Kurikulum 2013
Mulok Bhs. Daerah
Pasal 2:
Bahasa daerah diajarkan secara terpisah sebagai mata
pelajaran muatan lokal wajib di seluruh sekolah/madarasah di
Jawa Timur, yang meliputi Bahasa Jawa dan Madura, dengan
kurikulum sebagaimana tersebut dalam lampiran.
PASAL-PASAL PENTING PERGUB
Pasal 5:
Pelaksanaan pembelajaran muatan lokal bahasa daerah
sebagaimana dimasud dalam Pasal 2, untuk:
a. SD/MI/SDLB, diberikan mulai kelas I sampai dengan kelas VI.
b. SMP/M.Ts./SMPLB, diberikan mulai kelas VII sampai kelas IX.
c. SMA/MA/SMALB/SMK/MAK, diberikan mulai kelas X sampai
kelas XII.
Pasal 6:
Pembelajaran bahasa daerah di sekolah/madarasah diberikan
minimal 2 jam per minggu.
PASAL-PASAL PENTING PERGUB
Pasal 10 ayat 1:
Materi ajar bahasa daerah disiapkan oleh pemerintah
provinsi dan pemerintah kabupaten/kota bekerja sama
dengan institusi/pihak yang terkait.
Pasal 11 ayat 2:
Hasil belajar siswa dicantumkan dalam raport dan ijazah.
Pasal 12:
Penyiapan guru bahasa daerah dilaksanakan oleh
pemerintah provinsi dan pemerintah
kabupaten/kota.
PASAL-PASAL PENTING PERGUB
Pasal 13:
Pelaksanaan muatan lokal bahasa daerah di
sekolah/madarasah menjadi tanggung jawab Kepala Dinas
Pendidikan Provinsi dan Kepala Dinas Pendidikan
kabupaten/kota.
Pasal 15, ayat 2:
Untuk melakukan monitoring dan evaluasi sebagaimana
dimaksud pada ayat (1), perlu dibentuk Tim Monitoring dan
Evaluasi yang ditetapkan dengan Keputusan Gubernur dan
untuk Kabupaten/Kota ditetapkan dengan keputusan
Bupati/Walikota.
KURIKULUM 2013
Fokuskan pada:
Peningkatan kualitas
guru secara
berkelanjutan
TUJUAN PENDIDIKAN NASIONAL
PENDIDIKAN NASIONAL BERFUNGSI MENGEMBANGKAN
KEMAMPUAN DAN MEMBENTUK WATAK SERTA
PERADABAN BANGSA YANG BERMARTABAT DALAM
RANGKA MENCERDASKAN KEHIDUPAN BANGSA,
BERTUJUAN UNTUK BERKEMBANGNYA POTENSI PESERTA
DIDIK AGAR MENJADI MANUSIA YANG BERIMAN DAN
BERTAKWA KEPADA TUHAN YANG MAHA ESA, BERAKHLAK
MULIA, SEHAT, BERILMU, CAKAP, KREATIF, MANDIRI, DAN
MENJADI WARGA NEGARA YANG DEMOKRATIS SERTA
BERTANGGUNG JAWAB. (UU RI NO 20 Tahun 2003 Tentang
Sistem Pendidikan Nasional)
TUJUAN PENDIDIKAN NASIONAL
MANUSIA
BERAKHLAK INDONESIA DEMOKRATIS
MULIA
SEHAT MANDIRI
BERILMU KREATIF
CAKAP
Tujuan Pendidikan Nasional
(Pasal 3 UU No 20 Sisdiknas Tahun 2003)
14
Tantangan Eksternal
15
Tantangan Eksternal
Persepsi Masyarakat
• Terlalu menitikberatkan pada aspek kognitif
• Beban siswa terlalu berat
• Kurang bermuatan karakter
PENTING
GENTING
PENGEMBANGAN KURIKULUM 2013
4. Penyesuaian Beban
3. Penguatan Proses
STRUKTUR KURIKULUM
PEDOMAN
SILABUS
SK-KD Mapel
1
SK-KD Mapel
2
SK-KD Mapel
3
.... SK-KD Mapel
n
Standar Isi
21
Kerangka Kerja Penyusunan Kurikulum 2013
KESIAPAN PESERTA DIDIK TUJUAN PENDIDIKAN NASIONAL KEBUTUHAN
STRUKTUR KURIKULUM
SILABUS
38 cm
saku 58 cm
92 cm
83 cm
86 cm
kerah
Lengan Kiri Muka Kiri Belakang Muka Kanan Lengan Kanan
