Anda di halaman 1dari 23

PROPOSAL SKRIPSI

PENELITIAN KUANTITATIF

HUBUNGAN BIMBINGAN DAN PERHATIAN TERHADAP TANGGUNG


JAWAB BELAJAR ANAK

Dipersembahkan oleh:
Weebo

Kunjungi Website Weebo dan Subscribe Weebo di Youtube


dengan Mengeklik Link / Gambar di Bawah ini:
Website:

out
ube
:
TERM OF SERVICES, READMORE, AND RELATED LINKS
A. Terms of Services 1. Segala hak cipta penulisan skripsi ini adalah milik penulis asli skripsi.
Weebo
hanya membagikan skripsi ini dengan tujuan agar dapat bermanfaat bagi orang lain.
2. Sebagian besar skripsi yang diperoleh Weebo berasal dari internet yang dapat dicari
dengan mesin pencarian, kemudian diupload ulang oleh Weebo.
3. Silahkan subscribe youtube Weebo Corner dengan mengeklik link/gambar pada halaman
cover untuk mendukung program-program dari Weebo.
4. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat.
B. Readmore and Related Links 1. Tips dan Trik Menulis
Skripsi Youtube Playlist
Playlist youtube yang berisi video pedoman penulisan skripsi, tips dan trik
penulisan skripsi, cara membuat judul skripsi penelitian kualitatif, kuantitatif, dan
penelitian tindakan kelas, dan lain sebagainya.
2. Ide Proposal Skripsi Blog yang berisi artikel panduan cara menulis skripsi, contoh judul
skripsi, download contoh skripsi penelitian kualitatif, kuantitatif, dan penelitian tindakan
kelas, dan lain sebagainya. Contoh artikel: a. Panduan Cara Menyusun Skripsi dari Awal
sampai Akhir b. Contoh Judul Penelitian Kualitatif Terbaik dan Terlengkap c. Contoh Judul
Penelitian Kuantitatif Terbaik dan Terlengkap d. Contoh Judul Penelitian Tindakan Kelas
(PTK) Terbaik dan Terlengkap e. Download Proposal Skripsi dan Skripsi Penelitian Kualitatif
f. Download Proposal Skripsi dan Skripsi Penelitian Kuantitatif g. Download Proposal
Skripsi Penelitian Tindakan Kelas (PTK) h. Ejaan dan Tanda Baca dalam Penulisan Karya
Ilmiah i. Cara Penulisan Daftar Pustaka dalam Karya Ilmiah j. Dan lain sebagainya.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Orang tua mempunyai peranan penting untuk anak,
karena anak dapat
hidup dan berkembang dengan bantuan dari orang tuanya, dan anak merupakan harapan orang
tua yang akan melanjutkan cita-cita dalam kehidupannya, maka orang tua dituntut memiliki
kemampuan dalam merawat, menjaga keamanan, memelihara, membimbing, mendidik dan
memberikan pertolongan. Dengan kemampuan orang tua tersebut, anak secara berangsur-
angsur dididik dan diarahkan, agar tumbuh rasa tanggung jawab. Untuk menumbuhkannya
dimulai dari pemberian berbagai tugas kecil dalam kehidupan sehari-hari di lingkungan rumah,
misalnya : membersihkan meja, merapikan tempat tidur dan lain-lain.
Orang tua yang baik dan penuh perhatian tidak akan membiarkan anak untuk
mengerjakan sesuatu sendiri, melainkan orang tua harus menemani dan memberi bimbingan
sampai ia mencapai usia yang cukup untuk bertanggung jawab. Bimbingan itu meliputi
bimbingan pribadi, sosial, dan karier. Bimbingan belajar sebaiknya diberikan orang sejak dini.
Usia dini merupakan kesempatan emas bagi anak untuk belajar. Oleh karena itu kesempatan ini
hendaknya dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk proses belajar anak. Namun demikian satu hal
perlu mendapatkan perhatian, bahwa orientasi belajar anak yang sesungguhnya adalah
mengembangkan rasa tanggung jawab belajar.
Demikian juga dalam hal belajar anak di sekolah. Agar lebih efektif dalam belajar,
setiap anak harus memiliki rasa tanggung jawab. Memiliki rasa tanggung jawab erat kaitannya
dengan prestasi di sekolah. Tanggung jawab anak yang telah ditanamkan dan diterimanya sejak
dini oleh orang tua akan membantu kegiatan belajar anak di sekolah lebih bermakna yakni
memperoleh hasil belajar yang memuaskan semua pihak.
Hasil pengamatan dan pengalaman peneliti sebagai salah satu guru SD SeKecamatan
Buluspesantren menunjukkan ada beberapa siswa yang memiliki hasil belajar dan tanggung
jawab dalam belajar masih kurang memuaskan. Berbagai
upaya telah dilakukan oleh guru untuk meningkatkan tanggung jawab dalam belajar dan
prestasi belajar siswa antara lain : pemberian tugas, belajar kelompok dan PR, tetapi belum
menunjukkan hasil yang memuaskan.
Berdasarkan uraian di atas maka perlu dilakukan penelitian untuk skripsi ini dengan
judul ” Hubungan antara Bimbingan Belajar Orang Tua dan Perhatian Orang Tua Terhadap
Tanggung Jawab Belajar Anak Kelas V SD Se-Kecamatan Buluspesantren Tahun Pelajaran
2011 / 2012”.
B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang,
penulis merumuskan masalah sebagai
berikut : Adakah pengaruh bimbingan belajar dan perhatian dari orang tua terhadap tanggung
jawab belajar anak kelas V SD Se-Kecamatan Buluspesantren Tahun Pelajaran 2011/2012? 1.
Apakah ada pengaruh antara bimbingan belajar orang tua terhadap tanggung
jawab belajar anak kelas V SD Se-Kecamatan Buluspesantren Tahun Pelajaran 2011/2012?
2. Apakah ada pengaruh antara perhatian orang tua terhadap tanggung jawab belajar anak kelas
V SD Se-Kecamatan Buluspesantren Tahun Pelajaran 2011/2012?
3. Apakah ada pengaruh antara bimbingan belajar orang tua dan perhatian orang tua secara
bersama-sama terhadap tanggung jawab belajar anak kelas V SD SeKecamatan Buluspesantren
Tahun Pelajaran 2011/2012?
C. Tujuan Penelitian
Dalam pelaksanaan penelitian ini, tujuan yang hendak dicapai yaitu :

1. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh antara bimbingan belajar orang tua terhadap
tanggung jawab belajar anak kelas V SD Se-Kecamatan Buluspesantren Tahun Pelajaran
2011/2012
2. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh antara perhatian orang tua terhadap tanggung
jawab belajar anak kelas V SD Se-Kecamatan Buluspesantren Tahun Pelajaran 2011/2012
3. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh antara bimbingan belajar orang tua dan
perhatian orang tua secara bersama-sama terhadap tanggung jawab belajar anak kelas V
SD Se-Kecamatan Buluspesantren Tahun Pelajaran 2011/2012.
D. Penegasan Istilah Untuk menghindari persepsi dan
kesamaan konsep dalam mengartikan
istilah maka perlu ditegaskan beberapa istilah sebagai berikut :

1. Pengaruh adalah hubungan sebab akibat yang ditimbulkan 2 variabel ( varibel bebas dan
variabel terikat ).
2. Bimbingan belajar orang tua adalah suatu proses memberi bantuan oleh orang tua kepada
anaknya dalam memecahkan masalah yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari baik di
sekolah maupun diluar sekolah, sehingga anak mampu mengembangkan potensi yang dimiliki
secara maksimal
3. Perhatian orang tua adalah suatu proses pemberian bantuan kepada individu agar dapat
memilih, menyiapkan, menyesuaikan, dan menetapkan dirinya dalam belajar sesuai dengan
keadaan dirinya.
4. Tanggung jawab belajar anak adalah perilaku siswa dalam mengambil keputusan yang
patut dan efektif terhadap perubahan dirinya yang mana perubahan itu berupa pengetahuan,
pemahaman, keterampilan, dan nilai-nilai sikap.
E. Manfaat Penelitian Manfaat
yang diharapkan dari penelitian ini adalah :

