Anda di halaman 1dari 11

TUGAS

“EKOLOGI PERTANIAN”

OLEH:

NAMA : SITI NURHALIZA


NIM : D1B119054

FAKULTAS PERTANIAN

JURUSAN AGROTEKNOLOGI

UNIVERSITAS HALU OLEO

KENDARI

2020
1. Jelaskan konsep dan definisi ekologi produksi
 Definisi dan konsep ekologi produksi disajikan sebagai dasar pengembangan
produksi alternatift eknologi yang dicirikan oleh kombinasi input-outputnya.
a. Definisi Ekologi Produksi
Ekologi produksi yaitu ilmu yang membahas mulai dari proses
perubahan energi fisik menjadi energi kimia dan alirannya lewat tananam
dan hewan serta mempelajari integrasi basic informasi fisik, kimia,
fisiologis dan proses ekologi untuk menjelaskan fungsi dari sistem
produksi pertanian berhubungan dengan berbagai macam ekosistem
sehingga pengelolaan yang sewajarnya dapat dilakukan untuk
mendapatkan hasil maksimum.
Ekologi produksi merupakan ilmu yang menjembatani kesenjangan
antara ilmu dasar dan terapan dan mengintegrasikan bio-fisik dan ilmu
sosial ekonomi. Ini membutuhkan satu set konsep yang memungkinkan
pemisahan eksplisit bio-aspek fisik dan sosial ekonomi serta memiliki
keterpaduan nilai dalam menyatukan pengetahuan dari disiplin ilmu yang
berbeda. ekologi produksi
b. Konsep Ekologi Produksi
Konsep ekologi produksi telah dioperasionalkan dalam banyak
simulasi model untuk tanaman dan sistem tanam (Jones et al., diserahkan
untuk publikasi;Bouman et al., 1996). Model simulasi ini dapat digunakan
untuk menghitung potensi,produksi terbatas air dan hara dalam berbagai
kondisi dan untuk berbagaitanaman yang berbeda antara lain sebagai tolok
ukur dalam analisis sistem kesenjangan hasil.

Konsep Deskripsi

Tingkat produksi Tingkat keluaran primer per satuan


luas
Lingkungan fisik Lingkungan fisik tempat produksi
berlangsung
Pendekatan berorientasi target Identifikasi kombinasi masukan
yang optimal untuk mewujudkan
tingkat keluaran tertentu,
Teknik produksi Berdasarkan pengetahuan tentang
pertumbuhan (tanaman) yang
mendasarinya

Kegiatan produksi Set input agronomi lengkap


Orientasi produksi Budidaya tanaman atau rotasi
tanaman dalam lingkungan fisik
tertentu secara lengkap

Konsep ini diterapkan untuk mengidentifikasi kegiatan produksi yang


mungkin berkontribusi untuk berbagai tujuan yang menentukan
keberlanjutan sistem produksi pertanian. Untuk masing-masing ob-jectives
terkait dengan penggunaan lahan berkelanjutan, produksi orientasi dan
kegiatan produksi yang sesuai harusdi identifikasi dan diukur. Ini dapat
dimasukkan ke dalam file model pengoptimalan. Dengan mengoptimalkan
model untuk tujuan yang paling relevan dalam persepsi tertentu tentang
penggunaan lahan berkelanjutan, opsi atau skenario penggunaan
lahandapat dihasilkan untuk berbagai persepsi
Konsep yang digunakan dalam ekologi produksi sangat penting dalam
pengembangan-teknologi produksi berbasis sains dan studi eksploratif
penggunaan lahan. Bio-fisik dankemungkinan pertanian dianalisis secara
sistematis, dan opsi penggunaan lahan dipilih, dengan menghadapi
kemungkinan teknis dengan tujuan yang digerakkan oleh nilai atau
kendala. Hasil studi kelayakan tersebut mungkin saja digunakan oleh
berbagai pemangku kepentingan untuk mendukung strategi pembuatan
atau perencanaan kebijakan gic.

 Penerapan konsep dalam pengembangan teknologi agronomi


Melalui penerapan sistem ekologi produksi, akan sangat berdampak besar
bagi pengembangan teknologi agronomi yang memusatkan perhatian pada konsep
ekosistem. Penggunaan konsep ekosistem menuju kepada pendekatan baru yaitu
pendekatan sistem yang digunakan untuk menjelaskan secara lebih sederhana
suatu ekosistem atau dapat pula untuk meramal/menduga perubahan-perubahan
yang akan terjadi pada masa yang akan datang. Bahkan dalam perencanaan
pembangunan, dapat diperkirakan dampak-dampak yang akan terjadi pada suatu
ekosistem sehingga dapat direncanakan pula bagaimana mengeliminir dampak
negatif yang akan terjadi teerhadap lingkungan sehingga dapat mendorong lebih
tingi produksi pertanian.

