Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

BIOLOGI MANAJEMEN

KPK14142

“Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan

Pemanfaatan Tumbuhan Untuk Fitoremediasi”

Kelompok 3

Elfridei Br Purba 1705113636

Rizki Amaliah Fitri 1705113549

Tania Safitri 1705122112

Witria Ningsih 1705110893

Zurhidayati 1705122210

VB

Dosen Pembimbing

Darmadi Ahmad,S.Pd,M.Si

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS RIAU

2019
KATA PENGANTAR

Segala puji penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
kemudahan sehingga penulis dapat menyelesaikan Makalah Biomanajemen dengan judul
“Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan” ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya
tentunya penulis tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat
serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad
SAW yang kita nanti-natikan syafa’atnya di akhirat nanti.
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan
kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya laporan ini nantinya dapat menjadi
makalah yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini
penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Pekanbaru, 15 September 2019

Penulis
(Kelompok 3)
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..........................................................................................................

DAFTAR ISI .........................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN .....................................................................................................

1.1 Latar Belakang ...............................................................................................................

1.2 Rumusan Masalah ..........................................................................................................

1.3 Tujuan Penulisan ............................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN ......................................................................................................

2.1 Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan ..................................................................

2.2 Macam-macam Pertumbuhan Pada Tumbuhan ..............................................................

2.3 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan


dan Perkembangan Makhluk Hidup ................................................................................

2.4 Contoh-contoh Pertumbuhan dan Perkembangan Yang Terjadi Pada Tanaman ............

2.5 Kinetika Tumbuhan Dari Waktu Ke Waktu ...................................................................

2.6 Keterkaitan SDGS dengan Pertumbuhan dan Perkembangan ........................................

BAB III PENUTUP ..............................................................................................................

3.1 Kesimpulan .....................................................................................................................

3.2 Saran ...............................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sedikit sekali perbedaan antara perkembangan dan pertumbuhan, pertumbuhan dan


perkembangan merupakan suatu koordinasi yang baik dari banyak peristiwa pada tahap yang
berbeda, yaitu dari tahap biofisika ke tahap organisme dan menghasilkan suatu organisme yang
utuh dan lengkap. Prosesnya sangat kompleks dan banyak cara untuk dapat memahaminya.
Pemahaman kita terhadap perkembangan tumbuh dengan cepat, tetapi banyak aspek
merupakan subjek yang di perdebatkan atau belum di ketahui. Untuk hal-hal seperti ini masih
banyak pertanyaan-pertanyaan yang sampai sekarang belum terjawab.
Kita dapat memisahkan konsep pertumbuhan dan perkembangan. Pertumbuhan selalu
menunjukkan suatu pertambahan dalam ukuran dengan menghilangkan konsep-konsep yang
menyangkut perubahan kualitas seperti halnya pengertian mencapai ukuran penuh atau
kedewasaan, yang tidak relevan dengan pengertian proses pertambahan. Meskipun demikian
konsep sederhana mengenai pertambahan ukuran mengalami kesukaran juga karena banyak cara
untuk mengukurnya. Pertumbuhan dapat di ukur sebagai pertambahan panjang, lebar, atau luas,
tetapi dapat pula di ukur berdasarkan pertambahan volume, masa atau berat. Setiap parameter ini
menggambarkan sesuatu yang berbeda dan jarang adanya hubungan sederhana antara mereka
dalam organisme yang sedang tumbuh. Hal ini disebabkan pertumbuhan sering terjadi dalam
arah dan kadar cepat yang berbeda yang satu sama lain tidak ada kaitanya.
Pertumbuhan dan perkembangan di pengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu faktor internal
dan faktor eksternal. Faktor yang mempengaruhi perkambangan pada tumbuhan sangat beragam,
sehingga keadaan yang terjadi pada tanaman itu juga sangat berbeda-beda.
Tumbuh dan berkembang merupakan salah satu ciri dari mahluk hidup. Setiap yang
bernyawa akan mengalami hal itu. Mahluk hidup akan tumbuh dewasa bila pertumbuhan dan
perkembangannya dapat berjalan dengan selaras dan seimbang baik secara fisik maupun
mentalnya.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa pengertian pertumbuhan dan perkembangan?


