Anda di halaman 1dari 3

Konsumsi merupakan faktor dasar untuk hidup dan menentukan produksi, beberapa faktor yang

mempengaruhi tingkat konsumsi adalah hewan ternak, makanan yang diberikan (palatabilitas), dan
lingkungan tempat hewan ternak dipelihara (Rahman, 2008). Kebutuhan ternak terhadap pakan
dicerminkan oleh kebutuhannya terhadap nutrisi. Jumlah kebutuhan nutrisi setiap harinya sangat
bergantung pada jenis ternak, umur, fase (pertumbuhan, dewasa, bunting, menyusui), kondisi tubuh
(normal, sakit) dan lingkungan tempat hidupnya (temperatur, kelembaban nisbi udara) serta bobot
badannya. Maka, setiap ekor ternak yang berbeda kondisinya membutuhkan pakan yang berbeda
pula.

Kemampuan ternak ruminansia dalam mengkonsumsi ransum dipengaruhi oleh beberapa


faktor yaitu : 1) faktor ternak itu sendiri yang meliputi besar tubuh atau bobot badan, potensi genetik,
status fisiologi, tingkat produksi dan kesehatan ternak; 2) faktor ransum yang diberikan, meliputi
bentuk dan sifat, komposisi zat-zat gizi, frekuensi pemberian, keseimbangan zat-zat gizi serta
kandungan bahan toksik dan anti nutrisi; dan 3) faktor lain yang meliputi suhu dan kelembaban udara,
curah hujan, lama siang atau malam hari serta keadaan ruangan kandang dan tempat ransum.
Konversi pakan dipengaruhi oleh ketersediaan zat-zat gizi dalam ransum dan kesehatan ternak,
semakin tinggi nilai konversi pakan berarti pakan yang digunakan untuk menaikkan bobot badan
persatuan berat semakin banyak atau efisiensi pakan rendah (Siregar, 1994). Standar kebutuhan
pakan harus yang digunakan sebagai acuan kebutuhan ternak disesuaikan dengan kondisis ternak
disertai dengan tabel komposisi pakan yang menyediakan informasi berhubungan dengan komposisi
nutrisi pakan yang digunakan dalam balance ration. Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam
menyusun ransum seimbang antara lain faktor zat gizi dan faktor biaya. Pengunaan bahan pakan yang
murah dan kandungan nutrisi yang dapat memenuhi kebutuhan ternak dalam menyusun ransum akan
sangat menguntungkan bagi peternak. Berikut faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat konsumsi
pakan pada ternak :

1. Jenis Ternak

Jenis ternak sangat mempengaruhi komsumsi pakan, karena kondisi fisiknya pun sudah berbeda.

2. Temperatur Lingkungan

Ternak ruminansia dalam kehidupannya menghendaki temperatur lingkungan yang sesuai dengan
kehidupannya, baik dalam keadaan sedang berproduksi maupun tidak. Kondisi lingkungan
tersebut sangat bervariasi dan erat kaitannya dengan kondisi ternak yang bersangkutan yang
meliputi jenis ternak, umur, tingkat kegemukan, bobot badan, keadaan penutup tubuh (kulit,
bulu), tingkat produksi dan tingkat kehilangan panas tubuhnya akibat pengaruh lingkungan.

3. Palatabilitas

Palatabilitas merupakan sifat performansi bahan-bahan pakan sebagai akibat dari keadaan fisik
dan kimiawi yang dimiliki oleh bahan-bahan pakan yang dicerminkan oleh organoleptiknya seperti
kenampakan, bau, rasa (hambar, asin, manis, pahit), tekstur dan temperaturnya. Hal inilah yang
menumbuhkan daya tarik dan merangsang ternak untuk mengkonsumsinya. Ternak ruminansia
lebih menyukai pakan rasa manis dan hambar daripada asin/pahit. Mereka juga lebih menyukai
rumput segar bertekstur baik dan mengandung unsur nitrogen (N) dan fosfor (P) lebih tinggi.

4. Selera.

Selera dipengaruhi oleh kondisi internal ternak, apakah lapar atau tidak, bila dalam keadaan lapar
maka selera ternak akan naik dengan sendirinya, bahkan bila keadaan ini sering terjadi ternak bisa
mengkonsumsi lebih dari yang di butuhkan.

5. Status fisiologi

Tingkat konsumsi ternak sangat di pengaruhi status fisiologis ternak yaitu jenis kelamin, umur, dan
kondisi kesehatan ternak.

6. Kandungan Nutrisi Pakan

Kandungan nutrisi yang paling berpengaruh dalam pakan adalah energi, makin tinggi energi makin
sedikit pakan yang di konsumsi ternak, sebaliknya apabila semakin rendah energi semakin banyak
yang dikonsumsi ternak.

7. Bentuk Pakan

Ternak ruminansia lebih menyukai pakan bentuk pellet atau dipotong daripada hijauan yang
diberikan seutuhnya. Hal ini berkaitan erat dengan ukuran partikel yang lebih mudah dikonsumsi
dan dicerna. Oleh karena itu, rumput yang diberikan sebaiknya dipotong-potong menjadi partikel
yang lebih kecil dengan ukuran 3-5 cm. Sedangkan ternak unggas lebih suka dengan pakan dengan
bentuk biji-bijian.

8. Produksi

Kemampuan ternak dalam konsumsi pakan sangat dipengaruhi dengan apa yang sedang di
produksinya, baik produksi telur, berat badan, susu, woll dan lain-lain (Kartadisastra 1997).
Sumber :

http://www.saungdomba.com/artikel-domba-garut/356-faktor-faktor-yang-mempengaruhi-
konsumsi-pakan-ternak-

Kartasdisastra, H. R. 1997. Penyediaan dan Pengolahan Pakan Ternak Ruminansia Sapi, Kerbau,
Domba, dan Kambing. Kanisius. Yogyakarta.

Rahman, D. K., 2008. Pengaruh Penggunaan Hidrolisat Tepung Bulu Ayam dalam Ransum terhadap
Kecernaan Bahan Kering dan Bahan Organik serta Konsentrasi Amonia Cairan Rumen Kambing
Kacang Jantan. Skripsi. Program Studi Peternakan Universitas Sebelas Maret

Siregar, S. B. 1994. Ransum Ternak Ruminansia. Penebar Swadaya. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai