Anda di halaman 1dari 35

BUKU PEDOMAN PENULISAN

proposal, skripsi dan makalah


seminar proposal/hasil
penelitian 2014

FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS NUSA CENDANA
Jl. Adi Sucipto Penfui Kupang Telp. (0380) 881084
Webside: www.undana.ac.id; e-mail: fapetuberalles@.gmail.com
BUKU PEDOMAN PENULISAN PROPOSAL, SKRIPSI
DAN MAKALAH SEMINAR PROPOSAL/HASIL KATA PENGANTAR

PENELITIAN Puji dan syukur dipanjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa karena hanya
berkat rahmat-Nya penyusunan kembali Buku Panduan Penulisan Skripsi untuk program
sarjana Fakultas Peternakan Universitas Nusa Cendana dapat diselesaikan. Skripsi
merupakan bentuk karya ilmiah mahasiswa sebagai salah satu syarat untuk
penyelesaian perkuliahan di Fakultas Peternakan Universitas Nusa Cendana Kupang.
Agar adanya keseragaman di dalam penulisan terutama dalam hal format penulisan dan
tidak saling tumpang tindihnya materi yang dijadikan sebagai Skripsi. Panduan
Penulisan Skripsi ini disusun untuk dipergunakan sebagai pedoman penulisan skripsi
oleh seluruh mahasiswa program sarjana dan staf dosen Fakultas Peternakan
Universitas Nusa Cendana yang akan bertindak sebagai pembimbing maupun penguji
maka buku pedoman ini dibuat untuk menyeragamkan isi dari skripsi.
Panduan ini merupakan penyempurnaan dari Panduan Penulisan Skripsi
O sebelumnya, yang telah melalui evaluasi dan berbagai perbaikan dari Tim Khusus
Penyusun Panduan serta para staf dosen yang disampaikan pada kegiatan
L Lokakarya Akademik, dan telah dilegalisasi Senat Fakultas Peternakan Universitas
E Nusa Cendana pada tanggal Agustus 2014. Panduan ini tentu masih banyak kelemahan,
H oleh karena itu diharapkan kepada para mahasiswa, dosen pembimbing, dosen penguji
serta pihak-pihak yang berkepentingan dapat memberikan masukan dalam rangka
perbaikan pedoman ini dikemudian hari.
Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh pihak
TIM PENYUSUN yang telah memberikan sumbangan pemikiran, tenaga, dan waktu untuk penyempurnaan
pedoman ini. Akhir kata Tuhan Yang Maha Esa akan memberkati kita semua.

Kupang, Agustus 2014

Dekan,
FAKULTAS PETERNAKAN Ttd.
Ir.Agustinus Konda Malik, MS
UNIVERSITAS NUSA CENDANA NIP. 19610821 198803 1 001

