TATA BAHASA
Morfologi adalah bidang linguistik atau tata bahasa yang mengkaji tentang pembentukan kata.
Kata adalah kesatuan dan kumpulan bunyi-bunyi yang terkecil dan mengandung arti.
-Kata dasar : kata yang paling sederhana yang belum memiliki imbuhan, juga dapat dikelompokkan
sebagai bentuk asal (tunggal) dan bentuk dasar (kompleks)
- kata berimbuhan : kata-kata dasar yang mendapatkan imbuhan yang berupa awalan, akhiran, sisipan,
dan awalan-akhiran.
-kata ulang : kata yang terjadi karena proses reduplikasi atau pengulangan kata.
-kata gabung : kata yang menghubung kan satu kalimat dengan kalimat lainnya.
Intonasi yaitu tinggi rendahnya nada pada kalimat yang memberikan penekanan pada kata-kata
tertentu di dalam kalimat.
1. Tekanan Dinamik (keras lemah) Ucapkanlah kalimat dengan melakukan penekanan pada
setiap kata yang memerlukan penekanan.
2. Tekanan Nada (tinggi) Cobalah mengucapkan kalimat dengan memakai nada/aksen,
artinya tidak mengucapkan seperti biasanya.
3. Tekanan tempo adalah memperlambat atau mempercepat pengucapan.
Jenis-jenis kata antara lain : kata benda, kata kerja, kata ganti, kata sifat, kata keterangan, kata
penghubung, kata bilangan, kata sandang, kata depan dan kata seru.
Frasa adalah gabungan dua kata atau lebih yang besifat non-predikatif (tidak ada yang
berkedudukan sebagai predikat).
Klausa adalah satuan gramatikal yang berupa kelompok kata, sekurang-kurangnya terdiri atas
subjek dan predikat dan berpotensi menjadi kalimat.
Kalimat adalah satuan bahasa berupa kata atau rangkaian kata yang dapat berdiri sendiri dan
menyatakan makna yang lengkap.
Kalimat tunggal adalah kalimat yang terdiri dari satu pola kalimat, yaitu terdiri dari satu subjek,
satu predikat, dan bisa dilengkapi dengan objek dan keterangan.
Kalimat majemuk adalah sebuah kalimat yang memiliki dua klausa atau lebih.
Kaliamat majemuk terdiri atas kalimat majemuk setara dan kalimat majemuk bertingkat.
1.Pemakaian huruf
Huruf besar (huruf kapital) dipakai sebagai huruf pertama pada awal kalimat. Contoh : Kamu
harus belajar sungguh-sungguh
Huruf besar (huruf kapital) dipakai sebagai huruf pertama petikan langsung. Contoh : Ibu
bertanya, “Kapan Anton pergi?”
Huruf besar (huruf kapital) dipakai sebagai huruf pertama dalam ungkapan-ungkapan yang
berhubungan dengan hal-hal keagamaan. Contoh : Allah, Yang Maha Kuasa, Quran, Alkitab,
Islam, Tuhan
Huruf besar (huruf kapital) dipakai sebagai huruf pertama gelar kehormatan, keturunan,
keagamaan yang diikuti nama orang. Contoh : Haji Abu Bakar, Sultan Agung Tirtayasa, Nabi
Ibrahim, Imam Maliki
Huruf besar (huruf kapital) dipakai sebagai huruf pertama nama jabatan dan pangkat yang
diikuti nama orang. Contoh : Presiden Soeharto, Profesor Soepomo, Gubernur Wahono
Huruf besar (huruf kapital) dipakai sebagai huruf pertama nama orang. Contoh : Wage
Rudolf Supartman, Agus Subekti, Siti Mariam
Huruf besar (huruf kapital) dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku, dan bahasa.
Contoh : Bangsa Indonesia, Bahasa Melayu, Suku Jawa
Huruf besar (huruf kapital) dipakai sebagai huruf pertama nama khas dalam geografi. Contoh
: Surabaya, Laut Jawa, Jalan Mojopahit, Danau Toba, Gunung Semeru
Huruf besar (huruf kapital) dipakai sebagai huruf pertama nama hari, bulan, tahun, hari raya,
dan peristiwa sejarah. Contoh : Hari Sabtu, Bulan September, Tahun Saka, Hari Lebaran, Perang
Badar, Tahun Gajah
Huruf besar (huruf kapital) dipakai sebagai huruf pertama nama resmi badan, lembaga
pemerintahan dan ketatanegaraan, serta nama dokumen resmi. Contoh : Kerajaan Sriwijaya,
Piagam Jakarta, Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa, Dewan Perwakilan Rakyat, Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan
Huruf besar (huruf kapital) dipakai sebagai huruf pertama semua kata untuk nama buku,
majalah, surat kabar, dan judul karangan, kecuali kata partikel seperti : di, ke, dari, untuk dan
yang, yang mana tidak terletak pada posisi awal. Contoh : Azab dan Sengsara, Dari Ave Maria
ke Jalan Lain ke Roma
Huruf besar (huruf kapital) dipakai dalam singkatan nama, gelar, dan sapaan. Contoh : Ir.
Insinyur, Prof. Profesor, dr. Dokter, S.E Sarjana Ekonomi
Huruf besar (huruf kapital) dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubunga
kekerabatan yang dipakai sebagai kata ganti (sapaan). Contoh : Itu siapa, Bu?, Kapan Ayah
datang?, Besok Adik dan Paman akan datang.
Huruf Miring
KALIMAT EFEKTIF
Kalimat efektif dapat diartikan sebagai susunan kata yang mengikuti kaidah kebahasaan secara
baik dan benar.
