Anda di halaman 1dari 14

TEKNOLOGI PEMANFAATAN MIKROORGANISME DALAM PAKAN

UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS TERNAK RUMINANSIA


DI INDONESIA : SEBUAH REVIEW

ELIZABETH WINA

Balai Penelitian Ternak, PO Box 221, Bogor 16002


e-mail: tivinabudi(yahoo .co m

ABSTRAK

Berbagai teknologi diperlukan untuk nicinpertahankan ketersediaan pakan, meningkatkan ku alitas pakan dan
inengoptimumkan fiingsi kerja rumen schingga produksi temak di Indonesia dapat ditingk:atkan . Tekiiologi dengan
mcinanfaatkan mikroorganisme untuk makanan manusia sudah dikenal sejak lama dan di dalain pakan ternak sudah mulai
diperkenalkan di Indonesia . Bentuknya dapat berupa 'probiotik' (bakteri, jamur, khamir atau campurannya), 'produk fermentasi'
atau 'produk ekstrak dari suatu proses fermentasi' (biasanya "enzim") . Makalah ini merangkum sejumlah penelitian mengenai
penggunaan mikroorganisme atau produknya di dalam pakan ternak ruminansia yang telah dipublikasi di jumal atau prosiding
lokal dalam beberapa tahun terakhir. Ada beberapa mikroorganisme dalam bentuk murni atau campuran yang sudah dijual di
pasaran dan ada juga yang diproduksi di Balitnak . Mikroorganisme mumi atau campuran digunakan untuk pembuatan silase
terutama jerami padi, untuk meningkatkan kualitas limbah pertanian misalnya limbali pabrik kelapa sawit atau untuk
meningkatkan fungsi rumen . Pemanfaatan mikroorganisme dalam teknologi pakan, untuk nianipulasi rumen, untuk
meningkatkan kesehatan ternak akan memberikan prospek yang semakin baik tetapi harus terus ditunjang oteh penelitian yang
lebih spesifik dan mendalam tentang mikroorganisme tersebut dan perlunya dibuat peraturan standarisasi dan keamanan pakan
mengenai produk tunggat atau campuran mikroorganisme .
Kata kunci : Mikroorganisme, probiotik, silase, fennentasi, ruminan

ABSTRACT

THE TECHNOLOGY OF UTILIZING MICROORGANISM IN FEED TO IMPROVE RUMINANT PRODUCTIVITY


IN INDONESIA : A REVIEW

Several different technologies are required to inaintain feed availability, to improve feed quality and to optimize rumen
function so that the animal production in Indonesia can be increased . The technology by utilizing microorganism in food has
been known for a long time . Utilization of microorganism could be in the forms of 'probiotic' (bacteria, fungi, yeast or their
mixtures), fermentation products or extracted products of fermentation process (enzymes) . This paper describes several research
results that have been published locally in recent years about the utilization of microorganism or its products in ruminant feed .
Several pure microorganisms or mixtures of microorganisms have been available commercially and some of them are also
produced and developed by the Indonesian Research Institute for Animal Production . They have been applied for rice straw
fermentation, for improving the quality of agricultural by products such as palm oil by products or for improving the rumen
function . Biological treatment using microorganism has a good prospect in the future, however, it should be supported by more
specific and deeper research about the characteristics of the microorganisms . A standard and feed safety regulation on the use of
single or mixture of microorganism is required to be established .
Keywords: Microorganism, probiotic, silage, fennentation, ruminant

PENDAHULUAN umumnya berupa limbah pertanian yang mempunyai


nilai kecernaan yang rendah . Pemberian pakan yang
Sudah lazim diketahui bahwa peternakan rakyat di rendah kualitasnya juga akan menyebabkan kondisi dan
Indonesia sangat tergantting pada ketersediaan pakan fungsi rumen kurang baik . Oleh sebab itu, berbagai
hijauan atau limbah pertanian . Pada musim kemarau, teknologi diperlukan untuk mempertahankan
ketersediaan pakan menjadi sangat terbatas bahkan ketersediaan pakan terutama pada masa musim kering
sampai kekurangan dan kualitas pakan yang ada juga yang panjang, meningkatkan kualitas pakan atau
sangat rendah . Hal inilah yang merupakan salah satu mengoptimumkan kerja rumen. Salah satu teknologi
penyebab rendahnya peningkatan produksi ternak yang sudah dikenal sejak lama adalah dengan
terutama ternak ruminansia di Indonesia . Kualitas memanfaatkan mikroorganisme . Tujuan utama
pakan yang rendah biasanya karena bahan pakan pada penambahan mikroorganisme ke dalam pakan untuk 1)

173
ELIZABETH WINA : Teknologi Pemanjaaian MMfikroorganisme dcilam Pakan untukMeningkalkun Produklivitas Ternak Ruminansia di Indonesia

mengawetkan pakan atau yang lebih dikenal dengan dapat memecah tanin (racun) dalam kaliandra
proses 'silase', 2) meningkatkan kualitas pakan yang (WINUGROHO dan WIDIAWATI, 2003 ; 2004) .
rendah nilai gizinya, atau 3) memperbaiki kondisi Probion adalah produk campuran mikroorganisme
rumen . berbentuk serbuk. .Produk ini juga dikembangkan olch
Mikroorganisme yang dimanfaatkan ini dapat Balitnak dan diperoleh dari suatu proses fermentasi
berupa `probiotik' (bakteri, jamur, khamir atau (anaerob) isi rumen dan kompos dengan tambahan
campurannya) atau dapat berupa 'produk fennentasi' mineral yang diperlukan untuk pertumbuhan mikroba
atau 'produk ekstrak dari suatu proses fermentasi' dan bahan organik yang digunakan sebagai pembawa
(biasanya "enzim") . Mekanisme kerja mikroorganisme mikroba yang dapat meningkatkan aktivitas
atau produknya yang masuk ke dalarn tubuh ternak dan enzimatisnya (HARYANTO, 2000) .
mempengaruhi pencernaan atau penyeraaan, ada yang Probiotik komersial yang sudah ada terlebih
sudah diketahui secara jelas tetapi ada juga yang masih dahulu adalah Starbio dan Effective microorganism
berupa hipotesa . (EM4) . Starbio merupakan campuran mikroorganisme
Banyak penelitian tentang pemanfaatan probiotik dan telah banyak dicoba oleh peternak atau peneliti
atau produk fermentasi untuk ternak unggas dan sejak tahun 90-an dan akhir-akhir ini hasil penelitian
ruminansia sudah dilakukan di Indonesia dan ada pula mengenai Starbio pada ternak ruminansia hanya sedikit
probiotik yang sudah dijual secara komersial . Makalah yang dapat dikumpulkan . Starbio yang ditambahkan ke
ini merangkum hasil-hasil penelitian mengenai pakan digunakan terutama untuk mengurangi bau
penggunaan mikroorganisme atau produknya di dalam amonia yang dikeluarkan bersama feses .
pakan ternak ruminansia yang telah dipublikasi di Effective microorganism (EM4) berisi campuran
jurnal atau prosiding dalam negeri dalam beberapa mikroorganisme seperti Lactobacillus sp ., bakteri asam
tahun terakhir (dirangkum dalam Tabel 1, 2 dan 3), laktat lainnya, bakteri fotosintetik, Streptornyces sp .,
tetapi ada beberapa penjelasan di dalam makalah ini jamur pengurai selulosa, bakteri pelarut fosfat (AKMAL
yang diambil dari publikasi lama atau dari jurnal luar et a!., 2004) . Effective microorganism dikembangkan
negeri . Prospek pemanfaatan mikroorganisme ini di oleh seorang ahli dari Jepang . Di Jepang dan negara
masa mendatang juga dibahas dalam makalah ini . lain, EM4 lebih banyak digunakan untuk perbaikan
nutrisi tanah .
Probiotik `Twnbuh merah' merupakan campuran
JENIS MIKROORGANISME DAN
mikroorganisme yang diisolasi dari pencernaan hewan .
PEMANFAATANNYA SEBAGAI PAKAN ADITIF
diantaranya Bacillus sp . (SULISTIYANi, 2002) .
Saat ini, bentuk campuran mikroorganisme yang
Beberapa jenis mikroorganisme yang digunakan
lebih sering diuji atau dipakai dalam pakan ternak
atau dicampur ke dalam pakan ternak ruminansia
karena lebih mudah diproduksi dan diperbanyak, selain
(Tabel 1, 2, 3) berasal atau diisolasi dari makanan
itu diharapkan adanya efek positif yang lebih tinggi
manusia seperti ragi (Saccharomyces cerevisiae),
dibanding kalau hanya dipakai kultur tunggal .
Aspergilhis oryzae. Lactobacillus sp ., dari tanah atau
Bahan aditif yang dicampur ke dalam pakan
saluran pencernaan ternak seperti Starbio, probiotik
ternak biasanya dalam jumlah sedikit . Penambahan
"Tumbuh", Probion, Bioplus, EM4 dan sebagainya .
mikroorganisme tunggal seperti Saccharomyces
Mikroorganisme mumi atau campuran ini diproduksi
cerevisiae ke dalam pakan hanya sebanyak 1 g/ekor/hari
dengan berbagai cara tetapi metode yang dipublikasi
untuk domba (MARDALENA, 2000 ; ROYANI, 2000) .
biasanya hanya diuraikan secara garis besar . Beberapa
Sedangkan penambahan mikroorganisme campuran
produk campuran biasanya hanya disebutkan jumlah
seperti Probion atau Starbio yang berbentuk serbuk
total bakteri tanpa dirinci jenis jenis bakteri yang ada di
lebih banyak dari penambahan mikroorganisme
dalamnya. Di bawah ini diuraikan beberapa produk
tunggal, yaitu sekitar 0,5 sampai 1,0% dari konsentrat
mikroorganisme campuran yang ada di Indonesia,
(YUSRIADI, 1999, HARYANTO et al., 2002) . THALIB et
yaitu :
al . (2001b) menambahkan 150 ml probiotik baik yang
Bioplus merupakan produk campuran
berupa bakteri selulolitik cocci atau batang dalam
mikroorganisme yang telah berbentuk serbuk kering
bentuk cairan yang berisi 2 x 109 koloni/ml dalam
dan teknologi produksinya dikembangkan di Balitnak,
selang 3 minggu sekali . Seperti THALIB et al . (2001b),
Ciawi . Bioplus diambil dari isi perut ternak potong dan
Rim (2001) menambahkan Leuconostoc citreum dalam
dicampur dengan inokulum yang sudah diadaptasi
jumlah koloni tertentu yaitu 10 1° koloni/ekor sapi/hari .
dengan suatu substrat tertentu . Bila substrat yang
Bioplus yang dalam bentuk cairan perriah juga diuji
ditambahkan adalah jerami, maka Bioplus tersebut
dan diberikan dalam dosis 5 ml/ekor sapi/hari
disebut Bioplus serat karena diasumsikan dapat
(PARWATI et al ., 1999) tetapi Bioplus dalam bentuk
memecah serat lebih baik. Bila substrat yang
serbuk hanya diberikan satu kali pada awal percobaan
ditambahkan adalah daun kaliandra, maka Bioplus
ternak. Pada ternak domba diberikan 100-150 g/ekor
tersebut disebut Bioplus racun karena diasumsikan

