Anda di halaman 1dari 12

Struktur Laporan Percobaan

Penemuan Titik Beku


D

Oleh:

Nama Kelompok : Elisabeth Cindy

Mario Gerardus Famaugu

Maverick Wayne Thio

Noviana Christine Harefa

Rio Fernando Syah Putra

Kelas : IX Mengampuni

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Guru Pembimbing : Meniati Telaumbanua, S.Pd

SMP Swasta Bunga Mawar


T.A. 2023/2024
Kata pengantar
Puji syukur kami haturkan atas kehadiran Tuhan yang Maha Esa, karena telah
memberikan rahmat dan karunianya kepada kami sehingga kami dapat menyusun dan
menyelesaikan laporan isi tentang Penemuan Titik Beku. Kami menyadari bahwa di dalam
penyusunan laporan ini masih banyak sekali kekurangan-kekurangan baik itu dalam segi
kebahasaan maupun dari segi penulisan

Demikian kata pengantar dari kami, tentang laporan teks Percobaan Penemuan Titik
Beku. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi para pembaca. Kami selaku penyusun
mengharapkan kritik dan saran dari para guru, teman-teman dan pembaca laporan ini. Hanya ini
yang dapat kami sampaikan jika ada kesalahan dan kekurangan dalam penyusunan laporan ini
kami ucapkan maaf dan terima kasih
DAFTAR ISI
Kata pengantar………………………………………………………
Daftar Isi ……………………………………………………………
BAB 1 :A. Pendahuluan………………………………………
1.1 Latar Belakang………………………………………
1.2 Rumusan Masalah…………………………………...
1.3 Batasan Masalah……………………………………
1.4 Tujuan……………………………………………….
1.5 Manfaat ……………………………………………..
BAB 2 : Pembahasan………………………………………….
1.1 Kajian teoritis ……………………………………….
1.2 Pembahasan………………………………………….
BAB 3 : Penutup………………………………………………
1.1 Kesimpulan………………………………………….
1.2 Saran………………………………………………...
1.3 Daftar pustaka……………………………………….
BAB I
A. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Titik beku adalah suhu dimana tekanan uap cairan sama dengan tekanan uap padatan nya.
Titik beku larutan lebih rendah daripada titik beku pelarut murni.
Titik beku suatu cairan akan berubah jika tekanan uap berubah, biasanya diakibatkan oleh
masuknya suatu zat terlarut atau dengan kata lain, seperti yang kita tahu bahwa titik beku pelarut
murni pada suhu 0˚C, tapih adanya zat terlarut misalnya saja kita tambahkan gula ke dalam air
tersebut maka titik beku larutan ini tidak akan sama dengan 0˚C, dan inilah yang dimaksud
sebagai penurunan titik beku.
Percobaan “penurunan titik beku” bertujuan untuk mengetahui pengaruh jenis zat terlarut
(volatile dan nonvolatile),konsentrasi larutan, serta jenis zat terlarut (elektrolit dan nonelektrolit)
terhadap penurunan titik beku. Metode yang digunakan adalah dengan mencampurkan zat
terlarut volatile dan nonvolatile, serta zat terlarut elektrolit dan nonelektrolit ke dalam air, dan
membuat variasi konsentrasi larutan Na OH, kemudian membandingkan hasil dengan titik beku
air murni sehingga diperoleh penurunan titik beku.
Dalam percobaan ini akan diteliti tentang perubahan titik beku pelarut murni yang telah
ditambahkan zat terlarut lain ke dalam nya dan mencoba pembuktian bahwa titik beku larutannya
akan lebih rendah dibandingkan pelarut murninya. Adanya ketidak sesuaian antara hasil
pengamatan dengan hasil perhitungan secara teori ini disebabkan oleh beberapa faktor seperti
kesalahan dalam membaca skala yang ditunjukkan oleh termometer, api spiritus yang tidak
konstan, dam suhu ruangan yang ber-AC.
Penurunan titik beku adalah penurunan titik beku pelarut akibat penambahan zat
terlarut yang tidak mudah menguap. Contohnya termasuk penambahan garam dalam air, alkohol
dalam air, atau pencampuran dua padatan seperti pengotor menjadi obat bubuk halus. Dalam
kasus terakhir, senyawa yang ditambahkan adalah zat terlarut, dan padatan asli dianggap sebagai
pelarut. Larutan yang dihasilkan atau campuran padatan-padatan tersebut memiliki titik beku
lebih rendah daripada pelarut atau padatan murninya. Fenomena inilah yang menyebabkan air
laut, (campuran garam [dan lainnya] dalam air) tetap cair pada suhu di bawah 0 °C (32 °F), titik
beku air murni.

