Anda di halaman 1dari 9

BB03-RK17a-RII.

15 Agustus 2019

TUGAS TUTORIAL KE-1/2/3


IDIK 4013/ PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH /2 SKS
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

Nama Penulis : B. Fariz J. M. Misbah, M.Pd., Dr.


Nama Penelaah : Drs. Nana Setiana, M.Pd.
Status Pengembangan : Baru/Revisi
Tahun Pengembangan 2020

No Tugas Tutorial Skor Sumber


Maksimal Tugas
Tutorial
1 Mengapa seorang yang berpendidikan tinggi 10 Wardani,
diharapkan mampu mengungkapkan ide/gagasannya I.G.A.K.,
dalam bentuk karya tulis ilmiah? Bagaimana pula dkk. (2018).
dengan karya tulis nonilmiah? Jelaskan! Teknik
Penulisan
2 Sajikanlah sebuah karya tulis ilmiah, selanjutnya 20
Karya
analisislah dan jelaskanlah bentuk karya tulis ilmiah Ilmiah.
tersebut berdasarkan segi ciri-ciri karya tulis ilmiah! Tangerang
3 Carilah karya tulis nonilmiah, selanjutnya 20 Selatan:
bandingkan dengan karya tulis ilmiah, kemudian Universitas
analisis dan jelaskan perbedaan keduanya berdasar Terbuka.
karya tulis yang telah Anda sajikan tersebut!
4 Anda akan menulis karya tulis ilmiah dengan judul: 20 Modul 1-2
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa dengan
Menggunakan Metode Role Playing pada Pelajaran
Bahasa Indonesia di Kelas V SD Negeri 8
Cicalengka.
Jelaskanlah rumusan tujuan, identifikasi pembaca,
dan cakupan isi materi dari judul karya tulis tersebut!
5 Bahan pustaka apa sajakah yang dapat dijadikan 10
referensi untuk penulisan karya tulis ilmiah?
Jelaskanlah!
6 Bagaimanakah cara membuat kutipan yang baik dan 20
benar? Sertakan pula contohnya!

Nama : Rian Eka Agustianto


Kls : B
Nim : 857424611
Jawaban
1. Karya tulis ilmiah
- Karena pada penulisan karya tulis ilmiah itu, seorang penulis atau peneliti harus memiliki
pendidikan yang tinggi, karena sudah terlihat pada ciri penulisan karya tulis ilmiah itu ada
Menggunakan kaidah keilmuan atau istilah-istilah akademik dari bidang penelitian si penulis.
Jadi harus lebih luas dalam pengetahuannya.
- Karena agar penulis mampu dan terbiasa membaca efektif, kemampuan membaca dan menulis
sangat membantu kita dalam berbagai permasalahan dan kondisi, termasuk salah satunya dalam
menemukan intisari materi perkuliahan yang akan membantu pemahaman kita, sehingga dengan
mudah materi tersebut kita terapkan.
Dengan pentingnya menulis karya ilmiah, diharapkan minat baca dapat meningkat dan
membantu Indonesia terlepas dari masalah kebutaan huruf.
- Membiasakan untuk menyampaikan ide/gagasan berdasarkan sumber, menulis karya ilmiah
ikut berdampak pada bagaimana cara menyampaikan pendapat kepada orang lain dengan baik.
Tersusun dan pastinya sesuai dengan fakta dan realita, tidak hanya asbun (asal bunyi). Analitik,
dan penjabarannya lebih mengena karena wawasannya akan semakin luas.

Karya tulis non ilmiah


Sebagai bahan inspirasi untuk menulis.
Untuk kalian yang hobby atau ingin menjadi penulis, editor, dan semacamnya, hanya dengan
membaca buku fiksi itu sangat membantu pekerjaanmu untuk mendapatkan referensi dan ide
segar. Karena setelah apa yang kamu baca, kamu otomatis akan menyimpan kutipan maupun
kata-kata menarik untuk dikembangkan di cerita kamu sendiri.

