Anda di halaman 1dari 10

Vol. 2 No.

4 September 2021 1211


……………………………………………………………………………………………………...
PERAN ORANGTUA DALAM MEMOTIVASI BELAJAR ANAK SEKOLAH DASAR DI
DESA WONOREJO JEPARA

Oleh
Amalia1),
Iftita Rizki Khamdun2) & Irfai Fathurohman3)
1,2,3Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Muria Kudus
1,2,3Gondangmanis Bae Kudus PO BOX , Telp (0291) 438229 ext. 111 /Fax (0291) 437198

Email: 1tita161199@gmail.com, 2khamdun@umk.ac.id, 3irfai.fathurohman@umk.ac.id

Abstrak
Dalam motivasi belajar anak yang diberikan orang tua ternyata masih terdapat orang tua yang
kurang maksimal dalam melakukan perannya sebagai pendorong (motivator) dan juga
pembimbing yang dapat memengaruhi kurangnya motivasi belajar sang anak. Peran Orang Tua
yang mampu menjadi pendidik, pendorong, fasilitator, dan juga sebagai pembimbing bagi
anaknya. Kesulitan orang tua dalam membimbing anak belajar yaitu latar belakang pendidikan
orang tua, tingkat ekonomi, dan adanya waktu. Dikarenakan masih terdapat beberapa orang tua
yang sibuk dalam bekerja sehingga kurang maksimal ketika bersama anak sehingga kegiatan
anak setiap harinya tidak terpantau langsung oleh orang tua. Penelitian ini bertujuan untuk
mendeskripsikan 1) Peran orang tua dalam memotivasi belajar anak di desa Wonorejo Jepara. 2)
Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kesulitan orangtua dalam membimbing
anak. Penelitian kualitatif deskriptif ini dilaksanakan di Desa Wonorejo Jepara dengan subjek
penelitian 12 orang tua dan 12 anak. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara,
observasi, serta dokumentasi. Analisis data yang digunakan ialah mereduksi data, memaparkan
data, serta membuat kesimpulan. Hasil penelitian ini yaitu jika peran orang tua dalam
memotivasi belajar anak skolah dasar di desa Wonorejo Jepara ialah termasuk kategori cukup
maksimal meskipun terdapat kesulitan yang orang tua alami dalam memotivasi belajar anak.
Kata Kunci: Peran Orang Tua, Motivasi Belajar
PENDAHULUAN
Dalam menjalankan tugas sebagai orang dekat dan menjadi bagian utama serta
tua memang bukanlah suatu peran yang sangat pendidikan pertama yang anak terima dari
mudah untuk dilaksanakan, dikarenakan ketika lahir hingga besar. Sehingga yang perlu
melaksanakan peranannya menjadi orang tua dilakukan orang tua dalam mendidik anaknya
untuk anaknya dapat memungkinkan jika suatu adalah sebagai pendidik, motivator, fasilitator,
hari nanti dapat menjadikan anak menjadi dan pembimbing. Perlunya orang tua membagi
berhasil dengan pribadi yang baik dalam waktu bersama anak serta membimbing anak
didikan orang tuanya sendiri, serta membentuk belajar dalam kegiatan sehari harinya agar
keharmonisan antara orang tua dan anaknya. anak merasakan kasih sayang dan kepedulian
Adapun peran orang tua yaitu cara-cara yang dari orang tuanya, karena anak lebih banyak
dilakukan oleh para orang tua mengenai tugas- waktu dirumah dan akan mencontoh hal baik
tugas yang mesti dilaksanakan dalam yang dilakukan oleh orang tuanya. Tentunya
mengasuh sang anak (Lestari, 2012: 201). dalam membimbing anak ketika belajar orang
Yang berarti hubungan didalamnya terdiri dari tua mempunyai faktor kesulitan tersendiri
ayah, ibu ,serta anak dan juga dikategorikan seperti pendidikan orang tua, ekonomi orang
keluarga yang lengkap. Keluarga yaitu dimana tua, waktu orang tua.
hubungan yang ada didalamnya bersifat sangat

……………………………………………………………………………………………………...
ISSN 2722-9475 (Cetak) Jurnal Inovasi Penelitian
ISSN 2722-9467 (Online)
1212 Vol. 2 No.4 September 2021
………………………………………………………………………………………………………
Motivasi dapat diartikan sebagai bentuk melakukan perannya seperti membimbing
keinginan seseorang untuk mencapai anak saat belajar orang tua mengaku jika
tujuannya sehingga dapat mengubah cara sebelumnya merasa kurang dalam
berpikir dan berprilaku di kehidupannya. membimbing anak, membagi waktu belajar
Menurut Afandi (2015: 79) “Suatu kekuatan orang tua masih jarang karena ada kesibukan
dalam diri seseorang yang muncul di setiap tersendiri, dan memotivasi anak orang tua
kegiatan belajar memiliki rasa ketertarikan, selalu memberikan semangat secara lisan dan
semangat dalam belajar, dan aktif merupakan pengertian akan pentingnya dalam belajar
bagian dari motivasi belajar”. Dengan terus mencari ilmu.
