Anda di halaman 1dari 8

UJIAN AKHIR SEMESTER (UAS) GANJIL

TAHUN AKADEMIK 2018-2019


Mata Kuliah                            : Bahasa Indonesia

Semester/Prodi                        : I/S1-PAI

1. Di Indonesia banyak sekali ragam bahasa yang ada. bahkan di pulau jawa saja lebih dari 5
bahasa suku yang ada. Silakan ada jelaskan bagaimana asal muasal bahasa Indonesia dan
mengapa Bahasa pemersatu di Indonesia tidak menggunakan bahasa Jawa atau Bahasa
Sunda?
2. Dalam gramatikan Bahasa Indonesia tersusun dan terkait beberapa aspek. Meliputi huruf,
kata, kalimat, kalimat induk, kalimat setara dan kalimat majemuk bertingkat. Dari gabungan
huruf, kata kalimat menyatu dalam paragraf sehingga membentuk paragraf-paragraf yang
koheren. Silakan ada kemukakan apa yang yang dimaksud kata, kalimat dan paragraf, serta
bagaimana kaidah kata, kalimat dan paragraf yang baku dan baik itu?
3. Memahami sebuah paragraf harus mencermati setiap pokok kalimat utama
pembahasan/pikiran paragraf. Di dalam paragraf secara umum dikenal dengan paragraf,
deduktif, induktif dan campuran. Apa yang dimaksud paragraf tesebut dan berikan contoh
dari paragraf induktif dan deduktif?
4. Sebutkan 10 tanda baca yang Anda ketahui dan bagaimana fungsi atau penempatannya?
5. Bahasa Indonesia dari waktu ke waktu terus mengalami perubahan, perbaikan dan
perbendaharaan kata-kata baru. Jelaskan 3 alasan mengapa di dalam bahasa Indonesia terjadi
banyak perubahan?

Jawaban :

1. Pada saat sumpah pemuda, para perintis perjuangan Indonesia sudah


menyadari, bahwa prinsip untuk mempersatukan keanekaragaman bukanlah
sesederhana mengikuti mayoritas. Boleh jadi pada saat itu penutur bahasa
Jawa adalah mayoritas penduduk sebagaimana penduduk di Pulau Jawa
adalah yang paling banyak jumlahnya. Tapi apakah jika dengan
pertimbangan sesederhana itu (appealing to majority), tujuan utama untuk
mempersatukan berbagai suku bangsa yang berbeda-beda ini bisa tercapai?
Tentu saja tidak. Maka dari itu, para konseptor Sumpah Pemuda pada saat
itu lebih memilih menggunakan bahasa yang sudah meluas, yang diketahui
dan digunakan dari ujung barat hingga ujung timur kepulauan Nusantara ;
bahasa yang tanpa disadari selama ratusan tahun terakhir telah menjadi
pengikat tali perdagangan antar berbagai suku bangsa di seluruh Nusantara
Jadi, pemilihan bahasa Indonesia juga tidak lepas dari faktor historis dan
politis yang terjadi pada saat itu. Bahasa Indonesia dianggap sebagai simbol
penting dalam mempersatukan keanekaragaman suku bangsa, bentuk
identitas nasionalisme bangsa, dan semangat menentukan nasib
sendiri untuk melepaskan dari kolonialisme.

Saat dilaksanakannya sumpah pemuda, para perintis mencari bahasa yg akan menjadi bahasa
pemersatu, pada saat itu bahasa melayu modern atau yg dikenal dg bahasa Indonesia, adalah
lingua franca di asia tenggara (yaitu bahasa yang umum digunakan di nusantara), bahasa
pemersatu perdagangan di hampir seluruh pelosok Nusantara selama ribuan
tahun. Penutur jawa saat itu memang mayoritas, namun prinsip memersatukan
keanekaragaman bukanlah dengan mengikuti mayoritas, oleh karena itu dipilihlah
bahasa Indonesia sebagai bahasa pemersatu, karena bahasa ini adalah bahasa
yang meluas dari ujung timur hingga ujung barat nusantara dan telah menjadi
bahasa pengikat antar berbagai suku di nusantara selama ratusan tahun.

