Anda di halaman 1dari 25

Konsep Teori Ilmu Administrasi

Secara etimologis, administrasi berasal dari bahasa latin yang terdiri dari kata ad yang

berarti intensif dan ministraire yang berarti to serve (melayani). Atau dengan kata lain

administrasi merupakan terjemahan dari bahasa Inggris yaitu administration yang bentuk

infinitifnya adalah to administer yang diartikan sebagai to manage (mengelola) atau to direct

(menggerakan). Sondang Siagian dalam buku Fil.

Sondang Siagian mendefinisikan administrasi sebagai keseluruhan proses kerja sama

antara dua orang manusia atau lebih yang didasarkan atas rasionalitas tertentu untuk

mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Ada beberapa hal yang terkandung dalam

definisi di atas. Pertama, administrasi sebagai seni adalah suatu proses yang diketahui hanya

permulaannya sedang akhirnya tidak ada. Kedua, administrasi mempunyai unsur-unsur

tertentu, yaitu :

1) adanya dua manusia atau lebih

2) adanya tujuan yang hendak dicapa

3) adanya tugas atau tugas-tugas yang harus dilaksanakan

4) adanya peralatan dan perlengkapan untuk melaksanakan tugas-tugas.

Ke dalam golongan peralatan dan perlengkapan termasuk pula waktu, tempat,

peralatan materi serta perlengkapan lainnya. Ketiga, administrasi sebagai proses kerja sama

bukan merupakan hal yang baru karena ia telah timbul bersama-sama dengan timbulnya

peradaban manusia. Tegasnya, administrasi sebagai ”seni” merupakan suatu social

phenomenon.

Administrasi sebagai Proses Sesuatu proses adalah sesuatu yang permulaannya

diketahui, tetapi akhirnya tidak diketahui. Dengan demikian, proses administrasi adalah suatu

1
proses pelaksanaan kegiatan-kegiatan tertentu yang dimulai sejak adanya dua orang yang

bersepakat untuk bekerja sama untuk mencapai sesuatu tujuan tertentu. Pada saat kapan suatu

proses itu akan berakhir, tidak dapat diketahui karena kedua orang yang akan memutuskan

untuk tidak bekerja sama lagi tidak ada yang mengetahui, malahan mereka sendiri pun tidak

mengetahuinya.

Unsur-Unsur Ilmu Administrasi

Dalam hal ini, administrasi adalah adanya unsur-unsur tertentu yang menjadikan

adanya sesuatu itu. Telah dikatakan pula bahwa unsur-unsur (bagian-bagian yang mutlak)

dari administrasi ialah berikut ini.

1) Dua orang manusia atau lebih.

2) Tujuan.

3) Tugas yang hendak dilaksanakan.

4) Peralatan dan perlengkapan.

Mengenai unsur manusia, asumsi penulis bahwa seseorang tidak dapat bekerja sama

dengan dirinya sendiri. Oleh karena itu, harus ada orang lain yang secara sukarela atau

dengan cara lain diajak turut serta dalam proses kerja sama itu.

Tujuan Ilmu Administrasi

Terlalu sering orang beranggapan bahwa tujuan dari proses administrasi harus selalu

ditentukan oleh orang-orang yang bersangkutan langsung dengan proses itu. Hal ini menurut

pendapat penulis tidak benar. Tujuan yang hendak dicapai dapat ditentukan oleh semua orang

yang langsung terlibat dalam proses administrasi itu. Tujuan dapat pula ditentukan oleh

hanya sebagian dan mungkin pula malah hanya oleh seorang dari mereka yang terlibat. Akan

2
tetapi, bukanlah suatu hal yang mustahil pula bahwa pihak luarlah yang menentukan tujuan

yang hendak dicapai.

Tugas dan pelaksanaan Administrasi

Berbicara mengenai tugas yang hendak dilaksanakan, sering pula orang beranggapan

bahwa proses administrasi baru timbul apabila ada kerja sama. Hal tersebut tidak sepenuhnya

benar. Dengan perkataan lain, kerja sama bukan merupakan unsur administrasi. Meskipun

demikian, perlu ditekankan bahwa pencapaian tujuan akan lebih efisien dan ekonomis apabila

semua orang-orang yang terlibat mau bekerja sama satu sama lain. Akan tetapi, tanpa kerja

sama pun, misalnya dalam hal dipaksakan, proses administrasi dapat terjadi. Karena dengan

paksaan proses administrasi dapat timbul. Kerja sama dalam administrasi dapat digolongkan

kepada dua golongan, yaitu kerja sama yang ikhlas dan sukarela (voluntary cooperation), dan

kerja sama yang dipaksakan (compulsory atau antagonistic cooperation).

Peralatan dan Perlengkapan Ilmu Administrasi

Peralatan dan perlengkapan yang diperlukan dalam suatu proses administrasi

tergantung dari berbagai faktor, seperti berikut ini :

1) Jumlah orang yang terlibat dalam proses.

Barang kali secara ”aksiomatis” dapat dikatakan bahwa semakin sedikit jumlah

orang yang terlibat, semakin sederhana tujuan yang hendak dicapai serta semakin

sederhana tugas-tugas yang hendak dilaksanakan, semakin sederhana pula

peralatan dan perlengkapan yang dibutuhkan.

3
2) Sifat, tujuan yang hendak dicapai

Sudah barang tentu pula bahwa sifat, ruang lingkup dan bentuk kegiatan

administrasi berbeda dari satu zaman ke zaman yang lain; ia berbeda pula dari

satu masyarakat ke masyarakat yang lain. Ia berbeda pula dari satu waktu dan

kondisi ke lain waktu dan kondisi. Tujuan yang berbeda-beda, tingkat kebutuhan

yang berlain-lainan, kecerdasan yang beraneka ragam, ke semuanya turut

menentukan bentuk dan sifat administrasi yang diperlukan.

3) Ruang lingkup serta aneka ragamnya.