2014
1 2
Sumber pustaka yang digunakan sebagai rujukan dalam penyusunan
BAB I panduan ini diantaranya :
PENDAHULUAN 1. Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Peternakan Universitas Nusa Cendana
Tahun 2010.
Setiap mahasiswa Program Sarjana (S1) Fakultas Peternakan Universitas 2. Panduan Panyusunan dan Penulisan Skripsi Program Sarjana Universitas
Nusa Cendana diwajibkan membuat karya ilmiah dalam bentuk Skripsi, Nusa Cendana Tahun 2010.
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Peternakan (SPt). 3. Pedoman Akademik Fakultas Peternakan Universitas Nusa Cendana Tahun 2010
Mahasiswa yang akan membuat skripsi tersebut sekurang-kurangnya telah 4. Kurikulum Berbasis Kompetensi Prodi Peternakan Fakultas Peternakan
lulus 120 satuan kredit semester (SKS). Skripsi yang telah disusun dinyatakan Universitas Nusa Cendana Tahun 2009.
dapat diuji dalam Sidang Ujian Sarjana apabila telah disetujui oleh pembimbing 5. Peraturan Rektor Universitas Nusa Cendana No. 520/PP/2012 tentang Norma
dan mahasiswa yang bersangkutan minimal telah lulus 138 SKS dan memenuhi dan Tolok Ukur Penyelenggaraan Pendidikan di Universitas Nusa Cendana.
persyaratan administrasi. 6. Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan
Skripsi merupakan tulisan ilmiah hasil penelitian yang wajib (SK Mendikbud Nomor 0543a/U/l987, tanggal 9 September 1987), yang
dilakukan oleh mahasiswa S-1 yang akan menyelesaikan studinya, isinya dimuat dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia. Tahun 1988.
merupakan pencarian solusi atau jawaban atas masalah penelitian (research 7. Publikasi Ilmiah Internasional, seperti Journal of Animal Science, American
problem) yang diidentifikasi penulis. Bahasa yang digunakan mudah Journal of Agricultural Economics, Journal Dairy Science.
dimengerti sesuai kaidah bahasa Indonesia, tidak menimbulkan salah
penafsiran terhadap isi maupun maksudnya. Penyampaian tulisan harus jelas,
menggunakan ungkapan- ungkapan yang tepat, ditulis dengan kalimat yang
efisien, disusun secara sistematis dan dipertimbangkan dengan seksama.
Maksud penugasan calon sarjana menulis skripsi adalah untuk membekali
mereka agar dapat menulis karya ilmiah sesuai dengan profesi atau bidang
ilmunya menurut aturan penulisan yang lazim. Terdapat perbedaan yang khas
antara karya ilmiah skripsi dengan artikel lainnya, karya ilmiah skripsi
disusun atas dasar hasil penelitian yang dilakukan baik secara
eksperimental maupun deskriptif.
Panduan ini disusun dengan tujuan agar mahasiswa tidak mendapat
kesulitan dalam menulis skripsi dan memiliki keseragaman format penyajian
naskah skripsi tanpa bermaksud membatasi kreatifitas mahasiswa, untuk
menghindari perbedaan pendapat atau diskusi yang berlarut-larut yang
disebabkan perbedaan tehnis penulisan, mengingat banyaknya referensi
tentang penulisan karya ilmiah. Skripsi merupakan karya ilmiah individu,
dengan demikian hal- hal yang berkaitan dengan meteri tulisan menjadi hak dan
tanggung jawab penulis bukan pembimbing ataupun Panitia Ujian Sarjana.
3
BAB II 4
KETENTUAN ISI SKRIPSI 1.3 Hipotesis Penelitian
Laporan hasil penelitian yang ditulis dalam bentuk skripsi terutama ditujukan 1.4 Tujuan Penelitian
untuk dikonsumsi oleh masyarakat akademik. Laporan untuk masyarakat akademik 1.5 Kegunaan Penelitian
cenderung bersifat teknis, berisi tentang apa yang diteliti secara lengkap, mengapa hal itu
diteliti, cara melakukan penelitian, hasil-hasil yang diperoleh, dan kesimpulan penelitian. BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Isinya disajikan secara lugas dan obyektif. Format laporan cenderung baku, mengikuti
ketentuan dari perguruan tinggi atau kelompok masyarakat akademik. 2.1 ............................
Isi dan sistematika dibagi menjadi tiga bagian utama yaitu bagian awal, 2.1.1 ..............................
bagian inti dan bagian akhir. Masing-masing bagian dapat dirinci sebagai berikut: 2.1.2 ..............................
2.1.3 ..............................dst
A. PENELITIAN EKSPERIMENTAL 2.2 .................................
2.2.1 ............................................................
BAGIAN AWAL 2.2.2 ............................................................
2.2.3 ……………………………………..dst
Halaman Sampul 2.3 ..............................................
Halaman Judul 2.3.1 .....................................
Halaman Pengesahan 2.3.2 ....................................
Halaman Pernyataan Tidak Melakukan Plagiat 2.3.3 ……………………………………..dst
KATA PENGANTAR 2.4 ……………………………………….dst
ABSTRAK
ABSTRACT BAB III METODE PENELITIAN
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL 3.1 Waktu dan lokasi penelitian
DAFTAR GAMBAR 3.2 Materi penelitian (termasuk bahan dan alat)
DAFTAR LAMPIRAN 3.3 Metode, terdiri dari:
DAFTAR LAINNYA 3.3.1 Desain percobaan
3.3.2 Perlakuan
BAGIAN INTI 3.3.3 Parameter dan konsep pengukuran parameter
3.3.4 Prosedur penelitian
BAB I PENDAHULUAN 3.3.5 Analisis data, model analisis
1.1 Latar Belakang BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
1.2 Rumusan Masalah
4.1 .................................................................
4.1.1 .............................................................
4.1.2 ............................................................
5 6
4.1.3 …………………………………….. ABSTRACT
4.2 ............................................................... DAFTAR ISI
4.2.1 ................................................. DAFTAR TABEL
4.2.2 .................................................. DAFTAR GAMBAR
4.2.3. ..................................................dst DAFTAR LAMPIRAN
DAFTAR LAINNYA
4.3 ......................................................
4.3.1 ....................................................
BAGIAN INTI
4.3.2 ...................................................
BAB I PENDAHULUAN
4.3.3 ……………………………………..dst
4.4 ................................................................................ 1.1 Latar Belakang
4.4.1 ............................................................................ 1.2 Rumusan Masalah
4.4.2 ............................................................................. 1.3 Tujuan
4.4.3 ……………………………………..dst 1.4 Kegunaan
4.5 .............................................................dst
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB V PENUTUP
2.1 ............................
5.1 Kesimpulan 2.1.1 ..............................
5.2 Saran 2.1.2 ..............................
2.1.3 ..............................dst
BAGIAN AKHIR 2.2 .................................
2.2.1 ............................................................
DAFTAR PUSTAKA 2.2.2 ............................................................
LAMPIRAN- LAMPIRAN 2.2.3 ……………………………………..dst
RIWAYAT HIDUP
2.3 ..............................................
2.3.1 .....................................
B. PENELITIAN NON EKSPERIMENTAL
2.3.2 ....................................
2.3.3 ……………………………………..dst
BAGIAN AWAL
Halaman Sampul 2.4 ……………………………………….dst
Halaman Judul 2.5 Studi Terdahulu
Halaman Pengesahan
Halaman Pernyataan Tidak Melakukan Plagiasi BAB III METODE PENELITIAN
KATA PENGANTAR
ABSTRAK 3.1 Kerangka pemikiran
5.1 Kesimpulan
7 8
3.2 Hipotesis
5.2 Saran
3.3 Identifikasi variabel
3.4 Lokasi dan waktu penelitian
DAFTAR PUSTAKA
3.5 Jenis dan sumber data
LAMPIRAN
3.6. Metode pengumpulan data
RIWAYAT HIDUP
3.7 Metode penentuan contoh
3.8 Metode analisis data (dan pengujian hipotesis)
2. 1. BAGIAN AWAL
3.9 Definisi operasional dan konsep pengukuran variabel
a. Halaman Sampul
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada lembar sampul, tercantum judul selanjutnya kata SKRIPSI dan di bawahnya
dicantumkan nama lengkap penulis dan nomor induk mahasiswa (NIM), di bawah
4.1 ..................................................................................
nama penulis dicantumkan logo Universitas Nusa Cendana. Selanjutnya nama
4.1.1 ......................................................
Fakultas, Universitas, tempat dan tahun pelaksanaan ujian sarjana. Halaman
4.1.2 .........................................................
sampul ditulis seperti contoh pada Lampiran 1.
4.1.3 ……………………………………..
4.2 ......................................................... b. Halaman judul
4.2.1 ....................................................... Halaman judul diletakkan setelah halaman sampul dengan cara penulisan seperti pada
4.2.2 ......................................................
Lampiran 2. Adapun yang membedakan antara sampul dengan halaman judul adalah
4.2.3. ....................................................................
4.2.4 …………………………………….. pada halaman judul terdapat tulisan maksud penulisan Skripsi (Skripsi ini dibuat
untuk memenuhi salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar sarjana
4.3 ......................................................
4.3.1 .................................................... Peternakan pada Fakultas Peternakan Universitas Nusa Cendana) dan tidak
4.3.2 ................................................... diberi lambang Universitas Nusa Cendana.
4.3.3 ……………………………………..dst c. Halaman Pengesahan
4.4 ................................................................................ Terdiri dari dua macam lembar pengesahan: (1) Lembar pengesahan pertama memuat
4.4.1 ............................................................................ persetujuan dari para pembimbing. Hal-hal yang dicantumkan dalam lembar
4.4.2 ............................................................................. persetujuan pembimbing terdiri atas judul, skripsi, nama penulis yang didahului kata
4.4.3 ……………………………………..dst oleh: . ….. ini telah disetujui untuk diuji. Di sebelah bawah disediakan tempat untuk
tanda tangan dan nama pembimbing. Lembar Pengesahan ini harus ditandatangani
4.5 .............................................................dst
pembimbing untuk mendapatkan jadwal ujian. Halaman lembar pengesahan ini
dengan cara penulisan seperti pada Lampiran 3. (2) Lembar pengesahan kedua berisi
BAGIAN AKHIR
pengesahan skripsi oleh Tim penguji, ketua jurusan/prodi dan dekan. Pengesahan ini
baru diberikan setelah diadakan penyempurnaan oleh mahasiswa yang bersangkutan
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
sesuai dengan saran-saran yang diberikan oleh para penguji saat berlangsungnya
ujian. Dalam lembar ini harus disediakan tempat untuk tanda tangan dan nama
serta tanggal pelaksanaan sidang ujian sarjana atau tanggal lulus. Halaman dan batas paling kanan pada baris yang sama ditulis Halaman.
lembar pengesahan ini dengan cara penulisan seperti pada Lampiran 4. (3) Penulisan judul, nomor bab atau sub bab, dan nomor halaman menggunakan
9 bentuk huruf dan cara penulisan yang sama dengan yang ditulis di dalam isi skripsi.
d. Lembar Pernyataan Tidak Melakukan Plagiat 10
Cara penulisan lembar pernyataan seperti pada Lampiran 5. (4) Setiap judul bab dan sub bab disertai dengan masing-masing nomor urut bab
dan sub bab. Di sebelah kanan setiap butir judul dicantumkan nomor
e. KATA PENGANTAR halamannya, keduanya dihubungkan dengan titik-titik.
Kata pengantar disajikan setelah lembar pengesahan, isinya menguraikan informasi (5) Jarak antar judul sub bab dan jarak antar baris pada judul yang terdiri dari
singkat tentang hasil penelitian dan ucapan terima kasih kepada pihak- pihak yang lebih dari satu baris yaitu satu spasi.
secara langsung telah membantu penulis sejak merencanakan penelitian (6) Jarak antara judul bab dengan baris sebelumnya adalah dua spasi. Halaman
sampai penyusunan naskah. Nama orang ditulis lengkap, tidak diperkenankan judul bab tidak diberi halaman. Contoh format Daftar Isi dapat dilihat pada
menulis nama kecil atau nama panggilan akrabnya. Lampiran 8.
Tulisan KATA PENGANTAR diketik dengan huruf kapital, simetris di batas atas
bidang pengetikan dan tanpa tanda titik. Panjang teks tidak lebih dari 2 (dua) h. DAFTAR TABEL
halaman kertas ukuran kuarto. Pada bagian akhir teks (di pojok kanan bawah) Daftar tabel pada dasarnya ditulis seperti pada daftar isi, beberapa
dicantumkan kata Penulis tanpa menulis nama. Halaman Kata Pengantar ini dengan ketentuan yang perlu diperhatikan untuk menyusun daftar tabel, diantaranya:
cara penulisan seperti pada Lampiran 6. (1) Tulisan DAFTAR TABEL, diletakkan pada baris pertama dengan
menggunakan huruf kapital, tidak diakhiri dengan titik, ditempatkan di tengah
f. Abstrak baris.
Abstrak diartikan sebagai tulisan singkat yang menyajikan tujuan, materi dan (2) Jumlah tabel yang tertera pada daftar tabel harus sesuai dengan yang ada di
metode, hasil serta kesimpulan . Abstrak ditulis dalam bahasa Indonesia dan bagian isi naskah.
bahasa Inggris. Jumlah kata dalam abstrak/abstract antara 100-200 kata, urutan (3) Tiga spasi di bawah tulisan DAFTAR TABEL, pada batas paling kiri ditulis
penyajian dimulai dari judul, nama penulis, kata abstrak/abstract, dan uraian isi Nomor, dan batas paling kanan pada baris yang sama ditulis Halaman.
abstrak/abstract yang ditulis dalam satu alinea (paragraf). Pada bagian bawah (4) Penulisan judul dan nomor tabel menggunakan bentuk huruf dan cara
dicantumkan beberapa kata kunci (key words). Abstract merupakan abstrak dalam penulisan yang sama dengan yang ditulis di bagian dalam skripsi.
bahasa Inggris, dengan demikian ejaannya menyesuaikan dengan kaidah-kaidah (5) Setiap judul tabel disertai dengan masing-masing nomor urut tabel dan nomor
dalam bahasa Inggris dan merupakan terjemahan isi abstrak ke dalam bahasa halamannya, di sebelah kanan setiap judul tabel dicantumkan masing-masing nomor
Inggris. Jumlah kata kunci maksimal 5 kata. Halaman Abstrak dan Abstract ini halamannya, keduanya dihubungkan dengan titik-titik. Nomor tabel ditempatkan di
dengan cara penulisan seperti pada Lampiran 7. sebelah kiri.
g. DAFTAR ISI (6) Jarak antar baris dalam satu judul tabel satu spasi, sedangkan jarak baris
Daftar isi disusun sesuai dengan urutan halamannya. Daftar isi memuat seluruh antara judul tabel yang berbeda dua spasi.
judul dan sub judul secara lengkap disertai dengan nomor halamannya, mulai dari (7) Hal-hal lain Lampiran 9.
halaman kata pengantar sampai biodata penulis.
Beberapa ketentuan yang perlu diperhatikan untuk menyusun daftar isi, i. DAFTAR GAMBAR
diantaranya: Daftar gambar menggunakan lembaran tersendiri, formatnya sama seperti daftar
(1) Tulisan DAFTAR ISI, diletakkan pada baris pertama dengan menggunakan tabel. Gambar, grafik, foto, digolongkan ke dalam gambar dan format
huruf kapital, tidak diakhiri dengan titik, ditempatkan di tengah baris. penulisannya dapat dilihat pada Lampiran 10.
(2) Dua spasi di bawah tulisan DAFTAR ISI pada batas paling kiri ditulis Bab
1.2. Rumusan Masalah
j. DAFTAR LAMPIRAN Permasalahan yang telah ditetapkan pada latar belakang, dirumuskan secara
Lampiran merupakan bagian pelengkap yang menyajikan informasi tambahan yang eksplisit dan terperinci. Penulisan urutan permasalahan disesuaikan dengan
11 tingkatan pengaruhnya, dari yang umum ke yang lebih spesifik. Adapun
dianggap perlu disertakan dalam naskah skripsi. Lampiran didahului oleh satu 12
halaman yang hanya memuat kata LAMPIRAN, dan ditempatkan di tengah-tengah perumusannya dapat merupakan kalimat yang mengandung pertanyaan
halaman. Selanjutnya setiap lampiran diberi nomor urut, diikuti dengan judul (leading question) bersifat menggugah timbulnya perhatian.
lampiran, sebagaimana dapat dilihat pada Lampiran 11. Lampiran antara lain, terdiri Perumusan masalah merupakan upaya untuk menyatakan secara tersurat
dari: tabel tabulasi data hasil pengamatan atau hasil pengukuran yang belum pertanyaan-pertanyaan yang ingin dicarikan jawabannya. Rumusan masalah
dianalisis statistik, data penunjang, langkah-langkah perhitungan, hasil perhitungan hendaknya disusun secara singkat, padat, jelas dan bisa saja menampakan
(print out) statistik, daftar sidik ragam, surat ijin penelitian dan kuisioner (bagi variable-variabel yang diteliti, jenis atau sifat hubungan antara variable-variabel
penelitian yang memerlukan), prosedur pembuatan suatu produk, dan lain-lain. tersebut serta subyek penelitian. Selain itu rumusan masalah hendaknya dapat
diuji secara empiris, dalam arti memungkinkan dikumpulkannya data untuk
2.2 BAGIAN INTI menjawab pertanyaan yang diajukan.
1.3. Hipotesis Penelitian (untuk penelitian non eksperimen ditempatkan di BAB
Bagian inti terdiri dari: III)
Tidak semua penelitian kuantitatif memerlukan hipotesis penelitian. Secara
BAB I. PENDAHULUAN procedural hipotesis penelitian diajukan setelah peneliti melakukan kajian
Fungsi pendahuluan adalah sebagai pengantar tentang materi skripsi secara pustaka, karena hipotesis penelitian adalah rangkuman dari kesimpulan-
menyeluruh. Sesuai dengan fungsinya, bab pendahuluan hendaknya disusun secara kesimpulan teoritis yang diperoleh dari kajian pustaka. Hipotesis merupakan
sistematik dan terarah, sehingga memberikan gambaran yang jelas dan menguraikan jawaban sementara terhadap masalah penelitian yang secara teoritis dianggap
justifikasi (argumentasi) terhadap permasalahan yang diteliti, tujuan dan kegunaan paling mungkin dan paling tinggi tingkat kebenarannya. Rumusan hipotesis
penelitian, landasan dan kerangka pemikiran. hendaknya bersifat definitive atau direksional, artinya tidak hanya disebutkan
adanya hubungan atau perbedaan antar variable, melainkan telah ditunjukkan
1.1. Latar Belakang sifat hubungan atau keadaan perbedaan tersebut. Rumusan hipotesis yang baik
Isinya merupakan justifikasi (argumentasi atau pembenaran) bahwa penelitian hendaknya: (a) menyatakan pertautan antara dua variable atau lebih, (b)
yang dimaksud memang layak dan diperlukan bahkan harus dilakukan. Melalui dituangkan dalam bentuk kalimat pernyataan, (c) dirumuskan secara singkat,
latar belakang ini peneliti harus dapat meyakinkan bahwa permasalahan padat dan jelas, serta (d) dapat diuji secara empiris.
yang akan digali cukup aktual dan perlu diteliti. Permasalahan yang ada 1.4. Tujuan Penelitian
perlu dijabarkan lebih lanjut agar metode penelitiannya dapat dirumuskan Bagian ini harus konsisten dengan rumusan masalah, karena merupakan tindak
dengan tepat. Selanjutnya harus pula digambarkan tentang manfaat langsung lanjut atau perlakuan yang hendak diambil dalam rangka mengungkap
maupun tidak langsung hasil penelitian. Latar belakang merupakan permasalahan dan mencari sesuatu dari permasalahan tersebut serta berkaitan
argumentasi peneliti, sehingga untuk menguatkan “argument” yang erat dengan hipotesis. Oleh karena itu urutan tujuan penelitian disesuaikan
dibuatnya dengan rumusan masalah penelitian.
dianjurkan ditunjang oleh data atau hasil penelitian yang relevan. Data yang 1.5. Kegunaan Penelitian
disajikan di latar belakang harus disertai dengan sumbernya. Latar belakang Kegunaan hasil penelitian, baik langsung maupun tidak langsung disajikan
merupakan argumentasi peneliti, sehingga tidak boleh ada ungkapan seperti pada bagian ini. Apabila akan merumuskan kegunaan penelitian, peneliti
tinjauan pustaka. mengasumsikan bahwa semua hal yang ingin diungkapkan dapat dicapai, atau
dengan kata lain penelitian yang dilakukan berhasil mencapai tujuannya. peneliti mempunyai wawasan yang luas sebagai dasar untuk mengembangkan atau
mengidentifikasi variable-variable yang akan diteliti.

