Anda di halaman 1dari 10

TUGAS TUTORIAL 1

Nama : Ririn Saadah

Nim : 857424643

Kelas : B

Mata Kuliah : Teknik Penulisan Karya Ilmiah

JAWABAN !

1. karena Dengan dibuatnya karya tulis ilmiah, mahasiswa akan terbiasa untuk
menyajikan gagasannya secara terstruktur dan sistematis. Hal ini sangat penting agar
orang lain dapat lebih mudah memahami apa yang disampaikan. Jadi, ilmu yang dimiliki
penulis dapat ditransfer dengan baik kepada pembaca.atau bisa juga untuk memenuhi
tugas yang diberikan seperti persyaratan menyelesaikan studi. Adapun dengan karya
tulis non ilmiah hal ini pun penting untuk di kuasai mahasiswa sama saja tujuannya
dengan karya ilmiah hanya saja yang membedakannya dari ciri ciri karya ilmiah itu
sendiri seperti pada ciri karya non ilmiah penggunaan gaya bahasa umumnya
menggunakan bahasa non formal atau bahasa sehari-hari sedangkan karya ilmiah
disajikan dengan bahasa yang ilmiah,atau baku tapi dapat diterima oleh nalar secara
benar dan runtut.
2. Ketahanan pangan tingkat rumah tangga
Ketahanan pangan tingkat rumah tangga Ketahanan pangan di tingkat rumah tangga
sangat tergantung dari cukup tidaknya pangan dikonsumsi oleh setiap anggota rumah
tangga untuk mencapai gizi baik dan hidup sehat. Untuk itu diperlukan survei konsumsi
rumah tangga yang mencatat jumlah (kualitas dan kuantitas) yang dikonsumsi setiap
hari oleh anggota keluarga. Indonesia belum pernah secara nasional melakukan survei
konsumsi tingkat rumah tangga dan mencatat jumlah yang dimakan untuk setiap
individu. Secara nasional Indonesia pernah melakukan survei konsumsi tahun 1995-1998
untuk mengetahui tingkat defisit tingkat rumah tangga terhadap energi dan protein.
Dari kajian survei konsumsi ini, diketahui bahwa rata-rata rumah tangga di Indonesia
mengkonsumsi energi berturut-turut dari tahun 1995-1998 adalah: 1999; 1969; 2051;
dan 1990 Kkal/kap/hari dan protein: 46; 49.5; 49.9; dan 49.1 gram/kap/hari. Rata-rata
konsumsi energi dan protein ini bervariasi antar provinsi dan kabupaten. Dari survei
konsumsi ini dikaji juga persen rumah tangga yang defisit energi mapun protein.
Disimpulkan bahwa dari tahun 1995-1998, persentasi rumah tangga dengan defisit
energi bekisar antara 45 – 52% ; dan rumah tangga defisit protein berkisar antara 25 –
35% (Latief, et.al, 2000). Berdasarkan kor Susenas, informasi ketahanan pangan tingkat
rumah tangga hanya dapat diketahui berdasarkan perkiraan pengeluaran pangan dalam
seminggu terakhir. Dari kajian kor Susenas 1995, 2000, dan 2003 dilakukan perhitungan
rasio pengeluaran untuk setiap item bahan makanan terhadap total pengeluaran
pangan. Terlihat perubahan rasio pengeluaran pangan sumber energi dari 32,64% tahun
1995 menjadi 24,2% tahun 2003. Pengeluaran konsumsi makanan jadi meningkat dari
7,9% tahun 1995 menjadi 8,7% tahun 2003, demikian juga terjadi peningkatan
pengeluaran untuk konsumsi lainnya, terutama ikan, daging, dan buah-buahan. Jika
dikaji perbedaan antara Kota dan Desa, analisis Kor Susenas 2003 menunjukkan
pengeluaran untuk konsumsi di Kota lebih baik dibanding Desa, dan rumah tangga di
Kota lebih banyak mengeluarkan uang untuk makanan jadi dibanding rumah tangga di
Desa. 15) Walaupun terlihat ada perbaikan pola pengeluaran makanan tingkat rumah
tangga pada tahun 2003, akan tetapi jika dilihat dari rasio pengeluaran makanan
terhadap pengeluaran total, masih sebagian besar kabupaten/kota di Indonesia masih
belum cukup baik. Pengeluaran terbesar rumah tangga masih pada makanan. Pada
Figure 16 berikut, mengklasikasikan kabupaten berdasarkan 4 tingkat % pengeluaran
makanan terhadap pengeluaran total: 1) 75%. Terlihat ada perbaikan 21 dari tahun 2000
ke tahun 2003, akan tetapi kondisinya hampir sama dengan tahun 1995. Pada tahun
2003, terlihat sekali perbedaan antara Kota dan Desa. Untuk diketahui juga, selain
ketahanan pangan di tingkat rumah tangga, maka keamanan pangan yang dikonsumsi
setiap individu juga sangat berperan untuk kesehatan dan gizi. Terutama pada rumah
tangga di perkotaan dimana konsumsi makanan jadi yang semakin meningkat. Masalah
keamanan pangan tidak dibahas pada analisis ini karena ketersdiaan data yang kurang.