belajar dan dorongan dorongan dari dalam diri Jadi berdasarkan dari temuan hasil
sendiri maupun dari luar dapat menciptakan observasi dan wawancara di lapangan pada 5
munculnya sebuah motivasi. Dikarenakan, jika Mei 2021 - 15 Juni 2021 dengan banyak
orang yang tidak memiliki minat dan responden 12 orang tua dan 12 anak di desa
bermalasan untuk melakukan belajar berarti wonorejo jepara. Peran orang tua dalam
orang itu tidak akan pernah menjalankan memberikan motivasi belajar terhadap anak
aktivitas belajarnya. Terdapat dua macam memang sangatlah penting dan sangat
motivasi yaitu 1) motivasi ekstrinsik, dan 2) diharapkan dalam mendidik sang anak, karena
motivasi intrinsik. Adanya motivasi ekstrinsik dalam meningkatkan motivasi belajar anak
yang timbul dari luar individu itu sendiri atau tentu saja membutuhkan kesadaran orang tua
dari orang lain, berbeda dengan motivasi dalam menjalani perannya dengan baik
intrinsik yang datangnya dari dalam dirinya meskipun terdapat kesulitan tersendiri bagi
sendiri. Tentunya anak anak mempunyai para orang tua dalam membimbing anaknya
motivasi yang beda beda terdapat anak yang ketika belajar.
motivasinya tinggi, sedang, rendah. Dalam penelitian ini berjudul “Peran
Dan masih terdapat orang tua yang Orang Tua dalam Memotivasi Belajar Anak
kurang maksimal dalam menjalankan perannya Sekolah Dasar di Desa Wonorejo Jepara”.
dan terkendala oleh faktor ksulitan seperti Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu untuk
kurangnya waktu bersama anak yang diberikan mendeskripsikan peran orang tua dalam
orang tua karena kesibukan orang tua dalam memotivasi belajar anak di Desa Wonorejo
bekerja, fasilitas belajar yang diberikan tidak Jepara dan juga faktor-faktor yang
semuanya terpenuhi hanya saja buku dari mempengaruhi tingkat kesulitan orang tua
sekolah dan peralatan tulis atau lainnya, dalam membimbing anak.
kurangnya dorongan motivasi agar anak LANDASAN TEORI
tambah semangat untuk mencapai tujuan 1. Peran Orang Tua
belajarnya. Meskipun belum maksimal akan Menurut Soekamto (2007: 211) “Peran
tetapi para orang tua telah berusaha yang adalah apabila seseorang mentaati hak dan
terbaik untuk kebaikan anaknya. kewajibannya sesuai dengan statusnya maka
Dari hasil penelitian sebelumnya yang telah menjalankan suatu peranan dalam aspek
dilakukan oleh Rumbewas dkk (2018) yang dinamis kedudukan (status)”. Bisa diartikan
berjudul “Peran Orang Tua dalam jika peran ialah sikap dari perilaku seseorang
Meningkatkan Motivasi Belajar peserta Didik yang mendapatkan suatu pekerjaan yang
di SD Negeri Saribi” Vol. 2, No. 2. dilakukan, maupun berbentuk status yang
Berdasarkan penelitian itu, Terbukti jika peran dimiliki di lingkungan tempat tinggalnya. Dan
orang tua menunjukkan terdapat pengaruh dalam sebuah kehidupan tentunya setiap orang
yang cukup baik terhadap motivasi belajar masing masing mempunyai perannya.
peserta didik di SD Negeri Saribi dengan
………………………………………………………………………………………………………
Jurnal Inovasi Penelitian ISSN 2722-9475 (Cetak)
ISSN 2722-9467 (Online)
Vol. 2 No.4 September 2021 1213
……………………………………………………………………………………………………...
Maulani dkk (dalam Pratiwi 2010: 15) c. Saling menghormati antara orang tua dan
Peran orang tua adalah setelah terbentuknya anak serta menciptakan hubungan yang
pembuahan atau secara konsisten terhadap harmonis.
stimulus tertentu baik berupa bentuk tubuh d. Mewujudkan sebuah kepercayaan satu
maupun sikap moral dan spiritual serta dengan yang lain.
emosional anak yang mandiri merupakan e. Mengadakan perkumpulan keluarga agar
seperangkat tingkah laku antara seorang ayah - lebih dekat dengan anak, karena orang tua
ibu dalam bekerja sama dan mempunyai merupakan teladan anak dalam
tanggung jawab atas keturunannya sebagai pembentukan karakter dan kepribadian.
tokoh panutan anak. Adapun menurut Zani (2007: 102)
Orang tua termasuk bagian dari berpendapat jika ”Dalam keluarga peran orang
keluarga inti yang didalmnya ada ayah, ibu, tua terhadap anak, adalah sebagai motivator,
juga anak. Sedangkan keluarga merupakan fasilitator, dan sebagai mediator.”,
tempat nomor satu dan pendidikan pertama a. Peran sebagai motivator
didalam lingkungannya tinggal yang dimana Orang tua wajib memberi dukungan kepada
hubungan didalamnya begitu luas sifatnya anak dalam menuntut ilmu agar anak
berhubungan langsung dan dekat antara satu semangat untuk mencapai tujuan yang
dengan yang lain. diinginkan.