4) Sifat kerja sama yang dapat diciptakan dan dikembangkan.

Yang kini sudah menjadi jelas apabila ada dua orang yang bekerja bersama-sama

untuk menggulingkan sebuah batu yang tidak dapat digulingkan hanya oleh

seorang di antara mereka, pada saat itu administrasi telah ada. Dalam aspek kerja

sama ini yang ditekankan adalah hasilnya. Bila jumlah hasil menunjukkan lebih

banyak dibandingkan dengan apabila kegiatan tersebut dikerjakan seorang diri,

tanpa melihat apakah orang kedua ikhlas atau tidak dalam membantu orang

pertama maka hal tersebut akan lebih baik.

Pembagian Ilmu Administrasi Administrasi

Pada umumnya pembagian bidang/cabang administrasi dibedakan ke dalam

administrasi publik (public administration) dan administrasi niaga (business administration).

Pembagian yang agak berbeda dikemukakan oleh The Liang Gie dan Siagian. The Liang Gie

(1979, 12-13) membagi administrasi berdasarkan sifat usaha kerja sama guna mencapai

tujuan tertentu dengan demikian juga ilmu yang mempelajari usaha kerja sama tersebut dapat

dibedakan dalam tiga bidang/cabang pokok secara vertikal, yaitu sebagai berikut.

4
1. Administrasi kenegaraan (Public administration).

Usaha kerja sama dalam hal-hal yang mengenai kenegaraan pada umumnya

merupakan pemberian pelayanan terhadap segenap kehidupan warga Negara yang

terdapat di dalam negara itu. Kegiatan-kegiatan yang menghasilkan pelayanan

(services) tersebut mempunyai ciri-ciri yang berikut :

a. Kegiatan itu merupakan sesuatu yang lebih urgent dari pada yang

diselenggarakan pihak swasta.

b. Kegiatan itu mempunyai corak monopoli atau setengah monopoli. c.

Kegiatan itu terikat oleh peraturan-peraturan hukum

c. Kegiatan itu tak bergantung kepada pertimbangan harga pasar

d. Kegiatan itu berlangsung di bawah pengawasan rakyat, terutama dalam

negara dengan sistem demokrasi.

2. Administrasi Perusahaan (Business administration)

Usaha kerja sama dalam hal-hal yang mengenai perusahaan terutama

mempunyai sifat pertukaran. Di sini terdapat pertimbangan untung rugi dalam

kegiatan menghasilkan atau memberikan sesuatu barang/jasa atas pemberian

barang/jasa tersebut ditarik sesuatu sebagai balasannya. Kalau usaha pertukaran itu

tidak seimbang maka kerja sama tersebut tidak akan berlangsung lama.

3. Administrasi Kemasyarakatan (Social administration)

Usaha kerja sama dalam hal-hal yang mengenai kemasyarakatan pada

umumnya mempunyai sifat untuk memajukan sesuatu hal bagi sekelompok orang

tertentu. Kegiatan-kegiatan yang demikian ini misalnya kita jumpai dalam kelompok-

kelompok serikat buruh, perhimpunan sarjana dalam sesuatu bidang ilmu,

5
perkumpulan olahraga atau kesenian, yayasan, koperasi, lembaga fakir miskin dan

badan-badan sosial lainnya

Ruang Lingkup Kajian Ilmu Administrasi

          Ruang lingkup atau cakupan administrasi negara sangat kompleks tergantung

perkembangan kebutuhan dan dinamika masalah yang dihadapi masyarakat. Dikatakan

Chandler dan Plano (1988:3) bahwa kehidupan manusia menjadi semakin kompleks maka

apa yang akan dikerjakan oleh pemerintahan atau administrasi negara juga semakin

kompleks. Untuk mengetahui ruang lingkup administrasi negara maka bisa dikaji dari tulisan-

tulisan teoritis dan praktisi administrasi negara yang populer dan dapat dijadikan dasar. 

          Harus diakui bahwa cakupan atau ruang lingkup administrasi negara sangat kompleks

tergantung dari perkembangan kebutuhan atau dinamika masalah yang dihadapi masyarakat.

Salah satu cara untuk melihat cakupan atau ruang lingkup praktis administrasi publik

dari  suatu negara adalah dengan mengamati jenis-jenis lembaga-lembaga departemen dan

non departemen yang ada. Menurut Chandler dan Plano (1988:33) bahwa apabila kehidupan

menjadi semakin kompleks permasalahan maka apa yang dikrrja oleh pemerintah atau

administrasi negara juga semakin kompleks.

          Buku yang ditulis oleh Nikolaos Henry (1995) memberikan beberapa ruang lingkup

yang dapat dilihat dari topik-topik yang dibahas (selain perkembangan ilmu administrasi

negara itu sendiri) antara lain:

1. Organisasi publik, yang pada prinsipnya berkenaan dengan model-model organisasi dan

perilaku birokrasi.

2. Manajemen publik, yaitu berkenaan dengan sistem dan ilmu manajemen, evaluasi

program dan produktivitas,  anggaran publik dan manajemen sumber daya menusia.

3. Implementasi yaitu menyangkut pendekatan terhadap kebijakan publik dan

implementasinya, privatisasi, administrasi antar pemerintah dan etika birokrasi.

6
          Sedangkan James L. Perry dalam Buku “Handbook Of Public administration”(editor

1989) menguraikan bahwa pokok-pokok bahasan administrasi publik terkait:

1.      Tantangan-tantangan administrasi negara dan bagaimana menyesuaikan diri.

2.      Sistem administrasi dan organisasi efektif.

3.      Administrasi negara terkait dengan usaha memperkuat hubungan dengan badan

legisllatif, badan-badan yang diangkat dan dipilih oleh rakyat.

