Anda di halaman 1dari 19

KOROSI

Materi Kelas XII Semester 1

Oleh :
YUNI ARINA HASTA SARI, S.Pd
Standar Kompetensi

2. Menerapkan konsep reaksi oksidasi – reduksi


dan elektrokimia dalam teknologi dan kehidupan
sehari-hari
Kompetensi Dasar
2.1 Menerapkan konsep reaksi oksidasi – reduksi
dalam sistem elektrokimia yang melibatkan
energi listrik dan kegunaannya dalam mencegah
korosi dan dalam industri.
Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari Bab ini diharapkan siswa
dapat :
1. Menjelaskan contoh – contoh korosi yang
ada di lingkungan sekitar
2. Menjelaskan faktor – faktor yang
mempengaruhi terjadinya korosi melalui
percobaan
3. Menjelaskan beberapa cara untuk mencegah
terjadinya korosi
Perhatikan gambar berikut ini

Mengapa proses ini bisa terjadi


???
Mari kita simak video berikut ini
Korosi adalah reaksi redoks antara
suatu logam dengan berbagai zat
di lingkungan yang menghasilkan
senyawa-senyawa yang tak
dikehendaki.

Korosi dalam kehidupan sehari-


hari disebut perkaratan.
Mengapa korosi bisa terjadi
pada logam?

Proses korosi pada logam


terjadi karena sifat logam
yang mudah teroksidasi dan
biasanya terjadi pada
permukaan logam yang
tidak seluruhnya homogen.
Contoh nya korosi pada
permukaan logam besi.
Bagaimana Proses terjadinya
korosi besi ?
 Logam besi teroksidasi sehingga
menghasilkan ion Fe2+ dan elektron.
Fe(s) ↔ Fe2+(aq) + 2 e–

 Reaksi oksidasi pada logam besi terjadi


pada anoda.
 Selanjutnya elektron yang
dihasilkan akan mengalir menuju
katoda yang akan mereduksi
oksigen dan ion H+ di udara bebas
sehingga menghasilkan air

 Air tersebut lalu bereaksi kembali dengan


oksigen dan membentuk OH–
O2(g) + 2 H2O(l) + 4 e– ↔ 4 OH–(aq) E = + 0,40 V
 Ion besi (II) yang terbentuk pada anoda
teroksidasi membentuk ion besi (III) sesuai
persamaan berikut.
Kemudian Fe2+(aq) ↔ Fe3+(aq) + e–

Hasil reaksi redoks pada logam besi adalah berupa


senyawa oksida terhidrasi Fe2O3 . xH2O (karat besi).

R
E
A
K
S
I

Anoda : 4 Fe(s) ↔ 4 Fe2+(aq) + 8 e–


4 Fe2+(aq) ↔ 4 Fe3+(aq) + 4 e–
Katoda : 3 O2(g) + 6 H2O(l) + 12 e– ↔ 12 OH–(aq)
4 Fe(s) + 3 O2(g) + 6 H2O(l) → 4 Fe3+(aq) + 12 OH–(aq)
4 Fe(OH)3(s)
4 Fe(OH)3(s) →2 Fe2O3 . xH2O (karat besi)
Faktor-Faktor Penyebab Korosi
1. Air dan Kelembaban Udara ( Uap air )
Air merupakan salah satu faktor penting untuk berlangsungnya
proses korosi. Udara yang banyak mengandung gas oksigen serta uap air
(lembab) akan mempercepat berlangsungnya proses korosi.

2. Elektrolit
Elektrolit (asam atau garam) merupakan media yang baik untuk
melangsungkan transfer muatan. Hal itu mengakibatkan elektron lebih
mudah untuk dapat diikat oleh oksigen di udara.

3. Lapisan pada permukaan logam yang tidak rata


Permukaan logam yang tidak rata memudahkan terjadinya kutub-
kutub muatan, yang akhirnya akan berperan sebagai anode dan katode.
Permukaan logam yang licin dan bersih akan menyebabkan korosi sukar
terjadi, sebab sukar terjadi kutub-kutub yang akan bertindak sebagai
anode dan katode.
4. Terbentuknya sel elektrokimia /Efek Galvanic Coupling
Kemurnian logam yang rendah mengindikasikan
banyaknya atom-atom unsur lain yang terdapat pada logam
tersebut sehingga memicu terjadinya efek Galvanic Coupling ,
yakni timbulnya perbedaan potensial pada permukaan logam
akibat perbedaan E° antara atom-atom unsur logam yang
berbeda dan terdapat pada permukaan logam dengan
kemurnian rendah. Efek ini memicu korosi pada permukaan
logam melalui peningkatan reaksi oksidasi pada daerah
anode.
Pencegahan Korosi

Menggunakan beberapa cara berikut :


1) Perlindungan mekanis
dilakukan dengan tujuan permukaan logan tidak
berhubungan dengan oksigen dan uap air di udara.
Perlindungan mekanis dilakukan melalui berbagai cara sebagai
berikut.
a. ) pengecatan
cat dapat menghindari kontak langsung antara logam besi
dengan udara dan air.
b.) melumurkan dengan oli atau Gemuk
oli atau gemuk dapat mencegah kontak langsung antar
logam dengan air.
c.) membalut dengan plastik
plastik yang dibalut pada barang dapat mencegah kontak
langsung antar logam dengan udara dan air.
2.) Perlindungan Elektrokimia
perlindungan elektrokimia disebut juga perlindungan
katode (proteksi katodik) atau pengorbanan anode (anodesing)
caranya dengan menghubungkan logam besi dengan logam
perlindungan yang mempunyai sel elektron lebih kecil. Logam
pelindung ditanam di dalam tanah atau air yang berada di dekat
logam. Biasa dilakukan untuk melindungi karat pada pipa air ,
menara raksasa , dan baling-baling kapal laut
Berikut ini Deret Volta :

K Ba Ca Na Mg Al Mn Zn Fe Ni Sn Pb (H ) Cu Hg
Ag Pt Au
KUIS
1. Salah satu cara mencegah terjadinya korosi
adalah perlindungan katodik. Apakah yang di
maksud dengan perlindungan katodik ?
2. Alumunium merupakan logam yang lebih
aktif daripada besi. Namun, mengapa logam
ini lebih awal atau tidak mudah berkarat di
bandingkan dengan besi ?
3. Cermati data berikut !
Cu (E = +0,34V)
Mg (E = -2,37 V)
Sn (E = - 0,14 V)
Zn (E = - 0,76V)
Berdasarkan data potensial standar, logam manakah yang dapat
dipakai untuk melindungi besi ( potensial standar, E besi = -
0,44V) ?
4. Kaleng kemasan umumnya terbuat dari besi yang dilapisi
timah agar tidak mudah berkarat. Akan tetapi jika lapisan timah
rusak maka kaleng kemasan akan lebihcepat berkarat . Mengapa
demikian ?
5. Mengapa stainless steel lebih tahan karat di bandingkan logam
penyusunnya (besi)?
Sekian

Anda mungkin juga menyukai