Anda di halaman 1dari 22

MODUL PENERAPAN SOCIAL EMOTIONAL LEARNING (SEL)

DALAM LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING


(Modul ini disusun untuk memenuhi Ujian Tengah Semester mata kuliah Pembelajaran Sosial
Emosional)

Disusun Oleh :
Ball Qiss Ayuni
2218163206

PENDIDIKAN PROFESI GURU


BIMBINGAN DAN KONSELING
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN YOGYAKARTA
2022
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum, Wr. Wb
Alhamdulillah, puji syukur, senantiasa penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala
nikmat dan karunia yang telah Allah SWT berikan, sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini meskipun masih banyak kekurangan. Shalawat serta salam semoga tetap
tercurahkan kepada ushwah kita, Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat, beserta para
pengikutnya hingga akhir zaman.
Pada kesempatan ini, penulis menyampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah
memberikan bantuan, arahan dan dorongan selama penulis menyelesaikan modul ini, oleh
karena itu penulis menyampaikan terimakasih kepada:
1. Dr. Trikinasih Handayani, M.Si selaku ketua program studi PPG.
2. Drs. Purwadi, M.Si., Ph.D selaku dosen pengampu mata kuliah Pembelajaran Sosial
Emosional.
3. Siti Muyana, M.Pd selaku dosen pengampu mata kuliah Pembelajaran Sosial
Emosional.
4. Teman-teman kelas BK-D PPG Prajabatan Gelombang 2 Universitas Ahmad Dahlan.
5. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu, yang selalu memberikan
motivasi serta dorongan untuk dapat menyelesaikan modul ini.
Sadar fitrah manusia sebagai insan Allah SWT, penulis menyampaikan permohonan maaf
kepada semua pihak atas segala kekhilafan dan kekeliruan penulis pada saat penyusunan
modul ini. Penulis ucapkan terimakasih atas bantuan yang telah diberikan kepada penulis,
hanya Allah SWT yang dapat membalas semuanya. Penulis berharap semoga karya sederhana
ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Wassalamualaikum, Wr. Wb.