KATA KUNCI:
Jenis larutan, konsentrasi larutan, penemuan titik beku, termometer.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana pengaruh jenis zat terlarut terhadap penurunan titik beku larutan ?

2. Bagaimana hubungan antara konsentrasi larutan dengan penurunan titik beku larutan ?

3. bagaimana pengaruh antara larutan elektrolit dan non elektrolit terhadap penurunan titik beku
larutan ?
1.3 Batasan Masalah
Batasan masalah pada penelitian ini adalah pada konsep yang dikembangkan pada penelitian.
Konsep yang dikembangkan terkait konsep penurunan titik beku sebagai sifat koligatif larutan.

1.4 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dipaparkan, tujuan dari penelitian ini yaitu
bagaimana pengaruh jenis zat terhadap penurunan titik beku larutan, hubungan antara
konsentrasi larutan dengan penurunan titik beku. Dan pengaruh antara larutan elektrolit dan non
elektrolit terhadap penurunan titik beku.

1.5 Manfaat/ kegunaan


Kita dapat mengetahui pengaruh jenis zat terlarut (volatile dan nonvolatile),konsentrasi
larutan, serta jenis zat terlarut (elektrolit dan nonelektrolit) terhadap penurunan titik beku. Serta
Fenomena yang menyebabkan air laut, tetap cair pada suhu di bawah
0 °C (32 °F), titik beku air murni.
Manfaat adanya penurunan titik beku ini, antara lain
sebagai berikut;

 Cairan Antibeku
Cairan antibeku merupakan sebuah cairan yang digunakan dalam radiator mobil pada
negara dengan musim dingin.

 Mencairkan Salju

Jenis sifat koligatif penurunan titik beku ini memang sangat bermanfaat bagi daerah
dengan musim dingin. Aplikasi lainnya dari penurunan titik beku adalah untuk mencairkan salju
seperti yang ada di jalanan

 Mencegah Salju

Selain mencairkan salju yang telah terbentuk, garam juga digunakan untuk mencegah
terbentuknya tumpukan salju yang tebal di jalan. Garam akan ditebarkan pada jalanan sebelum
terjadinya hujan salju sehingga ketika mencapai jalanan maka salju akan mencair dan tidak akan
menumpuk dengan tebal.