4.      Bagaimana menyusun kebijakan dan program sukses.

5.      Administrasi perpajakan dan anggaran yang efektif.

6.      Manajemen sumber daya manusia.

7.      Bagaimana operasi pelayanan publik yang baik.

8.      Bagaimana praktek administrasi publikyang profesional dan etis (beretika).

          Shafritz dan Russel (1997) dalam bukunya “Introduction Public

Administration” menggambarkan bab-bab administrasi negara sebagai berikut:

1. Lingkungan politik dan budaya.

2. Penerapan reiveting government.

3.  Hubungan antara lembaga pemerintahan.

4. Perkembangan teori manajemen dan organisasi.

5.  Perilaku organisasi.

6.  Manajerialisme dan kinerja.

7. Manajemen strategis di sektor publik.

8. Kepemimpinan dan akuntabilitas.

9. Manajemen personia dan hubungan kerja.

10.  Keadilan sosial.

11. Manajemen keuangan.

12. Auditing, accounting, dan avaluasi.

7
13. Penghargaan dan etika.

Terakhir pembentukan dan pengembangan ruang lingkup kajian ilmu administrasi

negara juga harus mengikuti tantangan dan masalah yang akan dihadapi administrasi negara

di masa depan, menurut Cooper tantangan administrasi publik abad 21 yang akan berdampak

pada kajian administrasi negara dan mencakup lima arena yakni, Globalization, Diversirty,

the signigficance of limits (environmental, economic, social), the increasing complexity of

intergovernmental and intersectoral relations), the important of the public law and legal

processes.

          Ruang lingkup ilmu administrasi negara pula dapat diuraikan sebagai berikut :

 Dibidang hubungan, peristiwa dan gejala pemerintahan yang banyak ditulis para

pakar pemerintahan, meliputi:

1.      Administrasi pemerintahan pusat

2.      Administrasi pemerintahan negara

3.      Administrasi pemerintahan kecamatan

4.      Administrasi pemerintahan kelurahan

5.      Administrasi pemerintahan desa

6.      Administrasi pemerintahan kotamadya

7.      Administrasi pemerintahan administratif

8.      Administrasi departemen

9.      Administrasi non-departemen

 Dibidang kekuasaan yang banyak ditulis para pakar ilmu politik, meliputi:

1.      Administrasi politik luar negeri

2.      Administrasi politik dalam negri

3.      Administrasi partai politik, posisi masyarakat LSM

8
4.      Administrasi kebijakan pemerintahan, policy wisdom, kondisi dan peranan

pemerintah

 Dibidang peraturan perundang-undangan banyak ditulis para pakar ilmu hukum tata

Negara, meliputi:

1.      Landasan idiil

2.      Landasan konstitusional

3.      Landasan operasional

 Dibidang kenegaraan banyak ditulis para pakar ilmu Negara, meliputi:

1.      Tugas dan kewajiban Negara

2.      Hak dan kewajiban Negara

3.      Tipe dan bentu Negara

4.      Fungsi dan prisip Negara

5.      Unsur-unsur Negara

6.      Tujuan Negara dan tujuan Nasional

 Di bidang pemikiran hakiki yang banyak ditulis oleh para pakar ilmu filsafat,

meliputi:

1.      Etika administrasi negara, tata nilai organisasi dan manajemen

2.      Estetika administrasi negara, cinta, rasa, karsa administrator

3.      Logika administrasi negara, disiplin ilmu, sumber daya manusia, hukum

administrasi negara

4.      Hakikat administrasi negara, pembentukan system, kultur, struktur

9
 Dibidang ketatalaksanaan yang banyak ditulis para pakar ilmu administrasi publik,

meliputi:

1.      Administrasi pembangunan

2.      Administrasi perkantoran

3.      Administrasi kepegawaian

4.      Administrasi kemiliteran

5.      Administrasi perpajakan

6.      Administrasi pengadilan

7.      Administrasi kepenjaraan

 Di administrasi perusahaan, meliputi antara lain:

1.      Administrasi penjualan

2.      Administrasi periklanan

3.      Administrasi pemasaran

4.      Administrasi perbankan

5.      Administrasi perhotelan

6.      Administrasi pengangkutan

Sejarah Perkembangan Administrasi Melalui Paradigma Administrasi

Sejarah adaministrasi publik dimulai dengan Tuntutan akan pemenuhan kebutuhan

manusia yang semakin meningkat dan kompleks serta sulit dipenuhi secara individual dan

keterbatasan sumberdaya mewarnai perkembangan kehidupan manusia dewasa ini. Hal ini

mendorong manusia melakukan kerjasama, baik secara individual maupun secara organisasi.

Itu sebabnya dikatakan bahwa dunia modern adalah dunianya kerjasama, sebab tanpa

melakukan kerjasama, tiap individu, organisasi bahkan negara dan pemerintahan tidak akan

dapat survive. Meskipun aktivitas kerjasama sudah ada sejak adanya peradapan manusia

namun pada zaman sekarang ini bentuk kerjasama tersebut semakin menunjukan

10
kompleksivitas dan menyangkut hampir semua aspek kehidupan dan memerlukan sistem

administrasian yang kompleks .

Ada kecenderungan dalam masyarakat luas di Indonesia, bahwa administrasi

dipersepsikan dalam pengertian yang sempit sebagai aktivitas-aktivitas kantor, urusan surat-

menyurat yang sering juga di sebut dengan tata usaha. Tetapi pada kajian ilmiah

menunjukkan bahwa administrasi memiliki cakupan arti yang luas, yaitu sebagai proses,

sebagai fungsi dan sebagai institusi dari tiap kegiatan kerjasama. Secara definitif juga dengan

tegas dinyatakan bahwa administrasi adalah organisasi dan manajemen dari setiap kerjasama

untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.

Demikian pula dalam penyelenggaran suatu negara dan pemerintahan tentu saja

diperlukan suatu sistem administrasi yang sangat kompleks yang sering disebut dengan

Administrasi Negara. Sejalan dengan perkembangannya, istilah “Negara” digantikan dengan

“Publik” untuk menekankan bahwa administrasi tersebut bertujuan untuk pelayanan publik

(Public Service).