Yogyakarta, Juli 2023


Penulis

Ball Qiss Ayuni, S.Pd


DAFTAR ISI

Halaman Sampul i
Kata Pengantar ii
Daftar Isi iii
Peta Konsep iv
BAB I 1
A. Latar Belakang 1
B. Bentuk Media 2
C. Tujuan Layanan 2
D. Sasaran Penggunaan Modul 2
E. Petunjuk Penggunaan Modul 2
BAB II4
A. Deskripsi Kegiatan 4
B. Pelaksanaan Layanan 4
C. Materi Layanan 5
D. Instrumen Penilaian 6
1. Evaluasi Proses 6
2. Evaluasi Hasil 6
Lampiran 7
Daftar Pustaka16
Profil Penulis 17
PETA KONSEP
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Siswa adalah salah satu bagian terpenting dalam pendidikan. Melalui lembaga
pendidikan, siswa akan diberikan pengajaran serta latihan yang bertujuan untuk
mengembangkan potensi yang dimiliki oleh siswa secara optimal. Pada dasarnya setiap
manusia memiliki potensi yang dibawanya sejak lahir, hanya saja potensi tersebut perlu untuk
dikembangkan. Pengembangan potensi tersebut dilakukan secara sadar, terencana serta
berkesinambungan guna mencapai tujuan yang diharapkan. Salah satu potensi yang penting
untuk dikembangkan dalam diri siswa adalah aspek kognitif. Perkembangan aspek kognitif
adalah perkembangan aspek yang berkaitan dengan pengetahuan dalam diri siswa. Aspek
kognitif berkaitan dengan proses berpikir dalam diri siswa. Hal ini sejalan dengan pendapat
Desmita yang menjelaskan bahwa perkembangan kognitif adalah salah satu aspek
perkembangan peserta didik yang berkaitan dengan pengertian (pengetahuan), yaitu semua
proses psikologis yang berkaitan dengan bagaimana individu mempelajari dan memikirkan
lingkungannya. Perkembangan kognitif yang terjadi dalam diri setiap siswa akan berbeda-
beda, hal ini dikarenakan potensi yang dimiliki oleh setiap siswa juga berbeda-beda. Apabila
proses perkembangan kognitif dalam diri siswa terjadi
Berpikir kritis sangatlah penting, meskipun tidak semua masalah bisa diselesaikan
melalui berpikir kritis. Berpikir kritis merupakan pola berpikir melalui penalaran dengan
menggunakan kaidah-kaidah yang baku Siswa yang memiliki kecenderungan untuk dapat
berpikir secara kritis, maka akan sangat membantunya ketika menghadapi sebuah
permasalahan, namun bagi siswa yang tidak memiliki kecenderungan untuk berpikir secara
kritis, maka siswa tersebut sulit dalam menghadapi sebuah permasalahan. Berpikir kritis juga
diperlukan untuk melakukan refleksi diri. Seorang guru BK dalam membantu siswa untuk
dapat berpikir kritis adalah dengan mengetahui disposisi atau sikap yang menjadi syarat untuk
dapat berpikir secara kritis. Salah satu sikap yang harus dimiliki oleh seseorang untuk dapat
berpikir secara kritis adalah sikap empati. Sebagaimana dijelaskan oleh Paul dan Elder bahwa
sikap yang harus dimiliki oleh pemikir kritis antara lain adalah tidak memihak dalam berpikir,
rendah hati, keberanian berpikir, empati, integritas intelektual, ketekunan, percaya diri dalam
berpikir serta kemandirian intelektual.
Modul berikut ini dibuat untuk bisa memberikan pemahaman kepada para
pembaca untuk dapat memahami mengenai pembelajaran sosial emosional yang
berkaitan dengan layanan bimbingan dan konseling terutama pada layanan bimbingan
klasikal supaya lebih mudah untuk diterima oleh pembaca.

B. Bentuk Media
Media merupakan salah satu penunjang dalam proses pemberian layanan
konseling di saat melaksanakan layanan bimbingan klasikal. Berhasil dan tidaknya
proses layanan. Menurut Kusnadi (2017) Media dalam pembelajaran memiliki fungsi
sebagai alat bantu untuk memperjelas pesan yang disampaikan guru. Media juga
berfungsi untuk pembelajaran individual dimana kedudukan media sepenuhnya
melayani kebutuhan belajar peserta didik (pola bermedia).
Dalam bimbingan dan konseling penggunaan media layanan juga bertujuan
untuk membantu peserta didik memahami materi yang disampaikan oleh guru BK.
Sehingga layanan bahan dalam pengetahuan maupun sikap dalam kehidupan sehari-
hari. Media yang yang diberikan mampu mencapai tujuan layanan dan mampu
menunjukan adanya perudigunakan pada layanan bimbingan dan konseling saat ini,
sudah mulai mengikuti perkembangan zaman. Dimana guru BK dituntut dapat
memahami teknologi sehingga dapat menciptakan media pemberian layanan yang
kreatif dan inovatif. Sehingga dapat menarik minat peserta didik.
Media layanan yang digunakan oleh guru BK saat ini sangat beragam, mualai
dengan menggunakan media visual,audio maupun visual audio. Seiring
perkembangan zaman, media terus berkembang menjadi lebih efisien dan menarik
untuk ditampilkan pada peserta didik. Saat ini ada banyak media yang menarik untuk
diberikan pada peserta didik, antara lain media video, poster, infografis, podcast, mind
maping, game, role palying, komik, dan media lainnya sesuai dengan topik yang akan
diberikan pada proses layanan. Sebagai calon guru BK yang profesional sebaiknya
kita dapat menggunakan media BK yang semenarik mungkin untuk digunakan dalam
layanan BK.
C. Tujuan
Tujuan penusunan modul penerapan pembelajaran sosial emosional dalam layanan
bimbingan dan konseling antara lain:
1. Membantu guru BK dalam merancang layanan bimbingan dan konseling sesuai
dengan kebutuhan dan karakteristik peserta didik.
2. Membantu guru BK dalam melaksanakan layanan bimbingan dan konseling
berbasis pembelajaran sosial emosional
3. Membantu guru BK dalam menerapkan layanan yang kreatif,inovatif dan sesuai
dengan perkembangan zaman
4. Membantu peserta didik dalam menumbuhkan dan mengembangkan keterampilan
sosial emosional.
D. Sasaran Pengguna Modul
Sasaran dari penggunaan modul ini ditujukan bagi guru BK dalam memberikan
layanan bimbingan dan konseling agar dapat membantu dalam perencanaan,
penerapan, dan evaluasi layanan bimbingan dan konseling di sekolah yang berbasis
dengan pembelajaran sosial emosional.
E. Petunjuk Penggunaan Modul
Petunjuk penggunaan modul ini untuk memperoleh pemahaman secara maksimal
mengenai modul penerapan pembelajaran sosial emosional dalam pelaksanaan
layanan bimbingan dan konseling, maka langkah yang dapat dilakukan antara lain:

