Anda di halaman 1dari 4

NAMA:LALU PIKYA WIRANTINO

NIM:B1D020129
KELAS:3B1
Soal A ( Dr. Ir. M. Ashari, M.Si)

1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan :


a. Ternak b. Ternak Potong c. Ilmu Produksi Ternak
Potong d. Aneka Ternak Potong e. Calf Crop f. Litter Crop
g. Ternak Bakalan h.Ternak Bibit. i.Karkas
j. Breeding
2. Ada beberapa sistem produksi ternak potong di Indonesia, sebut dan jelaskan minimal
lima system produksi dimaksud serta system mana yang paling banyak diopersionalkan
oleh peternak di Nusa Tenggara barat.
3. Sebut dan jelaskan macam usaha ternak potong berdasarkan (1). Produk yang dihasilkan;
(2). Tatalaksana yang dijalankan.
4. Peningkatan Produksi Ternak Potong dan Kerja dapat dilakukan melalui penerapan
prinsif-prinsif produksi yang dikaenal istilah panca usaha ternak potong (PUTP). Sebut
dan jelaskan prinsif-prinsif produksi ternak potong

JAWABAN
1. A.Ternak
ialah hewan-piara,yang kehidupannya yakni mengenai tempat,
perkembanganbiakannya serta manfaatnya diatur dan diawasi oleh manusia
serta dipelihara khusus sebagai penghasil bahan-bahan dan jasa-jasa yang
berguna bagi kepentingan hidup manusia

B.Ternak Potong
Ternak potong merupakan pabrik biologis yang merubah bahan pakan menjadi bahan
makanan bernilai tinggi, yaitu merubah rumput menjadi daging dan atau menjadi individu
baru. Kemampuan seekor ternak potong dalam merubah apa yang dikonsumsi menjadi
produk sangat ditentukan oleh factor yang ada pada ternak itu sendiri (internal) dan faktor
yang ada diluar ternak tersebut atau ditentukan oleh faktor genetik dan faktor lingkungan
(eksternal).\

C.Ilmu Produksi Ternak Potong


Pokok bahasan ini menguraikan keterkaitan komponen-komponen dalam produksi
ternak, beberapa sistem produksi ternak potong dan keja, membahas beberapa macam
usaha ternak potong serta beberpa faktor penentu penerapan sistem produksi potong dan
kerja