2. Jelaskan produksi pertanian


 Produksi pertanian adalah hasil yang diperoleh sebagai akibat bekerjanya
beberapa faktor produksi sekaligus, produksi dalam pertanian yaitu suatu hasil
yang diperoleh dari lahan pertanian dalam waktu tertentu menandakan besar
potensi komiditi pertanian. Selain itu, barang yang baik berupa tanaman maupun
hewan atau lainnya, yang dihasilkan oleh suatu usaha tani atau perusahaan
pertanian dapat pula dikatakan sebagai produksi pertanian.

 Penerapan konsep dalam pengembangan teknologi agronomi


Konsep produksi pertanian menitik-beratkan pada hasil budidaya sehingga
ketika meninjau pada penerapan maka akan sangat membantu dalam
pengembangan teknologi terutama di bidang agronomi. sekarang sudah banyak
teknologi-teknologi pertanian yang sudah diterapkan oleh beberapa negara maju,
dari mulai alat-alat pertanian, varietas-varietas unggul bibit pertanian, hingga
budidaya pertanian dengan cara modern. Terbukti, dengan adanya teknologi
pertanian dapat meningkatakan produktifitas pangan suatu negara.
Salah satu contohnya yaitu penerapan ilmu biologi untuk mencangkok
tanaman, agar hasil buahnya lebih bagus daripada tanaman induknya. Ilmu
pertanahan berguna untuk mengelola tanah pertanian dan mengatur sistem
irigasinya. Berbagai kemajuan teknologi malah membuat pertanian semakin maju.

 Contoh kasus
a. Wilayah pedesaan
Wilayah pedesaan merupakan wilayah dengan lahan pertanian luas
sehingga para petani dapat melakukan budidaya dan penanaman secara
besar sehingga menjadikan hasil produksi budidaya pertanian lebih tinggi.
b. Urban
Bercocok tanam di lingkungan rumah perkotaan dianggap beriringan
dengan keinginan masyarakat kota untuk menjalani gaya hidup sehat.
Hasil panen dari urban farming lebih menyehatkan lantaran sepenuhnya
menerapkan sistem penanaman organik, yang tidak menggunakan pupuk
kimia dan pestisida sintesis. Sehingga hasil produksi pertanian dapat
memenuhi kebutuhan pangan dan bernilai ekonomi lebih tinggi
c. Peri urban
Lahan pertanian di wilayah perkotaan cenderung berkurang dari waktu ke
waktu sebagian besar dipasok oleh kantongkantong produksi di daerah
urban dan peri urban. Peranan pertanian di daerah urban dan peri-urban
dalam memenuhi kebutuhan sayuran ini sangat penting, karena
menyangkut kontinuitas pasokan yang berlangsung sepanjang tahun
d. Pulau kecil dan Pesisir
Keterbatasan lahan pantai meliputi keterbatasan fisik dan kimia.
Keterbatasan fisik dari lahan pantai dimana sebagian besar strukturnya
terdiri dari tanah pasir tetapi minim tekstur lain misalnya debu serta
lempung. Sedangkan keterbatasan kimia adalah keterbatasan unsur hara
atau unsur-unsur yang diperlukan tanaman. Unsur-unsur hara tersebut
antara lain unsur N atau natrium, P atau fosfor dan K atau kalium.
Oleh karena keterbatasan tersebut, petani telah memiliki pola usaha tani
pada lahan berpasir. “Pola ini dinamakan pola usaha pertanian terpadu.
Perpaduan antara usaha pertanian tanaman baik tanaman pangan,
hortikultura maupun palawija dengan pola usaha ternak seperti sapi,
kambing dan ayam.” Pola usaha pertanian ini dilakukan sebagai usaha
efisiensi biaya produksi dengan pemanfaatan limbah masing-masing jenis
usaha dan juga sebagai upaya untuk memperbaiki kondisi lahan sekaligus
keseimbangan alam. “Ternak akan memberikan suplai organik kepada
tanaman untuk memperbaiki sifat fisik dan kimia tanaman di lahan
berpasir. Sedangkan tanaman akan memberikan limbah tanaman untuk
ternak. Misalnya rumput digunakan untuk makanan ternak sapi maupun
kambing. Sehingga dapat memperbaiki hasil produksi.