13 14
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 2. Studi Terdahulu
Tinjauan dari hasil penelitian lain yang berkaitan dengan masalah yang akan diteliti.
A. Untuk Penelitian Eksperimen Peneliti dapat mengkaji kelebihan dan kekurangan hasil penelitian terdahulu. Hal ini
penting, selain akan memperluas pandangan dan pengetahuan peneliti, juga dapat
Kajian kepustakaan merupakan informasi ilmiah yang telah diseleksi untuk menghindari pengulangan penelitian yang telah dilakukan orang lain (menjaga
sesuai dengan perkembangan ilmu yang erat kaitannya dengan permasalahan originalitas penelitian).
yang diteliti. Kajian kepustakaan harus lengkap dan menyesuaikan dengan Sumber pustaka yang dimuat disertai dengan nama penulis dan tahun
perkembangan ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan masalah publikasi. Sebagai gambaran, dapat dilihat beberapa contoh penulisan dalam
penelitian. Kajian kepustakaan merupakan kristalisasi pendapat peneliti kajian kepustakaan, sebagai berikut:
dan hasil penelitian terdahulu yang sejalan atau bertentangan, atau berbagai 1. Nama penulis pada bagian permulaan kalimat
pendapat yang bisa dijadikan dasar pertimbangan dalam menjelaskan dan atau Manu (2007) melaporkan bahwa kandungan serat kasar rumput alam pada
memberi alasan terhadap hasil penelitian. musim hujan sekitar 34 – 38 %.
Penulis tidak hanya mengumpulkan fakta-fakta tetapi juga menelaah 2. Nama penulis pada bagian tengah kalimat
fakta itu secara kritis dan logis serta menghubungkan dengan masalah penelitian Leukoplas yang mengandung butir-butir amilum yang besar ditemukan oleh
yang dihadapi. Dengan demikian kajian kepustakaan fokus kepada permasalahan Diers (1963) di dalam buluh serbuk Oenothera hookeri.
yang diteliti. 3. Nama penulis pada bagian akhir kalimat
Sabana merupakan salah satu bentuk padang rumput alam dengan curah
B. Untuk Penelitian Non Eksperimental hujan yang rendah, tingkat penutupan tanahnya rapat, juga ditumbuhi pohon-
pohon yang terpencar serta belukar (McIlroy, 1977).
Tinjauan pustaka diperlukan untuk mendukung permasalahan yang 4. Penulis 2 orang
diungkapkan dalam penelitian. Tinjauan kepustakaan yang baik akan menyediakan Jika penulis terdiri atas 2 orang maka kedua-duanya harus disebutkan.
dasar untuk menyusun kerangka pemikiran yang komprehensif. Tinjauan pustaka Nulik dan Bamualim (1998) menyatakan kandungan serat kasar pada hijauan
pada dasarnya mencakup dua hal, yaitu 1) tinjauan teori yang berkaitan dengan sabanna meningkat menjadi sekitar 60 – 80 % pada musim kemarau.
permasalahan yang akan diteliti; dan 5. Penulis lebih dari 2 orang.
2) tinjauan dari hasil penelitian terdahulu yang berkaitan dengan masalah yang Kalau penulis lebih dari 2 orang, maka yang dicantumkan hanya penulis
diteliti. Dalam tinjauan kepustakaan, peneliti hanya mencoba meninjau atau pertama diikuti dengan et al.
mereview teori-teori dan hasil-hasil penelitian sebelumnya, dengan apa adanya Menurunnya konsumsi pakan akan diikuti dengan menurunnya daya cerna,
saja. Hal ini berarti bahwa pemikiran dan pendapat pembuat proposal penelitian gerak laju pakan dalam saluran pencernaan dan nafsu makan (Haidary et al.,
tidak dimasukkan ke dalam tinjauan kepustakaan ini. 2001).
1. Tinjauan Teori 6. Yang diacu lebih dari 2 sumber
Tinjauan teori dibatasi pada aspek yang berkaitan dengan permasalahan yang akan a. Kalau nama penulis masuk dalam uraian, semua sumber disebutkan:
diteliti. Tinjauan teori ini dimaksudkan agar peneliti dapat mengidentifikasi masalah Menurut Pusat Penelitian Undana (1977), Riwu-Kaho (2003) dan Kleden
yang ingin diteliti dalam konteks ilmu pengetahuan yang relevan. Selain itu juga, agar (2001) jenis tanah yang terdapat di Timor Barat terdiri dari jenis tanah
litosol, grumusol dan campuran antara renzina, Mmediteran, litosaol dan
alluvial. A. Untuk Penelitian Eksperimental
b. Kalau penulis tidak masuk dalam uraian, maka antara sumber-sumber itu
dipasang tanda titik koma;
15 16
Suplemen dapat meningkatkan kecernaan, konsumsi BK, aliran pakan 1. Waktu dan Lokasi Penelitian
yang masuk ke duodenum, N-mikroba, NH 3, VFA maupun kecernaan Lokasi adalah tempat dilakukannya penelitian. Waktu adalah periode yang
NDF (Elizalde et al., 1998; Gekara et al., 2001; Khalili et al., 2000). diperlukan dari mulai persiapan penelitian, pengumpulan data sampai dengan
7. Pengutipan dari sumber kedua harus menyebutkan nama penulis aslinya dan analisis dan interpretasi data hasil penelitian. Lokasi dan waktu penelitian perlu
nama penulis yang buku atau majalahnya dibaca: dikemukakan secara eksplisit karena mempunyai kaitan yang erat dengan masalah
a. Hasil yang sama ditunjukkan oleh pula oleh Vasil (1990) seperti yang dikutip yang dikemukakan dan metode penelitian yang digunakan. Penentuan waktu dan
Manu (2007). lokasi yang tepat akan menjamin validitas penelitian sesuai dengan metode
b. Menurut Soeparno (1999) yang disitasi oleh Manu (2007) berat potong penelitian yang digunakan dan terhimpunnya informasi yang memadai sesuai
mempengaruhi persentase komponen karkas. dengan permasalahan yang diidentifikasi. Penulisan waktu penelitian dilengkapi
Dalam hal ini yang terdapat dalam Daftar Pustaka hanyalah tulisan Manu (2007). dengan tanggal, bulan dan tahun. Jika daerah penelitian dapat dianggap sebagai
Sedapat-dapatnya yang dibaca adalah sumber aslinya. sesuatu yang bersifat variable perlu diungkapkan dasar pemilihan lokasi penelitian
tersebut.
Hal-hal lain yang perlu diperhatikan dalam menyusun kajian
kepustakaan adalah sebagai berikut: 2. Materi penelitian (termasuk bahan dan alat)
a. Kepustakaan yang digunakan sebagian besar berasal dari jurnal/hasil-hasil Meliputi bahan dan alat utama penelitian, misalnya jenis ternak dengan spesifikasi
penelitian aktual. Kepustakaan yang digunakan dapat berasal dari buku teks umur, jenis kelamin, kandang percobaan (ukuran, tipe, dll).
dan dari Jurnal ilmiah, jurnal ilmiah yang digunakan minimal 60 % dengan
terbitan 10 tahun terakhir. 3. Metode, terdiri dari:
b. Kepustakaan tidak diperkenankan berasal dari buku-buku praktis/ilmiah Dalam penelitian eksperimental, pada bab ini mengemukakan berbagai hal yang
populer, diktat kuliah, modul, artikel yang sumber atau penulisannya tidak bersifat teknis dan merinci mengenai bahan-bahan penelitian, langkah-langkah
jelas atau tidak kredibel. pengamatan, rancangan percobaan, parameter yang diamati, cara
c. Komunikasi pribadi tidak dibenarkan dicantumkan dalam pengukuran, teknik analisis dan model pengujian hipotesis, serta hal-hal lain yang
kajian kepustakaan. Sumber pustaka yang tidak ada penulisnya, tetapi menyangkut tahap-tahap dan metode yang dianggap perlu untuk diketahui.
merupakan publikasi suatu lembaga, maka yang dicantumkan adalah nama
lembaganya. B. Untuk Penelitian Non Eksperimental
d. Pustaka yang disitasi dari internet harus berasal dari e-journal, lembaga yang
memiliki otoritas penerbitan jurnal ilmiah, lembaga penelitian, atau perguruan Penelitian non eksperimental mencakup bidang sosial-ekonomi, biasanya
tinggi dengan mencantumkan tanggal unduh/akses. menggunakan metode survai atau studi kasus. Dalam penelitian ini perlu dijelaskan
e. Prosiding seminar ilmiah, laporan hasil penelitian oleh lembaga penelitian, mengenai, antara lain: cara-cara pengambilan contoh (teknik sampling) sebagai
fakultas atau Universitas, skripsi, tesis dan disertasi dapat dijadikan sumber pengganti rancangan percobaan, dengan mengidentifikasi satuan unit pengamatan yang
pustaka. menjadi objek penelitian, ukuran populasi (sampling frame) dan justifikasi terhadap
ukuran sampel atau jumlah unit sampel yang akan diamati. Dalam penelitian non-
BAB III. METODE PENELITIAN eksperimental, bahan penelitian menggunakan istilah objek penelitian, sehingga judul
bab ditulis Objek dan Metode Penelitian. Pada penelitian kualitatif (studi kasus) Dalam kerangka pemikiran dapat ditemukan hubungan teoritis di antara konsep-
dapat digunakan istilah subyek untuk bahan penelitian, sehingga judul bab ditulis konsep. Selanjutnya, dari setiap konsep itu (yang umumnya belum dapat diamati,
Subyek dan Metode Penelitian. diukur, dan dihitung) dapat diidentifikasi/ditemukan satu atau lebih variabel penting
(yang dapat diamati, diukur, dan dihitung), baik berupa variabel independen maupun
17 18
1. Kerangka Pemikiran variabel dependen. Variabel adalah konsep yang mempunyai nilai lebih dari satu
Kerangka pemikiran adalah suatu diagram yang menjelaskan secara garis besar alur (atau nilai yang bervariasi).
logika berjalannya sebuah penelitian. Kerangka pemikiran dibuat berdasarkan
pertanyaan penelitian (research question), dan merepresentasikan suatu himpunan dari 4. Lokasi dan Waktu Penelitian
beberapa konsep serta hubungan diantara konsep-konsep tersebut (Polancik, 2009). Sama seperti penelitian eksperimen
Komponen utama pada kerangka pemikiran yang dikembangkan adalah independent
variables (variabel bebas), dependent variables (variabel terikat), levels (indikator 5. Jenis dan Sumber Data
dari variabel bebas yang akan diobservasi), measures (indikator dari variabel terikat Peneliti harus mampu ‘menangkap’ fakta/fenomena di lapangan dan harus bisa
yang akan diobservasi). ‘menjaring dan membawa pulang’ data hasil penelitian. Data yang diperoleh
Maksud dari kerangka pemikiran itu sendiri adalah bagaimana alur logika berjalannya menggambarkan/mencirikan suatu fakta tertentu di lapangan, namun fakta itu sendiri
variabel dalam penelitian. Contoh: kita meneliti faktor-faktor yang berpengaruh melekat atau tidak bisa dipisahkan dari suatu obyek penelitian. Menurut sumbernya,
terhadap pemintaan daging babi berarti kita menceritakan bagaimana alur terdapat data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh langsung dari sumber
logika/kronologi dari faktor-faktor seperti harga daging babi, harga barang substitusi pertama di lokasi penelitian, sedangkan data sekunder diperoleh dari sumber kedua.
seperti daging sapi, ayam, ikan, pendapatan, pendidikan, jumlah anggota keluarga Data sekunder dapat bersumber primer dan bersumber sekunder. Data sekunder yang
serta selera/preferensi sehingga berpengaruh terhadap jumlah permintaan daging babi. bersumber primer adalah data sekunder yang tersedia pada atau yang diterbitkan
Perbedaan Kerangka pemikiran dengan latar belakang adalah jika pada latar belakang oleh instansi/lembaga yang berkepentingan dengan data tersebut. Data sekunder
kita menceritakan alur keinginan hati kita untuk meneliti sebuah kasus, pada kerangka yang bersumber sekunder adalah data yang diperoleh dari atau tersedia pada instansi/
pemikiran ini kita menjelaskan kronologi variabel dan hubungan antar variabel pada lembaga yang sebenarnya tidak berkompeten dengan data tersebut.
aplikasinya.
Awali narasi kerangka pemikiran dengan menceritakan urgensi variabel bebas yang 6. Metode Pengumpulan Data
diidentifikasi. Idealnya kalau adal 3 variabel yang diidentifikasi maka minimal harus
ada sekurang-kurangnya 3 alinea yang menguraikan variabel-variabel bebas tersebut Metode pengumpulan data sangat tergantung kepada sifat masalah yang dirumuskan
misalnya berturut-turut variabel X1, X2 dan X3 dan pengaruhnya terhadap variabel dalam penelitian. Masalah penelitian memberi arah atau menjadi pedoman dan
tidak bebas Y. Akhirnya kita perlu menguraikan urgensi variabel tidak bebas Y. sekaligus mempengaruhi metode pengumpulan data. Metode yang digunakan antara
Setiap penjelasan terhadap urgensi variabel-variabel tersebut harus didukung dengan lain: observasi (pengamatan langsung), wawancara, dan menggunakan daftar
pendapat ahli. Pada bagian akhir kerangka pemikiran ini kita ringkaskan dalam bentuk pertanyaan (kuisioner/skedul).
bagan/skema/ diagram.
7. Metode Penentuan Contoh
Populasi dan sampel harus dikemukakan dengan jelas dan disebutkan sifat-sifat atau
2. Hipotesis
spesifikasi yang harus ditentukan. Untuk cakupan penelitian yang mencakup
Sama seperti penelitian eksperimen
populasi atau wilayah yang sangat besar, cukup dilakukan terhadap beberapa sampel
yang dapat mewakili keseluruhan populasi itu. Untuk itu perlu dipilih metode atau
3. Identifikasi Variabel
cara yang benar dan tepat dengan syarat tertentu sesuai kaidah ilmiah. Pemilihan
suatu metode sangat tergantung pada cirri/karakteristik populasi yang dihadapi
dengan pertimbangan aspek biaya, waktu dan tenaga; namun tetap memperhatikan
ketepatan/presisi dari hasilnya.