174
WARTAZOA Vot. l5 No. 4 Th . 2005

dan pada ternak sapi diberikan 200-500 g/ekor tetapi jumlah mikroba ini akan langsung berkurang
tergantung pada bobot badan sapi (WINUGROHO dan sesudah dosing dihentikan yang berarti keberadaan
WIDIAWATI, 2003 ; 2004 ; PRIHARDONO, 2001 ; Ruminococcus yang di dosing di dalarn rumen tidak
NGADIYONO et al., 2001). akan langgeng dan cepat menghilang serta tidak
Pada umumnya, probiotik diberikan pada ternak diperoleh peningkatan kecernaan bahan kering setelah
yang mengkonsumsi serat tinggi dan hanya satu dosing (KRAUSE et al., 2001) . Dari hasil ini dapat
laporan yang memberikan Starbio pada ternak yang diartikan bahwa mikroba dari probiotik tidak langsung
mengkonsumsi konsentrat tinggi (NGADIYONO dan bekerja mencerna serat di dalam rumen .
BALIARTI, 2001) . Hal ini menunjukkan bahwa WINA (2000) merangkum beberapa teori mengenai
penambahan probiotik untuk ternak ruminansia lebih mekanisme kerja ragi Saccharomyces cerevisiae di
ditujukan agar rumen dapat mencerna lebih baik pakan dalam rumen . Di dalam kultur ragi terbentuk vitamin,
yang berserat tinggi. Beberapa publikasi yang mineral dan asam amino yang mungkin dapat
dirangkum dalam Tabel 1 melaporkan tentang menstimulasi pertumbuhan mikroba rumen . Sampai
peningkatan bobot badan (PBB) yang nyata ketika saat ini belum ada laporan mengenai senyawa apa yang
ternak diberikan probiotik. Dijelaskan bahwa menguntungkan dalam probiotik yang telah
peningkatan bobot badan oleh probiotik, disebabkan diujicobakan di Indonesia . S. cerevisiae kemungkinan
oleh konsumsi bahan kering yang meningkat juga mempunyai kemampuan untuk menggi nakan
(NGADIYONO et al., 2001), kondisi rumen yang oksigen di dalam rumen sehingga membantu
cenderung lebih baik (PRIHARDONO, 2001), kecernaan terciptanya suasana di dalam rumen menjadi anacrob
bahan kering (APRIYADI, 1999) dan protein yang (oksigen menjadi sangat sedikit) dan hat ini dapat
meningkat (NGADIYONO el a!., 2001) serta retensi menstimulir pertumbuhan mikroba rumen secara
nitrogen yang lebih tinggi (HAU et al., 2004) . Beberapa optimum .
laporan mencoba membandingkan efektivitas beberapa THALIB et al . (2001b) mengamati pengaruh
probiotik, misalnya Bioplus dibandingkan dengan probiotik yang dikombinasikan dengan senyawa
Starbio dan pengaruhnya pada perfomans sapi . HAU et defaunator (penghilang protozoa) terhadap kondisi
al. (2004) menyatakan bahwa Bioplus mengakibatkan rumen. Dilaporkan bahwa penambahan probiotik akan
retensi nitrogen lebih tinggi dibandingkan Starbio . memberikan efek yang berlainan tergantung pada jenis
PARWATI et al . (1999) melaporkan bahwa PBB sapi probiotiknya. Probion hanya sedikit meningkatkan
Bali yang diberi Bioplus lebih tinggi daripada Starbio kadar amonia, tetapi tidak meningkatkan kadar total
(517 vs 443 g/hari) tetapi bila ditambah dengan VFA di dalam rumen (THALIB et al . 2001 ; HARYANTO
perlakuan laser, maka PBB yang dicapai sama antara et al ., 2002) . Sebaliknya, probiotik 'bakteri selulolitik
yang diberi Bioplus maupun Starbio . Ketika Probion batang' meningkatkan kadar amonia dan kadar total
dibandingkan dengan probiotik bakteri selulolitik VFA. Hal ini berarti adanya perbedaan mekanisme
batang atau cocci, pemberian kedua probiotik ini kerja Probion dan probiotik 'bakteri selulolitik batang'
menghasilkan PBB domba yang sama (THALIB et a! ., di dalam rumen dan tampaknya probiotik `bakteri
2001b) . selulolitik batang' dapat digunakan bersama dengan
Pengaruh-pengaruh positif yang dihasilkan oleh senyawa defaunator karena memberikan efek
pemberian probiotik belurn dapat dijelaskan secara sinergistik sedangkan Probion mungkin harus
sempurna karena mekanisme kerja probiotik di dalam digunakan terpisah dengan senyawa defaunator .
rumen belum dapat dimengerti secara sempurna . Tidak Penelitian-penelitian yang memberikan pengaruh
diperoleh penjelasan apakah mikroba dari probiotik positif dari penggunaan probiotik scharusnya mendapat
yang ikut bekerja di dalam rumen atau ada senyawa- perhatian agar terus dilanjutkan dengan pengembangan
senyawa tertentu di dalam probiotik yang memacu probiotik sampai ke tingkat komersial terutama
pertumbuhan mikroba rumen. Diduga, pemberian pembuatan dan penyimpanannya . Mikroorganisme
Bioplus sebanyak 50-250 g (tergantung pada berat sangat mudah bermutasi sehingga kontrol dan
ternak) dalam satu kali akan menyebabkan berlipat standarisasi mengenai jenis dan jumlah mikroorganisme
gandanya mikroba rumen secara mendadak sehingga di dalam campuran probiotik perlu dilakukan dan
mampu mencerna serat lebih tinggi dan mungkin peraturannya perlu dibuat dengan jelas . Mekanisme
menyebabkan terjadinya kompensasi pertumbuhan kerja probiotik harus dipelajari secara spesifik karena
pada awal penelitian . Asumsi di atas terbantah oleh tiap produk probiotik mungkin punya mekanisme yang
basil percobaan yang pernah dilakukan oleh KRAUSE et spesifik . Dengan informasi yang jelas tentang
al. (2001) . Mereka melakukan dosing mikroba rumen penggunaan probiotik dan keamanannya, maka hal ini
yang sudah terseleksi (Ruminococcus spp .) pada domba akan meyakinkan kalangan pengguna untuk
dan kemudian mikroba rumen tersebut dilacak memakainya dalam meningkatkan produksi ternak
keberadaannya. Jumlah mikroba Ruminococcus akan ruminansia .
meningkat selama ada dosing Ruminococcus spp .,

1 75


ELIZABETH WINA: Teknulol;i Pemanfaatan Mikroorganisme dalam Pakan untukMeviingkatkan Produktinitas Ternak Ruminansia di Indonesia