Petunjuk penggunaan bagi guru :

a. Membantu peserta didik dalam merencanakan dalam proses pemberian


layanan bimbingan dan konseling khususnya berpikir kritis
b. Membimbing peserta didik dalam memahami konsep,analisis dan
mengaplikasikan materi dari modul layanan bimbingan dan konseling
c. Mengorganisasikan kegiatan belajar secara berkelompok maupun secara
individu.
BAB II
KEGIATAN LAYANAN

A. Deskripsi Kegiatan
Berdasarkan pada masalah yang marak saat ini di instansi pendidikan maka
tema yang diangkat dalam modul ini adalah mengenai keterampilan berpikir kritis.
Guru BK dapat memberikan suatu layanan yang dapat memberikan pemahaman
kepada peserta didik mengenai keterampilan berpikir kritis, sehingga metode
bimbingan kelompok sesuai sebagai pemberian penguatan pada peserta didik
khususnya para Guru BK di instansi sekolah. Dipilihnya layanan bimbingan
kelompok dilakukan agar peserta didik memiliki pemahaman dan mampu
memiliki ketrampilan berpikir kritis. Pelaksanaan layanan dasar dilakukan dengan
memafaatkan model problem based learning (PBL). diharapkan peserta didik
mampu mendiskusikan serta mencermati dan memahami seperti apa dampak
bullying bagi diri sendiri dan orang lain. Degan menggunakan model layanan PBL
ini peserta didik diminta lebih aktif untuk mencari kasus yang ada di kehidupan
sehari-hari sebagai bahan referensi peserta didik dalam berdiskusi bersama
anggota kelompok mengenai topik bullying. Model strategi PBL ini juga
merupakan wujud dari penerapan pembelajaran Sosial Emosional dalam
bimbingan dan konseling. Adapun yang termasuk pembelajaran sosial emosional
yang tercantum dalam modul ini adalah :

B. Pelaksanaan Layanan
TAHAP AWAL :
1. Mengucapkan salam dan mengajak berdoa sebelum kegiatan
dimulai.
2. Menanyakan kegiatan sebelumnya dan kesehatan atau kondisi
peserta didik.
3. Melakukan presensi dan mengapresiasikan kehadiran.
4. Membina hubungan baik dengan peserta didik sertra membuat
suasana kegiatan menjadi semangat dengan diawali ice breaking.
(lebih bagus berkaitan dengan bullying).
5. Guru menyampaikan tujuan layana layanan klasikal
6. Melakukan assessment awal.
1. Melakukan Assesment Diagnostik Non Kognitif yakni angket terbuka
(Lampiran 2: LKPD Individu-Rencana Tindakan)
2. Guru menyampaikan langkah-langkah kegiatan dan cakupan materi layanan.