Penulis yang baik tidak hanya terus-terusan menulis, tetapi juga butuh membaca untuk referensi.
Dan harta karun bagi seorang penulis adalah kosakata. Jadi memang diwajibkan bagi seorang
penulis untuk lebih banyak membaca. Manfaat terpenting dari membaca sebuah buku fiksi
adalah meningkatkan kemampuan menulis. Sebab, semakin banyak membaca, kemampuan
menulis juga semakin terasah karena kamu banyak mempelajari kosakata baru dan gaya
penulisan.

2. Tentang Sampah

Pemanfaatan Kembali Sampah

BAB I

Pendahuluan

A. Latar Belakang Masalah

Belakangan ini sampah menjadi konsen besar dunia karena permasalahan yang terus

ditimbulkannya. Ada banyak kerugian yang disebabkan oleh sampah yang berdampak bagi

kesehatan manusia. Nampaknya masih banyak orang yang enggan mendaur ulang sampah
sehingga menyebabkan sampah terus menumpuk. Karena itu penelitian mengenai pemanfaatan

kembali sampah penting untuk dilakukan.

B. Rumusan Masalah

Bagaimana cara memanfaatkan kembali sampah?

C. Tujuan Penelitian

Dapat mengetahui cara pemanfaatan kembali sampah

Analisisnya
berdasarkan ciri ciri dari karya tulis ilmiah, pada karya tulis ilmiah yang saya ambil yang
pertama itu reproduktif, karena pembaca dapat menerima dan memahami penulis yang telah di
teliti oleh penulis, kemudian pada bahasa yang digunakan itu tidak ambigu atau
membingungkan untuk para pembaca dan menggunakan bahasa yang baku sehingga pembaca
dapat memahami. Kemudian menggunakan kaidah ke ilmuan karena pada karya tulis ilmiah
yang saya ambil itu menggunakan kaidah ilmuan dari bidang penelitian si penulis. Terdapat
Kohesi karena pada karya tulis ilmiah ini memiliki Kesinambungan antara bagian isi dan bab
bab nya yang bersifat tepat pada sasaran peneliti atau tidak bertele tele saat menjelaskan.
Bersifat objektif karena karya tulis ilmiah ini menunjukkan fakta fakta dengan adanya data yang
sebenarnya.

3. Karya Tulis Ilmiah


Ada berbagai pengertian terkait dengan karya tulis ilmiah yang pada dasarnya mempunyai inti
yang sama. di sini mari kita ambil pengertian yang diberikan oleh Brotowidjoyo yaitu, karangan
ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta dan tulisan menurut metodologi penulisan yang baik
dan benar. Sedangkan menurut Eko Susilo, M. artikel yang diperoleh sesuai dengan sifat ilmiah,
dan didasarkan pada observasi, evaluasi, penelitian dalam bidang tertentu, disusun menurut
metode tertentu dengan sistimatika penulisan yang bersantun bahasa dan isinya dapat
dipertanggungjawabkan kebenarannya atau keilmiahannya.

Pada dasarnya karya tulis ilmiah itu berupa tulisan yang ditulis dengan metodologi tertentu
secara sistimatis serta dengan bahasa formal sesuai dengan aturan penulisan yang baik dan
benar.

Dari pengertian di atas dapat ditarik beberapa ciri karya ilmiah diataranya adalah:
▪ Objektif
▪ Logis
▪ Netral
▪ Sistematis
▪ menggunakan bahasa formal
▪ menyajikan fakta (bukannya emosi atau perasaan)
▪ Tidak pleonastis (kata-katanya tidak berlebihan, alay, gaul ala anak jaman now, dan
hemat kata alias tidak berbelit-belit)

kemuadian jika diliahat dari tujuan pembuatannya, karya ilmiah ini dibagia menjadi 2 macam
yaitu:

