BUKU
PETUNJUK DAN LAPORAN PRAKTIKUM
ILMU PRODUKSI TERNAK POTONG
Terdapat 9 Materi Praktikum dan 32 Lembar Kerja (LK)
Halaman Pengesahan
1. Nama Mahasiswa :
2. NIM :
3. Kelompok / Kelas :
4. Dilaksanakan pada :
Tempat (Tanggal) : a. (dd/mm/yy)
b. (dd/mm/yy)
c. (dd/mm/yy)
5. Dosen Pembimbing : a.
b.
c.
6. Catatan Penilaian :
( )
NIM.
Surat Pernyataan
Nama : …………………………………….......................................
NIM : ……………………………………........................................
Semester : ……………………………………........................................
Demikian pernyataan ini saya buat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab.
Mengatahui :
Asisten Praktikum, Praktikan,
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan
hidayah-Nya kepada kami sehingga buku Penuntun dan Laporan Praktikum Ilmu
Ternak Potong / Kerja dapat selesai dengan baik.
Praktikum merupakan suatu penunjang yang cukup penting dalam suatu
mata kuliah, hal ini dikarenakan pada saat praktikum mahasiswa diharapkan dapat
memperoleh suatu ketrampilan dari perkuliahan yang diikutinya dan mampu
mengaplikasikan ilmu serta ketrampilan yang diperolehnya itu nanti dengan baik.
Buku Penuntun dan Laporan Praktikum Ilmu Ternak Potong/Kerja ini dibuat
dan disediakan bagi praktikan Ilmu Produksi Ternak Potong/Kerja agar dapat
dijadikan pegangan dan lembar kerja praktikum sehingga dapat membantu praktikan
saat pelaksanaan praktikum.
Buku Penuntun dan Laporan Praktikum Ilmu Ternak Potong/Kerja merupakan
suatu rangkaian yang berisi dari deskriptif materi dan lembar kerja. Dimana ada 2
materi didalamnya.
Keberhasilan dari praktikum ini ditunjang oleh konsentrasi, partisipasi,
kreativitas, dan keaktifan, serta tuntutan dan motivasi dari pembimbing dan atau
asisten.
Penyusun
Daftar Isi
Halaman
Sapi potong yang dipelihara peternak mempunyai berbagai jenis bangsa. Pada
dasarnya terdapat 3 bangsa tetua yang telah dikenal, yaitu :
A. Bos sondaicus (Bibos sondaicus = Bibos Banteng)
Contoh : Sapi Bali merupakan bangsa sapi potong asli Indonesia (sapi potong
sejak dulu ada di Indonesia).
B. Bos indicus
Berasal dari India. Bos indicus meliputi sapi-sapi berpunuk yang turunannya
dijumpai di negara-negara tropis, dan termasuk kelompok sapi Zebu, sapi-sapi
tersebut jinak.
Contoh : Sapi Ongole, sapi Brahman.
C. Bos taurus
Sapi yang tidak berpunuk yang berasal dari daerah sedang (temperate zone),
yang kemudian menyebar ke seluruh dunia.
Contoh : Hereford, Brangus, Charolais, Simmental, dan Limousine.
Metode :
1. Amati 2 ekor sapi beda bangsa dengan jenis kelamin yang berbeda pula yang
berada dilokasi praktikum !
2. Untuk melakukan kegiatan praktikum ini telah tersedia lembar kerja.
3. Setiap mahasiswa bekerja secara kelompok.
Hasil Pengamatan :
No Fenotipe Karakteristik
a. Ada
1 Tanduk
b. Tidak ada
a. Ke depan
2 Arah Tanduk b. Ke atas
c. Ke belakang
d. Ke samping
a. Ada garis
3 Telinga
b. Tidak ada garis
4 Lingkar mata hitam a. Ada
b. Tidak ada
Foto bagian kepala (tampak depan dan samping sesuai dengan pengamatan)
Bagian Badan :
No Fenotipe Karakteristik
a. Ada
1 Punuk b. Tidak ada
a. Lebar tebal
2 Gelambir b. Kecil tipis
c. Tidak ada
a. Merah bata
b. Merah coklat
c. Merah mentah
3 Warna kulit dominan
d. Putih
e. Hitam
a. Jelas
4 Batas warna
b. Tidak jelas / smear
a. Garis lurus
5 Punggung
b. Garis lengkung
a. Ada
6 Garis punggung
b. Tidak ada
a. Putih
b.Sama dengan warna dominan
7 Warna spesifik pantat
c. Putih smear
a. Putih jelas
b. Merah
8 Warna kulit kaki
c. Sama warna tubuh
d. Putih smear
a. Panjang (> 50 cm)
9 Ekor
b. Pendek (<50 cm)
a. Baji
10 Bentuk Badan (Konformasi b. Segitiga
Tubuh) c. Blocky
Pembahasan :
Kesimpulan :
Berdasarkan data dan pembahasan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa sapi 1
dengan ciri khas :
Daftar Pustaka
(min. 2 pustaka dari Jurnal/Artikel Ilmiah tahun 2007-2010 diunduh dari Internet)
Evaluasi LK Catatan :
Tanggal : Nilai LK
Paraf :
Disahkan sebagai penilaian pada tanggal :
...................................................................................