Lampiran : Analisis-Situasi-Gizi-dan-Kesehatan-Masyarakat.pdf
Dari artikel di atas dapat kita lihat yang dimana berisi informasi yang faktual dengan
dibuatnya artikel ini untuk menyampaikan gagasan dan fakta yang dapat
meyakinkan,medidik,dan menghibur pembaca maka dari itu di publikasikan. Pada artikel ini
setiap data dan fakta yang di ungkapkan berdasarkan kenyataan seperti pada artikel ini di
ungkapkan setiap tahun tingkat kesehatan pada gizi yang di konsumsi rumah tangga yang ada di
Indonesia terdapat kenaikan dan penurunan setelah di perhitungkan dari tahun ke tahun
dengan begitu artikel ini bersifat objektif dan artikel ini pun dapat diterima oleh pembaca
dengan pemikiran yang logis pada hal ini aspek kelogisan dapat terlihat pada pola pernyataan
pemikiran penuis pada kalimat yang digunakan.
3. Karya non ilmiah
Kejujuran Itu Nomor Satu
Cerpen pendidikan selanjutnya yang bisa memberikan contoh kepada peserta didik
adalah mengenai pentingnya berbicara jujur. Kisah ini dimulai ketika seorang anak laki-
laki bernama Bagas sedang berjalan dengan kedua temannya, Tio dan Soni. Mereka pun
berhenti di warung Mpok Ijah, berniat untuk membeli gorengan karena lapar setelah
bermain layangan di lapangan sepak bola.
Ketika itu, Tio melihat anak laki-laki sedang berdiri di samping warung Mpok Ijah. Gerak
geriknya sangatlah mencurigakan, ia pun memberitahukannya kepada Bagas dan Soni.
“Eh kau lihat anak itu? Sedang apa ya disana?” Tanya Tio kepada kedua temannya.
“Jangan-jangan mau maling di warung Mpok Ijah.” Tuduh Soni. Bagas pun menegur
Soni, katanya jangan berbicara yang tidak-tidak tanpa bukti.

Mereka pun menghampiri warung Mpok Ijah. Ternyata laki-laki itu sedang bermain
petak umpet. Ketika hampir ketahuan, ia pun berlari dan tidak sengaja menabrak rak
piring basah di depan warung. Piring pun menjadi pecah dan Mpok Ijah kaget melihat
itu.” Siapa yang mecahin piring?” Tidak ada yang berani mengaku sebab wajah Mpok
Ijah sangat seram. Bagas pun akhirnya mengatakan siapa pelakunya.