Tabel 1 . Penambahan mi .kroorganisme ke dalam pakan ternak ruminan .sia

Nama probiotik Dosis Ternak Pakan Parameter Pustaka


percobaan percobaan

Bioplus 150 g/ekor, Domba Rumput + Serat tercerna meningkat dari PRIIIARDONO
hanya I kali lokal konsentrat 104 menjadi .117 g/hari (2001)
(P>0,05)
Energi tercerna meningkat dari
1513 menjadi 1566 kkal/kg
(P>0,05)
VFA meningkat dari 38,52
menjadi 44,61 mM (P>0,05)
Bioplus 500 g/ekor Sapi R .umput + Konsumsi menin kat dari 101 NGADIYONO et a!.
hanya 1 kali Madura legum + menjadi 109 g/kg°," (2001)
bungkil KCBK meningkat dari 65,04
kelapa menjadi 68,12%
PBB meningkat dari 0,55
menjadi 0,61 kg
Bioplus vs starbio - (tidak Sapi Bali - (tidak PBB bioplus lebih tinggi dari IIAU et al. (2004)
disebutkan) di Timor disebutkan) starbio (310 vs 206 g)
Retensi nitrogen bioplus lebih
tinggi dari starbio (36,31 vs
26,36 g/hari)
Bioplus dan 100 g/ekor, Domba Rumput PBB tidak berbeda dengan ROYANI (2000)
Saccharomyces hanya 1 kali lokat Gajah + kontrol (64,4 vs 54,4 g)
cerevisiae (bioplus) + 1 konsentrat Konsumsi BK tidak berbeda
g/ekor/hari (250 g/hari) dengan kontrot (739 vs 738
g/hari)
KCBK tidak berbeda dengan
kontrol (64,7 vs 64,4%)
Candida utilis + 0,3% dari Domba Rumput KCBK 60 vs 53% (S. WINUGROHO dan
Bioplus vs S. konsentrat Gajah + cerevisiae+ Bioplus) WIDIAWATI
cerevisiae + konsentrat PBB 42,8 g vs 21,4 g (S. (2003)
Bioplus (70 : 30) cerevisiae + Bioplus)
Probion + 1 % dari Domba Rumput ad PBB tidak berbeda nyata (54,69 TIIALIB et al.
Defaunator vs konsentrat lokal lib. + vs 48,83 g/hari) (2001b)
defaunator konsentrat Konversi pakan sama (10,62 vs
(0,5% BB) 10,79)
KCBK tidak berbeda (63,54 vs
61,63%)
Probion 0,5-1,0% dari Domba Rumput Konsumsi tidak berbeda dengan HARYANTO et al .
konsentrat lokal Raja ad lib., kontrol (375,1 dan 370,8 vs (2002)
konsentrat 421,5 g)
komersial PBB tidak berbeda dengan
( 1 % dan kontrol (46,4 dan 49,3 vs 49,1
BB) g/hari)
Probiotik (isi 0,5% dari Domba Rumput + Kecemaan dinding sel KUSWANDI et al.
rumen sapi + konsentrat lokal konsentrat meningkat dari 63,8 tnenjadi (2001)
pupuk kotoran 67,1
domba yang Kecernaan hemisellulosa
difermentasi) meningkat dari 68,6 menjadi
73,2%
PBB tidak berbeda dengan
kontrol (69 vs 73 g/hari)

1 76
WARTAZOA Vol. 15 No. 4 Th. 2005

Lanjutan Tabel 1 .

Temak Pakan
Nama probiotik Dosis Parameter Pustaka
percobaan percobaan

Probiotik (bakteri 150 ml/3 minggu Domba Rumput ad PBB Iebih berbeda nyata (56,26 THALIB et al.
selulolitik batang) sekali lokal lib. + vs 48,83 g/hari) (2001b)
+ defaunator vs 2 x10" koloni/ml konsentrat KCBK tidak berbeda (63, 51 vs
defaunator (0,5% BH) 61,63%)
Starbio 0,5% dari Sapi Rumput + PBB 0,98 vs 0,77 kg (Kontrol) NG,ADIYONO dan
konsentrat Ongole Konsentrat (P>0 , 05) BALIARTl (2U01)
(30 : 70) Tidak berpengaruh nyata
terhadap konsumsi, dan
persentase karkas
Saccharomyces I g/ekor/hari Domba Rumput + Konsumsi BK tidak berbeda MARDALENA
lokal dedak padi nyata dengan ragi impor (977 vs (2000)
cerevisiae lokal
(Balitnak) vs ragi + limbah 888 g)
impor sorgum Kecemaan BK tidak berbeda
nyata dengan ragi impor (56 vs
58%)
Sediaan mikroba 100 ml/ekor Kambing Rumput + KCBK tidak berbeda dengan THALIB (2002)
(c<ampuran PE konsentrat FPM (74,44 vs 73,9%)
mikroba rumen + (1%BB) PBB tidak berbeda dengan FPM
FPM vs FPM) (55 vs 54 g/hari)
(faktor Rumen parameter tidak berbeda
pertumbuhan dengan FPM
mikroba)
Probiotik tumbuh 0,01% dari Domba Rumput Konsumsi BK tidak berbeda S ULISTIYANI
konsentrat Gajah (3 kg) dengan probion (587 vs 628 (2002) ; JUWITA
merah
(Lactobacillus sp .) + konsentrat g/hari) (2002)
vs probion (250 g) KCBK tidak berbeda dengan
probion (58,64 vs 58,73%)
Rumen parameter tidak berbeda
dengan probion
Leuconostoc 10 10 koloni/hari Sapi FH Rumput Meningkatkan fungsi rumen RIzA (2001)
citreum TSD-10 Gajah tapi PBB tidak terpengaruh

EFEKTIVITAS DAN DAYA SIMPAN PRODUK akan turun 30% dari populasi awal sedangkan dengan
CAMPURAN MIKROORGANISME pembalutan, populasi mikroorganisme di dalam sediaan
mikroba anaerobik (probiotik SR) relatif stabil . Bahan
Daya simpan dan efektivitas mikrooganisme pernbalut yang digunakan adalah gum Arabic, alginat
tersebut perlu diuji karena mikroorganisme sangat labil atau kalsium khlorida. Pengeringan sediaan mikroba
terhadap suhu, cahaya atau oksigen . WINUGROFIO dan yang telah dibalut juga harus diperhatikan, yaitu proses
MARIYATI (2001) melaporkan setelah Bioplus pengering beku (freeze drying) lebih baik daripada
dikeringkan di bawah naungan dan disimpan dalam proses pengeringan matahari . Panas matahari, sinar UV
suhu ruang, maka populasi mikroorganisme di dalam dan aliran udara (oksigen) pada proses pengeringan
bioplus akan berkurang 50% . Walaupun populasi matahari akan menyebabkan kerusakan yang besar
mikroorganisme turun, laju produksi gas in vitro terhadap sediaan mikroba. THALIB et al. (2001a ; 2002)
dengan menggunakan bioplus yang telah disimpan 2 menyimpulkan pentingnya pembalutan sediaan
bulan masih sama dengan bioplus segar yang tidak mikroba dan juga proses pengeringan dengan cara
disimpan sehingga mereka menyimpulkan bahwa freeze drying untuk menjaga kestabilan dan efektivitas
Bioplus yang sudah kering masih efektif bila disimpan mikroorganisme tersebut. Sediaan mikroba yang sudah
sampai 2 bulan dalam suhu ruang . Hal yang sama dibalut (encapsulated) dan disimpan selama 4 bulan
dikemukakan oleh THALIB et al. (2001a ; 2002) bahwa tidak mengalatni penurunan populasi mikroorganisme .
populasi mikroba tanpa pembalutan (encapsulated) Kemampuan sediaan mikroba yang telah disimpan

1 77
ELIZABeTH WINA : Teknologi Pemanfi:atan Mikroorgatisme datam Pakan untuk Aleningkalkan Produktivitas Ternak Ruminansia di Indonesia

