Anda di halaman 1dari 5

PENGARUH PELAKSANAAN SUPERVISI PENDIDIKAN

TERHADAP KINERJA PENDIDIK OLEH KEPALA SEKOLAH

Annisa Syafitri
E-mail : nisaa.syafitri@gmail.com
Jurusan Administrasi Pendidikan
Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Negeri Padang
2019

Abtrak
Supervisi pendidikan adalah upaya yang dilakukan untuk membina dan memperbaiki
kualitas pendidik dan tenaga pendidik lainnya yang ada disekolah sehingga tujuan pendidikan
dapat tercapai dengan efektif dan efisien. Tujuan dari penulisan ini adalah untuk mengetahui
bagaimana pengaruh supervisi pendidikan terhadap kualitas kinerja guru, mengetahui
bagaimana kepala sekolah dalam melaksanakan tugasnya sebagai supervisor dan mengetahui
bagaimana pelaksanaan supervisi pendidikan yang ada disekolah-sekolah pada umumnya.
Hasil dari penulisan ini adalah menunjukkan bahwa pelaksanaan supervisi pendidikan yang
disekolah masih banyak yang belum baik, menunjukkan bagaimana pelaksanaan tugas kepala
sekolah sebagai supervisor disekolah dan menunjukkan bagaimana pengaruh supervisi
terhadap kinerja guru disekolah.
Kata kunci : supervisi, supervisi pendidikan, kualitas, kinerja, kepala sekolah, guru.

Latar belakang
Pendidikan merupakan suatu hal yang paling penting dan memerlukan perhatian lebih
dari pemerintah. Pendidikan memiliki peran untuk meningkatkan kualitas sumber daya
manusia yang ada di Indonesia. Kualitas pendidikan akan sangat berpengaruh terhadap
kualitas sebuah sekolah. Sekolah merupakan lembaga formal yang bertanggungjawab dalam
melaksanakan proses pendidikan dan menjalankannya sehingga dapat mencapai tujuan
pendidikan yang telah diatur dalam Undang-Undang. Dan kualitas sekolah sangat
berpengaruh terhadap bagaimana kinerja pendidik dan tenaga pendidikan yang melaksanakan
tugasnya disekolah tersebut. Untuk meningkatkan dan memperbaiki kualitas pendidik dan
tenaga kependidikan disebuah sekolah dapat dilakukan supervisi terhadap pendidik dan
tenaga pendidikan. Supervisi adalah suatu langkah yang dapat digunakan di sebuah Lembaga
Pendidikan untuk memperbaiki kualitas suatu sekolah. Supervisi adalah pembinaan yang
diberikan untuk memperbaiki kinerja pendidik sehingga dapat meningkatkan kualitas
pendidikan dan dapat mencapai tujuan pendidikan. Supervisi adalah kegiatan yang dilakukan
untuk membantu pendidik agar dapat melaksanakan tugasnya secara efektif dan efisien.
Supervisi disini bukan hanya semata-mata untuk mencari kesalahan dan kekurangan seorang
pendidik. Tetapi tujuan supervisi adalah melihat potensi atau kemampuan yang dimiliki
pendidik lalu mengembangkan dan meningkatkan potensi tersebut sehingga dapat
meningkatkan kualitas pembelajaran dan pendidikan. Kepala sekolah merupakan seseorang
yang sangat berperan dalam meningkatkan kualitas sekolah dan pendidikan karena kepala
sekolah merupakan pengelola dan penyelenggara pendidikan disekolah. Kepala sekolah
merupakan supervisor disekolah sehingga kepala sekolah perlu melakukan supervisi terhadap
pendidik dan tenaga pendidiknya untuk membantunya dalam menyelenggarakan pendidikan
disekolah dan dapat mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan dalam Undang-
Undang. Jadi kepala sekolah harus dapat melaksanakan tugasnya sebagai supervisor dengan
baik sehingga dapat memperbaiki dan meningkatkan kinerja pendidik dan tenaga
pendidiknya.