Bonus Demografi Sebagai Modal Indonesia 2045
"Bonus Demografi" 100 tahun kemerdekaan
Modal - Kurikulum
Kompeten
SDM Pembangunan - PTK
- Sarpras
8 SNP
Usia Produktif Transformasi Melalui Pendidikan - Pendanaan
Melimpah Beban - Pengelolaa
Tidak Kompeten
Pembangunan n
24
Pergeseran Paradigma Pembangunan
s/d Dekade 1980an Dekade 1990an-2010an Dekade 2020an dst
Pembangunan Pembangunan Pembangunan
Ekonomi Berbasis Ekonomi Berbasis Kesejahteraan
Sumberdaya Pengetahuan Berbasis Peradaban
Sumber Daya Alam
Pengetahuan sebagai Peradaban sebagai
sebagai
Modal Pembangunan Modal Pembangunan
Modal Pembangunan
Pendidikan
Pendidikan
Sumber Daya SDM Berpengetahuan SDM Beradab
Manusia sebagai sebagai sebagai
Beban Pembangunan Modal Pembangunan Modal Pembangunan
28
Penyempurnaan Pola Pikir (lanjutan)
11 Produksi Masa (siswa Kebutuhan Pelanggan (siswa
memperoleh dokumen yg mendapat dokumen sesuai dgn
sama) ketertarikan sesuai potensinya)
12 Usaha Sadar Tunggal Jamak (keberagaman inisiatif
(mengikuti cara yang individu siswa)
seragam)
13 Satu Ilmu Pengetahuan Pengetahuan Disiplin Jamak
Bergeser (mempelajari satu (pendekatan multidisiplin)
sisi pandang ilmu)
14 Kontrol Terpusat Menuju Otonomi dan Kepercayaan
(kontrol oleh guru) (siswa diberi tanggungjawab)
15 Pemikiran Faktual Kritis (membutuhkan pemikiran
kreatif)
16 Penyampaian Pengetahuan Pertukaran Pengetahuan (antara
(pemindahan ilmu dari guru dan siswa, siswa dan siswa
guru ke siswa) lainnya)
29
Perubahan yang Mempengaruhi Pola Pikir
No Rumusan Kurikulum Baru
1 Pembelajaran disusun seimbang mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan
keterampilan
2 Lintasan yang berbeda untuk proses pembentukan tiap kompetensi
3 Keterampilan ditekankan pada keterampilan berfikir menuju terbentuknya
kreativitas. Kemampuan psikomotorik adalah penunjang keterampilan.
4 Pembelajaran melalui pendekatan scientific:
-Mengamati
-Menanya
-Mencoba
-Menalar
-Mengkomunikasikan
(berlaku untuk semua mapel/tema)
5 Model Pembelajaran:
-Discovery based learning
-Project based learning
-Collaborative learning
30
Perubahan Pola Pikir
No Pola Pikir
1 Guru dan Buku Teks bukan satu-satunya sumber belajar
2 Kelas bukan satu-satunya tempat belajar
3 Belajar dapat dari lingkungan sekitar
4 Mengajak siswa mencari tahu, bukan diberi tahu
5 Membuat siswa suka bertanya, bukan guru yang sering bertanya
6 Menekankan pentingnya kolaborasi Guru dan siswa adalah rekan belajar
7 Proses nomer satu, hasil nomer dua
8 Teaching Tutoring
9 Siswa memiliki kekhasan masing-masing
31
Langkah Penguatan Proses
Proses Karakteristik Penguatan
Menggunakan pendekatan saintifik melalui mengamati, menanya,
mencoba, mengasosiasi (menalar), mengkomunikasikan
Menggunakan ilmu pengetahuan sebagai penggerak
pembelajaran untuk semua mata pelajaran.