tersebut dalam mencerna bahan kering rurnput Gajah pemecah karbohidrat lainnya sehingga selama
tidak berbeda dengan kemampuan cairan rumen segar . fermentasi, kapang ini mampu mendegradasi serat .
Pengaruh jenis kantong penyimpan dan lama Kapang ini dapat tumbuh dengan memanfaatkan
penyimpanai 4erhadap nilai gizi produk fermentasi urea dan campuran mineral lainnya sehingga dapat
lumpur sawit dengan Aspergillus niger juga telah meningkatkan kadar protein kasar (KOMPIANG et al.,
dievaluasi (PASAR .IBU et al., 2001) . Aktivitas enzim 1994) . Fermentasi dengan Aspergillus niger ini tidak
mananase dan selulase dalam produk fermentasi turun hanya terbatas pada onggok saja, tetapi dapat juga
selama penyimpanan dan daya cerna bahan kering digunakann pada limbah pertanian lainnya seperti
produk fermentasi juga turun secara signifikan setelah limbah pabrik tempe berupa kulit kacang kedelai
12 minggu disimpan . Kadar nitrogen terlarut turun (ASTUTI dan WINA, 2002), kulit kopi (GuNToxo et al .,
setelah 6 minggu disimpan dan kadar protein sejati 2004 ; GINTING, 2004) dan limbah perkebunan sawit
turun secara signifikan setelah 8 minggu disimpan . (BATUBARA et al., 2003 ; WIJAYA dan UTOMO, 2001) .
Karung plastik pakan yang banyak aerasinya (tidak Aspergillus niger adalah inokulum yang paling sering
rapat) temyata merupakan jenis kantong penyimpan digunakan karena mudah dibiakkan, tidak cepat
yang iebih baik dibandingkan kantong plastik biasa terkontaminasi oleh mikroorganisme lain dan mampu
(sedikit aerasinya) atau kertas semen pada penyimpanan tumbuh lebih. baik dibandingkan jamur lain . Selain
suhu kamar (PASARIBU et al., 2001) . Aspergillus niger, Aspergillus oryzae juga dapat
Dengan kondisi di Indonesia yang tropis, panas dipakai sebagai inokulum untuk fermentasi onggok
dan lembab, maka teknik perbanyakan, proses atau bungkil kedele (LUBIS et al., 2002a ; 2002b) .
pengeringan dan lama penyimpanan mikroorganisme Jamur pelapuk putih (tiram putih) atau coklat
atau produk fermentasi harus sangat diperhatikan . (Ganoderma lucidum) juga dipakai untuk meningkatkan
Perlunya mencantumkan tanggal kadaluarsa untuk kualitas bahan pakan yang sulit dicerna. Jamur pelapuk
produk mikroorganisme karena populasi dan efektivitas ini dapat memecah ikatan lignoselulosa karena jamur
mikroorganisme menurun dengan semakin lamanya ini mengeluarkan. enzirn fenoloxidase, laccase dan
waktu penyimpanan. Begitu pula, dengan tanggal manganoxidase yang termasuk enzim-enzim pemecah
kadaluarsa untuk produk fermentasi karena produk lignin (CHANG et al ., 1980). WINA et al . (2005)
fermentasi mengalami penurunan kualitas selama melaporkan adanya peningkatan kecernaan bahan
penyimpanan . kering substrat walaupun kandungan lignin dan
selulosa dalam kulit kayu tidak berkurang . Pada jerami
padi, jamur pelapuk putih dilaporkan dapat
PEMANFAATAN MIKROORGANISME UNTUK
meningkatkan nilai kecernaan bahan kering jerami padi
LIMBAH-LIMBAH PERTANIAN (PILIANG dan SUHARYADI, 1996 ; SANTOSA, 2001) .
Penggunaan produk fermentasi di dalam ransum
Limbah pertanian yang begitu beragam jenisnya
biasanya menggantikan sebagian dari konsentrat
tersedia di Indonesia dan karena nilai gizinya yang komersial . Tidak seperti probiotik yang ditambahkan
rendah, perlu diusahakan teknologi untuk
ke dalam ransum dalam jumlah yang sangat sedikit,
memperbaikinya (Tabel 2) . Perlakuan biologis menjadi
produk fermentasi ditambahkan ke dalam ransum
teknologi yang banyak diminati saat ini karena banyak
sebanyak 5 sampai 66% (LUBIS et a!., 2002b ;
jenis mikroorganisme yang mampu mengurangi kadar
MUTHALIB, 2003 ; MATHIUS et al., 2005) . Penggantian
lignin, senyawa anti nutrisi dan mampu meningkatkan konsentrat dengan produk fermentasi menyebabkan
nilai kecernaan serat dari limbah pertanian tersebut .
peningkatan total konsumsi pakan dan kecernaan bahan
Cassapro merupakan produk fermentasi substrat kering (LUBIS et al ., 2002a ; b) . Selain kecernaan, retensi
padat (solid substrate fermentation) oleh kapang
nitrogen dilaporkan meningkat (HARYANTO et al.,
Aspergillus niger terhadap bahan pakan onggok . 2001) dan pasokan N-mikroba juga meningkat (ASTUTI
Cassapro pada awal tahun 90-an diperkenalkan oleh dan WINA, 2002) . Analisis kadar amonia dan asam
Balitga(C untuk pakan unggas (KOMPTANG et al ., 1994) .
lemak terbang memperlihatkan sedikit peningkatan
Cassapro mempunyai kandungan total protein kasar (tidak signifikan) dibanding kontrol (LUBIS et a!.,
yang lebih tinggi dibandingkan kontrol . Cassapro dapat
2002a). Mekanisme meningkatnya kecernaan pakan
juga digunakan sebagai bahan pakan konsentrat untuk
karena produk fermentasi belum dapat dijelaskan
temak ruminansia termasuk sapi perah (GUNAWAN et
secara baik. Adanya senyawa-senyawa yang terbentuk
al ., 2000) . Cassapro dibuat melalui 2 proses yaitu selama proses fermentasi dan dibutuhkan dalam jumlah
proses fermentasi dan proses enzimatis selama 2 hari. sedikit untuk pertumbuhan mikrooganisme rumen
Setelah kedua proses tersebut selesai, bahan onggok
mungkin menyebabkan fungsi rumen lebih baik dalam
yang sudah diselubungi oleh jamur A . niger kemudian
mencerna pakan . Sampai batas tertentu, produk
dikeringkan dan produk ini disebut cassapro . Berbagai
fermentasi memberikan pengaruh positif tetapi bila
enzim dihasilkan oleh kapang A . niger seperti
dipakai melebihi 30% dalam ransum seperti pada
misalnya : enzim mananase, selulase dan enzim-enzim

1 78

TYARTAZOA Vol. 15 No. 4 Th. 2005

Tabel 2 . Penggunaan mikroorganisme untuk meningkatkan kualitas limbah pertanian

Substrat untuk Percobaan Jumlah yang Parameter Pustaka


Mikroorganisme
fermentasi diberikan

Aspergillus in viva 25% dari total Retensi N ineningkat ASTUTI dan


Limbah padat
niger (kambing pakan dibanding tanpa fermentasi WINA (2002)
tempe
laktasi PE) (8,8 vs 7,84 g/hari)
Absorbsi purin meningkat
dibanding tanpa fermentasi
(23,53 vs 1 .5,99 mM)
Pasokan N-mikroba
ineningkat dibanding tanpa
fennentasi (1,08 vs 0,72 mM)

Kulit umbi - (tidak In vivo 10-40% Bobot karkas tidak berbeda MUTUALIB

singkong disebutkan) (kambing ransum antara konsentrat dan (2003)


Kacang) perlakuan (8,06 vs 7,72 kg)

Limbah Aspergillus In vivo 20-42% PBB meningkat dibanding BATUBARA et al.


perkebunan niger (kambing ransum tanpa fermentasi (67 dan 77 g (2003)
sawit Kacang) vs 30 g/hari)

Limbah Aspergillus In vivo (sapi 33-66% Efisiensi pakan paling baik MATHIUS et al.
perkebunan niger Bali) ransum bila digunakan 33% (2005)

~imgah pabrik EM4 In vivo (domba 1% bobot PBB meningkat dibanding WUAYA dan
lokal) badan tanpa fermentasi (83 vs 63 UTOMO (2001)
pengolahan
sawit (solid) g/hari)

Onggok Aspergillus' In vivo (sapi 1 kg/hari Produksi susu meningkat GUNAWAN et al.
niger l.aktasi) dibanding kontrol (13,14 vs (2000)
10,121/hari)

Onggok Saccharomyces in vivo (domba 77,5% dari Retensi N meningkat dengan I ARYANIO et
cerevisiae lokal) konsentrat penambahan urea (8,39 vs al. (2001)
5,97 g/hari) dan sulfur (7,84
vs 6,75 g/hari)
Kecemaan energi meningkat
dengan penambahan urea
(69,26 vs 65,13%) dan sulfur
(68,65 vs 66,39%)

Onggok Aspergillus In vitro - Kecemaan BK meningkat ARYOGI dan


niger dengan lama fermentasi 2-4 UMIYASIH
hari (54,9 dan 65,3 vs 47%) (2001)
Kecemaan P.K meningkat
dengan lama fermentasi 2-4
had (42,3 dan 42,4 vs 21%)

Ampas tebu Pleurotus In vivo (domba 10-40% Konsumsi agak meningkat, TARMIDI et al.
ostreatus Priangan) dalam ransum PBBH menurun bila di atas (2004)
30%

Jerami jagung Pleurotus Skala - Kandungan NDF dan ADF ANGGRAENY et


falbelatus (tiram laboratorium tidak terpengaruh al. (2005)
merah)

Kulit kayu Pleurotus In vitro (rumen Sebagai Kecemaan B.K meningkat WINA et al.
Acacia ostreatus (tiram kambing) substrat 100% sampai umur media 8 minggu (2005)
mangium putih) (15,46 vs 8,55%)

1 79

ELIZABETH WINA : Teknologi Pemanfaatan Mikroorganisme dalam Pakan uniuk Meningkatkan Produktivitas Ternak Ruminansia di Indonesia

Lanjutan Tabel 2 .