19 20
Beberapa metode pengambilan contoh yang sering digunakan antara lain: BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
pengambilan contoh secara acak/random, purposif, sistematik, acak distratifikasi,
dan kluster sampling dan lain-lain. Bab ini menyajikan hasil penelitian untuk dibahas dan
diinterpretasikan oleh peneliti dalam upaya memperoleh berbagai petunjuk yang
8. Metode Analisis Data dan Pengujian Hipotesis menunjang dan mengarah kepada kesimpulan. Sebelum dibahas, data hasil
Metode analisis data dalam penelitian non eksperimental sangat beragam, pengamatan ditampilkan dalam bentuk tabel (main table) dan atau ilustrasi.
tergantung kepada masalah yang diteliti dan perkembangan alat analisisnya. Untuk Hasil analisis statistik yang diinterpretasikan dan dibahas berasal dari hasil
kepentingan analisis data terdapat beberapa tahapan/proses pengolahan data sejak perhitungan akhir (hasil analisis), selanjutnya digunakan sebagai dasar
data mentah dari lapangan sampai siap diolah sesuai metodenya. Langkah-langkah untuk mengambil kesimpulan. Daftar sidik ragam atau print out perhitungan
analisis/ pengolahan data sebagai berikut: editing, koding, tabulasi, verifikasi, statistik dan data hasil tranformasi tidak ditampilkan pada pembahasan.
analisis data, dan penafsiran data. Pengolahan data dapat dilakukan secara manual, Pemaparan hasil penelitian harus dilakukan menurut urutan topik dan sub
kalkulator, dan dengan berbagai program komputer yang sesuai hipotesis penelitian topik secara berurutan. Bentuk pemaparan berupa kombinasi uraian, tabel,
harus dibreakdown ke dalam hipotesis statistik (H 0 dan H1) dan selanjutnya ilustrasi dapat dilakukan sesuai dengan keperluan, sehingga dapat mempermudah
ditentukan alat uji yang tepat serta kriteria penerimaan atau penolakan pembaca untuk memahami isinya. Penyajian tabel hasil penelitian dapat
terhadap hipotesis statistik tersebut (terima/tolak H 0). Selanjutnya hasil analisis data dilakukan dengan cara diringkas atau diolah sehingga mudah dimengerti. Tabel
itu dapat digunakan untuk generalisasi dan penarikan kesimpulan. hasil penelitian sedapat mungkin menyajikan hasil uji statistik, berdasarkan
taraf signifikansi 1% dan atau 5% yang dipakai atau yang lainnya sesuai
9. Definisi Operasional dan Konsep Pengukuran Variabel dengan kepentingan penelitian.
Definisi operasional variable adalah seperangkat instruksi yang lengkap untuk Pembahasan hendaknya memperlihatkan justifikasi ilmiah mengenai hasil
menetapkan apa yang akan diukur dan bagaimana cara mengukur variable. yang diperoleh dalam penelitian, tujuan tersebut dapat dicapai melalui analisis
Defisini operasional variabel adalah definisi variabel berdasarkan apa yang hubungan sebab akibat antar variabel, interpretasi hasil, interpolasi, intrapolasi,
dilaksanakan dalam penelitian, dimana variabel tersebut dapat diamati, diukur, atau generalisasi hasil dari sampel ke populasi, serta implikasi teoritis dan praktis dari
dihitung, sehingga timbul variasinya. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam hasil penelitian. Hubungan antar variabel harus diuraikan dengan jelas, disertai
menyusun definisi operasional sebuah variable adalah nama variable, definisi verbal dukungan data statistik dan kepustakaan yang berhubungan dengan masalah
variable, parameter, alat ukur, skala,dan kriteria. penelitian.
Interpretasi hasil penelitian dijelaskan beserta alasan-alasan ilmiah
Konsep pengukuran variabel adalah panduan/dasar yang digunakan dalam penilaian yang menjadi penyebab perbedaan atau persamaan hasil penelitian, yang tidak
dan pengukuran terhadap varabel yang diteliti, termasuk jenis satuan pengukuran menutup kemungkinan bahwa informasi ilmiah tersebut sudah
yang digunakan dalam penelitian. Secara umum, terdapat empat jenis ukuran yaitu diuraikan/dibahas dalam Tinjauan Pustaka. Tujuan pembahasan adalah (1)
ukuran nominal, ordinal, interval, dan rasio. Misalnya: rupiah/hari, rupiah/tahun, menjawab tujuan atau hipotesis yang diajukan, (2) memecahkan masalah yang
rupiah/kg, ton/ha, persen/tahun, kg/tahun, dsb. telah dirumuskan. Adakalanya penulis harus membandingkannya dengan hasil
penelitian lain sebelumnya. Tidak menutup kemungkinan bahwa hasil yang
diperoleh searah atau bertentangan dengan hipotesis. penulis, (2) Tahun publikasi atau penerbitan, (3) Judul karya ilmiah atau buku,
Jika hasil penelitian bertentangan dengan hipotesis yang dikemukakan, (4) Untuk jurnal, dicantumkan nama jurnal dan volume penerbitan, (5) Nama
maka peneliti harus menjelaskan mengapa terjadi hal tersebut. Dapat dijelaskan lembaga dan domisili penerbit , (apabila kota penerbit lebih dari satu, ditulis
apakah ada indikasi kesalahan atau penyimpangan (tidak terpenuhinya asumsi- seluruhnya) dan (6) Nomor halaman yang dikutip.
asumsi) dalam proses deduksi (membangun hipotesis) atau induksi (mengungkap Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam penulisan daftar pustaka:
21 22
fakta). 1. Urutan penyusunan didasarkan atas urutan abjad pada huruf awal nama
penulis, dan tidak diberi nomor urut
2. Penulisan nama penulis mendahulukan nama keluarga (marga), dan nama
BAB V. PENUTUP kecil dibelakangnya. Bila pustaka merupakan karya beberapa penulis, nama
penulis lainnya (selain penulis utama), ditulis sebaliknya, artinya nama kecil
Kesimpulan merupakan penilaian penulis atau generalisasi dari hasil dulu kemudian diikuti dengan nama keluarganya. Nama kecil cukup ditulis
penelitian. Dengan demikian kesimpulan cenderung bersifat kualitatif dan harus singkatannya sesuai dengan kelaziman. Penulis yang tidak jelas
konsisten dengan rumusan masalah dan tujuan penelitian, tanpa justifikasi secara nama marganya tidak ditulis dengan cara menuliskan nama kedua terlebih
statistik . Jika pada bab pendahuluan uraian rumusan masalah ada tiga masalah dahulu.
penelitian, maka peneliti harus mampu menyimpulkan atau menjawab ketiga 3. Jika terdapat beberapa pustaka karya dari penulis yang sama, maka
masalah penelitian tersebut. Saran atau rekomendasi yang dikemukakan namanya harus tetap ditulis lagi pada pustaka berikutnya dan diurut
didasarkan atas kesimpulan yang diperoleh atau penilaian menurut pendapat dan berdasarkan tahun penerbitan. Tahun penerbitan diurutkan sesuai tahun
pemikiran peneliti, materinya dapat bersifat praktis bagi kalangan pengguna, atau termuda ke tahun berikutnya.
bersifat sumbangan ilmiah bagi perkembangan ilmu. 4. Bila pustaka tidak mencantumkan penulisnya, maka sebagai penggantinya
ditulis nama lembaga penerbitnya.
5. Halaman dimana pernyataan dalam pustaka yang disitasi harus
2.3. BAGIAN AKHIR dicantumkan dalam Daftar Pustaka.
Bagian akhir terdiri dari: 6. Ada penegasan pada tulisan judul sumber pustaka atau publikasi baik dalam
bahasa Indonesia atau bahasa asing dan nama jurnal ilmiah, ditulis dengan
1. DAFTAR PUSTAKA
menggunakan huruf cetak miring (italic). Tiap pustaka dimulai dari
pinggir diketik satu spasi, baris kedua dan seterusnya dimulai pada ketukan ke
Daftar pustaka berfungsi sebagai sumber informasi dan validitas
enam. Jarak antar pustaka satu dengan lainnya dua spasi.
ilmu, selain itu membantu pembaca yang berminat menelusuri lebih jauh dari
7. Pustaka disusun menurut abjad, apabila ada persamaan abjad maka
sekedar yang dapat dibaca pada skripsi. Penulisan daftar pustaka harus memberi
didahulukan tahun yang lebih lama dan bila tahunnya juga sama maka abjad
petunjuk identitas buku/publikasi dan penulis yang cukup lengkap. Semua
pada huruf berikutnya digunakan sebagai urutan pedoman demikian
pustaka (referensi) yang dikutip dalam bagian inti skripsi harus dicantumkan
seterusnya. Apabila nama sama dan tahun sama diberi tanda subskrip abjad di
dalam daftar pustaka secara lengkap, apabila tidak dicantumkan dapat
belakang tahun penerbitan.
dikategorikan plagiat.
8. Penulisan pustaka yang judulnya bab dari buku yang merupakan kumpulan
Kata DAFTAR PUSTAKA, diketik ditengah-tengah baris.
banyak penulis, maka ditulis judul pertama huruf besar pada awal kalimat,
Penulisan sumber pustaka yang digunakan dalam teks ditulis dengan jarak
selanjutnya huruf kecil, kemudian dilanjutkan dengan kata di dalam atau In
dua spasi di bawah kata DAFTAR PUSTAKA.
dengan judul tiap kata diawali huruf besar. Daftar pustaka yang bersumber
Setiap pustaka yang dicantumkan harus menunjukkan (1) Nama
dari jurnal, maka penulisan judul hanya huruf pertama menggunakan huruf out) statistik, daftar sidik ragam.
kapital, selanjutnya huruf kecil dan tidak dicetak miring kalau bahasa Inggris. Lampiran didahului oleh satu halaman yang hanya memuat perkataan
Pedoman penulisan pustaka berdasarkan sumbernya: LAMPIRAN, dan ditempatkan di tengah-tengah halaman. Selanjutnya setiap
1. Buku: nama penulis, tahun terbit, judul buku, jilid, terbitan ke, nomor halaman lampiran diberi nomor urut, diikuti dengan judul lampiran, sebagaimana dapat
yang diacu (kecuali kalau seluruh buku), nama penerbit dan kotanya. dilihat pada Lampiran 13.
23 24
3. RIWAYAT HIDUP
2. Majalah, jurnal, prosiding: nama penulis, tahun terbit, judul tulisan, nama
Menguraikan secara singkat tentang riwayat pendidikan mulai yang
majalah/jurnal, dengan singkatan resminya, jilid, dan nomor halaman yang diacu.
bersangkutan memasuki pendidikan Sekolah Dasar sampai dengan di Perguruan
3. Internet: nama penulis, tahun terbit, judul tulisan, nama website, tanggal diakses.
Tinggi. Bagian ini ditulis dalam satu paragraf atau alinea. Pas foto penulis ukuran
4. Kumpulan tulisan dalam satu buku: nama penulis, tahun terbit, judul tulisan, di
3 x 4 ditampilkan pada posisi margin kiri atas lembaran ini. Contoh penulisan
dalam/in, editor: nama editor, nama penerbit dan kotanya.
Riwayat Hidup dapat dilihat pada Lampiran 14.
Contoh penulisan Daftar Pustaka dapat dilihat pada Lampiran 12.

2. LAMPIRAN.
Lampiran berisi materi atau informasi yang tidak dimasukkan ke dalam bagian inti
atau teks, karena dapat mengganggu kekompakan uraian. Lampiran merupakan
bagian pelengkap yang menyajikan informasi tambahan yang dianggap perlu
disertakan dalam naskah skripsi.
Lampiran dimaksudkan untuk membantu pembaca agar dapat dengan mudah
memperoleh kejelasan dan pengertian mengenai isi Skripsi. Informasi yang tidak
diperlukan dalam teks tidak perlu dilampirkan. Lampiran seyogyanya disusun
serasi dengan urutan teks (hirarki penulisan).
Materi yang biasanya dimuat dalam Lampiran adalah :
1. Data pendukung, misalnya data sekunder
2. Prosedur pengambilan sampel
3. Prosedur analisis sampel
4. Kuesioner
5. Prosedur statistik yang komplek (contoh : ANOVA)
6. Peta
7. Hasil analisis kimia
8. Tabel data hasil pengamatan yang belum dianalisis statistik