2. Jelaskan macam – macam pertumbuhan pada tumbuhan.
3. Apa saja faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup?
4. Apa saja contoh-contoh pertumbuhan dan perkembangan yang terjadi pada tanaman ?
5. Bagaimana kurva pertumbuhan?
6. Bagaimana keterkaitan 17 poin SDGS dengan Pertumbuhan dan Perkembangan
Tumbuhan ?
1.3 Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan.


2. Untuk mengetahui macam – macam pertumbuhan pada tumbuhan.
3. Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan makhluk
hidup.
4. Untuk mengetahui contoh-contoh pertumbuhan dan perkembangan yang terjadi pada
tanaman.
5. Untuk mengetahui tentang kurva pertumbuhan.
6. Untuk mengetahui keterkaitan 17 poin SDGS dengan Pertumbuhan dan Perkembangan
Tumbuhan ?
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan

Pertumbuhan adalah proses pertambahan volume dan jumlah sel yang menyebabkan
bertambah besarnya ukuran organisme dan bersifat irreversible (tidak bias kembali keukuran
semula) karena adanya permbelahan mitosis atau pembesaran sel, dapat pula disebabkan oleh
keduanya.
Pertumbuhan dapat di ukur dan di nyatakan secara kuantitatif, misalnya pengukuran
pertambahan panjang, lebar,atau luas dan dapat pula di ukur pertambahan volume, masa, berat.
Setiap parameter ini menggambarkan sesuatu yang berbeda dan jarang adanya hubungan
sederhana antara mereka dalam organisme yang sedang tumbuh. Hal ini di sebabkan
pertumbuhan seering terjadi dalam arah dan kadar cepat yang berbeda yakni satu sama lain tidak
ada keterkaitan, sehingga perbandingan linier antara luas dan volume tidak terjadi pada waktu
yang bersamaan.
Contoh pertumbuhan yang terjadi pada perkecmbahan biji, pada awalnya terjadi
penyerapan air yang dapat di ikuti oleh pertumbuhan yang nyata, selanjutnya terjadi
pertambahan volume dan berat basah, tetapi tidak demikian dengan berat keringmya. Bersamaan
dengan itu kecambah bertambah mencolok dalam panjang (tumbuh), tetapi terjadi pengurangan
dalam berat keringnya. Pertambahan ukuran dapat terjadi karena adanya penyerapan air yang
bersifat permanen atau sementara.
Perkembangan adalah proses pertambahan jenis sel melalui proses diferensiasi sehingga
menuju kedewasaan. Perkembangan juga dapat didefinisikan sebagai suatu perubahan teratur dan
berkembang, seringkali menuju suatu keadaan yang lebih tinggi, lebih teratur atau lebih
kompleks atau dapat pula dikatakan sebagai suatu seri perubahan pada organisme yang terjadi
selama daur hidupnya yang melilputi pertumbuhan dan diferensiasi. Perkembangan dapat terjadi
tanpa pertumbuhan dan demkian juga halnya pertumbuhan yang dapat terjadi tanpa
perkembangan, tatapi kedua proses ini sering bergabung dalam satu proses.
Perkembangan mewujudkan perubahan secara bertahap atau berjalan sangat cepat. Pada
perkembangan tidak hanya perubahn secara kuantitatif, tatapi juga menyangkut perubahan
kualitatif di antara sel, jaringan, dan juga organ yang di sebut diferensiasi.
Peristiwa perkembangan yang penting seperti perkecambahan, perbungaan atau penuaan
menghasilkan perubahan yang mendadak didalam kehidupan atau pola pertumbuhan tumbuhan.
Prosoes-proses perkembangan lainnya berlangsung terus secara lambat atau bertahap selama
separuh atau seluruh hidup tumbuhan.
Contoh perkembangan tumbuhan yang merupakan gabungan interaksi antara potensi
genetik dengan lingkungan. Misalnya, hilangnya klorofil dari tumbuhan yang di sebabkan oleh
faktor genetik maupun lingkungan. Biarpun secara genetik tumbuhan mampu mensintesis
klorofil, tetapi apabila lingkugannya tidak menunjang misanya tidak ada cahaya atau tidak
menyediakan mineral yang diperlukan untuk pembentukan klorofil, maka klorofil tadi tidak akan
terbentuk. Sebaliknya meskipun lingkungan sudah menyiapkan segala kebutuhan untuk sisitesisi
kloorofil(cahaya, mineral), tatapi kalau secara genetic tumbuhan tersebut tidak mampu
membentuk klorofil, misanya jamur, maka klorofil tersebut tidak akan terbentuk. Genetik
mengontrol pembentukan enzim-enzim yang di perlukan dalam sintesis klorofil.