2. HURUF.
Huruf adalah sebuah grafem dari suatu sistem tulisan, misalnya alfabet Yunani dan
aksara yang diturunkannya. Dalam suatu huruf terkandung suatu fonem, dan fonem
tersebut membentuk suatu bunyi dari bahasa yang dituturkannya.
Kata atau ayat adalah suatu unit dari suatu bahasa yang mengandung arti dan terdiri
dari satu atau lebih morfem. Umumnya kata terdiri dari satu akar kata tanpa atau
dengan beberapa afiks. Gabungan kata-kata dapat membentuk frasa, klausa, atau
kalimat.
KALIMAT
Kalimat adalah satuan bahasa berupa kata atau rangkaian kata yang dapat berdiri
sendiri dan menyatakan makna yang lengkap. Kalimat adalah satuan bahasa terkecil
yang mengungkapkan pikiran yang utuh, baik dengan cara lisan maupun tulisan.
PARAGRAF
Paragraf atau alinea merupakan sekumpulan kalimat yang saling berkaitan antara
kalimat yang satu dengan kalimat yang lain.

kalimat baku merupakan suatu kalimat yang sesuai dengan aturan-aturan


atau kaidah pembentukan kalimat berdasarkan Ejaan yang telah
disempurnakan “EYD”. Dengan kata lain kalimat baku menggunakan struktur,
ejaan dan juga pemilihan kata yang tepat dan benar sehingga kalimat
tersebut bisa mencapai tujuannya yakni mampu memberikan gagasannya
kepada pendengar atau pembacanya dengan benar dan tepat. Yaitu harus
tepat penggunaan huruf kapitalnya, tanda bacanya, memiliki struktur dan
ketatabahasaan yang benar, padu, hemat, logis.
3. Paragraf deduktif merupakan sebuah paragraf yang kalimat utamanya berada di awal
Paragraf. Paragraf ini diawali dengan pernyataan yang bersifat umum yang kemudian
dilengkapi oleh beberapa penjelasan-penjelasan khusus yang berupa contoh-contoh,
rincian khusus, bukti dan lain sebagainya. Karena Paragraf deduktif dikembangkan dari
suatu pernyataan yang umum, maka paragraf dedukatif ini pola kalimatnya adalah dari
umum ke khusus.

Ciri-ciri kalimat deduktif

1. Kalimat utama terletak pada awal paragraf.


2. Kalimat disusun dari pernyataan umum yang kemudian disusul dengan
penjelasan-penjelasan seperti contoh, rincian, dan lain-lainnya.

Contoh Paragraf Deduktif


Kemacetan sudah menjadi hal yang biasa di Ibu kota Indonesia yakni Kota Jakarta.
Terjadinya kemacetan tersebut disebabkan oleh berbagai faktor seperti jumlah
kendaraan yang terlalu banyak yang artinya tidak seimbang dengan luas jalan yang
ada. Kurangnya kedisiplinan bagi pengendara ataupun pengguna jalan raya. Adanya
tempat-tempat yang menganggu lalu lintas seperti pasar, pedagang kaki lima, halte
yang tidak difungsikan, banjir, dan sebagainya. Yang terakhir, Kurang tegasnya aparat
yang berwenang dalam menindak para pelanggar lalu lintas

2. Paragraf Induktif
Paragraf induktif adalah kalimat yang terletak di bagian akhir Paragraf. Paragraf ini
diawali dengan kalimat-kalimat yang berupa penjelasan seperti fakta, contoh-contoh,
rincian khusus dan bukti-bukti yang kemudian disimpulkan atau digeneralisasikan ke
dalam satu kalimat pada akhir Paragraf. Paragraf Induktif ini dikembangkan dari pola
khusus ke umum.

Ciri-ciri kaliamat Induktif

1. Kalimat yang terletak di bagian akhir Paragraf


2. Kalimat iawali dengan penjelasan-penjelasan khusus.

Contoh Kalimat Induktif


Kita harus membiasakan diri hidup sehat.Hidup sehat dimulai dari sikap cermat dalam
segala hal. Salah satunya, kita harus cermat dan teliti ketika mengkonsumsi suatu
Produk. Sebagai konsumen, kita harus teliti membaca petunjuk penggunaan atau
aturan pakai yang ada dalam kemasan tersebut. Apalagi yang menyangkut dengan
kesehatan. Karena kesehatan sangat penting dalam hidup kita. -Karena kesehatan
sangat penting dalam hidup kita adalah kalimat utamanya.

3. Paragraf Campuran
Paragraf campuran merupakan Paragraf yang diawali dengan kalimat yang
mengemukakan gagasan utama kemudian yang disusul oleh kalimat-kalimat
pendukung atau kalimat penjelas dan diakhiri juga oleh kesimpulan yang berisi gagasan
utama pada kalimat di akhir Paragraf. Atau dengan kata lain, paragraf campuran ialah
paragraf yang memiliki kalimat utama di awal dan di akhir paragraf atau campuran dari
paragraf induktif dan deduktif.

Ciri-ciri Paragraf campuran

 Memiliki kalimat utama pada kalimat di awal Paragraf dan kemudian diberi
penekanan atau penegasan kembali pada kalimat di akhir paragraf.
 Memiliki kata kunci yang bersisfat variatif atau bisa di ulang-ulang dan juga
diganti dengan kata kunci yang lain.