Substrat untuk Mikroorganisme Jumlah yang


Percobaan Parameter Pustaka
fermentasi diberikan
Kulit kayu Acacia Ganoderma (rumen
In vitro Sebagai Kecernaan BK meningkat WINA et al. (2005)
mangium lucidum kambing) substrat sampai umur media
100% inkubasi 12 minggu (30,49
vs 24,69%)
Tandan kosong Coprinus In sacco - Kecernaan BKBO SUWADJI et al.
sawit cinereus (rumen kerbau) fermentasi dengan iradiasi (2001)
sedikit lebih rendah dari
pemanasan otoklaf tandan
sawit
Limbab kopi Aspergillus In vivo 100-200 PBB 95 g/hari GUNTORO et al.
niger (kambing) g/hari (2004) ; GINTINCi
(2004)
Onggokfbungkil Aspergillus In vitro (rumen 10% dari Meningkatkan kecernaan LuBis el al .
kedelai ot)vzae domba) substrat serat 10,5% lebih tinggi (2002a)
daripada kontrol
Onggok Aspergillus In vivo 5-10% dari PBB 122 dan 140 vs 94,8 LUBIS et al.
orvzae (domba) konsentrat g/hari (kontrol) (2002b)

penianfaatan ampas tebu (TARMIDI, 2004), maka Jadi, produk fermentasi dari industri dan perkebunan
pertambahan bobot badan ternak akan menurun. Begitu sawit akan merupakan tulang punggung pakan temak
pula efisiensi pakan menjadi lebih baik dari kontrol bila ruminansia di daerah perkebunan sawit yang sudah
produk fermentasi limbah sawit digunakan tidak lebih tersebar di Sutnatera dan Kalimantan .
dari 33% dalam ransum (MAT111US et al., 2005) . Pengembangan produk fermentasi untuk
Produk samping atau limbah pertanian yang saat diproduksi dalam jumlah besar dan dijual ke pabrik
ini jumlahnya semakin meningkat yaitu limbah dari pakan sampai saat ini belum ada . Pemanfaatan produk
perkebunan dan pabrik kelapa sawit . Produk ini dapat fermentasi bahan lain selain limbah sawit baru di
berupa bungkil inti sawit, lumpur sawit, bahan padatan tingkat penelitian dan hanya sedikit dimanfaatkan di
basil saringan (BATUBARA et al., 2003) . Produk yang tingkat peternak . Ketersediaan inokulurn yang terbatas
sudah difermentasi oleh Aspergillus niger dapat dan tidak tersedianya produk fermentasi dalam jumlah
meningkatkan palatabilitas pakan sehingga konsumsi banyak menjadi kendala untuk dipakai di lapangan
pakan meningkat dan akibatnya bobot badan ternak karena pembuatan produk fermentasi belum dilakukan
sapi Bali yang dipelihara di perkebunan kelapa sawit sendiri oleh peternak. Proses fermentasi terbukti
meningkat . Cara ini merupakan salah satu cara bermanfaat untuk meningkatkan kualitas dan
integrasi ternak-sawit yang sangat efisien karena pakan palatabilitas limbah pertanian, tetapi produk fermentasi
untuk ternak diperoleh dari limbah perkebunan dan dari bahan-bahan ini mungkin akan menjadi mahal bila
pabrik itu sendiri . Produk fermentasi yang diperoleh dijual ke peternak karena adanya biaya transportasi
sangat murah karena pakan tidak perlu dibeli dan tidak untuk pengumpulan bahan yang akan difermentasi di
diperlukan biaya transportasi untuk mengangkut suatu tempat, adanya penyusutan bahan dengan
limbah, serta produk jadi tidak memerlukan bertambahnya kadar air produk fermentasi dan
pengeringan karena langsung dapat diberikan kepada diperlukannya proses pengeringan untuk produk
ternak sapi . Ternak sapinya berguna untuk mengangkut fermentasi yang diperoleh. Produk fermentasi dapat
basil kebun sedangkan kotoran sapinya dapat dibeli oleh pabrik pakan bila dapat menggantikan
digunakan sebagai pupuk untuk perkebunan tersebut bungkil kedelai sebagai sumber protein dan harganya
(BATUBARA et al., 2003 ; MATHIUS et al., 2005) . Salah dapat lebih murah dari harga bungkil kedelai . Produk
satu yang sangat bermanfaat dari fermentasi limbah fermentasi mungkin dapat diekspor ke negara lain bila
perkebunan dan pabrik kelapa sawit yaitu terciptanya sudah memenuhi syarat-syarat keamanan pakan dari
lingkungan yang jauh lebih bersih karena limbah negara yang dituju .
perkebunan dapat dimanfaatkan menjadi pakan ternak.

180

WARTAZOA Vol. 15 No. 4 Th . 2005

PEMANFAATAN MIKROORGANISME DALAM pengaruh masing-masing proses amoniasi dan proses


PROSES SILASE/FERMENTASI JERAMI fermentasi terhadap kualitas jerami padi . Pada proses
PADI/RUMPUT fermentasi dengan Probion, penggunaan urea
dimaksudkan untuk menjadi swnber amonia yang
Pembuatan silase sudah dikenal sejak lama diperlukan untuk pertumbuhan atau perkembangan
terutama di daerah yang mengalami musim dingin . mikroba dalam proses fermentasi tersebut (HARYANTO
Proses silase berguna untuk mengawetkan hijauan yang et al ., 2004b ; BUDIARSANA et al., 2005) .
banyak tersedia di musim semi/panas dan kemudian Proses silase atau fermentasi ternyata mampu
silase dapat dimanfaatkan sebagai makanan ternak pada rneningkatkan nilai kecernaan dari jerami padi, bahkan
musim dingin. Pembuatan silase juga sangat terjadi peningkatan kualitas sehingga dapat
bermanfaat untuk daerah-daerah yang bermusim menggantikan rumput Gajah (BESTARI et al., 2000 ;
kemarau cukup panjang . Silase dibuat dalam suasana THALIB et al ., 2000 ; HARYANTO et al., 2004b) . Oleh
anaerob dan dengan tumbuhnya mikroorganisme sebab itu, pemberian jerami padi yang telah disilase
tertentu di dalamnya membuat pH silase menjadi atau difermentasi dapat meningkatkan konsumsi dan
rendah (asarn) dan keadaan ini, membuat silase awet bobot badan ternak yang lebih tinggi dari pada ternak
sarnpai beberapa bulan . Secara alami, mikroorganisme kontrol yang hanya mengkonsumsi jerami padi tanpa
seperti bakteri asam laktat akan turnbuh sendiri secara perlakuan (BESTARI et al., 2000 ; TITALIB et al., 2000 ;
perlahan-lahan . Untuk mempercepat proses silase, SARIUBANG et al., 2000 ; SASONGKO dan SuGoRo,
beberapa mikroorganisme pembentuk asam 2004) . Walaupun rumput Gajah dapat digantikan oleh
ditambahkan ke dalam hijauan . Tabel 3 jerami padi yang disilase/difermentasi, pemberian
memperlihatkan adanya penambahan mikroorganisme jerami harus disertai dengan pemberian konsentrat agar
seperti Lactobacillus sp . atau campuran dapat meningkatkan bobot badan ternak . Pemanfaatan
mikroorganisme (seperti . misalnya : EM4, Probion, Bio jerami padi yang disilase/difermentasi untuk jangka
P2000Z) . Probion adalah campuran mikroorganisme panjang mungkin berpengaruh pada reproduksi ternak
yang langsung diberikan pada ternak dan ternyata dapat betina karena sangat rendahnya kadar karoten sebagai
dipakai sebagai inokulum untuk fermentasi jerami atau provitamin A dalam jerami padi dibandingkan dengan
rumput . Ada juga pembuatan silase dengan cairan rumput Gajah . Menurut PRESTON (2005), sumber serat
rumen kerbau segar atau isolat bakteri anaerob dari yang masih berwarna hijau mengandung karoten yang
cairan rumen kerbau sebagai inokulum (BESTARI et al., akan diubah menjadi vitamin A sehingga tidak
2000; SASONGKO dan SUGORO, 2004). diperlukan suplemen vitamin A bila ternak diberi
Seperti telah dijelaskan sebelumnya bahwa silase pakan hijauan, tetapi kadar karoten mudah berkurang
dibuat dalam keadaan anaerob, bahan disimpan di karena proses pengeringan dengan panas atau semakin
dalam kantong plastik yang diikat rapat selama 2 lama disimpan. Oleh sebab itu, disarankan untuk
minggu (NOVITA et al., 2004; SYAMSUDDIN el al., menambahkan vitamin A ke dalam pakan basal jerami
2004) tetapi pada penggunaan probion, jerami padi padi .
hanya ditumpuk-tumpuk sampai ketinggian tertentu Pada sentra-sentra penghasil padi, fermentasi
tanpa ditutupi oleh plastik dan didiamkan selarna 3 (silase) jerami padi adalah salah satu cara pengawetan
minggu (HARYANTO et al., 2004a) . Jadi cara pakan yang paling baik dan seharusnya dapat dilakukan
pengawetan jerami dengan penambahan Probion secara rutin karena cara ini dapat menjaga ketersediaan
hampir sama dengan cara pembuatan kompos yang pakan terutama di musim kering yang panjang. Hasil
dilakukan dalam keadaan aerob . Untuk studi KURTz dan PANJAITAN (2002) menyimpulkan
membedakannya dengan proses silase, maka cara ini bahwa petani mengakui bahwa jerami padi yang
disebut proses fermentasi . Pada proses silase jerami disilase atau difermentasi merupakan persediaan pakan
padi dengan Inenggunakan EM4, urea juga ditambahkan yang paling cocok untuk mengatasi kekurangan pakan
ke dalamnya sehingga selama proses pemeraman di musim kemarau . Tetapi, pembuatan silase jerarni
terjadi juga proses amoniasi (NovrrA et al ., 2003 ; padi mengalami hambatan karena petani harus
AKMAL et al., 2004) . Proses amoniasi mampu mengeluarkan biaya untuk kantong plastik atau dnun
melunakkan serat-serat jerami padi (proses swollen) tempat pemeraman jerami padi . Petani juga kesulitan
sehingga serat menjadi lebih mudah disusupi mikroba mendapatkan tempat aman untuk menghindari tikes
rumen dan kemudian mudah didegradasi . Oleh sebab melubangi kantong plastik yang berisi silase. Proses
itu, terjadinya peningkatan kecernaan jerami padi tidak fermentasi jerami tampak lebih mudah tetapi karena
hanya oleh proses fermentasi oleh mikroba tetapi dilakukan di tempat terbuka maka kemungkinan
kemungkinan besar lebih disebabkan oleh proses terkontaminasi oleh mikroorganisme pembusuk lebih
hidrolisis basa lemah (amoniasi) . Untuk membuktikan besar daripada proses silase . Proses ini akan sangat
proses mana yang lebih berpengaruh terhadap berhasil di tingkat petani kalau mereka diberi
peningkatan kualitas jerami padi perlu dibandingkan pengetahuan terlebih dahulu tentang cara

