaman dewasa, proses
pertumbuhan tanaman menjadi melambat atau disebut periode perlambatan yang ditandai dengan
pertumbuhannya menjadi melambat atau bahkan sama sekali tidak terjadi pertumbuhan. Pada
periode tersebut, sebenarnya tumbuhan itu sedang memasuki masa perkembangannya menuju
tanaman dewasa yang ditandai dengan tidak adanya penambahan panjang atau ukurannya, tetapi
sedang berkembang menuju pada kedewasaannya.
Ciri-ciri suatu tumbuhan dikatakan dewasa yaitu ditandai dengan terbentuknya bunga.
Pada bunga inilah terdapat ala kelamin betina berupa putik maupun ala kelamin jantan yaitu
benang sari yang berfungsi sebagai alat perkembangbiakan suatu tumbuhan. Setelah terjadi
persarian (penyerbukan), putik oleh benang sari akan dihasilkan buah berbiji dan biji inilah yang
nantinya akan tumbuh menjadi tumbuhan baru.
Terjadi pada ujung akar dan ujung batang tumbuhan berbiji yang aktif tumbuh. Terdapat
3 daerah (zona) pertumbuhan dan perkembangan. Daerah pembelahan (daerah
meristematik) Merupakan daerah yang paling ujung dan merupakan tempat terbentuknya sel-sel
baru. Sel-sel di daerah ini mempunyai inti sel yang relatif besar, berdinding tipis, dan aktif
membelah diri.
Daerah pemanjanganmerupakan daerah hasil pembelahan sel-sel meristem. Sel-sel hasil
pembelahan tersebut akan bertambah besar ukurannya sehingga menjadi bagian dari daerah
perpanjangan. Ukuran selnya bertambah beberapa puluh kali dibandingkan sel-sel
meristematik. Daerah diferensiasi merupakan daerah yang terletak di bawah daerah
pemanjangan. Sel-sel di daerah ini umumnya mempunyai dinding yang menebal dan beberapa di
antaranya mengalami diferensiasi menjadi epidermis, korteks, dan empulur. Sel yang lain
berdiferensiasi menjadi jaringan parenkim, jaringan penunjang, dan jaringan pengangkut (xilem
dan floem).
a. Hormon Auksin
Gambar 2.6 Tanaman Pot Sebelah Kanan Yang Diberi Hormon Giberelin
c. Sitokinin
d. Asam Absisat
Musim dingin atau masa kering merupakan waktu dimana tanaman beradaptasi menjadi
dorman (penundaan pertumbuhan). Pada saat itu, ABA yang dihasilkan oleh kuncup
menghambat pembelahan sel pada jaringan meristem apikal dan pada cambium pembuluh
sehingga menunda pertumbuhan primer maupun sekunder. ABA juga memberi sinyal pada
kuncup untuk membentuk sisik yang akan melindungi kuncup dari kondisi lingkungan yang
tidak menguntungkan. Dinamai dengan asam absisat karena diketahui bahwa ZPT ini
menyebabkan absisi/rontoknya daun tumbuhan pada musim gugur. Nama tersebut telah popular
walaupun para peneliti tidak pernah membuktikan kalau ABA terlibat dalam gugurnya daun.
Pada kehidupan suatu tumbuhan, merupakan hal yang menguntungkan untuk
menunda/menghentikan pertumbuhan sementara. Dormansi biji sangat penting terutama bagi
tumbuhan setahun di daerah gurun atau daerah semiarid, karena proses perkecambahan dengan
suplai air terbatas akan mengakibatkan kematian.Sejumlah faktor lingkungan diketahui
mempengaruhi dormansi biji, tetapi pada banyak tanaman ABA tampaknya bertindak sebagai
penghambat utama perkecambahan. Biji-biji tanaman setahun tetap dorman di dalam tanah
sampai air hujan mencuci ABA keluar dari biji.
Peranan Asam Absisat (ABA) yaitu :
- Dormansi pada Biji
- Menahan cekaman kekeringan
e. Etilen
Buah-buahan terutama yang sudah tua melepaskan gas yang disebut etilen. Etilen
disintesis oleh tumbuhan dan menyebabkan proses pemasakan yang lebih cepat. Selain etilen
yang dihasilkan oleh tumbuhan, terdapat etilen sintetik, yaitu etepon (asam 2-
kloroetifosfonat).Etilen sintetik ini sering digunakan para pedagang untuk mempercepat
pemasakan buah. Selain memacu pematangan, etilen juga memacu perkecambahan biji,
menebalkan batang, mendorong gugurnya daun, dan menghambat pemanjangan batang
kecambah. Selain itu, etilen menunda pembungaan, menurunkan dominansi apikal dan inisiasi
akar, dan menghambat pemanjangan batang kecambah.
Hormon tumbuh yang secara umum berlainan dengan Auxin, Gibberellin, dan Cytokinin.
Dalam keadaan normal ethylene akan berbentuk gas dan struktur kimianya sangat sederhana
sekali. Di alam ethilene akan berperan apabila terjadi perubahan secara fisiologis pada suatu
tanaman. hormon ini akan berperan pada proses pematangan buah dalam fase climacteric.
Penelitian terhadap ethylene, pertama kali dilakukan oleh Neljubow (1901) dan Kriedermann
(1975), hasilnya menunjukan gas ethylene dapat membuat perubahan pada akar tanaman.