2.2 Macam – Macam Pertumbuhan dan Perkembangan Pada Tumbuhan

2.2.1 Pertumbuhan Primer

Pertumbuhan primer merupakan pertumbuhan yang terjadi karena adanya aktivitas


meristem primer. Pertumbuhan ini disebabkan oleh kegiatan titik tumbuh primer yang terdapat
pada ujung akar dan ujung batang dimulai sejak tumbuhan masih berupa embrio.
Ciri-ciri jaringan meristem ini adalah:
- mempunyai dinding sel yang tipis,
- bervakuola kecil atau tidak bervakuola,
- sitoplasma pekat dan sel-selnya belum berspesialisasi.

2.2.1.1 Perkecambahan

1. Perkecambahan Epigeal

Hipokotil tumbuh memanjang yang mengakibatkan kotiledon dan plumula sampai keluar
ke permukaan tanah, sehingga kotiledon terdapat diatas tanah. contohnya perkecambahan pada
kacang hijau.

Gambar 2.1 Tipe Perkecambahan Epigeal


2. Perkecambahan Hipogeal

Terjadinya pertumbuhan memanjang dari epikotil sehingga menyebabkan plumula dan


menembus pada kulit bijinya yang nantinya akan muncul diatas tanah, sedangkan kotiledonya
masih didalam tanah. Contohnya perkecambahan pada kacang kapri (Pisum sativum).

Gambar 2.2 Tipe Perkecambahan Hipogeal

2.2.1.2 Pertumbuhan Pada Ujung Akar

Setelah proses perkecambahan, akan terbentuk tanaman muda dan pertumbuhan


selanjutnya akan ditentukan oleh aktivitas dari jaringan meristem yang terdapat pada titik
tumbuh. Jaringan meristem primer ini terdapat pada ujung akar dan ujung batang yang sangat
memungkinkan bertambah tinggi atau panjangnya tanaman.
Pada akar terdapat daerah pembelahan sel, daerah ini terdapat dibagian ujung. Sel-sel
pada daerah ini aktif membelah dan sifatnya tetap meristematik. Dibelakang daerah pembelahan
merupakan daerah yang tiap selnya memiliki aktivitas untuk membesar dan memanjang, daerah
ini dinamakan daerah pemanjangan sel.
Setelah sel-selnya membelah dan memanjang maka sel-selnya akan terdiferensiasi
menjadi sel-sel yang memiliki struktur dan fungsi yang khusus. Daerah ini disebut sebagai
daerah diferensiasi . kemudian sel-sel dibelakang titik tumbuh akan membentang dan
terdiferensiasi menjadi jaringan-jaringan akar yaitu epidermis, korteks, endodermis dan silinder
pusat.
Tudung akar atau kaliptra berfungsi sebagai pelindung terhadap benturan fisik ujung akar
terhadap tanah sekitar pertumbuhan. Fungsi lain ujung akar, yaitu memudahkan akar menembus
tanah karena tudung akar dilengkapi dengan sekresi cairan polisakarida. Perbedaan antara tudung
akar dikotil dan monokotil sebagai berikut:
- Pada tudung akar dikotil, antara ujung akar dengan kaliptra tidak terdapat batas yang jelas dan
tidak memiliki titik tumbuh pada kaliptra tersebut.
- Pada tudung akar monokotil, antara ujung akar dan kaliptra terdapat batas yang jelas atau nyata
dan mempunyai titik tumbuh tersendiri yang disebut kaliptrogen.
- Sel - sel kaliptra yang dekat dengan ujung akar mengandung butir-butir tepung yang
disebut kolumela.

