Oleh :
MARSA MAHENDRA
NIM.2212130020
GHAIDA JIHANIAR
NIM.2212130014
Assalamualaikum wr.wb
Segala puji dan syukur kami haturkan kehadiran Allah SWT karena dengan
segala Rahmat dan ridhanya kami dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul
“Hadis Tentang Etos Kerja” tidak lupa shalawat serta salam, kami sampaikan
kepada baginda besar Nabi Muhammad SAW, beserta keluarga, sahabat dan para
pengikut beliau hingga akhir zaman.
Akhir kata, saya ucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak terutama kepada
dosen pengampu mata kuliah Hadis yakni, Baihaki, S. Th. I., M. Ag. serta kepada
teman-teman yang turut serta memberikan dukungan dan semangat kepada kami.
Harapannya semoga makalah yang kami buat ini bisa bermanfaat bagi kita semua.
Aaammmiiinnn ya rabbal alamin.
Wassalamualaikum wr.wb
Penulis
ii
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.................................................................................................. ii
DAFTAR ISI..................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................. 1
A. Latar Belakang............................................................................. 1
B. Rumusan Masalah........................................................................ 2
C. Tujuan.......................................................................................... 2
D. Metode Penulisan........................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................. 3
A. Hadis Tentang Pekerjaan/Usaha Yang Paling Baik..................... 3
B. Hadis Tentang Larangan Meminta-Minta.................................... 4
C. Hadis Tentang Mukmin Yang Kuat Lebih Baik Dan Mendapat
Pujian........................................................................................... 6
BAB III PENUTUP.......................................................................................... 11
A. Kesimpulan.................................................................................. 11
B. Saran............................................................................................ 11
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................ 12
iii
BAB I
PEMBAHASAN
A. Latar Belakang
1
Oneng Nurul Bariyah, Materi Hadis tentang Islam, hukum, ekonomi, sosial dan lingkungan,
(Jakarta: Kalam Mulia, 2008), 92
2
Ari Prahasta, Kamus Umum Bahasa Indonesia,( Tangerang: Scientific Press), 121.
1
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Hadis tentang pekerjaan/usaha yang baik
2. Bagaimana Hadis tentang larangan meminta-minta
3. Bagaimana Hadis tentang mukmin yang kuat lebih baik dan mendapat
pujian
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui Hadis tentang pekerjaan/usaha yang baik
2. Untuk mengetahui Hadis tentang larangan meminta-minta
3. Untuk mengetahui Hadis tentang mukmin yang kuat lebih baik dan
mendapat pujian.
D. Metode Penulisan
Metode penulisan yang di gunakan di dalam pembuatan makalah ini adalah
library research dan internet searching.
2
BAB II
PEMBAHASAN
َّ َِأنَّ اَلنَّب
ٍ َو ُكلُّ بَي, َع َم ُل اَل َّرج ُِل بِيَ ِد ِه:ي ع َْن ِرفَا َعةَ ْب ِن َرافِ ٍع صلى هللا عليه وسلم قَا َل
عKKْ
َّحهُ اَ ْل َحا ِك ُم
َ صحَ َو، ُور َر َواهُ اَ ْلبَ َّزا ُر
ٍ َم ْبر
Artinya: “Rifa‟ah bin Rafi‟i berkata bahwa Nabi SAW. Ditanya, “ apa
mata pencaharian yang paling baik?” Nabi menjawab, “seseorang bekerja
dengan tangannya dan tiap-tiap jual beli yang bersih.”(Diriwayatkan oleh
Bazzar dan disahkan oleh Hakim)3
3
Rachmat Syafe‟i, Al-Hadis: Aqidah, Akhlaq, Sosial, dan Hukum, (Bandung: Pustaka Setia,
cet. II, 2003), 113.
4
Ibid.,114
3
dipersiapkan oleh Allah Swt dengan segala potensinya untuk dipergunakan
dengan sebaikbaiknya.
Makna penting dari hadis kedua ini ialah bekerja dengan tangan sendiri,
artinya tidak berpangku tangan kepada orang lain. Dan juga kejujuran dalam
segala hal, terutama jual-beli yang ada di dalam hadis ini. Menurut hemat kami,
di Indonesia sangat memerlukan akan hadis ini. Dimana banyak masyarakat
yang sangat menggantungkan hidupnya kepada orang lain atau juga kepada
pemerintah. Karena itulah, mengapa begitu ngilunya kaum muslim dewasa ini,
kebanyakan telah melupakan ajaran-ajaran Islam yang benar.