Sejarah Sistem Administrasi Publik Republik Indonesia (SAPRI) dimulai dengan

diproklamirkannya kemerdekaan RI tanggal 17 Agustus tahun 1945. Sejak itu berbagai

perubahan Sistem Administrasi Publik telah kita lalui mulai kepemimpinan Ir. Sukarno

selaku Presiden RI Pertama hingga masa kepemimpinan Presiden Susilo Bambang

Yudhoyono saat ini. Perkembangan Sistem Administrasi Publik yang diterapkan di Indonesia

pada tahun 1950- an dan dikenal dengan nama Sistem Demokrasi Liberal.

Teori dan konsep dari Ilmu Administrasi Publik telah berkembang dari waktu ke

waktu sejalan dengan perkembangan peradaban dan sejarah umat manusia. Perkembangannya

dari Ilmu Filsafat yang objeknya tidak terbatas sampai pada disiplin ilmu eksakta dan sosial

yang mengkhususkan padabidang bahasan tertentu saja seperti Administrasi publik ini.

11
Adapun perkembangan Ilmu Administrasi Publik dapat disebut sebagai berikut :

Administrasi Ortodok → Administrasi Publik – Administrasi Negara Baru →New Public

Management → Beyond The New Public Administration→Refounding Public administration

Sebelum babak administrasi ortodok telah dikenal adanya praktek-praktek

administrasi yang lebih dikenal sebagai seni seperti pada masa peradapan Mesopatamia,

Babilonia, Mesir dan Cina serta Yunani dan Romawi. Pada permulaan abad Masehi

perkembangan administrasi berkembang lebih maju. Hal ini tampak dalam praktek-praktek

administrasi, manajemen dan organisasi yang dikembangkan oleh gereja Roma Katolik.

Niccolo Machiavelli merupakan orang yang memberikan konstribusi secara individual

yang sangat besar terhadap pemikiran administrasi dan manajemen dengan membuat analisis

sistematis tentang Prince’s Job dalam bukunya The Prince dan The Discources. Administrasi

sebagai seni semakin berkembang di Eropa dengan menekankan bahwa perekonomian suatu

negara akan bisa kuat apabila kegiatan administrasi dan manajemen dilaksanakan dengan

baik. Pemikiran ini dipelopori oleh tiga kelompok ahli ekonomi di Eropa, yaitu kaum

Kameralis di Jerman, Prusia dan Austria, kelompok Merkantilis dan Inggris dan kelomok

Fisiokratik di Perancis. Mereka percaya bahwa kedudukan negara mengusahakan maksimasi

persedian-persediaan materil.

Seiring dengan terjadinya revolusi industri di Eropa mempunyai dampak dinamik

terhadap pemikiran- pemikiran administrasi dari job centered menjadi human centered atau

orientasi produktivitas menjadi orientasi pengembangan SDM. Administrasi ditelaah secara

ilmiah baru mulai dilakukan pada akhir abad 19 atau awal abad 20, yang dipelopori oleh F.W.

Taylor dan Henry Fayol dengan memunculkan satu teori dan pendekatan bagi perkembangan

studi administrasi yang disebut administrative management theory atau yang disebut juga

teori administrasi umum.

12
Nicholas Henry memilah-milah bahwa ada enam kelompok corak berpikir para pakar

tentang keberadaan Ilmu Administrasi Publik, yaitu sebagai berikut :

1. Paradigma dikotomi antara politik dan administrasi publik dengan tokoh-tokohnya

seperti Frank J. Goodnow dan Leonard D White.

Menurut pendapat tokoh diatas, fungsi politik ada kaitannya dengan pembuatan

kebijakan publik. Sedangkan fungsi administrasi berkenaan dengan pelaksanaan kebijakan

tersebut.

1. Paradigma prinsip-prinsip administrasi dengan tokoh-tokohnya W.F. Willoughby, L.

Gullick dan L. Urwick. Disini ada dua pandangan tentang administrasi publik yaitu :

a) Administrasi Publik sebagai ilmu murni berlandaskan dalil-dalil sosial.

b) Administrasi Publik yang dikembangkan kearah kebijakan publik berdasarkan

aplikasi ilmu politik, ilmu ekonomi dan ilmu sosiologi.

Paradigma kelembagaan dengan tokoh-tokohnya Charles E. Lindblom, James D.

Thomson dan Amitai Etzioni.

Paradigma ini memandang Administrasi Publik bersifat internal, yaitu mempelajari

perumusan dan implementasi kebijakan publik dan sebagai ilmu politik yang bersifat

eksternal yang mempelajari masyarakat dan perubahan-perubahan politik.

1. Paradigma hubungan kemanusiaan dengan tokoh-tokohnya Rensis Likert, Daniel

Katz, dan Robert Kahn.

2. Paradigma pilihan masyarakat umum dengan tokoh-tokohnya Vincent Ostrom, James

Buchanan dan Gordon Tullock.

13
3. Paradigma administrasi publik baru dengan tokoh-tokohnya Frank Marini dan George

H. Frederickson.

Paradigma ini menganggap administrasi publik sebelumnya kurang perhatian terhadap

perubahan sosial dan kurang memperhatikan tuntutan kebutuhan publik. Pada saat ini telah

berkembang Administrasi Publik yang menekankan pada pendekatan manajemen baru

berorientasi pada pencapaian tujuan (goal governance) untuk memecahkan masalah-masalah

publik dan populer dengan istilah Reinventing Government dan Good Governance.

Paradigma baru ini berusaha menghilangkan praktek birokrasi yang terlalu hierarkis dan

menyebabkan biaya operasional tinggi (high cost economy)

  Hubungan Administrasi Negara dengan Ilmu Lainnya

  Hubungan Administrasi Negara dengan Ilmu Antropologi

          Antropologi berasal dari kata antropo “manusia” dan logos “ilmu”.  Antropologi

adalah ilmu yang mempelajari tentang manusia baik secara phisik ataupun budayanya.

