Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

TUGAS ILMU PENGETAHUAN ALAM

5 GANGGUAN SISTEM PENCERNAAN


(Gastritis, Wasir, Tukak Lambung, GERD, Sembelit/ Konstipasi)

Disusun oleh:

khansa nova ali’mah


8A / 14

1
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI……………………………………………………………………………………...
2
BAB 1 PENDAHULUAN……………………………………………………………………….. 3
A. Latar Belakang…………………………………………………………………………...3
B. Rumusan Masalah………………………………………………………………………. 3
C. Tujuan…………………………………………………………………………………….4
BAB 2 PEMBAHASAN………………………………………………………………………….5
A. Gastritis…………………………………………………………………………………...5

B. Wasir……………………………………………………………………………………...6
C. Tukak Lambung…………………………………………………….……………………
7
D. GERD ……………………………………………………………………………………..8
E. Sembelit/ Konstipasi …………………………………………………………………….9
BAB 3 PENUTUP………………………………………………………………………………10
A. Kesimpulan……………………………………………………………………………..10

2
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Proses pencernaan merupakan suatu proses yang melibatkan organ-organ
pencernaan dan kelenjar-kelenjar pencernaan. Antara proses dan organ-organ serta
kelenjarnya merupakan kesatuan sistem pencernaan. Sistem pencernaan berfungsi
memecah bahan- bahan makanan menjadi sari-sari makanan yang siap diserap dalam
tubuh.Proses pencernaan makanan pada manusia melibatkan alat-alat pencernaan
makanan yang kita makan. Alat pencernaan makanan dapat dibedakan atas saluran
pencernaan dan kelenjar pencernaan.Saluran pencernaan manusia memanjang dari mulut
sampai anus, terdiri dari mulut (kaumolis), kerongkongan (esofagus), lambung
(ventrikulus), usus halus (intestinum), usus besar(kolon), dan anus. Kelenjar pencernaan
menghasilkan enzim-enzim yang membantu proses pencernaan kimiawi. Kelenjar air liur,
kelenjar getah lambung, hati (hepar), dan pankreas
Penyakit pada saluran pencernaan manusia merupakan penyakit yang berbahaya
dan banyak menyebabkan kematian. Kerugian utama adanya gangguan pada organ dan
saluran pencernaan tentunya berupa terganggunya penyerapan nutrisi. Gangguan
pencernaan akibat kesalahan makanan misalnya akan menyebabkan saluran pencernaan
tidak dapat bekerja dengan baik. Berdasarkan data dari WHO (World Health
Organization), penyakit pada saluran pencernaan usus, penyakit diare merupakan
penyakit yang menyebabkan kematian nomor tujuh di dunia.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas rumusan masalah dalam makalah ini antara lain yaitu:
1. Apa pengertian,penyebab, gejala, penyembuhan gangguan pencernaan gastritis?
2. Apa pengertian,penyebab, gejala, penyembuhan gangguan pencernaan gangguan
pencernaan wasir?
3. Apa pengertian,penyebab, gejala, penyembuhan gangguan pencernaan gangguan
pencernaan tukak Lambung?
4. Apa pengertian,penyebab, gejala, penyembuhan gangguan pencernaan gangguan
pencernaan GERD?
5. Apa pengertian,penyebab, gejala, penyembuhan gangguan pencernaan gangguan
pencernaan sembelit/ konstipasi?

3
C. Tujuan
Tujuan dalam penulisan makalah ini antara lain, yaitu:
1. Mengetahui pengertian,penyebab, gejala, penyembuhan gangguan pencernaan
gastritis
2. Mengetahui pengertian,penyebab, gejala, penyembuhan gangguan pencernaan
gangguan pencernaan wasir
3. Mengetahui pengertian,penyebab, gejala, penyembuhan gangguan pencernaan
gangguan pencernaan tukak Lambung
4. Mengetahui pengertian,penyebab, gejala, penyembuhan gangguan pencernaan
gangguan pencernaan GERD
5. Apa pengertian,penyebab, gejala, penyembuhan gangguan pencernaan gangguan
pencernaan sembelit/ konstipasi