Hasil Pengamatan :
No Fenotipe Karakteristik
a. Ada
1 Tanduk
b. Tidak ada
a. Ke depan
2 Arah Tanduk b. Ke atas
c. Ke belakang
d. Ke samping
a. Ada garis
3 Telinga
b. Tidak ada garis
a. Ada
4 Lingkar mata hitam
b. Tidak ada
Foto bagian kepala (tampak depan dan samping sesuai dengan pengamatan)
Bagian Badan :
No Fenotipe Karakteristik
a. Ada
1 Punuk b. Tidak ada
a. Lebar tebal
2 Gelambir b. Kecil tipis
c. Tidak ada
a. Merah bata
b. Merah coklat
c. Merah mentah
3 Warna kulit dominan
d. Putih
e. Hitam
a. Jelas
4 Batas warna
b. Tidak jelas / smear
a. Garis lurus
5 Punggung
b. Garis lengkung
a. Ada
6 Garis punggung
b. Tidak ada
a. Putih
b.Sama dengan warna dominan
7 Warna spesifik pantat
c. Putih smear
a. Putih jelas
b. Merah
8 Warna kulit kaki
c. Sama warna tubuh
d. Putih smear
a. Panjang (> 50 cm)
9 Ekor
b. Pendek (<50 cm)
a. Baji
10 Bentuk Badan (Konformasi b. Segitiga
Tubuh) c. Blocky
Pembahasan :
Kesimpulan :
Berdasarkan data dan pembahasan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa sapi 2
dengan ciri khas :
Daftar Pustaka
(min. 2 pustaka dari Jurnal/Artikel Ilmiah tahun 2007-2010 diunduh dari Internet)
Evaluasi LK Catatan :
Tanggal : Nilai LK
Paraf :
Disahkan sebagai penilaian pada tanggal :
...................................................................................
Kambing dan domba merupakan jenis ternak potong yang tergolong ternak
ruminansia kecil, hewan pemamah biak dan merupakan hewan mamalia yang
menyusui anak-anaknya. Disamping penghasil daging yang baik, kambing dan domba
juga penghasil kulit. Keistimewaan yang membedakan kambing dan domba adalah
pada domba terdapat glandula suborbitalis di mata bagian bawah dan glandula
intergigitalis di celah-celah kuku, sedangkan pada kambing tidak. Glandula
suborbitalis merupakan kelenjar yang mengeluarkan cairan di mata sehingga mata
domba seringkali nampak basah. Glandula intergigitalis merupakan kelenjar yang
dapat menghasilkan sekresi atau cairan menyerupai minyak yang memiliki bau khas,
cairan ini keluar pada saat domba berjalan dan berfungsi sebagai tanda untuk
mengetahui kelompoknya sehingga apabila ada domba yang terpisah dari
kelompoknya dapat dengan mudah menemukan kelompoknya kembali. Tingka laku
(behaviour) makan untuk ternak kambing dan domba berbeda. Pada kambing adalah
browsing, sedang pada domba grazing. Terdapat berbagai jenis bangsa kambing dan
domba di Indonesia. Masing-masing mempunyai karakteristik yang berbeda,
diantaranya adalah : Kambing Kacang, Kambing Etawah, Peranakan Etawah dan
Kambing Gambrong. Sedangkan bangsa-bangsa domba antara lain : Domba Priangan /
Garut, Domba Ekor Gemuk (DEG), Domba Ekor Tipis (DET). Pada saat ini Fakultas
Peternakan Unibraw mendapatkan bantuan kambing Boer, satu-satunya di pulau
Jawa. Bangsa kambing dan domba yang ada di Indonesia ini pada umumnya jarang
yang bangsa murni, khususnya pada ternak kambing, dimana kambing kacang sebagai
kambing asli Indonesia sudah banyak tercampur dengan bangsa kambing Etawah.
Metode :
1. Amati masing-masing 2 ekor Kambing dan Domba yang berada di lokasi
praktikum.
2. Untuk melakukan kegiatan praktikum ini telah tersedia lembar kerja.
3. Setiap mahasiswa bekerja secara kelompok.
Hasil Pengamatan :
Bagian kepala
No Fenotipe Karakteristik
a. Cembung/melengkung/convek
1. Bentuk muka b. Cekung
(Profil muka) c. Datar/lurus
a. Tegak spt daun bambu
2. Bentuk telinga
b. Terkulai spt daun nangka
c. Terkulai lebar
a. Panjang
3. Panjang telinga
b. Pendek
a. Ada
4. Jenggot
b. Tidak ada
a. Lebat
5. Bulu dahi b. Tidak lebat
c. Tidak ada
a. Pendek (tidak tumbuh subur)
6. Tanduk b. Panjang (tumbuh subur)
c. Tidak bertanduk
a.Mengarah ke belakang membentuk 1/4
7. Bentuk Tanduk Lingkaran.
b.Pendek mengarah ke belakang dengan
ujungnya sedikit membelok ke arah samping
c.Mengarah lurus ke atas, keduanya
membentuk huruf V
d. Mengarah ke belakang dengan ujungnya
sedikit membelok kearah samping
Foto bagian kepala (tampak depan dan samping sesuai dengan pengamatan)
Bagian Badan
No Fenotipe Karakteristik
1. a. Putih f. abu-abu
b. Coklat g. belang 2 warna
Warna bulu dominan c. Hitam h. belang 3 warna
d. Merah i. spotted / bercak
e. Kombinasi
2. a. Tebal
Gelambir b. Tipis
c. Tidak ada
3. a. Lebat
Bulu punggung b.Tidak lebat
c. Tidak ada
4. a. Lebat
Panjang bulu paha dan b. Tidak lebat
leher belakang c. Tidak ada
5. a. Cekung d. melengkung
Garis punggung b. Lurus (cekung)
c. Meninggi
6. a. Mengarah ke atas dan sedikit membelok ke
Bentuk ekor
depan(normal)
b. lain – lain
7. a. Normal 2 buah testis dan simetris
Bentuk Scrotum Jantan
b. Tidak normal / sanglir (1 buah tetis)
8. a. normal (2 buah puting yang sama)
Jumlah puting susu betina
b. Tidak normal
Pembahasan :
Dikemukakan oleh
, menyatakan bahwa kambing dengan ciri khas :
Lanjutan Pembahasan :
Berdasarkan kedua pendapat tersebut, maka bangsa kambing ini diduga adalah
Kesimpulan :
Berdasarkan data dan pembahasan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa bangsa
Kambing ini adalah
dengan ciri khas :
Daftar Pustaka
(min. 2 pustaka dari Jurnal/Artikel Ilmiah tahun 2007-2010 diunduh dari Internet)
Evaluasi LK Catatan :
Tanggal : Nilai LK
Paraf :
Disahkan sebagai penilaian pada tanggal :
...................................................................................