Gambar 2.3 Jaringan Meristem Apikal Akar

Keterangan :

a. Tudung akar d. Korteks

b. Meristem e. Floem

c. Daerah pemanjangan sel f. Xylem

a. Meristem merupakan bagian dari ujung akar yang selnya senantiasa mengadakan
pembelahan secara Mitosis. Meristem ini terletak di belakang tudung akar. Pada
tumbuhan dikotil, sel-sel tudung akar yang rusak akan digantikan oleh sel-sel baru
yang dihasilkan oleh sel-sel me-ristem primer dari perkembangan sel-sel
meristem apical.
b. Daerah pemanjangan sel terletak di belakang daerah meristem. Sel-sel hasil
pembelahan meristem tumbuh dan berkembang memanjang pada daerah ini.
Aktivitas pertumbuhan dan perkembangan memanjang dari sel mengakibatkan
pembelahan sel di daerah ini menjadi lebih lambat dari bagian lain. Pemanjangan
sel tersebut berperan penting untuk membantu daya tekan akar dan proses
pertumbuhan memanjang akar.
c. Daerah diferensiasi, sel-sel hasil pembelahan dan pemanjangan akan
mengelompok se-suai dengan kesamaan struktur. Sel-sel yang memiliki kesamaan
struktur, kemudian akan memperoleh tugas membentuk jaringan tertentu.
2.2.1.3 Pertumbuhan Pada Ujung Batang
Pertumbuhan dan perkembangan primer pada batang meliputi daerah pertumbuhan (titik
tumbuh), daerah pemanjangan, dan daerah diferensiasi. Meristem apikal pada batang dibentuk
oleh sel-sel yang senantiasa membelah pada ujung tunas yang biasa disebut kuncup. Di dalam
kuncup, ruas batang dan tonjolan daun kecil (primordia) memiliki jarak sangat pendek karena
jarak internodus (antar ruas) sangat pendek. Pertumbuhan, pembelahan, dan pemanjangan sel
terjadi di dalam internodus.

Gambar 2.4 Irisan membujur ujung batang

Sama halnya dengan akar, pada ujung batang juga terdapat titik tumbuh. Titik tumbuh
batang dilindungi oleh balutan bakal daunnya. Pertumbuhan dan perkembangan sama halnya
dengan terjadi pada akar, yaitu terdapat daerah pembelahan (meristematik), daerah pemanjangan
dan daerah diferensiasi.
Pada ujung batang di titik tumbuh (meristem apikal) terdapat bakal daun. Pada bagian
atas daun tumbuh lebih lambat dibandingkan dengan permukaan bawah daun, sehingga daun
yang muda akan melengkung di atas titik tumbuh.
Pada daerah pemanjangan, sel-selnya akan tumbuh membesar dan memanjang serta
jaringan pembuluh sudah mulai tambak. Pada daerah diferensiasi akan membentuk beberapa
jaringan yaitu epidermis, korteks, dan silinder pusat.
Setelah pertumbuhan tanaman muda sehingga mencapai tanaman dewasa, proses
pertumbuhan tanaman menjadi melambat atau disebut periode perlambatan yang ditandai dengan
pertumbuhannya menjadi melambat atau bahkan sama sekali tidak terjadi pertumbuhan. Pada
periode tersebut, sebenarnya tumbuhan itu sedang memasuki masa perkembangannya menuju
tanaman dewasa yang ditandai dengan tidak adanya penambahan panjang atau ukurannya, tetapi
sedang berkembang menuju pada kedewasaannya.
Ciri-ciri suatu tumbuhan dikatakan dewasa yaitu ditandai dengan terbentuknya bunga.
Pada bunga inilah terdapat ala kelamin betina berupa putik maupun ala kelamin jantan yaitu
benang sari yang berfungsi sebagai alat perkembangbiakan suatu tumbuhan. Setelah terjadi
persarian (penyerbukan), putik oleh benang sari akan dihasilkan buah berbiji dan biji inilah yang
nantinya akan tumbuh menjadi tumbuhan baru.

2.2.2 Pertumbuhan Sekunder

Pertumbuhan ini terjadi pada tumbuhan Dikotiledon dan Gymnospermae.Pertumbuhan


sekunder disebabkan oleh kegiatan meristem sekunder, yang meliputi:

1. Kambium gabus (felogen)


Pertumbuhan felogen menghasilkan jaringan gabus. Jaringan gabus berperan sebagai
pelindung, yaitu menggantikan fungsi epidermis yang mati dan terkelupas, juga merupakan
bagian dari jaringan sekunder yang disebut periderm.

