Anda di halaman 1dari 8

Nama : DEDEN DENIS DARANI

NIM : 857456521
No. Absen : 08
Kelas : B
Mata Kuliah : IDIK 4013 / Penulisan Karya Tulis Ilmiah
Tugas : Tugas Tutorial Ke-1

SOAL TUGAS TUTORIAL KE-1 :

1. Mengapa seorang yang berpendidikan tinggi diharapkan mampu mengungkapkan


ide/gagasannya dalam bentuk karya tulis ilmiah? Bagaimana pula dengan karya tulis non
ilmiah? Jelaskan!
2. Sajikanlah sebuah karya tulis ilmiah, selanjutnya analisislah dan jelaskanlah bentuk karya tulis
ilmiah tersebut berdasarkan segi ciri-ciri karya tulis ilmiah!
3. Carilah karya tulis non ilmiah, selanjutnya bandingkan dengan karya tulis ilmiah, kemudian
analisis dan jelaskan perbedaan keduanya berdasar karya tulis yang telah Anda sajikan tersebut!
4. Anda akan menulis karya tulis ilmiah dengan judul: Meningkatkan Hasil Belajar Siswa dengan
Menggunakan Metode Role Playing pada Pelajaran Bahasa Indonesia di Kelas V SD Negeri 8
Cicalengka. Jelaskanlah rumusan tujuan, identifikasi pembaca, dan cakupan isi materi dari
judul karya tulis tersebut!
5. Bahan pustaka apa sajakah yang dapat dijadikan referensi untuk penulisan karya tulis ilmiah?
Jelaskanlah!
6. Bagaimanakah cara membuat kutipan yang baik dan benar? Sertakan pula contohnya!
JAWABAN TUGAS TUTORIAL KE-1 :

1.
 Karena seseorang yang berpendidikan tinggi diharapkan mampu mengungkapkan
ide/gagasannya dalam bentuk karya tulis. Kemampuan menulis perlu dilatih. Kaidah-kaidah
dalam menulis karya ilmiah tidak hanya cukup dipahami, tetapi harus diterapkan. Oleh karena
itu,diperlukan latihan.

 Karya tulis non ilmiah merupakan hasil dari kegiatan seseorang dalam mengungkapkan dan
menyampaikan gagasannya melalui bahasa tulis kepada pembaca untuk dipahami dan dibuat
tidak berdasarkan fakta, melainkan bersifat fiktif dan subjektif.

2.
 Objektif
Karya Ilmiah tersebut objektif dimana mengungkapkan segala sesuatu seperti apa adanya.
Setiap fakta dan data diungkapkan berdasarkan kenyataan sebenarnya, tidak dimanipulasi
dan tidak direkayasa.
 Netral
Dimana karya Ilmiah tersebut mengungkap setiap pernyataan, pengungkapan ataU
penilaian yang terbebas dari kepentingan-kepentingan tertentu baik kepentingan
pribadi maupun golongan. Contohnya : Indonesia sebagai bagian dari habitat dan populasi
dunia tentunya tidak bisa terhindar dari paparan Covid-19.
 Sistematis
Karya Ilmiah tersusun secara sistematis yaitu mengacu kepada pola penyajian yang bersifat
baku, bukan beku. Menguraikan dan menyajikan sesuatu secara berurutan.
 Logis
Dimana Karya Ilmiah tersebut menggunakan pola induktif dimana penulis bermaksud
menyimpulkan suatu fakta atau data maka digunakan pola induktif.
 Menyajikan Fakta
Karya Ilmiah tersebut menyajikan segala sesuatu berdasarkan fakta dan data (bukan emosi
atau perasaan).

KARYA ILMIAH

ABSTRAK
PENCEGAHAN PENULARAN COVID -19 DAN PEMBELAJARAN
E-LEARNING DI SMAN 2 KOTA BIMA SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN
2019/2020
Oleh
Ibnu Hajar,S.Pd,M.Pd