TAHAP INTI :
a. Pengalaman Konkrit
Guru BK menggali pengalaman peserta didik mengenai cara belajar yang efektif
yang sesuai dengan kondisinya masing-masing

b. Observasi
Guru BK mengobservasi atau mencermati pengalaman-pengalaman peserta didik
mengenai cara-cara belajar yang dipilih agar prestasinya meningkat

c. Refleksi analitik inti dan diri


Guru BK memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk merefleksikan
pengalaman dalam upaya memaksimalkan belajar yang efektif dan efesien

d. Konseptualisasi
Peserta didik mendapatkan konsep mengenai upaya mencari Pemahaman berfikir
kritis dengan membuat cerita efektif yang cocok dengan dirinya dan
mengembangkannya dalam kehidupan sehari-hari

e. Rencana tindakan
Peserta didik dapat mengembangkan upaya/aktivitas nyata dalam bentuk rencana
kegiatan untuk menerapkan belajar yang efektif dalam upaya meningkatkan
kemampuan berpikir kritis

TAHAP PENUTUP :

1. Guru BK mengajak peserta didik membuat kesimpulan dan refleksi atas


kegiatan yang telah dilakukan.
2. Guru BK mengajak peserta didik untuk selalu menerapkan keterampilan
berpikir kritis
3. Guru BK meminta untuk mengikuti yel-yel
4. Guru menutup kegiatan dengan mengajak peserta didik bersyukur,berdoa dan
mengucap salam.

C. Materi Layanan
Materi yang dipilih dalam topik layanan yaitu mengenai perilaku bullying dimana
materi yang disampaikan antara lain:
 Pengertian
 Bagaimana memupuk keterampilan berpikir kritis
 Tips dan trik menjadi siswa yang rasional dan peka terhadap sesama
D. Instrumen Penilian
1. Evaluasi Hasil

Penilian pada evaluasi hasil dilakukan dengan memberikan lembar evaluasi hasil
untuk mengetahui undestanding, comfortabel, action peserta didik

2. Evaluasi proses

Penilaian pada evaluasi proses dilakukan dengan melihat antusiasme peserta didik,
kesesuaian program, ketersediaan sarana dan prasarana.
BAB III
LAMPIRAN

PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA


DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA
SMP NEGERI 5 YOGYAKARTA
Alamat : Jalan Wardani 1 Yogyakarta 55224, Telp. (0274) 512169, Fax. (0274) 551869
Website: http://smpn5yogyakarta.sch.id E-mail: smpn5yogya@yahoo.com

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN


BIMBINGAN DAN KONSELING INSPIRATIF
TAHUN AJARAN 2022-2023

1. SPESIFIKASI
Topik Layanan Pentingnya Keterampilan berfikir kritis
Komponen Layanan Layanan Dasar Bimbingan Kelompok

Bidang Bimbingan Belajar

Kelas/Semester 7/2

Alokasi Waktu 2 Jam Pembelajaran ( 2 x 40 menit )

Strategi Layanan Bimbingan Kelompok

Metode/ teknik Ekspresive Writing


 Kreatif
Penguatan PPP  Bernalar Kritis
 Mandiri
Aspek Layanan 4. Kematangan Intelektual
1. Siswa mampu menyimpulkan definisi berpikir kritis dengan
benar (C5)
2. Siswa dapat meyakini pentingnya ketrampilan berpikir kritis setelah
mengikuti layanan (A3)
Capaian Layanan
3. Siswa mampu melatih diri dalam keterampilan berpikir kritis dengan
baik (C4)
4. Siswa mampu memberi argumentasi dalam pemecahan
masalah dengan berpikir kritis (C5)

2. TUJUAN
Pengenalan: Menganalisis alternatif pengambilan keputusan dan
pengentasan masalah menggunakan konsep-konsep ilmu
pengetahuan dan perilaku belajar
Akomodasi: Memadukan keragaman alternatif pengambilan
keputusan dan pengentasan masalah menggunakan konsep-konsep
Tujuan Umum
ilmu pengetahuan dan perilaku belajar
Tindakan: Mengembangkan alternatif pengambilan keputusan dan
pengentasan masalah berdasarkan pengalaman pada saat
menggunakan konsep-konsep ilmu pengetahuan dan perilaku
belajar.