Lampiran merupakan bagian pelengkap yang menyajikan informasi


tambahan yang dianggap perlu disertakan dalam naskah skripsi. Di
dalamnya dapat memuat tabel data hasil pengamatan yang belum dianalisis
statistik, data penunjang, langkah-langkah perhitungan, hasil perhitungan (print
2) Metabolisme dalam Proses Pertumbuhan Ayam
Judul skripsi ditulis selain pada sampul, ditulis pada lembar ke dua,
dengan ketentuan sebagai berikut:
(1) Judul sebanyak-banyaknya terdiri dari 22 kata, ditulis dengan huruf kapital.
Untuk hal-hal yang khusus (seperti penulisan nama spesies dalam taksonomi)
25 26
BAB III dapat ditulis dengan huruf kecil. Semua teks pada lembar judul menempati
FORMAT SKRIPSI posisi di tengah (center). Penulisan judul tidak perlu diakhiri dengan titik.
Judul Baris pertama ditempatkan 6-7 centimeter dari batas atas kertas.
(2) Judul yang ditulis dalam dua baris atau lebih, agar memperhatikan segi
Judul merupakan identitas atau cerminan isi seluruh skripsi sehingga estetika dan kaidah bahasa, terutama dalam memilih ukuran huruf,
harus jarak antar baris, penempatan dan pengaturan lebar baris. Pada
menarik dan bersifat menjelaskan diri sehingga setiap pembaca langsung dapat penulisan suatu judul, dianjurkan rangkaian baris pertama sampai baris
menduga apa materi pokok yang terkandung di dalamnya, sampai berapa jauh terakhir berbentuk konfigurasi piramida terbalik. Tidak dibenarkan ada
ruang lingkupnya dan bagaimana sifat dari pembahasannya. Judul skripsi pemenggalan kata pada judul skripsi.
yang pembahasannya bersifat analitik, hendaknya mengandung minimal dua
variabel yang dikaitkan. Fakultas Peternakan Universitas Nusa Cendana tidak Sampul
membenarkan ada judul skripsi yang bersifat verbalistik. Judul skripsi harus Sampul skripsi hard cover berwarna COKLAT TUA, dan warna kertas
bersifat logis (teratur berdasarkan logika), analitis (dihasilkan melalui proses pemisah setiap bagian/bab berwarna kuning tua.
berpikir atas dasar logika) dan empiris (didasarkan kepada fakta). Beberapa
contoh judul yang dapat digambarkan adalah : Ukuran Kertas
Naskah ditulis di atas kertas HVS berwarna putih 80 gram dengan
(A) Judul yang memuat dua variabel berkaitan: ukuran A4 (berukuran 21cm x 29.7cm). Setiap lembar kertas hanya
1) Respon Peternak Sapi Paron terhadap Kredit Usaha Bank TLM digunakan satu halaman (halaman sebaliknya kosong).
2) Pengaruh Komposisi Asam Lemak Terbang terhadap Perkembangan Batas Tulisan
Mikroba Rumen Sapi Bali Batas tulisan dari pinggir kertas pada bagian atas 4 cm, bawah 3 cm,
3) Hubungan Ukuran Ambing dan Produksi Susu Sapi Bali yang kiri 4 cm dan kanan 3 cm.
Digembalakan Penomoran Halaman
4) Hubungan Ukuran Lingkar Testes dan Produksi Sperma Kambing Nomor halaman ditempatkan pada sudut kanan bagian bawah, berjarak
Peranakan Etawah tiga sentimeter dari pinggir atas kertas dan pinggir kanan kertas, atau
5) Performa Broiler yang Dipelihara pada Sistem Lantai Kandang Berbeda berjarak dua spasi atau satu sentimeter di bawah baris terakhir. Setiap lembar
harus diberi nomor halaman.
(B) Judul yang mengambang: Jarak Antar Baris
1) Kredit Sapi Brahman Cross di Sumba Timur Jarak antar baris dua spasi (exactly 24 point), dan jumlah baris tiap
2) Peranan Kelompok Tani Ternak di Kecamatan Insana TTU halaman tidak melebihi 25 baris. Penulisan dengan menggunakan format spasi
(line spacing) exactly 24 point. Khusus untuk tulisan judul tabel, ilustrasi, daftar
(C) Judul yang verbalistik: pustaka, teks abstrak (termasuk abstrak bahasa Inggris), dan keterangan tabel atau
1) Jumlah Pemilikan dan Kesehatan Masyarakat ilustrasi, jarak antar baris satu spasi (exactly 12 point). Jarak antara kata, setelah
koma dan titik diberi jarak satu ketuk (space bar). uraiannya terpusat pada satu gagasan atau pokok bahasan. Kedua memiliki
Jenis Huruf keterkaitan, artinya setiap kalimat memiliki keterkaitan satu sama lain. Ketiga,
Penulisan menggunakan komputer dengan perangkat lunak dalam satu alinea memuat kalimat pernyataan tentang pokok bahasan dan
Microsoft Word, huruf (font) yang digunakan adalah Times new roman ukuran sejumlah kalimat penjelasan atau rincian mengenai pokok bahasan, dengan
12. Sedangkan untuk judul skripsi, kata skripsi, fakultas dan universitas, Kupang demikian dalam satu alinea paling sedikit terdiri dari dua kalimat.
dan Pemenggalan alinea akibat keterbatasan halaman dibolehkan, artinya
\27 sebagian dari alinea berada pada halaman berikutnya. Perlu diperhatikan bahwa
tahun di halaman judul menggunakan huruf (font) Times new roman ukuran 14. 28
setiap bagian atau penggalan alinea pada awal atau akhir halaman paling sedikit
Penempatan Gambar memuat dua baris. Huruf awal pada baris pertama pada alinea baru ditempatkan
Ilustrasi berupa gambar (grafik, flow chart, foto) merupakan hasil cetak pada karakter ke enam atau 1,25 cm dari batas kiri.
(print out) pada lembar naskah. Foto hitam putih maupun berwarna dapat Tabel, Gambar dan Lampiran
ditempel pada lembaran naskah dengan menggunakan bahan perekat yang tidak Semua tabel, gambar dan lampiran harus diberi nomor dengan angka
mudah lepas. Tidak dibenarkan ada penjelasan atau keterangan gambar dengan arab (1, 2, .....). Tabel , gambar dan lampiran merupakan bagian dari teks,
tulisan tangan. sehingga ditulis dengan bentuk dan ukuran huruf seperti yang ada dalam
naskah. Tabel tidak harus ditempatkan pada halaman tersendiri. Jarak antara
Jenis Angka dan Nomor Halaman judul tabel dengan baris sebelumnya tiga spasi, demikian pula antara batas akhir
Jenis angka untuk nomor halaman pada bagian depan berbeda tabel dengan baris teks berikutnya berjarak dua spasi.
dengan bagian isi dan akhir. Nomor halaman pada bagian ini ditulis dengan Garis horisontal batas atas tabel berjarak satu setengah spasi dari
angka romawi kecil (i, ii, iii, iv dan seterusnya). Penomoran dimulai pada lembar judul tabel. Pengaturan tabel dapat mengambil posisi vertikal (potrait) atau
kata pengantar sebagai halaman empat (iv), pada lembaran sebelumnya, yaitu horisontal (landscape), bergantung kepada keperluannya.
lembaran judul (halaman i), lembar halaman pengesahan (halaman ii) dan Judul tabel, gambar dan lampiran ditempatkan di sebelah kiri, dan tidak
lembar pernyataan tidak plagiat (halaman iii) dan tidak diberi nomor halaman. diakhiri dengan titik. Judul tabel ditempatkan di bagian atas tabel. Bila teks
Nomor halaman diletakkan di bagian bawah halaman pada posisi di tengah. judul terdiri dari dua baris atau lebih, maka awal huruf kata tabel, gambar dan
lampiran (misal Tabel 5, atau Gambar 2) yang mendahului judul tabel
Konsistensi ditempatkan pada karakter ke enam dari batas kiri. Jarak antar baris pada judul
Penulisan skripsi harus memperhatikan segi konsistensi, baik dalam tabel, gambar dan lampiran satu spasi. Huruf pada setiap awal kata, kecuali kata
menggunakan format tabel, bentuk (font) huruf, notasi, istilah-istilah, jumlah depan dan kata sambung ditulis dengan huruf kapital. Huruf awal pada setiap
desimal pada penulisan angka di belakang koma, dan lain-lain. Sebagai baris berjarak sama dari batas kiri.
contoh apabila dalam naskah skripsi digunakan dua istilah variabel dan Jarak spasi antar angka dari baris yang satu dengan baris berikutnya di
peubah secara berulang-ulang untuk menyatakan maksud yang sama, hal dalam tabel hendaknya disesuaikan dengan segi estetika dan kemudahan dalam
demikian harus dihindarkan. Penulisan harus mengacu kepada kaidah-kaidah pengaturannya, yang harus diperhatikan bahwa sebaran angka teratur, tidak
berbahasa sesuai dengan Pedoman Ejaan Bahasa Indonesia yang terlalu padat, dan mudah dibaca. Tabel ditutup dengan baris horizontal
disempurnakan (EYD). berjarak satu setengah spasi dari baris terakhir. Batas antar kolom tidak diberi
batas garis vertikal.
Alinea Bila data yang ditulis dalam tabel berasal dari sumber lain (bukan hasil
Menguraikan ungkapan dalam suatu alinea atau paragraf, harus pengamatan sendiri), maka sumber harus ditulis di bawah tabel, ditempatkan
memperhatikan: Pertama, suatu alinea harus memiliki kesatuan, artinya seluruh satu spasi di bawah garis penutup tabel. Begitu pula bila ilustrasi yang
ditampilkan berasal dari sumber lain, maka sumbernya perlu disebutkan.
Bila penulisan sumber melebihi satu baris, maka jarak antar baris dibuat satu
spasi.
Di dalam tabel yang menyajikan data hendaknya mencantumkan
keterangan satuan unit pengukuran dari variabel data yang disajikan pada tabel.
Penulisan satuan pada tabel dapat disingkat, seperti kg atau kkal/kg.
Ilustrasi dapat berupa gambar, foto, diagram, atau kurva. Tidak
dibenarkan membuat kurva di atas kertas grafik atau kertas jenis lain, tetapi harus
29 30
pada kertas yang sama seperti pada naskah. Pemberian kode berupa
bilangan atau huruf harus jelas, menggunakan jenis huruf seperti pada naskah. Tabel 2. Luas lantai kandang bagi ternak babi (m2/ekor)
Judul ilustrasi ditempatkan di bagian bawah. Kalau ilustrasi diambil dari
sumber lain, maka keterangan sumber ditempatkan pada akhir judul di Golongan Tipe lantai
dalam kurung. Penyajian ilustrasi berupa kurva regresi hasil analisis hendaknya polos berbilah
menyertakan keterangan persamaan regresi penduganya, sebaran data, skala, Babi Penggemukan /BB babi (kg)
variabel, satuan unit pengukuran, dan keterangan lain yang diperlukan untuk 10 – 25 0,46 0,36
memberi kejelasan. 25 – 45 0,66 0,46
Isi dari tabel dan lampiran dapat berupa angka-angka hasil penelitian 45 – 70 0,86 0,56
penulis, hasil penelitian sebelumnya yang dikutip atau berupa pernyataan yang 70 – 100 1,12 0,86
dirangkum. Bila berupa angka rata-rata hasil penelitian maka harus dicantumkan Babi Bibit:
standar deviasi dari data tersebut. Dara 1,5 1,5
Penulisan kata tabel, gambar dan lampiran pada kalimat dalam penjelasan Dewasa 1,8 1,8
a
suatu topik, kalau tidak diikuti dengan nomor tabel maka huruf pertama kata Induk beranak I dengan anaknya 3,8 – 4,2
tabel, gambar dan lampiran adalah huruf kecil tetapi kalau diikuti dengan nomor Induk dengan anaknyaa 3,8 – 5,8
maka harus didahului dengan huruf kapital. Contoh, (huruf kecil): data hasil Pejantanb 5,5 – 6,3
a
penelitian ini disajikan pada tabel di bawah ini; (huruf kapital): rata-rata Kandang beranak memakai kerangkeng: lebar kerangkeng biasa adalah 65 cm, namun
kecernaan bahan kering hasil penelitian ini disajikan pada Tabel 4. perlu dibuat sesuai dengan besar induk
b
Khusus untuk babi pejantan sebaiknya kandangnya dilengkapi dengan halaman
Contoh Penulisan Tabel pengumbaran yang terletak di belakang sepanjang 4 m2 untuk exercise babi.
31 32

Tabel 3. Permasalahan, indikator yang ditemukan selama kegiatan penyuluhan di Tabel 14. Rata-rata berat lahir anak kambing Kacang di musim, jenis kelamin dan tipe
Kelompok Peternak Bunga dan solusi yang diberikan kelahiran yang berbeda (kg)
No Permasalahan Indikator Solusi
Musim(M) Tipe Jenis kelamin (J) Rata-rata
1 Fasilitas Masih terlihat limbah yang Sebaiknya kelahiran (T) j1 j2 M
gerobak untuk berserakan di lokasi kandang siapkan m1 t1 2,31±0,20 2,21±0,21 2,14±0,17p
pengakutan gerobak t2 2,07±0,31 1,97±0,12
feses tidak ada untuk m2 t1 2,78±0,16 2,77±0,28 2,41±0,38q
pengangkutan t2 2,09±0,27 2,02±0,21
feses m3 t1 1,97±0,18 1,91±0,31 1,71±0,27r
t2 1,53±0,17 1,43±0,34
2. Ketersediaan air Masih terjadi kekurangan air Sebaiknya Rata-rata T t1 2,32±0,42A
kurang khususnya untuk kegiatan sanitasi disediakan t2 1,85±0,28B
tempat Rata-rata J 2,12±0,45 2,05±0,45
penampungan  superskript yang berbeda (A,B); (p,q,r) pada baris dan kolom dari sel yang sama
air yang lebih menunjukkan perbedaan yang sangat nyata (P<0,01)
banyak
 yang tidak diberi superskrip menunjukkan tidak ada perbedaan dan tidak ada interaksi
3. Tidak tersedia Masih terjadi penggabungan antara Sebaiknya di
 m1 = hujan, m2 = awal kemarau, m3 = akhir kemarau, t1 = tunggal, t2 = kembar 2, j1
kandang isolasi babi yang sakit dengan babi yang sediakan
= jantan, j2 = betina
sehat kandang
isolasi
g. Jarak dari baris terakhir antara satu anak sub bab dengan judul anak sub bab
berikutnya berjarak dua spasi.