Hasil Pengamatan
Bagian kepala
No Fenotipe Karakteristik
a. Cembung/melengkung/convek
1. Bentuk muka (Profil muka) b. Cekung
c. Datar/lurus
Telinga a. Tegak
2.
b. Kesamping
a. Bertanduk
3. Tanduk
b. Tidak bertanduk
4. Telinga a. Tegak
b. Kesamping
Foto bagian kepala (tampak depan dan samping sesuai dengan pengamatan)
Bagian Badan
No Fenotipe Karakteristik
a. Putih mulus
b. Putih dengan muka hitam
1. Warna bulu dominan c. Putih dengan lingkar mata hitam
d. spotted/ bercak
a. Seluruh badan tertutup wool sampai kemuka
2. Wool
b. Seluruh badan tertutup wool.
a. kasar c. kaku
3. Kualitas wool
b. sedang
a. Tipis
4. Ekor b. Gemuk
a. Normal 2 buah testis dan simetris
5. Bentuk Scrotum jantan
b. tidak normal sanglir atau 1 buah testis
a. normal 2 buah putting yang sama
6. Jumlah putting susu betina
b. tidak normal
Pembahasan :
Bangsa Domba
menurut pendapat
memiliki ciri-ciri :
Lanjutan Pembahasan :
Kesimpulan :
Berdasarkan data dan pembahasan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa domba
dengan ciri khas :
Daftar Pustaka
(min. 2 pustaka dari Jurnal/Artikel Ilmiah tahun 2007-2010 diunduh dari Internet)
Evaluasi LK Catatan :
Tanggal : Nilai LK
Paraf :
Disahkan sebagai penilaian pada tanggal :
...................................................................................
Metode :
1. Amati 2 ekor sapi dan masing-masing 1 ekor Kambing dan Domba serta perkirakan
umurnya.
2. Sebelum dilakukan pengamatan perlu dilakukan penguasaan ternak.
3. Kedatangan praktikan harus diketahui agar tidak membuat sapi / kambing /
domba terkejut, dengan cara dipegang tali keluhnya.
4. Tali ditambatkan pada tiang dan ternak dijaga agar tetap tenang.
5. Pada sapi, pegang tali keluh dahulu, kemudian menarik lidah sapi melalui
diastema, kemudian diamati pergantian gigi serinya, dan tulis rumusnya.
6. Pada kambing / domba, buka mulut kambing / domba dengan cara merekatkan
tangan kanan pada rahang bawah dan tangan kiri pada rahang atas, maka dapat
dilihat gigi seri yang tumbuh, kamudian amati pergantian gigi serinya dan tulis
rumusnya.
Hasil Pengamatan :
Sapi 1 : PI ……......... = Poel .............. psg = ………............ bulan
Sapi 1 Sapi 2
Pembahasan :
Hasil pengamatan menunjukkan bahwa pada sapi 1 terdapat
dan pada sapi 2 terdapat gigi seri permanen
(permanent incicivi). Pendapat
menyatakan bahwa
Kesimpulan :
Berdasarkan data dan pembahasan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa sapi 1
dan sapi 2 dengan jumlah gigi seri permanen secara berurutan adalah
diduga berumur
Daftar Pustaka
(min. 2 pustaka dari Jurnal/Artikel Ilmiah tahun 2007-2010 diunduh dari Internet)
Evaluasi LK Catatan :
Tanggal : Nilai LK
Paraf :
Disahkan sebagai penilaian pada tanggal :
...................................................................................
Hasil Pengamatan :
Kambing : PI ……......... = Poel .............. psg = ………............ bulan
Domba : PI ……......... = Poel .............. psg = ………............ bulan
Kambing Domba
Pembahasan :
Pendapat
menyatakan bahwa
Kesimpulan :
Berdasarkan data dan pembahasan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa kambing
dan domba diatas mempunyai jumlah gigi seri permanen secara berurutan adalah
diduga berumur
Daftar Pustaka
(min. 2 pustaka dari Jurnal/Artikel Ilmiah tahun 2007-2010 diunduh dari Internet)
Evaluasi LK Catatan :
Tanggal : Nilai LK
Paraf :
Disahkan sebagai penilaian pada tanggal :
...................................................................................
BB
( cm )
(kg) :
100
BB
( cm )
(kg) :
100
Manfaat lain dari pengukuran statistik vital dapat juga diketahui konformasi
kepala dan grade dari suatu ternak, yang dapat dihitung melalui rumus sebagai
berikut.
LebarKepala
1. Indeks kepala x100%
PanjangKep ala
PanjangBad an
2. Grade sapi x100%
TinggiBada n
Ukuran (grade) merupakan ekspresi keharmonisan bentuk badan ternak dan dapat
diketahui dari perbandingan panjang badan dan tinggi badannya. Grade ternak
digunakan untuk mengetahui ukuran ternak tersebut yang nantinya dapat digunakan
sebagai parameter teknis untuk mengetahui ukuran (grade) ternak, dimana setiap
ternak mempunyai standar ukuran (grade) yang berbeda berdasarkan potensi
genetiknya masing-masing.
Metode :
1. Ukur statistik vital sapi sebanyak 2kor, kambing dan domba masing-masing 1ekor.
2. Berdasarkan rumus diatas, hitung pendugaan berat badannya dan bandingkan
dengan bobot badan yang sebenarnya.
