Anda di halaman 1dari 50

ADAPTASI TERNAK

TERHADAP
LINGKUNGANNYA
1. Penggolongan Adaptasi
2. Thermoregulasi Ternak, Homeothermy
Ternak dan Panas yang Hilang dari Tubuh
3. Toleransi Panas dan Suhu Lingkungan
terhadap Kenyamanan Ternak
ADAPTASI TERNAK TERHADAP
LINGKUNGANNYA

PENGGOLONGAN
ADAPTASI
Pengertian Adaptasi
adaptasi adalah sebagai suatu
kemampuan makhluk hidup dalam
menyesuaikan keadaan dirinya dengan
lingkungan tempat hidupnya. Pada
setiap makhluk hidup akan berusaha
untuk dapat melakukan adaptasi untuk
mempertahankan kelangsungannya yang
sehingga kelestarian hidupnya akan
dapat terus terjaga
Kemampuan Adaptasi
Organisme yang mampu beradaptasi
terhadap lingkungannya mampu untuk:
memperoleh air, udara dan nutrisi
(makanan).
mengatasi kondisi fisik lingkungan;
temperatur, cahaya dan panas.
mempertahankan hidup dari musuh
alaminya.
bereproduksi.
Penggolongan Adaptasi
Berdasarkan jenisnya adaptasi
dibedakan menjadi tiga yaitu:
adaptasi morfologi,
adaptasi fisiologi dan
adaptasi tingkah laku.
Adaptasi Morfologi
Adaptasi morfologi merupakan suatu
adaptasi yang dilakukan makhluk hidup
melalui penyesuaian bentuk atau alat-
alat tubuhnya dengan lingkungan
habitatnya. Untuk penyesuaian bentuk
dan alat tubuh dari makhluk hidup
umumnya berlangsung dalam jangka
waktu yang sangat lama
Contoh Adaptasi Morfologi
adaptasi morfologi dapat kita temukan
dengan mudah disekitar kita, misalnya
adaptasi bentuk paruh burung atau tipe
mulut serangga dengan cara makan dan
jenis makanan mereka, adaptasi bentuk
kaki burung sesuai tempat hidupnya,
adaptasi bentuk gigi pada hewan
karnivora, herbivora dan omnivora,
adaptasi ketebalan bulu sesuai suhu di
tempat hidupnya dan masih banyak lagi
Adaptasi Fisiologi
Adaptasi fisiologi merupakan suatu
adaptasi yang dilakukan makhluk hidup
yang melalui penyesuaian fungsi kerja
alat-alat tubuhnya dengan lingkungan
habitatnya. Adaptasi fisiologi cukup
sulit untuk diamati karena butuh
penelitian terhadap jaringan dalam
makhluk hidup itu sendiri
Contoh Adaptasi Fisiologi
Pada hewan  ruminansia, misalnya sapi,
kambing, kerbau. Makanan hewan
tersebut adalah rumput-rumputan, di
dalam saluran pencernaannya terdapat
enzim selulase, enzim ini berfungsi
untuk mencerna selulose yang
menyusun dinding sel tumbuhan,
dengan enzim selulase maka makanan
menjadi lebih mudah dicerna
Adaptasi Fisiologi
Adaptasi Tingkah Laku
Adaptasi tingkah laku merupakan suatu
adaptasi yang dilakukan makhluk hidup
yang melalui penyesuaian tingkah
lakunya dengan lingkungan habitatnya.
Untuk penyebab adaptasi tingkah laku
bisa disebabkan oleh pengaruh
ketersediaan air atau ada tidaknya
ancaman pada diri makhluk , atau
keperluan makanan
Contoh Adaptasi Tingkah
Laku
Pernahkah melihat kucing? Kucing
mengincar mangsanya dengan cara
mendekam. Ketika mangsa mendekat dan
lengah, maka kucing akan meloncat dan
menerkam mangsanya. Tingkah laku
demikian untuk menghemat energi. Lain
halnya dengan cicak. Cicak akan
memutuskan ekornya pada saat berada
dalam ancaman. Paus naik ke permukaan
air ketika akan mengambil oksigen untuk
pernapasannya.
Adaptasi Tingkah
Laku
ADAPTASI TERNAK TERHADAP
LINGKUNGANNYA