1. Manfaat Teoritis a. Untuk menambah perbendaharaan


dunia pendidikan,khususnya dalam karya
tulis ilmiah. b. Hasil penelitian dapat digunakan sebagai pedoman dalam mengadakan
penelitian selanjutnya yang lebih mendalam.
2. Manfaat Praktis a. Bagi
Universitas Sebelas Maret
Mengembangkan ilmu pengetahuan untuk penelitian selanjutnya hasil penelitian ini
diharapkan memberikan sumbangan pengetahuan tentang pengaruh bimbingan belajar
orang tua dan perhatian orang tua terhadap tanggung jawab belajar anak Kelas V SD Se-
Kecamatan Buluspesantren Tahun Pelajaran 2011/2012.

b. Bagi Sekolah yang Diteliti Dengan mengetahui pengaruh bimbingan belajar orang tua dan
perhatian orang tua terhadap tanggung jawab belajar anak Kelas V SD Se-Kecamatan
Buluspesantren Tahun Pelajaran 2011/2012.

c. Bagi Guru

Sebagai masukan dalam usaha peningkatan hasil belajar. Dengan mengetahui pengaruh
bimbingan belajar orang tua dan perhatian orang tua terhadap tanggung jawab belajar
anak Kelas V SD Se-Kecamatan Buluspesantren Tahun Pelajaran 2011/2012, guru dapat
memperhatikan hal tersebut guna menunjang hasil belajar yang maksimal.

d. Bagi Siswa  Memberi pengetahuan bahwa bimbingan belajar orang tua dan perhatian
orang tua    berpengaruh terhadap tanggung jawab belajar anak.  Dengan mengetahui
pengaruh pengaruh bimbingan belajar orang tua dan
perhatian orang tua terhadap tanggung jawab belajar anak, diharapkan bimbingan
belajar orang tua dan perhatian orang tua akan meningkat. Sehingga meningkat pula
tanggung jawab belajar anaknya.
BAB II LANDASAN TEORI DAN
HIPOTESIS

A. Landasan Teori
1. Tanggung Jawab Belajar Anak Siswa Kelas V SD
a. Karakteristik Siswa Kelas V SD F.J Monks, dkk (2004:222-225) be rpend apat b a hwa “S
tadium op erasion al
konkret (7 – 11 tahun) dapat digambarkan sebagai menjadinya positif ciri-ciri ya n g n e
gati f pad a stadiu m berfiki r praop erasiona l”. C ara be rfiki r anak yang operasional
konkret kurang egosentris. Kemampuan anak pada stadium ini juga mengadakan
konservasi. Anak sudah mampu mengerti operasi logisnya reversibilitas. Namun ada juga
kekurangannya dalam cara berfikir yang operasional konkret. Anak mampu untuk
melakukan aktivitas logis tertentu (= operasi) tetap hanya dalam situasi yang konkret.
Dengan kata lain, bila anak dihadapkan dengan suatu masalah secara verbal, yaitu tanda
adanya bahan yang konkret, maka ia belum mampu untuk menyelesaikan masalah ini
dengan baik.
Menurut Elkind dalam F. J Monks ( 2004: 115 ) berpendapat bah wa “Ana k usia 6 - 11
tahun belum untuk membedakan antara hasil ciptaan mentalnya sendiri dengan hal– hal
yang n yata .“ Dan dit and ai den gan ap a yan g dise but dengan realitas asumtif, yaitu
anak melihat kenyataan berdasarkan informasi yang terbatas dan tidak dipengaruhi oleh
informasi baru atau informasi yang bertentangan. Pada masa ini anak merasa lebih tahu dari
orang tua. Elkind dalam F. J Monks ( 200 4: 116 ) ju ga berp endap a t bahwa “ P ad a
usia ini a nak lebih percaya pada teman– teman sebaya atau pada guru. Seringkali anak
ingin menunjukkan kecerdikan mereka dengan berbohong atau membuat kenakalan–
kenakalan untuk membuktikan pada orang dewasa betapa cerdikn ya d an superiorn ya
merek a.”
Dari uraian diatas dapat diambil suatu kesimpulan bahwa siswa kelas 5 SD termasuk dalam
tahap operasional konkret, yaitu pada usia 7– 11 tahun. Pada masa ini cara berpikir anak
masih konkret belum biasa berpikir secara abstrak.
Cara mengajarnya pun harus dengan mencontohkan benda– benda konkret, kemudian siswa
akan menghafalkannya dan menyimpannya di otak.
b. Tanggung Jawab
Menurut Anton Adi Wiyoto (2001 : 2) Dalam bukunya melatih anak bertanggung jawab,
arti tanggung jawab adalah mengambil keputusan yang patut dan efektif. Patut berarti
menetapkan pilihan yang terbaik dalam batasbatas normal sosial dan harapan yang umum
diberikan, untuk meningkatkan hubungan antar manusia yang positif, keselamatan,
keberhasilan, dan kesejahteraan mereka sendiri, misalnya : menanggapi sapaan dengan
senyuman. Sedangkan tanggapan yang efektif berarti tanggapan yang memampukan anak
mencapai tujuan-tujuan yang hasil akhirnya adalah makin kuatnya harga diri mereka,
misalnya : bila akan belajar kelompok harus mendapat izin dari orang tua.
Menurut Pam Schiller & Tamera Bryant (2002 : 151) Tanggung jawab adalah perilaku
yang menentukan bagaimana kita bereaksi terhadap situasi setiap hari, yang memerlukan
beberapa jenis keputusan yang bersifat moral.
Berkenaan dengan uraian di atas dapat disimpulkan, bahwa tanggung jawab belajar anak
adalah perilaku siswa dalam mengambil keputusan yang patut dan efektif terhadap
perubahan dirinya yang mana perubahan itu berupa pengetahuan, pemahaman,
keterampilan, dan nilai-nilai sikap.