3. Jelaskan hukum termodinamika terkait produksi pertanian dan aplikasi dalam praktek
pertanian
 Menurut hukum pertama termodinamika, energi tidak dapat diciptakan
maupun dimusnahkan, hanya dapat diubah bentuknya. Berdasarkan hukum
tersebut, energi radiasi matahari yang diterima masih tetap sama jumlahnya hanya
diubah bentuknya menjadi energi kimia oleh tumbuhan. Energi kimia inilah yang
dapat dimanfaatkan oleh makhluk hidup yang lain. Disamping itu, termodinamika
juga menjelaskan tentang setiap proses akan berlansung kearah keseimbangan
lingkungan. Pengelolaan energi ini dilakukan oleh zat hidup dengan cara
mempertahankan gaya-gaya termodinamika, seperti gradient potensi
elektrokimiawi, yang adalah sistem tak seimbang.
Energi juga merupakan salah satu faktor produksi pertanian yang penting.
Setiap tahap kegiatan produksi pertanian, sejak penyiapan lahan hingga
pengolahan hasilnya, memerlukan energi. Kebutuhan energi ini dapat digolongkan
pada energi langsung (direct energy), seperti penggunaan bahan bakar minyak
untuk traktor, dan energi tidak langsung (indirect energy), seperti energi yang
diperlukan untuk menghasilkan pupuk yang dapat di anggap sebagai kandungan
energi pupuk tersebut.

 Penerapan konsep dalam pengembangan teknologi agronomi


Berdasarkan hukum pertama termodinamika yang telah dijelaskan diatas
maka melalui penerapan hukum tersebut akan lebih memudahkan dalam proses
budidaya jika diterapkan dalam pengembangan teknologi agar dapat membantu
dalam pemenuhan energi bagi tumbuhan secara optimal sehingga berpengaruh
terhadap produktifitas tanaman budidaya.
Sebagai contoh penerapan termodinamika yakni : Limbah pertanian
dimanfaatkan untuk pakan ternak dan/atau ikan (feed), limbah ternak/ikan
(feses/kotoran) dimanfaatkan untuk pupuk (fertilizer) atau biogas (fuel), hasil
tanaman, ternak, ikan, dan lain-lain diguanakan untuk pangan manusia (food).
Semua ini dilakukan secara berkelanjutan dan untuk mencapai hasil yang
maksimal dan disini energi matahari yang diubah menjadi enegri kimia oleh
tumbuhan betul-betul termanfaatkan secara optimal

 Contoh kasus
Dalam konteks budidaya, energi merupakan salahsatu faktor produksi pertanian
yang penting. Setiap tahap produksi pertanian mulai dari penyiapan lahan hingga
pengolahan hasilnya memerlukan energi. Sehingga dapat dikatakan bahwa hukum
termodinamika sangat terkait dengan produksi pertanian. hukum termodinamika
pada prinsipnya menjelaskan peristiwa perpindahan energi dan kerja pada proses
termodinamika. Contohnya pada pertanian pedesaan yang pada umumnya
memiliki sumberdaya lahan yang cukup memadai untuk melakukan proses
produksi pertanian. Seperti yang dijelaskan diawal tadi energi merupakan faktor
produksi pertanian yang penting sehingga pada pertanian pedesaan juga sangat
tergantung pada sumber energi seperti energi matahari yang berperan penting
untuk menunjang keberhasilan suatu proses produksi. Namun berbeda pada
wilayah urban (perkotaan) yang minim akan lahan untuk melakukan kegiatan
produksi sehingga energi yang diterima dimanfaatkan seefisien mungkin dengan
memanfaatkan segala teknologi yang ada. Begitu pun dengan wilayah pesisir
dan pulau kecil yang juga memiliki keterkaitan dan pemanfaatan energi untuk
menciptakan keseimbangan antara sistem dan lingkugan.