Kajian Literatur
Dalam Dictionary of Education Good Carter (1959), supervisi adalah usaha dari
petugas-petugas sekolah dalam memimpin guru-guru dan petugas-petugas lainnya dalam
memperbaiki pengajaran, termasuk stimulasi, menyeleksi pertumbuhan jabatan dan
perkembangan guru-guru serta merevisi tujuan-tujuan pendidikan, bahan pengajaran dan
metode serta evaluasi pengajaran. Menurut Arikunto (2006), mengatakan bahwa supervisi
adalah kegiatan mengamati, mengidentifikasi mana hal-hal yang sudah benar, mana yang
belum benar dan mana pula yang tidak benar dengan maksud agar tepat dengan tujuan
memberikan pembinaan. Menurut Boardman et. al. (1953), supervisi adalah suatu usaha
menstimulasi, mengkoordinasi dan membimbing secara kontinu pertumbuhan guru-guru
disekolah baik secara individu maupun secara kolektif agar lebih mengerti dan lebih efektif
dalam mewujudkan seluruh fungsi pengajaran. Burton dan Bruckner (1955) mengatakan
bahwa supervisi adalah suatu teknik pelayanan yang tujuan utamanya mempelajari dan
memperbaiki secara bersama-sama faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan anak. Tujuan umum dari supervisi adalah memberikan bantuan teknis dan
bimbingan kepada guru dan staf lainnya agar personil tersebut mampu meningkatkan kualitas
kinerjanya terutama dalam melaksanakan tugasnya yaitu melaksanakan proses pembelajaran
(Arikunto, 2006). Tujuan dari supervisi tidak hanya memperbaiki kemampuan mengajar saja
tetapi juga mengembangkan kualitas kinerja guru. Olive mengemukakan bahwa sasaran
supervisi pendidikan adalah sebagai berikut 1) mengembangkan kurikulum yang sedang
dilaksanakan disekolah, 2) meningkatkan proses belajar mengajar disekolah dan 3)
mengembangkan seluruh staf disekolah baik pendidik maupun tenaga kependidikan.
Supervisi pendidikan berkembang sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi yang ada pada zaman sekarang dan terus melakukan perubahan dan perkembangan.
Orang yang melakukan supervisi dinamakan supervisor. Peran supervisor sangat penting
dalam meningkatkan kualitas kinerja guru dan staf lainnya disekolah. Dan yang bertanggung
jawab terhadap supervisi disekolah adalah kepala sekolah dan pengawas. Tetapi yang sangat
berperan dalam supervisi disekolah adalah kepala sekolah. Karena kepala sekolah dapat
dikatakan sebagai pemilik sekolah sehingga kepala sekolah mengetahui seluk beluk
kehidupan sehari-hari disekolah tersebut. Kepala sekolah dapat dengan langsung
melaksanakan tugasnya sebagai supervisor karena dapat melihat dan menyaksikan secara
langsung proses belajar mengajar yang dilakukan oleh guru disekolah dan bahkan dapat
memberikan pembinaan secara langsung untuk peningkatan kualitas proses pembelajaran
(Sabandi, 2013) Supervisi yang dilaksanakan oleh kepala sekolah diatur dalam Permendiknas
Nomor 13 Tahun 2007 tentang Standar Kepala Sekolah/Madrasah. Dimensi kompetensi
supervisi kepala sekolah yang meliputi 1) merencanakan program supervisi akademik dalam
rangka peningkatan profesionalisme guru, 2) melaksanakan supervisi akademik terhadap guru
dengan menggunakan pendekatan dan teknik supervisi yang tepat dan 3) menindaklanjuti
hasil supervisi akademik terhadap guru dalam rangka peningkatan profesionalisme guru.
Dalam Permendiknas Nomor 12 Tahun 2007 tentang Standar Pengawas Sekolah/Madrasah.
Dimensi kompetensi pengawas sekolah/madrasah meliputi 1) kompetensi kepribadian, 2)
kompetensi supervisi manajerial, 3) kompetensi supervisi akademik, 4) kompetensi evaluasi
pendidikan, 5) kompetensi penelitian pengembangan, dan 6) kompetensi sosial.

