Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI ENZIM KATALASE

(Laporan Hasil Praktikum Biologi Enzim Katalase Tahun 2014)

Oleh

1. Dina Medina
2. Fahrul Rozy Pohan
3. Liza Umami
4. Muhammad Ibni Simbolon
5. Putri Sari Ritonga

Sekolah Menengah Atas Negeri 3 Rantau Utara

Dinas Pendidikan Labuhanbatu

Rantauprapat

2014
LEMBAR PENGESAHAN

Nama :

NIS :

Judul Penelitian :

Laporan ini telah disetujui oleh Guru Pembimbing untuk memenuhi kompetensi

peserta didik sesuai yang telah ditetapkan di SMA Negeri 3 Rantau Utara pada

mata pelajaran Biologi kelas XII semester 1

Guru Pembimbing Praktikum Rantauprapat, 31 Agustus 2014

Riswanto, S.Pd., M.Si


NIP. 196703121991031005 NIS. .

i
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat dan

hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Praktikum Biologi

Enzim Katalase pada Hati.

Dalam penulisan laporan ini, kami merasa masih banyak kekurangan-

kekurangan, baik pada teknis penulisan maupun penguasaan materi, mengingat

akan kemampuan yang kami miliki. Untuk itu kami sangat mengharap kritik dan

saran yang membangun dari semua pihak agar semakin sempurnanya laporan

praktikum yang kami selesaikan ini.

Akhirnya kami berharap semoga laporan ini bermanfaat bagi pembaca dan

dapat menambah wawasan kepustakaan pengetahuan kita. Terimakasih kami

ucapkan atas waktu Bapak untuk membaca laporan kami.

Rantauprapat, 12 September 2014

Kelompok 5

ii
DAFTAR ISI

Laporan pengesahan i
Kata Pengantar ii
Daftar isi iii
Abstrak iv

BAB I Pendahuluan 1

A. Latar Belakang 1

B. Rumusan masalah 1
C. Tujuan penelitian 1
D. Hipotesis 1
BAB II Tinjauan Teori 3
BAB III Metode Penelitian 6
A. Tempat penelitian 6
B. Waktu 6
C. Alat dan Bahan 6
D. Langkah kerja 7
BAB IV Hasil dan Pembahasan 10

A. Hasil pengamatan 10

B. Pembahasan 11

BAB V Kesimpulan dan Saran 13


A. Kesimpulan 13
B. Saran 13
Daftar Pustaka 14

iii
ABSTRAK
Laporan ini disusun oleh kelompok 5 siswa kelas XII IPA 1 tahun pelajaran

2014/2015 dengan judul Laporan Hasil Praktikum Biologi Enzim Katalase pada

Hati.

Enzim adalah senyawa yang dibentuk oleh sel tubuh organisme. dalam sel

enzim ini diproduksi oleh organel badan mikroperoksisom. Kegunaan enzim

katalase adalah menguraikan Hidogen Peroksida (H2O2), merupakan senyawa

racun dalam tubuh yang terbentuk pada proses pencernaan makanan. Hidrogen

peroksida dengan rumus kimia bila H2O2 ditemukan oleh Louis Jacquea Thenard

pada tahuna 1818. Senyawa ini merupakan bahan kimia organik yang memiliki

sifat oksidator kuat dan bersifat racun dalam tubuh. Senyawa peroksida harus

segera diuraikan menjadi air (H2O) dan oksigen (O2) yang tidak berbahaya. Enzim

katalase mempercepat reaksi penguraian peroksida (H2O2) menjadi air (H2O) dan

oksigen (O2). Penguraian peroksida (H2O) ditandai dengan timbulnya gelembung.

iv
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Metabolisme merupakan suatau reaksi kimia yang terjadi di dalam tubuh

makhluk hidup. Reaksi metabolisme tersebut dimaksudkan untuk memperoleh

energi, menyimpan energi, menyusun bahan makanan, merombak bahan

makanan, memasukkan atau mengeluarkan zat - zat, melakukan gerakan,

menyusun struktur sel, merombak struktur struktur sel yang tidak dapat

digunakan lagi, dan menanggapi rangsang.