Sang pelaku tidak mau mengaku dan menyalahkan Bagas karena dia telah menabraknya.
Soni dan Tio lalu membela Bagas dan tiba-tiba salah seorang pembeli juga mengatakan
bahwa bukan Bagas pelakunya. Melihat hal itu, ia pun mengaku salah dan meminta
maaf karena telah berbohong. Ternyata cerpen pendidikan yang satu ini mengajarkan
tentang bahwa kejujuran akan selalu menang.

Lampiran : https://www.nomis.id/contoh-cerpen-pendidikan/

Contoh karya ilmiah

Tidak Tersentuhnya Bank Oleh Petani pada Era Globalisasi

Yahya Yoga Budiman

Universitas Islam Negeri Kalijaga

Hasil survey yang dilakukan oleh pihak Bank Dunia di tahun 2010 menunjukan
ada 19,6% warga di Indonesia yang sudah memiliki rekening Bank. Kenyataan ini
membuat masyarakat terfokus pada orang-orang yang memiliki nilai ekonomi
rendah.
Petani selalu menjadi objek yang salah di mata umum yang berstatus seperti
orang-orang tersebut. Masalah inilah yang mengundang peneliti untuk
mengupas bagaimana posisi bank di mata petani.
Selain itu, perlu juga melihat tuntutan globalisasi yang memaksa mereka. Dengan
penelitian ini kami harap pembaca bisa melihat keadaan dunia ekonomi yang terjadi
sekarang ini. Terutama mengenai citra perbankan di mata petani di era globalisasi
sekarang ini.
Metode penelitian yang digunakan untuk masalah ini adalah metode dokumentasi.
Denga mengumpulkan semua data yang ada dari literatur baik dari majalah, buku,
ataupun internet.
Hasil yang didapat dari penelitian ini mengatakan bahwasannya kepemilikan jumlah
rekening bank yang rendah ini tidak hanya disebabkan oleh masyarakat petani saja.
Tetapi, pihak bank sendiri dalam mencari nasabah tidak semuanya bias diterima. Pihak
bank kurang percaya terhadap petani sebagai nasabahnya. Dilihat dari tingkat kegagalan
yang lebih besar, dan tingkat keuntungan yang rendah.
Kata Kunci: Perbankan, Petani, Era Globalisasi
Pendahuluan

(1)
Seperti yang kita ketahui tentang keberadaan sekarang yang menuntut semuanya serba
cepat dan efisien. Tidak heran jika inovasi-inovasi yang baru pada bermunculan pada
semua bidang.
Seperti halnya dalam bidang transportasi yang kini bisa mengantarkan perjalanan jauh
dengan waktu yang singkat. Tidak kalah juga di bidang komunikasi yang kini semakin
canggih. Kita bisa bicara dengan orang yang jauh hanya dengan segenggam alat canggih.
Begitu juga dengan media informasi yang kini sangat mudah didapat melalui
perkembangan dan kemajuan internet. Dan bahkan inovasi dalam masalah pengelolan
keuangan kini sudah dibuatkan wadah yang bernama bank.
Dalam masalah pengelolan keuangan kini bank sudah menjadi sendi yang sangat
berpengaruh dalam perekonomian. Dan telah ada undang-undang Nomor 10
Tahun 1998 berisi tentang perjanjian internasional di bidang perdagangan barang
serta jasa. Artinya telah diartifikasikan dan perlu disesuaikan dengan peraturan
undang-undang di bidang perekonomian. Khususnya pada sektor perbankan
sendiri.

Bank menjawab semua masalah yang ada pada masyarakat, baik pada masyakarat
golongan menengah ke atas dan menengah ke bawah. Ketika masayarakat
golongan ke atas merasakan kekhawatiran hartanya dirampok, dicuri, atau hilang,
bank muncul memberikan solusi penyimpanan. Ketika masyarakat menengah ke
bawah membutuhkan modal untuk usahanya, bank menjawab dengan
memberikan solusi pinjaman. Namun semua harus mealui kebijakan yang ada.

