SUMBER ENERGI

PERMASALAHAN
1. Pemakaian energi yg terus meningkat (kenaikan jumlah penduduk)
2. Cadangan energi fosil terbatas
3. Indnesia sdh menjadi net importer minyak bumi
4. DILEMA -> BBM MURAH , MAKA SUBSIDI NEGARA NAIK (NEGARA BANGKRUT)

Energi Baru > Selin migas,. Ex : Baterai litium , magnesium

Energi Terbaharukan > Surya, Angin, Hydro
Energi baru Ternaharukan >Energi yg baru dan dpt diperbaharui ( Fuel Cell)

NONRENEWABLE RESOURCES
Sumber daya tak terbarukan adalah sumber daya alam yang tidak dapat dibuat ulang atau ditanam kembali
pada skala yang sebanding dengan konsumsinya

Nuclear energy is a nonrenewable resource because once the uranium is used, it is gone!
Nuclear fission uses uranium to create energy.
Coal, petroleum, and natural gas are considered nonrenewable because they can not be
replenished in a short period of time. These are called fossil fuels.

Renewable resources
adalah sumber daya alam yang bisa diisi ulang atau diperbaharu dan dibuat dalam waktu singkat.
SOLAR, Energy from the sun.
Geothermal, Energy from Earths heat
WIND,
BIOMASS, Energy from burning organic or living matter.
WATER or HYDROELECTRIC, Energy from the flow of water.
KONVERSI ENERGI dan Efisiensi
Super capasitor : dpt menyimpan energi tpi dlm waktu singka & kemudian diteruskan (kontinu) utk
baterai komputer agar tdk lngsung mati. Ex : MnO2
Baterai : dpt menyimpan listrik dlm waktu lama dan dpt digunakan kembali (Batch)

Silica (SiO2) Aerogel dan Xerogel

Aplikasi Silica gel -> Baterai, Pelapis,
Keras, berpori sehingga banyak udara di dalamnya
Isolator - Digunakan sebagai bahan penjebak suhu

Silica Aerogel Lebih berpori sehingga lebih besar ukurannya dari xerogel dari massa yg sama
Sebagai nanoteknologi glass foam yg berpori
Aplikasi ; Absorbent(Porosity) Heat Insultion, Baterai (kerangkanya), Chemical Mechanical
Planarization,
Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi(PLTB) dpt menghasilkan limbah padat (SiO2) 86.6% dll.

Silica Xerogel lebih rapat dan kuat, ukurannya lebih keci dri aerogel utk massa yg sama dan
mudah dibuat

Perpaduan Propertis Silika dan Carbon

Silika (Kerangka) wafer

-Luas permukaan besar
-Pori tipe Open PORE (pori satu dgn yg lain tersambung)
-stabil pd kondisi asam
-Adsorbant inorganik polar. Ex H2O

Carbon (Penempel) Topping

-Luas permukaan besar
-CLOSE PORE
-Stabil pada kondisi asam dan basa
-Adsorbent Non Polar

Bereaksi secara ikatan fisikis, ikatan Gaya Vanderwalss dkk.

KOMBINAS Luas permukan semakin besar
Perbandingan arus pada elektroda
C = 3gram Kapasitas kecil
C-SI = 3 gram Kapasitas Lebih besar, karena A>>
BATERAI
Mengkonversi energi kimia yang tersimpan menjadi energi listrik
Reaksi antara bahan kimia terjadi Terdiri dari sel elektrokimia
Mengandung Elektroda Elektrolit

Electrodes and Electrolytes

Katoda
Terminal positif
Pengurangan kimia terjadi (mendapatkan elektron)
Anoda
Terminal negatif
Oksidasi kimia terjadi (kehilangan elektron)
Elektrolit memungkinkan:
Pemisahan transportasi ion dan transportasi listrik
Ion bergerak antara elektroda dan terminal
Arus mengalir keluar dari baterai untuk melakukan pekerjaan

Battery Overview
Battery has metal or plastic case
Inside case are cathode, anode, electrolytes
Separator creates barrier between cathode and anode
Current collector brass pin in middle of cell conducts electricity to outside circuit