2. Kambium fasis (vasikuler)


Berperan membentuk xilem sekunder ke arah dalam dan membentuk floem sekunder ke
arah luar, selain itu juga menghasilkan sel-sel hidup yang berderet-deret menurut arah jari-jari
dari bagian xilem ke bagian floem yang disebut jari-jari empulur. Bagian xilem lebih tebal
daripada bagian floem karena kegiatan kambium ke arah dalam lebih besar daripada kegiatan ke
arah luar.

3. Kambium interfasis (intervasikuler)


Merupakan kambium yang membentuk jari-jari empulur. Tumbuhan monokotil yang
tidak mempunyai kambium, tumbuh dengan cara penebalan. Tetapi pada umumnya,
pertumbuhan terjadi karena adanya peningkatan banyaknya dan ukuran sel. Pertumbuhan pada
tumbuhan dikotil yang berkayu menyangkut kedua aktivitas tersebut, sel-sel baru yang kecil
yang dihasilkan kambium dan meristem apikal, kemudian sel-sel ini membesar dan
berdifferensiasi. (Kimball, 1992: 411)

2.2.3 Pertumbuhan Terminal

Terjadi pada ujung akar dan ujung batang tumbuhan berbiji yang aktif tumbuh. Terdapat
3 daerah (zona) pertumbuhan dan perkembangan. Daerah pembelahan (daerah
meristematik) Merupakan daerah yang paling ujung dan merupakan tempat terbentuknya sel-sel
baru. Sel-sel di daerah ini mempunyai inti sel yang relatif besar, berdinding tipis, dan aktif
membelah diri.
Daerah pemanjanganmerupakan daerah hasil pembelahan sel-sel meristem. Sel-sel hasil
pembelahan tersebut akan bertambah besar ukurannya sehingga menjadi bagian dari daerah
perpanjangan. Ukuran selnya bertambah beberapa puluh kali dibandingkan sel-sel
meristematik. Daerah diferensiasi merupakan daerah yang terletak di bawah daerah
pemanjangan. Sel-sel di daerah ini umumnya mempunyai dinding yang menebal dan beberapa di
antaranya mengalami diferensiasi menjadi epidermis, korteks, dan empulur. Sel yang lain
berdiferensiasi menjadi jaringan parenkim, jaringan penunjang, dan jaringan pengangkut (xilem
dan floem).

2.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan


2.3.1 Faktor Dalam (Internal)
1. Gen
Gen adalah substansi/materi pembawa sifat yang diturunkan dari induk kepada
anakannya. Gen mempengaruhi ciri dan sifat makhluk hidup, misalnya bentuk tubuh, tinggi
tubuh, warna kulit, warna bunga, warna bulu, rasa buah, dan sebagainya.
2. Hormon
Hormon merupakan zat yang dihasilkan makhluk hidup yang berfungsi untuk
mengendalikan berbagai fungsi di dalam tubuh. Meskipun kadarnya sedikit, hormon memberikan
pengaruh yang nyata dalam pengaturan berbagai proses dalam tubuh.
Hormon pertumbuhan bertugas memacu atau merangsang bagian tertentu untuk
melakukan pembelahan sel agar tumbuhan semakin besar. Hormon yang utama yaitu :

a. Hormon Auksin

Auksin, berfungsi untuk memacu perpanjangan sel, merangsang pembentukan bunga,


buah, dan mengaktifkan kambium untuk membentuk sel-sel baru.
Dengan sifat auksin ini, tumbuhan dapat tumbuh sangat cepat ditempat gelap (etiolasi).
Dalam percobaan dilaboratorium, auksin juga memacu pertumbuhan daun, bunga, buah dan
batang rerumputan dan kelompok cemara. Sifat auksin ini digunakan oleh para petani buah untuk
merangsang bunga menjadi buah tanpa pembuahan terlebih dahulu, sehingga kini muncul jenis
buah tanpa biji, seperti semangka, jeruk, dan durian. Proses pembentukan buah tanpa pembuahan
ini disebut Partenokarpi. Auksin juga dipakai untuk memacu tumbuhnya akar pada batang-
batang stek.

Gambar 2.5 Etiolasi Akibat Kerja Hormon Auksin


b. Hormon Giberelin.

