Anda di halaman 1dari 20

Pendidikan Anak

Dosen Pengampu : Abdul Basith, M.Pd


Kelompok 10
Faiz Aziz Savero : 1811101059
Ratih Purnama : 1811101022
Sofia Gina Aisyah : 1811101080
Pendidikan Anak
Pendidikan adalah faktor penting terhadap eksistensi
sebuah peradaban, bahkan bisa dikatakaan bahwa
pendidikan tidak dapat terlepas dari kehidupan. Dan
anak adalah generasi penerus umat, jadi pendidikan pada
anak sangat penting di lakukan sejak ia masih kecil
bahkan dari dalam kandungan.Pentingnya pendidikan
pada anak termuat dari berbagai hadis dan di dalam Al-
Qur'an, pentingnya orang tua untuk mendidik anaknya
sebagaimana Allah menceritakan bentuk pendidikan bagi
anaknya. diantaranya pendidikan akidah, ibadah dan
akhlak. (QS.Luqman: 13-17)
Dasar dan Tujuan Pendidikan Anak

1. Dasar
Dasar pendidikan anak di sini merupakan pandangan
yang mendasari seluruh aktifitas dalam mendidik anak,
baik dalam rangka penyusunan teori, perencanaan maupun
pelaksanaan pendidikan. Dalam hal ini, lebih difokuskan
pada pendidikan dalam keluarga yang berada di bawah
tanggung jawab kedua orang tuanya. Oleh sebab itu maka
tentunya orang tua mempunyai dan memerlukan landasan
untuk memberikan arah bagi pendidikan anaknya.
2. Tujuan
Pada dasarnya tujuan pendidikan anak adalah
menanamkan nilai-nilai kebaikan dalam diri seseorang anak
sedari kecil. Dalam hal ini tujuan tersebut dapat terbagi
dalam tiga aspek utama, yaitu:
a. Aspek Pribadi
Pada aspek ini, tujuan dari pendidikan itu sendiri adalah
mengajarkan kepada anak agar kedepannya menjadi pribadi
yang bertanggung jawab. Bertanggung jawab dalam artian
anak kelak mampu menjadi individu yang dapat menjaga
nama keluarga dan membanggakan bagi kedua orang tua.
b. Aspek Moral
Pendidikan dalam keluarga penting untuk memberikan
bekal moral bagi anak. Keluarga adalah tempat awal
pendidikan dimulai. Pendidikan moral dalam keluarga tidak
hanya berisi penyampaian mengenai apa yang salah. Anak
pasti juga akan melihat tingkah laku orang tuanya.
c. Aspek Sosial
Tujuan yang ingin dicapai oleh aspek ini adalah
menanamkan nilai luhur sejak dini kepada anak agar
menciptakan generasi yang berguna bagi dirinya sendiri dan
lingkup sosial yang lebih besar. Bekal yang ditanamkan dari
orang tua bertujuan agar anak memiliki kepekaan terhadap
lingkungan sekitarnya.
Adapun tujuan pendidikan anak dalam Islam dapat
dilihat dari kesimpulan Muhammad Fadllil al-Jamali. Ia
menyimpulkan bahwa tujuan pendidikan anak berdasarkan
al-Qur’an adalah:
a. Mengenalkan anak akan perannya di antara sesama
manusia dan tanggungjawab pribadinya di dalam hidup.
b. Mengenalkan anak-anak terhadap interaksi sosial dan
tanggung jawabnya dalam tata kehidupan.
c. Mengenalkan anak tentang memahami hikmah akan
terciptanya alam serta bagaimana cara memanfaatkannya.
d. Mengenalkan anak akan pencipta alam ini (Allah) dan
memerintahkan beribadah kepada-Nya.
Hadits Ke-1
Kosa Kata
Kandungan Hadits
Shalat harus diajarkan kepada anak ketika usianya
berusia 7 tahun. Dan apabila dalam usia 10 tahun
anak tidak melakukannya, orang tua dapat
memberikan hukuman kepada anaknya. Proses
pendidikan shalat diajarkan sewaktu masih kecil,
karena untuk menjadi pembiasaan serta menjadi
kesadaran pada diri sendiri dalam menjalankan
ibadah ketika anak mencapai usia dewasa.
Hadits Ke-2
Kosa Kata
Setiap ُّ ‫لُك‬
Kelahiran Seorang Anak ُ ‫َم ْولُ ْو ٍد ي ُ ْودَل‬
Dalam Keadaan Fitrah ‫عَىَل الْ ِف ْط َر ِة‬
Orang Tuanya ‫فََأب َ َوا ُه‬
Menjadikannya Yahudi ‫هُي َ ِّو َدا ِن ِه‬
Atau Nasrani ‫َأ ْوينَرِّص ِا ِن ِه‬
Atau Majusi ‫َأ ْوي ُ َم ِ ّج َسا ِن ِه‬
Kandungan Hadits
Hadits tersebut menjelaskan bahwa peran orang tua
dalam keluarga terhadap anak sangatlah mendasar.
Lingkungan disekitar anak secara tidak sadar