Virus Corona atau severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-


2) adalah virus yang menyerang sistem pernapasan. Penyakit karena infeksi virus ini
disebut COVID-19. Virus Corona bisa menyebabkan gangguan pada sistem
pernapasan, pneumonia akut, sampai kematian. E-learning adalah sebuah proses
pembelajaran yang berbasis elektronik. Salah satu media yang digunakan adalah jaringan
komputer. Dengan dikembangkannya di jaringan komputer memungkinkan untuk
dikembangkan dalam bentuk berbasis web, sehingga kemudian dikembangkan ke jaringan
komputer yang lebih luas yaitu internet. Google Classroom adalah aplikasi yang
dikembangkan oleh Google. Berkat aplikasi ini, para pengajar dan siswa dari sekolah mana
pun bisa berkomunikasi dengan cara yang jauh lebih sederhana. Selain itu, aplikasi ini gratis
dipakai oleh pusat pendidikan maupun organisasi nirlaba.Rumusan masalah dalam karya
ilmiah ini adalah bagaimanakah upaya pencegahan penularan Covid-19 dan penerapan E-
Learning di SMAN 2 Kota Bima.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh
mana upaya pencegahan penularan Covid-19 dan penerapan E- Learning atau
pembelajaran dalam jaringan (daring) yang dilakukan di SMAN 2 Kota Bima selama masa
pandemi Covid-19. Kesimpulan peneletian ini adalah upaya pencegahan penularan
Covid-19 dan penerapan E-Learning berlangsung dengan baik di SMAN 2 Kota Bima.

 PENDAHULUAN
Latar Belakang
Penyebaran virus corona jenis baru (SARS-Cov-2) di penghujung tahun 2019 yang
kemudian diberi nama Covid -19 sangat menjadi perhatian dan kekhawatiran dunia. Covid-
19 pertama kali ditemukan di kota Wuhan China yang kemudia bermigrasi dan mewabah
ke seluruh dunia. Akibat dari penyebarannya yang cukup masiv tersebut pada akhirnya pada
tanggal 11 Maret 2020 organisasi kesehatan dunia World Health Organizatin (WHO)
menetapkan penyebacaran Covid 19 sebagai pandemi.

Setelah ditetapkannya pandemi Covid-19, tentu saja berbagai negara yang belum maupun yang
telah terpapar Covid-19 harus melakukan berbagai upaya untuk menghentikannya. Dilansir dari
healthline, direktur jendral WHO, Tedros Ghebreyesus menetapkan 4 (empat) hal utama yang
harus dilakukan oleh suatu negara dalam menghadapi penularan Covid-19, yaitu; a)
mempersiapkan dan bersiap, b) deteksi, lindungi, dan rawat, c) kurangi penyebaran, d) inovasi
dan belajar.

World Health Organizatin (WHO) juga mengungkapkan bahwa cara penyebaran Covid-19
melalui tetesan kecil air liur yang keluar dari hidung atau mulut ketika orang yang
terinfeksi Covid-19 bersin atau batuk. Tetesan itu kemudian mendarat di sebuah benda atau
permukaan yang disentuh orang sehat. Juga bisa menyebar ketika dihirup langsung oleh orang
yang sehat ketika mereka berdekatan. Itu sebabnya penting untuk menjaga jarak satu meter
lebih dari orang yang sakit.

Indonesia sebagai bagian dari habitat dan populasi dunia tentunya tidak bisa terhindar dari
paparan Covid-19. Kasus pertama di Indonesia diumumkan langsung oleh Presiden Joko
Widodo di istana presiden pada hari Senin tanggal 2 Maret 2020. Kasus pertama yang terpapar
Covid -19 tersebut adalah seorang ibu (64 th) dan anaknya (31 Th) warga Depok Jawa Barat.
Keduanya diduga terpapar Covid-19 akibat kontak dengan warga negara Jepang yang
datang ke Indonesia. Seiring dengan berjalannya waktu sehingga kasus terinfeksi Covid-19
terus bertambah terutama daerah di sekitar ibu kota Jakarta.
Agar tidak terjadi penularan dan untuk memotong rantai penyebaran, di beberapa negara
melaksanakan kebijakan lockdown seperti di Wuhan-China, Italia dan Malaysia. Di
Indonesia pemerintah mengeluarkan kebijakan social distancing atau physical
distancing (menjaga jarak) sehingga muaranya pada himbauan untuk stay at home
(berdiam diri di rumah) dan lebih khusus di kota-kota yang sudah terdapat pasien Codid 19. Di
Jakarta sendiri sebagai episentrum penyebaran Covid -19 dengan kasus yang paling banyak
melaksanakan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang akhirnya juga diikuti
oleh provinsi lain di sekitar Jakarta.

Dalam rangka menindaklanjuti kebijakan tersebut Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan


Republik Indonesia mengeluarkan Surat Edaran Nomor 4 tahun 2020 tentang Pelaksanaan
Kebijakan Pendidikan dalam Masa Darurat Penyebaran Corona virus disease (Covid-19) yang
antara lain isinya meliburkan aktifitas belajar mengajar di sekolah dan siswa melakukan belajar
dari rumah melalui pembelajaran dalam jaringan (daring/jarak jauh).