2. Peran Orang Tua dalam Keluarga b. Peran sebagai fasilitator
Di dalam sebuah keluarga peran orang Orang tua mengetahui perkembangan
tua sangatlah begitu penting dalam anaknya di sekolah maupun di rumah. Serta
perkembangan sang anak. Di dalam keluarga memberikan fasilitas yang dibutuhkan
anak sebagai yang di didik dan ayah dan ibu seperti sandang, pangan dan papan, dan
yang menjadi seorang pendidik anak agar lebih yang paling penting kebutuhan pendidikan.
luas pengetahuan yang didapatkan. Keluarga c. Peran sebagai mediator
termasuk dalam golongan lembaga pendidik Orang tua di harapkan memiliki
yang tidak terprogram secara resmi seperti pengetahuan dan pemahaman dalam
halnya lembaga pendidikan formal diluar sana. pendidikan untuk menciptakan keteraturan,
Hadi (2016: 102) menyatakan bahwa “Setiap memfasilitasi dalam proses belajar.
orang tua memiliki kewajiban dan tanggung Dari pernyataan tersebut dapat
jawab dalam mengasuh, memelihara, disimpulkan jika adanya peran dari kedua
mendidik, dan melindungi sang anak”. Dengan orang tua dalam hubungan keluarga dapat
begitu sebisa mungkin para orang tua menentukan keberhasilan seorang anak dan
mengajarkan contoh yang baik kepada anak- menjadi pendorong untuk memotivasi anak
anaknya agar bisa ditiru dan diterapkan dalam kehidupan kedepannya. Dalam sebuah
kembali oleh anak dikehidupan sehari-harinya. lingkungan keluarga pendidikan tentunya
Adapun peran kedua orang tua dalam mempunyai pengaruh dalam perkembangan
keluarga menurut Nirwana (2011: 159-161) pada diri orang itu sendiri.
adalah sebagai berikut: 3. Peran Orang Tua dalam Pendidikan
a. Kedua orang tua Ayah dan Ibu Adanya sebuah hubungan keluarga
berkewajiban menyayangi anak anaknya. orang tua memunyai peran yang sangat berarti
b. Orang tua bertugas menjaga ketentraman untuk anak karena pendidikan yang nomor
dalam rumah serta menjaga ketenangan satu dan yang pertama ialah orang tuanya
anak anaknya. sendiri, begitujuga peran orang tua dalam
pendidikan mempunyai sebuah pengaruh

……………………………………………………………………………………………………...
ISSN 2722-9475 (Cetak) Jurnal Inovasi Penelitian
ISSN 2722-9467 (Online)
1214 Vol. 2 No.4 September 2021
………………………………………………………………………………………………………
ketika anak telah memasuki fase dalam arahan dan motivasi agar anak dapat semangat
menempuh pendidikan formal di sekolahnya. meningkatkan belajarnya.
Adapun Umar (dalam Fitroturrohman, Berpengaruhnya suatu ekonomi pada
2019: 27) peran orang tua yang dimaksud orang tua dapat mempengaruhi dalam
yaitu sebagai berikut: membimbing pendidikan sang anak, meskipun
a. Pendidik hal itu tidak berlaku untuk semua orang tua.
Kegiatan pendidikan maupun pembimbingan Para orang tua yang kesulitan terhadap tingkat
yang diberikan orang tua terhadap anak ekonominya terkadang merasa berat dalam
dilakukan dari anak usia lahir sampai dewasa, memfasilitasi anak dalam keperluan belajarnya
baik pemberian pelajaran hidup, agama, maupun keperluan keperluan yang lain
maupun pembelajaran umum. Sedangkan Hurlock (dalam Cholifah
b. Pendorong dkk, 2016: 486) menjelaskan jika keluarga
Orang tua memberikan motivasi dari adalah lingkungan terdekat bagi anak yang
pentingnya belajar dengan tujuan dapat dimana faktor latar belakang tingkat
meningkatkan hasil belajarnya sehingga anak pendidikan orang tua mempunyai pengaruh
benar-benar merasa penting dan membutuhkan yang besar dalam tumbuh kembang anak
apa yang diinginkan oleh orang tuanya. dalam pendidikan yang diberikan.
c. Fasilitator 5. Motivasi Belajar
Maksud dari orang tua berperan sebagai Kompri (2018: 4) menyatakan jika
fasilitator yaitu orang tua menyediakan anak “Bentuk dorongan dari dalam seseorang untuk
fasilitas-fasilitas dalam menunjang proses melaksanakan suatu kegiatan dengan berbagai
belajarnya. cara tertentu sesuai dengan tujuan yang telah
d. Pembimbing dirancang adalah bentuk dari motivasi”.
kegiatan yang dilakukan orang tua untuk Seperti yang dikemukakan oleh Afandi (2015:
memberi bantuan terhadap anak yang 79) “Suatu kekuatan dalam diri seseorang yang
mempunyai kesulitan supaya anak dapat muncul di setiap kegiatan belajar memiliki
menyelesaikan sendiri dengan kesadaran rasa ketertarikan, semangat dalam belajar, dan
penuh. aktif merupakan bagian dari motivasi belajar”.
