Anda di halaman 1dari 5

TT.

1
IDIK4013. TEKNIK PENULISAN KARYA ILMIAH
ASEP NOVIAN NURROCHMAN
NIM. 857446466
No. ABSEN: 4
Kelas: B
Semester: 6

1. Mengapa seseorang yang berpendidikan tinggi diharapkan mampu mengungkapkan


ide/gagasannya dalam bentuk karya tulis ilmiah?
Jawaban :
Ya, seseorang perlu mengungkapkan ide/gagasan dalam bentuk karya tulis ilmiah dan karya
tulis non ilmiah. Alasannya karena untuk mengubah mindset/pola pikir kita menjadi lebih
sistematis. Menilai sesuatu tidak hanya dari apa yang tampak di depan mata, namun juga
melihat sebab dan faktor yang melatar belakanginya. Bisa saja apa yang kita lihat berbeda
dengan kenyataan yang ada. Pola pikir yang bagus dapat dipertanggungjawabkan secara
sistematis dan mampu dibuktikan kebenarannya secara ilmiah. Diperlukan kerangka berpikir
yang sistematis, dan melalui tahapan secara ilmiah. Dengan pola pikir sistematis, persoalan
dan tantangan dalam bidang ilmu pengetahuan yang bertambah seiring berkembangnya zaman
akan lebih mudah dijawab dalam karya tulis ilmiah. Namun jika dalam karya tulis non ilmiah
seseorang bisa mengungkapkan ide/gagasan sesuai imajinasi atau pikiran seseorang tanpa
diperlukan kerangka berpikir sistematis dan tahapan secara ilmiah.

2. Sajikanlah sebuah karya tulis ilmiah, selanjutnya analisislah dan jelaskanlah bentuk
karya tulis ilmiah tersebut berdasarkan segi ciri-ciri karya tulis ilmiah!
Jawaban:
Meningkatkan Hasil Belajar IPS Menggunakan Media Gambar Bagi siswa kelas IV SDN 002
Belakang Padang Kota Batam, analisinya sebagai berikut:
Isi:
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar IPS dengan menggunakan media
gambar pada siswa kelas IV SDN 002 Belakang Padang Kota Batam. Penelitian ini adalah
Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) model Kemmis dan Mc. Taggart.
Penelitian dilaksanakan pada semester II tahun ajaran 2016/2017 dalam dua siklus setiap
siklus ada dua pertemuan. Subjek penelitian ini siswa kelas IV SDN 002 Belakang Padang
Kota Batam yang berjumlah 25 siswa. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah tes,
observasi dan dokumentasi. Sementara instrument pengumpulan data menggunakan soal tes,
lembar observasi dan dokumen. Teknik analisis data dilakukan secara deskriptif kuantitatif.
Hasil:
Media gambar yang digunakan dalam penelitian ini berupa gambar teknologi komunikasi dan
teknologi transportasi. Dalam proses pembelajaran media gambar digunakan pada kegiatan
awal, kegiatan inti dan kegiatan akhir Pada siklus I, penggunaan media gambar dalam
pelajaran IPS dapat meningkatkan hasil belajar siswa dari nilai rata-rata kelas 65,76 menjadi
71,92 dan jika dilihat dari pencapaiaan KKM nilai ini sudah mencapai KKM. Kemudian pada
siklus II, nilai rata-rata siswa meningkat lagi menjadi 76,90. Nilai tersebut sudah mencapai
KKM dan telah mencapai target dimana lebih dari 75% siswa memperoleh nilai lebih dari
70,00. Hasil pengamatan sikap siswa, dari siklus I ke siklus II mengalami peningkatan. Ini
dibuktikan dengan keaktifan siswa yang meningkat. Dari uraian diatas, dapat disimpulkan
bahwa hasil belajar dan keaktifan siswa kelas IV SDN 002 Belakang padang meningkat
dengan menggunaan media gambar pada mata pelajaran IPS.
Kelebihan:
Keaktifan siswa dalam mengikuti pelajaran juga meningkat. Hal ini ditandai dengan
meningkatnya keaktifan siswa dalam bertanya, menjawab pertanyaan dan mengemukkan
pendapat.
Kelemahan:
Kurangnya kualitas pewarnaan dan grafis gambar dan media gambar tidak dapat digunakan
dalam jangka waktu yang lama.
Saran:
Disarankan kepada guru menerapkan penggunaan media gambar bukan hanya pada
pembelajaran IPS tetapi pembelajaran lain seperti PKn dan peneliti menyampaikan saran
media gambar dalam upaya meningkatkan hasil belajar IPS merupakan media yang cukup
efektif untuk diterapkan di kelas, sehingga tercipta pembelajaran yang lebih menarik dan
siswa terbantu dalam memahami materi IPS yang cenderung banyak hafalan.
3. Carilah karya tulis nonilmiah, selanjutnya bandingkan dengan karya tulis ilmiah,
kemudian analisis dan jelaskan perbedaan keduanya berdasar karya tulis yang telah
anda sajikan tersebut !
Jawaban:
Karya tulis non-ilmiah adalah esai yang menyajikan fakta-fakta pribadi tentang pengetahuan
dan pengalaman dalam kehidupan sehari-hari, bersifat subyektif, tidak didukung oleh fakta-
fakta umum, dan biasanya menggunakan gaya bahasa populer atau yang umum digunakan
(tidak terlalu formal). Pada hakekatnya menjadi salah satu bagian penting pada proses
pengungkapan kata-kata lewat tulisan. Seperti puisi, cerita pendek atau cerpen, dongeng,
roman, ataupun novel dengan berbagai topik yang menjadi fokusnya.
Contoh karya Tulis Non Ilmiah: Puisi berjudul Ibu
Perbedaan nya gaya artikel ilmiah biasanya formal / standar dan tidak rumit, sedangkan
artikel non-ilmiah diatas lebih sastra dan artistik. Sehubungan dengan penulisan, makalah
ilmiah ditulis menggunakan metode penulisan ilmiah, sedangkan makalah non-ilmiah diatas
ditulis berdasarkan gaya penulisan makalah non-ilmiah. Penulisan ilmiah adalah obyektif dan
faktual atau berdasarkan fakta yang ada. Sementara itu karya tulis non ilmiah seperti puisi ini
bersifat subyektif dan fiksi, atau didasarkan pada imajinasi penulis.
4. Anda akan menulis karya tulis ilmiah dengan judul : Meningkatkan Hasil Belajar Siswa
dengan Menggunakan Metode Role Playing Pada Pelajaran Bahasa Indonesia di Kelas
V SD Negeri 8 Cicalengka. Jelaskanlah rumusan tujuan, identifikasi pembaca, cakupan
isi materi dari judul karya tulis tersebut!
Judul Karya Tulis ilmiah:
Meningkatkan Hasil Belajar siswa dengan Menggunakan Metode Role Playing pada
Pelajaran Bahasa Indonesia di kelas V SD Negeri 8 Cicalengka.