181


ELIZABETH WINA : Teknologi PemanJaatan Mikroorganisme datum Pakan uniuk Meningkatka n Produktivitas Ternak Ruminansia di Indonesia

Tabel 3 . Pemanfaatan mikroorganistne pada silase/ fermentasi rumput gajah atau jerami padi dalain skala laboratorium atau
pada ternak

Substrat untuk
Mikroorganisme Percobaan Parameter Pustaka
Silase

Jerami padi Cairan rumen In vivo (sapi) Keccrnaan bahan kering meningkat BESTARI et a!. (2000) .
kerbau dibanding kontrol (68,16 vs 61,77%) THALIB et al. (2000)
Pertambahan bobot badan temak
meningkat dibanding kontrol (76,2 vs
73,4 kg)

Jerami padi Isolat bakteri In vitro KCBK tertinggi ketika fermentasi SASONGKO dan
anaerob dari ditambah urea dan molasses SUGORO(2004)
cairan rumen (57,57vs 36,53%)
kerbau
Jerarni padi Probiotik (tidak In vivo (sapi) Pertambahan bobot badan temak SARIUBANG et al .
disebut) meningkat dibanding kontrol (375 (2000)
vs 131 . g/hari)

Rumput gajah Bakteri asam Skala Bahan kering silase tidak IRWANA et al. (2002)
Iaktat (Pioneer laboratorium meningkat dibanding dengan silase
1188, USA) dengan molasses

Rumput gajah Bakteri asam Skala pH silase turun dari 6,5 sampai 4,2 SYAMSUDDIN et al.
laktat (Pioneer laboratorium Kandungan karbohidrat terlarut (2004)
1188, USA) relatif sama
Rumput gajah Bakteri asam In vivo (sapi) Konsumsi BK turun, KCBK tidak SUWITO (2001)
laktat (Pioneer berbeda
1188, USA)
Jerami padi EM 4 + urea Skala Bahan kering silase menurun NoVITA et al. (2004)
laboratorium

Jerami padi Kombinasi Skala Kandungan serat detergen netral, AKMAL et al. (2004)
amoniasi + EM laboratorium hemiselulosa menurun dibanding
4 (effective kontrol (74,56 vs 79, 78% dan
microorganisms) 27,91 vs 31,59%)

Jerami padi Probion (produk In vitro Kecernaan serat detergen netral HARYANTO et al.
Balitnak, Ciawi) meningkat dibanding kontrol (58,97 (2004)
vs 39,80%)
Konsentrasi asetat, propionat
meningkat dibanding kontrol (842,7
vs 595,7 gM dan 136 vs 76,8 pM)

Jerami padi Probion In vivo Pertambahan bobot badan ternak BUDIARSANA el a!.
(domba) meningkat sejalan dengan jumlah (2005)
konsentrat yang meningkat
Jerami padi Probion In vivo Pertambahan bobot badan lebih MARTAWIDJAJA dan
(kambing PE) tinggi darn PBB kambing yang BUDIARSANA
diberi rumput gajah (109,8 vs 84,5 (2004)
g/hari)

Jerami padi Bio P2000Z In vivo (sapi Konsumsi BK sapi POL lebih RIANTO et al . (2005)
PO dan tinggi dart sapi PO (3,945 vs 3,12
silangan PO x kg/hari)
Limousine) PBB sapi POL lebih tinggi dari sapi
PO (0,47 vs 0,27 kg/hari)

1 82
WARTAZOA Vol. 15 No . 4 Th . 2005

pembuatannya, jumlah modal yang dibutuhkan, resiko ARYOGI dan U . UMIYASIH . 2001 . Kandungan dan nilai
yang mungkin tetjadi dan setelah itu mengerjakan kecemaan in vitro bahan kering, bahan organik dan
fermentasi jerami padi ini secara kelompok . Selain itu, protein kasar cassapro dengan lama fermentasi yang
berbeda. Pros . Seminar Nasional Teknologi
yang perlu dipertimbangkan adalah pemakaian jenis
Peternakan dan Veteriner . Bogor, 17-18 Sept . 2001 .
mikroorganisme yang tidak membahayakan ternak
Puslitbang Peternakan, Bogor. him . 279-291 .
maupun lingkungan dalam jangka panjang bila
mikroorganisme atau campurannya tersebut akan AsTUTt, D .A . dan E . WINA . 2002 . Pengaruh pakan limbah
dipakai terus menerus . Perlu juga diketahui bahwa tempe terhadap ekskresi derivat purin dan pasokan N-
mikroorganisme sangat mudah bermutasi sehingga mikroba pada kambing Peranakan Etawah laktasi .
JITV 7(3) : 162-166 .
kontrol mengenai hal inipun sangat perlu dilakukan
agar aman bagi temak dan lingkungan . BATUBARA, L., S .P . GINTING, K . SIMANIIRIRUK, J . SIANIPAR
dan A. TARIGAN . 2003 . Pemanfaatan limbah dan hasil
ikutan perkebunan kelapa sawit sebagai ransum
KESIMPULAN DAN SARAN kambing potong . Pros . Seminar Nasional Teknologi
Peternakan dan Veteriner . Bogor, 29-30 Sept . 2003 .
Beberapa mikroorganisme tunggal atau Puslibang Petremakan, Bogor . him. 106-109 .
campurannya yang dipakai sebagai inokulum untuk
BESTARI, J ., A. TIIALIB dan H . HAMID. 2000 . Pengaruh
fermentasi hijauan/hasil samping pertanian atau dipakai
kombinasi pemberian pakan silase jerami padi cairan
sebagai probiotik telah tersedia secara komersial dan rumen kerbau dan molase terhadap pertambahan
ada juga yang diproduksi oleh Balai Penelitian Ternak . bobot badan sapi Peranakan Ongole . Pros . Seminar
Pemanfaatan mikroorganisme dalam pakan temak Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner . Bogor,
ruminansia di Indonesia telah banyak dilakukan di 18-19 Okt. 2000 . Puslitbang Peternakan, Bogor. him .
laboratorium atau di. lapangan dan . banyak hasil 242-250 .
penelitian yang memberikan respon positif. Meskipun
BUDIARSANA, I .G.M ., B . HARYANTO dan S .N . JARMANI . 2005 .
demikian, penelitian yang lebih spesifik dan mendalam Nilai ekonomis penggemukan domba ekor tipis yang
tentang mikroorganisme tersebut hares dilakukan dan diberi pakan dasar jerami padi terfermentasi . Pros .
perlu adanya standari.sasi dan kontrol sehingga dapat Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan
meyakinkan pengguna mengenai keamanan dan Veteriner. Bogor, 12-13 Sept . 2005 . Puslitbang
keuntungan penambahan mikroorganisme ke dalam Peternakan, Bogor. him . 445-454 .
pakan ternak. Perlu terus diusahakan pemanfaatan
CHANG, H .M, C.L. CHEN and T.K . KIRK . 1980 . Chemistry of
mikroorganisme di lapangan baik dalam bentuk lignin degraded by white rot fungi. In : Lignin
probiotik atau sebagai produk fermentasi agar Biodegradation : Microbiology, Chemistry and
pemanfaatan limbah-limbah pertanian dapat dilakukan Potential Application . KIRK, T.K ., T. 111GUchi and
secara maksimum sehingga ketersediaan pakan dapat H.M . CHANG (Eds .) . CRC Press . Boca Raton, Florida .
terus terjamin sepanjang tahun dan terciptanya 1 : 215-230 .
lingkungan yang lebih bersih dengan basil akhir adalah GINTING, S. 2004 . Tantangan dan peluang pemanfaatan pakan
peningkatan produktivitas ternak . lokal untuk pengembangan peternakan kambing di
Indonesia. Pros . Lokakarya Nasional Kambing
Potong . Bogor, 6 Agust . 2004 . Puslitbang Peternakan,
DAFTAR PUSTAKA
Bogor . him. 61-77 .

