Anda di halaman 1dari 8

FAKTOR DAN KONDISI YANG MEMPENGARUHI

PERKEMBANGAN SOSIAL EMOSIONAL ANAK USIA DINI

Mata Kuliah
Pembelajaran IPS

Dosen Pengampu
Sahrul Salingkat, S.Pd,. M.Pd

O
L
E
H

Fahria Hensokan 19075012

PIAUD A

PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI (PIAUD)


FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH LUWUK
TAHUN 2021
FAKTOR DAN KONDISI YANG MEMPENGARUHI
PERKEMBANGAN SOSIAL EMOSIONAL ANAK USIA DINI

ABSTRAK
Artikel ini membahas tentang perkembangan sosial yang merupakan interaksi
anak dengan lingkungan. Perkembangan social juga merupakan suatu kematangan
dalam hubungan sosial (lingkungan) dan kemampuan bertingkah laku sesuai
dengan norma, nilai, atau harapan sosial. Perkembangan emosi anak berkaitan
dengan kemampuan dalam memahami perasaan dengan cara mengekspresikan
secara tepat. Seperti, ketika anak lapar dia akan meluapkan perasaannya dengan
cara menangis. Dengan demikian, dibutuhkan situasi dan kondisi yang
mendukung dalam perkembangan social emosional anak usia dini.
Kata Kunci: Sosial Emosional; Anak Usia Dini

ABSTRACK
This article discusses social development which is the interaction of children with
the environment. Social development is also a maturity in social relations
(environment) and the ability to behave according to social norms, values, or
expectations. Child emotional development is related to the ability to understand
feelings by expressing appropriately. Like, when a child is hungry he will vent his
feelings by crying. Thus, it takes situations and conditions that support the social
emotional development of early childhood.
Keywords: Social Emotional; Early Childhood

A. PENDAHULUAN
Menurut Lazarus (1991), emosi adalah suatu keadaan yang kompleks pada
diri organisme, yang meliputi perubahan secara badaniah dalam bernapas,
detak jantung, perubahan kelenjar dan kondisi mental, seperti keadaan
menggembirakan yang ditandai dengan perasaan yang kuat dan biasanya
disertai dengan dorongan yang mengacu pada suatu bentuk perilaku.
Emosi yang berasal dari bahasa latin movere, berarti menggerakan atau
bergerak, dari asal kata tersebut emosi dapat diartikan sebagai dorongan
untuk bertindak. Emosi merujuk pada suatu perasaan atau pikiran-pikiran
khasnya, suatu keadaan biologis dan psikologis serta serangkaian
kecenderungan untuk bertindak. Emosi dapat berupa perasaan amarah,
ketakutan, kebahagiaan, cinta, rasa terkejut, dan rasa sedih. Emosi adalah
perasaan yang timbul ketika seseorang sedang berada dalam suatu interaksi
yang dipengaruhi oleh lingkungan.