Tentunya dalam suatu reaksi kimia terdapat zat - zat atau senyawa -

senyawa baik yang sifatnya menghambat (inhibitor), atau mempercepat reaksi

(aktivator). Senyawa senyawa yang mempercepat suatu reaksi dikenal dengan

sebutan katalisator.

Katalisator adalah suatu zat yang mempercepat laju reaksi- reaksi kimia

pada suhu tertentu, tanpa mengalami perubahan atau terpakai oleh reaksi itu.

Suatu katalis berperan dalam reaksi tapi bukan sebagai pereaksi ataupun produk.

Katalis memungkinkan reaksi berlangsung lebih cepat atau memungkinkan

reaksi pada suhu lebih rendah akibat perubahan yang dipicunya terhadap

pereaksi.Katalis menyediakan suatu jalur pilihan dengan energi aktivasi yang

lebih rendah. Katalis mengurangi energi yang dibutuhkan untuk berlangsungnya

reaksi.

Metabolisme yang merupakan reaksi kimia memiliki katalisator yang

disebut dengan enzim.

1
Enzim yang tersusun atas protein dan molekul lainnya bekerja dengan

menurunkan energi aktivasi, sehingga tidak diperlukan suhu dan energi tinggi

untuk melakukan suatu reaksi kimia didalam tubuh. Jika tidak terdapat katalisator

dalam metabolisme, maka suhu tubuh akan meningkat dan membahayakan bagi

tubuh makhluk hidup.

Kerja enzim tentunya dipengaruhi oleh faktor dalam dan luar enzim.

Faktor dalam misalnya substansi substansi genetik yang dibawa oleh masing

masing enzim.

Keinginan kami untuk mengetahui faktor luar yang mempengaruhi kerja

enzim, dan memenuhi tugas biologi, merupakan suatu motivasi kami untuk

melakukan percobaan sederhana yang menggunakan enzim katalase sebagai

contoh (sample).

B. Rumusan Masalah

Bagaimana pengaruh NaOH, HCl dan suhu terhadap kerja enzim?

C. Tujuan Penelitian

Mempelajari faktor- faktor yang mempengaruhi kerja enzim katalase dan


hasil penguraiannya.

D. Hipotesis

Karena enzim katalase terbentuk atas senyawa protein, maka enzim ini

juga memiliki ciri ciri yang sama dengan protein. Kerja enzim akan sangat

dipengaruhi oleh suhu dan derajat keasaman lingkungannya.

2
BAB II
KAJIAN TEORI

A. Pengertian Enzim

Menurut Syamsuri metabolisme sangat bergantung pada enzim. Enzim

berperan sebagai pemercepat reaksi metabolisme di dalam tubuh mahkluk

hidup, tetapi enzim tidak ikut bereaksi.

B. Struktur Enzim

Enzim merupakan protein yang tersusun atas asam asam amino.

Kebanyakan enzim berukuran lebih besar dari substratnya.akan tetapi,hanya

daerah tertentu dari molekul enzim tersebut yang berikatan dengan substrat,

yaitu bagian yang disebut dengan sisi aktif (active side).

Secara kimia, enzim yang lengkap (holoenzim) tersusun atas dua bagian,

yaitu bagian protein dan bagain bukan protein.

1. Bagian protein disebut apoenzim, tersusun atas asam asam amino.Bagian

protein bersifat labil (mudah berubah), misalnya terpengaruh oleh suhu dan

keasaman.

