Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

TELAAH AYAT AL-QUR'AN TENTANG PARENTING:


MODEL KONTEKSTUAL TAFSIR AL-MISHBAH DALAM
MEMANDANG PERAN ORANG TUA
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Tafsir Kontekstual

Dosen Pembimbing:
Muhammad Uzaer Damairi, M.Th.I.

Oleh:
Silsilu Durrotil Bahiyah (NIM: 211104010008)
Sofwil Widad (NIM: 211104010028)
Maya Anggraini (NIM: 211104010039)

PROGRAM STUDI ILMU AL-QUR’AN TAFSIR


FAKULTAS USHULUDDIN ADAB DAN HUMANIORA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI KH. ACHMAD SIDDIQ JEMBER
2023
ABSTRAK
Tulisan ini merupakan sebuah kajian terhadap ayat-ayat Al-Qur'an yang berkaitan
dengan parenting atau peran orang tua. Kajian ini memanfaatkan model
kontekstual tafsir Al-Mishbah sebagai wadah untuk menggali pemahaman yang
lebih dalam tentang bagaimana Al-Qur'an menggambarkan peran orang tua dalam
mendidik anak-anak. Melalui analisis tafsir Al-Mishbah, penelitian ini
mengidentifikasi nilai- nilai, prinsip-prinsip, dan pedoman-pedoman parenting
yang terkandung dalam teks Al-Qur'an. Hasil penelitian ini memberikan wawasan
yang berharga tentang konsep parenting dalam Islam serta kontribusi tafsir Al-
Mishbah dalam memahami dan mengaplikasikan ajaran Al-Qur'an dalam konteks
peran orang tua dalam mendidik generasi muda. Penelitian ini memiliki potensi
untuk membantu orang tua dan praktisi parenting dalam mengembangkan
pendekatan yang lebih efektif dalam mendidik anak-anak dengan nilai-nilai Islam
yang kuat.
Kata Kunci: Al-Mishbah, parenting, mendidik anak, orang tua
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dalam perspektif Muslim, Al-Qur'an dianggap sebagai wahyu Allah yang
menjadi sumber inspirasi utama dalam kehidupan manusia. Di dalamnya
terdapat petunjuk dan penjelasan yang berisi pedoman dan norma-norma
untuk menjalani kehidupan. Al-Qur'an memiliki keunggulan unik dalam
mengatur dan menetapkan prinsip-prinsip dasar yang membimbing manusia
dalam menjalani kehidupannya.1
Sebagai panduan utama, al-Qur'an selalu menarik perhatian manusia untuk
menjelajahi kekayaan isinya melalui berbagai pendekatan dan metode
interpretasi yang sah, dengan tujuan menganalisis dan mengungkapkan
makna asal dari al-Qur'an itu sendiri.2 Dalam setiap upaya untuk
menginterpretasikannya, al-Qur'an sepertinya mengundang tantangan untuk
dipahami secara lebih mendalam. Namun, semakin intens pemahaman dan
kajian terhadapnya, al-Qur'an seringkali menunjukkan sisi yang selalu
menarik bagi para penafsir. Ia selalu mendorong diskusi tentang berbagai
aspek, dan