Bagaimana kita berperilaku adalah suatu fungsi dalam kebudayaan kita dan hal ini

merupakan sumbangan para ahli antropologi untuk bidang administrasi. Seperti kita ketahui

bersama, perbedaan – perbadaan kebudayaan ada didalam bangsa juga antarbangsa. Ada

perbedaan dalam asas penilaian, sikap-sikap dan norma-norma dalam penerimaan perilaku.

Sistem penilaian yang bersifat individu yang merupakan prioritas terhadap apa yang penting

akan mempengaruhi sikap kita dan juga perilaku kita dalam kerja.

            Antropologi, yang sebagaimana diketahui mempelajari tindak-tanduk individu dalam

masyarakat. Telah berulang kali ditekankan bahwa manusia merupakan unsur terpenting

didalam suatu organisasi dalam rangka usaha pencapaian tujuan. Jika demikian halnya secara

logis jelas  terlihat adanya persamaan objek kedua ilmu pengetahuan ini, hanya approach dan

metode analisis yang berbeda.

14
Hubungan administrasi dengan ilmu antropologi:

a.   Ilmu admisnistrasi pada umumnya akan mempelajari hal-hal yang hampir sama dengan

masalah-masalah yang dikaji dalam ilmu ekonomi. Misalnya saja tentang agraria yang

dibahas dalam administrasi, masalah ini dapat dikaji dengan penelitian berdasarkan

metode-metode antropologi.

b.   Ilmu antropologi mempelajari budaya yang ada di dalam suatu masyarakat. Dengan

demikian, budaya di dalam masyarakat tersebut akan mempengaruhi sistem administrasi

negara. Misalnya, masyarakat di negara maju, di mana lebih mengutamakan budaya

profesionalisme. Budaya profesional ini akan turut mempengaruhi sistem administrasi

negara sehingga para aparat di dalamnya menganut budaya profesional.

c. Antropologi mempelajari tentang budaya maka, dapat ditarik kesimpulan jika dikaitkan

dengan administrasi yaitu, bagaimana sebuah implementasi dari ilmu administrasi

beradaptasi dengan keadaan kebudayaan sekitar.

Hubungan Administrasi Negara dengan Ilmu Ekonomi

            Ekonomi  berasal dari kata Yunani oikos yang berarti "keluarga, rumah tangga"

dan nomos, atau "peraturan, aturan, hukum," dan secara garis besar diartikan sebagai "aturan

rumah tangga" atau "manajemen rumah tangga". Menurut seorang ahli ekonomi dari

Massachusetts Institute of Technology (MIT), ilmu ekonomi atau ekonomi politik (politicale

conomy) adalah suatu studi tentang kegiatan-kegiatan yang dengan atau tanpa menggunakan

uang, mencakup atau melibatkan transaksi-transaksi pertukaran antarmanusia.

            Ilmu Ekonomi, suatu ilmu yang mempelajari kebutuhan manusia yang selalu tidak

terbatas dengan alat-alat pemuasan yang selalu terbatas. Administrasi pun bergerak atas

prinsip yang sama karena tujuan organisasi pada hakikatnya tidak terbatas sedangkan

sumber-sumber yang tersedia atau mungkin tersedia selalu terbatas. Ditinjau dari segi tujuan

15
dan alat ini, antara ilmu ekonomi dan ilmu administrasi berbeda hanya ditinjau dari segi

objeknya saja.

            Hubungan administrasi negara dengan ilmu ekonomi yaitu efisiensi merupakan tujuan

administrasi Negara. Efisiensi dapat dicapai dengan cooperation (kerjasama) dan competition

(kompetisi). Dalam ilmu ekonomi dikemukakan bahwa dalam memenuhi kebutuhannya,

manusia selalu berkompetisi dan membutuhkan kerjasama. Berdasarkan definisi-definisi ilmu

administrasi Negara, bahwa administrasi negara berfungsi melakukan penataan dan

pengaturan sistem ekonomi dalam suatu otoritas/pemerintahan agar terwujud efisiensi dalam

tata kelola perekonomian. Sedangkan keadaan ekonomi suatu negara menunjukkan indikator

keberhasilan penerapan administrasi Negara oleh pemerintah Negara tersebut.

            Administrasi Negara juga bertujuan untuk mencapai kesejahteraan umum.

Kesejahteraan umum sangat berkaitan dengan ekonomi. Bagaimana manusia berlomba-lomba

untuk memenuhi kebutuhannya dengan sumber daya/alat pemuas kebutuhan yang terbatas.

Pada hakekatnya administrasi Negara berarti keterlibatan Negara dalam masyarakat.

Orientasi administrasi Negara adalah non-profit. Di sini terlihat bahwa pelaku administrasi

Negara berusaha menciptakan pengaturan agar suatu lembaga non-profit oriented mampu

menciptakan kemakmuran pada masyarakat tanpa menghasilkan kerugian bagi lembaga itu

sendiri, contohnya Puskesmas dan Kantor Pos. Kesinergian ilmu ekonomi dan ilmu

administrasi Negara sangat berperan di sini.

  Hubungan antara ilmu ekonomi dan ilmu administrasi Negara juga terjadi dalam

penyusunan anggaran belanja suatu Negara. Di Indonesia disebut APBN (Anggaran

Pembiayaan dan Belanja Negara). Administrasi Negara berperan sebagai pengambil

kebijakan dalam rancangan dan persetujuan APBN. Begitu pula sebaliknya, ilmu ekonomi

menentukan para alat administrasi Negara dalam menentukan APBN karena APBN harus

16
dibuat berdasarkan keadaan ekonomi Negara dan kebutuhan-kebutuhan Negara, mulai skala

prioritas kecil sampai besar.