Jika sub bab hendak diurai lagi menjadi beberapa anak sub bab,
penomorannya disesuaikan dengan nomor bab dan sub babnya. Nomor anak sub
bab terdiri dari tiga angka, masing-masing menunjukkan urutan nomor bab, sub
bab dan anak sub bab (lihat contoh), judulnya ditulis seperti pada
penulisan judul sub bab. Penomoran untuk bagian dari anak sub bab cukup
dengan notasi (1), (2), (3) dan seterusnya.
33 34
Judul Bab dan Sub Bab Sub bab yang terdiri dari beberapa anak sub bab, tidak perlu ada
Penulisan judul bab harus didahului dengan penulisan nomornya dengan uraian penjelasan mengenai sub bab, penulisan langsung pada anak sub bab
jarak 4 cm dari tepi atas. Nomor bab ditulis dengan angka romawi (I, II, ..., VI). pertama.
Nomor bab ditempatkan di tengah pada baris pertama, baris berikutnya tulisan Contoh penulisan pada Lampiran 15.
judul bab yang bersangkutan, juga pada posisi di tengah baris. Jarak baris antara
nomor dan judul bab dua spasi. Judul bab ditulis dengan huruf kapital dan diatur Bilangan dan ukuran satuan
supaya simetris di tengah-tengah tanpa diakhiri titik. Bilangan untuk menyatakan ukuran panjang, berat, luas, lama waktu dan
Bila bab terdiri dari beberapa sub bab, maka penulisan sub bab mengikuti jumlah dapat disingkat jika telah terdapat singkatan yang diakui secara
ketentuan sebagai berikut: internasional, misalnya 0,58 cm, berat 53 kg, luas 15 ha, volume 25 l, nilai
a. Judul Sub Bab ditulis simetris di tengah-tengah, semua kata dimulai dengan uang R p . 5.200. Te t a p i yang belum mempunyai
huruf capital, kecuali kata penghubung dan kata depan, tanpa diakhiri dengan singkatan harus ditulis secara lengkap seperti
titik. Baris judul sub bab pertama berjarak dua spasi dari baris judul bab, waktu 45 menit, kuantitas 27 orang.
didahului dengan nomor sub bab, dengan penomoran ganda (Misal 2.1. Bilangan yang dapat dinyatakan dengan satu atau dua kata harus dieja,
artinya sub bab ke satu dari Bab II). Paling sedikit harus ada dua sub bab misalnya: dua ratus ekor ayam, kecuali jika pada satu ungkapan terdapat
dalam satu bab. Jarak dari baris terakhir antara satu sub bab dengan judul sub beberapa bilangan yang berurutan, misal pada: struktur pemilikan sapi terdiri
bab berikutnya berjarak dua spasi. dari 6 laktasi, 4 dara, 4 pedet, atau pada: umur ayam 1-2 minggu.
b. Kalimat pertama sesudah anak sub bab dimulai dengan alinea baru (5 ketuk Bilangan pada awal kalimat harus dieja, atau dipindahkan ke tengah
masuk ke dalam) kalimat jika harus ditulis dengan angka. Misal: Dua puluh lima ekor domba mati
c. Judul anak sub bab ditulis mulai dari batas tepi kiri tetapi hanya huruf pertama atau Sebanyak 25 ekor domba mati. Bilangan yang bernilai besar boleh dieja
saja yang berupa huruf capital tanpa diakhiri titik. Kalimat pertama sesudah sebagian agar mudah dibaca, misal bilangan 120.000.000 menjadi 120 juta tetapi
judul anak sub bab dimulai dengan alinea baru. kalau nilai uang harus ditulis lengakap, misalnya Rp 145.000.000,-.
d. Judul sub anak sub bab ditulis mulai dari ketukan ke-6 diikuti dengan titik.
Kalimat pertama yang menyusul kemudian diketik terus ke belakang dalam Kata Pinjaman dan Serapan
satu baris dengan judul sub anak sub bab. Kata asing yang dipinjam tidak berubah ejaannya, dicetak dengan huruf
e. Tulisan bab, Judul bab, sub bab, anak sub bab dan sub anak sub bab miring, misal starter. Penggantian ejaan kata serapan (asalnya kata asing)
menggunakan huruf tebal (bold). agar tidak terlalu jauh dari ejaan asalnya, seperti object menjadi obyek, particle
f. Jarak dari baris terakhir antara satu sub bab dengan judul sub bab/anak sub menjadi partikel, evaluation menjadi evaluasi. Penggunaan kata asing sebaiknya
bab berikutnya berjarak tiga spasi. tidak dipaksakan, terlebih jika padanannya dalam bahasa Indonesia sudah lazim
digunakan. Penulisan nama ilmiah atau nama latin hendaknya ditulis sesuai performance of Japanese quail reared in cages and on deep litter: body weight.
dengan aturan dalam penulisan taksonomi, seperti Oriza sativa L atau Feed efficiency and mortality. Indian J. Poultry Sci. 20 (3): 162-164.;
Pseudococcus citri R, ditulis dengan huruf miring atau digarisbawahi. Pangestu, E. 1997. Penggunaan Trichoderma viride guna memperbaiki nilai
Jika harus ditulis berulang-ulang nama genusnya boleh disingkat, gizi serbuk gergaji. Dalam : K.G. Wiryawan, T. Toharmat N Ramli , L.
misal 0. sativa. Abdullah (Ed.). Prosiding Seminar Nasional II. Ilmu Nutrisi dan Makanan
Temak. Bogor 15-16 Juli 1997. Fakultas Peternakan IPB-AINI. Hal. 123-124).
Pemenggalan Kata.
Pemenggalan kata dapat dilakukan, meliputi: (1) Di antara dua
huruf hidup di tengah kata, misal: ka-in, bu-ah, gabungan huruf hidup (au pada
35 36
atau) yang melambangkan satu bunyi tidak boleh dipenggal. (2) Sebelum Jumlah Halaman
huruf mati yang diapit oleh huruf hidup, misal: le-nyap, da-tar. (3) Di antara dua Jumlah halaman keseluruhan skripsi tidak dibatasi, disesuaikan dengan hal-hal
huruf mati pertama di tengah kata, misal: ul-tra, kecuali untuk gabungan yang harus dilaporkan dalam penulisan. Jumlah halaman bagian inti harus terdapat
huruf mati yang melambangkan satu bunyi seperti huruf ng atau ny. (4) Setelah perimbangan antara pendahuluan, tinjauan pusata, metode penelitian, hasil dan
awalan dan sebelum akhiran, misal: per-laku-an, ukur-an. Nama orang tidak pembahasan serta penutup. Bab Pendahuluan tidak lebih dari 10 %, Bab Tinjauan
boleh dipenggal. Pustaka tidak lebih dari 25 %, Bab Metode Penelitian tidak lebih dari 25 % (jika
lebih dapat disertakan dalam lampiran), Bab Hasil dan Pembahasan tidak kurang
Singkatan dari 40 % serta Penutup hanya 1 halaman saja.
Secara garis besar singkatan ada yang tidak diikuti tanda titik dan yang
diikuti tanda titik. Singkatan yang tidak diikuti tanda titik diantaranya:
nama lembaga (DPR, SLTP), lambang kimia (Fe), ukuran seperti takaran (l),
timbangan (kg), panjang (cm). Singkatan yang diikuti dengan tanda titik
diantaranya: Singkatan nama orang (A.T. Mosher, Moh. Yamin), singkatan
umum yang terdiri dari dua atau tiga huruf (a.n., d.a., u.b., sda., Yth., dsb.),
singkatan nama gelar, pangkat dan sapaan (Prof., Dr., S.Pt., Sdr.)

Huruf Cetak Miring atau Garis Bawah


Huruf cetak miring atau garis bawah digunakan untuk penulisan (1) Judul buku,
majalah atau publikasi lainnya yang dikutip dalam tulisan teks. (2)
Penegasan atau pengkhususan bagian kata, kata atau ungkapan dalam kalimat, (3)
Nama ilmiah atau ungkapan asing, (4) judul buku dalam daftar pustaka. Yang
dimaksud judul buku : (a) Judul buku teks (Maynard, L. A. and J. K. Loosli.
2010. Animal Nutrition. 4th ed., Kogakusha Company, Tokyo; Whitton, C. C.
2006. Energy Metabolism. In: P. D. Sturkie, ed. Avian Physiology. Springer
Verlag, Berlin, Heidelberg.), (b) Kata Skripsi, Thesis, Disertasi, Laporan Peneltian
(Surtikanto, A. 2011. Pola Reproduksi Domba Hasil Persilangan. Disertasi.
IPB. Bogor). (c) Nama Jurnal, Prosiding (Chinanda, B.L., K.S. Pratapkumar, P.V.
Srenivasiah, G.R. Lokananth and B.S. Ramappa. 1985. Comparative
37 38
BAB IV BAB V

USULAN/ PROPOSAL PENELITIAN MAKALAH SEMINAR PROPOSAL DAN HASIL PENELITIAN

Usulan/proposal penelitian untuk skripsi terdiri atas : Bagian Awal, Bagian Makalah proposal/hasil penelitian untuk skripsi terdiri atas : Bagian Awal, Bagian
Inti dan Bagian Akhir dengan jumlah halaman tidak lebih dari 25. Bagian awal terdiri dari Inti dan Bagian Akhir dengan jumlah halaman tidak lebih dari 15, tidak termasuk daftar
halaman judul dan halaman pengesahan (Lampiran 16, 17). pustaka. Bagian awal terdiri dari judul, nama penulis dan pembimbing serta sebagian dari
Bagian Inti memuat : bagian inti (Lampiran 18).
1. Bab I. Pendahuluan yang terdiri dari: Latar Belakang, Rumusan Masalah, Bagian Inti memuat :
Hipotesis Penelitian (jika ada), Tujuan Penelitian, Kegunaan Penelitian 1. Pendahuluan yang terdiri dari: Latar Belakang, Rumusan Masalah, Hipotesis
2. Bab II. Tinjauan Pusata Penelitian (jika ada), Tujuan Penelitian, Kegunaan Penelitian
3. Bab III. Metode Penelitian 2. Tinjauan Pusata
Bagian Akhir terdiri atas 3. Metode Penelitian
1. Daftar Pustaka 4. Hasil dan Pembahasan (khusus untuk hasil penelitian)
2. Lampiran (kalau ada) 5. Penutup terdiri dari Kesimpulan dan Saran
3. Jadwal penelitian yang memuat: tahap-tahap penelitian, rincian kegiatan pada Bagian Akhir memuat Daftar Pustaka.
setiap tahan dan waktu yang diperlukan untuk melaksanakan setiap tahap. Jadwal Jumlah halaman bagian inti harus terdapat perimbangan antara pendahuluan, tinjauan
penelitian dapat disajikan dalam bentuk matriks atau uraian. pusata, metode penelitian, hasil dan pembahasan serta penutup. Pendahuluan tidak lebih
Isi dan cara penulisan dari bagian inti dan akhir sama seperti metode penulisan Skripsi. dari 2 halaman, Tinjauan Pustaka tidak lebih dari 3 halaman, Metode Penelitian tidak
lebih dari 4 (jika lebih dapat dijelaskan pada saat seminar), Hasil dan Pembahasan tidak
kurang dari 5 halaman serta Penutup hanya 1 halaman saja. Isi dan cara penulisan dari
bagian inti dan akhir sama seperti metode penulisan Skripsi.
39 40

SELANJUTNYA, DAPAT DILIHAT CONTOH PENULISAN SKRIPSI CONTOH PENULISAN SKRIPSI


Catatan: Nama dan data pada contoh penulisan skripsi hanya rekaan, semata-
mata untuk kepentingan penjelasan
PROGRAM STUDI PETERNAKAN
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS NUSA CENDANA
KUPANG
JANUARI, 2012

41 42
Lampiran 1. Halaman Sampul Lampiran 2. Halaman Judul

PENGARUH TINGKAT PROTEIN RANSUM TERHADAP KONSUMSI PENGARUH TINGKAT PROTEIN RANSUM TERHADAP KONSUMSI
RANSUM DAN KECERNAAN PROTEIN SERTA IMBANGAN EFISIENSI RANSUM DAN KECERNAAN PROTEIN SERTA IMBANGAN EFISIENSI
PROTEIN PADA DOMBA LOKAL PROTEIN PADA DOMBA LOKAL

SKRIPSI
SKRIPSI
Oleh:

Armando Sarmento
NIM. 09243512345 Oleh:

Armando Sarmento
NIM. 09243512345

Skripsi ini dibuat untuk memenuhi salah satu persyaratan untuk memperoleh
gelar sarjana Peternakan pada Fakultas Peternakan Universitas Nusa Cendana
Komisi Pembimbing

PROGRAM STUDI PETERNAKAN


FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS NUSA CENDANA
KUPANG
………………………… ……… ………………………………….
JANUARI, 2012 Pembimbing Utama Pembimbing Anggota

43 44
Lampiran 3 Halaman Perngesahan Pertama Lampiran 4. Lembar Pengesahan Kedua

POPULASI BAKTERI DAN PROTOZOA CAIRAN RUMEN SAPI BALI JANTAN POPULASI BAKTERI DAN PROTOZOA CAIRAN RUMEN SAPI BALI JANTAN
YANG DIGEMUKKAN PADA BEBERAPA LEVEL KONSENTRAT YANG DIGEMUKKAN PADA BEBERAPA LEVEL KONSENTRAT

SKRIPSI

SKRIPSI Oleh

RISANDI KUSKUS
NIM. 0705012222

Oleh Skripsi ini telah Disidangkan di Hadapan Komisi Ujian Lisan:


Tim penguji skripsi
RISANDI KUSKUS
NIM. 0705012222

…………………………………….
Ketua

Ini telah disetujui untuk diuji


………………………………… …………………………………..
Anggota I Anggota II

Mengesahkan
Dekan Ketua Jurusan/Program Studi
Menyetujui Fakultas Peternakan .....................................
Universitas Nusa Cendana Meterei Rp 6000,-

………………………… ………………………………
NIP. ……………………... NIP. ………………………… (Nama lengkap dan Tandatangan)

Tanggal Lulus Ujian : ...........................