Contoh Paragraf Campuran


Manusia merupakan makhluk majemuk yang bersifat sosial. Artinya segala kegiatan
yang kita lakukan atau yang ingin kita  lakaukan dalam kehidupan kita memerlukan
manusia lainnya. Seperti contoh yakni dalam memenuhi kebutuhan pokok yang
mendasar seperti makan, tentunya kita membutuhkan orang lain seperti petani yang
menanam beras di sawah untuk kita jadikan nasi nantinya, peternak yang berternak
sapi atau ayam yang bisa kita ambil dagingnya, nelayan yang menangkap ikan di laut
dan laiin sebagainya. Semua kegiatan yang kita lakukan setiap harinya tidaklah luput
dari campur tangan orang lain.

4. 1. Tanda Titik (.)


Pertama adalah tanda titik atau yang sering disimbolkan dengan simbol (.)

Fungsi dan pemakaian tanda titik:

 Untuk mengakhiri sebuah kalimat yang bukan pertanyaan atau seruan


 Diletakan pada akhir sinkatan gelar, jabatan, pangkat dan sapaan
 Pada singkatan kata atau ungkapan yang sudah sangat umum

Contoh Penggunaan Tanda Baca Titik:

1. Bola itu berbentuk bundar.


2. Rara tiba pukul 15. 30.

2. Tanda Koma (,)


Kedua adalah tanda koma atau yang sering disimbolkan dengan simbol (,)

Fungsi dan pemakaian tanda Koma:

 Memisahkan unsur-unsur dalam suatu pemerincian atau pembilang,


 Memisahkan anak kalimat dari induk kalimat apabila anak kalimat tersebut
mendahului induk kalimat,
 Memisahkan petikan langsung dari bagian lain dakam kalimat, dll.

Contoh Penggunaan Tanda Baca Koma:

1. Rini, Riri, dan Reni bermain lompat tali


2. Ibu membuat kue nastar, kue putri salju dan kue lidah kucing

3. Tanda Kurung ( ( ) )
Ketiga adalah tanda kurung atau yang sering disimbolkan dengan simbol ( ( ) )

Fungsi dan pemakaian tanda Kurung:

 Mengapit tambahan keterangan atau penjelasan


 Mengapit keterangan atau penjelasan yang bukan bagian pokok pembicaraan
 Mengapit angka atau huruf yang memerinci satu seri keterangan

Contoh Penggunaan Tanda Baca Kurung:

1. Badan penyelidik usaha-usaha persiapan kemerdekaan indonesia atau biasa


disebut ( BPUPKI)
2. Dilaksanakan sesuai dengan GBHN (Garis Besar Haluan Negara)

4. Tanda Petik Tunggal (‘ ‘)


Keempat adalah tanda petik tunggal atau yang sering disimbolkan dengan simbol (‘ ‘)

Fungsi dan pemakaian tanda Petik Tunggal:

 Mengapit petikan yang tersusun di dalam petikan lain


 Mengapit terjemahan atau penjelasan kata atau ungkapan asing

Contoh Penggunaan Tanda Baca Petik Tunggal:

1. Dia bilang padaku ‘jangan kau ganggu dia’, seketika itu aku ingin
mengingatkannya kembali.” UjarDidi.
2. Handsome berarti ‘ganteng’

5. Tanda Petik Dua (” “)


Kelima adalah tanda petik tunggal atau yang sering disimbolkan dengan simbol (” “)

Fungsi dan pemakaian tanda Petik Dua:

 Mengapit petikan lagsung yang berasal dari pembicaraan, naskah atau bahan
tertulis lain
 Mengapit judul syair, karangan, bab buku apabila dipakai dalam kalimat
 Mengapit istilah kalimat yang kurang dikenal
Contoh Penggunaan Tanda Baca Petik Dua:

1. Dia dikenal dengan julukan “si Panjang Tangan”


2. Pasal 36 UUD 1945 berbunyi, “Bahasa negara adalah Bahasa Indonesia.”

6. Tanda Seru (!)


Keenam adalah tanda Seru atau yang sering disimbolkan dengan simbol (!)

Fungsi dan pemakaian tanda Seru:

 Tanda seru dipakai sesudah ungkapan atau pernyataan berupa seruan atau
perintah atau yang menggambarkan kesungguhan, ketidakpercayaan, atau rasa
emosi yang kuat.

Contoh Penggunaan Tanda Baca Seru:

1. Tolong ambilkan buku itu!


2. Ayo segera selesaikan tugasmu!

7. Tanda Tanya (?)


Ketujuh adalah tanda Tanya atau yang sering disimbolkan dengan simbol (?)