Pembahasan
Dalam meningkatkan kualitas kinerja guru dan staf lainnya yang ada disekolah, peranan
supervisi pendidikan sangat berpengaruh dan sangat penting. Karena supervisi disini sangat
berperan dalam meningkatkan kualitas kinerja guru dan staf lainnya. Disini supervisi
pendidikan adalah upaya pembinaan kualitas kinerja untuk kearah yang lebih baik dan agar
tujuan yang telah ditetapkan dapat tercapai dengan efektif dan efisien. Disekolah yang
melaksanakan supervisi adalah seorang kepala sekolah. Disini kepala sekolah berperan
sebagai supervisor untuk guru dan staf yang ada disekolah. Tetapi sorang kepala sekolah
harus memiliki kompetensi dalam melaksanakan tugasnya sebagai supervisor yang telah
diatur dalam Permendiknas Nomor 12 Tahun 2007 dan Permendiknas Nomor 13 Tahun 2007.
Tetapi sekarang ini banyak kualitas guru dalam proses pembelajaran yang tidak ada
peningkatan sama sekali bahkan ada yang menurun. Banyak guru-guru yang masih
menggunakan pedoman lama sebagai acuan dalam melaksanakan tugasnya. Padahal
seharusnya strategi dan metode pembelajaran yang digunakan oleh guru harus disesuaikan
dengan perkembangan zaman. Dan juga ada beberapa kasus tentang tidak adanya
peningkatan kualitas kinerja guru yang dikarenakan guru tersebut tidak mengetahui apa
kekurangan dan kelebihan yang dia miliki. Dan itu dapat berdampak terhadap kualitas kinerja
guru tersebut karena guru tersebut tidak mengetahui apa yang harus diperbaiki. Kepala
sekolah sebagai supervisor disekolah seharusnya melaksanakan tugasnya dengan sedemikian
rupa agar merubah dan memperbaiki kinerja guru-guru yang ada disekolah. Tetapi
kebanyakan kepala sekolah tidak melaksanakan tugasnya dengan baik. Ada beberapa kepala
sekolah melaporkan hasil supervisinya tidak sesuai dengan kenyataan atau tidak objektif.
Sehingga guru-guru dan staf lainnya tidak mengetahui apa kekurangan dari guru tersebut dan
apa kelebihan dari guru tersebut. Sehingga guru tersebut tidak mengetahui apa yang harus ia
tingkatkan dan pertahankan dan sesuatu yang harus ia kurangi bahkan ia hilangkan. Dan juga
kepala sekolah juga masih banyak yang melakukan supervisi tidak sesuai dengan maksud dari
supervisi tersebut. Sehingga tujuan supervisi yang sebenarnya untuk meningkatkan kualitas
kinerja guru dan mengembangkan potensi guru tidak tercapai. Jadi seorang kepala sekolah
sebelum melaksanakan supervisi, kepala sekolah harus dapat memahami makna dari
supervisi tersebut, tujuan dari supervisi tersebut, prinsip supervisi dan lain sebagainya yang
berhubungan dengan proses supervisi.

Kesimpulan
Berdasarkan dari pembahasan diatas, maka simpulan dari jurnal ini adalah bahwa
supervisi pendidikan kurang mempengaruhi peningkatan kinerja guru jika kepala sekolah
tidak melaksanakan supervisi pendidikan dengan baik dan benar. Dan juga terdapat beberapa
faktor yang menyebabkan supervisi pendidikan tidak dapat meningkatkan kinerja guru. Dan
juga banyak pelaksanaan supervisi pendidikan yang dilakukan dengan tidak objektif sehingga
banyak yang tidak sesuai kenyataan. Maksudnya penilaian terhadap guru-guru tersebut bagus
semua padahal masih banyak kurang dari kinerja guru tersebut contohnya dari pengetahuan
guru tersebut, keterampilan guru tersebut, sikap guru tersebut bahkan kreatifitas guru tersebut
dalam mengelola kelas pun masih dibilang kurang bagus. Yang dikarenakan tidak objektifnya
kepala sekolah dalam melakukan penilaian kinerja guru-guru. dan juga masih banyak yang
belum dapat memahami maksud dari supervisi yang sebenarnya melakukan perbaikan dan
pembinaan tetapi masih banyak yang memahami bahwa supervisi adalah hanya mencari-cari
kesalahan yang dimiliki oleh guru dan staf sekolah lainnya.

Saran
Sebaiknya dalam melaksanakan supervisi pendidikan terhadap kinerja guru harus
dilakukan secara objektif sehingga dapat menunjukkan kinerja guru yang sebenarnya. Dan
kepala sekolah juga harus mampu menilai kinerja guru secara keseluruhan dan
memberitahukan penilaian tersebut terhadap guru yang bersangkutan sehingga guru tersebut
dapat memperbaiki kinerjanya. Dan kepala sekolah juga memberikan pembinaan dalam
meningkatkan kinerja guru sehingga guru tersebut tidak mengalami kesulitan dalam
memperbaiki kinerjanya. Kepala skolah juga harus memahami tugasnya sebagai supervisor
dan memahami kompetensi-kompetensi apasaja yang harus dimilikinya untuk mendukung
pelaksanaan tugasnya sebagai supervisor.

Referensi
Arikunto, Suharsimi. 2006. Dasar-dasar Supervisi. Jakarta : Rineka Cipta.
Boardman, et. al. 1953. Democratic Supervision In Scondary School. Massachusetts :
Houghton Miffin Company.
Good, Carter V. 1959. Dictionary Of Educational. New York : Mc Graw Hill.
Sahertian, Piet A. 2008. Konsep Dasar Dan Teknik Supervisi Akademik Dalam Rangka
Pengembangan Sumber Daya Manusia. Jakarta : Rineka Cipta.

Sabandi, A. (2013). SUPERVISI PENDIDIKAN UNTUK PENGEMBANGAN


PROFESIONALITAS GURU BERKELANJUTAN. Pedagogik, Jurnal Ilmiah Ilmu
Pendidikan, XIII(2), 1–9. Retrieved from
http://ejournal.unp.ac.id/index.php/pedagogi/article/view/4275

Anda mungkin juga menyukai