2. Bimbingan Belajar dari Orang Tua


b. Pengertian Bimbingan
Menurut Oemar Hamalik ( 2000 : 195 ) Bimbingan merupakan proses memberi bantuan
kepada individu agar individu itu dapat mengenal dirinya dan dapat memecahkan masalah-
masalah hidupnya sendiri, sehingga ia dapat menikmati hidup dengan bahagia.
Menurut Ruslan A. Gani (1992:1) Bimbingan adalah bantuan terhadap individu yang
dilakukan secara kontinu, agar individu tersebut dapat memahami dirinya, sehingga ia dapat
mengarahkan diri dan dapat bertindak
secara wajar, sesuai dengan tuntutan dan keadaan sekolah, keluarga dan masyarakat.
c. Pengertian Belajar
Menurut Totok Santoso (1998 : 1) belajar adalah sebagai proses untuk memiliki suatu
pengetahuan. Dalam pengertian ini belajar mengandaikan dua hal yaitu proses dan hasilnya.
Proses diartikan sebagai perubahan internal dalam diri individu, dan sebetulnya perubahan
inilah yang merupakan inti dari kegiatan belajar.
Penulis menyimpulkan bahwa belajar adalah merupakan proses perubahan perilaku,
sebagai hasil pengalaman atau praktek kearah kemajuan atau kearah perbaikan menuju
proses kegiatan belajar.
d. Orang Tua
Menurut Dale R. Olen (1987 : 101) Orang tua adalah ibu, bapak dari seorang anak yang
berperan sebagai pengasuh, penguasa, konsultan, dan teman dialog. Orang tua adalah kunci
utama keberhasilan anak. Orang tualah yang pertama kali sipahami anak sebagai orang
yang memiliki kemampuan luar biasa diluar dirinya.
Dari penegasan istilah tersebut diatas, penulis mengartikan bimbingan belajar dari orang
tua adalah suatu proses memberi bantuan oleh orang tua kepada anaknya dalam
memecahkan masalah yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari baik di sekolah maupun
diluar sekolah, sehingga anak mampu mengembangkan potensi yang dimiliki secara
maksimal.
3. Perhatian Orang Tua

a. Peranan Orang Tua Pendidikan di dalam keluarga merupakan pendidikan kodrati, apalagi
setelah anak lahir, pengenalan diantara orang tua dan anak-anaknya yang diliputi rasa cinta
kasih, ketentraman dan kedamaian, anak akan berkembang kearah kedewasaan dengan wajar
dilingkungan keluarga. Segala sikap dan tingkah laku kedua orang tua sangat berpengaruh
terhadap perkembangan
anak karena ayah dan ibu merupakan pendidikan dalam kehidupan yang nyata dan pertama
sehingga sikap dan tingkah laku orang tua akan diamati oleh anak baik disengaja maupun
tidak disengaja sebagai pengalaman yang akan mempengaruhi pendidikan selanjutnya.