2. Bagian bukan protein yang disebut gugus protetik, yaitu gugusan yang

aktif. Gugus prostetik yang berasal dari molekul non organik disebut

kofaktor, misalnya besi, tembaga, zink. Gugus prostetik yang terdiri dari

senyawa senyawa kompleks disebut konenzim, misalnya NADH, FADH,

koenzim A, tiamin, riboflavin, asam pantotenat, niasin, piridoksin, biotin,

asam folat, dan kobalamin.

3
C. Ciri Ciri Enzim

1. Biokatalisator : enzim hanya dihasilkan oleh sel- sel mahkluk hidup yang

digunakan untuk mempercepat proses reaksi.

2. Protein : sifat- sifat enzim sama dengan protein yaitu dapat rusak pada suhu

yang tinggi dan dipengaruhi pH.

3. Bekerja Secara Khusus : enzim tertentu hanya dapat mempengaruhi reaksi

tertentu, tidak dapat mempengaruhi raeksi lainnya. Zat yang terpengaruhi

oleh enzim tersebut substrat. Substrat adalah zat yang bereaksi. Oleh karena

macam zat yang bereaksi di dalam sel sangat banyak, maka macam enzim

pun banyak.

4. Dapat Digunakan Berulang Kali: dapat digunakan berulang kali karena

enzim tidak berubah pada saat terjadi reaksi. Satu molekul enzim dapat

bekerja berkali- kali selama enzim itu tidak rusak.

5. Rusak Oleh Panas : enzim rusak oleh panas karena merupakan suatu

protein. Rusaknya enzim oleh panas disebut denaturasi jika telah rusak

enzim tidak dapat bekerja lagi.

6. Tidak Ikut Bereaksi : enzim hanya diperlukan untuk mempercepat reaksi

namun tidak ikut bereaksi.

7. Bekerja Dapat Balik : suatu enzim dapat bekerja menguraikan suatu

senyawa menjadi senyawa- senyawa lain dan sebaliknya dapat pula bekerja

menyusun senyawa- senyawa itu menjadi senyawa semula.

4
D. Cara Kerja Enzim

1. Teori Gembok - Anak Kunci

Sisi aktif enzim mempunyai bentuk tertentu yang hanya sesuai untuk satu

jenis substrat saja. Bentuk substrat sesuai dengan sisi aktif, seperti gembok

cocok dengan anak kuncinya. Hal itu menyebabkan enzim bekerja secara

spesifik. Substrat yang mempunyai bentuk ruang yang sesuai dengan sisi

aktif enzim akan berikatan dan membentuk kompleks transisi enzim-

substrat. Senyawa transisi ini tidak stabil sehingga pembentukan produk

berlangsung dengan sendirinya. Jika enzim mengalami denaturasi (rusak)

karena panas, bentuk sisi aktif berubah sehingga substrat tidak sesuai lagi.

Perubahan pH juga mempunyai pengaruh yang sama.

2. Teori Induced Fit

Reaksi antara substrat denan enzim berlangsung karena adanya induksi

molekul substrat terhadap molekul enzim. Menurut teori ini, sisi aktif enzim

bersifat fleksibel dalam menyesuaikan struktur sesuai dengan struktur

substrat. Ketika substrat akan terinduksi dan kemudian mengubah

bentuknya sedikit sehingga mengakibatkan perubahan sisi aktif yang semula

tidak cocok menjadi cocok (fit). Kemudian terjadi pengikatan substrat oleh

enzim, yang selanjutnya substrat diubah menjadi produk. Produk kemudian

dilepaskan dan enzim kembali pada keadaan semula, siap untuk mengikat

substrat baru.

5
BAB III
METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode yang kami pergunakan dalam meguji cara kerja enzim katalase

adalah metode eksperimen.

B. Tempat Penelitian

Kami melakukan percobaan ini di Laboratorium Biologi SMA Negeri 3

Rantau Utara.

C. Waktu Penelitian

Percobaan dilaksankan pada pukul 09.00 WIB hari Senin, 25 Agustus 2014.