1
Khaeroni, “SEJARAH AL-QUR’AN (Uraian Analitis, Kronologis, Dan Naratif Tentang Sejarah

1
Kodifikasi Al-Qur’an).”
2
Imania, “Anak Dalam Al-Qur’an,” 34.

2
semakin dianalisis, justru semakin memperlihatkan kekayaan makna yang
tersembunyi di dalamnya.
Saat ini, masyarakat menghadapi zaman di mana perubahan berlangsung
sangat cepat, dari kemudahan akses informasi hingga kemajuan teknologi
yang memengaruhi gaya hidup masyarakat saat ini.3 Sejarah mencatat bahwa
kontribusi dan peran anak muda telah diabadikan dalam narasi yang
memukau dan luar biasa. Seperti halnya Allah mengutus nabi dan rasul yang
berasal dari kalangan anak muda yang cerdas untuk menyebarkan kebenaran
di dunia ini.
Poin yang telah dijelaskan di atas semakin menegaskan bahwa setiap
generasi memerlukan kontribusi dan semangat segar dari anak-anak muda.
Mereka yang akan mengemban tugas kepemimpinan dalam masyarakat,
negara, atau bahkan dalam lingkup keluarga di masa depan.4 Orang tua
memiliki tanggung jawab besar dalam membentuk moral dan karakter anak
sejak usia dini. Mengingat bagaimana lingkungan dan situasi zaman dapat
memengaruhi perkembangan pribadi seseorang, pemahaman yang benar
tentang peran orang tua dalam mendidik anak menjadi hal yang sangat
penting dan mendesak.
Banyak kejadian di sekitar kita di mana pasangan suami istri belum
diberikan anugerah memiliki anak selama mereka menikah. Mereka telah
mencoba berbagai upaya, seperti menjalani pemeriksaan kesehatan secara
rutin, mengonsumsi obat-obatan herbal, bahkan menjalani proses bayi tabung,
semuanya dengan harapan bisa memiliki keturunan. Di sisi lain, ada juga
pasangan suami istri yang dengan mudah memiliki anak meskipun tidak
berencana untuk segera memilikinya. Tetapi pada akhirnya, kita harus
menyadari bahwa memiliki anak adalah rahmat dari Allah Swt.
Pembicaraan tentang topik pengasuhan anak saat ini semakin populer,
karena orang tua saat ini menghadapi dilema yang serius akibat peningkatan

3
Generasi milenial merupakan kelompok generasi yang hidup pada peralihan milenium, ketika
teknologi berkembang dengan sangat cepat dan mulai merasuki berbagai aspek kehidupan
manusia. Mereka juga sering disebut sebagai generasi Y, yang lahir sekitar tahun 1980 hingga
awal 2000-an, dan kemudian diikuti oleh generasi Z dengan kelahiran yang berdekatan.
4
Muzakkir, “Generasi Muda Dan Tantangan Abad Modern Serta Tanggung Jawab
Pembinaannya,” 111.
3
masalah sosial yang dihadapi oleh anak-anak dan remaja. 5 Hal ini tidak hanya
menarik perhatian dari para ahli psikologi, sosiologi, pendidik, dan aktivis
anak di seluruh dunia, tetapi juga para cendekiawan agama, termasuk ahli
tafsir al- Qur'an, turut memberikan kontribusi pemikirannya.6
Berdasarkan fenomena yang telah dijelaskan di atas, penulis memilihnya
sebagai latar belakang penelitian ini. Dalam konteks ini, penulis
menggunakan istilah "Parenting" untuk menggambarkan perhatian al-Qur'an
terhadap peran orang tua dalam mendidik anak. Model pengasuhan yang
diusulkan harus sesuai dengan pandangan khas al-Qur'an. Selain itu,
penelitian ini juga membahas kedudukan orang tua dengan merujuk pada
Tafsir Al-Mishbah karya Muhammad Quraish Shihab sebagai dasar
interpretasi. Penelitian ini memiliki potensi untuk membantu orang tua dan
praktisi parenting dalam mengembangkan pendekatan yang lebih efektif
dalam mendidik anak-anak dengan nilai-nilai Islam yang kuat.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana konsep parenting perspektif Tafsir Al-Misbah?
2. Bagaimana pemahaman ayat-ayat parenting sebagai model
kontekstual Tafsir Al-Misbah dalam memandang peran orangtua?
C. Tujuan
1. Untuk mengungkap konsep parenting perspektif Tafsir Al-Misbah.
2. Untuk memperkenalkan ayat-ayat parenting sebagai model
kontekstual Tafsir Al-Misbah dalam memandang peran orangtua
PEMBAHASAN
A. Konsep Parenting Perspektif Al-Misbah
Pendidikan adalah usaha untuk membentuk kepribadian manusia yang
melibatkan proses yang berjalan lama dan hasilnya tidak dapat diketahui
secara instan. Dalam proses pembentukan ini, penting untuk melakukan
perencanaan