4. Faktor-faktor yang mempengaruhi Dari pengertian tersebut dapat diartikan
tingkat kesulitan orang tua jika adanya dorongan yang menjadikan orang
Ketika orang tua membimbing anak untuk mengubah cara berperilaku di hidupnya
tentunya ada saja kesulitan yang dialami oleh agar bisa mecapai sebuah tujuan yang telah
para orang tua yang diakibatkan oleh berbagai direncanakan secara tersusun ialah pengertian
faktor masalah yang ada, seperti dalam Valeza dari motivasi belajar. Motivasi bisa didapatkan
(2017: 32 - 39) jika terdapat berbagai faktor dan dicapai dengan sungguh sungguh dalam
yang dapat mempengaruhi orang tua dalam belajar, karena sejatinya motivasi dan belajar
melaksanakan bimbingan belajar kepada mempunyai keterkaitan satu sama lain. Sebab,
anaknya yaitu sebagai berikut: seseorang yang tidak memiliki minat dalam
a. Latar Belakang Pendidikan Orang Tua melaksanakan belajarnya maka orang itu tidak
b. Tingkat Ekonomi akan mungkin mempunyai keinginan untuk
c. Ketersediaan Waktu melakukan aktivitas belajar. Namun dengan
Adapun Hamalik (2005: 35) kesulitan timbulnya motivasi seseorang berhak
orang tua dalam mendidik anak ialah mendapatkan keputusan - keputusan positif
“kesempatan waktu karena orang tua harus yang dapat diambil ketika melaksanakan suatu
senantiasa meluangkan waktu dalam kegiatannya terutama dalam kegiatan belajar.
membimbing belajar anaknya, memberikan
………………………………………………………………………………………………………
Jurnal Inovasi Penelitian ISSN 2722-9475 (Cetak)
ISSN 2722-9467 (Online)
Vol. 2 No.4 September 2021 1215
……………………………………………………………………………………………………...
Menurut Kompri (2018: 227) e. Lebih cepat bosan dengan tugas yang rutin
menyatakan bahwa dalam kegiatan belajar diberikan.
terdapat dua faktor yang mempengaruhi, yaitu f. Jika meyakini sesuatu akan
faktor internal dan faktor eksternal sebagai mempertahankan pendapatnya.
berikut: g. Senang mencari soal-soal untuk
1) Faktor Internal memecahkan masalah yang diberikan.
Faktor Internal yaitu terdiri dari faktor h. Tidak mudah untuk menyerah.
psikologis yang merupakan kecerdasan atau METODE PENELITIAN
inteligensia anak, minat, bakat, sikap, dan Berhubungan dengan masalah yang ada
motivasi yang dimilikinya dan juga faktor diatas, proses yang dilakukan dalam penelitian
fisiologis yang merupakan jasmani anak. ini yaitu menggunakan metode kualitatif
2) Faktor Eksternal pendekatan deskriptif, yang berkaitan dengan
Faktor eksternal yaitu berdasarkan suatu peristiwa yang ada di masyarakat
lingkungan sosial budaya dan lingkungan maupun mengenai fenomena sosial dan dapat
alamiah, sedangkan instrumental ataupun dilakukan untuk memahami lebih dalam
lingkungan nonsosial yaitu meliputi fasilitas subyek yang akan diteliti. Arifin (2014: 140)
belajar, program, guru, dan juga kurikulum. suatu proses penelitian yang dilakukan secara
terdapat banyak faktor faktor yang wajar dan natural sesuai dengan kondisi
menjadi penyebab pengaruhnya semangat anak objektif di lapangan tanpa adanya manipulasi,
dalam belajar. Sehingga dengan adanya serta jenis data yang dikumpulkan adalah data
motivasi belajar pada anak sangat berpengaruh kualitatif. Sukmadinata (dalam Badria, 2018:
dengan adanya suatu keinginan yang muncul 23) menyatakan jika dalam menjelaskan suatu
dari luar individu serta keingintahuan yang gambaran pada peristiwa-peristiwa yang
muncul pada setiap individu itu sendiri. terjadi, baik secara alami ataupun perbuatan
Motivasi belajar dapat dipengaruhi dari dari manusia itu sendiri, yang lebih
berbagai faktor diantaranya yaitu lingkungan memperhatikan tentang karakteristik, kualitas,
keluarga tempat anak tinggal, lingkungan keterkaitan pada kegiatan itu ditujukan dalam
sekolah, juga dari dalam diri anak itu sendiri penelitian deskriptif kualitatif.
yang mempunyai dan mempengaruhi dalam Dalam menjalankan penelitian peneliti
motivasi belajarnya. mengambil data melalui data primer dan juga
Peran orang tua dalam pendidikan anak data sekunder. Sugiyono (2013: 308)
yang pertama ialah dapat menjadikan dirinya menyampaikan bahwa “Di lihat dari data
sebagai motivator/pendorong yang harus sumbernya pengumpulan data dengan
memotivasi anak agar mempunyai kinginan menerapkan sumber data primer juga sumber
terus belajar demi ketercapaian tujuan dan data sekunder”. Adapun data primer yaitu data
tingkah laku yang diinginkan. yang diambil langsung dengan responden
Sardiman (2014: 83) motivasi yang ada seperti observasi wawancara langsung.
pada diri setiap individu itu mempunyai ciri- Sedangkan data sekunder berasal didapatkan
ciri sebagai berikut: melalui hasil catatan yang ada di lapangan,
a. Tekun dalam melaksanakan tugas. serta dokumentasi penelitian yang bisa
b. Ulet dalam menghadapi kesulitan. dijadikan untuk pelengkap data yang valid.
c. Menunjukkan minat pada berbagai macam Tentunya yang menjadi data primer
permasalahan yang dihadapi. data utama dalam penlitian ini ialah para orang
d. Siswa lebih senang jika mengerjakan tugas tua dan anak. Teknik pengumpulan data yang
secara mandiri. digunakan dalam penelitian ini diperoleh
langsung dari observasi, wawancara dan juga

……………………………………………………………………………………………………...