4
BAB 2
PEMBAHASAN

A. Gastritis
Gastritis atau lebih sering disebut dengan penyakit maag adalah penyakit yang
dapat mengganggu aktifitas dan bisa berakibat fatal apabila tidak ditangani dengan baik.
Gastritis adalah peradangan mukosa lambung yang dapat bersifat akut, kronik, difus atau
lokal. Gastritis merupakan peradangan yang mengenai mukosa lambung. Peradangan ini
dapat menyebabkan pembengkakan lambung sampai terlepasnya epitel mukosa
superfisial yang menjadi penyebab terpenting dalam gangguan saluran pencernaan.
Pelepasan epitel dapat merangsang timbulnya inflamasi pada lambung.
Penyebab utama gastritis adalah bakteri Helicobacter pylori, virus, atau parasit
lainnya juga dapat menyebabkan gastritis. Kontributor gastritis akut adalah meminum
alkohol secara berlebihan, infeksi dari kontaminasi makanan yang dimakan, dan
penggunaan kokain. Kortikosteroid juga dapat menyebabkan gastritis seperti NSAID
aspirin dan ibuprofen. penyebab gastritis secara umum adalah sebagai berikut :
1) Infeksi bakteri Helicobacter pylori
2) Sering menggunakan pereda nyeri
3) Konsumsi minuman alkohol yang berlebihan
4) Stres
5) Autoimun
Selain penyebab gastritis di atas, ada penderita yang merasakan gejalanya dan ada
juga yang tidak. Beberapa gejala gastritis di antaranya:
1) Nyeri epigastrium
2) Mual
3) Muntah
4) Perut terasa penuh
5) Muntah darah
6) Bersendawa
Penyembuhan gastritis tentu disesuaikan dengan penyebab spesifiknya. Jika
disebabkan karena obat-obatan, maka langkah pertama penyembuhannya adalah
menghentikan obat tersebut atau mengganti resepnya. Berikut beberapa obat untuk
mengatasi gastritis:
1) Antibiotik
Pemberian antibiotik bertujuan untuk membunuh H. Pylori di saluran pencernaan.
Dokter bisa saja mengkombinasikan antibiotik lain, seperti klaritromisin dan
amoksisilin atau metronidazol untuk membunuh bakteri.
2) Inhibitor
Inhibitor pompa proton mampu mengurangi asam dengan menghalangi aksi
bagian-bagian sel yang menghasilkan asam.
3) Penghambat Asam

5
Penghambat asam bekerja dengan mengurangi jumlah asam yang dilepaskan ke
saluran pencernaan. Hal ini bertujuan untuk mengurangi rasa sakit gastritis dan
mendorong penyembuhan.
4) Antasida
Antasida adalah obat untuk menetralkan asam lambung. Penetralan asam lambung
ini dapat meredakan nyeri dengan cepat.

B. Wasir
Wasir atau hemoroid adalah pembengkakan atau pembesaran pada pembuluh
darah di bagian akhir usus besar (rektum) dan anus. Wasir dapat terjadi di segala usia,
tetapi lebih sering dialami oleh orang usia 50 tahun atau lebih. Ada dua jenis wasir, yaitu
wasir dalam (internal hemorrhoid) dan wasir luar (external hemorrhoid). Pada wasir
internal, pembuluh darah yang membengkak tidak terlihat dari luar. Sedangkan pada
wasir eksternal, pembengkakan pembuluh darah tampak dari luar dan terasa lebih nyeri.
Berdasarkan ukuran dan tingkat keparahannya, wasir internal dapat dikelompokkan
menjadi:
1) Derajat satu: pembengkakan kecil muncul di dalam dinding anus dan tidak terlihat
di luar anus
2) Derajat dua: pembengkakan lebih besar yang keluar dari anus saat buang air besar
(BAB) dan masuk kembali dengan sendirinya seusai BAB
3) Derajat tiga: terdapat satu atau beberapa benjolan kecil yang menggantung di
anus, tetapi bisa didorong untuk masuk kembali
4) Derajat empat – terdapat benjolan besar yang menggantung dari anus dan tidak
bisa didorong kembali
Wasir kerap ditandai dengan gejala berupa benjolan di luar anus. Wasir dapat
dipicu oleh kebiasaan mengejan terlalu keras saat buang air besar atau duduk terlalu
lama, sembelit atau diare yang berkepanjangan, sering mengangkat beban yang terlalu
berat, kehamilan atau baru melahirkan, dan obesitas. Gejala lain yang sering menyertai
wasir antara lain, yaitu:
1) Rasa gatal atau sakit di sekitar anus
2) Benjolan keras di sekitar anus yang terasa perih
3) Perdarahan dari anus setelah buang air besar
4) Keluarnya lendir setelah BAB
Wasir harus segera ditangani agar tidak membengkak, pecah, atau terpelintir.
Penyembuhan wasir dapat dilakukan dengan cara:
1) Mengonsumsi obat pelancar BAB
2) Menerapkan pola makan yang sehat dan menambah asupan serat
3) Menggunakan salep wasir
4) Menjalani operasi pengangkatan wasir