D. Alat dan Bahan

1. Rak dan 5 tabung reaksi

2. Pipet tetes

3. Pembakar spiritus

4. Lidi dan korek api

5. Hati

6. Larutan H2SO4

7. Larutan NaOH

8. Larutan H2O2

9. Es batu

6
10. Kaki 3

11. 3 gelas kimia

12. Pisau / cuter / silet

E. Langkah Kerja

1. SUHU

1. Menyiapkan tabung reaksi A, B, dan C.

2. Mencincang hati dengan pisau / cuter / silet sehingga menjadi potongan

kecil- kecil.

3. Mengisi tabung reaksi masing-masing tabung A, B,dan C dengan

cincangan hati hingga ketinggian 1 cm.

4. Kemudian tambahkan dengan 7 tetes H2O2, lalu tutup ketiganya dengan

ibu jari.

5. Memanaskan lebih dahulu hati air hingga mendidih 1000C.

6. Letakkan ketiga tabung hingga menunjukkan suhu 150C, 200C, dan 350C.

7. Perhatikan banyak gelembung di ketiga tabung, lalu uji dengan nyala api.

8. Mengisi hasil percobaan pada tabel pengamatan.

2. ENZIM

1. Konsentrasi enzim

1. Menyiapkan tabung reaksi A, B, dan C.

2. Mencincang hati dengan pisau / cuter / silet sehingga menjadi potongan

kecil- kecil.

7
3. Mengisi tabung reaksi masing-masing tabung A, B,dan C dengan

cincangan hati hingga ketinggian 1,2,dan 3 cm.

4. Kemudian tambahkan dengan 7 tetes H2O2,lalu tutup ketiganya dengan

ibu jari.

5. Perhatikan banyak gelembung di ketiga tabung, lalu uji dengan nyala api

6. Mengisi hasil percobaan pada tabel pengamatan

2. Konsentrasi subtract

1. Menyiapkan tabung reaksi A, B, dan C.

2. Mencincang hati dengan pisau / cuter / silet sehingga menjadi potongan

kecil- kecil.

3. Mengisi tabung reaksi masing- masing tabung A, B,dan C dengan

cincangan hati hingga ketinggian 2 cm.

4. Kemudian tambahkan dengan 7,14,dan 21 tetes H2O2, lalu tutup

ketiganya dengan ibu jari.

5. Perhatikan banyak gelembung di ketiga tabung, lalu uji dengan nyala api

6. Mengisi hasil percobaan pada tabel pengamatan

3. pH ASAM DAN BASA

1. Menyiapkan tabung reaksi A,dan B.

2. Mencincang hati dengan pisau / cuter / silet sehingga menjadi potongan

kecil- kecil.

3. Mengisi tabung reaksi masing-masing tabung A, dan B dengan cincangan

hati hingga ketinggian 1 cm.

8
4. Kemudian tambahkan dengan 7 tetes H2SO4 pada tabung A dan 7 tetes

NaOH pada tabung B tunggu beberapa menit hingga zat tersebut

mempengaruhi hatinya.

5. Lalu tambahkan dengan 7 tetes H2O2, lalu tutup ketiganya dengan ibu

jari.

7. Perhatikan banyak gelembung di kedua tabung, lalu uji dengan nyala api.

8. Mengisi hasil percobaan pada tabel pengamatan.

9
BAB IV
HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

A. Tabel Pengamatan

Ektrak hati + H2O2

Larutan Gelembung Nyala Api Keterangan

Suhu 150 + Padam

Suhu 200 +++ Nyala terang

Suhu 300 ++ Tetap

Asam +++ Nyala terang

Basa + Padam

Banyak hati 1cm +++ Nyala terang 7 tetes

Banyak hati 2cm ++ Tetap 7 tetes

Banyak hati 3cm + Padam 7 tetes

Banyak hati 2cm + Padam 7 tetes

Banyak hati 2cm ++ Tetap 14 tetes

Banyak hati 2cm +++ Nyala terang 21 tetes

Keterangan :

+++ = banyak gelembung

++ = gelembungnya sedang

+ = sedikit gelembung

- = tidak ada gelembung

10
PEMBAHASAN
Enzim adalah katalis yang terbuat dari protein dan dihasilkan oleh sel.

Enzim mempunyai sifat spesifik yaitu hanya mengatalisis reaksi kimia tertentu.