3. Berapa indeks kepala ?
4. Berapa grade sapi ?
Hasil Pengamatan
SAPI 1
1. Rumus Winters :
2. Rumus Schoorl :
3. Rumus Smith :
SAPI 2
1. Rumus Winters :
2. Rumus Schoorl :
3. Rumus Smith :
Pembahasan :
Kesimpulan :
Daftar Pustaka
(min. 2 pustaka dari Jurnal/Artikel Ilmiah tahun 2007-2010 diunduh dari Internet)
Evaluasi LK Catatan :
Tanggal : Nilai LK
Paraf :
Disahkan sebagai penilaian pada tanggal :
...................................................................................
Sapi 1 :
Sapi 2 :
Pembahasan :
Data dan perhitungan diatas menunjukkan bahwa pada sapi 1, indeks kepalanya
sebesar sedangkan pada sapi 2, indeks kepalanya sebesar
Indeks kepala ini, menurut pendapat
menyatakan bahwa
Kesimpulan :
Daftar Pustaka
(min. 2 pustaka dari Jurnal/Artikel Ilmiah tahun 2007-2010 diunduh dari Internet)
Evaluasi LK Catatan :
Tanggal : Nilai LK
Paraf :
Disahkan sebagai penilaian pada tanggal :
...................................................................................
Sapi 1 :
Sapi 2 :
Pembahasan :
Kesimpulan :
Daftar Pustaka
(min. 2 pustaka dari Jurnal/Artikel Ilmiah tahun 2007-2010 diunduh dari Internet)
Evaluasi LK Catatan :
Tanggal : Nilai LK
Paraf :
Disahkan sebagai penilaian pada tanggal :
...................................................................................
Hasil Pengamatan
Kambing :
Domba :
Pembahasan :
Data dan perhitungan diatas menunjukkan bahwa pada kambing diduga bobot
badannya adalah sedangkan pada domba bobot badannya diduga
Hal ini sesuai dengan pendapat
yang menyatakan bahwa
Kesimpulan :
Daftar Pustaka
(min. 2 pustaka dari Jurnal/Artikel Ilmiah tahun 2007-2010 diunduh dari Internet)
Evaluasi LK Catatan :
Tanggal : Nilai LK
Paraf :
Disahkan sebagai penilaian pada tanggal :
...................................................................................
Kambing :
Domba :
Pembahasan :
Data dan perhitungan diatas menunjukkan bahwa pada kambing, indeks kepalanya
sebesar sedangkan pada domba, indeks kepalanya sebesar
Indeks kepala ini, menurut pendapat
menyatakan bahwa
Kesimpulan :
Daftar Pustaka
(min. 2 pustaka dari Jurnal/Artikel Ilmiah tahun 2007-2010 diunduh dari Internet)
Evaluasi LK Catatan :
Tanggal : Nilai LK
Paraf :
Disahkan sebagai penilaian pada tanggal :
...................................................................................
Dalam menduga kondisi tubuh sapi dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu
dengan cara perabaan tulang belakang dan cara pengamatan rusuk.
Pembahasan
Kesimpulan :
Berdasarkan data dan pembahasan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa diduga
kondisi tubuh sapi 1 sedangkan sapi 2 kondisi tubuhnya diduga
Daftar Pustaka
(min. 2 pustaka dari Jurnal/Artikel Ilmiah tahun 2007-2010 diunduh dari Internet)
Evaluasi LK Catatan :
Tanggal : Nilai LK
Paraf :
Disahkan sebagai penilaian pada tanggal :
...................................................................................
Hasil Pengamatan
Pembahasan
Kesimpulan :
Berdasarkan data dan pembahasan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa diduga
kondisi kaki sapi 1 : sedangkan sapi 2 kondisi kakinya diduga
Daftar Pustaka
(min. 2 pustaka dari Jurnal/Artikel Ilmiah tahun 2007-2010 diunduh dari Internet)
Evaluasi LK Catatan :
Tanggal : Nilai LK
Paraf :
Disahkan sebagai penilaian pada tanggal :
...................................................................................
3. Kastrasi
Kastrasi adalah menghilangkan fungsi testes pedet dalam usaha untuk membuat
pedet jantan lebih cepat gemuk (peningkatan mutu karkas), mengurangi sifat
agresif dan tidak dijadikan pejantan (seleksi).
Cara kastrasi antara lain :
a. Tang Burdizzo
b. Elastrator
c. Pembedahan
PERHATIAN : diusahakan posisi ACCU dan penunjuk digital ditempatkan pada posisi
aman dari gerakan ternak dan manusia, serta mudah diamati dan diawasi.
Berdasarkan pendapat
Prosedur kerja alat ini adalah
Daftar Pustaka
(Pustaka dari Jurnal/Artikel Ilmiah tahun 2007-2010 yang diunduh dari internet)
Evaluasi LK Catatan :
Tanggal : Nilai LK
Paraf :
Disahkan sebagai penilaian pada tanggal :
...................................................................................
5.2. DEHORNING
5.2.1. ELECTRICAL DEHORNER
Foto :
Berdasarkan pendapat
Prosedur kerja alat ini adalah
Daftar Pustaka
(Pustaka dari Jurnal/Artikel Ilmiah tahun 2007-2010 yang diunduh dari internet)
Evaluasi LK Catatan :
Tanggal : Nilai LK
Paraf :
Disahkan sebagai penilaian pada tanggal :
...................................................................................
5.2. KASTRASI
5.2.1. ALAT BEDAH (KASTRASI TERBUKA)
Foto :
Berdasarkan pendapat
Prosedur kerja alat ini adalah
Daftar Pustaka
(Pustaka dari Jurnal/Artikel Ilmiah tahun 2007-2010 yang diunduh dari internet)
Evaluasi LK Catatan :
Tanggal : Nilai LK
Paraf :
Disahkan sebagai penilaian pada tanggal :
...................................................................................