C. Tukak Lambung

6
Tukak lambung adalah luka pada lambung yang menyebabkan keluhan sakit
maag, seperti nyeri ulu hati, kembung, dan mual. Lambung memiliki lapisan mukus yang
berfungsi untuk melindungi jaringan lambung dari asam lambung. Tukak lambung terjadi
ketika lapisan mukus tersebut terkikis dan asam lambung langsung mengenai jaringan
lambung.
Tukak lambung disebabkan oleh luka di lambung. Luka di lambung terbentuk
ketika lapisan mukus lambung terkikis. Pengikisan tersebut umumnya disebabkan oleh:
1) Infeksi bakteri
Infeksi Helicobacter pylori merupakan penyebab utama timbulnya luka pada
lapisan lambung. Bakteri ini dapat menempel pada lapisan mukus pada lambung
dan menyebabkan peradangan yang kemudian mengakibatkan rusaknya lapisan
mukus.
2) Konsumsi obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS)
Konsumsi ibuprofen, diclofenac, atau meloxicam secara berlebihan dan dalam
jangka panjang dapat menipiskan lapisan mukus lambung sehingga menyebabkan
tukak lambung.
Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan risiko terjadinya tukak lambung
atau memperparah gejala tukak lambung, yaitu:
1) Merokok, terutama pada seseorang yang terinfeksi bakteri H. pylori
2) Konsumsi makanan asam atau pedas
3) Stres yang tidak terkelola dengan baik
4) Konsumsi minuman beralkohol
5) Konsumsi obat antidepresan golongan SSRI
Gejala yang muncul akibat penyakit tukak lambung adalah sakit maag atau nyeri
ulu hati. Gejala lain yang bisa muncul pada tukak lambung adalah:
1) Mual dan muntah
2) Perut kembung
3) Sering bersendawa
4) Dada terasa seperti terbakar
5) Hilang nafsu makan atau mudah kenyang
6) Berat badan turun
7) Sulit menarik napas
8) Lemas\
Penyembuhan tukak lambung dapat ditangani dengan mengonsumsi kombinasi
obat ini selama 7-14 hari: Penghambat pompa proton (PPI), Antagonis H2, Bismuth
subsalicylate dan, Antibiotik. Sementara untuk mengobati tukak lambung yang
disebabkan oleh konsumsi OAINS secara berlebihan, pasien dianjurkan untuk berhenti
mengkonsumsi obat tersebut, kemudian dokter akan memberikan alternatif obat lain.
Untuk membantu meredakan gejala tukak lambung, ada beberapa langkah yang dapat
dilakukan, yaitu:
1) Memperbanyak konsumsi sayur, biji-bijian, dan buah yang mengandung vitamin
A dan C
2) Mengonsumsi makanan yang mengandung probiotik, seperti yoghurt

7
3) Menghindari konsumsi susu dan makanan yang dapat mengiritasi dinding
lambung
4) Mengelola stres dengan baik
5) Beristirahat yang cukup
6) Membatasi konsumsi minuman beralkohol
7) Berhenti merokok

D. GERD
Penyakit asam lambung atau gastroesophageal reflux disease / GERD adalah
kondisi ketika asam lambung naik ke esofagus atau kerongkongan. Kondisi ini dapat
menimbulkan nyeri pada ulu hati, heartburn, serta berbagai gejala lainnya pada area dada
bagian bawah dan perut. Orang yang mengidap penyakit GERD pada umumnya
mengalami refluks asam yang ringan paling tidak dua kali seminggu, serta gangguan
yang parah paling tidak sekali dalam seminggu.
Salah satu penyebab yang paling umum dari penyakit asam lambung atau
gastroesophageal reflux disease / GERD adalah hernia hiatus. Masalah ini terjadi ketika
bagian atas perut dan sfingter bergerak di atas diafragma, yaitu otot yang memisahkan
perut dari dada. Biasanya, diafragma membantu untuk menjaga asam di perut. Namun
karena gangguan ini, asam dapat naik ke kerongkongan dan menyebabkan gejala gerd ini.
Penyakit asam lambung memiliki gejala berupa rasa terbakar yang tidak nyaman
di dada bahkan menjalar ke leher yang disebut juga dengan mulas.. Selain itu, gejala
GERD juga dapat menyebabkan kesulitan untuk menelan. Terkadang, penyakit ini dapat
mengakibatkan gejala masalah pernapasan, seperti batuk kronis atau asma. Beberapa
gejala lainnya yang dapat terjadi, yaitu:
1) Batuk kering secara terus-menerus di malam hari
2) Sakit pada bagian dada
3) Adanya bau tidak sedap pada napas
4) Gigi menjadi rusak
Bayi dan anak-anak dapat mengalami gejala penyakit asam lambung yang serupa, serta:
1) Muntah kecil yang sering
2) Menangis berlebihan, tidak mau makan (pada bayi)
3) Kesulitan pernapasan
4) Tenggorokan serak
5) Tersedak saat tidur yang dapat membangunkan anak
6) Bau mulut
7) Kesulitan tidur setelah makan, terutama pada bayi
Ada berbagai macam cara sebagai penyembuhan GERD atau asam lambung,
seperti penanganan oleh diri sendiri dan menggunakan obat khusus penyakit asam
lambung. Berikut ini beberapa hal yang bisa dilakukan untuk meredakan gejala penyakit
asam lambung:
1) Makan dengan porsi yang kecil, tetapi sering
2) Berhenti merokok
3) Hindari cokelat, tomat, serta makanan berlemak dan pedas
4) Turunkan berat badan, jika memang diperlukan
5) Tidur menggunakan bantal yang lebih tinggi