Keluarga yang baik di dalamnya akan terjadi interaksi di antara para anggotanya,
sebagaimana dikemukakan oleh st. Vembrianto (dalam http://www.indoskripsi.com) bahwa
proses sosialisasi dalam proses belajar yaitu suatu proses akomodasi dimana individu
memohon, menahan, mengubah impuls-impuls dalam dirinya dan mengambil cara hidup/
kebudayaan masyarakat. Komunikasi orang tua dengan anak memegang peranan penting
dalam membina hubungan keduanya, hal ini dapat dilihat dengan nyata, misalnya
membimbing, membantu mengarahkan, menyayangi, menasehati, mengecam, mengomando
dan sebagainya.

b. Pengertian Perhatian Orang Tua Dakir (dalam http://www.fithab.multiply.com)


mengemukakan bahwa
perhatian adalah keaktifan peningkatan kesadaran seluruh fungsi jiwa yang dikerahkan
dalam pemusatannya kepada barang sesuatu, baik yang di dalam maupun yang ada di luar.

Perhatian orang tua dalam hal ini adalah kecenderungan keaktifan perhatian orang
tua yang dikerahkan untuk memberikan motivasi/ dorongan yang positif terhadap anaknya
dalam usaha mencapai prestasi belajar yang optimal.

c. Pengaruh Perhatian Orang Tua Terhadap Tanggung Jawab Belajar Siswa Keikutsertaan
keluarga termasuk di dalam perhatian orang tua dalam
pendidikan memiliki banyak keuntungan atau pengaruh bagi siswa sebagaimana
dikemukakan Rhoda (dalam nurkolis, 2005: 126) bahwa :
Pertama, pencapaian akademik dan perkembangan kognitif siswa dapat berkembang secara
signifikan. Kedua, orang tua dapat mengetahui perkembangan anaknya dalam proses
pendidikan di sekolah. Ketiga, orang tua akan menjadi guru yang baik di rumah dan bias
menerapkan
formula-formula positif untuk pendidikan anaknya. Keempat, akhirnya orang tua
memiliki sikap dan pandangan positif terhadap sekolah.

Berdasarkan pendapat itu, maka belajar merupakan proses terpadu yang


memungkinkan adanya hubungan antara sekolah dan keluarga. Keduanya saling
mendukung untuk mewujudkan hasil belajar siswa secara optimal. Orang tua perlu
memperhatikan anaknya dalam bentuk perhatian secara nyata untuk mendukung proses
belajar anak. Jadi, jelaslah bahwa perhatian orang tua mempunyai pengaruh besar terhadap
tanggung jawab belajar siswa yang secara tidak langsung juga berpengaruh terhadap hasil
belajar yang diraih siswa.