(2)
Namun di era globalisasi ini memaksa dan hanya mendorong masyakarat menengah ke
atas menggunakan jasa bank. Hasil survei yang dilakukan oleh Bank Dunia tahun 2010
mengatakan hanya ada 19,6% warga dewasa Indonesia yang memiliki rekening di Bank.
(3)
Fakta ini membuat mata umum fokusnya pada orang-orang yang memiliki ekonomi
rendah sebagai penyebab masalah sedikitnya kepemilikian rekening bank.
Dan ini membuat masayarakat menengah ke bawah seperti petani dijadikan sebagai
penyebab utama masalah ini. Melihat kenyataan yang ada yaitu bank umumnya
dirasakan oleh pejabat, dokter, pegawai, dosen, yang mana notebane mereka adalah
orang-orang menengah ke atas.
Masalah inilah yang mengundang peneliti untuk mengupas bagaimana posisi bank di
mata petani. Dan melihat juga tuntutan era globalisasi. Dengan penelitian ini diharap
pembaca mampu melihat keadaan perekonomian yang terjadi sekarang ini. Terutama
tentang citra perbankan di mata petani di saat era gloalisasi.
Pembahasan
a. Memahami Era Globalisasi
Hadirnya suatu zaman yang serba cepat dan efisien, dimana perjalanan jauh
bisa ditempuh dengan waktu yang singkat, dimana menanti kabar hanya dalam
hitungan detik, dimana orang memiliki simpanan yang super aman, dan masih banyak
lagi hal-hal yang berbau inovasi baru.
Itulah era globalisasi, yang mana suatu era yang diharapkan dan juga ditakutkan. Suatu
kata yang mulai dipakai pada tahun 1960-an, dan semakin populer pada tahun 1990-an.
(4)
Globalisasi menurut Profesor Giidens yaitu sebuah kekuatan yang tidak bisa
terbendungkan yang mampu merubah segala aspek yang ada di dunia ini.
(5)
David Henderson seorang mantan kepala organisasi yang bergerak di bidang kerjasama
ekonomi serta pembangunan, berpendapat bahwa globalisasi adalah pergerakan bebas
barang, jasa, modal, dan buruh, sehingga mampu menciptakan pemasukan dan
pengeluaran, serta pemberlakuan untuk investor asing bisa bersifat nasionalis dalam
usahanya, dan juga warga yang bekerja di luar negeri.
(6)
Kita bisa berpendapat hal ini bisa dikatakan sebagai pergerakan bola salju yang akan
terus berkembang dan membesar. Bisa juga dikatakan sebagai interaksi kelas
internasional. Dimana sekarang sangat mudah berinteraksi dengan orang-orang diluar
negeri. Tidak ada beban dan kendala meskipun terhalang oleh jarak.
b. Antara Globalisasi dengan Perbankan
Kita tidak dapat mengingkari bahwasanya teknologilah yang menjadi unsur penting di
era gloalisasi ini. Hadirnya alat yang mampu mengkoneksikan antara hal-hal yang
terkendala oleh jarak dan waktu.
Hal ini bisa dirasakan dalam masalah perekonomian pada sistem keuangan yang
semakin kompleks. Dengan modal memiliki rekening tabungan semuanya bisa
menjadi lebih praktis dalam menghadapi masalah sistem keuangan dan akses
layanan keuangan.

