Sedangkan …
• Teknik Penyuluhan
Adalah cara mempertemukan sasaran penyuluhan dengan materi penyuluhan. Teknik dapat
juga diartikan sebagai cara yang dilakukan seseorang dalam mengimplementasikan suatu
metode secara spesifik.
B. METODE PENYULUHAN
Meminjam pendapat Mounder dalam Suriatna (1987) menggolonggakan metode penyluhan
menjadi 3 (tiga) golongan berdasarkan jumlah sasaran yang dapat di capai:
1. Metode berdasarkan pendekatan perseorangan. Dalam metode ini, penyuluh berhub
ungan dengan baik secara langsung maupun tidak langsung dengan sasaran secara
pororangan. Yang termasuk ke dalam metode ini adalah:
1. Anjangsana
2. Surat-menyurat
3. Kontak informal
4. Undangan
5. Hubungan telepon
6. Magang
7. Metode berdasarkan pendekatan kelompok. Dalam hal ini, penyuluh
berhubungan denga sekelompok orang yang menyampaikan pesannya.
Beberapa metode pendekatan kelompok antara lain:
1. Ceramah dan diskusi
2. Rapat
3. Demonstrasi
4. Temu karya
5. Temu lapang
6. Sarasehan
7. Perlombaan
8. Pemutaran slide
9. Penyuluhan kelompok lainnya
10. Metode berdasarkan pendekatan massal. Metode ini dapat menjangkau
sasaran yang lebih luas (massa). Beberapa metode yang termasuk
dalam golongan itu, antara lain:
1. Rapat umum
2. Siaran melalui media massa
3. Pertunjukan kesenian rakayat (pertunra)
4. Penerbitan visua
5. Pemutaran film
Sedangkan para ahli yang lain menggolongkan metode berdasarkan teknik komunikasi dan
berdasarkan indra penerimaan sasaran. Berdasarkan teknik komunikasi, metode penyuluhan
dibai menjadi 2 golongan, yaitu:
1. Metode penyuluhan langsung. Artinya para petugas penyuluhan, langsung bertatap
muka dengan sasaran. Misalnya anjangsana, kontak personal, demonstrasi, dll.
2. Metode penyuluhan tidak langsung. Dalam hal ini pesan yang disampaikan tidak
secara langsung dilakaukan oleh penyuluh teteapi melalui perantara atau media.
Misalnya pertunjukan film atau slide, siaran melalau radio atau televisi dan
penyebaran bahan tercetak.
Adapun penggolongan metode berdasarkan indera penerima dibagi menjadi tiga golongan
yaitu:
1. Metode yang dilaksanakandengan jalan memperhatikan. Pesan yang diterima melalui
indra penglihatan. Misalnya penempelan poster, pemutaran film dan pemutaran slide.
2. Metode yang disampaikan melalui indra pendengaran. Misalnya siaran pertanian
melalui radio dan hubungan telephone serata alat-alat audiotif lainnya.
3. Metode yang disampaikan, diterima oleh sasaran melalui beberapa macam indra
secara kombinasi. Misalnya:
1. Demonstrasi hasil (dilihat, didengar, dan diraba)
2. Demonstrasi cara (dilihat, didengar, dan diraba)
3. Siaran melalui televisi (didengar dan dilihat)
C. TEKNIK PENYULUHAN
Menurut Effendy (1986), bahwa sifat hakikat dari komunikasi adalah
understanding atau memahami; sehingga tak mungkin seseorang melakukan kegiatan tertentu
tanpa terlebih dahulu mengerti apa yang diterimanya. Jadi pertama-tama harus diperhatikan
bahwa orang dijadikan sasaran komunikasi itu memehami (to secure understanding).
Oleh karna itu, agar pesan dapat dipahami dan dimengerti komunikan, maka
diperlukan keterampilan dan atau keahlian tertentu didalam “mengelolah” komunikasi.
Dengan kata lain seseorang komunikator harus menguasai teknik-teknik komunikasi dalam
kegiatan penyuluhan. Istilah teknik berasal dari bahasa Yunani “technikos” yang berarti
keprigelan atau keterampilan. Keberhasilan dalam suatu aktifitas penyuluhan sangat
tergantung kepada teknik penyuluhan yang digunakan oleh komunikator.
Effendy (1986) mengatakan bahwa teknik komunikasi yang bisa dilakukan pada umumnya
ada tiga yaitu:
1. Komunikasi informatif
2. Komunikasi persuasif
3. Komunikasi koersif
Sedang Susanto (1977), menambahkan dengan beberapa teknik komunikasi yang lain, yaitu:
1. Teknik penggandaan situasi sedemikian rupa sehingga orang terpaksa secara tidak
langsung mengubah sikap (=compulsion technique).
2. Teknik dengan mengulang apa yang diharapkan akan masuk dalam bidang bawah
sadar seseorang sehingga ia mengubah sikap diri sesuai dengan apa yang diulangi
(=paervasion technicque).