Sebelumnya tertangal 16 Maret 2020, Gubernur Nusa Tenggara Barat mengeluarkan


edaran nomor; 180/112/KUM tahun 2020 tentang upaya pencegahan penularan Covid-
19 di tempat kerja yang merupakan tindak lanjut dari surat Kementerian Kesehatan nomor;
PK.02.01/B.VI/839/2020 tanggal 5 Maret 2020 tentang himbauan upaya pencegahan penularan
Covid-19 di tempat kerja. Pada edaran gubernur tersebut berisi antara lain meliburkan
kegiatan belajar mengajar di sekolah untuk 14 (empat belas) hari ke depan ( 16 s.d 28 Maret
2020).

Dalam rangka mengawal pelaksanaan kebijakan siswa belajar di rumah dalam jaringan (daring)
tersebut pihak Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Nusa Tenggara Barat mengeluarkan
surat dengan nomor; 420/1508.UM/Dikbud tertanggal 16 Maret 2020 tentang Instruksi
Pendampingan dan Pengawasan Siswa Belajar di Rumah. Dalam instruksi tersebut berisi
antara lain; 1) bahwa tanggal 16 s.d 28 Maret bukan libur sekolah, tetapi pengalihan pelayanan
belajar mandiri siswa/siswi di rumah. 2) Kepala sekolah agar menyusun langkah strategis dan
terukur untuk menjamin berlangsungnya proses belajar mengajar baik aktifitas guru maupun
siswa dalam kurun waktu siswa belajar di rumah tersebut.

Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada bagian latar belakang di atas maka yang menjadi rumusan
masalah penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimanakah upaya pencegahan penularan Covid-19 di SMAN 2 Kota Bima?
2. Bagaimanakah penerapan pembelajaran E-Learning di SMAN 2 Kota Bima?

Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah tersebut maka tujuan penilitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui tentang upaya pencegahan penularan Covid-19 di SMAN 2 Kota
Bima.
2. Untuk mengetahui tentang penerapan pembelajaran E-Learning di SMAN 2 Kota Bima.
Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah:
1. Dengan mengetahui sejauh mana upaya pencegahan penularan Covid-19 dapat menjadi
bahan evaluasi untuk perbaikan program pencegahan penularan Covid-19 selanjutnya di
SMAN 2 Kota Bima.
2. Dengan mengetahui sejauh mana penerapan pembelajaran E-Learning dapat menjadi
landasan untuk penentuan program peningkatan kompetensi dan keahlian guru SMAN 2
Kota Bima

METODE PENELITIAN
Subjek Penelitian
Adapun yang menjadi subjek dalam penelitian ini adalah guru SMAN 2 Kota Bima
yang berjumlah 39 orang dan siswa kelas X (sepulu) dan XI (sebelas) yang berjumlah
442 orang.

Tempat dan Waktu Penelitian


Penelitian ini dilakukan di SMAN 2 Kota Bima. Sedangkan waktu penelitian ini
dilaksanakan pada saat siswa Belajar Dari Rumah (BDR) secara online yaitu mulai
tanggal 16 s.d 28 Maret 2020 semester genap tahun pelajaran 2019/2020.

Variabel Penelitian
Variabel yang diteliti dalam penelitian ini adalah upaya pencegahan penularan Covid-
19 dan penerapan pembelajaran E-Learning di SMAN 2 Kota Bima pada semester
genap Tahun Pelajaran 2019/2020.

Teknik Pengumpulan Data dan Analisis Data


Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan cara
obeservasi dan dokumentasi, sedangkan teknik analisis data yang digunakan adalah dengan
cara analisis kuantitatif.

KESIMPULAN DAN SARAN


Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan di atas maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Pelaksanaan pencegahan penularan Covid-19 di SMAN 2 Kota Bima berlangsung
dengan baik. Berbagai program pencegahan penularan Covid-19 baik berupa
penyediaan sarana dan prasarana fisik maupun penyuluhan atau bimbingan terhadap
seluruh warga sekolah dan masyarakat terlaksana dengan baik. Hal ini dibuktikan
dengan bahwa sampai hari ini semua warga sekolah tidak ada yang terpapar Covid-19.
2. Pelaksanaan pembelajaran E-Learning atau pembelajaran dalam jaringan (daring) di
SMAN 2 Kota Bima selama periode siswa Belajar Dari Rumah (BDR) sudah
berlangsung dengan baik hal ini dibuktikan porsentase penggunaan media E-Learning
oleh guru dan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran sangat signifikan.