Pembelajaran
Menuntun siswa untuk mencari tahu, bukan diberi tahu
[discovery learning].
Menekankan kemampuan berbahasa sebagai alat komunikasi,
pembawa pengetahuan dan berfikir logis, sistematis, dan kreatif.
Mengukur tingkat berpikir siswa mulai dari rendah sampai tinggi.
Menekankan pada pertanyaan yang membutuhkan pemikiran
mendalam [bukan sekedar hafalan].
Penilaian
Mengukur proses kerja siswa, bukan hanya hasil kerja siswa.
Menggunakan portofolio pembelajaran siswa.
32
KURIKULUM MULOK BHS. DAERAH
Disusun untuk memenuhi tuntutan penyelenggaraan pembelajaran
seiring dengan adanya penyempurnaan kurikulum
Disusun melalui tahap-tahap yang sama dengan pengembangan
kurikulum nasional
Disusun mengikuti pola/struktur kurikulum nasional
Disusun untuk dijadikan pedoman penyelenggaraan pembelajaran
bahasa daerah di Jawa Timur.
Disusun dengan menyatukan dua bahasa (Jawa dan Maduru)
dengan payung Bahasa Daerah.
Disusun dengan menggunakan falsafah jasmerah
Diterapkan sesuai dengan komunitas/masyarakat pengguna bahasa
pada suatu wilayah
RUANG LINGKUP MATERI
SD/SDLB/MI
KURIKULUM BAHASA DAERAH
JAWA TIMUR
Kompetensi Inti: sama dengan mata pelajaran lain terdiri
atas KI 1 – KI 2.
Beban Belajar:
– Beban belajar satu minggu Kelas I adalah 32 jam pembelajaran.
– Beban belajar satu minggu Kelas II adalah 34 jam pembelajaran.
– Beban belajar satu minggu Kelas III adalah 36 jam pembelajaran.
– Beban belajar satu minggu Kelas IV, V, dan VI adalah 38 jam
pembelajaran
Di tingkat SD/MI pembelajaran berbasis tematik terpadu.
KONTEN MATERI KELAS I
PENGETAHUAN (KI3)
– Mendengarkan, memahami, dan mengidentifikasi bunyi bahasa daerah yang
didengar dengan tepat.
– Mendengarkan, memahami, dan mengidentifikasi huruf lepas untuk menulis
kata dan kalimat sederhana sesuai kaidah.
– Mengenal, memahami, dan mengidentifikasi teks deskriptif tentang anggota
tubuh, pancaindra, wujud dan sifat benda, serta peristiwa alam dengan
bantuan guru atau teman secara lisan dan tulis.
– Mendengarkan, memahami, dan mengidentifikasi teks perintah dan
permintaan tentang kegiatan diri sendiri secara lisan dan tulis.
– Mengenal, memahami, dan mengidentifikasi teks terima kasih, permintaan
maaf, dan sikap kasih sayang dengan bantuan guru atau teman secara lisan dan
tulis.
– Mengenal, memahami, dan mengidentifikasi teks cerita tentang diri sendiri dan
keluarga dengan bantuan guru atau teman secara lisan dan tulis.
– Mengenal dan memahami teks tembang dolanan / laghu ѐn-maѐnan
KONTEN MATERI KELAS I
KETERAMPILAN (KI4)
– Melafalkan bunyi bahasa daerah yang didengar dengan tepat.
– Menebalkan dan menyalin huruf lepas pada kata atau kalimat
sederhana sesuai kaidah.
– Menirukan secara lisan dan tulis teks deskriptif tentang anggota
tubuh, panca indra, wujud dan sifat benda, serta peristiwa alam.
– Melakukan perintah dan permintaan sederhana tentang
kegiatan diri sendiri secara lisan dan tulis.
– Menyampaikan teks ucapan terima kasih, permintaan maaf, dan
sikap kasih sayang secara lisan dan tulis melalui bantuan guru
– Menyampaikan teks cerita tentang diri sendiri dan keluarga
dengan bantuan guru atau teman secara lisan dan tulis.
– Melagukan tembang dolanan / laghu ѐn-maѐnan
KONTEN MATERI KELAS II
PENGETAHUAN (KI3)
– Mendengarkan, memahami, dan mengidentifikasi bunyi bahasa daerah
yang didengar dengan tepat.