ISSN 2722-9475 (Cetak) Jurnal Inovasi Penelitian
ISSN 2722-9467 (Online)
1216 Vol. 2 No.4 September 2021
………………………………………………………………………………………………………
dokumentasi. Sugiyono (2013: 309) yakni pengetahuan yang anak dapatkan dari
proses dikerjakannya dengan natural setting sekolahan kemudian diajarkannya kembali
(keadaan yang bersifat alami), dengan adanya pada anak, para orang tua mengajari sikap
sumber data primer, serta cara untuk sopan santun yang baik pada kehidupan sehari
mengumpulkan datanya pada observasi lebih hari agar anak dapat mencontoh hal baik yang
banyak, wawancara yang terstruktur, berarti dilakukan oleh orang tuanya. Itu memang
dan juga adanya bukti dokumentasi. dikarenakan orang tua memiliki peran penting
Lokasi pelaksanaan penelitian ini yaitu sebagai pendidik karena anak lebih
di Desa Wonorejo Jepara dengan 12 orang tua menghabiskan banyak waktu ketika berada
dan 12 anak sekolah dasar di Desa Wonorejo dirumah sehingga orang tua dapat berperan
Jepara yang dilaksanakan mulai 5 Mei 2021 lebih dalam memberikan panutan contoh
sampai 15 Juni 2021 hal itu karena peneliti contoh baik dan anak dapat menirunya. Seperti
membutuhkan waktu untuk menggali data halnya suatu pendidikan tak terlepaskan dari
yang valid dan akurat serta ditelaah sehingga lingkungan tempat ia tinggal, yang merupakan
membutuhkan waktu yang lumayan lama. suatu hal penting dalam meningkatkan mutu
HASIL DAN PEMBAHASAN pendidikan sang anak.
1. Peran Orang Tua Dalam Memotivasi b. Orang tua sebagai pendorong
Belajar Anak Sekolah Dasar di Desa Adapun peran orang tua sebagai
Wonorejo Jepara pendorong atau motivator dapat memotivasi
a. Orang tua sebagai pendidik anak agar lebih semangat dalam menjalankan
Selain menjadi ayah dan ibu orang tua kemauan yang ingin dicapai. Apalagi ketika
dapat berperan sebagai guru yang ketika ada di anak sedang belajar perlu adanya dorongan
rumah ataupun menjadi pendidik untuk motivasi yang timbul dari dirinya ataupun
anaknya ketika berada di dalam lingkungan yang timbul dari luar dirinya agar senantiasa
tempat tinggal. Sebagai pendidik peran orang mempunyai kemauan dalam melaksanakan
tua yang perlu dilakukan ialah dapat mengajari kegiatan-kegiatan belajar dengan sungguh
anak dan mendidik anak ketika anak baru sungguh. Timbulnya sebuah motivasi tidak
memasuki usia lahir hingga anak menuju fase hanya berupa dorongan nasihat nasihat
beranjak dewasa. Para orang tua di desa motivasi akan tetapi dapat juga dengan
wonorejo sebagai pendidik sudah faham dan memberi senyum, hadiah, maupun hukuman
melakukan perannya sebagai pendidik dengan yang ringan terhadap anak.
baik, meskipun diantaranya terdapat beberapa Yang perlu orang tua lakukan dalam
para orang tua saat mengajari anak tentang memberikan dorongan semangat belajar pada
pengetahuan hanya menyerahkan pada anak di desa Wonorejo yaitu dengan cara jika
guru/sekolah. Mengajarkan sikap baik yang orang tua memotivasi belajar anaknya berbeda
lebih banyak diajarkan orang tua untuk anak- beda dan masih kurang dalam berperan
anaknya ketika berada dirumah, meskipun sebagai pendorong belajar sang anak
orang tua tidak mengajarkan secara langsung dikarenakan orang tua tidak selalu
kepada anak akan tetapi orang tua telah memberikan dorongan motivasi pada anak dan
berusaha untuk memberikan contoh yang hanya disaat saat tertentu saja. Yang dilakukan
terbaik agar anak dapat mencontoh hal-hal orang tua di Desa Wonorejo dalam
yang baik dari orang tuanya. memberikan dorongan pada anak yaitu ada
Sebagai pendidik orang tua disini telah yang memberikan hadiah untuk anaknya,
dilaksanakan secara maksimal. Dari hasil pujian dan ada juga yang hanya memberikan
wawancara dengan berbagai para orang tua nasihat nasihat kepada anaknya hanya disaat
yaitu para orang tua mendidik anak dari tertentu dan muncul ketika anak mendapat
………………………………………………………………………………………………………
Jurnal Inovasi Penelitian ISSN 2722-9475 (Cetak)
ISSN 2722-9467 (Online)
Vol. 2 No.4 September 2021 1217
……………………………………………………………………………………………………...
