Anda di halaman 1dari 8

“FILSAFAT EMPIRISME”

Dosen Pengampu : Arbi Mulya Sirait, M.A.

Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Filsafat Umum

DISUSUN OLEH :

1. Humaida Masfiyah : 12310193019


2. Alvina Aulia Devi : 12310193024
3. Nurul Pratiwi : 12310193033
4. Anik Kusuma Anali : 12310193039

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI TULUNGAGUNG

FAKULTAS USHULUDDIN, ADAB, DAN DAKWAH

ILMU PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI ISLAM

2019
Daftar Isi
PENDAHULUAN............................................................................................................................... I
1. LATAR BELAKANG............................................................................................................. I
2. RUMUSAN MASALAH ........................................................................................................ I
A. Jelaskan Pengertian Empirisme ............................................................................................... I
3. TUJUAN PEMBAHASAN ..................................................................................................... I
A. Dapat Menjelaskan Pengertian Empirisme ............................................................................. I
B. Dapat Menjelaskan Sejarah Perkembangan Empirisme .......................................................... I
C. Dapat Menjelaskan Tokoh-Tokoh Empirisme ........................................................................ I
BAB I ................................................................................................................................................. 1
PEMBAHASAN ................................................................................................................................ 1
1. Pengertian Empirisme ............................................................................................................ 1
2. Sejarah Perkembangan Empirisme ......................................................................................... 1
3. Tokoh-Tokoh Empirisme ....................................................................................................... 2
a. Thomas Hobbes (1588-1679) ............................................................................................. 2
b. John Locke (1632-1704) .................................................................................................... 2
c. David Hume (1711-1776) .................................................................................................. 3
BAB II ................................................................................................................................................ 4
KESIMPULAN .................................................................................................................................. 4
Daftar Pustaka .................................................................................................................................... 5

1
PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG
Pada abad ke-13 di Eropa sudah timbul sistem filsafat yang boleh disebut
merupakan keseluruhan. Sistem ini diajarkan disekolah-sekolah dan perguruan
tinggi. Dalam abab ke-14 timbulah aliran yang dapat dinamai pendahuluan
filsafat modern. Yang menjadi dasar aliran baru ini ialah kesadaran atas yang
individual yang kongkrit.
Tak dapat dipungkiri, zaman filsafat modern telah dimulai, dalam era
filsafat modern, dan kemudian dilanjutkan dengan filsafat abab ke- 20,
munculnya berbagai aliran pemikiran, yaitu: Rasionalisme, Emperisme,
Kritisisme, Idealisme, Positivisme, Evolusionisme, Materalisme, Neo-
Kantianisme, Pragmatisme, Filsafat hidup, Fenomenologi, Eksistensialisme,
dan Neo-Thomisme.

2. RUMUSAN MASALAH
A. Jelaskan Pengertian Empirisme
B. Jelaskan Sejarah Perkembangan Empirisme
C. Jelaskan Tokoh-Tokoh Empirisme

3. TUJUAN PEMBAHASAN
A. Dapat Menjelaskan Pengertian Empirisme
B. Dapat Menjelaskan Sejarah Perkembangan Empirisme
C. Dapat Menjelaskan Tokoh-Tokoh Empirisme

I
BAB I

PEMBAHASAN

1. Pengertian Empirisme
Empirisme berasal dari bahasa Yunani “empeirin” yang berarti coba-coba
atau pengalaman. Sedangkan menurut Bagus (2002) berasal dari kata bahasa
Inggris “empiricism” dan “experience”.Sementara menurut Lacey (2000)
berdasarkan akar katanya Empirisme adalah aliran dalam Filsafat yang
berpandangan bahwa pengetahuan secara keseluruhan atau parsial yang didasarkan
pada pengalam yang menggunakan indra.
Secara terminologis terdapat beberapa definisi mengenai empirisme,
diantaranya doktrin bahwa sumber seluruh pengetahuan harus dicari dalam
pengalaman, pandangan bahwa semua ide merupakan abstraksi yang dibentuk
dengan menggabungkan apa yang dialami, pengalaman indrawi adalah satu-
satunya sumbe rpengetahuan, dan bukan akal.
Kaum Empiris cukup puas dengan mengembangkan sebuah sistem
pengetahuan yang mempunyai peluang besar untuk benar, meskipun kepastian
mutlak tidak akan pernah dapat dijamin. Kaum empirisme megang teguh pada
pendapat bahwa pengetahua nmanusia dapat diperoleh lewat pengalaman. Jika kita
sedang berusaha meyakinkan seorang empiris bahwa sesuatu itu ada, dia akan
berkata “tunjukkan hal itu kepada saya”. Dalam persoalan mengenai fakta maka dia
harus diyakinkan oleh pengalamannya sendiri.

2. Sejarah Perkembangan Empirisme


Aliran empirisme dipelopori oleh John Locke,filosof asal inggris yang
hidup pada tahun 1632-1704. Aliran empirisme dibangun oleh Francis Bacon
(1210-1292) dan Thomas Hobes (1588-1679), namun mengalami sistematisi pada
dua tokoh berikutnya yaitu, John Locke dan David Hume. Aliran empirisme
dibangun pada abad ke-17 yang muncul setelah lahirnya aliran rasionalisme.
Bahkan aliran empirisme bertolak belakang dengan aliran rasionalisme . Menurut
1
paham empirisme bahwa pengetahuan bukan hanya di dasarkan pada rasio belaka ,
di inggris. Empirisme adalah suatu aliran dalam filsafat yang menyatakan bahwa
semua pengetahuan berasal dari pengalaman manusia dan mengecilkan peranan
akal.