8
E. Sembelit/ Konstipasi
Konstipasi atau sembelit adalah kondisi yang ditandai dengan sulit buang air
besar (BAB) atau frekuensi BAB yang lebih sedikit daripada biasanya. Kondisi ini sering
kali dipicu oleh pola makan yang tidak mengonsumsi cukup serat. Pada penderita
konstipasi, tinja menjadi kering dan keras sehingga sulit dikeluarkan dari anus.
Akibatnya, frekuensi BAB menjadi kurang dari 3 kali dalam seminggu.
Penyebab konstipasi paling sering terjadi ketika kotoran atau tinja bergerak terlalu
lambat melalui saluran pencernaan atau tidak dapat dikeluarkan secara efektif dari
rektum. Ini dapat menyebabkan tinja menjadi keras dan kering. Konstipasi kronis
memiliki banyak kemungkinan penyebab. Penyumbatan di usus besar atau rektum dapat
memperlambat atau menghentikan gerakan tinja. Kemungkinan penyebabnya adalah:
1) Robekan kecil di kulit sekitar anus (fisura anus)
2) Penyumbatan di usus (obstruksi usus)
3) Kanker usus besar
4) Penyempitan usus besar (struktur usus)
5) Kanker perut lainnya yang menekan usus besar
6) Kanker rektal.
7) Rektum menonjol melalui dinding belakang vagina (rektokel).
Konstipasi juga bisa terjadi karena masalah pada saraf di sekitar usus besar dan
rektum. Masalah ini dapat mempengaruhi saraf yang menyebabkan otot-otot di usus besar
dan rektum berkontraksi dan memindahkan tinja melalui usus. Penyebabnya antara lain:
kerusakan pada saraf yang mengontrol fungsi tubuh (neuropati otonom), penyakit
Parkinson, cedera saraf tulang belakang, dan cedera atau trauma. Selain itu, masalah pada
otot panggul yang terlibat dalam buang air besar juga dapat menyebabkan sembelit
kronis. Konstipasi juga bisa terjadi karena faktor hormonal.
Gejala konstipasi secara umum adalah sulit buang air besar, dan frekuensinya
kurang dari 3 kali dalam seminggu. Tanda dan gejala sembelit kronis meliputi:
1) Memiliki tinja yang padat atau keras
2) Mengejan untuk buang air besar
3) Merasa seolah-olah ada penyumbatan di rektum yang mencegah buang air besar
4) Merasa seolah-olah tidak dapat sepenuhnya mengosongkan tinja dari rektum
5) Membutuhkan bantuan untuk mengosongkan rektum. Misalnya menggunakan
tangan untuk menekan perut dan menggunakan jari untuk mengeluarkan tinja dari
rektum
Penyembuhan kasus konstipasi ringan hingga sedang dapat diatasi sendiri di
rumah. Perawatan diri dimulai dengan menginventarisasi apa yang dikonsumsi dan
kemudian membuat perubahan. Beberapa rekomendasi untuk membantu penyembuhan
konstipasi meliputi:
1) Minumlah air lebih banyak. Hindari minuman yang mengandung kafein dan
alkohol, yang dapat menyebabkan dehidrasi
2) Tambahkan konsumsi buah-buahan, sayuran, biji-bijian, dan makanan berserat
tinggi lainnya ke dalam pola makan
3) Bergerak atau berolahraga
4) Jangan membaca, menggunakan ponsel atau perangkat lain saat mencoba buang
air besar
5) Tinjau obat-obatan atau suplemen yang sedang digunakan

9
BAB 3
PENUTUP

A. Kesimpulan
Proses pencernaan merupakan suatu proses yang melibatkan organ-organ
pencernaan dan kelenjar-kelenjar pencernaan. Penyakit pada saluran pencernaan manusia
merupakan penyakit yang berbahaya dan banyak menyebabkan kematian. Kerugian
utama adanya gangguan pada organ dan saluran pencernaan tentunya berupa
terganggunya penyerapan nutrisi. Gangguan pencernaan akibat kesalahan makanan
misalnya akan menyebabkan saluran pencernaan tidak dapat bekerja dengan baik.
Terdapat 5 gangguan sistem pencernaan, yaitu: gastritis, wasir, tukak lambung, GERD,
dan sembelit/ konstipasi.
Gastritis merupakan peradangan yang mengenai mukosa lambung. Peradangan ini
dapat menyebabkan pembengkakan lambung sampai terlepasnya epitel mukosa
superfisial yang menjadi penyebab terpenting dalam gangguan saluran pencernaan. Wasir
atau hemoroid adalah pembengkakan atau pembesaran pada pembuluh darah di bagian
akhir usus besar (rektum) dan anus. Tukak lambung adalah luka pada lambung yang
menyebabkan keluhan sakit maag, seperti nyeri ulu hati, kembung, dan mual. Penyakit
asam lambung atau gastroesophageal reflux disease / GERD adalah kondisi ketika asam
lambung naik ke esofagus atau kerongkongan. Kondisi ini dapat menimbulkan nyeri pada
ulu hati, heartburn, serta berbagai gejala lainnya pada area dada bagian bawah dan perut.
Konstipasi atau sembelit adalah kondisi yang ditandai dengan sulit buang air besar (BAB)
atau frekuensi BAB yang lebih sedikit daripada biasanya. Kondisi ini sering kali dipicu
oleh pola makan yang tidak mengonsumsi cukup serat. Kelima gangguan pencernaan
tersebut memiliki penyebab, gejala, dan penyembuhan yang berbeda-beda.

10

Anda mungkin juga menyukai