Saran
Dengan berdasarkan hasil pengamatan penulis terhadap dinamika yang terjadi selama
situasi pandemi Covid-19 dan kaitannya dengan penerapan pembelajaran E-
Learning khusunya di SMAN 2 Kota Bima, maka dengan ini memberikan beberapa saran:
1. Sekolah dan pemerintah hendaknya menerapkan protokoler pencegahan
penularan Covid-19 yang ketat yang disertai dengan sanksi atau penghargaan bagi yang
tidak melaksanakan atau yang melaksanakannya.
2. Sekolah diharapkan menumbuhkan budaya hidup bersih dengan membuat tata tertib
bagi seluruh warga sekolah sebagai bagian dari pendidikan karakter.
3. Sekolah dan pemerintah hendaknya aktif melaksanakan kegiatan pelatihan peningkatan
kompetensi tenaga pendidik dalam penggunaan teknologi komputer atau Teknologi
Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam pembelajaran.

3.

Perbedaan karya ilmiah dan non ilmiah yaitu :


 Karya ilmiah bersifat objektif dan faktual berdasarkan fakta yang ada. Sedangkan karya non
ilmiah bersifat subjekti dan fiktif atau berdasarkan imajinasi penulis.
 Karya ilmiah tidak bersifat persuasif, sedangkan karya non ilmiah bersifat persuasif dan
dapat merangsang imajinasi pembaca.
 Karya ilmiah disusun demi kepentingan pribadi, sedagkan karya non ilmiah disusun demi
kepentingan seni dan kepuasan batin penulisnya.
 Karya ilmiah mengandalkan analisis dan hipotesis, sedangkan karya non ilmiah tidak.
 Gaya bahasa karya ilmiah cenderung formal atau baku dan lugas, sedangkan karya non
ilmiah gaya bahasanya cenderung sastrawi dan berkias.
 Dari segi penulisannya, karya ilmiah ditulis dengan metode penulisan ilmiah, sedangkan
karya non ilmiah ditulis berdasarkan gaya penulisan jenis karangan non ilmiahnya.

4.
Rumusan Tujuan :
Siswa diberi kesempatan dalam menggambarkan, mengungkapkan atau mengekspresikan suatu
sikap, tingkah laku atau penghayatan sesuatu yang dipikirkan, dirasakan atau diinginkan
seandainya ia menjadi tokoh yang diperankannya.

Identifikasi Pembaca :
Karya Tulis dibuat secara rinci dengan Bahasa yang mampu dimengerti oleh pembacanya.
Penerapan metode dalam sebuah pembelajaran sangat penting karena erat kaitannya dengan
tujuan yang diinginkan. Karena itu, penulis menyajikan suatu metode pembelajaran aktif dan
menyenangkan, yaitu metode role play. Metode ini yang nantinya akan dipakai di lingkungan
SD Negeri 8 Cicalengka, di samping itu metode ini dapat melatih keberanian siswa dan
memberi kebebasan berekspresi.

Cakupan Isi Materi dari Judul Karya Tulis :


Melalui belajar menggunakan metode Role Playing pada Pelajaran Bahasa Indonesia,para
siswa diberi kesempatan dalam menggambarkan, mengungkapkan atau mengekspresikan suatu
sikap, tingkah laku atau penghayatan sesuatu yang dipikirkan, dirasakan atau diinginkan
seandainya ia menjadi tokoh yang diperankannya. Metode role play ini sangat efektif karena
siswa diberi kebebasan untuk mengekspresikan sendiri.

5. Bahan pustaka yang dapat dijadikan referensi dalam membuat karya tulis ilmiah :
 Buku
Buku merupakan referensi paling umum yang dipakai dalam proses kepenulisan maupun
pengajaran dalam institusi pendidikan. Umumnya, buku telah melewati proses penyuntingan
sebelum diterbitkan, sehingga konten dan isinya juga telah tervalidasi secara khusus. Buku
yang patut dijadikan referensi dapat ditentukan berdasarkan kepentingan penulis, baik itu
fiksi maupun non-fiksi. Buku non fiksi lebih sering dijadikan referensi karena sifatnya yang
berisi fakta dan analisis tertentu. Sedangkan buku fiksi umumnya digunakan sebagai
referensi dalam tulisan bersifat artikel bebas, sastra atau kritik sastra. Kita bisa
menggunakan buku sebagai referensi dengan menuliskan nama pengarang; tahun terbit;
judul buku; penerbit dan tempat terbitnya di bagian daftar pustaka maupun sebagai catatan
kaki.