Primary Cell
Salah satu penggunaan (non-rechargeable / disposable) Reaksi kimia yang digunakan, tidak bisa
dibalik Digunakan pada saat penyimpanan yang lama dibutuhkan Tingkat pelepasan lebih rendah
dari baterai sekunder Menggunakan: detektor asap, senter, remote kontrol

Alkaline Battery
Alkaline batteries name came from the electrolyte in an alkane
Anode: zinc powder form
Cathode: manganese dioxide
Electrolyte: potassium hydroxide
The half-reactions are:
Zn(s) + 2OH(aq) ZnO(s) + H2O(l) + 2e [e = -1.28 V]
2MnO2(s) + H2O(l) + 2e Mn2O3(s) + 2OH(aq) [e = 0.15 V]
Overall reaction:
Zn(s) + 2MnO2(s) ZnO(s) + Mn2O3(s) [e = 1.43 V]

Zinc powered, basic electrolyte

Higher energy density
Functioning with a more stable chemistry
Shelf-life: 8 years because of zinc powder
Long lifetime both on the shelf and better performance
Can power all devices high and low drains
 Use:
Digital camera, game console, remotes

Zinc-Carbon Battery
Anode: zinc metal body (Zn)
Cathode: manganese dioxide (MnO2)
Electrolyte: paste of zinc chloride and ammonium chloride dissolved in water
The half-reactions are:
Zn(s) Zn2+(aq) + 2e- [e = -0.763 V]
2NH4+(aq) + 2MnO2(s) + 2e- Mn2O3(s) + H2O(l) + 2NH3(aq) + 2Cl- [e = 0.50 V]
Overall reaction:
Zn(s) + 2MnO2(s) + 2NH4Cl(aq) Mn2O3(s) + Zn(NH3)2Cl2 (aq) + H2O(l) [e = 1.3 V]
Zinc body, acidic electrolyte
Case is part of the anode
Zinc casing slowly eaten away by the acidic electrolyte
Cheaper then Alkaline
Shelf-life: 1-3 years because of metal body
Intended for low-drain devices
Use:
Kid toys, radios, alarm clocks

Secondary Cells
Baterai isi ulang, Reaksi bisa segera dibalik
Mirip dengan sel primer kecuali reaksi redoks dapat dibalik
Pengisian ulang:
Elektroda mengalami proses sebaliknya daripada pemakaian
Katoda teroksidasi dan menghasilkan elektron
Elektron diserap oleh anoda

Nickel-Cadmium Battery
Anode: Cadmium hydroxide, Cd(OH)2
Cathode: Nickel hydroxide, Ni(OH)2
Electrolyte: Potassium hydroxide, KOH
The half-reactions are:
Cd+2OH- Cd(OH)2+2e-
2NiO(OH)+Cd+2e- 2Ni(OH)2+2OH-
Overall reaction:
2NiO(OH) + Cd+2H2O2Ni(OH)2+Cd(OH)2
Maintain a steady voltage of 1.2v per cell until completely depleted
Have ability to deliver full power output until end of cycle
Have consistent powerful delivery throughout the entire application
Very low internal resistance
Lower voltage per cell
 Advantages:
This chemistry is reliable
Operate in a range of temperatures
Tolerates abuse well and performs well after long periods of storage
Disadvantages:
It is three to five times more expensive than lead-acid
Its materials are toxic and the recycling infrastructure for larger nickel-cadmium
batteries is very limited

Lead-Acid Battery
Anode: Porous lead
Cathode: Lead-dioxide
Electrolyte: Sulfuric acid, 6 molar H2SO4
Discharging
(+) electrode: PbO2(s) + 4H+(aq) + SO42-(aq) + 2e- PbSO4(s) + 2H2O(l)
(-) electrode: Pb(s) + SO42-(aq) PbSO4(s) + 2e-
During charging
(+) electrode: PbSO4(s) + 2H2O(l) PbO2(s) + 4H+(aq) + SO42-(aq) + 2e-
(-) electrode: PbSO4(s) + 2e- Pb(s) + SO42-(aq)

The lead-acid cells in automobile batteries are wet cells

Deliver short burst of high power, to start the engine
Battery supplies power to the starter and ignition system to start the engine
Battery acts as a voltage stabilizer in the electrical system
Supplies the extra power necessary when the vehicle's electrical load exceeds the supply
from the charging system