1) Karya Ilmiah Pendidikan →Biasanya dtujukan sebagai tuga akademik,atau untuk mencapai
suatu gelar pendidikan tertentu. ada beberapa macam karya ilmiah pendidikan diataranya
adalah:
▪ Paper (karaya tulis), biasanya berisi resume atau ringkasan dari suatu ceramah/kuliah
▪ Pra skripsi/KTI, biasanya utk meraih gelar sarjana muda/setingkat diploma 3
▪ Skripsi, Untuk meraih gelas sarjana S1
▪ Thesis, sifatnya lebih mendalam daripada skripsi dan ditujukan untuk meraih gelas
magister (S-2)
▪ Disertasi, merupakan suatu karya tulis ilmiah yang mengemukakan suatu dalil yang
dapat dibuktikan oleh penulis berdasarkan data dan fakta akurat dengan analisis
terinci, dan penulis disertasi berhak meraih gelar Doktor.
2) Karya Ilmiah Penelitian, ada beberapa macam diataranya:
▪ Makalah seminar
▪ Laporan Hasil Penelitian
▪ Jurnal Penelitian

Karya Tulis non Ilmiah

Bebeda dengan Karya Ilmiah, Karya tulis non ilmiah merupakan karangan yang menyajikan
fakta pribadi tentang pengetahuan dan pengalaman dalam kehidupan sehari-hari, bersifat
subyektif, tidak didukung fakta umum, dan biasanya menggunakan gaya bahasa yang populer
atau biasa digunakan (tidak terlalu formal).
Tapi terkadang juga ada karya non ilmiah yang menggunakan bahasa formal dan teknis,
tergantung dengan konsep penulisan yang ingin diterapkan penulis, berbeda dengan karya
ilmiah yang memang harus menerapkan bahasa yang formal.
Karya non ilmiah mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
▪ Ditulis berdasarkan fakta pribadi
▪ Fakta yang disimpulkan subyektif
▪ bersifat persuasif
▪ tidak memuat hipotesis
▪ Gaya bahasa konotatif dan populer
▪ bersifat imajinatif
▪ situasi didramatisir
▪ tanpa dukungan bukti
▪ penyajian dibarengi dengan sejarah
Yang termasuk dalam karya tulis non ilmiah adalah cerpen, novel, drama, dongeng, dan roman.
stelah membahas dari pengertian ciri dan macam karya ilmiah, berikut perbedaan antara karya
tulis ilmiah dengan karya tulis non ilmiah.

▪ karya ilmiah itu berdasarkan hasil penelitian (faktual obyektif), yaitu fakta dan obyek
yang diteliti harus berkesinambungan atau sesuai, serta dapat dibuktikan, sedangkan
karya non ilmiah bukan dari penelitian tetapi dari pengalaman, pengetahuan, dan
imajinasi pribadi dan tidak perlu berupa fakta serta dapat didramatisir.
▪ karya ilmiah bersifat metodis dan sistematis/ berurutan. penulisannya menggunakan
metode yang sudah ditentukan sedangkan karya non ilmiah adalah karangan bebas
bisa dengan alur maju, alur mundur, alur maju mundur.
▪ karya ilmiah menggunakan ragam bahasa ilmiah dengan kata lain sesuai dengan kode
etik penulisan karya ilmiah. sedangkan karya non ilmiah tidak ada ketentuanseperti
itu, penulis bebas menggunakan model bahasa apa yang diinginkan.
▪ suatu kritik dalam sebuah karya ilmiah haruslah berdasarkan bukti, sedangkan dalam
karya non ilmiah tidak, hanya berdasarkan apa yang dipikirkan pengarang saja.

4. Meningkatkan metode Role Playing pada pelajaran Bahasa Indonesia di Kelas V SD Negeri 8
Cicalengka

Bab I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Bahasa Indonesia merupakan suatu mata pelajaran yang terdapat di dalam kurikulum
pendidikan Indonesia, mata pelajaran bahasa Indonesia diberikan disetiap jenjang
pendidikan mulai dari pendidikan dasar, bahkan sampai tingkat pendidikan perguruan tinggi
masih terdapat pendidikan Bahasa Indonesia. Harapan utama dari adanya pendidikan Bahasa
Indonesia adalah membimbing siswa agar dapat menggunakan Bahasa Indonesia sebagai
sarana komunikasi dengan baik dan benar. Pembelajaran Bahasa Indonesia berdasarkan
kurikulum saat ini berbasis terhadap perkembangan karakter dan keterampilan, namun
pengimplementasian pembelajaran Bahasa Indonesia di sekolah
saat ini masih banyak yang berbasis teori atau kognisi saja. Ada beberapa permasalahan di
dalam kelas karena penerapan proses pendidikan Bahasa Indonesia belum optimal.
Permasalahan tersebut yaitu hasil belajar Bahasa Indonesia masih cenderung rendah atau di
bawah KKM.