nilai bagus maupun ketika anak sedang Yang dimaksud dengan peran orang
melakukan kesalahan saat belajar tua sebagai pembimbing disini yaitu orang tua
Begitupun juga itu termasuk cara cara mempunyai waktu bersama sang anak dan
para orang tua agar anaknya tetap semangat memberikan kepada anak sebuah bantuan saat
untuk apa yang diinginkannya. Karena ketika sedang mengalami kesulitan belajarnya. Peran
anak belajar dirumah atau sekolahan perlunya orang tua sebagai pembimbing di Desa
orang tua dalam memberikan dorongan Wonorejo masih kurang maksimal
motivasi kepada anak, orang tua berperan dikarenakan orang tua yang tidak memiliki
memberikan semangat belajar untuk banyak waktu dalam menemani anak belajar
merangsang anak agar mengembangkan daya maupun menemani anak dalam kesehariannya
ciptanya. karena kesibukan orang tua yang bekerja
c. Orang tua sebagai fasilitator seharian. Sehingga masih minim dalam
Orang tua sebagai fasilitator tidak mengontrol keseharian sang anak. Serta
hanya memberikan kebutuhan sandang dan kurangnya pengetahuan yang dimiliki orang
pangan anak anaknya. Akan tetapi juga tua yang tidak berpendidikan tinggi. Dengan
memenuhi kebutuhan sekolah anak seperti cara orang tua yang memberikan perhatian
buku buku , pensil, tas, sepatu, meja belajar, terhadap anaknya tentunya dapat
penerangan, dan lain sebagainya yang perlu mempengaruhi dalam menumbuhkan
disediakan oleh para orang tua untuk keinginan belajar anak, adapun perhatian yang
menunjang proses belajarnya. diberikan bisa seperti orang tua ikut serta
Sebagai orang tua sudah seharusnya mendampingi anaknya ketika sedang belajar
untuk memenuhi kebutuhan belajar anaknya dan juga membimbing anak yang sedang
dengan memberikan kebutuhan belajar yang merasa kesulitan saat belajar. Adapun sebagai
memadai. Dalam memenuhi kebutuhan belajar seorang pembimbing juga bisa diartikan jika
anak terdapat bebera orang tua yang masih memang orang tua kurang mempunyai waktu
kurang dalam memberikan kebutuhan dengan anak saat belajar dikarenakan
kebutuhan belajar anak yang dikarenakan dikesehariannya kesibukan orang tua yang
faktor ekonomi yang menjadikan itu sebagai berbeda beda, yang dilakukan orang tua hanya
kesulitan tersendiri dalam memenuhi membantu anak ketika ada kesulitan belajar
kebutuhan belajar anak. Kurangnya tempat dan ketika ada pr dari sekolah dan tidak selalu
belajar yang nyaman untuk anak seperti meja ikut serta mengawasi anak saat belajar setiap
dan pencahayaan yang kurang memadai ketika harinya.
anak belajar, penunjang belajar yang kurang Adapun secara menyeluruh peran
lengkap seperti buku buku yang lainnya, kuota orang tua dalam memotivasi belajar anak
internet untuk membantu anak saat belajar sekolah dasar di Desa Wonorejo Jepara dapat
daring. Tentunya juga berbeda dengan orang dikatakan belum maksimal dan mempunyai
tua yang dapat memenuhi dan memberikan pengaruh terhadap motivasi yang diberikan
kebutuhan untuk belajar sang anak. Dengan kepada anak dikarenakan motivasi belajar
begitu secara tidak langsung orang tua yang anak masih kurang, kurangnya perhatian pada
memberikan kelengkapan belajar yang anak dikarenakan waktu yang dimiliki orang
dibutuhkan anak maka orang tua telah tua, serta motivasi yang diberikan orang tua
memberikan sebuah dorongan motivasi hanya dalam bentuk kata-kata, nasihat, dan
terhadap anaknya agar dapat belajar dengan juga pembiayaan yang tidak diberikan kepada
giat. anak sepenuhnya. Akan tetapi para orang tua
d. Orang tua sebagai pembimbing telah berusaha berperan untuk memberikan
yang terbaik untuk anak anaknya. Karena

……………………………………………………………………………………………………...
ISSN 2722-9475 (Cetak) Jurnal Inovasi Penelitian
ISSN 2722-9467 (Online)
1218 Vol. 2 No.4 September 2021
………………………………………………………………………………………………………
orang tua yang berperan dalam berhasilnya b. Tingkat ekonomi
mendidik anak ialah dengan memotivasi juga Tingkat ekonomi mempunyai pengaruh
memberikan perhatian dan serta kasih sayang dalam proses membimbing anak saat belajar,
ketika anak sedang melakukan kegiatan belajar meskipun tidak berpengaruh untuk semua
dirumah. orang tua. Adapun tingkat ekonomi orang tua
di desa Wonorejo yaitu berbeda beda terlebih
2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi dalam memberikan fasilitas kebutuhan belajar
Tingkat Kesulitan Orang Tua dalam untuk anak. Orang tua yang mempunyai
Membimbing Anak tingkat ekonomi mapan dapat memberikan
a. Latar belakang pendidikan orang tua kebutuhan yang menunjang belajar anak,
Latar belakang pendidikan orang tua berbeda dengan orang tua yang mempunyai
ternyata juga mempunyai pengaruh dalam keterbatasan dalam ekonominya yang
membimbing kegiatan proses belajar anak kesulitan dalam memberikan sarana yang
yang ada di desa Wonorejo Jepara. Hal itu biasanya diperlukan untuk anak cukup mahal
menjadikan kesulitan tersendiri bagi para dan tidak bisa terjangkau oleh para orang tua.
