Anda di halaman 1dari 8

KEMANUSIAAN DAN ETIKA GLOBAL

Di susun untuk memenuhi tugas Mata kuliah: Pancasila


Dosen pengampu: Lukman Hakim S.Pd.i.,M.Pd,.

Di susun oleh kelompok 5:


1. Putri Qomariyah (2211010078)
2. Rizqi Dwi Indah Safitri (2211010081)
3. Muhammad Ilham Aliyuddin Nur Ilmi (2211010085)

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING


PENDIDIKAN ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS
TAHUN AJARAN 2022
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Kemanusiaan berasal dari kata manusia, yaitu makhluk yang
paling sempurna dari makhluk-makhluk yang di ciptakan oleh tuhan yang
Maha Esa. Yang membedakan manusia dengan yang lainnya adalah
manusia di bekali akal dan pikiran untuk melakukan segala kegiatan.
Oleh karena itulah manusia menjadi makhluk yang paling sempurna dari
semua makhluk ciptaanNya. Kata adil memiliki arti bahwa suatu
keputusan dan tindakan di dasarkan atas ukuran atau norma-norma yang
obyektif, dan tidak subyektif sehingga tidak sewenang-wenang.
Kata beradab berasal dari kata adab, yang memiliki arti
budaya. Jadi adab mengandung arti berbudaya, yaitu sikap hidup,
keputusan dan tindakan yang selalu di landasi oleh nilai-nilai budaya,
terutama norma-norma sosial dan kesusilaan/moral yang ada di
masyarakat.
Kemanusiaan yang adil dan beradab didasari dan dijiwai oleh
sila ketuhanan yang maha Esa dan mendasari ketiga sila berikutnya.
Potensi kemanusiaan dimiliki oleh semua manusia di dunia, tanpa
memandang ras, keturunan dan warna kulit, serta bersifat universal.

B. Rumusan masalah
1. Apa pengertian dari kemanusiaan?
2. Apa pengertian dari etika global?
3. Bagaimana penerapan sila ke-2 pancasila dalam kehidupan sehari-
hari?

C. Tujuan penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian kemanusiaan
2. Untuk mengetahui pengertian etika global
3. Untuk mengetahui bagaimana penerapan sila ke-2 dalam
kehidupan sehari-hari
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Kemanusiaan
Kemanusiaan adalah sifat hakiki manusia yang membedakan manusia
dengan makhluk lain. Pada dasarnya yang membedakan manusia dengan
makhluk-makhluk lain di bumi adalah martabat manusia karena manusia
memiliki kemanusiaan yang inheren. Oleh karena itu, bagian ini akan
menjelaskan kemanusiaan sebagai dasarnya atau landasannya HAM yang
aksiomatis dan tidak memerlukan pembelaan teoritis. Untuk itu, pertama-tama
yang akan di jelaskan adalah apa itu manusia selanjutnya menjelaskan
kemanusiaan dan martabat manusia yang hakikatnya sama sebagai nilai
manusia yang tidak terpisah atau melekat secara alamiah dalam diri manusia
yang di berikan oleh tuhan sejak kelahirannya. Pengertian manusia yang di
kemukakan oleh Aristoteles (384-347SM) “manusia adalah animal rasionale”
(hewan yang berakal budi). Menurut logika Aristoteles, bagian pertama suatu
definisi haruslah menyebut jenisnya yang paling dekat (dalam hal animal)
sedangkan bagian kedua harus menyebutkan hal yang spesifik (di sini rasionale
berakak budi)1
Manusia adalah salah satu ciptaan Tuhan (makhluk) yang istimewa,
sebagaimanma yang tertulis dalam Al-Qur'an surat Al Hujurat ayat 13
"Sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang
perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya
kamu saling kenal-mengenal".2
Seseorang dapat bertindak dan berpikir manusiawi atau berdasarkan
prinsip prinsip kemanusiaan apabila memiliki moral yang baik. Orang yang
bermoral tidalk baik tentu tidak mungkin memiliki sikap dan perbuatan
kemanusiaan, sebab perbuatan kemanusiaan seluruhnya bernilai baik.3
Nilai nilai kemanusiaan di wujudkan dalam bentuk tindakan kemanusiaan
yang bersifat universal. Nilai nilai tersebut adalah kesamaan semua orang
sebagai manusia, hak hak asasi, penghapusan hukuman yang brutal, larangan
terhadap penyiksaan, kebebasan berpikir dan beragama, toleransi lerigius,
demokrasi, keadilan sosial solidaritas nasional maupun internasional,
perlindungan terhadap mereka yang lemah, jaminan hak para minoritas, sistem
peradilan yang tidak berpihak, perlindungan hukum universal, prinsip non
1
Adelbert snijders, antropologi filsafat: manusia, paradoks dan seruan. Kanisius yogyakarta, 2004, hlm.17
2
Al-Qur'an, surat Al Hujurat ayat 13
3
Siti nafsiah, prof hembing pemengang the star of asian award, prestasi insan indonesia, jakarta,2000,hal. 165-
166
diskriminasi, pengakuan martabat manusia tanpa membedakan jenis kelamin,
agama, warna kulit, pola kebudayaan dan kedudukan sosial.4

B. Pengertian Etika Global


Etika dalam kamus besar bahasa indonesia berarti /eti.ka/ ilmu tentang
apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan kewajiban moral
(akhlak)5. Etika berasal dari kata “ethos” yang berarti watak, adat ataupun
kesusilaan dan menggambarkan sebuah komunitas, negara ataupun ideologi.6
Sedangkan dalam kamus bahasa indonesia yang baru (departemen pendidikan
dan kebudayaan,1998) di jelaskan bahwa etika memiliki 3 makna: 7
1. Ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan
kewajiban (akhlak)
2. Kumpulan asas atau nilai yang berkenaan tentang akhlak
3. Nilai mengenai benar dan salah yang dianut golongan atau masyarakat.