merupakan alat pendidikan meskipun peristiwa
sekeliling anak tidak ada unsur kesengajaan, namun
keadaan tersebut mempunyai pengaruh terhadap
pendidikan baik positif maupun negatif.
Hadits Ke-3
Kosa Kata
Kandungan Hadits
Dalam hadits diatas bahwa rasul telah bersabda dimana
ada beberapa hal yang dilaksanakan oleh orang tua
setelah bayi lahir, diantaranya mengaqiqahi, memberi
nama serta mencukur rambut bayi semua itu
dilaksanakan pada hari ketujuh pasca kelahiran. Hal ini
merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan dalam
mendidik anak yaitu dengan memberikan nama yang
baik, karena dengan nama yang baik akan menjadikan
doa bagi anak tersebut.
Biografi Rawi
Abu Dawud Sulaiman bin Al-Asy'ats As-Sijistani
Imam Abu Dawud lahir di Sijistan pada tahun 817 M / 202 H dan
meninggal di Basrah pada 888 M / 16 Syawal 275 H saat umur
70/71 tahun. Nama lengkapnya adalah Abu Dawud Sulaiman bin
Al-Asy'ats As-Sijistani. Ayahnya bernama Al Asy'ats bin Ishaq
adalah seorang perawi hadis yang meriwayatkan hadis dari
Hamad bin Zaid, dan demikian juga saudaranya Muhammad
bin Al Asy`ats termasuk seorang yang menekuni dan
menuntut hadis dan ilmu-ilmunya juga merupakan teman
perjalanan dia dalam menuntut hadis dari para ulama ahli
hadis.
Imam Abu Dawud adalah salah seorang perawi hadis yang
mengumpulkan sekitar 50.000 hadis lalu memilih dan
menuliskan 4.800 di antaranya dalam kitab Sunan Abu
Dawud. Untuk mengumpulkan hadis, dia bepergian ke
Arab Saudi, Irak, Khurasan, Mesir, Suriah, Nishapur, Marv,
dan tempat-tempat lain yang menjadikannya salah seorang
ulama yang paling luas perjalanannya. Beliau mengunjungi
berbagai negeri untuk berguru selama bertahun-tahun
kemudian memetik langsung ilmu dari sumbernya. Di
antara guru-gurunya adalah Imam Ahmad, Al-Qanabiy,
Sulaiman bin Harb, Abu Amr adh-Dhariri, Abu Walid ath-
Thayalisi, Abu Zakariya Yahya bin Ma'in, Abu Khaitsamah,
Zuhair bin Harb, ad-Darimi, Abu Ustman Sa'id bin
Manshur, Ibnu Abi Syaibah dan ulama lainnya.
Abu Dawud Mempunyai karangan (karya-karya) yang
banyak, antara lain:
1. Kitab as-Sunan
2. Kitab al-Marasail
3. Kitab al-Qadar
4. An-Nasikh Wal Mansukh
5. Fada’ilul A’mal
6. Kitab az-Zuhud
7. Dalailun Nubuwah
8. Ibtida’ul Wahyu
9. Ahbarul Khawarij
Diantara kitab-kitab tersebut, yang paling populer adalah
kitab as-Sunan yang biasa dikenal dengan Sunan Abu
Dawud.
Abu Isa Muhammad bin Isa bin Saurah at-Tirmidzi
Imam al-Hafidh Abu Isa Muhammad bin Isa bin Saurah
bin Musa bin ad-Dahhak as-Sulami at-Tirmidzi, Imam
Tirmidzi adalah seorang ahli hadits. Ia pernah belajar hadits
dari Imam bukhari, Imam Muslim dan Abu Dawud.
disamping dikenal sebagai ahli dan penghafal hadits yang
mengetahui kelemahan dan perawinya, Ia juga dikenal
sebagai ahli fiqih yang mewakili wawasan dan pandangan
yang luas. Ia menyusun kitab Sunan at-Tirmidzi an Al-Illal.
dan pengarang berbagai kitab yang mahsyur, lahir di kota
Tirmiz. Ia wafat di Tirmiz pada malam senin 13 Rajab tahun
279 H (8 Oktober 892) dalam usia 70 tahun.
Abu Isa At-Tirmidzi diakui oleh para ulama keahliannya dalam hadits,
kesalehan dan ketakwaannya. Ia terkenal pula sebagai seorang yang
dapat dipercaya, amanah dan teliti. diantara guru-gurunya ialah
Qutaibah bin Saudi Arabia'id, Ishaq bin Musa, Mahmud bin Gailan,
Said bin Abdur Rahman, Muhammad bin Basysyar, Ali bin Hajar,
Ahmad bin Muni', Muhammad bin Al-Musanna dan lain lain.
Imam Tirmidzi banyak menulis kitab-kitab, diantaranya:
1. Jami at-Tirmidzi, terkenal dengan sebutan Sunan at-Tirmidzi.
2. Kitab Al-'Ilal.
3. Kitab At-Tarikh.
4. Kirtab Asy-Syama'il an-Nabawiyyah.
5. Kitab Az-Zuhd.
6. Kitab Al-Asma' wal-Kuna.
Diantara kitab-kitab tersebut yang paling besar dan terkenal serta
beredar luas adalah Al-Jami‘.

Anda mungkin juga menyukai