5
ZAIDI, “℡AAH AYAT-AYAT TENTANG PENDIDIKAN ANAK DALAM MENCEGAH
MASALAH KERUSAKAN AKHLAK MENURUT WAHBAH AZ-ZUHAILI DALAM TAFSIR
ALMUNIR.”
6
AYAT, “KONSEP PARENTING DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN ISLAM DENGAN
MENDASARKAN PADA AL-QUR’AN,” 4.
4
yang matang dan berhati-hati berdasarkan pandangan yang tepat dan teori
yang sesuai, sehingga kesalahan dalam membimbing anak didik dapat
dihindari.
Proses pendidikan, seperti yang dapat diinterpretasikan, adalah cara orang
tua merawat dan memandu anak-anak mereka menuju kedewasaan dan
mempersiapkan mereka untuk menjalani tugas-tugas kehidupan mereka. Ini
dapat dilihat sebagai proses alami yang berjalan sesuai dengan aturan dan
norma-norma yang berlaku, dan tidak terlepas dari proses alamiah dan
fenomena lainnya. Proses pendidikan ini juga terjadi di setiap masyarakat, di
mana pun dan kapan pun mereka berada.7
Al-Qur'an menekankan bahwa orang tua memiliki tanggung jawab utama
dalam pendidikan anak-anak di dalam keluarga. Pendidikan ini dimulai dari
lingkungan rumah, dengan kewajiban bagi ayah dan ibu untuk mendidik
anak- anak mereka. Kedua orang tua juga memiliki tanggung jawab terhadap
satu sama lain, sebagaimana mereka bertanggung jawab atas tindakan mereka
sendiri.
Mendidik anak agar menjadi keturunan yang saleh adalah proses yang
membutuhkan edukasi, perjuangan, kesungguhan, dan doa yang terus-
menerus dari orang tua. Salah satu doa yang umum adalah doa untuk memiliki
keturunan yang dapat menjadi penyegar hati (qurrotu a'yun).
Pendidikan anak melalui pembiasaan dapat dimulai dengan tindakan-
tindakan sederhana yang terkait dengan aktivitas sehari-hari, seperti berdoa
sebelum dan setelah melakukan kegiatan, membaca dan menghafal Al-Qur'an,
mengajak anak untuk menunaikan shalat lima waktu, memberikan pakaian
yang sesuai dengan syariat, dan banyak kebiasaan lainnya. Meskipun dimulai
dari kesadaran pribadi, menjadi karakter kepribadian yang baik memerlukan
proses pembiasaan yang berkelanjutan dan berlangsung dalam jangka waktu
yang lama. Mengajarkan anak untuk menghafal Al-Qur'an sebaiknya dimulai
sejak dini, bahkan ketika masih dalam kandungan, melalui bimbingan ibu.
Membaca dan menghafal Al-Qur'an juga dapat memberikan manfaat
kesehatan

5
7
Khoirul, “Konsep Pendidikan Anak Dalam Al-Qur’an Surat Luqman Ayat 13 Menurut Perspektif
Tafsir Al-Misbah.”