45 46
Lampiran 5. Lembar Pernyataan Lampiran 6. Lembar Kata Pengantar
KATA PENGANTAR
LEMBAR PERNYATAAN TIDAK MELAKUKAN PLAGIASI
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya:
anugerah serta penyertaan-Nya, maka penulis dapat menyelesaikan penelitian sampai
Nama : penulisan skripsi ini. Skripsi ini di susun berdasarkan hasil penelitian yang merupakan
NIM :
JUDUL SKRIPSI : salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Peternakan pada Fakultas Peternakan
Universitas Nusa Cendana.
Serangkaian penelitian telah dilakukan di Laboratorium Kimia Pakan dan
Dengan ini saya menyatakan bahwa tulisan dalam Skripsi ini merupakan hasil penelitian
penulis, data dan tulisan ini bukan hasil karya orang lain atau tidak terdapat karya yang Laboratorium Lapangan, Fakultas Peternakan Universitas Nusa Cendana di Kupang,
pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan Tinggi, dan
NTT. Hasil penelitian tersebut dituangkan dalam tulisan ini.
sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis
atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan Kecepatan pertumbuhan dan pertambahan bobot badan domba sangat bergantung
disebutkan dalam daftar pustaka. Skripsi ini ditulis dengan kaidah-kaidah ilmiah dan
pada berbagai faktor. Faktor yang sangat menentukan adalah kandungan zat-zat
belum pernah dipublikasikan.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenar-benarnya, tanpa tekanan dari pihak makanan dalam ransum, terutama jumlah protein yang tersedia, koefisien cerna serta
manapun. Penulis bersedia menanggung konsekuensi hukum apabila ditemukan
efisiensi imbangan protein ternak domba. Bertambahnya kecepatan pertumbuhan yang
kesalahan dalam pernyatan ini.
Dibuat di Kupang, Tanggal……. disebabkan pengaruh tingginya kandungan protein dalam ransum yang tersedia,
dapat menyebabkan bobot badan akhir meningkat hingga 15 persen.
Penulis,
Seluruh rangkaian penulisan skripsi ini dapat terselesaikan berkat bantuan dan
dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu dengan tulus penulis mengucapkan terimakasih
disertai dengan doa yang tulus kiranya Tuhan dengan kasih setia-Nya melimpahkan 1. Kalimat dalam penuntun ini tidak baku, dapat dibuat sendiri tetapi inti dari isinya
berkat kepada Dr.Ir. Arnol E. Manu, MP selaku pembimbing utama, Ir. Jalaluddin, MSi. harus sama.
selaku pembimbing anggota, Ir. Arnoldus Keban,MSi. selaku penguji yang telah 2. Paling banyak 2 halaman.
3. Nama orang tidak boleh ditulis dengan nama panggilan/kecil tetapi harus
meluangkan waktu, pemikiran dan tenaga dalam memberikan bimbingan dan arahan
lengkap.
kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini serta Dr.Ir. Ulrikus R.Lole, MSi. selaku
dosen Penasihat Akademik.

48
47 Lampiran 7. Abstrak dan Abstract
Ucapan terima kasih yang sama pula penulis sampaikan kepada :
PENGARUH TINGKAT PROTEIN RANSUM TERHADAP KONSUMSI
1. Bapak Ir. Agustinus Konda Malik, MS selaku dekan Fakultas Peternakan RANSUM DAN KECERNAAN PROTEIN SERTA IMBANGAN EFISIENSI
Universitas Nusa Cendana serta Staf Pengajar dan Staf Administrasi yang PROTEIN PADA DOMBA LOKAL

telah membantu penulis dalam urusan akademik selama masa studi. Risanta Kuri, F.H. Lawalu, J.G. Sogen
2. Bapak Ir. Franky .M. S. Telupere MS, PhD selaku Ketua Jurusan Produksi
ABSTRAK
Ternak Fakultas Peternakan Universitas Nusa Cendana.
3. Kepala Laboratorium Lapangan dan Kimia Pakan Fakultas Peternakan Kecepatan pertumbuhan dan pertambahan bobot badan domba sangat
bergantung pada berbagai faktor. Faktor yang sangat menentukan adalah
Universitas Nusa Cendana yang telah mengijinkan kami untuk penelitian dan kandungan zat-zat makanan dalam ransum, terutama jumlah protein yang tersedia,
telah membantu penulis dalam menyelesaikan penelitian ini. kecernaan protein serta efisiensi imbangan protein ternak. Penelitian bertujuan untuk
mengetahui pengaruh tingkat protein ransum terhadap konsumsi ransum,
4. Pihak-pihak lain yang perlu diberikan ucapan terima kasih kecernaan protein dan imbangan efisiensi protein pada domba lokal. Penelitian ini
Tiada yang penulis berikan, selain ucapan terima kasih dan doa tulus, semoga menggunakan metode eksperimental dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Terdapat
tiga jenis perlakuan (R13 = 13%, R16 = 16% dan R19 = 19% tingkat protein
segala bantuan dan dukungan yang di berikan mendapat balasan berkat yang setimpal dari
ransum) dengan enam ulangan. Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa
Tuhan. peningkatan protein ransum (13 -19%) pada domba lokal berpengaruh sangat nyata
terhadap peningkatan rata-rata konsumsi ransum ( R13 = 89,44; R16 = 109,72 dan R15
Kupang Juni 2014
= 127,44 g/ekor/hari) . Peningkatan protein ransum (13-19%) pada domba lokal tidak
Penulis berpengaruh terhadap kecernaan protein (R13 = 57,30; R16 = 61,95 dan R19 =
64,10%) dan imbangan efesiensi protein ransum (R 13 = 1,62; R16 = 1,09 dan R19 =
0,83). Hasil analisis dapat disimpulkan bahwa tingkat protein ransum berpengaruh
NB:
terhadap konsumsi ransum, tetapi tidak berpengaruh terhadap kecernaan dan
imbangan efiseinsi protein. Keywords: Feed Protein, Consumtion, Protein Digestibility, Protein Efficiency
Ratio.
Kata Kunci: Protein Ransum, Konsumsi, Kecernaan protein, Imbangan Koefisien
Protein.

49 50
Lampiran 8. Lembar Daftar Isi
THE EFFECT OF LEVELS OF RATION PROTEIN ON DAFTAR ISI
RATION CONSUMPTION, PROTEIN DIGESTIBILITY AND Bab Halaman
PROTEIN EFFICIENCY RATIO OF LOCAL SHEEP
KATA PENGANTAR …………………………………………… iv
Risanta Kuri, F.H. Lawalu, J.G. Sogen
ABSTRAK ………………………………………………………. vi
ABSTRACT
ABSTRACT …………………………………………………….. vii
Growth rate and body weight gain of sheep largely depends on various factors.
Determining factor is the content of nutrients in the diet, especially the amount of DAFTAR ISI ……………………………………………………. viii
protein available, protein digestibility and protein efficiency ratio. This study was held ix
to find out the effect of protein levels of ration on ration consumption, protein DAFTAR TABEL ………………………………………………
digestibility and protein efficiency ratio of local sheep. This research used an x
experimental method with a Completely Randomized Design. There were three kind of DAFTAR GAMBAR ………..…………………………………..
treatments (R13 = 13%, R16 = 16% and R19 = 19% of protein levels of ration) and xi
six replications. The statistical analysis indicated that the increasing of ration protein DAFTAR LAMPIRAN…………………………………………
(13-19%) of sheep showed highly significant effect on the increasing of ration
consumption (R13 = 89.44. R16= 109.72 and R19 = 127.44 gram/day). It was showed BAB I. PENDAHULUAN
1
that the increasing of ration protein (13-19%) of sheep had no significant effect on
1.1 Latar Belakang …………………………………………........ 2
protein digestibility (R13 = 57.30, R16 = 61.95; and R19 = 64.10%) are protein
1.2 Rumusan Masalah …………………………………………… 3
efficiency ratio (R13 = 1.62, R16 = 1.09 and R19 = 0.83). Result of the research 3
1.3 Hipotesis Penelitian ………………………………………….
showes, that level of protein was influenced to the ration consumption, but there were 1.4 Tujuan ………………………………………………………. 3
no influenced to the protein digestibility and ratio of the efficiency protein. 1.5 Kegunaan…………………....…………………..…………...
BAB IV. TINJAUAN PUSTAKA 4 BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN
5
2.1. Pakan Ternak Sapi..................................................................... 5 Kesimpulan ……………………………………………………… 35
2.2. Bahan- bahan pakan ………………………………................ 6 Saran ……………………………………………………………. 35
2.2.1. Jerami Padi………………………………………............ 7
2.2.2. Jagung…………………………………………................... 7 DAFTAR PUSTAKA …………………………………………... 36
2.2.3. Dedak Padi…………………………...……........................ 8 40
2.2.4. Urea…………………………………………...................... 9 LAMPIRAN ……………………………………………………
2.2.5. Ampas tahu............................................................................. 10 57
2.3. Feedlot....................................................................................... RIWAYAT HIDUP ……………………………………………

51 11 52
2.4. Protein Ransum......................................................................... 11 Lampiran 9. Lembar Daftar Tabel
2.5. Pencernaan, Penyerapan, dan Metabolisme Protein................ 12
2.6. Proses perlemakan tubuh ruminansia....................................... 14
2.7. Kualitas Kimia Daging Sapi...................................................... 15 DAFTAR TABEL

BAB III. METODE PENELITIAN


Tabel Halaman
3.1 Waktu dan lokasi penelitian...................................................... 16
3.2 Materi penelitian (termasuk bahan dan alat).............................. 16 1. Komposisi Bahan Penyusun Ransum.................................................... 14
3.3 Metode penelitian...................................................................... 16
3.3.1 Desain percobaan.................................................................. 16 2. Hasil Analisis Komposisi Kimia Ransum Penelitian......................... 15
3.3.2 Perlakuan .............................................................................. 17 3. Rataan Pengaruh Perlakuan Terhadap Kadar Air (%), Protein (%),
3.3.3 Parameter dan konsep pengukuran parameter..................... 18 Lemak (%) dan Kolesterol (mg/100 g) Pada Otot Longisimus dorsi
3.3.4 Prosedur penelitian................................................................ 19 (LD) dan Biceps femoris (BF)............................................................... 31
3.3.5 Analisis data, model analisis................................................. 21 4. Hasil uji independent test t Perbandingan Kadar air (%), Protein
(%), Lemak (%) dan Kolesterol (mg/100 g) Pada Otot
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Longisimus dorsi (LD) dan Biceps femoris (BF)................................. 33

4.1. Keadaan Umum Ternak Penelitian…………........................ 22


4.2. Pengaruh Perlakuan Terhadap Kadar Air, Protein, Lemak, Dan
Kolesterol Otot Longisimus dorsi (LD) Dan Biceps femoris (BF)
…........................................................................................ 23
4.3. Komposisi Kimia Otot Dengan Perlakuan Pakan Yang
Berbeda................................................................................... 29
4.4. Komposisi Kimia Daging Pada Otot Yang Berbeda................. 34
9. Skor kondisi tubuh induk selama penelitian dari minggu kedua
sampai kesepuluh ............................................................................... 36