Antara Ilmu Administrasi dengan Ilmu Ekonomi juga memperlihatkan hubungan yang

sangat etar, saling melengkapi dan bahkan kadang – kadang sering overloping (tumpang

tindih) antara yang satu dengan yang lain. Administrasi bisa menjadi alat ekonomi untuk

mencapai sasaran yang diinginkan dan sebaliknya, ekonomi dapat digunakan sebagai alat

administrasi sehingga tercapainya tujuan yang direncanakan.seorang pemimpin bisa

memberikan solusi bagi masyarakatnya dalam mengatur management publik dalam hal ini

kebutuhan masyarakat akan barang dan jasa, karena peran pemerintah tak lepas dari yang

namanya penstabil perekonomian negara.

Hubungan Administrasi Negara dengan Ilmu Hukum

          Ilmu hukum dalam perpustakaan hukum dikenal dengan nama “Jurisprudence” yang

berasal dari kata “Jus”, Juris” yang artinya hukum atau hak. “Prudence” berarti melihat

kedepan atau mempunyai keahlian, dan arti umum dari Jurisprudence adalah ilmu

pengetahuan yang mempelajari hukum.

Ilmu hukum, yaitu suatu cabang ilmu pengetahuan yang mempelajari norma-norma

dan kaidah-kaidah yang hidup di dalam masyarakat. Kelangsungan hidup yang teratur serta

perkembangan yang dinamis dari administrasi, hanya dapat dijamin apabila ia taat pada

hukum tertulis atau tidak tertulis yang berlaku. Ilmu hukum yang    mempelajari norma-

norma dan kaidah-kaidah hidup di dalammasyarakat memberi input     yang besar dalam

perkembangan studi administrasi. Salah satucabang ilmu hukum yang mempererat hubungan

antara administrasi dengan ilmu hukum ialahdalam disiplin ilmu Hukum administrasi

negara.    

Hukum Administrasi Negara itu merupakan hukum khusus hukum tentang organisasi

negara dan hukum perdata sebagai hukum umum. Pandangan ini mempunyai dua asas

17
yaitu pertama, negara dan badan hukum publik lainnya dapat    menggunakan peraturan-

peraturan dari hukum perdata, seperti peraturan-peraturan dari hukum perjanjjian.

kedua, adalah asas Lex Specialis derogaat Lex generalis, artinya bahwa hukum khusus

mengesampingkan hukum umum, yaitu bahwa apabila suatu peristiwa hukum diatur baik oleh

Hukum Administrasi Negara maupun oleh hukum Perdata, maka peristiwa itu diselesaikan

berdasarkan Hukum Administrasi    negara sebagai hukum khusus, tidak diselesaikan

berdasarkan hukum perdata sebagai hukum umum.Terjadinya hubungan antara Hukum

Administrasi Negara dengan     Hukum Perdata apabila :

1) saat atau waktu terjadinya adopsi atau pengangkatan kaidah hukum

perdata menjadi kaidah hukum Administrasi Negara.

2) Badan Administrasi negara melakukan perbuatan-perbuatan yang dikuasasi

oleh hukum perdata .

3) Suatu kasus dikuasai oleh hukum perdata dan hukum administrasi negara

maka kasus itu diselesaikan berdasarkan ketentuan-ketentuan Hukum Administrasi

Negara.

Hubungan Administrasi Negara dengan Ilmu Sejarah

Istilah Sejarah berasal dari bahasa Arab yaitu Syajaratun yang berarti Pohon.

Penggunaan kata tersebut dalam konteks masa lalu mengacu pada pohon silsilah. Dalam hal

ini arti sejarah itu hanya mengacu pada masalah asal usul atau keturunan seseorang. Kata

Sejarah yang lebih dekat dengan pengertian, terkandung dalam bahasa Yunani yaitu

Historia yang berarti Ilmu atau Orang pandai. Sedangkan dalam bahasa Inggris, History yaitu

masa lampau umat manusia dan dalam bahasa Jerman,      Moh. Yamin, mengatakan bahwa:

sejarah adalah suatu ilmu pengetahuan yang disusun atas hasil penyelidikan beberapa

peristiwayang dapat dibuktikan dengan kenyataan.Sedangkan Administrasi secara luas dan

sempit adalah  Proses kerja sama  dua  orang  atau  lebih untuk  mencapai suatu  tujuan 

18
bersama dan atau suatu  kegiatan catat mencatat,surat menyurat, pembukuan, pengetikan.

            Jadi, hubungan antara administrasi dengan sejarah begitu erat kaitanya, sebab

administrasi selalu mengalami perubahan  dari  waktu ke  waktu,hal  ini yang  menyebabkan

adanaya  perubahan dalam  administtrasi dari zaman dahulu sampai  sekarang. Dan  telah

mebuktikan bahwa  perubahan administrasi pada zaman dahulu  itulah  yang di sebut sejarah 

perkembangan administrasi dan  sesuai dengan  pengertian sejarah  sebagai suatu kejadian

yang terjadi pada  masa lalu’.Sejarah,yaitu  suatu ilmu yang menyelidiki keseluruhan dari

tindakan- tindakan manusia di masa-masa yang lalu.

            Dari uraian di atas dapat disimpulkan, bahwa terdapat tali sejarah yang merakit

perkembangan administrasi negara. Apa yang dicapai dan diberikan oleh administrasi negara

sekarang, tidak lepas dari upaya-upaya yang tidak kenal lelah yang telah dilakukan oleh para

peletak dasar dan pembentuk administrasi yang dahulu. Administrasi modern penuh dengan

usaha untuk lebih menekan jabatan publik agar mempersembahkan segala kegiatannya untuk

mewujudkan kemakmuran dan melayani kepentingan umum.Karena itu, administrasi negara

tidak dipandang sebagai administrasi “of the public”,tetapi sebaliknya adalah administrasi

“for the public”.

