Anda di halaman 1dari 7

Nama : Febriyanti Adira Fahnursandy

NIM : 220910201058

PENGANTAR ILMU ADMINISTRASI PUBLIK (B2)

Administrator Publik: Sebuah Pemahaman Awal

1. Pengertian Administrasi Publik

Administrasi publik memiliki dua suku kata yaitu administrasi dan publik. Kata
administrasi memiliki arti melayani dengan intensif yang berasal dari bahasa yunani
yaitu ad (intensif) dan ministrare (melayani). Administrasi secara pengertian kecil
memiliki arti definisi proses surat-menyurat, catat- mencatat. Dan dalam arti luas
memiliki definisi kerja sama antara dua orang atau lebih untuk mencapai sebuah
tujuan yang telah disepakati bersama. Menurut Siagian (2008), Administrasi yaitu
keseluruhan proses kerja sama dua orang manusia atau lebih yang mendasarkan
rasionalitas tertentu untuk mencapai tujuan yang ditentukan sebelumnya.
Sedangkan publik memiliki makna umum, masyarakat, negara, dan orang banyak.
Istilah dari Administrasi Publik melalui perubahan makna dari istilah Administrasi
Negara. Dari istilah awal administrasi negara menunjukkan bahwa administrasi
tersebut hanya bertujuan untuk pelayanan negara saja, namun tidak dengan
administrasi publik. Pada dasarnya administrasi publik memiliki arti yang
cakupannya lebih luas dari pada admnistrasi negara. Administrasi publik tidak hanya
memberikan pelayanan pada negara, namun juga memberikan pelayanan pada
swasta dan masyarakat. Administrasi ini berperan sangat penting dalam melayani
kebutuhan masyarakat dalam kehidupan sehari hari misalnya pada Dinas
Pencatatan Sipil dan Dinas Kependudukan. Seperti sesuai dengan tugasnya yaitu
mengurus KTP, izin pernikahan, Kartu keluarga, dan lain sebagainya. Mulai dari
proses pelayanan penyuluhan informasi, dan pencatatan termasuk dalam beberapa
contoh administrasi dalam penerapan kehidupan sehari-hari. Contoh lain dalam
kategori pendidikan misalnya proses membuat jadwal pelajaran dan proses
mengatur aktivitas sekolah. Dalam kategori keuangan yaitu mencatat pembukuan
keuangan dan membuat faktur. Dari beberapa contoh diatas tentunya proses
tersebut membutuhkan kerjasama dua orang atau lebih untuk menyelesaikan
keperluan dari awal hingga akhir untuk mencapai tujuan. Administrasi memiliki
unsur-unsur yaitu : Organisasi, Manajemen, Komunikasi, Kepegawaian, Tata usaha,
Keuangan.

2. Fokus Kajian Administrasi


A. Administrasi publik dasarnya mempelajari tentang bagaimana cara melayani
masyarakat dalam bidang mengelola sistem pemerintahan, kegiatan birokrasi dan
perencanaan pembangunan. Dalam administrasi juga memiliki beberapa istilah yang
perlu diketahui diantara yaitu :
1. Administratief Beheer : sebuah tindakan dalam proses pelaksanaan
wewenang dan anggaran.
2. Administrative Analysis : proses mengidentifikasi cara untuk memecahkan
masalah dalam lingkup administrasi.
3. Administrative Assistant : keadaan dimana seorang pejabat tidak memiliki
kuasa namun membantu pemimpin.
4. Administrative Change Agents : sekumpulan orang yg bertugas memperbaiki
sistem administrasi
5. Administrasi communication yaitu proses menyampaikan berita dan sebuah
ide dalam administrasi
6. Administrasi ekologi merupakan faktor-faktor di lingkungan sekitar yang
dapat mempengaruhi proses berjalannya administrasi
7. Administrasi valid merupakan sekelompok seorang pejabat yang
melaksanakan tugasnya Dalam mencapai tujuan administrasi.
B. Beberapa karakteristik yang perlu diketahui dan perlu dipelajari dalam lingkup
administrasi diantaranya yaitu :
1. Proses

Administrasi dalam prosesnya memiliki beberapa kegiatan yang saling berhubungan


dan saling bergantung satu sama lain untuk mencapai tujuan bersama di antaranya
terdiri dari planning, organizing, actuating, dan controlling.