Sebagai contoh enzim katalase yang hanya menguraikan H2O2 menjadi H2O dan

O2 dengan reaksi sebagai berikut :

2H2O2 2H2O + O2

Hal ini dapat dibuktikan dengan percobaan. Percobaan ini dilakukan

dengan menggunakan hati ayam. Hati ayam digunakan karena banyak

mengandung enzim katalase. Yang terjadi pada ekstrak saat diberi perlakuan

adalah sebagai berikut :

1. Ekstrak ditambah H2O2 (hidrogen peroksida)

Saat ekstrak diberi H2O2 terjadi gelembung- gelembung udara yang

banyak. Hal ini membuktikan bahwa enzim katalase yang terdapat di dalam hati

ayam mengubah H2O2 menjadi H2O (air), sedangkan pada waktu dimasukkan lidi

membara ke dalamnya, timbul nyala api. Hal ini membuktikan bahwa H2O2 juga

diuraikan menjadi oksigen (O2).

2. Ekstrak ditambah NaOH dan H2O2

Penambahan NaOH disini dimaksudkan untuk membuat ekstrak dalam

keadaan terlalu basa. Kemudian ditambah H2O2 ternyata terbentuk gelembung

udara yang sedang, saat bara api dimasukkan ke dalamnya nyala api redup. Hal ini

11
membuktikan bahwa enzim katalase tidak dapat bekerja secara optimal dalam

kondisi terlalu basa.

3. Ekstrak ditambah HCl dan H2O2

Pertambahan HCl disini dimaksudkan untuk membuat ekstrak dalam

keadaan terlalu asam. Kemudian ditambah H2O2 ternyata tidak terbentuk

gelembung udara ketika dimasukkan bara api ke dalamnya juga tidak terjadi nyala

api. Hal ini menunjukkan bahwa enzim katalase tidak dapat bekerja dalam kondisi

terlalu asam.

4. Ekstrak dididihkan kemudian ditambah H2O2

Ekstrak yang dididihkan kemudian ditambah H2O2, ternyata timbul

gelembung udara yang sangat sedikit dan saat bara api dimasukkan ke dalamnya

juga tidak timbul nyala api. Hal ini disebabkan karena protein di dalam enzim

katalase yang terdapat di ekstrak telah rusak sehingga tidak dapat menguraikan

H2O2 menjadi H2O dan O2.

5. Ekstrak dimasukkan kedalam Es di tambah H2O2

Ekstrak yang dimasukkan ke dalam es kemudian ditambah H2O2, ternyata

menimbulkan gelembung udara sangat banyak saat bara api di masukkan ke

dalamnya, dan juga menimbulkan nyala api terang.

12
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan

Enzim katalase bekerja dengan menguraikan H2O2 menjadi air (H2O) dan

oksigen (O2). Enzim katalase akan rusak apabila bekerja pada suhu di atas

50oC, dan pada kondisi asam maupun basa.

B. Saran

1. Dibutuhkan waktu yang lebih lama, dan waktu yang khusus (di luar jam

pelajaran) untuk melakukan percobaan ini agar kami lebih teliti dan

intensif dalam menguji faktor yang mempengaruhi kerja enzim.

2. Dibutuhkan alat alat yang lebih lengkap agar data hasil percobaan kami

lebih akurat.

13
DAFTAR PUSTAKA

www.google.co.id

Pratiwi, D.A. 2006. BIOLOGI untuk SMA Kelas XII. Jakarta: Erlangga .

14

Anda mungkin juga menyukai