B. Rumusan Masalah
Bagaimana cara meningkatkan siswa dalam pelajaran bahasa indonesia dengan
menggunakan role playing.

C. Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui cara meningkatkan siswa dalam pelajaran bahasa indonesia dengan
menggunakan role playing.

Bab II
PEMBAHASAN
Metode pembelajaran role playing dirasa efektif apabila digunakan untuk meningkatkan
keterampilan berbicara siswa karena dalam metode ini siswa melakukan kegiatan untuk
bermain peran
sesuai dengan bagiannya masing-masing.
Penggunaan metode role playing untuk meningkatkan hasil belajar siswa melalui tindakan
atau siklus dapat dikatakan berhasil. Sebelum tindakan menggunakan metode pembelajaran
role
playing, nilai rata-rata siswa masih tergolong dibawah standard minimum. Siswa
yang memiliki nilai kurang baik masih cukup banyak. Dari data tersebut, perlulah diadakan
perlakuan untuk meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia.
Penerapan yang sudah mulai
berjalan yaitu melakukan observasi untuk memperoleh data motivasi dan kerjasama siswa
dalam pelajaran.
Penggunaan metode pembelajaran role playing untuk meningkatkan
hasil belajar siswa kelas V
baik dari siswa memiliki peningkatan pada hasil
test nya, dan kegiatan diskusi siswa.
Bab III
PENUTUP
Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang telah dilaksanakan dapat disimpulkan sebagai berikut:
Penerapan metode role playing untuk meningkatkan hasil belajar siswa karena aktifitas
siswamenyenangkan,
menarik dan bermakna. Penggunaan metode ini dapat melatih keberanian siswa dalam
mengungkapakan pendapatnya dan meningkatkan motivasi belajar siswa serta kerjasama
siswa dalam berdiskusi. Interaksi
siswa sangat tampak ketika proses mengomentari isi drama yang diperankan teman. Terlihat
banyak siswa yang mampu memberikan kritik
dan saran dari drama yang disampaikan dari kelompok lain. Penggunaan metode ini juga
mendapat apresiasi yang baik. Siswa merasa tertarik dengan penggunaan metode
dalam penyampaian materi dan siswa menantikan pembelajaran dengan mengunakan
metode pembelajaran role playing.

5. karena karya ilmiah itu merupakan hasil cipta tangan sendiri dan pastinya memerlukan
referensi, walaupun kita termotivasi pada suatu tulisan . kalaupun ingin mengutip dari sumber/
buku lain harus ada bukti berupa Nama buku dan pengarangnya, ataupun dokumen,dan
sebagainya

6. Karya ilmiah tentunya sudah tidak asing lagi bagi masyarakat, terutama bagi kalangan
akademis. Dalam proses penyusunan sebuah karya ilmiah tentunya tidak luput dengan
penelitian, dimana dalam sebuah penelitian tersebut membutuhkan perujukan, penegasan, dan
penguatan dari penelitian yang terdahulu atau sumber-sumber yang memperkuat dan
memperkaya penelitian. Untuk itu, diperlukan pengutipan terhadap hasil penelitian sebelumnya
dan sumber-sumber lain untuk mendukung penelitian. Penulisan kutipan dalam karya ilmiah
memiliki aturan-aturan tertentu, sesuai dengan jenisnya. Ada kutipan langsung dan kutipan
langsung. Berikut penjabaran aturan penulisan kutipan.
A. Kutipan Langsung
Kutipan langsung merupakan kutipan yang ditulis sama persis dengan sumbernya tanpa ada
penambahan atau perubahan sedikitpun.
Aturannya adalah sebagai berikut :

• Kutipan ditulis tanpa perubahan apapun.