B. Kerangka Berfikir

Anak yang diberi tugas tertentu akan berkembang rasa tanggung jawabnya. Oleh karena
itu perhatian orang tua selalu memberikan tugas kepada anaknya, setelah tugas yang lalu selesai
dengan baik akan semakin mendewasakan anak itu untuk lebih bertanggung jawab. Tugas yang
diberikan itu dengan sendirinya sudah disesuaikan dengan perkembangan anaknya, semakin
anak itu tumbuh berkembang, tugas yang diberikan semakin komplek.
Peranan orang tua sangat menentukan dalam pendidikan anak, terutama pada tingkat pra
sekolah dan SD. Di rumah orang tua sering membacakan bukubuku atau surat kabar maupun
majalah. Kemudian akan ditiru oleh anak-anaknya yakni dengan cara melihat, memegang
maupun yang lain. Dari keterikatan itu dikembangkan menjadi kemampuan untuk ikut aktif
mengikuti perkembangan apa yang dibaca orang tua. Sehingga anak setelah memasuki sekolah
formal dengan bantuan guru, anak tersebut dengan mudah dapat membaca dan menulis. Setiap
kali menerima pekerjaan dari guru, anak selalu menyampaikan kepada orang tua atau
sebaliknya orang tua yang menanyakan kegiatan anak yang dilakukan ketika di sekolah.
Sehingga ada hubungan yang erat sekali antara anak dengan orang tua dalam perkembangan
belajar anaknya.
Hubungan ini dapat dirasakan ketika anak menyampaikan kesulitan belajarnya kepada orang
tuanya, sehingga orang tua dengan sabar dan ikhlas turut memecahkannya. Jika mampu
oaring tua akan menanganinya sendiri, namun jika
tidak orang tua akan mencari jalan keluar. Diantaranya melengkapi kebutuhan sarana pra sarana
belajar.
Dari apa yang diusahakan orang tua itu, agar dapat ditiru oleh anaknya dan memiliki
tanggung jawab dalam belajarnya. Dengan demikian bimbingan belajar dari orang tua akan
sangat penting bagi keberhasilan anaknya, untuk meningkatkan tanggung jawab belajarnya.
Selanjutnya dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa ada pengaruh antara orang tua dengan
tanggung jawab belajar siswa.
C. Paradigma Penelitian
Berdasarkan kerangka berpikir di atas, dapat digambarkan hubungan ketiga variabel
penelitian tersebut dalam paradigma penelitian sebagai berikut:
X

Gambar. Paradigma Penelitian

Ket:
1

X2
H1

H3

H2
Y X1 = Bimbingan belajar orang tua

X2 = Perhatian orang tua

Y = Tanggung Jawab Belajar Siswa

H1 = Hipotesis pertama

H2 = Hipotesis kedua

H3 = Hipotesis ketiga
D. Hipotesis Tindakan

Hipotesis adalah dugaan, yang mungkin benar atau mungkin juga salah. Ia akan ditolak
jika faktanya menyangkal, jadi hipotesanya salah atau palsu. Dan hipotesa akan diterima, jika
fakta membuktikan kebenarannya.adapun hipotesis yang diajukan oleh penulis, yaitu: 1. Ada
pengaruh antara bimbingan belajar orang tua terhadap tanggung jawab
belajar anak kelas V SD Se-Kecamatan Buluspesantren Tahun Pelajaran 2011/2012.
2. Ada pengaruh antara perhatian orang tua terhadap tanggung jawab belajar anak kelas V SD
Se-Kecamatan Buluspesantren Tahun Pelajaran 2011/2012.
3. Ada pengaruh antara bimbingan belajar orang tua dan perhatian orang tua secara bersama-
sama terhadap tanggung jawab belajar anak kelas V SD SeKecamatan Buluspesantren Tahun
Pelajaran 2011/2012.
BAB III METODE
PENELITIAN
A. Setting Penelitian

1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada


siswa kelas V SD Se-Kecamatan
Buluspesantren wilayah Kabupaten Kebumen. Dalam penelitian ini melibakan beberapa
sekolah yang berada di wilayah kerja UPT Dikpora Unit Kecamatan Buluspesantren
Kabupaten Kebumen.

2.    Waktu Penelitian

Penelitian ini direncanakan selama lima bulan yaitu dari bulan Januari 2012 sampai
dengan bulan Mei 2012 yang dimulai dengan pengajuan judul sampai dengan penyelesaian
penulisan laporan penelitian. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut: (1) Persiapan
penelitian. Kegiatan ini meliputi pengajuan judul, penyusunan proposal, persetujuan proposal,
permohonan perijinan penelitian, membuat instrument; (2) Pelaksanaan penelitian di lapangan.
Kegiatan ini meliputi memperbanyak instrumen, mengadakan try-out atau uji coba,
memperbaiki instrumen, menetapkan subyek penelitian dan pengisian instrumen lalu
menganalisis data, membuktikan hipotesis serta mengambil kesimpulan; (5) Penyelesaian
penulisan laporan penelitian. Kegitan ini peneliti melakukan penyelesaian penyusunan laporan
hasil penelitian dari Bab I sampai Bab V.   