1. Peserta didik mengetahui dan mengenali cara-cara belajar yang


efektif dan efesien
Tujuan Khusus 2. Peserta didik dapat mengidentifikasi cara-cara belajar yang
sesuai dengan kondisinya masing-masing
3. Peserta didik dapat membuat rencana aksi dalam menerapkan
cara belaja yang efektif dan efesien untuk dirinya
Tumanggor, Mike. 2021. Berfikir Kritis : Cara jitu menghadapi
tantangan pembelajaran abad 21. (n.d.). (n.p.): Gracias Logis Kreatif.

Susilawati, E., Agustinasari, A., Samsudin, A., & Siahaan, P. (2020).


Analisis Tingkat Keterampilan Berpikir Kritis Siswa SMA. Jurnal
Materi Layanan Pendidikan Fisika Dan Teknologi, 6(1), 11-16.

Subekti, Lilik. 2018. Panduan Bimbingan Kelompok Berfikir Kritis Model


PBL. Banyuwangi: Rumah Cahaya.

1. Anita. Marissa. ( 2019, Juli 23). On Marissa’s Mind : Berpikir Kritis.


“Youtube” https://youtu.be/qJE6HNhldXo
3. KEGIATAN
Tahap Inti f. Pengalaman Konkrit
Guru BK menggali pengalaman peserta didik mengenai cara belajar yang efektif
yang sesuai dengan kondisinya masing-masing
g. Observasi
Guru BK mengobservasi atau mencermati pengalaman-pengalaman peserta didik
mengenai cara-cara belajar yang dipilih agar prestasinya meningkat
h. Refleksi analitik inti dan diri
Guru BK memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk merefleksikan
pengalaman dalam upaya memaksimalkan belajar yang efektif dan efesien
i. Konseptualisasi
Peserta didik mendapatkan konsep mengenai upaya mencari Pemahaman berfikir
kritis dengan membuat cerita efektif yang cocok dengan dirinya dan
mengembangkannya dalam kehidupan sehari-hari
j. Rencana tindakan
Peserta didik dapat mengembangkan upaya/aktivitas nyata dalam bentuk rencana
kegiatan untuk menerapkan belajar yang efektif dalam upaya meningkatkan
kemampuan berpikir kritis

4. PENILAIAN
Penilaian Proses Keaktifan peserta didik dalam proses layanan Bimbingan dan Konseling

● Understanding: Pemahaman peserta didik terhadap materi pemahaman


diri
● Comfort: Setelah pelaksanaan layanan bimbingan kelompok peserta didik
Penilaian Hasil mengungkapkan bagaimana perasaan anggota kelompok selama mengikuti
kegiatan bimbingan klasikal.
● Action: Rencana tindakan yang akan diambil peserta didik setelah
menerima layanan ini.

Lampiran:

1. Materi Layanan
2. Lembar Kerja
3. Media Board Game (Cerita Dadu)
4. Evaluasi Proses (Pedoman Observasi)
5. Evaluasi Hasil (Angket)
Lampiran 3. Evaluasi Proses

PEDOMAN OBSERVASI

Identitas:

Nama Peserta Didik


Kelas/No. Absen

Petunjuk:
Berilah tanda centang (√) pada kolom skor sesuai dengan hasil penilaian Anda
Skor 4 : Sangat baik
Skor 3 : Baik
Skor 2 : Cukup baik
Skor 1 : Kurang baik

Skor
No. Pernyataan
1 2 3 4
1. Peserta didik terlibat aktif dalam kegiatan
2. Peserta didik antusias dalam mengikuti kegiatan
3. Peserta didik kreatif
4. Peserta didik saling menghargai
Peserta didik saling mengeluarkan/menyampaikan
5.
pendapat
Peserta didik berargumentasi mempertahankan pendapat
6.
masing-masing
7. Layanan terselenggara dengan menyenangkan
8. Layanan sesuai dengan alokasi waktu
Jumlah
Total Skor :