-kesejajaran
-kehematan kata
-penekanan
-kevariasian
PENGEMBANGAN PARAGRAF
Paragraf merupakan gabungan dari beberapa kalimat yang saling berkaitan antara satu kalimat
dengan kalimat yang lainnya dalam membahas sebuah topik.
Paragraf merupakan bagian dari karangan atau bagian dari tuturan (pokok pembicaraan) yang
terdiri dari satu kalimat utama dan beberapa kalimat penjelas.
Kalimat utama adalah pernyataan yang menjadi inti cerita atau gagasan utama dalam sebuah
paragaf.
Kalimat penjelas merupakan pernyataan yang menjelaskan gagasan utama atau pernyataan-
pernyataan yang mendukung, menjelaskan atau melengkapi kalimat utama dalam sebuah
paragraf.
1. Paragraf Deduktif adalah paragraf yang ide pokoknya berada di awal paragraf
2. Paragraf Induktif adalah paragraf yang ide pokoknya berada di akhir paragraf.
1. Paragraf Eksposisi yaitu paragraf yang isinya menceritakan tentang permasalaha, pertistiwa
atau kejadian.
2. Paragraf Deskripsi yaitu paragraf yang menggambarkan suatu keadaan sehingga para
pembacanya seperti membayangkan hal yang sama dalam karangan deskripsi.
3. Paragraf Argumentasi yaitu paragraf yang isinya tentang gagasan untuk meyakinkan atau
mempengaruhi pembaca untuk menerima gagasan penulis.
4. Paragraf Persuasi yaitu paragraf yang isinya tentang ajakan atau bujukan untuk mempengaruhi
pembaca untuk mengikuti pendapatnya. Paragraf ini hampir mirip dengan paragraph
argumentasi.
5. Paragraf Narasi yaitu paragraf yang menceritakan suatu peristiwa atau kejadian dan masalah
tertentu.
1.Paragraf Pembuka adalah paragraf yang berada di awal sebuah karya tulis. Jenis paragraf
pembuka berfungsi sebagai pengantar dan pengenalan isi kepada pembaca.
2. Paragraf Penghubung adalah paragraf yang berada di tengah-tengah sebuah karya tulis. Jenis
paragraf penghubung berfungsi sebagai penghubung antara paragraf pembuka dan paragraf
penutup.
3. Paragraf Penutup adalah paragraf yang berada di akhir sebuah karya tulis. Jenis paragraf
penutup berfungsi sebagai penutup sebuah karya tulis itu sendiri.
1. Kesatuan Paragraf
Kesatuan paragraf ialah semua kalimat yang membangun paragraf secara bersama-sama
menyatakan suatu hal atau suatu tema tertenru. Kesatuan di sini tidak boleh diartikan bahwa
2. Kepaduan Paragraf
yang lain yang membentuk suatu paragraf kepaduan yang baik tetapi apabila hubungan timbal
balik antar kalimat yang membangun paragraf itu baik, wajar, dan mudah dipahami.
3. Kelengkapan Paragraf
Ialah suatu paragraf yang berisi kalimat-kalimat penjelas yang cukup untuk menunjang
kalimat topik. Paragraf yang hanya ada satu kalimat topik dikatakan paragraf yang kurang
lengkap.
PERENCANAAN KARANGAN
Perencanaan karangan merupakan semua tahap persiapan penulisan dan dengan begitu, penulis
benar-benar siap mengungkapkan gagasannya melalui tulisan.
Dalam merencanakan sebuah karangan supaya menghasilkan suatu karangan yang baik dan
sistematis, terdapat langkah-langkahnya yakni menentukan:
a. Logis
Maksudnya setiap tulisan pada karya ilmiah dapat di terima oleh akal sehat. Jadi tulisannya dapat
di dibuktikan kebenarannya.
Data pada karya ilmiah yang di jadikan bahan penelitian, harus jelas sesuai dengan fakta yang
ada.
c Objektif
Isinya di tulis secara benar sesuai fakta yang ada tanpa merekayasa atau mengada-ngada.
d. Sistematis
Penulisan maupun penyajiannya disajikan secara tersusun atau teratur sesuai prosedur yang
berlaku.
Bahasa yang digunakan adalah bahasa yang baku, yaitu sesuai dengan bahasa standar yang
benar.
Masalah yang di bahas dan juga pemecahan masalah tersebut dapat di uji kebenarannya, jadi
tidak mengada-ngada. Permasalahan yang di bahas dan hasil pemecahannya dapat dilakukan
percobaan sehingga kebenarannya bisa dibuktikan.
Adapun Beberapa tujuan dari karya tulis ilmiah di tulis/di susun, misalnya seperti:
Berdasarkan tingkat akademisnya, karya ilmiah dapat dibedakan menjadi 5 macam, yaitu :
Makalah, yaitu karya ilmiah yang memerlukan studi, baik langsung maupun tidak
langsung. Dapat berupa kajian pustaka atau buku, kajian suatu masalah, atau analisis
fakta hasil observasi.
Laporan Penelitian, merupakan karya ilmiah yang dibuat setelah seseorang melakukan
penelitian, pengamatan, wawancara, percobaan, dan lain sebagainya.
Skripsi, merupakan karya ilmiah yang karya ilmiah yang ditulis oleh mahasiswa tingkat
strata-1 untuk memperoleh gelar sarjana.
Tesis, yaitu karya ilmiah yang ditulis oleh mahasiswa strata-2 untuk memperoleh gelar
magister.
Disertasi, yaitu karya ilmiah yang dibuat dan disusun oleh mahasiswa strata-3 untuk
memperoleh gelar doktor.
RANGKUMAN PELAJARAN BAHASA
INDONESIA
DISUSUN OLEH :
PRODI : S1 KEPERAWATAN