Giberelin, merangsang pembelahan dan pembesaran sel serta merangsang


perkecambahan biji. Pada tumbuhan tertentu, giberelin dapat menyebabkan munculnya bunga
lebih cepat dan tinggi tanaman melebihi tanaman normal.
Gibberella fujikuroi adalah jamur yang menghasilkan hormon giberelin. Secara
liar, Gibberella fujikuroi menginjeksikan tanaman lain dan mengeluarkan ekstrak giberelin.
Akibatnya tanaman inang tumbuh raksasa.
Setelah ditemukan pada Gibberela fujikuroi sebanyak 25 macam senyawa giberelin,
ternyata ditemukan pula 73 macam lainnya pada tumbuhan tinggi. Giberelin dapat mempercepat
tumbuhnya tunas, dan mempercepat perbungaan (vernalisasi), yang berarti mempercepat
pembuahan. Sekarang dapat ditemukan produk buah-buahan melimpah sebelum musimnya. Ini
berkat penggunaan giberelin oleh para petani buah diluar musim berbuah.
Didunia pertanian, giberelin banyak dimanfaatkan karena fungsinya yang istimewa,
antara lain :
- Digunakan untuk partenokarpi, menghasilkan buah tanpa biji.
- Mempercepat penuaan daun (sayuran) dan buah (Jeruk).
- Memacu pertumbuhan padang rumput untuk ternak.
- Menyebabkan gerombol buah anggur lebih panjang.
- Anggur tahan cendawan.
- Mendorong produksi benih.
- Oleh pembuat bir digunakan untuk mempercepat proses pembuatan malt.
- Merenyahkan tangkai daun seledri.
- Meningkatkan tanaman tebu dan produksi gulanya.

Gambar 2.6 Tanaman Pot Sebelah Kanan Yang Diberi Hormon Giberelin

c. Sitokinin

Dinamakan sitokinin karena memacu sitokinesis (Pembelahan plasma sel). Sitokinin


terdpat dijaringan pembuluh berbagai jenis tumbuhan. Sitokinin ditemukan pula pada
endosperma cair buah kelapa muda, kapang, bakteri, dan bahkan hewan primata, lumut,
ganggang coklat, ganggang merah, pinus, dan diatom.
Sitokinin paling banyak terdapat disekitar biji muda, buah muda, dan tunas daun, serta
ujung akar. Didunia pertanian, sitokinin diperlukan untuk:
- Pertumbuhan pada kultur jaringan.
- Menunda penuaan bagian tubuh tumbuhan
- Memacu pembesaran sel-sel keping biji dan sel daun dikotil.
- Memacu perkembangan kloroplas dan sintesis klorofil

d. Asam Absisat
Musim dingin atau masa kering merupakan waktu dimana tanaman beradaptasi menjadi
dorman (penundaan pertumbuhan). Pada saat itu, ABA yang dihasilkan oleh kuncup
menghambat pembelahan sel pada jaringan meristem apikal dan pada cambium pembuluh
sehingga menunda pertumbuhan primer maupun sekunder. ABA juga memberi sinyal pada
kuncup untuk membentuk sisik yang akan melindungi kuncup dari kondisi lingkungan yang
tidak menguntungkan. Dinamai dengan asam absisat karena diketahui bahwa ZPT ini
menyebabkan absisi/rontoknya daun tumbuhan pada musim gugur. Nama tersebut telah popular
walaupun para peneliti tidak pernah membuktikan kalau ABA terlibat dalam gugurnya daun.
Pada kehidupan suatu tumbuhan, merupakan hal yang menguntungkan untuk
menunda/menghentikan pertumbuhan sementara. Dormansi biji sangat penting terutama bagi
tumbuhan setahun di daerah gurun atau daerah semiarid, karena proses perkecambahan dengan
suplai air terbatas akan mengakibatkan kematian.Sejumlah faktor lingkungan diketahui
mempengaruhi dormansi biji, tetapi pada banyak tanaman ABA tampaknya bertindak sebagai
penghambat utama perkecambahan. Biji-biji tanaman setahun tetap dorman di dalam tanah
sampai air hujan mencuci ABA keluar dari biji.
Peranan Asam Absisat (ABA) yaitu :
- Dormansi pada Biji
- Menahan cekaman kekeringan