(7)
Kita sudah menginjak era globalisasi yang hadir di menghiasi udara dimana kita tinggal.
Mungkin negara kita negara yang tertinggal dalam segi perkembangan perekonomian.
Angka kepemilikan rekening bank bisa dijadikan sebagai tolak ukur dan indikasi layanan
keuangan.
(8)
c. Petani Tersalahkan
Ada lebih dari 2 milyar dewasa di Dunia yang belum menyentuh layanan perbankan.
Dewasa tersebut mayoritas berasal dari negara-negara yang masih berkembang.
(9)
Hal ini sesuai dengan hasil survei kepemilikan rekening yang dilakukan oleh Bank Dunia.
Indonesia masih kalah dengan Filipina dalam segi kepemilikan rekening bank. Dimana
Filipina 26,5% warga dewasanya sudah menyenuh rekening bank.
Dengan fakta ini munculah tuduhan bahwa orang-orang terbelakang ekonominya sangat
mudah dikaitkan dengan para petani. Suatu golongan yang menguasai sarana produksi
dengan sarana yang kurang mencukupi.
(10)
Sangat erat dengan pembangunan ekonomi untuk meningkatkan produk-produk
ekonomi yang memiliki nilai lebih tinggi. Supaya bisa memenuhi kebutuhan hidupnya
yang kini semakin meningkat tiap tahunnya.
Dalam hal peningkatan ekonomi ini memerlukan faktor-faktor pendukung seperti
infrastruktur kelembagaan, baik dari pemerintah, perusahaan, koperasi, atau perbankan
dan atau juga dari perorangan.
Dengan begitu masyarakat golongan ekonomi rendah bisa terbina untuk melakukan
aktifitas produksi dan ditribusi yang sesuai dengan keadaan di era globalisasi sekarang.
(11)
Peneliti ingin menyampaikan bahwasanya semua hal di atas benar namun tidak
sepenuhnya. Artinya petani tidak sepenuhnya menjadi penyebab masalah rendahnya
pemilikan rekening bank. Hal ini benar sesuai dengan data yang ada.
Namun petani memiliki alasan sendiri kenapa mereka tidak tersentuh oleh rekening
bank. Di antara alasannya yaitu karena lokasi kantor cabang bank yang jauh, rumit,
antrian panjang. Alasan ini juga didukung dengan bukti penemuan yang ada.
Dimana ada fenomena yang tidak biasa dijumpai di Kabupaten Kebumen, yaitu ada bank
di warung.
(12)
Komentar dari nasabah bank di warung tersebut yaitu adanya kemudahan, kedekatan,
dan tidak harus antri. Selain alasan lokasi yang jauh, ada juga penemuan yang
menyatakan sebuah data dengan isi para petani tidak mau menyentuh rekening bank
karena takut akan bunga.
(13)
Jadi dalam masalah kepemilikian rekening bank, tidak sepenuhnya kesalahan dari para
petani. Hal ini bisa diminimalisir apabila bank bisa menyesuaikan dengan keadaan
petani. Penemuan-penemuan masalah pada petani, dengan mengetahui alasan-alasan
mereka tidak mau menyentuh rekening bank, bisa dijadika acuan untuk penyesuaian
bank dengan para petani.
Penutup

Hasil akhir dari penelitian ini menyatakan bahwa penyebab masalah ini tidak
hanya pada petani. Tetapi bank sendiri yang belum menyesuaikan dengan
keadaan petani.Kenyataan yang ada bank enggan menerima nasabah dari
golongan petani. Dikarenakan takut akan kegagalan yang lebih tinggi, dan dan
keuntungan yang kurang. Seandainya ada kepercayaan antara satu sama lain,
tentu akan muncul keseimbangan yang saling menguntungkan. Dengan
pendanaan yang cukup tentu petani berkesempatan untuk mengembangkan
produksinya baik dalam segi kuantitas maupun kualitas jadi lebih besar. Jika hal ini
bisa direalisasikan tentu akan berefek pada penambahan PDB Negara.

➢ Perbedaan dari karya ilmiah dan karya non ilmiah yaitu karya ilmiah menyajikan
fakta dan objektif seperti pada karya ilmiah yang saya lampirkan serta disertai
data yang telah diteliti oleh penulis untuk membuktikan keobjektifannya. Karya
ilmiah ini menjelaskan suatu masalah.Pembahasan itu dilakukan berdasarkan
penyelidikan, pengamatan, pengumpulan data yang diperoleh melalui suatu
penelitian. Menjelaskan tentang “ tidak tersentuhnya bank oleh petani “yang
berisi argumentasi penalaran keilmuan yang dikomunikasikan lewat bahasa tulis
yang formal dengan sistematis-metodis dan menyajikan fakta umum serta ditulis
menurut metodologi penulisan yang benar.