Lithium-Ion Battery
Anode: Graphite
Cathode: Lithium manganese dioxide
Electrolyte: mixture of lithium salts
Lithium ion battery half cell reactions
CoO2 + Li+ + e- LiCoO2 E = 1V
Li+ + C6+ e- LiC6 E ~ -3V
Overall reaction during discharge
CoO2 + LiC6 LiCoO2 + C6
Eoc = E+ - E- = 1 - (-3.01) = 4V

Ideal material
Low density, lithium is light
High reduction potential
Largest energy density for weight
Li-based cells are most compact ways of storing electrical energy
Lower in energy density than lithium metal, lithium-ion is safe
 Energy density is twice of the standard nickel-cadmium
No memory and no scheduled cycling is required to prolong battery life
Advantages:
It has a high specific energy (number of hours of operation for a given weight)
Huge success for mobile applications such as phones and notebook computers
Disadvantages:
Cost differential
Not as apparent with small batteries (phones and computers)
Automotive batteries are larger, cost becomes more significant
Cell temperature is monitored to prevent temperature extremes
No established system for recycling large lithium-ion batteries

SOLID ELEKTROLIT
Electrolyte - A substance that conducts electricity through the movement of ions.
Most electrolytes are solutions or molten salts, but some electrolytes are solids and some of those
are crystalline solids. Different names are given to such materials:
Solid Electrolyte
Fast Ion Conductor
Superionic Conductor
Over the next two lectures we will be looking at materials which behave as solid electrolytes, their
properties and applications.

Ionic vs. Electronic Conductivity

comparing the properties of ionic conductors with the conventional electronic conductivity of
metals.
logam
Range Konduktivitas = 10 S / cm <s <105 S / cm
Elektron membawa arus
Konduktivitas Meningkat secara linear karena suhu menurun (hamburan phonon menurun sebagai T )

Elektrolit padat
Range Konduktivitas = 10-3 S / cm <s <10 S / cm
Ion membawa arus
Konduktivitas menurun secara eksponensial karena suhu menurun (transport teraktivasi)

Defects
Agar sebuah ion bergerak melalui kristal, ia harus melompat dari tempat yang diduduki ke
tempat yang kosong. Dengan demikian konduktivitas ionik hanya bisa terjadi jika ada cacat.
Dua jenis cacat titik paling sederhana adalah cacat Schottky dan Frenke

Pertimbangkan pergerakan ion Na + di NaCl via kekosongan yang berasal dari cacat Schottky.
Perhatikan bahwa ion Na + harus dipencet melalui kisi, menyebabkan distorsi / relaksasi lokal yang
signifikan. Inilah salah satu faktor yang membatasi mobilitas ion. Faktor kedua yang berkontribusi
adalah probabilitas yang relatif tinggi bahwa ion akan kembali ke posisi semula, yang menyebabkan
tidak adanya migrasi ionik bersih.
General Characteristics: Solid Electrolytes
Sejumlah besar ion dari satu spesies harus mobile. Ini memerlukan sejumlah besar situs kosong, baik lowongan
atau situs interstisial yang mudah diakses.
Situs kosong dibutuhkan ion untuk bergerak melalui kisi.

Situs kosong dan yang diduduki harus memiliki energi potensial serupa dengan penghalang energi aktivasi
rendah untuk melompat di antara situs tetangga.
Energi aktivasi tinggi menurunkan mobilitas pembawa, lokasi yang sangat stabil (sumur energi potensial yang
dalam) menyebabkan pelepasan lokalisasi.

Strukturnya harus memiliki kerangka kerja yang solid, 3D yang lebih disukai, diserap oleh saluran terbuka.
Kisi ion yang bermigrasi harus "cair", sehingga kerangka padat ion lainnya diperlukan untuk mencegah agar
seluruh bahan tidak mencair.

Ion kerangka (biasanya anion) harus sangat polarisasi.

Ion-ion tersebut dapat berubah bentuk untuk menstabilkan geometri keadaan transisi dari ion yang bermigrasi
melalui interaksi kovalen.