Hubungan Administrasi Negara dengan Ilmu Agama

Administrasi adalah suatu kegiatan kerja sama antara dua orang atau lebih yang

dilakukan secara rasional untuk mencapai tujuan tertentu yg positif.    Administrasi atau

dikenal sekarang adalah administrasi publik atau public adminstration adalah suatu proses

mengelola kepentingan-kepentingan atau masalah masyarakat/publik. Proses ini mencakup 3

hal mendasar : formulasi (perumusan/pembuatan) kebijakan, implementasi (pelaksanaan)

kebijakan, dan    evaluasi (penilaian) terhadap perumusan dan pelaksanaan kebijakan tersebut

dilapangan.

19
  Formulasi menghasilkan norma-norma atau aturan yang harus dilaksanakan atau

diimplementasikan oleh seluruh lapisan masyarakat termasuk juga si pembuat kebijakan. Isi

dari kebijakan yang dibuat ini tentunya akan menuntun kepada kemajuan sosial dan menjaga

tata tertib masyarakat kalau ia merujuk pada kebenaran, keadilan, dan nilai-nilai lainnya.

Karena itu proses administrasi itu sangat erat dengan nilai dimana konsekuensinya proses

administrasi selalu menuntut pertanggungjawaban etis (etika).Etika yang biasanya sangat

mempengaruhi adalah agama. Dalam agama banyak sekali norma-norma dan nilai yg harus

dipatuhi.

Menurut Geertz, agama adalah "sebuah simbol yang berlaku untuk menetapkan

suasana hati dan motivasi-motivasi yg kuat, yang meresap, dan yang  tahan lama dalam diri

manusia dengan merumuskan konsep-konsep mengenai suatu tatanan umum eksistensi dan

membungkus. Jadi ada 5 poin penting menurut Geertz yaitu:

            (1) Agama itu simbol yg berlaku,

            (2) Tujuannya menetapkan suanana hati dan motivasi-motivasi yg kuat,

            (3) caranya merumuskan konsep-konsep mengenai suatu tatanan umum eksistensi,

            (4) kemudian konsep tersebut dibungkus dengan pancaran faktualitas,

            (5) akibatnya suasana hati dan motivasi-motivasi itu tampak khas dan nyata.

Berdasarkan definisi  tersebut agama itu bukan sesuatu yang hanya imajinasi yang

tidak nyata, tetapi merupakan suatu aturan kerja yang harus dikerjakan.Dengan demikian

agama itu sesuatu yang harus dipraktekkan bukan untuk kita-kita aja tapi juga kehidupan

bersama, termasuk administrasi publik.

Hubungan Administrasi Negara dengan Ilmu Politik

          Ilmu Politik, yaitu suatu ilmu yang mempelajari percaturan kekuatan dan kekuasaan

dalam masyarakat. Pada dasarnya administrasi adalah “policy execution”. Dengan demikian

20
administrasi harus meletakkan dirinya kapada politik karena yang satu merupakan kontinuasi

dari yang lain.

      Hubungannya ada 4 yaitu :

1. Hubungan antara administrasi negara dan ilmu politik telah berjalan lama, karena

secara praktis tidak ada batas yang tegas antara politik dan administrasi.

2. Orientasi politik dalam studi administrasi negara meletakkan administrasi

negarasebagai satu elemen dalam proses pemerintahan. Administrasi negara

dipandangsebagai satu aspek dari proses politik dan sebagai bagian dari sistem

pemerintahan.

3. Munculnya dikhotomi politik-administrasi sebenarnya merupakan gerakan

koreksi terhadap buruknya karakter pemerintah

4. Dalam perkembangannya, orientasi politik dalam studi administrasi negara

dikombinasikan dengan orientasi manajerial yang dikenal dengan orientasi

politik-manajerial, dan orientasi sosio-psikologis yang dikenal dengan orientasi

politik-sosio-psikologis.

Administrasi negara dapat menempati tempat di jantung gerakan demokratisasi

politik, asal memenuhi paling tidak tiga persyaratan :

a.   Mampu melakukan perencanaan strategis yang menyeluruhseperti yang

dilakukan di Taiwan seperti yang dikemukakan Sun dan Gargan.

b.   Mempunyaistrukturorganisasi yang tidakterlaluhirarkisdanparokialseperti yang

dikemukakan O’Toole.

c.   Membebaskan diri dari pendekatan dan kulturmiliteristik dalam melakukan

pelayanan publik. Mengenai perencanaan strategis, Indonesia mempunyai

pengalaman dan institusi perencanaan seperti Bappenas di tingkatpusat, dan

Bappeda di tingkat daerah.

21
Salah satu konsep Ilmu Politik adalah negara, dan negara merupakan objek studi bagi

Ilmu Administrasi Negara yang memandang bahwa negara adalah organisasi modern yang

membutuhkan sistem administrasi (pengorganisasian) secara profesional demi mengatur

kehidupan masyarakat agar menjadi lebih baik. Berbagai solusi cerdas sebaga iupaya

memecahkan persoalan masyarakat di godok agar dapat dirumuskan serangkaian alternatif

kebijakan yang dapat dipilih oleh para policy maker melalui proses politik yang sudah

dijelaskan dalam bagan di atas. Serangkaian alternatif kebijakan tersebutlah yang kitakenal

dengan nama Kebijakan Publik yang dalam teknis pelaksanaannya, Ilmu Administrasi

Negaralah yang berperan sangat penting.

            Ahli-ahli ilmu politik memberikan sumbangan dalam pengalokasian kekuasaan dan

wewenang, juga penyusunan konflik. Pandangan mereka yang paling diperhatikan adalah

tentang bagaimana seseorang memanipulasi kekuasaan (to manipulate power) untuk

kepentingan diri sendiri. Semakin banyak kitabelajar tentang politik (politics), kekuasaan

(power) dankonflik (conflict) merupakan realitas dalam aktivitas organisasi. Hubunga nantara

keduanya sangat erat sekali bahkan sangat sulit dibedakan, sebab kebanyakan apa yang

dilakukan administrasi negara dimulai dengan konsep-konsep ilmu Politik. Namun ada

perbedaan administrasi negara yang dapat kita lihat disini adalah Ilmu politik merupakan

teori dan pihak lain sebagai suatu penerapan (praktek).

