Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH

IPTEKS DALAM ISLAM


PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

Dosen pengampu
Dr. Imam Mawardi, M.Ag

Disusun Oleh :
KELOMPOK 3/ SEMESTER 2A
Athaya Nada Salsabilla 03.03.19.078
Azira Azzahra 03.03.19.079
Dandy Noviansyaah 03.03.19.080

KEMENTERIAN PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA


BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PERTANIAN
POLITEKNIK PEMBANGUNAN PERTANIAN YOGYAKARTA-MAGELANG
PROGRAM STUDI PENYULUHAN PETERNAKAN DAN KESEJAHTERAAN HEWAN

i
2020/2021
DAFTAR ISI

Cover................................................................................................................. i
Daftar Isi .......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1
A. Latar belakang.................................................................................. 1
B. Rumusan masalah............................................................................. 2
C. Tujuan............................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................. 2
A. Konsep IPTEKS dalam Islam......................................................... 2
B. Integrasi iman, ilmu dan amal........................................................ 3
BAB III PENUTUP.......................................................................................... 6
A. Kesimpulan..................................................................................... 6
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 7

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perkembangan IPTEK pada zaman ini semakin pesat. Perkembangan
IPTEK  merupakan hasil dari segala langkah dan pemikiran untuk memperluas,
memperdalam, dan mengembangkan IPTEK. Manusia modern sudah terlalu
bergantung kepada produk-produk IPTEK. Keperluan hidup harian manusia
modern mulai dari makan, minum, tidur, tempat tinggal, tempat bekerja, alat-alat
transportasi, sampai alat-alat komunikasi, alat-alat hiburan,kesehatan dan semua
aspek kehidupan manusia tidak terlepas dari produk IPTEK.
Kita mengakui bahwa IPTEK memang telah mengambil peranan penting
dalam pembangunan dan memberikan bermacam-macam kemudahan pada
manusia. Dengan IPTEK dalam Islam, kita perlu mengembangkan potensi dan
memanfaatkan sumber daya alam dengan tetap berpegang teguh kepada al-Qur’an
dan as-sunnah sebagai rasa syukur kita terhadap sumber daya alam yang
beranekaragam diciptakan untuk kita semua.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana konsep IPTEKS dalam Islam?
2. Bagaimana integrasi iman, ilmu dan amal?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui konsep IPTEKS dalam Islam
2. Untuk mengetahui integrasi iman, ilmu dan amal

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Konsep IPTEKS dalam Islam


a. Definisi IPTEKS (Ilmu Pengetahuan Teknologi dan Seni)
Menurut Mansoer,Hamdan,dkk.,(2004:94) ”Pengetahuan adalah segala
sesuatu yang diketahui manusia melalui tangkapan pancaindera, intuisi, dan
filsafat, sedangkan ilmu adalah pengetahuan yang sudah diklasifikasikan,
diorganisasikan, disistematisasi, dan diinterpretasi sehingga menghasilkan
kebenaran obyektif, sudah diuji kebenarannya, dan dapat diuji ulang secara
ilmiah”.
IPTEKS meliputi:
b. Pengetahuan ialah segala sesuatu yang diketahui manusia melalui
pancaindera, intuisi, firasat atau yang lainnya.
c. Ilmu pengetahuan adalah pengetahuan yang sudah dikelompokkan dan
diinterpretasi sehingga menghasilkan pengatahuan yang objektif.
d. teknologi adalah metode ilmiah untuk mencapai tujuan praktis. Keseluruhan
sarana untuk menyediakan barang-barang yang diperlukan bagi
kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia.
Dalam pemikiran Islam, ada dua sumber ilmu yaitu akal dan wahyu.
Keduanya tidak boleh dipertentangkan. Manusia diberi kebebasan dalam
mengembangkan akal budinya berdasarkan tuntunan Al-Qur’an dan sunnah rasul.
Atas dasar itu, ilmu dalam pemikiran Islam ada yang bersifat abadi (perennial
knowledge) tingkat kebenarannya bersifat mutlak, karena bersumber dari Allah.
Ada pula ilmu yang bersifat perolehan (aquired knowledge) tingkat kebenarannya
bersifat nisbi, karena bersumber dari akal pikiran manusia. Sedangkan dalam
ajaran islam wahyu dan akal, agama dan ilmu harus sejalan tidak boleh
dipertentangkan. Memang demikian adanya karena hakikat agama adalah
membimbing dan mengarahkan akal.