orang tua yang tidak mempunyai ilmu yang Sebagian dari beberapa orang tua hanya
luas maupun pendidikan tinggi. Beberapa memberikan anak peralatan peralatan belajar
keterangan wawancara dengan berbagai orang tas, sepatu, buku tulis, alat tulis, dan untuk
tua jika orang tua tidak bisa selalu mengajari kebutuhan lain yang menunjang belajarnya
anaknya dikarenakan latar belakang sudah cukup baik. Dikarenakan orang tua juga
pendidikan yang para orang tua anggap itu membagi hasil dari kerjanya dengan
sangat berpengaruh dalam membantu anak kebutuhan kebutuhan rumah yang lainnya.
belajar saat dirumah. Serta terdapat beberapa Yang disediakan orang tua hanya buku buku
orang tua yang memilih untuk mengikutkan belajar dari sekolah, tempat belajar seadanya
anak Bimbel atau Les agar dapat membantu yang penting bisa buat anak belajar dan
mengatasi masalah belajar anak yang orang tua nyaman, paket internet yang tidak selalu orang
tidak bisa bantu menyelesaikan. Para orang tua tua punya disaat keadaan belajar daring seperti
mengakui jika ketika mengajari anak belajar ini, hal itu menjadikan kesulitan tersendiri
terdapat kesulitan, dikarenakan pengetahuan dalam memberikan anak fasilitas belajar yang
yang dimiliki terbatas dalam memahami dikarenakan faktor ekonomi orang tua yang
materi yang anak dapatkan dari sekolahnya berbeda beda.
semakin susah dan orang tua hanya melakukan c. Ketesediaan waktu
sebisanya dalam mengajari anak belajar. Hal Ketersediaan waktu yang dimiliki
itu disebabkan tidak semua orang tua yang orang tua dalam mebimbing anak di Desa
mempunyai pendidikan tinggi maupun rendah Wonorejo dapat dikatakan masih kurang
mudah mengajari anak ketika mengatasi maksimal dikarenakan orang tua yang tidak
kesulitan dalam belajarnya. Adapun kesulitan mempunyai banyak waktu dalam menemani
yang dihadapi orang tua dalam mengajari anak anak belajar maupun menemani anak dalam
ketika belajar yaitu kurangnya anak dalam kesehariannya, karena kesibukan orangtua
memahami maupun menerima materi pelajaran yang bekerja seharian sehingga tidak dapat
yang disampaikan oleh guru yang untuk selalu menemani atau mendampingi
menyebabkan orang tua juga ikut kembali anak dalam belajarnya. Waktu yang diberikan
mempelajari materi materi belajar anak di orang tua seperti mengajari anak dalam
sekolah agar dapat membantu memahami dan kesulitan anak belajar ketika mendapatkan pr
mengatasi kesulitan belajar yang sedang anak dari sekolah dan juga mengawasi anak ketika
alami. belajar meskipun tidak setiap hari dilakukan.
………………………………………………………………………………………………………
Jurnal Inovasi Penelitian ISSN 2722-9475 (Cetak)
ISSN 2722-9467 (Online)
Vol. 2 No.4 September 2021 1219
……………………………………………………………………………………………………...
Hal itu dikarenakan orang tua yang bekerja PENUTUP
tidak mempunyai waktu yang banyak dalam Kesimpulan
menemani anak. Orang tua yang lelah bekerja Peran orang tua dalam memotivasi belajar
seharian hanya mempunyai waktu dalam anak skolah dasar di desa Wonorejo Jepara
mendampingi anak belajar dimalam hari dan ialah termasuk kategori cukup maksimal
hal itu membuat anak menjadi kurang waktu meskipun terdapat kesulitan yang orang tua
bersama orang tua dan kurang terkontrol alami dalam memotivasi belajar anak. Maka
belajarnya. peneliti akan memberikan kesimpulan sebagai
Dari hasil wawancara dan observasi berikut:
peran orang tua dalam memotivasi belajar 1. Sebagai pendidik, pendorong, fasilitator
anak yang ada diatas, hal itu juga diperkuat dan pembimbing para orang tua di desa
dari wawancara bersama anak yang hasilnya Wonorejo Jepara telah mengerti perannya
juga sama dengan apa yang dilakukan orang akan tetapi belum dilaksanakan dengan
tua dalam membuat anaknya menjadi baik. karena masih terdaat kurangngnya
termotivasi dalam belajar. Terdapat anak yang motivasi pada anak, perhatian dan waktu
motivasinya tinggi, sedang, dan rendah. yang dimiliki orang tua masih tebatas
Adapun secara menyeluruh faktor yang serta orang tua memberikan motivasi pada
mempengaruhi tingkat kesulitan orang tua anak hanya dengan pemberian nasihat
dalam membimbing anak sekolah dasar di serta dalam bentuk pembiayaan.