Artinya: “Ibnu Umar r.a bahwa Rasulullah saw. bersabda pada saat beliau
di atas mimbar dan menerangkan tentang shadaqah. „iffah (menjaga diri, dan
minta-minta) “Tangan yang di atas lebih baik pada tangan yang di bawah.
Tangan yang di atas adalah (tangan) orang yang berinfak, dan tangan yang di
bawah adalah (tangan) orang yang meminta”. (HR. Bukhari)5
5
Oneng Nurul, Materi Hadits, 96-97
4
orang lain semata.10 Ajaran Islam sangat mencela setiap orang yang bermata
pencaharian dengan meminta-minta. Rasulullah mengingatkan kepada umatnya
agar menghindari pekerjaan meminta-minta. Karena, orang yang meminta-
minta itu ibarat orang yang tidak memiliki muka, tidak ada rasa malu. Bahkan
pada hari kiamat nanti, orang yang pekerjaannya meminta-minta akan datang
tanpa memiliki wajah. Hal ini sebagaimana diriwayatkan oleh al-Bukhari dalam
kitabnya sebagai berikut:
6
Rachmat Syafe‟I, Al-Hadis, 124
5
Artinya: “Seandainya Allah melapangkan rezeki kepada hamba-Nya
pasti merka melampaui batas (bejat moral), tetapi Allah memberinya menurut
sekehendakNya secara detail dan mengawasinya.”(Q.S Asy-Syura: 27)
C. Hadis Tentang Mukmin Yang Kuat Lebih Baik Dan Mendapat Pujian
عيفKKؤمن الضKKير وأحب إلى هللا من المKKوي خKKؤمن القKK الم:ول هللا ﷺKK قال رس:فعن أبي هريرة قال
و أنيKKل لKKيء فال تقKKابك شKK وإن أص،زKKتعن باهلل وال تعجKK واس،كKK احرص على ما ينفع،وفي كل خير
) وما شاء فعل؛ فإن لو تفتح عمل الشيطان (رواه مسلم، قدر هللا: ولكن قل،فعلت كان كذا وكذا
7
Sahih Muslim, Juz 13. 143
6
Pertama, orang mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai Allah
daripada mukmin yang lemah, maksud kuat di sini adalah kuat imannya.
Keimanan yang kuat akan mendorong untuk melaksanakan sesuatu yang
diwajibkan Allah serta melaksanakan amal-amalan lainnya, sedangkan bila
iman seseorang itu lemah tidak mudah melaksanakannya apa yang menjadi
kewajiban kepada Allah, apalagi yang bersifat sunnah, keimanan seseorang
akan membawa kemuliaan baginya, baik di dunia maupun di akhirat. Keimanan
yang kuat selalu diikuti dengan melakukan amal sholeh, dan ia akan
mendapatkan manisnya iman.
Kekuatan dalam hadits di atas dapat juga dipahami dalam hal ekonomi
atau kekayaan, orang yang kuat lalu berusaha sehingga memperoleh harta
benda yang melimpah untuk digunakan sebagai bekal ibadah dan mengerjakan
amal sholeh, lebih baik daripada mukmin yang lemah yang tidak berusaha
sehingga kehidupannya susah.
Kata Khair (“ )خيرlebih baik” berarti lebih baik daripada orang mukmin
yang lemah dan lebih dicintai Allah daripada orang-orang mukmin yang lemah,
kemudian Rasulullah saw bersabda “masing-masing ada kebaikannya” artinya,
8
Abd. Wadud, Al-Qur’an Hadits, (Semarang, PT Karya Toha Putra, 2015),89-90.
7
biaik orang mukmin yang kuat maupun orang mukmin yang lemah juga
memiliki kebaikan, yaitu lebih baik daripada orang kafir.