Berdasarkan pendapat
Prosedur kerja alat ini adalah
Daftar Pustaka
(Pustaka dari Jurnal/Artikel Ilmiah tahun 2007-2010 yang diunduh dari internet)
Evaluasi LK Catatan :
Tanggal : Nilai LK
Paraf :
Disahkan sebagai penilaian pada tanggal :
...................................................................................
Foto :
Daftar Pustaka
(Pustaka dari Jurnal/Artikel Ilmiah tahun 2007-2010 yang diunduh dari internet)
Evaluasi LK Catatan :
Tanggal : Nilai LK
Paraf :
disahkan sebagai penilaian pada tanggal :
...................................................................................
Bangsa ternak yang telah dikenal diatas dipelihara dengan tujuan untuk
memproduksi daging dan dengan tujuan akhir dipotong. Pemotongan ternak diatur
oleh pemerintah melalui beberapa syarat. Syarat yang utama adalah pemotongan
ternak harus dilakukan di Rumah Potong Hewan (RPH) resmi yang telah ditetapkan,
agar dapat dijamin kualitas, kesehatan dan kehalalan daging, melalui serangkaian
tahapan yang harus dilalui. Penanganan ternak yang akan dipotong dimulai dengan
pemeriksaan sebelum dipotong (ante mortem) dan setelah dipotong (post mortem)
sebelum daging tersebut diputuskan layak edar.
Pemeriksaan ante mortem di RPH dilakukan pada saat ternak dipelataran
yang telah disediakan khusus, melalui beberapa tahapan. Pemeriksaan dilakukan
pada pagi dan sore hari dengan cahaya yang cukup, dan ternak yang disembelih
telah diistirahatkan serta pemeriksaan tidak lama sebelum ternak disembelih.
Pemeriksaan setelah ternak dipotong (post mortem) seharusnya dilakukan
dibawah cahaya yang cukup dan ternak betul-betul sudah mati disembelih. Setelah
ternak dipotong karkas dibagi menjadi dua bagian kiri dan kanan serta bagian depan
belakang yang dipotong pada posisi rusuk 12-13. Bagian perut atau bagian rongga
dada dikeluarkan dan pada saat itu dilakukan pemeriksaan post mortem yang
bertujuan apakah daging dapat diterima (layak edar), diterima bersyarat untuk
daging konsumsi atau ditolak untuk dimusnahkan.
Untuk materi pengenalan RPH dalam praktikum, dilakukan sebuah
pengenalan RPH secara makro (luas) dan mikro (sempit). Analisis makro dilakukan
terhadap keberadaan RPH secara umum, sedangkan analisis mikro dilakukan
terhadap keberadaan RPH secara khusus. Analisis makro meliputi sejarah, peraturan
yang berlaku dan keberadaan bangunan dianalisis secara sosial dan ekonomi. Analisis
mikro meliputi detail bangunan dan prosedur yang dilakukan.
Metode :
Lakukan wawancara dengan petugas di lokasi praktikum untuk mengetahui gambaran
umum dan sejarah RPH (obyek praktikum) !
1. Instansi :
.....................................................................................
Metode :
Isi Quesioner berdasarkan keterangan dan wawancara dengan petugas RPH
4. Apakah yang menjadi kendala teknis dan sosial bagi pihak RPH selama ini ?
Berdasarkan hasil wawancara diatas, maka resume dan analisis anda adalah :
Evaluasi LK Catatan :
Tanggal : Nilai LK
Paraf :
Disahkan sebagai penilaian pada tanggal :
...................................................................................
Pada analisis mikro yang dibahas pada sub bab ini, sebuah bangunan RPH
berdasarkan analisis makro yang telah dijelaskan sebelum ini, harus memenuhi
beberapa persyaratan teknis RPH yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Adapun
persyaratan teknis yang harus dipenuhi oleh bangunan RPH adalah :
1. Persyaratan lokasi RPH
2. Persyaratan Sarana RPH
3. Persyaratan Bangunan dan Tata Letak RPH
4. Persyaratan Hewan yang akan Dipotong
Metode :
Amati dan kemudian jelaskan keadaan lokasi praktikum berdasarkan persyaratan
lokasinya serta sebutkan batas lokasi RPH menurut 4 penjuru mata angin !
Hasil Pengamatan :
Gambar dan penjelasan keadaan lokasi praktikum berdasarkan persyaratan lokasinya
serta batas lokasi RPH menurut 4 penjuru mata angin !
Keterangan :
Berdasarkan gambar diatas, maka dapat diketahui batas lokasi RPH :
Sebelah utara :
Sebelah timur :
Sebelah selatan :
Sebelah barat :
Selain itu, deskripsi lokasi RPH tersebut adalah
Pembahasan :
Kesimpulan :
Berdasarkan pembahasan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa lokasi RPH ini
Daftar Pustaka
(min. 2 pustaka dari Jurnal/Artikel Ilmiah tahun 2007-2010 diunduh dari Internet)
Evaluasi LK Catatan :
Tanggal : Nilai LK
Paraf :
Disahkan sebagai penilaian pada tanggal :
...................................................................................
Persyaratan kedua yang harus dipenuhi oleh bangunan RPH sesuai dengan
ketentuan pemerintah adalah persyaratan sarana yang terdapat didalam area RPH.
Persyaratan sarana tersebut antara lain adalah RPH harus dilengkapi dengan :
a. Sarana jalan menuju RPH yang dapat dilalui kendaraan pengangkut hewan
potong dan kendaraan daging.
b. Sumber air yang cukup.
c. Sumber tenaga listrik.
d. RPH babi harus ada persediaan air panas.
Metode :
Amati dan kemudian jelaskan kondisi sarana RPH lokasi praktikum berdasarkan
persyaratan sarananya !
Hasil Pengamatan :
Gambar lay out sarana RPH dan penjelasan kondisinya di lokasi praktikum
berdasarkan persyaratan sarananya !