 Surat Kabar atau Majalah


Surat kabar dan majalah merupakan sumber rujukan atau referensi yang paling aktual dan
sesuai dengan tanggal kejadian. Berita atau tulisan yang ada dalam surat kabar dan majalah
umumnya juga telah terkurasi dan melewati proses penyuntingan sehingga validasinya
terpenuhi. Surat kabar menyajikan berita, kabar teraktual, maupun opini publik terhadap
suatu konteks tertentu. Konten dalam surat kabar dapat dijadikan referensi dalam
mendukung proses penulisan artikel maupun karya ilmiah yang memang membutuhkan
acuan fakta aktual dari waktu ke waktu seperti analisis berita politik, kasus hukum, dan lain
sebagainya.

 Internet
Pencarian sumber rujukan atau referensi di era digital dipermudah oleh keberadaan internet.
Tidak dapat diragukan lagi bahwa internet amat mendukung tersebarnya informasi secara
cepat, baik berita umum, artikel ilmiah, hingga buku sekalipun dapat ditemui dan diunduh
dengan mudah dari internet. Meski begitu, sumber-sumber referensi dari Internet perlu
disaring dan ditelaah lebih lanjut keabsahannya. Gunakanlah situs yang berisi berita
tervalidasi atau penyedia jurnal atau artikel ilmiah terverifikasi. Untuk sumber-sumber yang
terdapat di internet, kita dapat menuliskan referensi secara lengkap sesuai nama penulis,
judul artikel, dan lainnya ditambah dengan waktu unduh atau akses.

 Jurnal
Jurnal merupakan salah satu referensi dengan akurasi dan validasi yang tinggi. Jurnal pada
umumnya diterbitkan dalam beberapa volume per periode tahunnya. Jurnal juga terbit
dengan judul atau tema-tema khusus sesuai hal bahasan artikel-artikel yang terbit di
dalamnya. Untuk itu, jurnal akan lebih memudahkan setiap orang dalam pencarian referensi
karena tinggal menyesuaikan tulisan dengan tema jurnal-jurnal yang relevan.
6. Cara Menulis Kutipan :
1. Kutipan Langsung
Kutipan langsung merupakan jenis kutipan yang dilakukan dengan cara mengambil sama
persis dari sumber aslinya.
Kutipan langsung dapat dibagi lagi menjadi beberapa jenis, yakni kutipan langsung kurang
dari empat baris dan lebih dari empat baris.

Cara menulis kutipan langsung kurang dari empat baris


1. Kalimat kutipan harus diintegrasikan dengan teks
2. Jarak antar baris kutipan adalah dua spasi
3. Kutipan diapit dengan tanda kutip/petik dua ("…")
4. Setelah kutipan, jangan lupa menuliskan sumber berupa nama pengarang, tahun terbit,
dan nomor halaman di dalam tanda kurung

Contohnya :
"Dalam membuat sebuah karya ilmiah jenis penelitian, eksplorasi pustaka merupakan sesuatu
yang harus dilakukan untuk mendapatkan kebenaran data yang ingin diteliti" (Agung
Hermanto, 2009: 15-16).

2. Kutipan Tidak Langsung


Kutipan tidak langsung merupakan jenis kutipan yang mengambil inti sarinya saja, tanpa
mengurangi makna sebenarnya dari kalimat yang ada.
Jadi, untuk menulis kutipan jenis ini bisa dengan cara meringkas/menyimpulkan suatu
pendapat atau menulis inti sarinya dengan gaya bahasa sendiri.

Cara menulis kutipan tidak langsung :


1. Kutipan diintegrasikan dengan teks
2. Jarak antar baris kutipan adalah spasi ganda
3. Kutipan tidak diapit dengan tanda kutip/petik dua ("…")
4. Setelah kutipan, jangan lupa untuk menuliskan sumber kutipan

Contohnya :
Kecerdasan buatan merupakan suatu sistem yang di dalamnya terdapat entitas ilmiah yang
berfungsi untuk memproses data eksternal secara cepat dan akurat (Michelle Doe, 2016: 27).
Dalam menulis kutipan tidak langsung bisa juga dengan menyebutkan sumber di depan kutipan
seperti berikut ini :

Michelle Doe (2016: 27) berpendapat bahwa kecerdasan buatan merupakan suatu sistem yang
di dalamnya terdapat entitas ilmiah yang berfungsi untuk memproses data eksternal secara
cepat dan akurat.

Anda mungkin juga menyukai