Keterangan:
1. Skor minimal yang dicapai adalah 1 x 8 = 8, dan skor tertinggi adalah 4 x 8 = 32
2. Kategori hasil:
a. Sangat Baik : 25 - 32
b. Baik : 17 - 24
c. Cukup : 9 - 16
d. Kurang :0-8

Catatan Guru:
Lampiran 4. Evaluasi Hasil

EVALUASI HASIL

Identitas:

Nama Peserta Didik


Kelas/No. Absen

Petunjuk:
Berilah tanda centang (√) pada kolom skor sesuai dengan hasil penilaian Anda
Skor 4 : Sangat baik
Skor 3 : Baik
Skor 2 : Cukup baik
Skor 1 : Kurang baik

Skor
No Pernyataan
1 2 3 4
Saya merasa senang menerima materi layanan BK tentang
1.
pentingnya keterampilan berpikir kritis
Saya memahami dengan baik tentang materi Pentingnya berfikir
2.
kritis
Saya memperoleh banyak pengetahuan dan informasi tentang
3.
Cara-cara belajar yang efektif dan efesien
Setelah menerima materi Pentingnya berfikir kritis, timbul
4. kesadaran saya bahwa penting sekali mengetahui cara-cara
belajar yang efektif sesuai kondisi masing-masing
Saya memiliki keyakinan diri akan lebih meningkat prestasinya,
5. apabila saya mampu menerapkan keterampilan berpikir kritis
dalam kehidupan sehari-hari
Setelah menerima materi Pentingnya berfikir kritis, saya
menyadari bahwa saya memiliki kemampuan untuk mengatur
6. diri dalam belajar secara efektif dan dapat yang dapat
dikembangkan secara maksimal sehingga saya bisa lebih
berprestasi
Jumlah
Total Skor :

Keterangan:
1. Skor minimal yang dicapai adalah 1 x 6 = 6, dan skor tertinggi adalah 4 x 6 = 24
2. Kategori hasil:
a. Sangat Baik : 19 - 24
b. Baik : 13 - 18
c. Cukup : 7 - 12
d. Kurang :0-6
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA
BAB V
PROFIL PENULIS (MAHASISWA DAN DOSEN)

Profil Penulis

Ball Qiss Ayuni, lahir di Kota Salatiga pada 29


Juni 2000 dan sekarang menetap di Yogyakarta.
Menyelesaikan pendidikan dasar di SD Negeri
Barukan 02 Kabupaten Semarang pada tahun
dan melanjutkan pendidikan di SMP Negeri 07
Salatiga dan SMK Negeri 2 Salatiga. Sekarang,
menempuh pendidikan tinggi di di Universitas
Tanjungpura Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan , dan mengambil Profesi Pendidikan
Guru pada bidang Bimbingan dan Konseling.
Pengalaman organisasi di kampus sebagai Ketua
Umum Himpunan Mahasiswa Bimbingan dan
Konseling.
Profil Dosen

Drs. Purwadi, M.Si., Ph.D merupakan Dosen mata


kuliah Pembelajaran Sosial Emosional di salah satu
kelas Program Profesi Guru di Universitas Ahmad
Dahlan. Beliau merupakan dosen aktif yang telah
mengajar sejak tahun 2002. Beliau pernah
menempuh pendidikan jenjang S1 di Universitas
Sebelas Maret pada 1982, jenjang S2 di Universitas
Padjajaran pada 2000, dan jenjang S3 di Universiti
Sains Malaysia pada 2017.

Siti Muyana, S.Pd., M.Pd. merupakan Dosen


mata kuliah Pembelajaran Sosial Emosional di salah
satu kelas Program Profesi Guru di Universitas
Ahmad Dahlan. Beliau merupakan dosen aktif yang
telah mengajar sejak tahun 2016. Beliau pernah
menempuh pendidikan jenjang S1 di Universitas
Ahmad Dahlan pada 2013 dan jejang pendidikan S2
di Universitas Negeri Padang pada 2016.

Anda mungkin juga menyukai