Anda di halaman 1dari 18

“TEKNIK PERUMUSAN KOMPETENSI DAN

PENYUSUNAN INDIKATOR”

Chairunnisah Riyanti ( 1104618003 )


Diaz Keumala Hayati ( 1104618028 )
Helmia ( 1104618067 )
Novia Okta Anggraini ( 1104618011 )
Standar Kompetensi

Standar Kompetensi mata pelajaran adalah deskripsi pengetahuan, keterampilan,


dan sikap yang harus dikuasai setelah siswa mempelajari mata pelajaran tertentu pada
jenjang pendidikan tertentu pula.

Menurut Abdul Majid Standar kompetensi


merupakan kerangka yang menjelaskan dasar
pengembangan program pembelajaran yang
terstruktur.
Pengertian Kompetensi Dasar

Kompetensi Dasar adalah pengetahuan, keterampilan dan sikap minimal


yang harus dicapai oleh siswa untuk menunjukkan bahwa siswa telah
menguasai standar kompetensi yang telah ditetapkan,
Teknik Perumusan Kompetensi Dasar Pembelajaran
• Adapun dalam mengkaji Kompetensi dasar mata pelajaran sebagaimana yang tercantum pada standar isi
dilakukan dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
1. Urutan berdasarkan hierarki konsep disiplin ilmu dan/ atau tingkat kesulitan materi, tidak harus selalu sesuai
dengan urutan yang ada distandar isi.
2. Keterkaitan antara standar kompetensi dan kompetensi dasar dalam mata pelajaran.
3. Pada dasarnya rumusan kompetensi dasar itu ada yang operasional maupun yang tidak operasional karena
setiap kata kerja tindakan yang berada pada kelompok pemahaman dan juga pengetahuan yang tidak bisa
digunakan untuk rumusan kompetensi dasar.

Langkah-langkah untuk menyusun kompetensi dasar adalah sebagai berikut:

1. Menjabarkan Kompetensi yang dimaksud, dengan bertanya : “kemampuan apa saja yang harus dimiliki siswa
agar standar kompetensi dapat dicapai?” jawaban dari pertanyaan tersebut kemudian didaftar baik yang
menyangkut pengetahuan, sikap dan keterampilan.
2. Tulislah rumusan Kompetensi Dasarnya.
Prinsip-prinsip yang harus diperhatikan dalam merumuskan KD
diantaranya antara lain:
1. Meluas, artinya peserta didik memperoleh kesempatan yang luas untuk mengembangkan
pengalaman tentang pengetahuan, keterampilan, sikap, nilai yang berkaitan pada saat
pembelajaran berlangsung.
2. Seimbang, artinya dimana setiap peserta Kompetensi perlu dapat dicapai melalui alokasi
waktu yang cukup untuk pembelajaran yang efektif.
3. Relevan, maksudnya adalah dimana setiap Kompetensi terkait dengan penyiapan peserta
didik untuk meningkatkan mutu kehidupan melalui kesempatan pengalaman.
4. Perbedaan, merupakan upaya pelayanan individual dimana peserta didik perlu memahami
apa yang perlu untuk dipelajari, bagaimana berfikir, bagaimana berbuat untuk
mengembangkan Kompetensi serta kebutuhan individu masing-masing. (yulaewati
2004:20).
Adapun Syarat yang harus dipenuhi untuk dapat merumuskan KD yang baik
adalah sebagai berikut :
1. Rumusan tujuan yang dibuat harus berpusat pada siswa, mengacu kepada perubahan tingkah
laku subjek pembelajaran yaitu siswa sebagai peserta didik.
2. Rumusan KD harus mencerminkan tingkah laku operasional yaitu tingkah laku yang dapat
diamati dan diukur yang dirumuskan dengan menggunakan kata-kata operadional.
3. Rumusan KD harus berisikan makna dari pokok bahasan atau materi pokok yang akan
diajarkan pada saat kegiatan belajar mengajar ).
Indikator
Indikator merupakan penanda pencapaian KD yang ditandai oleh perubahan
perilaku yang dapat diukur yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
Indikator dikembangkan sesuai dengan karakteristik peserta didik, mata pelajaran,
satuan pendidikan, potensi daerah dan dirumuskan dalam kata kerja operasional yang
terukur dan/atau dapat diobservasi.
Menurut Depag indikator
adalah wujud dari
Menurut E Mulyasa indikator kompetensi dasar yang
merupakan penjabaran dari lebih spesifik.
kompetensi dasar yang
menunjukkan tanda-tanda
perbuatan dan respon yang
dilakukan atau ditampilkan oleh
peserta didik.
Menurut Darwin Syah indikator
pembelajaran adalah karakteristik, cirri-
ciri, tanda-tanda perbuatan atau respon
yang dilakuakan oleh siswa, untuk
menunjukkan bahwa siswa telah memiliki
kompetensi dasar tertentu.
Jadi, indikator adalah merupakan kompetensi dasar
secara spesifisik yang dapat dijadikan untuk menilai
ketercapaian hasil pembelajaran dan juga dijadikan tolak
ukur sejauh mana penguasaan siswa terhadap suatu pokok
bahasan atau mata pelajaran tertentu.
Kata-kata Operasional yang Dijabarkan Dalam Membuat Indikator:
A. Kognitif Meliputi:
1) Knowledge (pengetahuan) yaitu, menyebutkan, menuliskan, menyatakan, mengurutkan, mengidentifikasi,
mendefinisikan, mencocokkan, memberi nama, memberi leber, dan melukiskan.