Mengapa teknik dalam komunikasi diperlukan?. Pada dasarnya setiap komunikasi ingin
mencapai sasaran khalayak secara efektif. Artinya pesan yang disebarluaskan tersebut dapat
dipahami dan dimengerti oleh khalayak sasaran yang pada gilirannya akan dapat
menimbulkan reaksi dan atau respon mengikuti seperti apa yang dianjurkan dari pihak
komunikator.
Oleh karena itu, seorang komunikator harus dapat menguasai teknika dan metode
yang akan digunakan agar dapat mencapai sasaran yang dimakasud. Dengan demikain,
bahwa usaha memberikan penyuluhan memerlukan beberapa teknik komunikasi yang
efektif,seperti yang dikemukakan oleh para ahli. Adapun teknik-teknik yang digunakan dalam
penyulhan yang selanjutnya dapat disebut sebagai teknika penyuluhan adalah sebagai
berikut:
KESIMPULAN
Penyuluh sebagai komunikator dalam sebuah penyuluhan adalah orang yang tugasnya
menyampaikan pesan, apakah itu pesan pembangunan dalam artian yang lebih umum ataupun
pesan yang sifatnya pribadi untuk mengubah perilaku.
Keterampilan berkomunikasi merupakan salah satu factor yang melekat pada diri seorang
penyuluh. Dalam komunikasi verbal diperlukan keterampilan berbicara dan menulis,
mendengarkan dan membaca, dan berpikir serta bernalar. Komunikator yang berbicara
dengan baik akan sangat menarik perhatian komunikan. Komunikator juga harus mampu
menulis dan membaca dengan baik, misalnya saat menyampaikan pesan dengan metode
mengajar. Kemampuan dalam berpikir dan bernalar juga merupakan kemampuan yang harus
dimiliki seorang komunikator dalam penyampaian pesannya. Keterampilan berkomunikasi
yang dimiliki oleh seorang penyuluh sangat mempengaruhi penampilannya ketika sedang
mengadakan komunikasi.
Metode dan teknik penyuluhan merupakan cara dan prosedur yang dilakukan penyuluh dalam
menyampaikan pesan kepada sasaran agar terjadi perubahan perilaku sesuai tujuan yang ingin
dicapai. Tujuan pemilihan metode dan teknik penyuluhan pertanian untuk mendorong
terjadinya efek/perubahan perilaku yang sebanyak-banyaknya dari sasaran, untuk
meningkatkan komunikasi dan mengurangi gangguan komunikasi, untuk meningkatkan daya
anut sasaran serta untuk mendorong munculnya sifat keterbukaan dan kemandirian sasaran
penyuluh.
Untuk dapat memilih serta menggunakan metode dan teknik penyuluhan dengan baik,
seorang penyuluh perlu memahami filsafat pendidikan teori belajar/pembelajaran dan strategi
pembelajaran. Filsafat pendidikan yang dipakai dalam penyuluhan antara lain Idealisme,
Pragmatisme dan Realisme.
Seorang penyuluh juga diharapkan dapat memahami keadaan situasi dan kondisi sasaran
yang akan diberikan penyuluhan yang mencakup antara lain:
1. Memahami dan menguasai berbagai macam metode dan teknik penyuluhan sesuai
landasan filosofis dan landasan psikologisnya.
2. Menganalisis dan mengevaluasi metode dan teknik penyuluhan yang sedang
dikembangkan.
3. Menerapkan metode dan teknik penyuluhan yang relevan dengan kondisi sosial dan
kultur sasaran serta berorientasi agribisnis.
A.H Mounder (1972) dalam Kusnadi (2005), menggolongkan metode penyuluhan pertanian
berdasarkan jumlah sasaran y ang dapat dicapai adalah sebagai berikut:
1. Perorangan, Penyuluhan berhubungan langsung dengan sasaran, seperti kunjungan
rumah, kunjungan ke lahan usahatani, kunjungan kantor, surat menyurat, hubungan
telepon dan magang.
2. Kelompok, Penyuluhan berhubungan dengan sekelompok orang untuk menyampaikan
pesannya seperti ceramah, diskusi, demonstrasi, widyawisata/karyawisata, kursus tani,
temu karya, tem lapang, temu usaha, mimbar sarasehan, perlombaan dan pemutaran
slide.
3. Massal, Penyuluhan menjangkau sasaran yang banyak, antara lain rapat umum, siaran
melalui radio, televisi, pertunjukan kesenian, penyebaran bahan tertulis, dan
pemutaran film.
Berdasarkan teknik komunikasi metode penyuluhan dibedakan menjadi dua golongan yaitu:
1. Metode penyuluhan langsung, yaitu metode penyuluhan tanpa melalui perantara
misalnya kursus tani, demonstrasi, widya karya.
2. Metode penyuluhan tidak langsung, yaitu metode penyuluhan melalui perantara atau
media seperti pertunjukan film, siaran melalui radio atau televisi dan penyebaran
bahan tercetak.