D.Aneka Ternak Potong


Sapi perah,Kerbau perah,Sapi potong,dan Kerbau potong
E.Calf Crop
Calf crop adalah persentase sapi betina dewasa yang melahirkan pada tahun berjalan
dari total populasi sapi betina dewasa pada tahun tersebut.
F.Litter Crop
G.Ternak Bakalan
Bakalan Ternak Ruminansia Pedaging yang selanjutnya disebut Bakalan adalah ternak
ruminansia pedaging dewasa yang dipelihara selama kurun waktu tertentu hanya untuk
digemukkan sampai mencapai bobot badan maksimal pada umur optimal untuk dipotong.
H.Ternak Bibit
Bibit ternak yang selanjutnya disebut bibit adalah ternak yang mempunyai sifat unggul
dan mewariskannya serta memenuhi persyaratan tertentu untuk dikembangbiakkan.
I.Karkas
Karkas merupakan produk pemotongan ternak yang mempunyai nilai ekonomi tinggi,
karena dari karkas tersebut diperoleh daging yang merupakan bahan pangan
berkualitas dan harganya mahal. Bagian non karkas (offals) terdiri dari bagian yang
layak dimakan dan tidak layak dimakan.
J.Breeding
Breeding Animal adalah Beternak dalam arti sempit yang hanya menitikberatkan pada
usaha mengatur perkembangbiakan seperti mengatur perkawinan, pemilihan
bibit,menjaga kemandulan dan kebuntingan serta kelahiran.Memilih untuk pembibitan
hewan dengan EBV unggul dalam tingkat pertumbuhan, telur, daging, susu, atau
produksi 
2. Sistem Produksi Peternakan Mengklasifikasikan dua tipe utama yaitu sistem tradisional dan
modern. Beberapa pola sistem produksi peternakan melalui kombinasi dengan usaha
pertanian lain telah diterapkan dan memberikan hasil positif dengan meningkatnya
produksi. Pengembangan subsektor peternakan sapi potong di pedesaan, dewasa ini
dirasakan semakin penting dan memiliki peranan yang sangat strategis. Berbagai masalah
yang dihadapi peternak sapi potong selama ini dalam mendapatkan modal yang berasal dari
lembaga keuangan formal, menyebabkan terhambatnya akselerasi penguatan skala usaha
dan tidak berkembangnya sektor riil usaha peternakan sapi potong.
3. Pengusahaan ternak potong ada beberapa macam usaha yang dapat dibedakan menurut produk
yang dihasilkan ataupun "macam" pengusahaanya : Berdasarkan produk: (a). Breeding, (b).
Fattening (c).campuran.
Berdasarkan macam usaha: (a). Peternakan rakyat. Peternakan rakyat adalah: usaha peternakan
yang diusahakan oleh petani. Adapun ciri-cirinya adalah bukan merupakan satu-satunya usaha
dan dilaksanakan dalam bentuk usaha tani campuran, skala kecil, serta orientasinya lebih kearah
survival. (b) Perusahaan Peternakan modern.
Berdasarkan Tatalaksana (a). Ekstensif : 1. Pastoral nomedic. 2. Ranch (ladang ternak); (b).
Intensif :.1. Usaha tani kecil, 2. Usaha ternak menengah dan 3. Usaha ternak secara besar (Estate
agriculture), (c). Semi intensif.
4. Manipulasi semua faktor produksi (input) dengan biaya serendah mungkin, tetapi
menghasilkan output (produksi) dengan nilai ekonomi yang tinggi.
Bagaimana penerapan prinsip-prinsip manajemen (tatalaksana pemeliharaan) yaitu :
breeding (tatalaksana reproduksi atau perkawinan), weeding (tatalaksana seleksi), feeding
(tatalaksana pakan), dan heeding (tatalaksana pemeliharaan (rutin), kesehatan,
perkandangan, dll) dapat berlangsung secara efektif, baik dari segi waktu maupun biaya
dan produksi yang optimal. Optimalisasi produksi dapat dicapai melalui : Breeding:
gunakan pejantan unggul dan kawin pada saat yang tepat. Weeding: gunakan bibit yang
baik dan sehat, serta singkirkan yang jelek diantara kelompok. Feeding: pemberian pakan
dengan kualitas dan kuantitas yang baik (flushing) pada saat 1/3 akhir kebuntingan,
birahi, kawin dan lain-lainnya (untuk reproduksi). Sedang untuk produksi, dengan
mengatur pemberian pakan pada fase-fase tertentu (pertumbuhan dan penggemukan).
Heeding: bebaskan dari gangguan penyakit dan parasit melalui pencegahan dengan
memperhatikan perbaikan lingkungan fisik (mikro klimat dan kebersihan / sanitasi
kandang), nutrisi dan pengobatan.
Bagaimana menyusun strategi yang tepat dalam mengantisipasi perubahan ekonomi dan
sosial dari segi makro, misalnya :
Kebijakan pemerintah, dari segi ekonomi dan pengembangan pertanian/peternakan
Fluktuasi harga produk ternak (daging dan lain-lain) dan sarana produksi peternakan.
Preferensi dan daya beli dari produk ternak potong.
Pengembangan dan pembangunan infras truktur yang menunjang usaha/industri
peternakan.
Interaksi dari semua faktor tersebut harus dimanipulasi secara tepat dalam penerapan
prinsip-prinsip manajemen, sehingga diharapkan usaha ternak potong dapat berkembang
dengan baik di Indonesia.

Soal C (Ir. Rina Andriati, MP.)