Rumusan Masalah yang dapat ditulis :


Apakah dengan menggunakan metode bermain peran (Role Playing) dapat meningktkan hasil
belajar siswa pada pelajaran Bahasa Indonesia di Kelas V SD Negeri 8 Cicalengka ?
Tujuan yang dapat ditulis penulis :
Untuk meningkatkan hasil belajar siswa dengan menggunakan metode bermain peran (Role
Playing) pada pelajaran Bahasa Indonesia di Kelas V SD Negeri 8 Cicalengka.
Identfikasi Masalah dari judul karya tulis diatas :
a. Guru kurang menggunakan metode variasi lain, sehingga siswa merasa jenuh dan bosan.
b. Pembelajaran masih ter[usat pada guru (teacher centred)
c. Hasil belajar siswa dalam pelajaran B.Indonesia masih rendah belum tuntas KKM di SD
Negeri 8 Cicalengka
Cakupan isi materi dari judul karya tulis diatas:
a. Pengertian Hasil Belajar
b. Faktor Yang mempengaruhi Hasil Belajar
c. Kriteria Hasil Belajar
d. Pengertian Metode Bermain Peran
e. Langkah-langkah Metode bermain Peran
f. Kelebihan dan Kekurangan Metode Bermain Peran
g. Materi B.Indonesia

5. Bahan pustaka apa sajakah yang dapat dijadikan referensi untuk penulisan karya tulis
ilmiah ?
Jawaban:
Bahan pustaka yang dapat dijadikan refensi dalam penulisan karya tulis ilmiah:
a. Buku, buku dapat dijadikan sebagai bahan pustaka dalam membuat sebuah karya tulis
ilmiah karena telah mencakup banyak informasi yang ingin dicari dan tetunya akan
memperkuat peryataan.
b. Jurnal, Jurnal hasil karya seseorang dapat dijadikan bahan pustaka karena didalmnya
memuat artikel tentang bidang ilmu tertentu, yang ditulis oleh seseorang yang kompeten
dibidang ilmu tersebut.
c. Internet, website di internet memuat berbagai informasi, namun hanya website yang
memiliki integritas baik yang dapat dijadikan sumber pustaka.
6. Bagaimanakah cara membuat kutipan yang baik dan benar? Sertakan pula contohnya!
Jawaban:
Kutipan dijadikan keterangan yang diambil dari teks acuan. Adapun fungsi kutipan ialah
untuk memperkuat pendapat atau ide yang dikemukakan dalam karya ilmiah.
Cara Menulis Kutipan Langsung < 4 Baris
 Kalimat kutipan harus diintegrasikan dengan teks
 Jarak antar baris kutipan adalah 2 spasi
 Kutipan diapit dengan tanda kutip/petik dua (“…”)
 Setelah kutipan, tulis sumber yang berupa nama pengarang, tahun terbit, dan nomor
halaman di dalam tanda kurung
Contoh:
“Dalam membuat sebuah karya ilmiah jenis penelitian, eksplorasi pustaka merupakan sesuatu
yang harus dilakukan untuk mendapatkan kebenaran data yang ingin diteliti” (Agung
Hermanto, 2009: 15-16).
atau bisa juga dengan menaruh sumber kutipan di depan seperti berikut ini:
Siswanto (1990:20) menegaskan, “keputusan ilmiah merupakan sebuah kemungkinan atau
probabilitas, sehingga bukan suatu kebenaran yang mutlak”.

Anda mungkin juga menyukai