NIM:B1D020129
KELAS:3B1
Soal A ( Dr. Ir. M. Ashari, M.Si)
JAWABAN
1. A.Ternak
ialah hewan-piara,yang kehidupannya yakni mengenai tempat,
perkembanganbiakannya serta manfaatnya diatur dan diawasi oleh manusia
serta dipelihara khusus sebagai penghasil bahan-bahan dan jasa-jasa yang
berguna bagi kepentingan hidup manusia
B.Ternak Potong
Ternak potong merupakan pabrik biologis yang merubah bahan pakan menjadi bahan
makanan bernilai tinggi, yaitu merubah rumput menjadi daging dan atau menjadi individu
baru. Kemampuan seekor ternak potong dalam merubah apa yang dikonsumsi menjadi
produk sangat ditentukan oleh factor yang ada pada ternak itu sendiri (internal) dan faktor
yang ada diluar ternak tersebut atau ditentukan oleh faktor genetik dan faktor lingkungan
(eksternal).\
N PENIMBANGAN PENIMBANGA
KODE SAPI PBBH (kg)
O I (kg) N II (kg)
1 ACH 5 205 220
2 DTK 7 198 205
3 JMR 2 225 0,40
4 KLP 1 190 200
5 HKL 3 192 208,5
Ket: Jarak penimbangan 30 hari
Pertanyaan :
Berapa rata-rata Pertambahan Bobot Badan Harian (PBBH) Sapi Bali di Teaching Farm?
Apa kesimpulan saudara?
JAWABAN
Ensminger (1960) mengatakan bahwa pertumbuhan adalah proses kimia-biologi dalam tubuh seekor
hewan yang mengakibatkan membesarnya urat daging, tulang, organ dalam serta bagian tubuh yang lain.
Oleh Olson (1947) dikatakan bahwa pertumbuhan adalah pertambahan besar rangka dan bobot badan dari
seekor hewan.selanjutnya dinyatakan pula bahwa bertambahnya besar dan berat tersebut disebabkan oleh
bertambahnya jumlah dan besar sel serta akumulasi substansi antar sel dalam tubuh hewan.
1. Ternak-ternak yang berasal dari daerah sub tropis apabila dipindahkan ke daerah tropis
akan mengalami penurunan produktifitas. Jelaskan pengaruh penurunan produktivitas
tersebut akibat faktor lingkungan khususnya lingkungan iklim.
2. Upaya apa saja yang dapat dilakukan bila akan memindahkan ternak dari suatu wilayah
ke wilayah lainnya agar ternak tidak banyak mengalami penurunan produksi atau strees
akibat pengaruh lingkungan.
JAWABAN
1. Bila stress iklim menekan nafsu makan, menurunkan pakan yang dimakan dan lamanya
merumput, maka ini akan mempengaruhi produktivitas yang diukur dari pertumbuhan dan
produksi susu.
2. Hewan yang rendah daya tahan panasnya bila dipindahkan ke suatu tempat yang lebih panas
dari tempat asalnya, produksinya akan menurun bahkan sering badannya menjadi kurus.
Secara fisiologis menjadi kurusnya hewan tersebut bukan hanya karena menurunnya
konsumsi ransum namun juga dalam rangka memperluas permukaan tubuh. Sapi perah akan
terus berproduksi tinggi sampai suhu lingkungan mencapai ± 22°C. Pada saat itu mulai
produksi mengalami penurunan. Pada babi terlihat mulai menurun bila suhu lingkungan
mencapai 21°C. Hal ini hanya terjadi bila kelembaban berkisar sekitar 60-80%. Pada ayam
petelur, penurunan terlihat mulai suhu 15°C dengan kelembaban yang sama (Anonymous,
1972). Semuanya terjadi pada bangsa murni yang termasuk “exotic breed”. Keadaan diatas
diduga erat kaitannya dengan perubahan konsumsi ransum.
SELAMAT BEKERJA