e. Etilen
Buah-buahan terutama yang sudah tua melepaskan gas yang disebut etilen. Etilen
disintesis oleh tumbuhan dan menyebabkan proses pemasakan yang lebih cepat. Selain etilen
yang dihasilkan oleh tumbuhan, terdapat etilen sintetik, yaitu etepon (asam 2-
kloroetifosfonat).Etilen sintetik ini sering digunakan para pedagang untuk mempercepat
pemasakan buah. Selain memacu pematangan, etilen juga memacu perkecambahan biji,
menebalkan batang, mendorong gugurnya daun, dan menghambat pemanjangan batang
kecambah. Selain itu, etilen menunda pembungaan, menurunkan dominansi apikal dan inisiasi
akar, dan menghambat pemanjangan batang kecambah.
Hormon tumbuh yang secara umum berlainan dengan Auxin, Gibberellin, dan Cytokinin.
Dalam keadaan normal ethylene akan berbentuk gas dan struktur kimianya sangat sederhana
sekali. Di alam ethilene akan berperan apabila terjadi perubahan secara fisiologis pada suatu
tanaman. hormon ini akan berperan pada proses pematangan buah dalam fase climacteric.
Penelitian terhadap ethylene, pertama kali dilakukan oleh Neljubow (1901) dan Kriedermann
(1975), hasilnya menunjukan gas ethylene dapat membuat perubahan pada akar tanaman.
Hasil penelitian Zimmerman et al (1931) menunjukan bahwa ethylene dapat mendukung
terjadinya abscission pada daun, namun menurut Rodriquez (1932), zat tersebut dapat
mendukung proses pembungaan pada tanaman nanas. Penelitian lain telah membuktikan tentang
adanya kerja sama antara auxin dan ethylene dalam pembengkakan (swelling) dan perakaran
dengan cara mengaplikasikan auxin pada jaringan setelah ethylene berperan.

Gambar 2.7 Pemasakan Buah Salah Satu Kerja Etilen

2.3.2 Faktor Luar Tubuh Makhluk Hidup (Eksternal)

Faktor luar yang mempengaruhi proses pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup
berasal dari faktor lingkungan. Beberapa faktor lingkungan yang memengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan makhluk hidup adalah sebagai berikut :
a. Makanan atau Nutrisi
Makanan merupakan bahan baku dan sumber energi yang digunakan untuk aktivitas,
perumbuhan dan perkembangan makhluk hidup. Kualitas dan kuantitas makanan akan
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup. Zat gizi yang diperlukan
manusia dan hewan adalah karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral. Sedangkan bagi
tumbuhan, nutrisi yang diperlukan berupa air dan zat hara yang terlarut dalam air maupun yang
diperoleh dari udara.

b. Suhu
Semua makhluk hidup membutuhkan suhu yang sesuai untuk menunjang pertumbuhan
dan perkembangannya. Suhu ini disebut suhu optimum, misalnya suhu tubuh manusia yang
normal adalah sekitar 37°C. Jenis bunga mawar yang tumbuh dan berbunga dengan baik di
pegunungan yang sejuk, ketika ditanam di daerah pantai yang panas pertumbuhannya menjadi
lambat dan tidak menghasilkan bunga yang seindah sebelumnya.
c. Cahaya
Cahaya berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup.
Tumbuhan sangat membutuhkan cahaya matahari untuk fotosintesis.

d. Air
Air merupakan faktor penting untuk pertumbuhan dan perkembangan. Air sangat
dibutuhkan oleh makhluk hidup. Tanpa air, makhluk hidup tidak dapat bertahan hidup. Air
merupakan tempat berlangsungnya reaksi-reaksi kimia di dalam tubuh. Tanpa air, reaksi kimia
dalam sel-sel tubuh tidak akan terjadi sehingga makhluk hidup tersebut akan mati.

1.4 Contoh Pertumbuhan dan Perkembangan

Gambar 2.8 Pertumbuhan Dan Perkembangan Yang Terjadi Pada Tanaman Kacang Merah

Perhatikan, tanaman tersebut mengalami perubahan yang tampak jelas.