• Apabila terdapat kutipan yang dihilangkan, terdapat penggunaan tanda titik berspasi
berjumlah 3 buah (. . .) di bagian tersebut.
• Memakai tanda [sic!] pada bagian kutipan yang salah.
• Untuk menambahkan informasi pada kutipan yang dicantumkan, digunakan tanda
kurawa atau [].

Contoh :
Krisis moneter yang terjadi di Indonesia adalah efek domino dari krisis serupa yang dimulai
dengan menurunnya nilai mata uang Thailand baht terhadap dolar Aspada 2 Juli 1997,dari 24,7
baht per dolar AS menjadi 29,1 baht per dolar AS. Puncak krisis moneter di Thailand tersebut
adalah penutupan 56 dari 58 lembaga keuangan utama pada 8 Desember 1997. (Habibie, 2006 :
2)
B. Kutipan Tidak Langsung
Kutipan tidak langsung merupakan kutipan mengambil dari sebuah referensi yang ditulis oleh
penulis karya ilmiah menggunakan gaya bahasa sendiri berdasarkan pemahamannya sendiri.
Aturan menulis kutipan tidak langsung adalah sebagai berikut :

• Kutipan tidak langsung ditulis dengan perubahan, yakni kutipan ditulis berdasarkan
pemahaman penulis, terkait referensi yang dijadikan kutipan tanpa adanya perubahan
ide.
• Kutipan tidak langsung diakhiri dengan nomor kutipan, serta tidak diakhiri dengan tanda
petik dua. Nomor kutipan yang dicantumkan pada kutipan mempunyai fungsi sebagai
catatan kaki yang menerangkan sumber kutipan berasal.
• Jika berbahasa daerah atau bahasa asing, kutipan ditulis miring (kursif).
• Jika ada kesalahan ketik pada kutipan, tambahkan kata sic dalam kurung (sic) di kanan
kata yang salah.
• Jika ada penambahan komentar, komentar ditulis tanda kurung ().

Contoh :
Tombol navigasi adalah sebuah tombol yang digunakan oleh para pembaca blog untuk
mendapatkan informasi yang mereka butuhkan dari sebuah blog1. Dengan adanya tombol
navigasi, pembaca dapat mencari topik yang ingin mereka baca tanpa perlu membuka satu per
satu halaman sebuah blog.
1Wahyu Sya’ban, Build Your Blogger XML Template, (Yogyakarta, ANDI, 2010), hlm 197.
Selain cara penulisan kutipan langsung dan tidak langsung di atas, ada pula cara penulisan
kutipan yang berasal dari jurnal atau buku yang ditulis oleh lebih dari satu pengarang. Aturan ini
mengacu pada APA Style (American Phychological Association) yang sudah diakui secara
internasional. Berikut aturan lengkapnya.
1. Kutipan 4 Baris atau Lebih

• Kutipan dipisahkan dari teks dengan jarak spasi 2,5.


• Jarak antar baris kutipan adalah satu spasi dan tidak boleh dimiringkan.
• Kutipan dibolehkan menggunakan tanda petik atau tidak.
• Sumber kutipan ditulis sebelum kutipan dengan format nama penulis (tahun
terbit:halaman buku)

Contoh :
Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh yang bersifat kompleks, abstrak dan luas.
Raymond Williams dalam Keywords (1976:97) mengemukakan :
“Penggunaan istilah kebudayaan yang banyak dipakai dewasa ini. Pertama, mengenai
perkembangan intelektual, spiritual dan estetik individu, kelompok atau masyarakat. Kedua,
menangkap sejumlah aktivitas intelektual dan artistik seta produk-produknya (film, kesenian,
dan teater). Ketiga, mengenai seluruh cara hidup, aktivitas, kepercayaan, dan kebiasaan
seseorang, kelompok atau masyarakat.”
2. Kutipan Kurang dari 4 Baris

• Kutipan ditulis dalam satu paragraf.


