Makalah ini Ditujukan Untuk Memenuhi Tugas Akademik pada Mata Kuliah
Materi Al-Qur’an dan Hadist di Madrasah
Nama Kelompok:
JAKARTA
2021 M / 1443 H
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah swt karena berkat rahmat Nya penyusunan
makalah ini dapat diselesaikan. Makalah ini merupakan makalah Al-Qur’an dan
Hadist di Madrasah yang membahas Materi tentang.
1. Shobah Shofariyani Iryanti, M.Pd selaku dosen mata kuliah Materi Al-Qur’an
dan Hadist di Madrasah yang telah memberikan tugas, petunjuk, kepada penulis
sehingga penulis termotivasi dan menyelesaikan tugas makalah ini.
2. Orang tua, teman dan kerabat yang telah turut membantu, membimbing, dan
mengatasi berbagai kesulitan sehingga tugas makalah ini selesai.
Tim Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................1
C. Tujuan Penulisan...........................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................3
A. Kesimpulan.................................................................................................11
B. Saran............................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................12
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Alquran adalah pedoman umat islam sebagai kalamullah yang mutlak
kebenarannya, mengandung petunjuk dan ajaran tentang berbagai hal yang
berkaitan dengan kehidupan manusia di dunia maupun di akhirat kelak, serta
berlaku sepanjang zaman. Petunjuk dan ajaran yang terdapat dalam Al Quran
berkaitan dengan kebutuhan oleh umat Islam untuk menjalani kehidupan di
dunia dan di akhirat.
Alquran berbicara berbagai hal seperti aqidah, ibadah, muamalah, serta
terdapat pula tentang pendidikan. Ajaran Alquran bersifat global, ringkas dan
general sehingga tidak dapat dihubungkan secara langsung dengan
permasalahan tersebut sehingga untuk memahami ajaran Al Quran harus
menggunakan tafsir seperti yang telah dikemukakan oleh para ulama
terdahulu.
Allah telah memerintahkan kepada RasulNya untuk menjaga keluarganya dari
api neraka. Dalam keluarga ayah dan ibu adalah dasar pondasi bagi sebuah
rumah tangga.
Karena itu, Islam menetapkan kriteria khusus bagi keduanya sehingga
terciptanya keluarga yang harmonis, tumbuh rasa cinta, kasih sayang,
kesabaran, dan saling menasehati dalam kebeneran. Akan tetapi, pada
umumnya orang yang selalu disorot dalam kehidupan rumah tangga adalah
ibu, ia dianggap orang yang paling bertanggung jawab dalam rumah tangga,
mulai dari mengurus suami, merawat, dan mendidik anak. Masih banyak
ditemukan keluarga yang tidak mengacu pada nilai-nilai pendidikan yang
terdapat pada Alquran.(Fakhrurrazi, 2018)
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa kandungan ayat dari Surah At-Tahrim ayat 6?
2. Bagaimana implementasi dalam kehidupan sehari-hari sesuai dengan
Surah At Tahrim ayat 6?
3. Apa kandungan ayat dari Surah An-Nisa ayat 36?
4. Bagaimana implementasi dalam kehidupan sehari-hari sesuai dengan
Surah An-Nisa ayat 36
C. TUJUAN PENULISAN
1. Untuk mengetahui kandungan Surah At-Tahrim ayat 6.
2. Untuk mengetahui kandungan Surah An-Nisa ayat 36.
3. Untuk mengetahui bagaimana implementasi kandungan ayat-ayat
tersebut dalam kehidupan sehari-hari.
BAB II
PEMBAHASAN
َ ٰ ٓيا َ ُّي َها الَّ ِذي َْن ٰا َم ُن ْوا ُق ْٓوا اَ ْنفُ َس ُك ْم َواَهْ لِ ْي ُك ْم َنارً ا وَّ قُ ْو ُد َها ال َّناسُ َو ْالح َِج
ارةُ َع َل ْي َها
ظ شِ دَا ٌد اَّل َيعْ ص ُْو َن هّٰللا َ َمٓا اَ َم َر ُه ْم َو َي ْف َعلُ ْو َن َما ي ُْؤ َمر ُْو َن ٌ ٕى َك ٌة غِ اَل1ِِٕ َم ٰۤل
c. Tafsir al-Wasith
Wahbah Zuhaili dalam kitab At-Tafsir alWasith
menjelaskan bahwa, dalam firman Allah tersebut (Q.S. at-Tahrim
ayat 6) mengandung arti : “Wahai orang-orang yang
membenarkan Allah dan Rasul-Nya, latihlah diri dan keluarga
kalian (untuk menunaikan amal saleh). Buatlah perlindungan bagi
kalian semua dari api neraka untuk diri sendiri dengan
menjadikannya selalu dalam ketaatan kepada Allah SWT,
sedangkan untuk keluarga dengan memberikan nasihat kepada
mereka dan juga mendorong mereka untuk melakukan ketaatan.