6
bagi ibu hamil dan janinnya. Berikut macam-macam pendidikan yang wajib
diberikan ke anak antara lain:8
1. Pengajaran Akidah
Dalam pandangan Shihab, setiap anak lahir dengan potensi
ilahiyah (tauhid) yang mutlak dan dikenal sebagai "fitrah agama"
seperti yang disebutkan dalam Al-Qur'an surat Al-Rum, ayat 30.
Fitrah agama ini mencakup pengakuan manusia terhadap keesaan
Allah.
2. Pengajaran Ibadah
Pendidikan ibadah pada anak usia dini, menurut Quraish
Shihab, dimulai dengan memperkenalkan konsep 'ubûdiyah
(peribadatan). Ini melibatkan dua aspek utama: pembiasaan dalam
beribadah dan peningkatan pengetahuan. Menurutnya, memulai
pendidikan ibadah dengan pembiasaan lebih efektif daripada
memberikan anak pengetahuan saja. Minat dan rasa ingin tahu anak
terhadap ibadah akan muncul secara alami ketika mereka diajarkan
melaksanakan ibadah, seperti shalat. Oleh karena itu, penting bagi
orang tua dan guru untuk memberikan contoh yang baik di rumah
agar anak-anak mereka mengikuti dalam melaksanakan shalat.
3. Pengajaran akhlak
Pendidikan akhlak pada anak-anak sangat penting, seperti
yang ditegaskan dalam hadis Nabi yang menyatakan bahwa akhlak
yang baik adalah pemberian terbaik yang bisa diberikan seorang
ayah kepada anaknya. Nabi sendiri memberikan contoh kasih
sayang dalam mendidik anak-anak, seperti dalam mendidik
cucunya, Hasan dan Husain. Beliau juga menegur tegas perlakuan
kasar terhadap seorang anak kecil, mengingatkan bahwa perasaan
dan hati anak perlu dijaga. Shihab menekankan bahwa cara orang
tua dan guru mendidik anak dengan penuh kasih sayang akan
membentuk karakter anak secara positif.
4. Pengajaran Al-Qur’an

8
Boulu, “Konsep Anak Menurut M. Quraish Shihab Dan Implikasinya Terhadap Pendidikan.”

7
Penting bagi setiap orang tua untuk mengajar Al-Qur'an
kepada anak-anak sejak dini, karena ini adalah kewajiban yang tak
bisa diabaikan. Memahami Al-Qur'an membantu anak-anak dalam
pemahaman agama dan membaca surah al-Fatihah dalam Shalat.
Namun, selain mengajar Al-Qur'an, orang tua juga harus
memberikan contoh pola asuh sesuai dengan nilai-nilai Al-Qur'an.
Di era modern ini, anak-anak sering tergantung pada perangkat
gawai mereka, yang juga dipengaruhi oleh perilaku orang tua. Oleh
karena itu, orang tua perlu berperan aktif dan memberikan contoh
yang baik agar anak-anak tidak hanya terikat pada gadget.
Quraish Shihab mengutip pandangan Sayyid Quthub yang menjelaskan
bahwa harta dan anak-anak kadang-kadang dapat menghalangi seseorang dari
merespons seruan Allah, meskipun Allah menyerukan kita untuk hidup dalam
cara yang mulia yang memerlukan tanggung jawab dan pengorbanan. Anak-
anak bisa menjadi ujian bukan hanya ketika orang tua terdorong oleh cinta
dan melakukan pelanggaran demi mereka, tetapi juga ketika anak-anak
dianggap sebagai amanah dari Allah Swt. Mengabaikan tanggung jawab ini
merupakan bentuk pengkhianatan terhadap Allah dan amanat yang telah
diberikan-Nya. Oleh karena itu, sebagian dari waktu orang tua sebaiknya
digunakan untuk memberikan dorongan kepada anak dan memberikan
peringatan tegas jika anak melakukan kesalahan berulang kali. Dengan cara
ini, anak akan merasa takut untuk melakukan kesalahan atau
menyembunyikannya.
Pentingnya mengarahkan anak menjadi ahli Al-Qur'an sebenarnya dimulai
dari niat. Niat adalah kunci untuk memulai setiap tindakan, oleh karena itu,
untuk menginspirasi cinta anak-anak terhadap Al-Qur'an, diperlukan niat
yang kuat disertai dengan rencana yang terorganisir melalui metode
pembiasaan.
B. Ayat-Ayat Parenting Sebagai Model Kontekstual Tafsir Al-Misbah
dalam Memandang Peran Orangtua
Orang tua memiliki tanggung jawab besar terhadap perkembangan anak
mereka, termasuk dalam hal aspek kepribadian, intelektual, sosial, dan
keagamaan. Keberhasilan model pendidikan yang diterapkan oleh orang tua