4. Jelaskan pengertian energi dan aliran energi dalam pertanian


 Energi adalah kemampuan untuk melakukan kerja (usaha). Satuan energi
menurut Satuan Internasional (SI) adalah joule, tapi ada juga satuan energi yang
lain seperti erg, kalori, dan kWh. Satuan kWh biasa digunakan untuk menyatakan
energi listrik, sedangkan satuan kalori biasanya untuk energi kimia. Energi amat
diperlukan oleh setiap makhluk hidup setiap hari, karena tanpa adanya energi
mahluk hidup tidak dapat melakukan aktivitas. Pertanian sesungguhnyan
merupakan teknologi yang mengarahkan aliran dan konsentrasi energi seoptimal
mungkin. Oleh karena itu, tanaman pertanian harus dipandang sebagai perangkap
untuk menangkap, mengubah, dan menyimpan energi (bioindustri), sehingga
untuk mendapatkan hasil yang maksimal harus diusahakan untuk memperbaiki
dan meningkatkan efisiensi penggunaan energi.
Perpindahan energi dari satu organisme ke organisme yang disebut dengan
aliran energi (energy flow), dalam ekosistem terjadi melalui rantai makanan
maupun jaringjaring makanan. Sebagai contoh, dalam ekosistem sawah, padi
merupakan organisme autotrof yang mengubah energi radiasi matahari menjadi
energi kimia, kemudian energi ini berpindah melalui rantai makanan atau
peristiwa “makan dan dimakan”. Energi yang sudah terbentu tidak ada yang
menghilang namun diubah menjadi energi lain seperti energi panas, energi gerak,
dan sebagainya oleh makhluk hidup.
Aliran energi merupakan komponen penting dari ekosistem pertanian dan
banyak masalah lingkungan yang serius berkaitan dengan pemanfaatan energi
fosil. Secara internasional, banyak perhitungan rasio keluaran / masukan energi
dari berbagai pertanianekosistem alami telah dibuat (Phipps et al.,1976; Pimentel,
1980; Bansal et al., 1988). Inirasio keluaran / masukan sulit untuk dibandingkan
karenakarena mereka dihitung untuk jangka waktu terbatas (1tahun), atau mereka
hanya memasukkan sebagian dari pertanianproduksi atau kondisi pertanian yang
berbeda

 Penerapan konsep dalam pengembangan teknologi agronomi


Pertanian (agronomi) sesungguhnyan merupakan teknologi yang
mengarahkan aliran dan konsentrasi energi seoptimal mungkin. Energi dan aliran
energi jika dimanfaatkan secara efisien akan menjaga ketersediaan energi.
Usaha memperpendek rantai pangan juga dapat meningkatkan efisiensi
penggunaan energi matahari, misalnya pemanfaatan produk pertanian yang tidak
dapat digunakan/dikonsumsi sebagai bahan pangan menjadi hidrokarbon cair atau
gas. Upaya lain seperti memperbesar penangkapan energi surya oleh tanaman
dengan cara budidaya atau rekayasa tanaman juga tergolong usaha meningkatkan
efisiensi penggunaan energy matahari. Usaha-usaha itu sangat penting karena
dalam pertanian modern, energi yang dihitung bukan hanya energi surya tetapi
seluruh unsur budidaya atau disebut energi budidaya. Melalui usaha-usaha yang
dilakukan tersebut maka akan mendukung penerapan dalam pengembangan
teknologi.

5. Jelaskan pengertian energetika ekologi pertanian


 Energetika ekologis merupakan cabang ekologi yang mempelajari pelestarian
dan arus tenaga dalam mahluk pada ekosistem. Energetika ekologis
mempengaruhi hubungan energi dengan ekosistem. Dari sudut pandang
energetika, perlu untuk mengekspresikan biomassa dalam bentuk kalori, jadi
bahwa hubungan antara laju aliran energi dan biomassa tegakan rata-rata bisa
didirikan. Bidang 'energetika ekologis' membuka prospek menggiurkan yang lebih
prediktif, pemahaman mekanis, memberikan pemodelan berbasis proses
pendekatan untuk pengelolaan sumber daya alam.
Energetika : cabang fisiologi komparatif yang berkaitan dengan
kuantifikasibiaya metabolisme berbagai aspek aktivitas biologis
organisme,termasuk BMR atau SMR, termoregulasi, pencernaan, pertumbuhan,
penggerak,reproduksi, atau rangkaian aktivitas lainnya.
Energetika ekologi : sintegrasi batas fisiologis suatu organisme dengan
kendala ekologi (biotik dan abiotik) dari lingkungan tempat kehidupan. Ini dapat
dimodelkan secara mekanis untuk menghasilkan hipotesis pedoman manajemen
dan dapat diuji secara empiris dengan mengukur fisiologi organisme yang
berkeliaran bebas di dalam lingkungan.