2) Comprehension (pemahaman) yaitu, menerjemahkan, mengubah, menggeneralisasikan, menguraikan,


menuliskan kembali, merangkum, membedakan, mempertahankan, menyimpulkan, mengemukakan
pendapat, dan menjelaskan.

3) Application (penerapan) yaitu, mengoperasikan, menghasilkan, mengatasi, mengubah, menggunakan,


menunjukkan, mempersiapkan, dan menghitung. Analysisi (analisis) yaitu, menguraikan, membagi-bagi,
memilih dan membedakan.

4) Syntnesis (sintesisi) yaitu, merancang, merumuskan, mengorganisasikan, menerapkan, memadukan, dan


merencanakan.

5) Evaluation (evaluasi) yaitu, mengkritisi, menafsirkan dan memberikan evaluasi.


B. Efektif meliputi:
1) Receiving (penerimaan) yaitu mempercayai, memilih, mengikuti, bertanya, dan mengalokasikan.

2) Responding (menanggapi) yaitu, konfirmasi, menjawab, membaca, membantu, melaksanakan,


melaporkan, dan menampilkan.

3) Valuing (penanaman nilai) yaitu, menginisiasi, mengundang, melibatkan, mengusulkan, dan


melakukan.

4) Organization (pengorganisasian) yaitu, menverivikasi, menyusun, menyatukan, menghubungkan dan


mempengaruhi.

5) Characterization (karakterisasi) yaitu menggunakan nilai-nilai sebagai pandangan hidup,


mempertahankan nilai-nilai yang sudah diyakini.
C. Psikomotorik atau Gerak jiwa meliputi:
1) Observing (pengamatan) yaitu mengamati proses, memperhatikan pada tahap-tahap sebuah
perbuatan, memberi perhatian pada sebuah artikulasi.

2) Initation (peniruan) yaitu melatih, mengubah, membongkar sebuah struktur, membangun kembali
struktur dan menggunakan sebuah model.

3) Practicing (pembiasaan) yaitu membiasakan perilaku yang sudah dibentuknya, mengontrol kebiasaan
agar tetap konsisten.

4) Adapting (penyesuaian) yaitu menyesuaikan model, mengembangkan model, dan menerapkan


model.
Teknik Penyusunan Indikator

 Sebelum melakukan penyusunan indicator,


maka harus diperhatikan terlebih dahulu
komponen-komponen sebagai berikut :
1. Indikator merupakan penjabaran dari KD yang
menunjukkan tanda-tanda, perbuatan atau respon
yang dilakukan atau ditampilkan oleh peserta didik.

2. Rumusan indicator menggunakan kerja operasional


yang terukur atau dapat diobservasi.

3. Indikator digunakan sebagai bahan dasar untuk


menyusun alat penilaian.
Perumusan Indikator

1. Setiap KD dikembangkan sekurang-kurangnya menjadi dua


indikator.
2. Keseluruhan indikator memenuhi tuntutan kompetensi yang
tertuang dalam kata kerja yang digunakan dalam SK dan KD.
3. Indikator harus mencapai tingkat kompetensi minimal KD dan
dapat dikembangkan melebihi kompetensi minimal sesuai dengan
potensi dan kebutuhan peserta didik.
4. Indikator yang dikembangkan harus menggambarkan hirarki
kompetensi.
5. Rumusan indikator sekurang-kurangnya mencakup dua aspek,
yaitu tingkat kompetensi dan materi pembelajaran.
6. Indikator harus dapat mengakomodir karakteristik mata pelajaran
sehingga menggunakan kata kerja operasional yang sesuai.
7. Rumusan indikator dapat dikembangkan menjadi beberapa
indikator penilaian yang mencakup ranah kognitif, afektif, dan
psikomotorik.
Berikut ini urutan cara penyusunan Indikator :

1) Mengkaji KD tersebut untuk mengidentifikasi


indikatornya dan rumuskan indikatornya yang
dianggap relevan tanpa memikirkan urutannya lebih
dahulu juga tentukan indikator-indikator yang relevan
dan tuliskan sesuai urutannya.

2) Kajilah apakah semua indikator tersebut telah


mempresentasikan KD nya, apabila belum lakulanlah
analisis lanjut untuk menemukan in dikator-indikator
lain yang kemungkinan belum teridentifikasi.

3) Tambahkan indikator lain sebelumnya dan rubahlah


rumusan yang kurang tepat dengan lebih akurat dan
pertimbangkan urutannya.
Contoh Indikator Pencapaian Kompetensi
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator

 Mampu menjelaskan langkah-langkah/tatacara memandikan


jenazah.
Menjelaskan tatacara
 Mampu menjelaskan tata cara mengkafani jenazah.
pengurusan jenazah
 Mampu menjelaskan tata cara menshalatkan jenazah.
 Mampu menjelaskan tata cara menguburkan jenazah.

Memahami ketentuan hukum


Islam tentang pengurusan  Mampu memperagakan/mempraktikkan tata cara memandikan
jenazah. jenazah.
Memperagakan  Mampu memperagakan/mempraktikkan tata cara mengkafani
tatacara pengurusan jenazah.
jenazah  Mampu memperagakan/mempraktikkan tata cara menshalatkan
jenazah.
 Mampu memperagakan tata cara menguburkan jenazah.

Anda mungkin juga menyukai