8
pada anak akan membentuk konsep diri yang matang, yang mencakup
karakter

9
dan moral yang ideal. Sebaliknya, jika orang tua gagal dalam mendidik anak,
ini dapat berdampak negatif pada perkembangan anak dan menimbulkan
penyesalan di masa depan.
Di bawah ini, penulis akan menguraikan ayat-ayat Al-Qur'an yang dapat
menjadi sumber refleksi bagi orang tua dalam memahami konsep pendidikan
anak secara komprehensif, benar, dan berdasarkan prinsip-prinsip Islam.
1. Keyakinan dan Pemahaman tentang Agama

Agama adalah wahyu ilahi yang disampaikan oleh Tuhan


kepada para Nabi dengan tujuan memberikan peringatan kepada
manusia agar mengikuti jalur yang benar. Keluarga diklaim sebagai
entitas paling penting dalam rangka penyebaran agama bagi sebuah
generasi. Pengenalan terhadap simbol-simbol keagamaan juga
idealnya disematkan dalam diri anak semenjak dini, karena pada
masa inilah proses sosialisasi pada anak menjadi hal yang sangat
diutamakan.9 Peran penting orang tua dalam keteguhan beragama
inilah yang menjadi dasar pada pola Parenting. Allah swt
berfirman;

ٌ‫ٕ ﻜﺔ‬
ِ ‫ھﺎ س وا ﺠﺎ َ ﻠ‬ ‫ا َﻣﻨُ ْﻮا ُﻗ ْ ﺴ َ ْ ْ ﻧﺎر ْﻮ‬ ‫ٓ َﯾﺎ ﱡﯾﮭَﺎ ﱠاﻟ‬
‫ٮ‬
‫ْﻟﺤ رة َْﯿﮭﺎ‬ ‫اﱠﻟﻨﺎ‬ ‫ْٓﻮا ﻦ ﻧﻔُ ﻜ ا ﯿ ﻢ ا ُد‬ ‫ِﺬ ْﯾ‬
‫ﻋ ﻣ‬ ُ
‫وﻗ‬ ‫ا ْﻢ ھ‬
ۤ ‫و ِﻠ ﻜ‬
‫ٰﻠ‬

‫ْ ﺮ ْون‬ ُ‫ّ ٓ َ ﺮ ْ ﻔ َﻌﻠ‬


‫ُﯾ ﺆ‬ ْ ‫ﻏ َﻼظٌ َ ﺪا ﯾ ْﻌ‬
‫َﻣ ﻣﺎ‬ ‫ﷲ ﺎ ﻣ ُھ ْﻮن و‬ ‫ﻮ‬ ‫ٌد ﻻ‬
‫َﯾ‬ ‫ْﻢ‬ ‫ن‬ ‫ﺷ‬
‫ﻣ‬ ‫ﺼ‬
‫ا‬

"Wahai orang-orang yang beriman, jagalah dirimu dan


keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia
dan batu. Penjaganya adalah malaikat-malaikat yang kasar dan
keras. Mereka tidak durhaka kepada Allah terhadap apa yang Dia
perintahkan kepadanya dan selalu mengerjakan apa yang
diperintahkan." (At-taḥrīm [66]:6)
1
0
Muhammad Quraish Shihab menjelaskan bahwa surah di
atas menyimpan pesan yang sangat penting bagi orang tua. Seorang
tokoh besar dalam tafsir Al-Mishbah ini mendefinisikan bahwa

9
Mardiyah, “Peran Orang Tua Dalam Pendidikan Agama Terhadap Pembentukan Kepribadian
Anak.”

1
1
kesinambungan dari dakwah dan pendidikan yang berkualitas
berasal dari lingkungan rumah. Meskipun secara tata bahasa, ayat
tersebut ditujukan kepada kaum pria (ayah), namun bukan berarti
pesan ini hanya relevan bagi mereka. Ayat ini berlaku untuk semua
individu, baik pria maupun wanita (ibu dan ayah), seperti halnya
ayat-ayat serupa, seperti ketentuan berpuasa yang berlaku untuk
semua orang, baik laki-laki maupun perempuan. Dengan demikian,
kewajiban mendidik anak dan memelihara hubungan yang baik
dalam keluarga adalah tanggung jawab bersama dari kedua orang
tua dan juga berkaitan dengan perilaku dan tanggung jawab
masing- masing pasangan. Ini mengindikasikan bahwa baik ayah
maupun ibu memiliki tanggung jawab dalam menciptakan rumah
tangga yang didasari oleh nilai-nilai agama dan terjalin dengan
hubungan harmonis.10