B. Variabel Penelitian 1. Variabel


bebas
Variabel bebas (X) dalam penelitian ini adalah bimbingan belajar orang tua (X) dan perhatian
orang tua (X2). 1
2. Variabel Terikat Variabel terikatnya (Y) adalah tanggung jawab belajar siswa.
C. Populasi dan Sampel

Populasi adalah himpunan yang lengkap dari satuan-satuan atau individuindividu yang
karakteristiknya ingin kita ketahui (Anggoro 2008: 4.2) .

1. Populasi, Sampel, Penentuan Sampel

Populasi sasaran penelitian ini adalah siswa Kelas 5 SD se-Kecamatan Buluspesantren


Kabupaten Kebumen.

Dalam rangka menjaga kesamaan karakteristik dari responden penelitian maka peneliti
menentukan kriteria karakteristik responden sebagai berikut: (1) Siswa tersebut terdaftar
sebagai siswa SD Negeri di Kecamatan Buluspesantren, (2) Masih aktif duduk di kelas 5.

2. Sampling

Teknik pengambilan sampel dilakukan secara simple random sampling. Sample artinya
teknik cara pengambilan sampel dari semua anggota populasi dilakukan secara acak tanpa
memperhatikan strata yang ada dalam anggota populasi itu. (Sugiyono, 1999: 59).

3. Penentuan Besar Sampel

Karena keterbatasan waktu dan tenaga peneliti hanya mengambil beberapa sampel dan
tidak begitu banyak akan tetapi dapat mewakili populasi dari sampel penelitian. Studi
pendahuluan telah dilakukan dengan pengambilan data siswa SD Negeri di Kecamatan
Buluspesantren adalah dengan mencari data dari UPT Dinas Dikpora Kecamatan
Buluspesantren, sehingga kita dapat menentukan sampel penelitian.
Pengambilan sampel secara random/acak, maka setiap anggota populasi mempunyai peluang
sama untuk dipilih mernjadi anggota sampel.
D. Rancangan Penelitian
Dalam upaya menjelaskan pola hubungan fungsional antar variabel tersebut, digunakan
metode survei korelasional dengan pendekatan kuantitatif dan dianalisis menggunakan
analisis regresi ganda. Peneliti mengambil satu atau lebih variabel bebas (prediktor) dan
menguji data itu dengan mencari hubungan fungsional terhadap variabel respon (sebagai “
dep endent varia bles” ).

X1 : variabel bebas 1 (prediktor 1)

X2 : variabel bebas 2 (prediktor 2)

Y      : variabel terikat (kriterium)   

Variabel bebas (prediktor) dalam penelitian ini adalah bimbingan belajar orang tua dan
perhatian orang tua. Sedangkan variabel terikat atau kriteriumnya adalah tanggung jawab
belajar siswa Kelas V SD Se-Kecamatan Buluspesantren.
(X
)1 (X (Y)

Keterangan:
2
E. Tekhnik Pengumpulan Data
Adapun metode pengumpulan data yang penulis gunakan adalah metode angket.
Angket dalam penelitian ini digunakan untuk mendapat data tentang minat belajar siswa dan
perhatian orang tua dengan memberikan daftar pernyataan yang diberikan kepada subyek
penelitian atau responden secara individu guna memperoleh informasi yang dibutuhkan
peneliti, kemudian menyebarkan angket dan menghimpunnya kembali setelah diisi oleh
responden. Angket yang digunakan adalah angket tertutup, yang sudah disediakan jawabannya
sehingga tinggal memilih (Suharsimi Arikunto, 1998: 141).

Penulis menggunakan metode angket karena diungkapkan Kartini Kartono (1980 :


200) metode angket adalah suatu penyelidikan mengenai suatu masalah yang umumnya
banyak menyangkut kepentingan umum (orang banyak), dilakukan dengan jalan mengedarkan
suatu daftar pertanyaan berupa formulirformulir, diajukan secara tertulis kepada sejumlah
subyek untuk mendapatkan jawaban atau tanggapan (respons) secara tertulis seperlunya.