            Ilmu politik memberikan sumbangan objektif dari sisi teori dan prakteknya, salah

satunya bagaimana pengalokasian wewenang, politik dan penyusunan konflik, hal ini lah

yang memberikan sumbangan pemahaman teori dalam ilmu administrasi untuk menelaah

lebih dalam realitas sebuah organisasi. Dalam sisi prakteknya bisa kita lihat pada bagaimana

suatu birokrasi dan metode metode yang diberlakukan pada suatu adminstrasi dalam suatu

pemerintahan, dari kedua hal tersebut ilmu administrasi bisa kita artikan bahwa ilmu

administrasi memiliki essensialdengan ilmu hukum.

22
Hubungan Administrasi Negara dengan Ilmu Seni

          Administrasi sebagai ilmu (Science) atau ilmu terapan, karena kemanfaatannya dapat

dirasakan apabila prinsip-prinsip, rumus-rumus, dalil-dalil diterapkan untuk meningkatkan

mutu pelbagai kehidupan masyarakat, bangsa dan negara. Sedangkan administrasi sebagai

seni (Art) merupakan karya seseorang yang dipraktekkannya dengan baik yang diperolehnya

dari pengalaman tanpa sebelumnya mempelajari teori-teori administrasi. la berhasil dan

sukses melaksanakan tugasnya tanpa memperoleh pendidikan tentang teori-teori dan asas-

asas yang berkenaan dengan administrasi. Walaupun demikian ia memperoleh kemahiran di

dalam bidang administrasi berdasarkan pengalaman di dalam melaksanakan tugasnya. 

Jadi dapat disimpulkan bahwa Administrasi itu sebagai Ilmu dan juga sebagai Seni.

Administrasi merupakan seni yang memerlukan bakat, dan Administrasi juga merupakan

ilmu yang memerlukan pengetahuan ataupun pengalaman.

Hubungan Administrasi Negara dengan Ilmu Psikologi

Sedemikian sempurnanya manusia diciptakan oleh Allah SWT, sehingga     selain

jasmani di lengkapi pula dengan jiwa. Jiwa inilah yang memiliki emosi dalam berbagai rasa

( taste). Jiwa adalah daya hidup rohani yang bersifat abstrak, yang menjadi penggerak dan

pengatur bagi sekalian perbuatan-perbuatan pribadi (personal behavior). Karena jiwa tersebut

tidak kelihatan maka yang di pelajari adalah gejala jiwa, yaitu apa yang keligatan dan

dirasakan berupa tingkah laku sehari-hari.

Perbedaan-perbedaan individu yang tidak begitu mudah di ukur tetapi sering

merupakan karakteristik-karateristik, atau sifat-sifat individu yang mudah terlihat yaitu apa

yang mudah terlihat,yaitu apa yang kita namakan watak (character) dan

kepribadian (personality) .

23
Mempelajari watak dan kepribadian setiap orang berarti mempelajari berbagai jenis

watak kepribadian manusia yang multikompleks ragamnya. Douglas Mac Gregor dalam  teori

X dan Ynya membagi manusia, atau jenis manusia yang perlu di dorong dan jenis manusia

yang berinisiatif. Dengan kajian ilmu jiwa ( psikologi) seperti ini membuat kemajuan

administrasi Negara semakin mapan karena akan dapat lebih mengetahui   bagaimana

memotivasi seorang bawahan. Misalnya seorang yang tidak memiliki kemauan bekerja

apabila tidak ada yang membimbing adalah kelompok yang tidak mempunyai inisiatif.

Menurut teori X, mereka adalah kelompok yang perlu system komando.Oleh karena itu, para

admistraror Negara dapat memotivasinya dengan briefing walaupun akan mealkukanone way

traffic. sebaliknya, mereka yang termasuk kelompok teori Y maka inisiatifnya perlu didukung

dengan cara para administrator Negara memberikan keleluasaan berkarya.

Hubungan Administrasi Negara dengan Ilmu Sosiologi

Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara manusia dalam  kelompok-

kelompok (RouckdanWarren ) merupakan penelitian secara ilmiah terhadap interaksi sosial

dan hasilnya, yaitu organisasi social ( William F. Ogburn dan Meyer  F. Nimkoff  ). Sosiologi

juga merupakan ilmu pengetahuan tentang struktur-struktur dan   proses-proses

kemasyarakatan yang bersifat stabil ( J.A.A. Van Doorndan C.J Lemmers ).

Ilmu kemasyarakatan ini juga ilmu yang mempelajari struktur social dan  proses

social, termasuk perubahan-perubahan social ( Selo Soermardjansoermardi ).Tanggapan para

ahli sosiologi terhadap Ilmu Administrasi Negara adalah gejala-gejala yang timbul dalam

pelayanan dari satu kelompok orang yang menyelenggarakan  public terhadap berbagai

kelompok rakyat banyak yang diam di layani , di pandang sebagai usaha penataan

masyarakat.

Dalam hal ini perlu dilihat bahwa sejauh mana para administrator mampu dalam

menganadaan teknik pendekatan masyarakat. Sebaliknya juga perlu di lihat sejauh mana yang

24
di perintah ( rakyat ) bersedia di pimpin, di urus, dan di atur dalam perhubungan antar

manusia dalam masyrakat Negara. Jadi dalam hal ini pemerintah juga di anggap salah satu

dari beberapa kelompok manusia. Hanya bedanya pemerintah merupakan  kelompok

masyarakat yang memiliki kekuasaan untuk mengatur dan memerintah.

Kekuasaan ini dapat di jumpai ada interaksi social antar manusia ataupun antar

kelompok, Karena mempunyai beberapa unsur pokok, yaitu:

1. Adanya rasa takut,

2. Adanya pemujaan

3. Adanya rasa cinta, dan

4. Adanya kepercayaan

25

Anda mungkin juga menyukai