Disusun oleh:
Fabia Affani
18/428050/PT/07704
Kelompok XXIII
Latar Belakang
Studi kelayakan proyek merupakan kegiatan yang dilakukan untuk menilai
kelayakan sebuah proyek. Penilaian dapat berdasarkan hal-hal yang berkaitan
dengan operasional dan berhubungan dengan manfaat dan keuntungan yang
dapat diperoleh. Sudarmo et al. (2018) menyatakan bahwa studi kelayakan proyek
yaitu sebuah kegiatan terstruktur untuk menilai kelayakan sebuah proyek dan juga
untuk menganalisis hal-hal lain yang berkaitan dengan operasional kegiatan
proyek dan untuk memastikan jangkauan manfaat dan keuntungan yang
doidapatkan dari proyek tersebut.
Ternak potong merupakan ternak yang dikembangkan oleh masyarakat
untuk nantinya diambil hasilnya yang berupa daging. Susilorini et al. (2008)
menyatakan bahwa ternak potong adalah jenis ternak yang dipelihara untuk
menghasilkan daging sebagai produk utamanya. Contoh ternak potong yaitu sapi,
kambing, domba, dan kelinci.
Ternak potong memiliki syarat untuk dapat dikonsumsi yaitu tidak
membahayakan jika dipotong dan dikonsumsi. Rosyidi (2017) menyatakan bahwa
syarat utama ternak potong adalah tidak membahayakan jika dipotong. Untuk
menyatakan hal tersebut perlu pemeriksaan awal sebelum ternak dipotong yang
disebut pemeriksaan ante atau pre-mortem. Pemeriksaan tersebut akan
diputuskan apakah ternak diizinkan dipotong untuk konsumsi masyarakat atau
tidak. Hewan sehat akan diizikan dipotong tanpa syarat apapun. Ternak akan
diizinkan dipotong dengan syarat jika pada pemeriksaan menunjukan adanya
penyakit tertentu, tetapi tidak begitu berbahaya (masih dapat ditanggulangi).
Ternak dapat ditolak untuk dipotong jika ditemui penyakit yang membahayakan.
Tujuan Praktikum
Tujuan praktikum kinerja reproduksi dan analisis usaha ternak adalah
mengetahui kinerja reproduksi ternak dalam suatu peternakan. Tujuan praktikum
kinerja reproduksi dan analisis usaha ternak adalah memahami dan melakukan
analisis usaha ternak suatu peternakan. Tujuan praktikum kinerja reproduksi dan
analisis usaha ternak adalah meninjau kelayakan usaha peternakan.
Manfaat Praktikum
Manfaat praktikum kinerja reproduksi dan analisis usaha ternak adalah
praktikan dapat mengetahui kinerja reproduksi ternak dalam suatu peternakan.
Manfaat praktikum kinerja reproduksi dan analisis usaha ternak adalah praktikan
dapat memahami dan melakukan analisis usaha ternak. Manfaat praktikum kinerja
reproduksi dan analisis usaha ternak adalah praktikan dapat mengetahui kinerja
dari suatu usaha peternakan dan dapat meninjau kelayakan usaha peternakan.
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa
kinerja reproduksi ternak dapat diukur menggunakan parameter interval kelahiran,
breeding material, jumlah anak yang dilahirkan, jumlah anak yang dapat hidup,
dan jumlah anak yang dapat dipotong. Analisis usaha ternak dapat dilakukan
dengan menganalisis keuntungan atau kerugian selama pemeliharaan. Analisis
untung rugi dilakukan dengan mengurangi biaya input yang digunakan dengan
hasil output yang didapatkan, sehingga didapatkan keuntungan peternakan
domba adalah Rp 3.728.687,51 setiap bulan. Usaha peternakan tersebut masih
kurang layak dijalankan, karena dengan keuntungan Rp 3.728.687,51 masih
terhitung kecil dan belum cukup untuk biaya input lain seperti biaya pembelian
bibit, tenaga kerja, dan listrik.
Saran
Praktikum kinerja reproduksi dan analisis usaha ternak sudah berjalan
dengan baik. Saran dapat digunakan untuk memperbaiki kegiatan praktikum.
Saran untuk praktikum kinerja reproduksi dan analisis usaha ternak adalah
penggunaan ruang kelas dipastikan semua alat yang akan digunakan dapat
digunakan dengan baik, sehingga tidak perlu berpindah ruang.
DAFTAR PUSTAKA
Alvarez, J. M., Iglesias, R. R., Vinent, J. G., Giorgetti, H., Rodríguez, G., & Baselga,
M. (2013). Introduction of sheep meat breeds in extensive systems: Lamb
carcass characteristics. Small Ruminant Research, 109(1), 9-14.
Budisatria, I. G. S., Panjono, D. Maharani, dan A. Ibrahim. 2019. Kambing
Peranakan Etawah. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.
Hasibuan, M.S. and Mahmilia, F., 2014. Mortalitas Prasapih Kambing Kacang dan
Boerka di Stasiun Percobaan Loka Penelitian Kambing Potong Sei Putih.
JITV, 19(3).
Jaelani, A., A. Gunawan, dan S. Syaifullah. 2014. Pengaruh penambahan probiotik
starbio dalam ransum terhadap bobot potong, persentase karkas, dan
persentase lemak abdominal ayam broiler. Jurnal ZIRAA’AH. 39(2): 85-94.
Kartadisastra. 2003. Ternak Kelinci : Teknologi Pasca Panen. Kanisius.
Yogyakarta.
Panjono, E. Baliarti, N. Ngadiyono, I. G. S. Budisatria, T. S. M. Widi, dan M. D. E.
Yulianto. 2015. Ilmu Ternak Potong, Kerja, dan Kesayangan. UGM Press.
Yogyakarta.
Pusparini, A., H. Indrijani, dan S. Nurachma. 2015. Seleksi awal performa calon
bibit domba garut jantan dan betina di UPTD BPPTD Margawati Garut.
Jurnal Unpad. 4(4):22-36.
Putri, S. A. 2014. Pemanfaatan Bakteri Heterotrof Terhadap SR (Survival Rate)
dan Laju Pertumbuhan Ikan Lele Dumbo (Clarias sp.) dengan Sistem
Tanpa Pergantian Air. Skripsi. Fakultas Perikanan dan Kelautan.
Universitas Airlangga. Surabaya.
Rosyidi, D. 2017. Rumah Potong Hewan dan Teknik Pemotongan Ternak Secara
Islami. UB Press. Malang.
Siregar, A. R., S. N. Sirajuddin, dan M. Ranggadatu. 2014. Hubungan antara skala
usaha dan pendapatan pada peternak ayam pedaging yang melakukan
kemitraan di kabupaten Maros. JITP. 3(3) 166-170.
Subekti, E. 2009. Ketahanan Pangan ternak Indonesia.MEDIAGRO. 5(2): 63-71.
Sudarmo, B. S., A. D. Putranto, A. Soekirno, dan E. F. Bena. 2018. Dasar
Kelayakan Proyek Arsitektur dan Ekonomi Bangunan. UB Press. Malang.
Sudewo, A.A., Santosa, S.A. and Susanto, A., 2012. Produktivitas kambing
Peranakan Etawah berdasarkan litter size, tipe kelahiran dan mortalitas di
village breeding centre Kabupaten Banyumas. Prosiding, 3(1).
Susilorini, T. E., M. E. Sawitri, dan Muharlien. 2008. Budi Daya 22 Ternak
Potensial. Penebar Swadaya. Depok.
Triyanto, J. 2009. Analisis produksi padi di Jawa Tengah. Tesis. Universitas
Diponegoro. Semarang.