2. Kesiapan Ekonomi yang Kokoh

‫ﻛ ِﺒ ْﯿﺮا‬
‫ﻧﺤ ْ ﻢ ُ ﻛ ﻗَ ْﺘ َﻠُﮭ ْﻢ ﻛﺎ ﺧﻄ‬ ‫ا ْﻣ‬ ‫َ ْ ﺧﺸ‬ ‫ٓ ْﻮ‬ ‫و َﻻ‬
‫ًـٔﺎ‬ ‫ان ن‬ ‫ﻧﺮزﻗُﮭ ْۗﻢ و‬
ُ ‫ﻦ‬ ‫َﻼ‬ ‫ﻻ ﻢ َﯿﺔ‬ ‫اﺗ‬
‫ِاﯾﱠﺎ‬ ‫ٍق‬ ‫َد ا‬ ُ‫ْﻘﺘُﻠ‬
‫ْو ﻛ‬
"Janganlah kamu membunuh anak-anakmu karena takut miskin.
Kamilah yang memberi rezeki kepada mereka dan (juga)
kepadamu. Sesungguhnya membunuh mereka itu adalah suatu dosa
yang besar." (Al-Isrā' [17]:31)
Salah satu tindakan buruk yang sering terjadi di masyarakat
Jahiliah adalah penghapusan nyawa anak perempuan, kadang-
kadang karena masalah ekonomi. Setelah menjelaskan bahwa Allah
memberikan rezeki kepada semua hamba sesuai dengan kebutuhan
mereka, ayat ini melarang tindakan pembunuhan tersebut dengan
menyatakan: ‫" َ ْ ُﻘﺘﻠُ َ ْ ﺧﺸ ْ ﻣ‬Jangan khawatir tentang
‫ق‬ ‫ﻻ ْٓﻮا ﺗ ﻻ ﻢ َﯿﺔ َﻼ‬
‫ا‬ ‫َد ا‬
‫ْو ﻛ‬ ‫و‬

1
rezeki mereka dan rezeki kamu. Bukan kamu yang menjadi sumber
rezeki, tetapi Kami yang menjadi sumbernya. Oleh karena itu,
Kami yang akan memberikan rezeki, yakni menyediakan sarana
rezeki

10
Mawangir, “Nilai-Nilai Pendidikan Karakter Perspektif Tafsir al-Mishbah Karya Muhammad
Quraish Shihab.”

1
untuk mereka dan juga untuk kamu. Yang penting, kamu semua
harus berusaha untuk mendapatkannya. Membunuh mereka adalah
dosa besar."11
Tingginya jumlah kasus pembunuhan anak pada zaman
sekarang menunjukkan bahwa pemahaman terhadap pesan-pesan
Allah belum sepenuhnya melekat dalam hati orang tua. Banyak di
antara mereka yang masih bingung dalam menginterpretasikan
ayat- ayat Allah, yang pada akhirnya mengakibatkan mereka
memutuskan hubungan dengan kasih sayang Allah sendiri.
Padahal, Allah dengan jelas telah mengingatkan bahwa
menghentikan rahmat-Nya merupakan tindakan kekafiran (QS.
Yusuf; 87).
Jika dianalisis lebih mendalam, konsep Qur'anic Parenting
sebenarnya tidak hanya mengacu pada metode atau strategi untuk
meningkatkan keterampilan orang tua dalam mendidik anak,
memberikan pendidikan, sumber daya, atau fasilitas modern
lainnya. Hubungan antara orang tua dan anak adalah suatu ikatan
yang diawasi oleh Allah Swt, yang mencakup setiap tindakan dan
kata-kata orang tua. Oleh karena itu, orang tua memiliki tanggung
jawab penuh terhadap segala hal yang terjadi pada anak. Ketika
anak mengalami masa-masa sulit seperti ketika mereka nakal, sulit
diatur, atau saat mereka mencari jati diri mereka, orang tua harus
mampu mengambil tindakan yang bijaksana, yang sejalan dengan
prinsip- prinsip yang terdapat dalam Al-Qur'an dan sunnah.12
Situasi yang sama juga berlaku ketika anak telah berhasil
menjadi kebanggaan dalam keluarga atau telah menjadi pribadi
yang sangat dihargai. Namun, hal ini tidak berarti bahwa tugas
orang tua dalam membimbing anak sudah selesai. Kadang-kadang,
dalam kebahagiaan dan kebaikan yang ada pada anak atau orang
tua, ada ujian yang tersembunyi. Karena menjadi teladan yang
terbaik (baik sebagai orang tua, suami, istri, atau anak) adalah
suatu proses yang

1
11
Shihab, “ Membumikan” Al-Quran.
12
Sholihah and Al Faruq, “Konsep Keluarga Sakinah Menurut Muhammad Quraish Shihab.”

1
tak pernah berakhir. Seperti nilai taqwa, hanya Allah Swt yang
berhak memberikan ganjaran atas usaha tersebut.

PENUTUP

A. Kesimpulan
Tulisan ini merupakan sebuah kajian yang menggali pemahaman
tentang peran orang tua dalam mendidik anak-anak berdasarkan ayat-ayat
Al-Qur'an. Dengan memanfaatkan model kontekstual tafsir Al-Mishbah,
penelitian ini telah mengidentifikasi nilai-nilai, prinsip-prinsip, dan
pedoman-pedoman parenting yang terkandung dalam teks Al-Qur'an. Hasil
penelitian ini memberikan wawasan yang berharga tentang konsep
parenting dalam Islam dan kontribusi tafsir Al-Mishbah dalam memahami
dan mengaplikasikan ajaran Al-Qur'an dalam konteks peran orang tua
dalam mendidik generasi muda.
Orang tua memiliki tanggung jawab besar dalam membentuk
karakter dan moral anak-anak mereka, dan pendidikan Islam harus dimulai
sejak dini. Konsep parenting dalam Islam mencakup berbagai aspek,
seperti keyakinan dan pemahaman tentang agama, kesiapan ekonomi yang
kuat, pendidikan akidah, ibadah, akhlak, dan pengajaran Al-Qur'an. Orang
tua harus memberikan teladan yang baik dan mengarahkan anak-anak
mereka menuju kepribadian yang saleh.
B. Saran
1. Pendidikan Agama: Orang tua perlu lebih menekankan pendidikan
agama kepada anak-anak mereka sejak dini. Ini termasuk
memahamkan mereka tentang nilai-nilai tauhid dan pentingnya
menjalani kehidupan sesuai dengan ajaran agama Islam.
2. Pendidikan Ekonomi: Orang tua juga perlu memperhatikan
kesiapan ekonomi yang kuat, sehingga mereka dapat memberikan
kebutuhan dasar anak-anak dengan baik. Hal ini akan menghindari
ketakutan akan kemiskinan yang mungkin mendorong tindakan
yang salah.
3. Pendidikan Akhlak: Pendidikan akhlak merupakan bagian yang
sangat penting dalam parenting. Orang tua harus memberikan
contoh yang baik dalam berperilaku dan bersikap baik terhadap
1
anak-anak mereka, sehingga mereka dapat tumbuh dengan karakter
yang baik.
4. Pendidikan Al-Qur'an: Mengajar Al-Qur'an kepada anak-anak
sejak dini harus menjadi prioritas. Ini tidak hanya mencakup
pembelajaran surah-surah, tetapi juga pemahaman tentang makna
dan aplikasi ajaran Al-Qur'an dalam kehidupan sehari-hari.
5. Keterlibatan Orang Tua: Orang tua perlu aktif terlibat dalam
kehidupan anak-anak mereka, terutama dalam penggunaan
teknologi modern. Memberikan teladan yang baik dan mengawasi
penggunaan gadget adalah langkah penting dalam memastikan
anak-anak tidak terpapar konten yang tidak pantas.
6. Pemahaman Ayat-ayat Al-Qur'an: Orang tua harus memiliki
pemahaman yang baik tentang ayat-ayat Al-Qur'an yang berkaitan
dengan parenting. Ini memungkinkan mereka untuk menggali
pesan-pesan Allah dengan lebih baik dan menerapkan ajaran-Nya
dalam mendidik anak-anak.
Dengan menerapkan prinsip-prinsip parenting Islam, orang tua
dapat berperan lebih efektif dalam mendidik anak-anak mereka dengan
nilai-nilai Islam yang kuat, sehingga generasi muda dapat tumbuh menjadi
individu yang saleh dan bermanfaat bagi masyarakat dan agama.
DAFTAR PUSTAKA
AYAT, SURAH LUQMAN. “KONSEP PARENTING DALAM PERSPEKTIF
PENDIDIKAN ISLAM DENGAN MENDASARKAN PADA AL-
QUR’AN,” n.d.
Boulu, Fathan. “Konsep Anak Menurut M. Quraish Shihab Dan Implikasinya
Terhadap Pendidikan.” Jurnal Ilmiah AL-Jauhari: Jurnal Studi Islam Dan
Interdisipliner 1, no. 1 (2016): 54–65.
Imania, Galih Nourma. “Anak Dalam Al-Qur’an.” PhD Thesis, UIN SUNAN
KALIJAGA, 2014.
Khaeroni, Cahaya. “SEJARAH AL-QUR’AN (Uraian Analitis, Kronologis, Dan
Naratif Tentang Sejarah Kodifikasi Al-Qur’an).” HISTORIA: Jurnal
Program Studi Pendidikan Sejarah 5, no. 2 (2017): 195–206.