– Mendengarkan, memahami, dan mengidentifikasi huruf lepas untuk menulis
kata dan kalimat sederhana dengan huruf tegak bersambung sesuai kaidah.
– Mengamati, mengenal, memahami, dan mengidentifikasi teks laporan
sederhana tentang alam sekitar, hewan, dan tumbuhan serta jumlahnya
secara lisan dan tulis.
– Mengenal, memahami, dan mengidentifikasi teks cerita narasi sederhana
tentang kegiatan bermain di lingkungan rumah atau sekolah.
– Mengenal, memahami, dan mengidentifikasi teks buku harian sederhana
tentang kegiatan diri sendiri atau anggota keluarga secara lisan dan tulis.
– Mengenal dan memahami teks permintaan maaf dan sikap hidup rukun di
lingkungan keluarga dan teman secara lisan dan tulis.
– Mengenal dan memahami teks tembang dolanan/ laghu ѐn-maѐnan.
KONTEN MATERI KELAS II
KETERAMPILAN (KI4)
– Melafalkan bunyi bahasa daerah yang didengar dengan tepat.
– Menebalkan dan menyalin huruf lepas pada kata atau kalimat
sederhana menjadi kata atau kalimat dengan tulisan tegak bersambung
sesuai kaidah
– Menyajikan teks laporan sederhana tentang alam sekitar, hewan, dan
tumbuhan serta jumlahnya dengan bantuan guru, secara lisan dan tulis.
– Memperagakan teks cerita narasi sederhana tentang kegiatan bermain
di lingkungan rumah atau sekolah.
– Mengungkapkan teks buku harian sederhana tentang kegiatan diri
sendiri atau anggota keluarga secara lisan dan tulis.
– Memperagakan teks permintaan maaf dan sikap hidup rukun di
lingkungan keluarga dan teman secara lisan dan tulis.
– Melagukan tembang dolanan/ laghu ѐn-maѐnan.
KONTEN MATERI KELAS III
PENGETAHUAN (KI3)
PENGETAHUAN (KI3)
– Memahami teks hasil observasi, tanggapan deskriptif, dan eksposisi dalam
bentuk informasi atau berita secara lisan dan tulis.
– Memahami struktur teks, dan unsur kebahasaan dari teks lisan dan tulis untuk
menceritakan pengalaman pribadi, profil tokoh , kegiatan, atau peristiwa.
– Memahami struktur teks, unsur kebahasaan, dan pesan moral dari teks lisan
dan tulis yang berupa fiksi (wayang/ cerkak/folklor/ topѐng ḍhâlâng).
– Memahami struktur teks, unsur kebahasaan, dan pesan moral puisi secara lisan
dan tulis.
– Memahami struktur teks, unsur kebahasaan, dan pesan moral tembang
macapat dan lagu kreasi secara lisan dan tulis.
– Memahami kaidah penulisan teks berupa kalimat sederhana dengan Aksara
Jawa/ Carakan Madhurâ
RUANG LINGKUP MATERI
KUR BHS.DAERAH KELAS VII
KETERAMPILAN (KI4)
PENGETAHUAN (KI3)
– Mengidentifikasi, memahami dan menganalisis struktur teks, unsur
kebahasaan, dan pesan moral cerita fiksi
(wayang/cerkak/folklor/topèng ḍhâlâng) secara lisan dan tulis.
– Memahami struktur dan unsur kebahasaan dalam teks sesuai ragam
bahasa dan gaya berbahasa (basa rinengga /lalonget) .
– Memahami kaidah dalam kegiatan wawancara, dialog, dan diskusi
sesuai dengan tatakrama.
– Memahami struktur teks, unsur kebahasaan dalam menulis berbagai
jenis surat, iklan, dan reklame sesuai konteks.
– Memahami struktur teks, unsur kebahasaan, dan pesan moral
tembang macapat secara lisan dan tulis.
– Memahami teks berupa paragraf Aksara Jawa/ Carakan Madhurâ
RUANG LINGKUP MATERI
KUR BHS.DAERAH KELAS VIII
KETERAMPILAN (KI4)