 Penerapan konsep dalam pengembangan teknologi agronomi


Melalui konsep energetika ekologi menunjukkan adanya pengembangan
teknologi, bagaimana energi ekologis dapat digunakan untuk berkembang
pemahaman yang lebih prediktif tentang pengelolaan konservasi untuk menjamin
kesinambungan persediaannya dengan tetap memelihara dan meningkatkan
kualitas keanekaragaman dan nilainya. Aplikasi ekologi dan manajemen saat ini
biasanya terfokus pada spesies tunggal, tetapi sudah menunjukkan bukti tentang
bagaimana efek berjenjang di seluruh spesies jaringan interaksi dapat dimodelkan
dengan lebih efektif dalam kerangka energi ekologis.

6. Berikan gambaran melalui sebuah ilustrasi bagaimana anda menerapkan konsep


energetika ekologi dalam manajemen agroekosistem
 Berikut gambaran proses penerapan energetika ekologi dalam manajemen
agroekosistem
 Energi masuk ke dalam ekosistem berupa energi matahari, yang dapat
digunakan oleh tumbuhan dalam proses fotosintesis sehingga tumbuhan
membersihkan udara untuk mahluk hidup lain, menjaga suhu bumi tetap
konstan. Dari karbohidrat hasil fotosintesis dalam tanaman inilah yang
merupakan dasar dari perkembangan kehidupan makhluk hidup dalam
suatu ekosistem. Kelangsungan hidup organisme memerlukan energi.
Energi untuk kegiatan hidup diperoleh dari bahan organik yang disebut
energi kimia. Bahan organik dalam komponen biotik awalnya
terbentuk dengan bantuan energi cahaya matahari dan unsur-unsur
hara, seperti karbon dan nitrogen.
 Energi yang disimpan berupa materi tumbuhan berpindah melalui rantai
makanan dan jaring-jaring makanan melalui herbivora dan karnivora.
Dalam rantai makanan terjadi kehilangan sejumlah energi diantara
tingkatan trofik, atau energi berkurang atau menurun ke arah tahapan
berikutnya dari rantai makanan.
 Apabila materi tumbuhan tidak dikonsumsi, maka akan disimpan
dalam sistem, diteruskan ke pengurai, atau diekspor dari sistem
sebagai materi organik.
 Organisme-organisme pada setiap tingkat konsumen dan juga pada setiap
tingkat pengurai memanfaatkan sebagian energi untuk pernafasannya,
sehingga terlepaskan sejumlah panas keluar dari sistem.

 Penerapan konsep dalam pengembangan teknologi agronomi


Melalui penerapan konsep energetika ekologi dalam manajemen
agroekosistem maka sangat mendukung pertanian berkelanjutan dimana
pengelolaan sumber daya terutama dibidang pertanian memberikan hasil yang
maksimal dengan mempertahankan atau meningkatkan kualitas lingkungan dan
melestarikan sumber daya alam. Penerapan konsep ini memfokuskan kepada
pendapatan ekonomi yang dicapai sejalan penggunaan energi yang sedikit,
minimilanya jejak ekologi, meminimalisir dampak negatif pada lingkungan dan
lain sebagainya.

7. Kesimpulan tentang ekologi produksi pertanian


Ekologi produksi mempelajari hubungan timbal balik antara makhluk hidup
dengan lingkungannya. Makhluk hidup dalam kasus pertanian adalah tanaman,
sedangkan lingkungannya dapat berupa air, tanah, unsur hara, dan lain-lain. yaitu ilmu
yang serta membahas mulai dari proses perubahan energi fisik menjadi energi kimia
dan alirannya lewat tananam dan hewan melalui cara pengelolaan tanaman pertanian
atau manajemen produksi lahan/lapang produksi dan lingkungan dengan tujuan
memperoleh produksi yang maksimal. Kegiatan atau proses kehidupan diawali
dengan pengubahan energi fisik menjadi energi kimia oleh tanaman. Terkait dengan
pemanfaatan energi fisik ini, produksi dalam pertanian tidak lain adalah besarnya
energi surya yang dapat ditangkap dan diubah pada persitiwa fotosintesis yang
dilakukan oleh produsen primer diartikan juga segala aspek biofisik yang berkaitan
dengan usaha penyempurnaans budidaya tanaman. Agronomi sering pula diartikan
sebagai ilmu yang mempelajari cara pengelolaan tanaman pertanian dan lingkungan
untuk memperoleh produksi maksimum dan lestari (berkelanjutan/sustainable) cara
pengelolaan tanaman pertanian atau manajemen produksi lahan/lapang produksi dan
lingkungan dengan tujuan memperoleh produksi yang maksimal.

Anda mungkin juga menyukai