B. PEMBAHASAN
1. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan Sosial Pada Anak
Usia Dini
Mengacu kepada Setiawan (1995), terdapat sejumlah faktor yang
mempengaruhi perkembangan emosi anak prasekolah atau TK, bahkan
hingga mampu menimbulkan gangguan yang mencemaskan para pendiidk
dan orang tua. Faktor-faktor tersebut, meliputi:
a. Pengaruh keadaan individu sendiri
Keadaan diir individu, seperti usia, keadaan fisik, intelegensi, peran
seks dapat mempengaruhi perkembangan emosi indvidu (Hurlock,
1991). Hal yang cukup menonjol terutama berupa cacat tubuh atau
appaun yang dianggap oleh diri anak sebagai sesuatu kekurangan paa
dirinya dan akan sangat mempengaruhi perkembangan emosinya.
b. Konflik-konflik dalam proses perkembangan
Di dalam menjalani fase-fase perkembangan, tiap anak harus melalui
beberapa macam konflik yang pada umumnya dapat dilalui dengan
sukses, tetapi ada juga anak yang mengalami gangguan atau hambatan
dalam menghadapi konflik-konflik ini. Anak yang tidak dapat
mengatasi konflik-konflik tersebut biasanya mengalami gangguan-
gangguan emosi.
c. Sebab-sebab lingkungan
1) Lingkungan keluarga
Keluarga merupakan lingkungan pertama dan utama bagi
perkembangan emosi anak-anak usia prasekolah. Di sanalah
pengalaman-pengalaman pertama didapatkan oleh anak. Kelurga
sangat berfungsi dalam menanamkan dasar-dasar pengalamn
emosi. Bahkan secara lebih khusus, keluarga dapat menjadi
emotional security pada tahap awal perkembangan anak. Keluarga
juga dapat mengnatarkannya pada lingkungan yang lebih luas.
Dasar-dasar pengelolaan emosi yang dimiliki anak akan menjadi
efektif digunakan dalam menampilkan ekspresinya, terutama
untuk kepentingan dan bersosialisasi dengan lingkungannya.
Diantara faktor yang terkait dengan keluarga dan yang banyak
berpengaruh terhadap perkembangan sosial anak adalah hal-hal
yang berkaitan dengan status sosial ekonomi keluarga, keutuhan
keluarga, sikap dan kebiasaan orang tua.
2) Lingkungan tempat tinggal
Kondisi lingkungan yang dapat mempengaruhi emosi pada anak
adalah sebagai berikut:
• Daerah tempat tinggal anak tergolong memiliki kerapatan
penduduk yang terlalu padat.
• Daerah dimana anak tinggal memiliki angka kejahatan tinggi.
• Daerah tempat anak tinggal kurang memiliki fasilitas rekreasi
bagi anak-anak.
• Komunitas tempat tinggal kurang memiliki aktifitas-aktifitas
yang dirancang untuk ank-anak.

Pengalaman sosial awal di luar rumah melengkapi pengalaman di


dalam rumah dan merupakan penentu yang penting bagi sikap
sosial dan pola perilaku anak. Jika hubungan mereka dengan
teman sebaya dan orang dewasa di luar rumah menyenangkan,
mereka akan menikmati hubungan sosial tersebut dan ingin
mengulanginya. Sebaliknya, jika hubungan itu tidak
menyenangkan atau menakutkan, anak-anak akan menghindarinya
dan kembali kepada anggota keluarga untuk memenuhi kebutuhan
sosial mereka. Pengalaman sosial awal sangat menentukan
perilaku anak selanjutnya. Banyaknya pengalaman bahagia yang
diperoleh sebelumnya akan mendorong anak mencari pengalaman
semacam itu lagi pada perkembangan sosial selanjutnya. Sejumlah
penelitian terhadap manusia daris emua tingkatan umur
membuktikan bahwa pengalaman awak masa kanak-kank tidak
hanya penting bagi anak, tetapi juga bagi perkembangan di
kemudian hari.
3) Lingkungan sekolah
Sekolah mempunyai tugas membantu anak-anak dalam
perkembangan emosi dan kepribadiannya dalam suatu kesatuan,
tetapi sekolah sering juga menjadi penyebab timbulnya gangguan
emosi pada anak. Kegagalan dis ekolah sangatlah berpengaruh
terhadap kehidupan emosi anak. Problema di sekolah sering di
timbulkan oleh program yang tidak memperhatikan kemampuan
anak. Lingkungan sekolah yang dapat menimbulkan gangguan
emosi yang menyebabkan terjadinya gangguan tingkah laku pada
anak, seperti:
• hubungan yang kurang harmonis antara guru dan anak.
• Hubungan yang kurang harmonis dengan teman-temannya.