4. Rumusan tujuan

➢ Berdasarkan judul artikel yang di ajukan , masalah dalam penelitian ini


dirumuskan tujuan penelitiannya yaitu apakah dengan menerapkan model
bermain peran (role playing) untuk siswa kelas V difokuskan pada mata pelajaran
Bahasa Indonesia dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SD Negeri 8
cicalengka .Penelitian Berdasarkan latar belakang dan permasalahan penelitian
sebagaimana telah diuraikan, maka tujuan penelitian ini adalah untuk
meningkatkan hasil belajar dengan menerapkan model bermain peran (role
playing) untuk siswa kelas V difokuskan pada mata pelajaran Bahasa Indonesia
dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SD Negeri 8 cicalengka.

➢ Identifikasi pembaca Karya Ilmiah Kewajiban seorang penulis karya ilmiah adalah
memuaskan kebutuhan pembacanya akan informasi, yaitu dengan cara
menyampaikan pesan yang ditulisnya agar mudah dipahami oleh pembacanya.
Sebelum menulis, kita harus mengidentifikasi siapa kira-kira yang akan membaca
tulisan kita. Hal tersebut perlu dipertimbangkan pada saat kita menulis karya
tulis ilmiah agar tulisan kita tepat sasaran. Dengan menulis karya ilmiah tentang
menerapkan model bermain peran (role playing) untuk siswa kelas V difokuskan
pada mata pelajaran Bahasa Indonesia dapat meningkatkan hasil belajar siswa
kelas V SD Negeri 8 cicalengka diharapkan meningkatnya hasil belajar siswa
menjadi lebih baik, diharapkan lebih aktif dalam proses pembelajaran, karena
dengan keikutsertaan siswa dalam aktifitas belajar akan membantu siswa untuk
meningkatkan hasil belajar. agar pihak sekolah lebih memberikan motivasi
kepada guru-guru mata pelajaran yang akan menerapkan model bermain peran
(role playing). Dan pesan yang diambil oleh peneliti dalam karya ilmiah ini
dengan menggunakan model (role playing) siswa lebih mudah memahami
pelajaran dan siswa merasakan senang dalam pembelajaran.
➢ Cakupan isi materi

A. pengumpulan informasi untuk penulisan karya ilmiah a. memanfaatkan


perpustakaan sebagai sumber data, informasi, dan bahan untuk tulisan

1 Mencari Buku dengan Online Catalog dan Card Catalog Pencarian


buku dengan cara Online Catalog biasanya menggunakan terminal
komputer. Kita dapat mencari buku dengan judul dan nama penulis
yang jelas atau minta kepada komputer untuk mencarikan file-file
yang berkaitan dengan topik yang sedang kita tulis.

2 Memeriksa Bahan-Bahan Pustaka yang Telah Diperoleh Setelah


bahan pustaka terkumpul kita harus memeriksa bahan-bahan
tersebut apakah sesuai atau tidak dengan topik yang kita tulis.

3 Membuat Catatan dari Bahan-bahan Pustaka Salah satu cara terbaik


dan paling sederhana dalam membuat catatan ini adalah selalu
mengacu pada kartu indeks yang telah kita buat.

4 Membuat Ringkasan dan ‘Paraphrasing’ Disamping membuat


catatan, kita pun dapat membuat ringkasan atau paraphrasing dari
sumber bacaan yang kita dapatkan di dalam menunjang
keberhasilan proyek tulisan kita.