2
B. Integrasi iman, ilmu dan amal
Dalam pandangan islam, antara agama, ilmu pengetahuan, teknologi, dan
seni terdapat hubungan yang harmonis dan dinamis yang terintegrasi ke dalam
suatu sistem yang disebut dinul islam. Didalamnya terkandung tiga unsur
pokok,yaitu akidah, syari’ah, dan akhlak, dengan kata lain iman, ilmu, dan amal
salih. Ketiga inti ajaran yaitu Iman, Ilmu dan Ikhsan terintegrasi dalam Dinul
Islam.
Aktivitas manusia tidak akan bernilai sebagai amal shalih kalau tidak
dibangun di atas iman dan ilmu yang benar. Pencarian dan pengembangan
IPTEKS yang lepas atau tidak menggunakan keimanan dan ketaqwaan tidak akan
bernilai ibadah, serta tidak akan menghasilkan kemaslahatan atau kebaikan bagi
umat manusia dan lingkungannya, bahkan bisa menjadi malapetaka bagi
lingkungannya
Dalam (QS 14 Ibrahim: 24-25) yang memiliki arti : “Tidakkah kamu
perhatikan bagaimana Allah telah membuat perumpamaan kalimat yang baik
(Dinul Islam) seperti sebatang pohon yang baik, akarnya kokoh (menghujam ke
bumi) dan cabangnya (menjulang) ke langit. Pohon itu mengeluarkan buahnya
setiap musim dengan seizin Tuhannya. Allah membuat perumpamaan-
perumpamaan itu untuk manusia agar mereka selalu ingat.”
Jadi kesimpulan dari arti ayat Q.S Ibrahim 24-25 adalah menggambarkan
keutuhan antara Iman, Ilmu, dan Amal. Ketiga tersebut tidak dapat dipisahkan
antar satu sama lain. Iman diartikan dengan akar dari sebuah pohon yang menopak
tegaknya ajara islam. Imu diartikan sebagai batang pohon yang mengeluarkan
dahan-dahan dan cabang-cabang ilmu pengetahuan sedangkan amal ibarat buah
dari pohon itu identic dengan teknologi dan seni. IPTEKS yang dikembangkan di
atas nilai-nilai iman dan ilmu akan menghasilkan amal saleh bukan kerusakan
alam.

3
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Manusia adalah satu-satunya makhluk yang Allah karuniakan akal sebagai
alat untuk berfikir. Dengan akal manusia mampu menyerap ilmu pengetahuan dan
menciptakan teknologi, serta manghasilkan karya seni, sehingga dapat
menciptakan peradaban di muka bumi. Pengetahuan adalah segala sesuatu yang
diketahui manusia melalui tangkapan pancaindra intuisi dan firasat. Jadi Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi serta Seni dalam islam sangat mempengaruhi bagi
kemajuan agama islam. Serta dengan keiman dan ketakwaan terhadap Allah
SWT,  manusia diberikan derajat yang lebih tinggi dan manusia juga memiliki
tanggung jawab  terhadap Allah yaitu beribadah kepada Allah dan menjaga
keindahan dan keaslian alam.
 

4
DAFTAR PUSTAKA

Azyumardi,Azra. 1996. Pendidikan Islam.Bandung : Mizan


Mansur,Hamdan,dkk.2004.Pendidikan Agama Islam Di Perguruan Tinggi
Umum.Jakarta:Direktorat perguruan tinggi agama islam departemen agama
RI.
Nasution, Harun. 1995. Islam Rasional. Bandung : Mizan.
Widagdo.2001.Desain dan Kebudayaan.Jakarta: Dirjen dikti depdiknas RI.

Anda mungkin juga menyukai