Sehingga kalian bersama mereka tidak akan terjerumus ke dalam
api neraka yang mengerikan, yang dinyalakan dengan manusia dan
batu. Ini menjadi dalil bahwa seorang pengajar mesti mengetahui
apa yang ia perintahkan dan ia larang. Ibnu Jarir mengatakan,
menjadi kewajiban kita untuk mengajarkan agama dan kebaikan
adab, etika dan tata krama yang mutlak diperlukan kepada
anakanak kita.(Herianto, 2018)
سا ِكي ِن َوا ْل َجا ِرَ سانًا َوبِ ِذي ا ْلقُ ْربَ ٰى َوا ْليَتَا َم ٰى َوا ْل َم َ ش ْيئًا ۖ َوبِا ْل َوالِ َد ْي ِن إِ ْح
َ ش ِر ُكوا بِ ِه ْ َُوا ْعبُدُوا هَّللا َ َواَل ت
ْسبِي ِل َو َما َملَ َكتْ أَ ْي َمانُ ُك ْم ۗ إِنَّ هَّللا َ اَل يُ ِح ُّب َمن ِ ب بِا ْل َج ْن
َّ ب َوا ْب ِن ال ِ صا ِح َّ ب َوال ِ ُِذي ا ْلقُ ْربَ ٰى َوا ْل َجا ِر ا ْل ُجن
َكانَ ُم ْختَااًل فَ ُخو ًرا
c. Nilai Demokratis
Dalam tafsir Al Azhar dijelaskan bahwa kesombongan
adalah jiwa yang tidak tahu diri yaitu orang yang selalu berkata
sombong, perkataan yang selalu meninggi dan selalu memandang
rendah orang lain. (Trismawati et al., 2021)
Sesungguhnya dalam ayat tersebut Allah tidak menyukai
orang-orang yang sombong dan membanggakan dirinya sendiri
dengan membantah kebenaran dan memandang rendah orang lain.
Sedangkan orang yang mengetahui harga diri dan posisinya tidak
akan sombong dan bohong. Tidak perlu menonjolkan dan melebih-
lebihkan diri karena ada hal yang akan dibawanya ketengah
masyarakat. Yang diperlukan adalah bekerja agar orang lain dapat
menentukan tempat kita. Orang yang dapat menyesuaikan diri,
tentu akan dihormati, dicintai, dan disukai orang lain.
d. Nilai Peduli Sosial
Menurut peneliti ayat tersebut mengandung nilai peduli
sosial karena pada ayat tersebut terdapat perintah untuk selalu
berbuat baik kepada sesama manusia baik keluarga dekat maupun
jauh agar tercipta kehidupan yang bahagia, nyaman, dan tentram
dalam kehidupan sehari-hari.
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari materi diatas dapat disimpulkan bahwa dalam mempelajari
sesuatu hal di dalam Al-Qur’an hendaknya dimaknai isi dalam Qur’an
tersebut dan juga di praktikkan dalam kehidupan sehari-hari sehingga
mudah-mudahan menjadi manusia yang berkelakuan baik di dunia dan
akan di balas diakhirat oleh Allah SWT kelak sebagai amal dan perbuatan
yang baik di dunia.
B. SARAN
Dalam menjalankan kehidupan setidaknya umat manusia khusunya
umat muslim harus selalu belajar dalam menjaga sikap dan perbuatan agar
dimata orang lain kita mempunyai harga diri dan martabat yang baik dan
juga jangan melakuklan hal yang dilarang oleh Allah SWT.
DAFTAR PUSTAKA
Bukhori, P. M. (2020). Al- qur’an -hadis- kelas xi (1st ed.; H. A. Fawaid, ed.).
Jakarta: Direktorat KSKK Madrasah, Direktorat Jenderal Pendidikan Islam,
Kementrian Agama RI.
Herianto. (2018). Kewajiban Mendasar Kepala Keluarga (Studi Tafsir Surat At-
Tahrim: 6). Jurnal Ulumul Syar’i, 7(2), 65–80.
Munir, S., & Amin. (2007). Menyiapkan Masa Depan Anak Secara Islami.
Jakarta: Amzah.
Zarman, W. (n.d.). Ternyata Mendidik Anak Cara Rasulullah Itu Mudah dan
Lebih Efektif. Bandung: Ruang Kata.