Keterangan Gambar :
Pembahasan :
Berdasarkan kedua pendapat diatas, maka sarana RPH di lokasi praktikum sudah
(memenuhi / tidak) *) syarat kelengkapan dan kelayakan sarana RPH, dikarenakan
Kesimpulan :
Berdasarkan pembahasan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa lokasi RPH ini
Daftar Pustaka
(min. 2 pustaka dari Jurnal/Artikel Ilmiah tahun 2007-2010 diunduh dari Internet)
Evaluasi LK Catatan :
Tanggal : Nilai LK
Paraf :
Disahkan sebagai penilaian pada tanggal :
...................................................................................
Metode :
Amati dan kemudian jelaskan kompleks bangunan dan tata letaknya termasuk RPH
babi yang ada di lokasi praktikum serta gambarkan lay outnya !
Hasil Pengamatan :
Gambar lay bangunan RPH dan penjelasan kondisinya di lokasi praktikum berdasarkan
persyaratan sarananya !
RPH SAPI RPH BABI
Keterangan Gambar :
RPH SAPI RPH BABI
Pembahasan :
Bangunan dan tata letak RPH harus memenuhi persyaratan kelengkapan dan
kelayakan, sebagaimana pendapat
Berdasarkan kedua pendapat diatas, maka bangunan RPH di lokasi praktikum dan
tata letaknya sudah (memenuhi / tidak) *) syarat kelengkapan dan kelayakan
Bangunan dan tata letak RPH, dikarenakan
Kesimpulan :
Berdasarkan pembahasan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa lokasi RPH ini
Daftar Pustaka
(min. 2 pustaka dari Jurnal/Artikel Ilmiah tahun 2007-2010 diunduh dari Internet)
Evaluasi LK Catatan :
Tanggal : Nilai LK
Paraf :
Disahkan sebagai penilaian pada tanggal :
...................................................................................
Metode :
Amati dan kemudian jelaskan fungsi dan deskripsikan masing – masing point diatas
berdasarkan kondisi di lokasi serta gambarkan lay out daerah bersih pada bangunan
utama !
Hasil Pengamatan :
No. RPH Sapi RPH Babi
a.
b.
Pembahasan :
Kesimpulan :
Berdasarkan pembahasan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa lokasi RPH ini
Daftar Pustaka
(min. 2 pustaka dari Jurnal/Artikel Ilmiah tahun 2007-2010 diunduh dari Internet)
Evaluasi LK Catatan :
Tanggal : Nilai LK
Paraf :
Disahkan sebagai penilaian pada tanggal :
...................................................................................
Metode :
Amati dan kemudian deskripsikan masing–masing point diatas berdasarkan kondisi di
lokasi serta gambarkan lay out daerah kotor pada bangunan utama !
Hasil Pengamatan :
b.
c.
d.
e.
g.
H.
Pembahasan :
Berdasarkan kedua pendapat diatas, maka daerah kotor pada bangunan utama
RPH di lokasi praktikum sudah (memenuhi / tidak) *) syarat kelengkapan dan
kelayakan, dikarenakan
Kesimpulan :
Berdasarkan pembahasan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa lokasi RPH ini
Daftar Pustaka
(min. 2 pustaka dari Jurnal/Artikel Ilmiah tahun 2007-2010 diunduh dari Internet)
Evaluasi LK Catatan :
Tanggal : Nilai LK
Paraf :
Disahkan sebagai penilaian pada tanggal :
...................................................................................
Metode :
Amati dan kemudian jelaskan fungsi masing – masing point diatas berdasarkan
literatur dan kondisi di lokasi !
Hasil Pengamatan :
No. RPH Sapi RPH Babi
a.
b.
c.
d.
Pembahasan :
Berdasarkan kedua pendapat diatas, maka ruang pelengkap pada bangunan utama
RPH di lokasi praktikum sudah (memenuhi / tidak) *) syarat kelengkapan dan
kelayakan, dikarenakan
Kesimpulan :
Berdasarkan pembahasan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa lokasi RPH ini
Daftar Pustaka
(min. 2 pustaka dari Jurnal/Artikel Ilmiah tahun 2007-2010 diunduh dari Internet)
Evaluasi LK Catatan :
Tanggal : Nilai LK
Paraf :
Disahkan sebagai penilaian pada tanggal :
...................................................................................
Metode :
Amati dan kemudian gambar layout Sistem Saluran Pembuangan Limbah cair dan
padat pada komplek RPH sesuai kondisi di lokasi !
Hasil Pengamatan :
RPH Sapi RPH Babi
Pembahasan :
Kesimpulan :
Berdasarkan pembahasan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa lokasi RPH ini
Daftar Pustaka
(min. 2 pustaka dari Jurnal/Artikel Ilmiah tahun 2007-2010 diunduh dari Internet)
Evaluasi LK Catatan :
Tanggal : Nilai LK
Paraf :
Disahkan sebagai penilaian pada tanggal :
...................................................................................
Pada persyaratan bagi RPH tidak hanya persyaratan teknis dan fisik bangunan
saja, namun juga persyaratan yang menyangkut prosedur pemotongan hewan. Hal ini
sesuai dengan tujuan keberadaan RPH sebagai tempat untuk kontrol pemotongan
hewan agar dapat dijamin kualitas, kesehatan dan kehalalan daging bagi konsumen.
Persyaratan terakhir yang akan dibahas ini, menyangkut persyaratan teknis
terhadap prosedur hewan yang akan dipotong. Persyaratan tersebut terdiri dari :
a. Breed yang akan dipotong (ditulis sesuai dengan yang saudara amati).
b. Jenis kelamin.
c. Umur (rata – rata pemotongan),
d. Judging
e. Pemeriksaan ante mortem/ syarat – syarat lolos potong.
f. Prosedur pemotongan
g. Pemeriksaan post mortem/ syarat – syarat pemeriksaan daging layak edar.
