Anda di halaman 1dari 3

A.

Apa pengetahuan dan pengalaman baru yang saya dapat setelah mempelajari
secara mendalam pemikiran-pemikiran Ki Hadjar Dewantara?

1. Bahwa setiap anak itu istimewa. Beberapa kali beliau menjelaskan bahwa anak
bukanlah kertas kosong. Anak mempunyai kodratnya sendiri, yang tidak bisa diubah
oleh pendidik. Pendidik hanya bisa mengarahkan tumbuh kembangnya kodrat
tersebut.
2. Belajar bukanlah proses memasukkan pengetahuan ke dalam diri anak. Belajar
adalah proses membentuk pengetahuan, mengkonstruksikan pemahaman. Ki Hajar
Dewantara sering menggunakan metafor tumbuhan untuk melukiskan proses belajar
yang dialami seorang anak. Belajar bukan menanamkan pengetahuan, tapi
menumbuhkan potensi anak. Pendidik tidak bisa mengubah kodrat anak, pendidik
hanya mengarahkan tumbunya kodrat tersebut.
3. Ki Hajar Dewantara menekankan pentingnya peran keluarga dalam pendidikan anak.
Keluarga adalah pusat pendidikan. Orangtua mungkin bisa mendelegasikan
pengajaran pada kaum ahli, tetapi pendidikan anak tetaplah menjadi tanggung jawab
orangtua. Peran orangtua tidak tergantikan oleh sekolah, lembaga pendidikan, pun
lembaga bakat.
4. Menerapkan pendidikan berbasis budaya. Salah satu penerapanya di sekolah adalah
melalui Pembelajaran Berbasis Budaya dimana siswa akan belajar dengan
menjunjung tinggi nilai- nilai luhur budaya mereka, khususnya budaya lokal sesuai
dengan materi yang sedang mereka pelajari di kelas.

B. Apa kekuatan saya dalam menerapkan pengetahuan dan pengalaman baru ini?
dan apa hal-hal yang perlu saya ubah dari diri saya?

 Kekuatan saya dalam menerapkan pengetahuan dan pengalaman baru ini adalah
karena:

1. Saya memiliki keyakinan dan semangat yang kuat untuk merubah diri berdasar
pengalaman baru tersebut.
2. Saya memiliki rekan guru dan kepala sekolah yang mendukung untuk menerapkan
pengalaman baru tersebut.
3. Saya memiliki sumber daya siswa yang sebenarnya mudah untuk diatur, termasuk
untuk dimintai gagasannya dalam pembelajaran yang merdeka.
4. Saya memiliki fasilitas media yang cukup memadai untuk mengadakan
pembelajaran yang merdeka. Sumber dan media tersebut misalnya bisa berupa
kekayaan budaya daerah yang sangat beragam dan jaringan internet yang cukup
mudah.
5. Di lingkungan saya memiliki keindahan alam dan tempat-tempat yang mana
nantinya bisa digunakan sebagai sumber inspirasi dalam proses pembelajaran atau
bisa menjadi ruang kelas alam yang akan membuat suasana baru yang menyenagkan
dalam proses pembelajaran nantinya.
6. Wali murid serta Masyarakat sekitar yang masih sangat religius akan sangat mudah
diajak berkolaborasi untuk memberikan pelajaran dan pengamalan budi pekerti di
lingkunganya.

 Hal-hal yang perlu saya ubah dari diri saya adalah, saya akan:

1. Tujuan pembelajaran tidak terfokus pada materi dikelas tetapi mampu mengajak
peserta didik lebih mengembangkan potensi yang dimilikinya dan menerapkan
dalam kehidupan bermasyarakat. Misalnya dalam pembelajaran IPA pertumbuhan
dan perkembangan menanam biji kecambah dengan media kapas dan air,disini siswa
diajak berfikir kreatif bagaimana kalau mereka menanam biji dalam jumlah besar
dengan media yang berbeda dan mampu mepraktekannya di masyarakat.
2. Mampu menjadi teladan, fasilitator dan motivator bagi peserta didik dengan baik
(Menerapkan trilogi pendidikan menurut Ki Hajar Dewantara)
3. Lebih menekankan pendidikan budi pekerti/ karakter dalam pembelajaran. Dengan
menekankan kompetensi sikap yang baik dengan sendirinya membawa dampak
yang baik untk kompetensi pengetahuan dan keterampilan
4. Melaksanakan kegiatan pembelajaran yang menyenangkan dengan memanfaatkan
prinsip kebudayaan, misalnya menggunakan Bahasa sendiri “sunda” setiap hari
sabtu

C. Apa perubahan konkret yang akan saya lakukan setelah memahami pemikiran Ki
Hadjar Dewantara?

 Saya akan menerapkan Merdeka belajar yang berorientasi pada siswa atau peserta
didik melalui pendekatan pendidikan yang holistik, dengan cara:
1. Penanaman nilai karakter melalui program 5S (senyum, salam, sapa, sopan,
dan santun) untuk pembudayaan kebiasaan baik dilingkungan sekolah.
2. kelas dibuat nyaman dengan penataan kelas yang menyenangkan,bebas dari
sampah serta  membuat peraturan kelas dengan kesepakatan bersama siswa
dan wali kelasnya agar tercipta kesadran untuk mematuhinya
3. Menampung aspirasi siswa baik itu berupa saran dan kritik yang mana untuk
pengembangan yang lebih baik kedepanya.
4. Dalam proses pembelajaran akan bayak menggunakan metode atau media
pembelajaran yang dintegrasikan dengan alam ataupun budaya setempat agar
agar iklim pembelajaran menyenagkan.
5. Ketika pembelajaran pembelajaran berlangsung jika ada peserta didik yang
melakukan hal tidak sesuai, guru mengingatkan dengan cara memberi nasehat
dengan kata-kata yang halus serta mudah dipahami siswa. Hal ini merupakan
salah satu cara guru membimbing peserta didik.
6. Dalam kegitan sekolah baik itu intarakulikuler maupun ekstrakulikuler harus
ada program untuk pengembangan karakter pelajar pancasila serta peserta
didik dibebaskan memilih sesuai bakat dan minatnya.
7. Guru mengadakan kegiatan home visit. Home visit ini digunakan untuk
mengetahui keadaan lingkungan peserta didik dan pendekatan secara intensif.
Hal ini diperlukan karena Input peserta didik berasal dari berbagai jenis latar
belakang yang berbeda.
8. Bekerjasama dengan orang tua murid atau masyarakat dalam merefleksi hasil
pembelajran sehingga terjadi umpan balik yang mana akan ada keberlanjuntan
proses pembelajaran baik di rumah maupun di sekolah.

Anda mungkin juga menyukai