Seperti pada gambar di atas, jika kita menanam biji tanaman, biji tersebut akan menjadi
kecambah. Selanjutnya bukan pertambahan ukuran kecambah saja yang terjadi, namun juga
perkembangan ke arah bentuk dewasa tanaman tersebut.Misalnya, biji yang kamu tanam adalah
biji kacang merah, maka setelah berkecambah, yang terjadi bukan hanya pertambahan ukuran
kecambah kacang merah saja. Seiring dengan waktu, kecambah akan tumbuh membesar
membentuk akar, daun, cabang, dan menghasilkan bunga.

2.5 Kinetika Tumbuhan Dari Waktu Ke Waktu

Banyak peneliti merajahkan ukuran atau bobot organisme terhadap waktu, dan ini
menghasilkan kurva pertumbuhan. Sering kurva tersebut di jelaskan dengan fungsi matematika
yang sederhana, misalnya garis lurus atau kurva yang berbentuk S yang sederhana walaupun
proses metabolik dan fisika yang ,manghasilkan kurva terlalu rumit untuk di jelaskan dengan
mengunakan model sederhana, kurva sering berguna dalam perujukan data yang terukur. Lagi
pula koefisien yang harus dimasukan, agar persamaan cocok dengan kurva, dapat di gunakan
untuk mengelompokkan efek suatu percobaan.
Kurva pertumbuhan S ( sigmoid ) yang ideal di hasilkan oleh banyak tumbuhan setahun
maupun bertahun.

1.5 Keterkaitan SDGS Dengan Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan


1. Melindungi, memulihkan dan meningkatkan pemanfaatan secara berkelanjutan ekosistem
darat, mengelola hutan, memerangi desertifikasi, dan menghentikan dan memulihkan
degradasi lahan dan menghentikan hilangnya keanekaragaman hayati.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Pertumbuhan adalah proses pertambahan volume dan jumlah sel yang menyebabkan
bertambah besarnya ukuran organisme dan bersifat irreversible (tidak bias kembali keukuran
semula) karena adanya permbelahan mitosis atau pembesaran sel, dapat pula disebabkan oleh
keduanya.
Perkembangan adalah proses pertambahan jenis sel melalui proses diferensiasi sehingga
menuju kedewasaan. Perkembangan juga dapat didefinisikan sebagai suatu perubahan teratur dan
berkembang, seringkali menuju suatu keadaan yang lebih tinggi, lebih teratur atau lebih
kompleks atau dapat pula dikatakan sebagai suatu seri perubahan pada organisme yang terjadi
selama daur hidupnya yang melilputi pertumbuhan dan diferensiasi
Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan
adalah sebagai berikut.
Faktor eksternal atau lingkungan yang berpengaruh adalah faktor iklim, tanah dan
biologis.Faktor internal (dalam) terdiri atas faktor intrasel yaitu sifat dari induknya, dan faktor
intersel yaitu macam-macam hormon antara lain auksin, giberelin, sitokinin, asam absisat, etilen,
asam traumalin, dan kalin.

2.4 Saran
Semoga dengan Makalah ini kita semua bisa lebih mengetahui dan memahami tentang
pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan.
Dalam penulisan makalah ini saya menyadari bahwa masih terdapat banyak kesalahan
dan kekurangan, Oleh karena itu saya juga membutuhkan saran yang membangun dari pembaca,
dengan itulah saya bisa belajar membuat makalah dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA

Chambell, Neil A, dkk. 2008. BIOLOGI edisi Kedelapan Jilid 2. Jakarta: Erlangga.

Dwidjoseputro. 1994. Pertumbuhan dan Perkembangan. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Frank B Salisbury & Cleon W Ross. 1995. Biologi Tumbuhan Edisi Keempat. Bandung: ITB

Goldsworthy Peter R., Fisher N.M 1992. Pertumbuhan dan Perkembangan pada Tumbuhan.
Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Lakitan, B. 1996. Fisiologi Pertumbuhan dan Perkembangan. Jakarta : PT. Raja Grafindo
Persada.

Sastamihardja,dardjat. penuntun Praktikum Fisiologi Tumbuhan. Jurusan Biologi ITB.1976.

Salisbury,Frank B. Fisiologi Tumbuhan Jilid 3. Penerbit ITB .Bandung. 1995.

Anda mungkin juga menyukai