Persyaratan tersebut diatas berlaku untuk semua hewan yang akan dipotong di
RPH. Pada pelaksanaan praktikum nantinya akan dilakukan pada 2 (dua) pengamatan
terhadap RPH untuk ternak sapi dan RPH untuk ternak babi. Hal ini dimaksudkan
untuk dapat mengetahui detail prosedur yang berbeda pada RPH yang melaksanakan
pemotongan ternak yang berbeda pula.
Metode :
Amati dan diskusikan dengan petugas serta kemudian jelaskan persyaratan hewan
yang akan dipotong termasuk RPH babi yang ada di lokasi praktikum !
Hasil Pengamatan :
a. Breed dan jumlah yang dipotong
JUMLAH
BREED
(ekor)
d. Judging
1. Kualitatif (x 0,4)
2. Kuantitatif (x 0,6)
Nilai akhir merupakan nilai kumulatif dari point 1 dan 2 dengan jumlah nilai :
…………………………………………………………………………………
f. Prosedur pemotongan
Prosedur pemotongan yang dilakukan di lokasi praktikum meliputi :
f. Pemotongan
Prosedur pemotongan yang dilakukan di lokasi praktikum, meliputi :
Kesimpulan :
Berdasarkan pembahasan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa di lokasi RPH ini
Daftar Pustaka
(min. 2 pustaka dari Jurnal/Artikel Ilmiah tahun 2007-2010 diunduh dari Internet)
Evaluasi LK Catatan :
Tanggal : Nilai LK
Paraf :
Disahkan sebagai penilaian pada tanggal :
...................................................................................
Hasil Pengamatan :
a. Breed dan jumlah yang dipotong
JUMLAH
BREED
(ekor)
♂
♀
PI0
PI2
PI4
PI6
PI8
e. Prosedur pemotongan
Prosedur pemotongan yang dilakukan di lokasi praktikum meliputi :
Pembahasan :
a. Breed dan jumlah yang dipotong
Breed (bangsa) babi yang paling banyak dipotong adalah
dengan jumlah :
Hal ini menunjukkan bahwa bangsa babi ini
Berdasarkan pendapat
Hal tersebut dikarenakan bangsa babi ini
e. Pemotongan
Prosedur pemotongan yang dilakukan di lokasi praktikum, meliputi :
Berdasarkan pembahasan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa di lokasi RPH ini
Daftar Pustaka
(min. 2 pustaka dari Jurnal/Artikel Ilmiah tahun 2007-2010 diunduh dari Internet)
Evaluasi LK Catatan :
Tanggal : Nilai LK
Paraf :
Disahkan sebagai penilaian pada tanggal :
...................................................................................
PEMOTONGAN TERNAK
Materi VII Pengantar
(KAMBING DAN DOMBA)
PEMOTONGAN TERNAK
Materi VII Pengantar
(KAMBING DAN DOMBA)
Metode :
a. Lakukan pembelian ternak kambing (2 ekor) dan ternak domba (2 ekor) sesuau
dengan ketentuan yang telah diberikan oleh asisten
b. Amati Umur berdasarkan metode gigi
c. Amati fisiologi ternak (temperatur tubuh, denyut jantung)
d. Lakukan judging pada 1 ekor sapi yang berada di kandang karantina
e. Timbang bobot badan ternak dan potong ternak (Kambing dan Domba) sesuai
petunjuk asisten
f. Lakukan pemotongan ternak dengan metode Islami sesuai petunjuk asisten
g. Gambar organ dalam dan karkas yang tergantung
h. Timbang karkas dan non karkas (edible offal dan inedible offal serta lakukan
deboning)
i. Hitung Yield Grade, Persentase Karkas dan Meat Bone Ratio
Rumus :
Yield Grade = 1,6 + (0,66 x ketebalan lemak) + (0,25 x % lemak ginjal dan pelvic)
– (0,05 x skor konformasi paha)
PEMOTONGAN TERNAK
Materi VII LK 30
(KAMBING DAN DOMBA)
Hasil Pengamatan :
a.(1) Ciri-ciri Breed (fenotipe) : Kambing
No Fenotipe Karakteristik
a. Putih f. abu-abu
b. Coklat g. belang 2 warna
1 Warna rambut dominan c. Hitam h. belang 3 warna
d. Merah i. spotted / bercak
e. Kombinasi
a. Cembung/melengkung/convek
2 Bentuk muka (Profil muka) b. Cekung
c. Datar/lurus
a. Tegak spt daun bambu
3 Bentuk telinga b. Terkulai spt daun nangka
c. Terkulai lebar
a. Panjang
4 Panjang telinga
b. Pendek
a. Lebat
5 Rambut dahi b. Tidak lebat
c. Tidak ada
a. Lebat
6 Rambut punggung b.Tidak lebat
c. Tidak ada
a. Lebat
7 Rambut paha dan leher
belakang b. Tidak lebat
c. Tidak ada
a. Cekung d. melengkung
8 Garis punggung b. Lurus (cekung)
c. Meninggi
a. Mengarah ke atas dan sedikit membelok ke
9 Bentuk ekor
depan(normal)
b. lain – lain
a.Mengarah ke belakang membentuk 1/4
Lingkaran.