 Manfaat Bagi Makhluk Hidup


Makhluk hidup yang berada di daerah ekstrim dengan suhu dingin tentu tidak bisa
disamakan dengan makhluk hidup di daerah tropis seperti Indonesia. Tentunya makhluk hidup di
daerah dingin telah beradaptasi sehingga tubuhnya mampu bertahan pada kondisi ekstrim
tersebut.
BAB II
B. PEMBAHASAN
1.1 Kajian Teoritis
1 Titik Didih Pendidihan terjadi karena panas meningkatkan gerakan atau energi kinetik, dari
molekul yang menyebabkan cairan berada pada titik di mana cairan itu menguap, tidak peduli
berada di permukaan teratas atau di bagian terdalam cairan tersebut. Apabila sebuah larutan
mempunyai tekanan uap yang tinggi pada suhu tertentu, maka molekul-molekul yang berada
dalam larutan tersebut mudah untuk melepaskan diri dari permukaan larutan. Atau dapat
dikatakan pada suhu yang sama sebuah larutan mempunyai tekanan uap yang rendah, maka
molekul-molekul dalam larutan tersebut tidak dapat dengan mudah melepaskan diri dari larutan.
Jadi larutan dengan tekanan uap yang lebih tinggi pada suhu tertentu akan memiliki titik
didih yang lebih rendah. Cairan akan mendidih ketika tekanan uapnya menjadi sama dengan
tekanan udara luar. Titik didih cairan pada tekanan udara 760 mmHg disebut titik didih standar
atau titik didih normal. Jadi yang dimaksud dengan titik didih adalah suhu pada saat tekanan
uap jenuh cairan itu sama dengan tekanan udara luar(tekanan pada permukaan cairan). Tekanan
uap larutan lebih rendah dari tekanan uap pelarutnya. Hal ini disebabkan karena zat terlarut itu
mengurangi bagian atau fraksi dari pelarut sehingga kecepatan penguapan berkurang. Titik didih
suatu larutan dapat lebih tinggi ataupun lebih rendah dari titik didih pelarut, bergantung pada
kemudahan zat terlarut tersebut menguap. Selisih titik didih larutan dengan titik didih pelarut di
sebut kenaikan titik didih (
ΔTb
 ).Telah dijelaskan di depan bahwa tekanan uap larutan lebih rendah dari tekanan uap pelarutnya.
Hal ini disebabkan karena zat terlarut itu mengurangi bagian atau fraksi dari pelarut
sehingga kecepatan penguapan berkurang. Garis mendidih air digambarkan oleh garis
CD, sedangkan garis mendidih larutan digambarkan oleh garis BG. Titik didih larutan
dinyatakan dengan Tb1, dan titik didih pelarut
 Dinyatakan dengan Tb0. Larutan mendidih pada tekanan 1 atm. Dari gambar di atas
dapat dilihat bahwa titik didih larutan (titik G) lebih tinggi daripada titik didih air (titik D).Oleh
karena tekanan uap larutan zat non volatil lebih rendah dari pelarut murninya maka untuk
mendidihkan larutan perlu energi lebih dibandingkan mendidihkan pelarut murninya. Akibatnya,
titik didih larutan akan lebih tinggi daripada pelarut murninya. Besarnya kenaikan titik didih
larutan,
ΔTd
 (relatif terhadap titik didih pelarut murni)berbanding lurus dengan kemolalan larutan.
Dalam bentuk persamaan dinyatakan dengan:
∆Tb
 

 m, atau ;
ΔTb = Kb x mKb adalah tetapan kesetaraan titik didih molal. Harga Kb bergantung pada
jenis pelarut Tabel 1. Tetapan Kenaikan Titik Didih Molal (Kb) Beberapa Pelarut Menurut
hukum Raoult, besarnya kenaikan titik didih larutan sebanding dengan hasil kali dari molalitas
larutan (m) dengan kenaikan titik didih molal (Kb).Oleh karena itu, kenaikan titik didih
dapat dirumuskan seperti berikut.
ΔTb
 =Kb x mTd
=100˚C
 
+ΔTb
 Keterangan:
ΔTb
 = kenaikan titik didih molal Td = Titik didih larutan Kb = tetapan kenaikan titik didih molekul =
molalitas2. Titik Beku Penambahan zat terlarut non volatil juga dapat menyebabkan penurunan
titik beku larutan. Gejala ini terjadi karena zat terlarut tidak larut dalam fase padat pelarutan
ya.Contoh nya, jika sirup dimasukkan ke dalam freezer maka gula pasirnya akan terpisah dari es
karena gula pasir tidak larut dalam es. Agar tidak terjadi pemisahan zat terlarut

1.2 Pembahasan
Alat dan bahan

 Thermometer
 Tabung reaksi/rak (5/3)
 Gelas kimia plastik 400 ml (2)
 Pengaduk kaca/sendok makan
 Es dan garam dapur (campurkan pendingin) 20ml
 Air suling (akuades) 20ml
 Larutan urea 1 molal 20ml
 Larutan NaCI 1 molal 20ml
 Larutan kel 2molal 20ml