1
Khoirul, Muhammad. “Konsep Pendidikan Anak Dalam Al-Qur’an Surat Luqman
Ayat 13 Menurut Perspektif Tafsir Al-Misbah.” Jurnal Penelitian Dan
Ilmu-Ilmu Keislaman 20, no. 5 (2023): 13–21.
Mardiyah, Mardiyah. “Peran Orang Tua Dalam Pendidikan Agama Terhadap
Pembentukan Kepribadian Anak.” Jurnal Kependidikan 3, no. 2 (2015):
109–22.
Mawangir, Muh. “Nilai-Nilai Pendidikan Karakter Perspektif Tafsir al-Mishbah
Karya Muhammad Quraish Shihab.” Tadrib 4, no. 1 (2018): 163–82.
Muzakkir, Muzakkir. “Generasi Muda Dan Tantangan Abad Modern Serta
Tanggung Jawab Pembinaannya.” Al-TA’DIB: Jurnal Kajian Ilmu
Kependidikan 8, no. 2 (2015): 111–34.
Shihab, M. Quraish. “ Membumikan” Al-Quran: Fungsi Dan Peran Wahyu
Dalam Kehidupan Masyarakat. Mizan Pustaka, 2007.
Sholihah, Rohmahtus, and Muhammad Al Faruq. “Konsep Keluarga Sakinah
Menurut Muhammad Quraish Shihab.” SALIMIYA: Jurnal Studi Ilmu
Keagamaan Islam 1, no. 4 (2020): 144.
ZAIDI, NUR FATIHAH BINTI. “℡AAH AYAT-AYAT TENTANG
PENDIDIKAN ANAK DALAM MENCEGAH MASALAH
KERUSAKAN AKHLAK MENURUT WAHBAH AZ-ZUHAILI
DALAM TAFSIR ALMUNIR.” PhD Thesis, UNIVERSITAS ISLAM
NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU, 2023.

Anda mungkin juga menyukai