b.Pendek mengarah ke belakang dengan
ujungnya sedikit membelok ke arah samping
10 Bentuk Tanduk c.Mengarah lurus ke atas, keduanya
membentuk huruf V
d. Mengarah ke belakang dengan ujungnya
sedikit membelok kearah samping
e. Tidak bertanduk
a. Normal 2 buah testis dan simetris
11 Bentuk Scrotum Jantan
b. Tidak normal / sanglir (1 buah tetis)
a. normal (2 buah puting yang sama)
12 Jumlah puting susu betina
b. Tidak normal
PEMOTONGAN TERNAK
Materi VII LK 30 (lanjutan)
(KAMBING DAN DOMBA)
(2) Ciri-ciri Breed (fenotipe) : Domba
No Fenotipe Karakteristik
a. Putih mulus
b. Putih dengan muka hitam
1 Warna bulu dominan c. Putih dengan lingkar mata hitam
d. spotted/ bercak
a. Bertanduk
2 Tanduk
b. Tidak bertanduk
a. Tegak
3 Telinga
b. Kesamping
a. Seluruh badan tertutup wool sampai ke muka
4 Wool
b. Seluruh badan tertututp wool
a. kasar c. kaku
5 Kualitas wool
b. sedang
a. Tipis
6 Ekor
b. Gemuk
a. Normal 2 buah testis dan simetris
7 Wool
b. tidak normal sanglir atau 1 buah testis
a. Normal 2 buah testis dan simetris
8 Bentuk Scrotum Jantan
b. Tidak normal / sanglir (1 buah tetis)
a. normal 2 buah puting yang sama
9 Jumlah puting susu betina b. tidak normal
Diduga umur :
c. Status Fisiologis
No. Kondisi Fisiologis Skala
0
(1) Temperatur Tubuh C
(2) Denyut Jantung /menit
(3) Respiration Rate /menit
(4) Bobot Hidup Kg
PEMOTONGAN TERNAK
Materi VII LK 30 (lanjutan)
(KAMBING DAN DOMBA)
2. Internal Organ
Internal offal Weight (kg)
Blood
Lung and trachea
Heart
Liver
Spleen
Genetalia
Uterus
Udder
Diaphragma
Total
PEMOTONGAN TERNAK
Materi VII LK 30 (lanjutan)
(KAMBING DAN DOMBA)
Omasum Abomasum
PEMOTONGAN TERNAK
Materi VII LK 30 (lanjutan)
(KAMBING DAN DOMBA)
3. Carcass:
a. Komposisi berat karkas kiri dan kanan
Item Left side (kg) Right side (kg) Total (kg)
Bone
Meat
Fat
Total
Gambar REA :
PEMOTONGAN TERNAK
Materi VII LK 30 (lanjutan)
(KAMBING DAN DOMBA)
Pembahasan :
a. Breed (bangsa) yang dipotong :
Breed (bangsa) (kambing / domba) yang dipotong adalah
yang ditunjukkan dengan ciri khasnya
Berdasarkan pendapat
Ciri khas (kambing / domba) adalah
b. Umur
Umur (kambing / domba) yang dipotong adalah
ditunjukkan dengan jumlah Permanent Incicivi (PI) Hal ini sesuai
dengan pendapat
Yang menyatakan
c. Status Fisiologis
Berdasarkan data diatas, maka dapat diketahui kondisi fisiologis (kambing /
domba) sebelum dipotong adalah
Hal ini sesuai dengan pendapat
Yang menyatakan bahwa
PEMOTONGAN TERNAK
Materi VII LK 30 (lanjutan)
(KAMBING DAN DOMBA)
d. Pemotongan
Prosedur pemotongan yang dilakukan di lokasi praktikum, meliputi :
Berdasarkan pernyataan
disebutkan bahwa
Sebagaimana pendapat
yang menyatakan bahwa
PEMOTONGAN TERNAK
Materi VII LK 30 (lanjutan)
(KAMBING DAN DOMBA)
(Lanjutan)
Berdasarkan foto penampang rumen setelah dipisahkan, dapat diketahui bahwa
Berdasarkan penimbangan bobot daging, lemak dan tulang dapat diketahui bahwa
Bobot karkas total adalah atau setara dengan persentase karkas
sebesar Dengan imbangan (ratio) daging dan tulang sebesar
Kondisi ini menunjukkan bahwa karkas hasil pemotongan
PEMOTONGAN TERNAK
Materi VII LK 30 (lanjutan)
(KAMBING DAN DOMBA)
Kesimpulan :
PEMOTONGAN TERNAK
Materi VII LK 30 (lanjutan)
(KAMBING DAN DOMBA)
Daftar Pustaka
(min. 2 pustaka dari Jurnal/Artikel Ilmiah tahun 2007-2010 diunduh dari Internet)
Evaluasi LK Catatan :
Tanggal : Nilai LK
Paraf :
Disahkan sebagai penilaian pada tanggal :
...................................................................................
Materi IX LAMPIRAN LK 31
2. Veal :
3. Prime :
4. Buck :
5. Stunner :
6. Hip :
7. Chilling Room :
8. Coutizer :
9. Deboning :
12. Incicivi :
14. Marbling :
A. Sapi
......................... .........................
NO. SIFAT REPRODUKSI
(Pustaka 1) (Pustaka 2)
1. Bobot Lahir
2. Umur Sapih
3. Berat Sapih
4. Lama Heat
5. Umur Kawin I
6. Pubertas
7. Siklus Estrus
8. Lama Bunting
9. Interval Kelahiran
10. Frekuensi Kelahiran
per tahun
Daftar Pustaka :
B. Kambing
............................. ............................
NO. SIFAT REPRODUKSI
(Pustaka 1) (Pustaka 2)
1. Bobot Lahir
2. Umur Sapih
3. Berat Sapih
4. Lama Heat
5. Umur Kawin I
6. Pubertas
7. Siklus Estrus
8. Lama Bunting
9. Interval Kelahiran
10. Frekuensi Kelahiran per tahun
Daftar Pustaka
............................. ............................
NO. SIFAT REPRODUKSI
(Pustaka 1) (Pustaka 2)
1. Bobot Lahir
2. Umur Sapih
3. Berat Sapih
4. Lama Heat
5. Umur Kawin I
6. Pubertas
7. Siklus Estrus
8. Lama Bunting
9. Interval Kelahiran
10. Frekuensi Kelahiran per tahun
Daftar Pustaka