• Menggunakan tanda petik (“…”) untuk membedakan kutipan dengan teks.
• Jarak antara kutipan dengan teks adalah 2 spasi.
• Sertakan identitas pengarang, tahun terbit dan halaman.
Contoh :
Kelompok adalah sekumpulan manusia yang merupakan kesatuan dan memiliki identitas,
dimana identitas tersebut dapat berupa adat istiadat dan sistem norma yang mengatur pola
interaksi masyarakat manusia yang hidup di dalam masyarakat.
Selain itu pengertian kelompok menurut Homans (1950:76) mengatakan bahwa “kelompok
merupakan sejumlah individu yang berkomunikasi satu dengan lainnya dalam jangka waktu
tertentu yang jumlahnya tidak terlalu banyak, sehingga hal tersebut memberikan kesempatan
bagi semua anggota untuk berkomunikasi secara langsung”.
3. Memasukkan Nama Penulis di Dalam Tanda Kurung
Contoh :
Fotosintesis adalah proses yang terjadi pada daun untuk menghasilkan makanan hasil dari
proses kimiawi yang terjadi di dalamnya (Nugraha, 1995, p. 17).
4. Kutipan Tanpa Adanya Nama Penulis
Contoh :
Penyakit banyak sekali tumbuh di masa pencaroba ini (“Dampak Perubahan Musim,” 2015).
5. Kutipan dengan Nama Penulis yang Sama
Contoh :
Menahan diri untuk tidak makan atau diet bisa mencegah obesitas (A. Nugraha, 1997). Namun,
faktanya diet bisa menimbulkan penyakit lain seperti mag, dan mal nutrisi (B. Nugraha, 2000).
6. Kutipan Tanpa Identitas Tahun
Jika terdapat referensi yang tidak mencantumkan tahun terbit, kutipan ditulis “tanpa tahun” di
dalam kurung dibelakang tulisan nama pengarang.
Contoh :
…dana moneter internasional ( Wardhana, tanpa tahun : 117).
7. Kutipan dengan Beberapa Pengarang
Jika menggunakan referensi yang ditulis beberapa pengarang, maka kutipan ditulis dalam
format nama-nama pengarang, tahun terbit buku, dan letak halaman yang ditulis dalam satu
kurungan. Tanda titik koma “;” memisahkan setiap nama pengarang.
Contoh :
…dalam pembangunan ekonomi (Rahman, 1997 : 8; Anwar, 1979 : 10; Wirawan, 1989:12).
8. Kutipan dengan 2 Pengarang
Jika terdapat referensi yang ditulis oleh 2 pengarang, kutipan ditulis dengan format nama akhir
dari kedua pengarang, jika lebih dari dua gunakan istilah “dkk”.
Contoh :
Kuisioner adalah suatu daftar yang berisi rangkaian pertanyaan tentang suatu hal (Sumardjan
dan Koentjaraningrat, 1967:63).
9. Kutipan dengan Nama Pengarang ditulis Sesudah Kutipan
Sebelum menuliskan kutipan, buat kalimat pengantar yang sesuai dengan topik kutipan yang
diambil, kemudian tulis nama akhir pengarang, tahun terbit, titik dua dan nomor halaman di
dalam kurung.
Contoh :
Lebih tegas lagi, dikatakan bahwa amoniak dikirimkan secara kontinu untuk memenuhi
keperluan PT. Petro Kimia, dan diekspor ke Filipina, India, Thailand, Korsel, dan Jepang
(Subandi, 1987:40).
10. Kutipan dengan Nama Pengarang ditulis Sebelum Kutipan
Sebelum menuliskan kutipan, buat kalimat pengantar yang sesuai dengan topik kutipan yang
diambil, kemudian tulis nama akhir pengarang, tahun terbit, titik dua dan nomor halam di dalam
kurung. Baru setelah itu tulis kutipan yang diinginkan.
Contoh :
Dalam hal pengasapan ini, Suhadi (1952:34) mengatakan, pengasapan ikan dengan menaikan
suhu semaksimal mungkin akan mendapatkan…
Demikian sekilas tentang cara penulisan kutipan dalam sebuah karya ilmiah, semoga beranfaat
dan membantu dalam penyusunan karya ilmiah. Terima kasih.

Anda mungkin juga menyukai