2. Kondisi yang Dapat Mempengaruhi Perkembangan Emosi pada Anak


Usia Dini
Hurlock (1993), dalam mengungkapkan berbagai kondisi yang
mempengaruhi perkembangan sosial emosional anak, menyebutkan ada
tiga kondisi utama yang snagat berpengaruh.
a. Kondisi Fisik
Apabila kondisi keseimbangan tubuh terganggu karena kelelahan,
kesehatan yang buruk atau perubahna yang berasal dari perkembangan
maka mereka akan mengalami emosi yang meninggi. Kondisi-kondisi
fisik yang mengganggu adalah sebagai berikut:
• Kesehatan yang buruk, disebabkan oleh gizi yang buruk, gangguan
pencernaan atau penyakit.
• Kondisi yang merangsang seprti kaligata atau eksim, penyakt kulit,
termasuk rasa gatal, apalagi jika terdapat pada bagian-bagian yang
terbuka akan menyebabkan si penderita menutup diri dan mungkin
menjadi minder.
• Setiap gangguan kronis, seprti asma atau penyakit kencing manis.
Penyakit kronis kadang membuat indvidu putus asa sehingga ingin
mengakhiri hidupnya.
• Perubahan kelenjar, terutama pada masa puber. Gangguan kelenjar
mungkin juga disebabkan oleh stress emosi yang kronis, misalnya
pada kecemasan yang mengambang (free floating anxiety).
b. Kondisi Psikologis
Kondisi psikologis dapat mempengaruhi emosi, antara lain tingkat
inteligasi, tingkat aspirasi dan kecemasan. Berikut adalah
penjelasannya.
• Perlengkapan intelektual yang buruk. Anak yang tingkat
intelektualnya rendah, rata-rata mempunyai pengendalian emosi
yang kurang dibandingkan dengan anak yang pandai pada tingkat
umur yang sama.
• Kegagalan mencapai tingkatan aspirasi. Kegagalan yang berulang-
ulang dapat mengakibatkan timbulnya keadaan cemas, sedikit atau
banyak.
• Kecemasan setelah pengalaman emosi tertentu yang sangat kuat.
Sebagai contoh akibat lanjutan dari pengalaman yang menakutkan
akan mengakibatkan ank takut kepada setiap situasi yang dirasakan
mengancam.
c. Kondisi Lingkungan
Ketegangan yang terus menerus, jawal yang ketat, dan terlalu
banyaknya pengalamn menggelisahkan yang merangsnag anak secara
berpengaruh pada meosi anak. Berikut beberapa karakteristik
lingkungan yang berperan dalam pengalaman emosi anak.
• Ketegangan yang disebabkan oelh pertengkaran dan perselisihan
yang terus menerus.
• Ketegangan yang berlebihan serta disiplin yang otoriter.
• Sikap orangtua yang selalu mencemaskan atau terlalu melindungi.
• Suasana otoriter di sekolah.

Seperti diketaui bahwa perkembangan emosi anak usia prasekolah sangat


kuat sekali. Pada usia tersebut keadaan emosi anak penuh dengan
ketidakseimbangan karena ank-anak mudah keluar dari focus, dalam arti
bahwa ia gampang terbawa ledakan-ledakan emosi sehingga menjadikan
mereka sulit dibimbing dan diarahkan. Ciptakan kondisi yang dapat
menjamin perkembangan sosial emosional anak secara positif. Perkembangan
positf dalam konteks perkemangan emosi, maksudnya adalah ammpu
menciptakan dan menyediakan kondisi yang dapat menjamin terkendalinya
ekspresi emosi dari setiap anak sehingga emosi anak terlindungi, lebih stabil,
dan seimbang, serta wajar dalam tampilannya. Sedangkan terkait dengan
pengembangan dimensi sosial anak, maksudnya adalah ammpu memfasilitasi
dan menyiapkan kondisi yang dapat membantu anak melakukan interaksi
sosial serta meningkatkan keterampilan anak dalam bersosialisasi.

C. PENUTUP
Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan social emosional anak
yaitu : Pengaruh keadaan individu sendiri, Konflik-konflik dalam proses
perekmbangan, dan sebab-sebab lingkungan. Dari factor-faktor tersebut
sangat berperan penting dalam perkembangan sosial emosional anak usia
dini. Adapun kondisi yang mempengaruhi perkembangan social emosional
anak yaitu: Kondisi fisik, kondisi psikologis dan kondisi lingkungan.
REFERENSI
Luh Ayu Tirtayani, 2014, Perkembangan Sosial Emosional Pada Anak Usia Dini,
Yokyakarta: GRAHA ILMU
http://yazidelbar.blogspot.com/2017/06/faktor-faktor-yang-mempengaruhi.html,
di akses pada tanggal 1 Desember 2021

Anda mungkin juga menyukai