AKMAL, J . ANDAYANI dan S . NOVIANTL 2004. Evaluasi GUNAWAN, A .K . SUPRIYATI, BUDIMAN dan H . HAMID . 2000 .
perubahan kandungan NDF, ADF dan hemiselulosa Pemanfaatan Cassapro pada temak sapi perah laktasi .
pada jerami padi amoniasi yang difermentasi dengan Pros . Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan
menggunakan EM-4 . J. Ilmiah Ilmu-Ilmu Peternakan Veteriner. Bogor, 18-19 Okt. 2000 . Puslitbang
7(3) :168-173 . Peternakan, Bogor him. 251-256 .

ANGGRAENY, Y .N ., D. PAMUNGKAS, U . UMIYASIH dan N .H . GUNTORO, S., M .R . YASA, RUBIYO dan N .Y . SUYASA . 2004 .
KHRISHNA . 2005 . Pengaruh inokulasi jamur tiram Optimalisasi integrasi usaha tani kambing dengan
merah (Pleurotus flabelatus) pada kandungan serat tanaman kopi . Pros. Seminar Nasional Sistem
jerami jagung dan jerami padi . Pros . Seminar Intergasi Tanaman-Temak . Denpasar, 20--22 Juli
Nasional AINI V . Malang, 10 Agust. 2005 (in press) . 2004 . Puslitbang Peternakan, BPTP Bali dan
CASREN . him. 389-395 .
APRIYADI, L. 1999 . Pengaruh Penambahan Probiotik Bioplus
Serat pada Konsumsi dan Kecemaan Ransum HARYANTO, B . 2000 . Penggunaan probiotik dalam pakan
Rumput Gajah (Pennisetum purpureum) yang untuk meningkatkan kualitas karkas dan daging
Diberikan pada Domba Ekor Tipis . Skripsi. Jurusan domba . JITV 5 : 224-228 .
Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Djuanda,
Bogor. 33 him .

1 83
ELIZABETH WINA: Tekrwlogi Pemanfaatan Mikroorganisme dalam Pakan untuk Meningkatkan Produktivitas Ternak Ruminansia di Indonesia

HARYANTO, B., N . HIDAYAT dan M . BATA. 2001 . Pengaruh KUSWANDI, SUPRIYATI, B . HARYANTO dan D . YULISTIYANI.
taraf urea dan sulfur terhadap neraca nitrogen dan 2001 . Pertumbuhan domba muda yang diberi pakan
kecernaan energi domba yang diberi onggok aditif. Pros. Seminar Nasional Teknologi Peternakan
terfermentasi dan ampas tahu . Animal Prod . 3 : dan Veteriner . Bogor, 17-18 Sept . 2001 . Puslitbang
91-97 . Petemakan, Bogor. him . 189-196.

HARYANTO, B ., SUPRIYATI dan S .N. JARMANI . 2004a . LUBIS, .D ., E . WINA, B. HARYANTO and T. SUHARGIATATMO .
Pemanfaatan probiotik dalam bioproses untuk 2002a. Effectiveness of Aspergillus oryzae
meningkatkan nilai nutrisi jerami padi untuk pakan fermentation culture to improve digestion of fibrous
domba. :Pros. Seminar Nasional Teknologi Peternakan feeds : in vitro . JITV 7(2) : 90-98 .
dan Veteriner . Bogor, 4-5 Agust . 2004 . Puslitbang
LUBIS, D ., E . WINA, B . HARYANTO dan T. SUHARGIATATMO .
Peternakan, Bogor . hlm. 298-304. 2002b . Feeding of Aspergillus oryzae fermentation
HARYANTO, B ., CAN . LEMA, A. YULIANTI, SURAYAH dan culture (AO:FC) to growing sheep : 1 . The effect of
ABDURACHMAN . 2004b . Peningkatan degradasi serat AOFC on rumen fermentation . JITV 7(3) :155-161 .
jerami padi melalui proses fermentasi dan MARDALENA, R . 2000. Saccharomyces cerevisiae Lokal
suplementasi Zinc-methionin . Pros . Seminar Nasional Sebagai Altematif Pengganti Probiotik :Impor dalam
Teknologi Peternakan dan Veteriner . Bogor, 4-5
Ransum Domba . Skripsi. Jurusan Petemakan Fakultas
Agust . 2004 . Puslitbang Petemakan, Bogor him.
Pertanian Universitas Djuanda, .Bogor. 36 hlm.
805-812 .
MARTAWIDJAJA, M . dan I-G .M . BUDIARSANA . 2004. Pengaruh
HARYANTO, B ., SUPRIYATI, A. THALIB, SURAYAH, pemberian jerami padi fermentasi dalam ransum
ABDULRCHMAN dan K . SUMANTO . 2002 . Penggunaan terhadap perfonnan kambing Peranakan Etawah
probiotik dalaln upaya peningkatan fermentasi betina . Pros . Seminar Nasional Teknologi Peternakan
mikrobial rumen . Pros. Seminar Nasional Teknologi dan Veteriner. :Bogor, 4-5 Agust. 2004 . Puslitbang
Petemakan dan Veteriner . Bogor, 30 Sept.-1 Okt. Petemakan, Bogor . h1m. 407-415 .
2002 . Puslitbang Petemakan, Bogor. hhn . 206-208 .
MATIIIUS, I .W ., A .P . SINURAT, B .P . MANURUNG . D .M .
HAU, D .K., N .G.F . KATIPANA, J . NULIK, A. POHAN, O .T .
SITOMPUL dan AzMI . 2005 . Pemanfaatan produk
LAILOGO dan C . LIFwI . 2004. Pengaruh probiotik
fermentasi lumpur bungkil sebagai bahan pakan sapi
terhadap retensi. nitrogen dan energi serta
potong. Pros . Seminar Nasional Teknologi
pertumbuhan temak sapi Bali Timor jantan. Pros .
Peternakan dan Veteriner . Bogor, 12-1 .3 Sept. 2005 .
Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan
Puslitbang Peternakan, Bogor. him . 153-161 .
Veteriner . Bogor, 4-5 Agust. 2004 . Puslitbang
Peternakan, Bogor . him . 91-96 . MUTHALIB, R .A . 2003 . Pengaruh pemberian kulit umbi ketela
pohon (Mannihot utillisima) fermentasi terhadap
IRWANA, M .T. DJARRE dan S . NoMPo. 2002 . Kandungan
karakteristik karkas dan daging kambing Kacang
bahan organik dan bahan kering silase rumput Gajah
jantan. J. Iimiah Ilmu-Ilmu Peternakan 6 : 203-210 .
(Pennisetum purpureum) dengan penambahan
inokulan bakteri asam laktat dan molases . Bull. NGADIYONO, N . dan E. BALIARTI . 2001 . Laju pertumbuhan
Nutrisi dan Makanan Ternak 3(2) : 33-43 . dan produksi karkars sapi Peranakan Ongole jantan
JUWITA, E . 2002 . Respon Konsumsi, Daya Cerna dan dengan penambahan probiotik starbio pada pakannya .
Aktivitas Fermentatif Cairan Rumen pada Domba Media Peternakan 24(2) : 63-67 .
Lokal Terhadap Penambahan Kombinasi Mineral NGADIYONO, N ., H. HARTADI, M . WINUGROHO, D .D .
Organik dan Probiotik dalam Ransum . Skripsi. SISWANSYAH dan S .N . AHMAD . 2001 . Pengaruh
Jurusan Peternakan Fakultas Pertanian Universitas pemberian bioplus terhadap kinerja sapi Madura di
Djuanda, Bogor. 53 hlm . Kalimantan Tengah . JITV 6 : 69-75 .
KOMPIANG, I .P ., T . HARYATt dan J. DARMA. 1994. Nilai gizi
NOVITA, A., F .K. TANGDILINTIN dan R . ISLAMIYATI. 2003 .
dari singkong yang diperkaya protein : Cassapro . Ilmu
Kandungan bahan kering dan bahan organik jerami
dan Peternakan 7(2) : 22-25 .
padi yang difermentasi dengan Effective
KRAUSE, D .O., R .J . BUNCH, L .L . COLAN, P .M . KENNEDY, W.J . microorganisms-4 (EM-4) dan beberapa level urea .
SMITH, R .I . MACKIE and C .S. MCSWEENEY. 2001 . Bull . Nutrisi dan Makanan Ternak 4(1): 33-41 .
Repeated dosing of Ruminococcus spp. does not
PARWATI, I.A., N .Y .M . SUYASA, S. GUNToRo dan M .D . RAI
result in persistence, but changes in other microbial
YASA . 1999. Pengaruh pemberian probiotik dan laser
populations occur that can be measured with
quantitative 16S-rRNA-based probes. Microbiol . 147 : punktur dalam meningkatkan berat badan sapi Bali .
Pros. Seminar Nasional Peternakan dan Veteriner .
1719-1729 .
Bogor, 18-19 Okt . 1999 . Puslitbang Peternakan,
KURTS, E . dan T. PANJAITAN . 2002 . Farmer perception of Bogor. him . 136-145 .
fermented rice straw, NTB, Indonesia . Pros . Seminar
Nasional Teknologi Peternakan date Veteriner . Bogor, PASARIBU, T., T. PURWADARIA, A.P. SINURAT, J. RosIDA dan
30 Sept. 2002 . Puslitbang Peternakan, Bogor. hlm . D .O.D. SAPUTRA . 2001 . Evaluasi nilai gizi lumpur
67-70 . sawit hasil fermentasi dengan Aspergillus niger pada
berbagai perlakuan penyimpanan . JITV 6 : 233-238 .