2. Kerjasama dalam kelompok

Dalam kelompok administrasi mengharuskan tiap individu mampu bekerja sama


dengan teratur dengan satu kesatuan dan kerjasama yang kompak Karena tanpa
adanya kerjasama ini suatu administrasi tidak dapat berjalan dengan stabil untuk
mencapai tujuan bersama.

C. Paradigma administrasi publik

Paradigma berasal dari bahasa Yunani yaitu paradigma yang memiliki arti contoh
atau pola Henry 1988 menyatakan bahwa paradigma administrasi memiliki 5
bagian yaitu :

1) Paradigma dikotomi politik administrasi (1900-1926)

Pada paradigma ini dipelopori oleh Leonard D White. Berdasarkan pada dikotomi
politik Administrasi memiliki dua fungsi yaitu sebagai politik dan juga sebagai
administrasi. Sehingga fokus administrasi publik seakan-akan ada pada naungan
politik. Administrasi publik merupakan bagian dari politik dalam menjalankan
kebijakan yang telah dirumuskan. Memiliki prinsip "When Politic ends, public
administration begins". Jadi antara keduanya (politik dan administrasi) tidak dapat
dipisahkan, keduanya saling berkaitan dan berhubungan.
2) prinsip-prinsip administrasi (1927-1937)

Pada paradigma ini dipelopori oleh FW Taylor yang memiliki prinsip bahwa :

1. administrasi publik agar memperoleh kinerja yang baik perlu


mengembangkan ilmu manajemen

2. Seleksi pegawai secara ilmiah perlu dilakukan agar nantinya mereka bisa
bertanggung jawab atas sesuatu yang mereka kerjakan.

3. Pegawai perlu mengembangkan pendidikan secara ilmiah

4. Kerjasama yg erat antara atasan dan pegawai juga sangat diperlukan.

Pada paradigma ini ,administrasi lebih difokuskan pada efisiensi, efektivitas, disiplin,
dan kerjasama, koordinasi, dan produktif yang membuat manajemen dalam
administrasi publik lebih berkembang dari sebelumnya.

3) Administrasi sebagai ilmu politik (1950-1970)

Dipelopori oleh Chester I Barnard, Herbert Simon, Dwight Waldo dan lain sebagainya.
Pada paradigma ini pelaksanaan administrasi tidak bisa free value (bebas nilai) dan
diintervensi oleh lingkungan politik dan administrasi sebagai eksekutif dari politik.

4) Administrasi Publik sebagai administrasi publik (1956-1970)

Dipelopori oleh Herbert Simon, Keith Henderson, dan James March. Pada paradigma
ini administrasi publik kembali menjadi administrasi yang sebenarnya. Mulai
menggunakan prinsip teori organisasi dan manajemen dalam menjalankan
prosesnya. Administrasi publik dan Administrasi bisnis tidak memiliki perbedaan.
Keduanya sama sama memfokuskan pada nilai efektif, efisien, dan produktif.
5) Administrasi publik sebagai Administrasi publik (1970- sekarang)

Tokohnya adalah Amitai Etziomi, Gerald Caiden dan lain sebagainya. Pada era
paradigma ini Administrasi publik menggunakan teori prinsip organisasi dan
manajemen publik, politik ekonomi publik, dan proses pembuatan kebijakan publik.

3. Praktek dan Harapan Administrasi

Administrator memiliki beberapa tugas diantaranya adalah melayani masyarakat


misalnya pada ruang publik di balai desa yang bertugas untuk membuat KTP,
mengurus KK dan mengurus beberapa dokumen lain. Dalam pengalaman yang saya
miliki di beberapa tempat pelayanan ada beberapa praktek administrator yang
kurang benar dalam implementasinya yaitu :

1.Kurang responsif

Masyarakat mendapatkan pelayanan yg kurang baik akibat sikap kurangnya


responsif seorang administrator. Menunda nunda pekerjaan dalam pelayanan
akibatnya pekerjaan yang seharusnya selesai dalam waktu cepat masih tertunda
beberapa lama dan itu cukup merugikan masyarakat yang memiliki beberapa
kepentingan.

2. Etika yang kurang baik

Etika kurang baik yang didapat misalnya administrator kurang ramah. Itu cukup
mengganggu kenyamanan masyarakat dalam mendapatkan pelayanan.

3. Adanya imbalan yang seharusnya tidak perlu

4. Kurang mendengar kritik dan saran


Beberapa praktek administrasi publik yang kurang tepat di atas menjadikan masalah
tersebut ditanggung sendiri oleh masyarakat tersebut. Ironisnya disaat kita sebagai
masyarakat yang seharusnya mendapatkan pelayanan baik dan mendapatkan hak
kita sebagai warga negara, namun yang kita dapatkan tidak sesuai padahal kita
sudah berusaha untuk memenuhi persyaratan tetapi dari Administrator kurang baik
dalam memberi pelayanan. Dari kasus tersebut bisa terlihat bahwa adanya ketidak
seimbangan antara hak dan kewajiban.

Dalam pelayanan birokrasi tak sedikit para administrator menempatkan dirinya


sebagai seorang penguasa bukan melayani masyarakat. Kondisi tersebut justru
memperburuk keadaan sistem pemerintahan di Indonesia karena kurangnya
pelayanan tersebut. Dengan begitu yang menjadi persoalan adalah bagaimana
sebuah usaha seorang administrator memberikan pelayanan yang baik secara
efektif kepada masyarakat. Salah satu cara memperbaiki sistem birokrasi yaitu
dengan mendengarkan kritik dan saran dari masyarakat agar dapat mencapai
kebutuhan masyarakat. Kondisi pelayanan publik yang ada di Indonesia ini masih
dinilai belum baik karena masih ada campuran dari praktek kolusi, korupsi, dan
nepotisme yang justru memperparah kondisi negara dan masyarakat juga kurang
berpartisipasi dalam mengingatkan para birokrasi agar dapat bekerja dengan lebih
profesional . Birokrasi harus berkembang dan juga harus netral dari politik agar
mudah berinteraksi dengan masyarakat. Yang dimaksud netral disini yaitu birokrasi
siap melayani masyarakat dengan bebas dari kekuatan politik. Pelayanan publik
dapat dikatakan baik dan berhasil ketika masyarakat tersebut mendapat pelayanan
yang seharusnya diterima. Maka hal tersebut akan mempengaruhi kesejahteraan
masyarakat. Maka dari itu, pemerintah sangat berperan penting dalam
melaksanakan pelayanan publik yang berorientasi pada kepentingan masyarakat.

Peningkatan kualitas dan profesionalitas birokrasi pemerintahan merupakan suatu


cara untuk memberikan pelayanan publik yang sesuai dengan standarisasi
administrasi publik. Terkait etika atau perilaku juga perlu ditingkatkan, seorang
administrator memerlukan mental yang baik untuk menjadi pelayan masyarakat .
Langkah selanjutnya untuk meningkatkan pelayanan publik adalah dengan
menerapkan kebijakan yang dapat mendukung terselenggaranya peningkatan
kualitas pelayanan kepada publik. Dengan menerbitkan peningkatan pelayanan
tersebut harapannya akan menciptakan pelayanan yang efisien dan akuntabel.
Tujuan dari membuat kebijakan tersebut juga mengubah citra pelayanan publik
yang selama ini terkesan rumit, boros, dan memerlukan waktu yang lama. Tak hanya
itu, tujuan lainnya adalah memberikan transparansi dan akuntabilitas untuk
stakeholder. Jadi dengan diciptakan kebijakan tersebut, akan menjauhkan dari
perilaku menyimpang yg umumnya dilakukan oleh pemerintah dalam memberikan
pelayanan pada masyarakat. Dalam prosesnya terselenggaranya pelayanan publik
tentu banyak kendala yang dihadapi mulai dari menyangkut sumber daya manusia,
kebijakan yang kurang efektif dan lain sebagainya. Oleh karena itu perlu dilakukan
beberapa strategi dan upaya untuk mengatasi persoalan tersebut untuk
menciptakan pemerintahan yang bersih dan baik.

Anda mungkin juga menyukai