Globalisasi atau global merupakan sebuah gambaran tentang semakin


tergantungnya di antara sesama masyarakat dunia baik budaya maupun
ekonomi. Globalisasi juga sering di hubungkan dengan sirkulasi gagasan,
bahasa dan budaya populer yang melintasi batas negara
Globalisasi adalah fenomena dunia berwajah banyak yang sering diidentikkan
negara: 8
1. Internasionalisasi yaitu hubungan antar negara, meluasnya arus
perdagangan dan penanaman modal
2. Liberalisasi yaitu pencabutan pembatasan pembatasan pemerintahan
untuk membuka ekonomi tanpa pagar (borderless world) dalam
hambatan
3. perdagangan, pembatasan keluar masuk mata uang, kendali devisa dan
visa
4. Universalisasi yaitu ragam selera atau gaya hidup seperti pakaian,
makanan, kendaraan di seluruh pelosok penjuru dunia
5. Westernisasi ragam hidup model budaya barat

4
Edi eko prioyo, the spirit of pluralisme: menggali nilai nilai kehidupan, mencapai kearifan, PT Elexs Media
komputendo, jakarta 2005 hal.119
5
KBBI Daring. Lihat http.//kbbi.web.id/etika
6
Weiss, piero&taruskin, richard, music in the western world: A history in document (1984)
7
Ibid,hal.52
8
Ibid, hal.55
6. De-teritorialisasi yaitu poerubahan perubahan geografis sehingga ruang
social dalam, perbatasan, tempat dan jarak menjadi berubah
Etika global sudah mulai di perkenalkan pada pertengahan tahun 1980-an
dari segi metodelogis etika global adalah sebuah paradigma baru berteologi,
khususnya bagi indonesia, proyek dialog antar umat beragama bukan suatu hal
baru indonesia.
C. Penerapan Sila Ke-2 Pancasila dalam Kehidupan Sehari-hari
Kemanusiaan yang Adil dan Beradab didasari dan dijiwai oleh sila
Ketuhanan yang Maha Esa dan mendasari ketiga sila berikutnya. Sila ke 2
memiliki arti bahwa adanya kesadaran sikap dan perbuatan manusia yang
didasarkan kepada potensi budi nurani manusia dalam hubungannya dengan
norma-norma dan kebudayaan umumnya. Potensi kemanusiaan dimiliki oleh
semua manusia di dunia, tanpa memandang ras, keturunan dan warna kulit, serta
bersifat universal. Maka, penerapan Sila Kedua Pancasila dalam Kehidupan
sehari-hari sebagai berikut:

1. Menghormati Hak Orang Lain


Setiap manusia memiliki hak dan kewajiban masing-masing. Kita tidak
boleh hanya memikirkan pencapaian hak sendiri tanpa memikirkan orang lain.
Misalnya, kita mempunyai hak untuk mendapatkan hiburan, salah satunya
dengan menonton acara televisi. Namun, jika kakak atau adikmu sedang butuh
waktu untuk berkonsentrasi, kita harus menghormatinya dengan mengecilkan
volume suaranya.
2. Bertindak Adil
Bersikap adil adalah hal yang paling utama dalam penerapan sila kedua
pancasila. Adil yang dimaksud di sini adalah adil dalam tindakan moral.
Misalnya, saat meyelesaikan suatu masalah kita harus melihat pada kebenaran,
bukan melihat latar belakang seperti suku, ras, agama, dan lain-lain.
3. Selalu Bersikap Sopan dan Santun
Sikap sopan santun tak hanya ditujukan untuk orang yang lebih tua dari
kita, tapi ditujukan untuk semua orang. Bahkan untuk orang yang tidak kita
kenal sekali pun kita tetap harus bersikap sopan dan santun. Nah, pada orang
yang tidak dikenal saja harus menjaga sopan santun, apalagi dengan keluarga
dan orang-orang yang kita kenal.
4. Saling Menghargai Pendapat
Terkadang kita selalu ingin dihargai oleh orang lain. Jika kita ingin
dihargai, maka kita juga harus menghargai orang lain. Hal ini juga berlaku saat
kita saling bertukar pendapat. Memaksakan keinginan kita pada orang lain
untuk melakukan apa yang kita inginkan adalah sesuatu yang tidak baik. Jadi,
kita juga harus mendengarkan usulan atau pendapat dari orang lain, baru
kemudian kita diskusikan bersama.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Manusia adalah salah satu ciptaan Tuhan (makhluk) yang istimewa,
sebagaimanma yang tertulis dalam Al-Qur'an surat Al Hujurat ayat 13
"Sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang
perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya
kamu saling kenal-mengenal". Sedangkan etika global yaitu sikap dasar dalam
kehidupan umat beragama dengan menerapan sila Ke-2 pancasila dalam
kehidupan sehari-hari menjadi hal yang wajib di terapkan dalam lingkungan
masyarakat, bangsa dan bernegara

B. Saran
Dalam penulisan makalah ini masih terdapat kekurangan dan kesalahan, baik
dari segi penulisan maupun dari segi penyusunan kalimatnya serta dari segi isi
masih perlu ditambahkan. Oleh karena itu kami sangat mengharapkan kepada
para pembaca agar makalah ini dapat memberikan kritikan dan masukan yang
bersifat membangun.
Daftar Pustaka

KBBI Daring. Lihat http://kbbi.web.id/etika


Weiss, Piero & Taruskin, Richard, Music in the Western World: A History in
Document (1984)

Anda mungkin juga menyukai