Hasil penelitian Zimmerman et al (1931) menunjukan bahwa ethylene dapat mendukung
terjadinya abscission pada daun, namun menurut Rodriquez (1932), zat tersebut dapat
mendukung proses pembungaan pada tanaman nanas. Penelitian lain telah membuktikan tentang
adanya kerja sama antara auxin dan ethylene dalam pembengkakan (swelling) dan perakaran
dengan cara mengaplikasikan auxin pada jaringan setelah ethylene berperan.
Faktor luar yang mempengaruhi proses pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup
berasal dari faktor lingkungan. Beberapa faktor lingkungan yang memengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan makhluk hidup adalah sebagai berikut :
a. Makanan atau Nutrisi
Makanan merupakan bahan baku dan sumber energi yang digunakan untuk aktivitas,
perumbuhan dan perkembangan makhluk hidup. Kualitas dan kuantitas makanan akan
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup. Zat gizi yang diperlukan
manusia dan hewan adalah karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral. Sedangkan bagi
tumbuhan, nutrisi yang diperlukan berupa air dan zat hara yang terlarut dalam air maupun yang
diperoleh dari udara.
b. Suhu
Semua makhluk hidup membutuhkan suhu yang sesuai untuk menunjang pertumbuhan
dan perkembangannya. Suhu ini disebut suhu optimum, misalnya suhu tubuh manusia yang
normal adalah sekitar 37°C. Jenis bunga mawar yang tumbuh dan berbunga dengan baik di
pegunungan yang sejuk, ketika ditanam di daerah pantai yang panas pertumbuhannya menjadi
lambat dan tidak menghasilkan bunga yang seindah sebelumnya.
c. Cahaya
Cahaya berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup.
Tumbuhan sangat membutuhkan cahaya matahari untuk fotosintesis.
d. Air
Air merupakan faktor penting untuk pertumbuhan dan perkembangan. Air sangat
dibutuhkan oleh makhluk hidup. Tanpa air, makhluk hidup tidak dapat bertahan hidup. Air
merupakan tempat berlangsungnya reaksi-reaksi kimia di dalam tubuh. Tanpa air, reaksi kimia
dalam sel-sel tubuh tidak akan terjadi sehingga makhluk hidup tersebut akan mati.
Gambar 2.8 Pertumbuhan Dan Perkembangan Yang Terjadi Pada Tanaman Kacang Merah
Banyak peneliti merajahkan ukuran atau bobot organisme terhadap waktu, dan ini
menghasilkan kurva pertumbuhan. Sering kurva tersebut di jelaskan dengan fungsi matematika
yang sederhana, misalnya garis lurus atau kurva yang berbentuk S yang sederhana walaupun
proses metabolik dan fisika yang ,manghasilkan kurva terlalu rumit untuk di jelaskan dengan
mengunakan model sederhana, kurva sering berguna dalam perujukan data yang terukur. Lagi
pula koefisien yang harus dimasukan, agar persamaan cocok dengan kurva, dapat di gunakan
untuk mengelompokkan efek suatu percobaan.
Kurva pertumbuhan S ( sigmoid ) yang ideal di hasilkan oleh banyak tumbuhan setahun
maupun bertahun.
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pertumbuhan adalah proses pertambahan volume dan jumlah sel yang menyebabkan
bertambah besarnya ukuran organisme dan bersifat irreversible (tidak bias kembali keukuran
semula) karena adanya permbelahan mitosis atau pembesaran sel, dapat pula disebabkan oleh
keduanya.
Perkembangan adalah proses pertambahan jenis sel melalui proses diferensiasi sehingga
menuju kedewasaan. Perkembangan juga dapat didefinisikan sebagai suatu perubahan teratur dan
berkembang, seringkali menuju suatu keadaan yang lebih tinggi, lebih teratur atau lebih
kompleks atau dapat pula dikatakan sebagai suatu seri perubahan pada organisme yang terjadi
selama daur hidupnya yang melilputi pertumbuhan dan diferensiasi
Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan
adalah sebagai berikut.
Faktor eksternal atau lingkungan yang berpengaruh adalah faktor iklim, tanah dan
biologis.Faktor internal (dalam) terdiri atas faktor intrasel yaitu sifat dari induknya, dan faktor
intersel yaitu macam-macam hormon antara lain auksin, giberelin, sitokinin, asam absisat, etilen,
asam traumalin, dan kalin.
2.4 Saran
Semoga dengan Makalah ini kita semua bisa lebih mengetahui dan memahami tentang
pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan.
Dalam penulisan makalah ini saya menyadari bahwa masih terdapat banyak kesalahan
dan kekurangan, Oleh karena itu saya juga membutuhkan saran yang membangun dari pembaca,
dengan itulah saya bisa belajar membuat makalah dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA
Chambell, Neil A, dkk. 2008. BIOLOGI edisi Kedelapan Jilid 2. Jakarta: Erlangga.
Frank B Salisbury & Cleon W Ross. 1995. Biologi Tumbuhan Edisi Keempat. Bandung: ITB
Goldsworthy Peter R., Fisher N.M 1992. Pertumbuhan dan Perkembangan pada Tumbuhan.
Yogyakarta: Gajah Mada University Press.
Lakitan, B. 1996. Fisiologi Pertumbuhan dan Perkembangan. Jakarta : PT. Raja Grafindo
Persada.