1 84
WARTAZOA Vot. 15 No. 4 Th . 2005

PILIANG, W .G. dan SUHARYADI . 1996 . Biofermentasi limbah SuwiTo. 2001 . Efek Ensilase Rumput Gajah dengan Bakteri
lignoselulosa oleh jamur tiram (Pleurotus ostreatus) Asam Laktat dan Enzim Selulolitik serta
dan efeknya terhadap metabolisme dan populasi Suplementasi Seng dan Probiotik pada Sapi . Skripsi.
mikroba rumen. J . Biol . Indonesia 1 : 37-43 . Jurusan Ilmu Nutrisi dan Makanan Ternak . Fakultas
Petemakan . Institut Pertanian Bogor.
PRESTON, R .L . 2005 . Feed Composition Tables.http://beef-
mag.com/mag/bee f feed composition tables/ SYAMSUDDIN, N., J .A. SYAMSU, E . F . PUSPITA dan NURHAENI .
2004 . Kualitas fermentasi silase rumput gajah
PRIHARDONO, R . 2001 . Pengaruh Suplementasi Probiotik
(Pennisetum purpureum) dengan penambahan
Bioplus, Lisinat Zn dan Minyak Man Lemuru
inokulan bakteri asam laktat dan molases . Bull .
Terhadap Tingkat Penggunaan Pakan dan Produk
Fermentasi Rumen Domba . Skripsi . Jurusan Ilmu Nutrisi dan Makanan Ternak 5(1) : 67-75 .
Nutrisi dan Makanan Ternak, Fakultas Petemakan TARMIDI, A .R. 2004. Pengaruh pemberan ransum yang
Institut Pertanian Bogor . mengandung ampas tebu hasil biokonversi oleh jamur
RIANTO, E., NURHIDAYAT dan A . PURNOMOADI. 2005. tiram putih (Pleurotus ostreatus) terhadap performans
Pemanfaatan protein pada sapi Peranakan Ongole dan domba Priangan . JITV 9 : 157-163 .
sapi Peranakan Ongole x Limousin jantan yang THALIB, A . 2002 . Pengaruh imbuhan faktor pertumbuhan
mendapat pakan jerami padi fermentasi dan mikroba dengan dan tanpa sediaan mikroba terhadap
konsentrat . J . Indones.' Trop. Anim . Agri 30(3) : performans kambing Peranakan Etawah . JITV 7 :
186-191 . 220-226 .
RIZA . 2001 . Pengaruh Suplementasi Probiotik Bakteri Asam THALIB, A. B . HARYANTO dan H . HAMID . 2002 . Efek coating
Laktat, Tepung Ikan, Minyak Ikan Lemuru dan Seng terhadap kemumian, viabilitas dan aktivitas sediaan
Sulfat dalam Ransum Sapi Holstein Jantan . Skripsi. mikroba (PROBIOTIK SR) selama penyimpanan .
Jurusan llmu Nutrisi dan Makanan Temak, Fakultas
Pros . Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan
Peternakan Institut Pertanian Bogor .
Veteriner . Bogor, 30 Sept.-1 Okt . 2002 . Puslitbang
ROYANI, A. 2000 . Pengaruh Pemberian Probiotik (Bioplus Peternakan, Bogor. him . 170-173 .
dan .Scrccharomyces cerevisiae) Terhadap Konsumsi
THALIB, A. B. HARYANTO, H . HAMID, D . SUHFRMAN dan
Ransum, Kecernaan, Pertambahan Bobot Badan dan
MULYANL. 2001b . Pengaruh - kombinasi defaunator
Parameter Rumen pada Domba Jantan Ekor Tipis .
Skripsi . Jurusan Peternakan Fakultas Pertanian, dan probiotik terhadap ekosistem rumen dan
Universitas Djuanda, Bogor . 47 him. performan ternak domba . JITV 6 : 83-88 .

SANTOSA, U . 2001 . Efek imbangan jerami padi hasil THALIB, A . B. HARYANTO, KUSWANDI, H. HAMID dan
fermentasi dengan jamur tiram putih (Pleurotus MULYANL . 2001a. Teknik penyiapan sediaan mikroba
ostreatus) terhadap kecemaan dan TDN ransum pada anaerobic : bakteri selulolitik batang . JITV 6:
penggernukan sapi jantan peranakan Ongole . J. llmu 153-157 .
Temak 1 : 1-6 . THAUB, A ., J. BESTARI, Y.WID!AWATI, Fl.HAMID dan D.
SARIUBANG, M ., D . PASAMBE, A . NURHAYU, S . NATALdan SUIIERMAN . 2000 . Pengaruh perlakuan silase jerami
CIIALIDJAU . 2000 . Pemanfaatan probiotik dalam padi dengan mikroba rumen kerbau terhadap daya
fermentasi jerami sebagai pakan sapi Bali di musim cema dan ekosistem rumen sapi . JITV 5 : 1-6.
kcmarau. Pros . Seminar Nasional Teknologi
WUAYA, E. dan B.N . UTOMO . 2001 . Pemanfaatan limbah
Petemakan dan Veteriner. 18-19 Okt. 2000.
kelapa sawit solid sebagai pakan tatnbahan ternak
Puslitbang Peternakan, Bogor . him. 219-223 .
ruminansia di Kalimantan Tengah . Pros. Seminar
SASONGKO, W .T. dan I . SUGORO. 2004. Fermentasi jerami Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner . Bogor,
padi varietas atomita 4 secara basah. dengan 17-18 Sept. 2001 . Puslitbang Petemakan, Bogor .
menggunakan inokulum campuran isolat bakteri him. 262-267.
anaerob fakultatif rumen kerbau . Pros. Teknologi
WINA, E . 2000. Pemanfaatan ragi (yeast) sebagai pakan
lsotop dan Radiasi, Jakarta 17-18 Feb . 2004 . him.
imbuhan untuk meningkatkan produktivitas temak
171-174 .
ruminansia. Wartazoa 9(2) : 50-56 .
SuLISTIYANI, S .E. 2002 . Respon Konsumsi dan Pertambahan
Bobot Hidup Domba Lokal Terhadap Ransum dengan WINA, E ., H. AFFANDI, E. SOLIHAH dan R . NINGSIH . 2005 .
Mineral Organik . Skripsi .Junisan Peternakan Fakultas Komposisi serat dan kecemaan bahan kering kulit
Pertanian, Universitas Djuanda, Bogor . 43 him. kayu Acacia mangium yang digunakan sebagai media
jamur Pleurotus ostreatus dan Ganoderma lucidutn .
SUWADJI . E., B .H . SASANGKA dan S . UTAML 2001 . Pros . Seminar Nasional AINI V . Malang, 10 Agustus
Mempelajari pemanfaatan limbah kelapa sawit 2005 (in press) .
dengan penanaman jamur Coprinus cinereus dan
penggunaannya untuk pakan ternak . Pros. Seminar WINUGROHO, M . dan S. MARIYATI . 2001 . Konsistensi
Nasional Teknologi Petemakan dan Veteriner . Bogor, keefektifan bioplus serat selama masa simpan pada
17-18 Sept . 2001 . Puslitbang Peternakan, Bogor. suhu ruang. Pros . Seminar Nasional Teknologi
him . 308-317 . Peternakan dan Veteriner . Bogor, 17-18 Sept . 2001 .
Puslitbang Peternakan, Bogor. him . 214-218 .

185

ELIZABETH WINA : Tebiologi Pemanfaatan Mikroorganisme dalam Pakan untukMeningkatkan Produktivitas Ternak Ruminansia di Indonesia

WINUGROHO, M . dan Y . WIDIAWATI . 2003 . Cmndida utilis YusRIAnl . 1999 . Karakteristik Karkas Domba Jantan Lokal
sebagai pengganti Saccharomyces cerevisiae yang Mendapat Probiotik dan By Pass Protein dalam
pendamping bioplus untuk meningkatkan Pakan Selama Penggemukan . Skripsi. Jurusan Ilmu
produktivitas trnak. Pros. Seminar Nasional Produksi Ternak, Fakultas Petemakan Institut
Teknologi Petemakan dan Veteriner. Bogor, 29-30 Pertanian Bogor . 29 him.
September 2003 . Puslitbang Peternakan, Bogor . him .
142-145 .
WINIJGROHO, M . dan Y . WIDIAWATI . 2004. Penguasaan dan
pemanfaatan inovasi teknologi pengkayaan pakan
sapi potong/sapi perah.. Pros . Lokakarya Nasional
Sapi Potong . Yogyakarta, 8-9 Okt . 2004 . Puslitbang
Peternakan, Bogor dan Lolit Sapi Potong, Grati. him.
57-64.

1 86

Anda mungkin juga menyukai