5 Membuat Kutipan Kita harus mengutip dengan persis dan apa


adanya pernyataan dari sumber bacaan yang kita gunakan jika
pernyataan tersebut merupakan pandangan mendasar dari penulis
dan jika kita ubah ke dalam bahasa kita sendiri akan mengaburkan
arti sesungguhnya.

b. melakukan wawancara untuk mendapatkan informasi untuk tulisan

Ada empat hal yang harus diperhatikan pada saat akan melakukan
wawancara untuk keperluan proyek penulisan karya ilmiah, yaitu;
1. Menentukan orang yang tepat untuk diwawancarai 2. Mempersiapkan
pedoman wawancara 3. Melaksanakan wawancara 4. Mengolah hasil
wawancara

5. Profesi yang kita tekuni, aktivitas yang kita jalani, dan pekerjaan yang kita kerjakan
pasti memunculkan persoalan-persoalan. Sering kali, ketika kita menjalani kegiatan,
pekerjaan, dan profesi menemui masalah dan terlintas cara memecahkannya. Gagasan,
cara memecahkan masalah, dan hal-hal baru yang kita dapatkan dari aktivitas itu dapat
kita pakai sebagai bahan untuk menulis karya ilmiah.
o Observasi yang dimaksud adalah pengamatan terhadap suatu objek,
kejadian, atau fenomena tertentu. Kegiatan observasi dilakukan dengan
terjun langsung ke dalam objek, peristiwa, dan fenomena yang diamati.
Proses observasi harus dilakukan dengan sadar (terencana) dan terukur.

o Sumber pustaka adalah sumber yang diperoleh dari buku dan media cetak
lainnya. Untuk mendapatkan bahan penulisan karya ilmiah dari sumber
lain harus melalui proses membaca kritis.

o Deduksi dari suatu teori adalah pernyataan-pernyataan umum dari suatu


kesimpulan suatu teori tertentu yang sudah umum dan diyakini
kebenarannya.

o Kebijakan-kebijakan tertentu dapat menjadi bahan penulisan karya ilmiah.


Yang dimaksud dengan kebijakan adalah ketentuan-ketentuan tentang
suatu hal yang diberikan atau diberlakukan oleh pihak tertentu. Kebijakan
tersebut menimbulkan dampak tertentu pada pihak lain. Pihak lain ada
yang setuju, ada yang menolak, ada pula yang tidak mendapatkan
pengaruh apa pun. Hal tersebut dapat dipakai sebagai bahan untuk
menyusun karya ilmiah.

o Sumber dari laporan penelitian adalah sumber yang merupakan laporan


dari suatu penelitian yang pernah dilakukan oleh orang lain. Penelitian itu
telah dibuktikan menjadi sebuah karya ilmiah. Dengan membaca laporan
penelitian tersebut diharapkan dapat memperoleh masalah lain yang
dapat dijadikan sebagai karya ilmiah.
6. Cara Menulis Kutipan Langsung < 4 Baris

• Kalimat kutipan harus diintegrasikan dengan teks


• Jarak antar baris kutipan adalah 2 spasi
• Kutipan diapit dengan tanda kutip/petik dua (“…”)
• Setelah kutipan, tulis sumber yang berupa nama pengarang, tahun terbit,
dan nomor halaman di dalam tanda kurung
Contoh:

“Dalam membuat sebuah karya ilmiah jenis penelitian, eksplorasi pustaka


merupakan sesuatu yang harus dilakukan untuk mendapatkan kebenaran data
yang ingin diteliti” (Agung Hermanto, 2009: 15-16).
Kutipan tidak langsung
• Kutipan diintegrasikan dengan teks
• Jarak antar baris kutipan adalah spasi ganda
• Kutipan tidak diapit dengan tanda kutip/petik dua (“…”)
• Setelah kutipan, ditulis sumber kutipan
Contoh:

Kecerdasan buatan merupakan suatu sistem yang di dalamnya terdapat entitas


ilmiah yang berfungsi untuk memproses data eksternal secara cepat dan akurat
(Michelle Doe, 2016: 27).
atau bisa juga dengan menyebutkan sumber di depan kutipan seperti berikut
ini:

Michelle Doe (2016: 27) berpendapat bahwa kecerdasan buatan merupakan


suatu sistem yang di dalamnya terdapat entitas ilmiah yang berfungsi untuk
memproses data eksternal secara cepat dan akurat.

Anda mungkin juga menyukai