Desa Wonorejo Jepara dapat dikatakan benar 2. Terdapat faktor kesulitan para orang tua di
adanya dikarenakan dalam membimbing anak desa Wonorejo Jepara yang merasa
waktu yang orang tua berikan kepada anaknya kesulitan dalam membimbing anaknya
masih kurang, orang tua mempunyai kesulitan dikarenakan dalam membimbing anak
tersendiri dalam mengajari anak disebabkan orang tua meberikan waktunya kepada
latar belakang pendidikan orang tua yang tidak anak masih kurang, latar belakang
dapat membantu kesulitan belajar anak, dan pendidikan orang tua menjadi kesulitan
juga kebutuhan anak yang semakin banyak tersendiri sehingga tidak dapat membantu
tidak semua orang tua dapat memenuhi secara maksimal kesulitan belajar yang
fasilitas belajar anak yang terkandala oleh anak alami saat belajar, dan tidak semua
faktor tingkat ekonomi. orang tua dapat memenuhi fasilitas belajar
Dikatakan motivasi tinggi apabila anak anak yang semakin banyak yang
itu mempunyai keingintahuan yang besar dan terkandala oleh faktor tingkat ekonomi.
bersungguh-sungguh, jika rasa ingin tau anak Sehingga dari permasalahan diatas dapat
hanya biasa-biasa saja bisa dikatakan anak itu diketahui jika terdapat beberapa anak yang
mempunyai motivasi yang sedang, berbeda kurang termotivasi dari kurangnya peran orang
dengan anak yang motivasinya rendah lebih tua yang tidak dilaksanakan sepenuhnya.
cenderung malas dalam melakukan kegiatan
dan tidak peduli. Hal itu dapat terjadi karena DAFTAR PUSTAKA
adanya faktor internal dan eksternal dan [1] Lestari, Sri, 2012, Psikologi Keluarga.
bagaimana cara orang tua dalam melakukan Jakarta: Kencana Preanada MediaGroup.
perannya sebagi orang tua yang berjalan secara [2] Afandi, Rifki, 2015, Pengembangan
maksimal atau kurang maksimal untuk Media Pembelajaran Permainan Ular
anaknya. Tangga Untuk Meningkatkan Motivasi
Belajar Siswa Dan Hasil Belajar IPS Di
Sekolah Dasar, Jurnal Inovasi
Pembelajaran, vol 1 (1), hal 77 - 79.

……………………………………………………………………………………………………...
ISSN 2722-9475 (Cetak) Jurnal Inovasi Penelitian
ISSN 2722-9467 (Online)
1220 Vol. 2 No.4 September 2021
………………………………………………………………………………………………………
[3] Rumbewas, Selfia S dkk, 2018, Peran [14] Sugiyono. 2013. Metode Penelitian
Orang Tua Dalam Meningkatkan Motivasi Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
Belajar Peserta didik di Sd Negeri Saribi, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Jurnal EduMatSains, vol 2 (2), hal 201- [15] Cholifah dkk. 2016. Pengaruh Latar
212. Belakang Tingkat Pendidikan Orangtua
[4] Soekamto, S. 2007. Sosiologi Suatu dan Gaya Belajar terhadap Hasil Belajar
Pengantar. Jakarta: Rajawali Pers. Siswa Pada Kelas IV SDN Kecamatan
[5] Indah Pratiwi. 2010. Perilaku Prososial Sanawetan Kota Blitar. Jurnal
ditinjau dari empati dan kematangan Pendidikan, 1 (3), 486-491.
emosi. Jurnal Psikologi . vol 1, no 1.
Kudus: Universitas Muria Kudus.
[6] Hadi, Abdul. 2016. Nilai nilai Pendidikan
Keluarga dalam UU No.23 Tahun 2002
Tentang Perlindungan Anak. Jurnal An-
Nisa, 11 (2), 101-121.
[7] Fitroturrohman, Melida dkk. 2019.
Hubungan Peran Orang Tua dengan
Prestasi Belajar Siswa Kelas Tinggi SDN
Kedung 01 Jepara. Journal of Primary
and Children’s Education, 2 (2), 27.
[8] Nirwana, Ade Benih. 2011. Psikologi
Ibu,Bayi, dan Anak. Yogyakarta: Nuha
Medika.
[9] Valeza, Alsi Rizka. 2017. Peran Orang Tua
dalam Meningkatkan Prestasi Anak di
Perum Tanjung Raya Permai Kelurahan
Pematang Wangi Kecamatan Tanjung
Senang Bandar Lampung. Lampung:
Jurusan Bimbingan dan Konseling Islam
UIN Raden Intan Lampung.
[10] Kompri. 2018. Motivasi Pembelajaran
Perspektif Guru dan Siswa. Bandung:
PT Remaja Rosdakarya.
[11] Hamalik, Oemar, 2007, Psikologi Belajar
dan Mengajar, Bandung: Sinar Baru
Algesindo.
[12] Arifin, Zaenal. 2014. Penelitian
Pendidikan, Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
[13] Badria, lailatul Irani dkk. 2018. Pengaruh
Orang Tua dan Kesiapan Belajar
Terhadap Prestasi Belajar Ipa. Jurnal
Pendidkan Ipa, 8 (1), 20-25.

………………………………………………………………………………………………………
Jurnal Inovasi Penelitian ISSN 2722-9475 (Cetak)
ISSN 2722-9467 (Online)

Anda mungkin juga menyukai