Pada penelitian ini penulis menggunakan angket langsung dengan item angket tipe
pilihan dimana cuma meminta respondent untuk memilih salah satu jawaban atau lebih dari
sekian banyak jawaban (alternatif) yang sudah disediakan. Langsung disini bahwa angket
tersebut diberikan langsung kepada subyek penelitian yang sekaligus menjadi sasaran
penelitian, untuk memberikan jawaban informasi mengenai dirinya sendiri yaitu
mengungkapkan mengenai pengaruh bimbingan belajar orang tua terhadap tanggung jawab
belajar, peran sertanya dan upaya-upayanya.

F. Analisis Data
Setelah merumuskan hipotesis, mengumpulkan data, memproses data kemudian membuat
analisis data. Setelah semua itu terkumpul selanjutnya menganalisis data tersebut guna
mengetahui hasilnya. Mengingat data yang
terkumpul berupa angka-angka bersifatkuantitatif, maka teknik yang tepat adalah menggunakan
statistik.
Adapun analisa statistik yang digunakan adalah regresi linier dengan satu predictor dengan
rumus sebagai berikut : Y = a + bxi Keterangan
a    =      ( ! ) ( ) (   )( !) (   )

b    =      (     ! ) (     ) ( !) (   )

2 a atau b : Koefisien regresi variabel x dan y xi : Skor total


faktor x yi : Skor total faktor y xi2 : Jumlah kuadrat skor x yi
: Jumlah kuadrat skor y N : Jumlah populasi / responden
(Sudjana 1989 : 315)
DAFTAR PUSTAKA

Afifudin, Mawardi. 1988. Psikologi Anak Usia Sekolah Dasar. Harapan Massa

Adiwiyato, Anton. 2001. Melatih Anak Bertanggung Jawab. Jakarta. Mitra Utama

Azwar, Saiffudin. 2004. Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta. Pustaka Pelajar

Benjamin Spock. 1991. Orang Tua Permasalahan dan Upaya Mengatasinya.

Semarang. Dahara Prize

Etty, Maria. 2005. Menyiapkan Masa Depan Anak. Jakarta. Grasindo

Monks, F.J dkk. 2004. Psikologi Perkembangan. Yogyakarta : Gadjah Mada Universitas Press.

Hadi, Sutrisno. 1998. Statistik II. Yogyakarta. Andi Offset

Kartini Kartono. 1980. Pengantar Metodologi Research Sosial. Bandung. Mandai Maju

Kerlinger,Fred N.Asas-asas Penelitian Behavioral.Yogyakarta:Gajah Mda University Press.

Muliono, Naton. 1989. Kamus Bahasa Indonesia. Jakarta. Balai Pustaka

Mustaqim, Abdul Wahib. 1991. Psikologi Pendidikan. Jakarta. Rineka Cipta

Olen, Dale R. 1987. Kecakapan Hidup Pada Anak. Kanisius

Priyatno, Erman Anti. 1999. Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta. Rineka

Cipta

Purwanto, Ngalim. 1990. Psikologi Pendidikan. Bandung. PT. Remaja Rosdakarya

Riyanto, Theo. 2002. Pembelajaran Sebagai Suatu Bimbingan Pribadi. Jakarta.

Grasindo
Rudolf Dreikurs Cassel. 1986. Disiplin Tanpa Hukuman. Bandung. Remaja Karya
Totok Santoso. 1988. Layanan Bimbingan Belajar. Semarang. Satya Wacana

Semiawan,Conny R.1999.Perkembangan dan Belajar Peserta Didik.Jakarta:Depdikbud.

Sukardi.2005.Metodologi Penelitian Pendidikan.Yogyakarta : Bumi Aksara.

Sunaryo Kartadinata,dkk.2002.Bimbingan di Sekolah Dasar.Bandung:CV Maulana.

Sutrisno,Hadi.1990.Metodologi Research II.Yogyakarta : Yayasan Penerbit            Fakultas


Psikologi UGM.

Y. Padmono. 2002. Evaluasi Pengajaran. Surakarta: Universitas

Anda mungkin juga menyukai