Cara kerja

 Masukan butiran kecil es ke dalam gelas plastik sampai kira-kira tiga perempat
nya. Tambahkan 8 sendok garam. Aduk campuran ini dengan sendok makan.
Campuran ini disebut campuran pendingin.
 Isilah tabung reaksi dengan air suling kira-kira 4cm. masukan tabung itu ke dalam
gelas plastik yang berisi campuran pendingin. Masukan pengaduk kaca ke dalam
tabung reaksi dan gerakan pengaduk itu turun naik dalam air sampai membeku
sepenuhnya.
 Keluarkan tabung itu dari campuran pendingin dan biarkan es dalam tabung
meleleh sebagian. Ganti pengaduk dengan thermometer. Dalam tabung dengan
hati ini menggunakan thermometer secara naik turun, kemudian bacalah
thermometer° catatlah temperaturnya.
 Ulangi langkah 2 dan 3 dengan menggunakan larutan urea dan NaCI sebagai
pengganti air suling, jika es dalam gelas plastik sudah banyak mencair, maka buat
campuran seperti di atas.

Hasil Pengamatan

No Larutan Selisih titik beku air


Zat Molarita Titik dengan titik beku
Terlarut s Beku larutan
1 CO(NH2)2 1 molal  -1° C -8-(-1)° = -7
2 CO(NH2)2 2 molal  0° C -8-0° = -8
3 NaCI 1 molal  -5° C -8-(-5)° = -3
4 KCI 2 molal  -4° C -8-(-4)° = -4
Titik Beku Air = -8° C

1. Bagaimana titik beku larutan di bandingkan dengan titik beku pelarut?


Titik beku adalah suhu dimana tekanan uap cairan sama dengan tekanan uap padatnya. Titik
beku larutan lebih rendah dari pada titik beku pelarut murni.

2. Bagaimana pengaruh molaritas urea terhadap. Titik beku larutan semakin tinggi
kemolalan urea, semakin rendah titik bekunya.

3. Bagaimana pengaruh molaritas Natrium klorida terhadap Titik beku larutan


Semakin tinggi kemolalan NaCI semakin rendah titik bekunya karena larutan
NaCI merupakan larutan elektrolit sehingga terurai atas ion-ion.

4. Pada molaritas yang sama, bagaimana pengaruh Natrium Klorida dibandingkan dengan
urea terhadap. Titik beku pada kemolalan yang sama titik beku larutan elektrolit NaCI lebih
rendah daripada larutan non elektrolit urea
BAB III
C.PENUTU
1.1 Kesimpulan
Makin besar molalitas larutan, maka makin tinggi penurunan titik beku larutan.
Penurunan titk beku larutan berbanding lurus dengan molalitas larutan, titk beku pelarut murni
lebih tinggi dari pada titik beku larutan. Titik beku larutan eletrolilt lebih renda daripada larutan
non elektrolit pada kemolalan yang sama. Semakin kecil kosentrasi larutan, jarak antar ion
semakin besar dan ion-ion semakin bebas. Semakin tinggi kemolalan maka semakin rendah titik
bekunya larutan elektrolit mempunyai sifat koligatif yang lebih besar dari pada sifat koligatif non
elektrolit.

1.2 Saran
 Ketika percobaan harus berhati-hati,
 Jika tekena larutan harus segera cuci tangan
 Jika es batu sudah mulai mencair segera menambahkan es batu kembali
 Ketika mencelupkan termometer tidak memegang badanya karena jika terpegang
mempegaruhi suhu yang ada di termometer.
 Ketika mengecek suhu jangan di angkat termometernya karena ketika di angkat suhu
berubah.
Daftar pustaka
https://id.wikipedia.org/wiki/Penurunan_titik_beku

https://www.pakarkimia.com/manfaat-penurunan-titik-beku/

https://id .scribd.com /document 432214775./LAPORAN. Titik beku

Anda mungkin juga menyukai