Susunan kalimat seperti ini, oleh para ahli balaghah disebut dengan
ihtiraz, yaitu berbicara dengan perkataan yang samar sehingga seakan
mengandung makna yang tidak diinginkan, lalu dia mengungkapkan suatu
kalimat yang menjelaskan bahwa dia meamsukan makna tertentu.9
ه ـKKى هللا عنKKد َِام ـ رضK َع ِن ْال ِم ْق، َ ع َْن خَ الِ ِد ْب ِن َم ْعدَان، ع َْن ثَوْ ٍر، َأ ْخبَ َرنَا ِعي َسى،َح َّدثَنَا ِإ ْب َرا ِهي ُم بْنُ ُمو َسى
ِ َل ِم ْن عKرًا ِم ْن َأ ْن يَْأ ُكKقَط خَ ْي
َوِإ َّن،َمَل يَ ِد ِه ُّ ط َعا ًما
َ ُول هَّللا ِ صلى هللا عليه وسلم قَا َل " َماَأ َك َل َأ َح ٌد ِ ع َْن َرس
10
" ي هَّللا ِ دَا ُو َد ـ َعلَ ْي ِه ال َّسالَ ُم ـ َكانَ يَْأ ُك ُل ِم ْن َع َم ِل يَ ِد ِه
َّ ِنَب
9
Muhammad Al-Utsaimin, Syarah Riyadhus Shalihin Imam Nawawi, (Jakarta, Darul Falah
2006), Jilid I,571.
10
Shahih Bukhari No. 34 Hadits ke-2073,
11
Arief Dermawan Anwar, 7 Jurus Sukses Pengusaha Properti Syariah, (Jakarta, Bhuana
Ilmu Populer, 2017), 4-6.
8
Imam Nawawi menyebutkan bab anjuran makan hasail kerja tangannya
sendiri, memelihara diri dari meminta-minta untuk makan, dan menunjukan diri
agar dikasihani.12
ُ َوقَنَّ َعهُ هّللا ُ بِ َما آتضاه,ق َكفَافًا ِ قَ ْد َأ ْفلَ َح َم ْن َأ ْسلَ َم َور
ُ ُز
Anas bin Malik ra berkata bahwa Rasulullah saw biasa membaca do’a:
“Ya Allah aku berlindung kepada-Mu dari kelemahan, rasa malas, rasa
takut, rasa kejelekan di waktu tua, dan sifat kikir, dan aku juga berlindung
12
Muhammad Al-Utsaimin, Syarah Riyadhus Shalihin Imam Nawawi, (Jakarta, Darul Falah
2006), Jilid II 507.
13
Darmadi, Konservasi Sumber Daya Manusia Dalam Ekosistem Pendidikan Islam, (Gersik,
CV. Jendela Sastra Indonesia Press, 2018),566-567.
9
kepada-Mu dari siksa kubur serta bencana kehidupan dan kematian.” (HR.
Bukhari No. 6367 dan Muslim No. 2706).
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Hadis tentang pekerjaan yang paling baik memberikan pelajaran untuk kita.
Diantaranya pertama, bekerja semaksimal mungkin agar sejahtera dengan
tangan sendiri. Artinya tidak menjadi beban orang lain. Kedua, kejujuran
dalam segala hal, terutama dalam jual-beli. Karena jika tidak, maka dapat
merugikan diri sendiri dan juga orang lain.
2. Hadis tentang larangan meminta-minta memberikan pelajaran untuk kita.
Diantaranya pertama, anjuran untuk bersedekah. Karena tangan di atas lebih
baik daripada tangan di bawah. Kedua, senantiasa menjaga harga diri sebagai
seorang muslim dengan tidak meminta-minta,kecuali ada hal yang
mendesak.
3. Hadis tentang mukmin yang kuat lebih baik dan mendapat pujian
memberikan pelajaran untuk kita. Diantaranya memanfaatkan waktu sebaik
mungkin dan keimanan yang kuat suatu faktor penggerak dalam kerja pro
aktif dan efisien untuk mewujudkan kehidupan kesejahteraan dalam dunia
maupun akhirat.
B. Saran
Dalam Menyusun makalah ini, penulis menyadari bahwa makalah ini
belum sempurna dan masih kurang mengenai materi maupun penulisannya.
Makalah ini hendaklah dapat memberikan manfaat sekaligus menjadi dasar bagi
kita untuk menambah wawasan juga dapat digunak sebagai proses
pembelajaran . Semoga teman-teman dan penulis mendapatkan wawasan yang
luas khususnya dalam mempelajari hadis.
11
DAFTAR PUSAKA
12