1. Gambarkan kurva pertumbuhan normal dan beri penjelasan singkat!


2. Uraikan difinisi pertumbuhan menurut beberapa ahli, minimal 3
3. Sapi Bali di Teaching Farm Fakultas Peternakan UNRAM dipelihara secara intensif.
Rutin dilakukan penimbangan untuk mengetahui pertumbuhannya. Lengkapilah tabel
berikut :

N PENIMBANGAN PENIMBANGA
KODE SAPI PBBH (kg)
O I (kg) N II (kg)
1 ACH 5 205 220
2 DTK 7 198 205
3 JMR 2 225 0,40
4 KLP 1 190 200
5 HKL 3 192 208,5
Ket: Jarak penimbangan 30 hari

Pertanyaan :
Berapa rata-rata Pertambahan Bobot Badan Harian (PBBH) Sapi Bali di Teaching Farm?
Apa kesimpulan saudara?

JAWABAN

2. Dalam pengertian yang sederhana, pertumbuhan perkembangan merupakan fenomena peningkatan


masa dan perubahan bentuk dalam kurun waktu tertentu. Oleh Widdoson (1980), pertumbuhan diartikan
sebagi pertambahan besar. Namun harus diingat bahwa pertambahan besar mengandung pengertian yang
luas. Sesuatu yang bertambah besar biasanya diikuti dengan perubahan-perubahan yang lain, misalnya
perubahan bentuk dan ukuran.
Fuller (1969) mengartikan pertumbuhan sebagai fenomena perubahan besar, bobot, bentuk, susunan dan
struktur tubuh seekor hewan. Pertumbuhan terjadi sejak dibuahinya sel telur oleh sel kelamin jantan di
dalam saluran kelamin hewan betina. Berawal dari satu sel telur yang telah dibuahi, melalui proses yang
sangat komplek, akan terjadi individu baru yang sempurna seperti tetuanya. Dengan demikian di dalam
pertumbuhan ada dua aspek yaitu aspek perubahan massa dan aspek pertumbuhan diferensial organ atau
komponen tubuh.

Ensminger (1960) mengatakan bahwa pertumbuhan adalah proses kimia-biologi dalam tubuh seekor
hewan yang mengakibatkan membesarnya urat daging, tulang, organ dalam serta bagian tubuh yang lain.
Oleh Olson (1947) dikatakan bahwa pertumbuhan adalah pertambahan besar rangka dan bobot badan dari
seekor hewan.selanjutnya dinyatakan pula bahwa bertambahnya besar dan berat tersebut disebabkan oleh
bertambahnya jumlah dan besar sel serta akumulasi substansi antar sel dalam tubuh hewan.

.Soal C (Ir. Rr. Agustien Suhardiani, MP.)

1. Ternak-ternak yang berasal dari daerah sub tropis apabila dipindahkan ke daerah tropis
akan mengalami penurunan produktifitas. Jelaskan pengaruh penurunan produktivitas
tersebut akibat faktor lingkungan khususnya lingkungan iklim.

2. Upaya apa saja yang dapat dilakukan bila akan memindahkan ternak dari suatu wilayah
ke wilayah lainnya agar ternak tidak banyak mengalami penurunan produksi atau strees
akibat pengaruh lingkungan.

JAWABAN
1. Bila stress iklim menekan nafsu makan, menurunkan pakan yang dimakan dan lamanya
merumput, maka ini akan mempengaruhi produktivitas yang diukur dari pertumbuhan dan
produksi susu.
2. Hewan yang rendah daya tahan panasnya bila dipindahkan ke suatu tempat yang lebih panas
dari tempat asalnya, produksinya akan menurun bahkan sering badannya menjadi kurus.
Secara fisiologis menjadi kurusnya hewan tersebut bukan hanya karena menurunnya
konsumsi ransum namun juga dalam rangka memperluas permukaan tubuh. Sapi perah akan
terus berproduksi tinggi sampai suhu lingkungan mencapai ± 22°C. Pada saat itu mulai
produksi mengalami penurunan. Pada babi terlihat mulai menurun bila suhu lingkungan
mencapai 21°C. Hal ini hanya terjadi bila kelembaban berkisar sekitar 60-80%. Pada ayam
petelur, penurunan terlihat mulai suhu 15°C dengan kelembaban yang sama (Anonymous,
1972). Semuanya terjadi pada bangsa murni yang termasuk “exotic breed”. Keadaan diatas
diduga erat kaitannya dengan perubahan konsumsi ransum.

SELAMAT BEKERJA

Anda mungkin juga menyukai