3. Tokoh-Tokoh Empirisme
a. Thomas Hobbes (1588-1679)

Hobbes mengatakan bahwa pengalaman merupakan permulaan segala


pengenalan, pengalaman intelektual tidak lain adalah semacam perhitungan
yaitu penggabungan dari data-data inderawi.

Hobbes membantah Descrates yang mengatakan bahwa jiwa adalah


subtansi rohani. Menurutnya seluruh dunia termasuk manusia merupakan suatu
proses yang berlansung dengan tiada henti-hentinya berdasarkan hukum
mekanis.

Filsafat Hobbes mewujudkan suatu sistem yang lengkap mengenai


keterangan tentang "Yang Ada" secara mekanis. Dengan demikian ia
merupakan seorang materialis pertama dalam filsafat modern.

 Pokok-pokok Pandangan Hobbes


 Materialisme ; segala sesuatu yang ada itu bersifat materi, segala
kejadian berlansung secara keharusan dan mekanis.
 Manusia ; adalah tidak lain dari pada sesuatu bagian alam bendawi.
Oleh karena itu segala sesuatu yang terjadi pada diri manusia adalah
perjalanan secara mekanis. Manusia itu hidup selama darahnya beredar
dan jantungnya berdenyut yang disebabkan karena pengaruh mekanis
dari hawa atmofer. Dengan demikian manusia hidup tiada lain adalah
gerak anggota tubuh.
 Jiwa; menurut Hobbes jiwa adalah proses mekanis di dalam tubuh. Akal
bukanlah pembawaan melainkam hasil perkembangan dari pengalaman
yang diperolehnya.

b. John Locke (1632-1704)

Locke adalah termasuk seorang filosof yang mengagumi Descrates


tetapi ia tidak menyetujui ajarannya. Bagi Locke mula-mula rasio manusia
harus dianggap sebagai gambaran kertas putih (As a white paper) seluruh isinya

2
berasal dari pengalaman, ia membagi pengalaman atas dua bagian yaitu
pengalaman lahiriyah (sensation) dan pengalaman batiniyah (reflection).

Kedua sumber pengalaman ini menghasilkan ide-ide tunggal (simple


ideas). Roh manusia bersifat pasif sama sekali, selama menerima ide-ide.
Namun demikian, roh juga mempunyai aktifitas. Oleh karena itu lahirlah
filsafat teorinya "Tabula Rasa" yakni manusia itu dilahirkan bagaikan kertas
putih bersih. Pengalamanlah yang dapat membentuk seseorang.

Menurut John Locke, pengalaman dapat diperluas sehingga meliputi


juga pemikian. Ia mengatakan bahwa pikiran datang dari pengalaman dan
percobaan semata-mata.

Oleh karena pengalamanlah yang dapat menentukan pembentukan dan


kepribadian dan watak seseorang, maka diperlukan adanya pendidikan yang
baik. Ada tiga unsur yang turut dalam menentukan dalam pendidikan yaitu :
Pembawaan, kecakapan, dan kecerdasan seseorang yang diperoleh melalui
proses belajar dan bimbingan. Perlunya kesehatan baik jasmani maupun rohani,
permainan kegembiraan, humor adalah kodrat bagi anak yang perlu di bimbing
dimana saja.

c. David Hume (1711-1776)


Puncak kejayaan Empirisme adalah pada masa David Hume, yang
menggunakan prinsip-prinsip emperisme yang radikal, terutama pengertian
subtansi dan kausalitas yang menjadi objek kritiknya. Ia tidak menerima
subtansi sebab yang dialami adalah pesan-pesan saja tentang beberapa ciri yang
selalu mendapat bersama-sama (misalnya : Putih, licin, berat, dan sebagainya).
Tetapi atas dasar pengalaman tidak dapat disimpulkan bahwa dibelakang ciri-
ciri itu masih ada substansi tetap (misalnya : Sehelai kertas yang mempunyai
ciri-ciri tadi)
Dengan sistem yang ditempuh ini, menunjukkan pikirannya yang skeptis
dan radikal, tidak puas dengan masalah yang ditemukan sehingga keraguannya
ini berbeda dengan keraguan Descrates. Bagi Descrates keraguan itu digunakan
untuk mendapatkan, sedangkan David Hume ragu semakin ragu akhirnya
menjadi pesimis.
Kepercayaan terhadap agama dianggapnya sebagai hayalan belaka tidak
dapat berlaku secara umum. Proses terjadinya agama bukanlah dari Tuhan,
bukan pula atas kekaguman manusia, melainkan karena adanya pengharapan
serta rasa takut terhadap kehidupan.
David Hume membedakan dua bentuk agama yaitu Natural Religion yang
berasal dari hasil akal budi dan Publik Religion yang penuh Fantisme dan
diantara kedua agama ini yang paling baik adalah Natural Religion.

3
BAB II

KESIMPULAN

Dari uraian diatas, maka dapat kami simpulkan:

 Empirisme adalah aliran dalam Filsafat yang berpandangan bahwa pengetahuan


secara keseluruhan atau parsial yang didasarkan pada pengalam yang
menggunakan indra.
 Aliran empirisme dipelopori oleh John Locke,filosof asal inggris dan dibangun
oleh Francis Bacon (1210-1292) dan Thomas Hobes (1588-1679)
 Tokoh-tokoh Empirisme antara lain: Thomas Hobbes (1588-1679), John Locke
(1632-1704), David Hume (1711-1776)

4
Daftar Pustaka

Drs. H. Syadali Ahmad M.A 2004 filsafat umum. Bandung, pustaka setia

Frof. Dr. Tafsir Ahmad.2007 Filsafat Umum, bandung PT. Remaja Rasda Karya

File.upi.edu>Tugas_AkhirPDF. Hasil Web: Pengertian Rasionalisme dan Empirisme 1…-


Direktori File UPI

Anda mungkin juga menyukai