10. Berat badan ternak dari awal sampai akhir penelitian........................ 38

53 54
Lampiran 10. Lembar Daftar Gambar Lampiran 11. Lembar Daftar Lampiran
DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Nomor Halaman
1. Skema jalur penyaluran nutrien dari induk dan pembuangan produk 8 1. Pengaruh perlakuan terhadap total kadar air (%).......…...................... 46
sisa dari foetus (Bassett, 1998)............................................................
2. Pengaruh perlakuan terhadap kaprotein kasar (%).……..................... 48
2. Garis besar sintesis komponen-komponen air susu (Morand-Fehr,
1991)................................................................................................... 16 3. Pengaruh perlakuan terhadap lemak kasar(%)………….................... 51
3. Pengaruh perubahan musim terhadap kondisi tubuh induk bunting 4. Pengaruh perlakuan terhadap kolesterol(mg/100 g)……...................... 53
kambing Sahel di padang penggembalaan Sinegal (Cisse et
al.,2000) ............................................................................................. 18 5. Pengaruh perlakuan terhadap total kadar air (R1 LD vs R1 BF )......... 55
4. Fluktuasi ketersediaan hijauan di lokasi penelitian........................... 19
6. Pengaruh perlakuan terhadap total kadar air (R2 LD vs R2 BF).......... 57
5. Fluktuasi kandungan PK dan NDF hijauan sabana.......................... 23
7. Pengaruh perlakuan terhadap total kadar air (R3 LD vs R3 BF).......... 58
6. Distribusi kelahiran (dis-kel) anak kambing...................................... 27
8. Pengaruh perlakuan terhadap protein kasar (R1 LD vs R1 BF )........... 60
7. Berat lahir (BL), berat sapih (BS) dan berat 6 bulan (B6)
9. Pengaruh perlakuan terhadap protein kasar (R2 LD vs R2 BF )........... 62
berdasarkan musim.............................................................................. 29

10. Pengaruh perlakuan terhadap protein kasar (R3 LD vs R3 BF )........... 64


8. Berat lahir, berat sapih dan berat 6 bulan berdasarkan jenis kelamin
(JK) dan tipe kelahiran (TK)............................................................... 34
11. Pengaruh perlakuan terhadap lemak kasar (R1 LD vs R1 BF )................ 66
Baliarti, E. 1999. Kinerja induk dan anak sapi peranakan Ongole yang diberi ransum
12. Pengaruh perlakuan terhadap lemak kasar (R2 LD vs R2 BF )............. 68 basal jerami padi dengan suplementasi daun lamtoro dan vitamin A. Disertasi.
PPs-UGM, Yogyakarta. Halaman 107-125.

Bassett, J.M. 1998. Metabolism of the foetus. In: Protein Deposition in Animals. Editors:
P.J.Buttery and D.B. Lindsay. Butterworth London. Halaman 334-367.

Daramola, J.O., A.A.Adeloye, T.A.Fatoba, and A.O.Soladoye. 2005. Haematological and


biochemical parameters of west African Dwarf goats. Livestock Research for
Rural Development 17(8): 1791-1799. http://www.fao.org/ag/AGP/AGPC/doc/
55 Publicat/VIET95/ V95_199. Diupload pada tanggal 1 Oktober 2011.

Lampiran 12. Contoh penulisan Daftar Pustaka 56

Abdulgani, I.K. 1981. Beberapa ciri populasi kambing di desa Ciburuy dan desa Haidary, A.A., D.E.Spiers, G.E. Rottinghaus, G.B. Garner and M.R. Ellersieck. 2001.
Cigombong serta kegunaannya bagi peningkatan produktivitas. Disertasi. Thermoregulatory ability of beef heifrs following intake of endophyte-infected
Fakultas Pasca Sarjana. IPB-Bogor. Halaman 102-106. tall fescue during controlled heat challenge. J. Anim. Sci. 79:1780-1788.

Almatsier, S. 2004. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Halaman Hirayama, T. and K. Katoh. 2004. Effects of heat exposure and restricted feeding on
233-245. behavior, digestibility and growth hormone secretion in goats. Asian-Aust. J.
Anim Sci. 17(5):655-658.
Anggraeny, Y.N. dan U. Umiyasih. 2005. Tinjauan tentang upaya penyediaan hijauan
pakan ternak sepanjang tahun di lahan kering. Prosiding Seminar Nasional National Research Council. 2010. Nutrient Requirement of Poultry. Seven Revised
Pengembangan Usaha Peternakan Berdaya Saing di Lahan Kering. Fapet-UGM, Edition. National Academy of Sciences, Washington, D.C. Halaman: 42-45.
Yogyakarta. Halaman 457-462
National Research Council.. 2007. Nutrient Requirement of Poultry. Five Revised
Stasiun Klimatologi Klas II Lasiana, Kupang. 1994. Data Curah Hujan Daerah NTT. Edition. National Academy of Sciences, Washington, D. C. H a l a m a n : 56-73.
Halaman 34-39.
Quintero, A., J. Boscan, A.Gonzales, R. Palomares and J. Boissiere. 2002a. Influence of
AOAC. 1984. Official Methods of Analysis. 14th ed. Association of Official Analytical West African goats weight at birth on the mortality and growth rate. Arc.
Chemists, Inc. Arlington, Virginia. Halaman: 278-298.
Latinoamericanos de Prod. Anim. 5 (3): 430-432.
Baliarti, E. 1993. Produktivitas ternak kambing di kandang kelompok “Ketawang Damai” Quintero, A., J. Boscan, A.Gonzales, R. Palomares and J. Boissiere. 2002b. Effect of sex
desa Purwobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. on body weight to different ages in West_African goats breds in Venezuelen
Laporan Penelitian. Fapet UGM, Yogyakarta. Halaman 15-23. tropic. Arc. Latinoamericanos de Prod. Anim. 5 (3): 426-427.
14. Elisa reader membaca jumlah Ig

57 58
Lampiran13. Contoh Penulisan Lampiran
Lampiran 14. Contoh Penulisan Riwayat Hidup
Lampiran 5. Metode ELISA untuk pemeriksaan Immunoglobulin darah anak
dan kolostrum induk kambing RIWAYAT HIDUP

Langkah-langkah kerja: Penulis dilahirkan di Bandung pada t anggal 29


1. Darah anak dan kolostrum disentrifuge dengan kecepatan 5000 rpm selama
10 menit sampai terpisah antara fraksi padat dan cair. Desember 1986, sebagai anak pertama dari Rosandro dan
2. Serum dari darah atau whey dari kolostrum diblotting ke plate
(lempeng immun) dan didiamkan selama semalam Kurianti.
3. Kemudian dicuci sebanyak 3 kali dengan PBST (protein block solid tween)
dan dibloking dengan larutan 1 % BSA (albumin serum sapi) Pada tahun 1994 penulis mengawali pendidikan pada Sekolah Dasar Negeri Ndula Luri,
o
4. Diinkubasi selama 1 jam pada suhu 37 C
5. Dicuci sebanyak 3 kali dengan PBST dan tamat pada tahun 2000. Pada tahun yang sama penulis melanjutkan pendidikan pada
6. Diberi serum antibodi (karena bahan yang diperiksa berasal dari
kambing, maka digunakan serum antibodi Ig total untuk kambing) Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) Negeri I Lewa tamat pada tahun 2003. Pada
o
7. Diinkubasi selama 1 jam pada suhu 37 C tahun yang sama penulis melanjutkan pendidikan ke Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
8. Dicuci sebanyak 3 kali dengan PBST
9. Dikonjugate polivalen dengan penilfosfatase Negeri 4 Lewa, tamat pada tahun 2006.
o
10. Diinkubasi selama 1 jam pada suhu 37 C
11. Dicuci sebanyak 3 kali dengan PBST
12. Tambahkan substrat fosfat
13. Dimasukkan ke dalam isotop
Pada tahun 2006 penulis diterima sebagai mahasiswa melalui jalur PMDK Kalimat pertama ditulis di belakangnya.
4.1.2.2 Kualitas daging pada sumber protein pakan nabati (sub anak sub bab).
(Penalaran Minat dan Kegemaran) pada Fakultas Peternakan Jurusan Produksi Ternak
Kalimat pertama ditulis di belakangnya.
Universitas Nusa Cendana Kupang hingga akhir penulisan skripsi ini.

60
Lampiran 16. Halaman Judul Proposal penelitian

PENGARUH TINGKAT PROTEIN RANSUM TERHADAP KONSUMSI


RANSUM DAN KECERNAAN PROTEIN SERTA IMBANGAN EFISIENSI
PROTEIN PADA DOMBA LOKAL

Usulan Penelitian untuk Skripsi S-1

59 Oleh:

Lampiran 15. Contoh Penulisan Judul Bab, Sub Bab, anak sub bab, sub anak sub bab. Armando Sarmento
NIM. 09243512345

BAB IV.

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Pengaruh Perlakuan Terhadap Kualitas Daging (Sub Bab)


Kalimat pertama sesudah judul sub bab ditulis sebagai alinea baru dan kalimat

selanjutnya ada di batas kiri.


4.1.1 Kualitas daging pada persentase protein pakan yang berbeda (anak sub bab)
Kalimat pertama sesudah anak sub bab mulai dengan alinea baru dan kalimat

selanjutnya ada di batas kiri


4.1.2 Kualitas daging pada sumber protein pakan yang berbeda (anak sub bab)
Kalimat pertama sesudah anak sub bab mulai dengan alinea baru dan kalimat Kepada

selanjutnya ada di batas kiri PROGRAM STUDI PETERNAKAN


4.1.2.1 Kualitas daging pada sumber protein pakan hewani (sub anak sub bab). FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS NUSA CENDANA
KUPANG
JUNI, 2012 Dr. Sultan Djonuar, SPt., MSc. tanggal……………………………….

61 62
Lampiran 17. Halaman Perngesahan Proposal Penelitian Lampiran 18. Bagian awal makalah seminar
USULAN PENELITIAN FAKULTAS PETERNAKAN SEMINAR : HASIL/PROPOSAL
UNIVERSITAS NUSA CENDANA HARI/TANGGAL
POPULASI BAKTERI DAN PROTOZOA CAIRAN RUMEN SAPI BALI JANTAN KUPANG RUANG
YANG DIGEMUKKAN PADA BEBERAPA LEVEL KONSENTRAT

KARKAS DAN NON KARKAS SAPI BALI YANG DIGEMUKAN SECARA


FEEDLOT PADA BEBERAPA PERSENTASE PROTEIN RANSUM

OLEH
Yang diajukan oleh HENGKY A. BENU
RISANDI KUSKUS NIM. 1005032098
NIM. 0705012222 Arnol E. Manu* G.E. M. Malelak**

PENDAHULUAN
Latar Belakang
telah disetujui oleh: Ternak sapi Bali merupakan salah satu ternak potong penghasil daging yang
sangat potensial untuk dikembangkan dalam rangka memenuhi kebutuhan gizi dalam hal
ini kebutuhan akan protein hewani bagi masyarakat. Keuntungan memelihara sapi Bali
Pembimbing Utama yaitu tahan terhadap cuaca yang ekstrim, mudah beradaptasi terhadap lingkungan tropis
seperti daerah Nusa Tenggara Timur (NTT), dan kemampuan pertumbuhan yang cepat
serta fertilitas tinggi. Ditinjau dari populasi dan penyebarannya sapi Bali ini mempunyai
kontribusi yang sangat berarti bagi pemenuhan kebutuhan daging di Indonesia (Wallis,
1994).
Prof. Dr. Ir. Armando Arajuo, MS. tanggal……………………………….. Usaha penggemukan ternak sapi potong dimaksudkan untuk peningkatan
produksi daging, karena melalui usaha ini diharapkan menghasilkan pertambahan
bobot badan yang tinggi dan efisien, sehingga dapat diperoleh karkas dan daging
dengan kuantitas dan kualitas yang lebih baik. Faktor-faktor yang menentukan nilai
Pembimbing Anggota seekor ternak potong diantaranya adalah persentase bobot karkas, banyaknya proporsi
bagian karkas yang bernilai tinggi, rasio daging dan tulang, kadar dan distribusi lemak
karkas serta mutu dagingnya.
Salah satu usaha untuk meningkatkan produktifitas ternak sapi terutama sebagai
penghasil daging yang berkuantitas dan berkualitas baik.

* Pembimbing Utama
** Pembimbing Anggota
63
Contoh Pembuatan Gambar (Gambar, Grafik, Ilustrasi)

Gambar 1. Skema jalur penyaluran nutrien dari induk dan pembuangan produk sisa dari
foetus (Bassett, 1998)

64

Gambar 13. Berat badan ternak dari awal sampai akhir penelitian

Gambar 10. Kurva pertumbuhan bakteri, memperlihatkan 4 fase ciri pertumbuhan.


65

TIM PENYUSUN BUKU PEDOMAN PENULISAN PROPOSAL, SKRIPSI DAN


MAKALAH SEMINAR PROPOSAL/HASIL PENELITIAN FAKULTAS
PETERNAKAN UNIVERSITAS NUSA CENDANA

Penanggung Jawab : Ir. Agustinus Konda Malik, MS (Dekan)


Ketua : Dr.Ir. Arnol E. Manu, MP (PD Bidang Akademik)
Anggota : Ir. Jalaludin, MSi. (Kepro Peternakan)
Dr.Ir. Ulrikus R. Lole, MSi
Ir. Johanes G. Sogen, MSc.
Ir. Arnold Keban, MSi.

Anda mungkin juga menyukai