Fungsi dan pemakaian tanda Tanya:

 Untuk menandakan akhir kalimat pada kalimat pertanyaan


 Tanda tanya yang dipakai dan diletakan didalam tanda kurung menyatakan
bahwa kalimat yang dimaksud disangsikan atau kurang dapat dibuktikan
kebenarannya.

Contoh Penggunaan Tanda Baca Tanya:

1. Kapan kamu akan pergi liburan?


2. Siapa Idolamu?

8. Tanda Hubung (-)


Kedelapan adalah tanda Hubung atau yang sering disimbolkan dengan simbol (-)

Fungsi dan pemakaian tanda Hubung:

 Sebagai pembatas penyisipan kata atau kalimat yang memberikan penjelasan di


luar bangun kalimat
 Untuk memberi penegasan terdapatnya keterangan aposisi atau keterangan yang
lain menjadikan kalimat lebih jelas
 Dipakai di antara dua bilangan atau kata dengan arti “sampai dengan” atau
“sampai ke”

Contoh Penggunaan Tanda Baca Hubung:

1. 23-08-199
2. Bella menjadi peringkat ke-2 di kelasnya.

9. Tanda Pisah (–)


Kesembilan adalah tanda Pisah atau yang sering disimbolkan dengan simbol (–)

Fungsi dan pemakaian tanda Pisah:

 Sebagai pembatas penyisipan kata atau kalimat yang memberikan penjelasan di


luar bangun kalimat
 Untuk memberi penegasan terdapatnya keterangan aposisi atau keterangan yang
lain menjadikan kalimat lebih jelas
 Dipakai di antara dua bilangan atau kata dengan arti “sampai dengan” atau
“sampai ke”

Contoh Penggunaan Tanda Baca Pisah:

1. Riki mulai bekerja di perusahaan itu mulai Januari 2016 – Maret 2017
2. Pernikahan Lena dan rahman sudah berlangsung 15 tahun sejak 2001-2015

10. Tanda Titik Dua (:)


Kesepuluh adalah tanda Titik Dua atau yang sering disimbolkan dengan simbol (:)

Fungsi dan pemakaian Titik Dua:

 Dipakai untuk setelah kata atau ungkatap yang membutuhkan pemerian.


 Dipakai di antara jilid atau nomor dan halaman, diantara surat dan ayat dalam
kitab suci, di antara juudl dan anak judul sebuah karangan, dan juga nama kota
dan penerbit buku acuan dalam karangan.
 Dipakai dalam teks drama setelah kata yang menggambarkan pelaku dalam
percakapan.
 Dipakai diakhir pernyataan lengkap apabila diikuti rangkaian atau pemerian.
Contoh Penggunaan Tanda Titik Dua:

1. Nama: Aulia Bella


2. Fakultas Dakwah UIN Lampung memiliki 4 jurusan: Bimbingan Konseling,
Manajemen Dakwah, Pengembangan Masyarakat Islam, Komunikasi Penyiaran
Islam

12. Tanda Elipsis (…)


Keduabelas adalah tanda Elipsis atau yang sering disimbolkan dengan simbol (…)

Fungsi dan pemakaian tanda Elipsis :

 Pemakaian tanda elipsis yakni dipakai dalam kalimat atau dialog yang terputus-
putus dan untuk memberikan petunjuk bahwa dalam suatu kalimat atau naskah
terdapat bagian yang dihilangkan.

Contoh Penggunaan Tanda Baca Elipsis :

1. Aku ingin….liburan, bagaimana kalau kita berangkat minggu ini.


2. ….kemudian dia akan pulang ke rumahnya.

14.  Garis Miring (/)


Keempatbelas adalah tanda Garis Miring atau yang sering disimbolkan dengan simbol
(/)

Fungsi dan pemakaian Garis Miring :

 Tanda garis miring dipakai dalam penomoran kode surat


 Tanda garis miring dipakai sebagai pengganti kata dan, atau, per atau nomor
alamat

Contoh Penggunaan Tanda Baca Garis Miring :

1. Motor itu melaju kecepatan 100 Km/jam


2. No. 17/PK/2018 Jalan Merdeka III/10 Masa Bakti 2018/2019 Tahun Ajaran
2018/2019.

5. 3 alasan dalam bahasa Indonesia terjadi perubahan : bahasa merupakan suatu yg hidup
karena dia selalu melekat pada kegiatan dan gerak manusia sehingga selalu berkembang
(dinamis), kemajuan teknologi, arus global yang menyebabkan bercampurnya bahasa Indonesia
dengan bahsa asing dan terdesak oleh bahasa bahasa gaul

Anda mungkin juga menyukai