THERMOREGULASI
TERNAK, HOMEOTHERMY
TERNAK DAN PANAS YANG
HILANG DARI TUBUH
ADAPTASI TERNAK TERHADAP
LINGKUNGANNYA

Toleransi Panas dan


Suhu Lingkungan
terhadap Kenyamanan
Ternak
Deskripsi
Seberapa besar ternak dapat atau
mampu menyesuaikan diri terhadap
kondisi lingkungannya, merupakan
suatu tingkat toleransi dan secara umum
kondisi panas sebagai ukuran.
Deskripsi
Kriteria yang digunakan untuk
mengukur tingkat kemampuan ternak
adalah ‘daya adaptasi’, sehingga ternak
dapat meneruskan atau tidak
kehidupannya. Nilai Koefisiensi
merupakan ukuran daya adaptasi,
dimana besarannya mengikuti aturan
rumus yang digunakan
Jika seekor ternak berdiri di bawah terik
sinar matahari, maka tubuh hewan
tersebut dapat menerima penambahan
energi (panas) dari radiasi lebih besar
dari energi (panas) yang dipancarkan
tubuhnya. Jika suhu udara lebih tinggi
dari suhu permukaan tubuh, maka terjadi
penambahan panas dengan konveksi;
tetapi jika suhu udara lebih rendah dari
suhu permukaan tubuh, maka tubuh akan
kehilangan panas.
Sebaliknya, jika suhu lantai lebih rendah
dari suhu permukaan tubuh, maka tubuh
akan kehilangan panas. Berkeringat
merupakan cara tubuh mengeluarkan
kelebihan panas dengan evaporasi air.
Proses evaporasi ini tidak hanya terjadi
melalui kelenjar keringat, tetapi juga
merupakan proses fisika dari tubuh yang
memiliki tekanan jenuh uap air ke
lingkungan sekitar yang tidak jenuh.
Rata-rata frekuensi pernafasan pada
ternak kerbau jantan dalam keadaan
istirahat yaitu 20 sampai 25 kali per menit
dan pada kerbau betina sendiri yaitu 16
kali per menit. Frekuensi pernafasan
bertambah dengan meningkatnya suhu
lingkungan dan dapat mencapai 70 kali
per menit dalam suhu lingkungan yang
tinggi
Koefisiensi Panas
Koefisiensi panas : satuan standar
(ukuran panas)
Mengukur daya adaptasi ternak dengan
menggunakan rumus HTC dan BC
terhadap ternak yang berda dikandang
HTC : Heat Tolerance Coeficien
BC : Benezra Coeficien
Rumus Heat Tolerance Coeficien
HTC = 100 – {10 (BT – 101.1)}

HTC = Heat Tolerance Coeficient


BT = temperatur rata-rata tubuh
(hasil pengamatan)
101.1 = temperatur normal/standar
sapi (0F)
100 = angka standar efisiensi
daya tahan
10 = faktor perkalian
Rumus Benezra Coeficient
TH TH
BC = x
TN TN
BC = Benezra Coeficient
TH = temperatur hitung (hasil
pengamatan dalam 0C)
TN = temperatur normal/standar
(38.33 0C)
RH = respirasi hitung (hasil
pengamatan dalam kali/menit)
RN = respirasi normal/standar (23
kali/menit)
Standar HTC dan BC
Standar HTC adalah 100,
dimana:
<100=daya adaptasi semakin tinggi dan
>100=daya adaptasi semakin rendah
Standar BC adalah 2,
dimana:
<2=daya adaptasi semakin rendah dan
>2=daya adaptasi semakin tinggi

Anda mungkin juga menyukai