a. Layout
b. Rujukan
1) Halaman judul
2) Kata pengantar
3) Daftar isi
4) Bagian pendahuluan
5) Bagian isi/pembahasan
6) Bagian penutup
i
MAKALAH
E-LEARNING PADA MASA PANDEMI COVID-19
Disusun Oleh :
Nama :ANDRE RIVHALDO AKBAR
Nim : 04482417
PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS TERBUKA
ii
KATA PENGANTAR
Penulis bersyukur ke hadirat Allah SWT atas segala rahmat, taufiq, dan karunia-Nya,
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah kebidanan “E-Learning pada masa pandemic
Covid-19” dengan baik. Makalah ini, dapat diselesaikan dengan baik karena dukungan dan
partisipasi berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang turut membantu terselesaikannya makalah ini yang tidak dapat kami sebutkan
satu per-satu.
Penulis menyadari bahwa tiada sesuatu yang sempurna di dunia ini, begitupun
makalah yang telah penulis buat, baik dalam hal isi maupun penulisannya. Akhir kata,penulis
berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat sebagai sumbangan pemikiran kecil bagi
kemajuan ilmu pengetahuan, baik di Universitas Terbuka maupun lingkungan masyarakat.
.
Penulis
ANDRE RIVHALDO AKBAR
iii
DAFTAR ISI
JUDUL ............................................................................................................................. ii
KATA PENGANTAR.......................................................................................................... iii
DAFTAR ISI ..................................................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................................... 3
BAB III PENUTUP ............................................................................................................. 5
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................... vi
iv
BAB I
PENDAHULUAN
Sesuai dengan Surat Edaran Mendikbud Nomor 4 tahun 2020 tentang pelaksanaan
kebijakan pendidikan dalam masa darurat penyebaran coronavirus disease (COVID-19)
menganjurkan untuk melaksanakan proses belajar dari rumah melalui pembelajaran daring.
Kesiapan dari pihak penyedia layanan maupun siswa merupakan tuntutan dari pelaksanaan
pembelajaran daring. Pelaksanaan pembelajaran daring ini memerlukan perangkat
pendukung seperti komputer atau laptop, gawai, dan alat bantu lain sebagai perantara yang
tentu saja harus terhubung dengan koneksi internet. Data Statistika 2019 menunjukkan
pengguna internet di Indonesia pada 2018 sebanyak 95,2 juta, tumbuh 13,3% dari 2017 yang
sebanyak 84 pengguna. 2Pada tahun selanjutnya pengguna internet di Indonesia akan
semakin meningkat dengan rata-rata pertumbuhan sebesar 10,2% pada periode 2018-2023.
Pada tanggal 30 Januari 2020, WHO menetapkan Covid-19 sebagai Public Health
Emergency of International Concern (PHEIC) atau Kedaruratan Kesehatan Masyarakat yang
Meresahkan Dunia (KKMMD). Penambahan jumlah kasus COVID-19 berlangsung cukup cepat
dan menyebar ke luar wilayah Wuhan dan negara lain. Jumlah kasus terinfeksi terus
meningkat cukup signifikan pada waktu yang relatif cepat. Dalam kurun waktu 6 bulan, sudah
216 negara di dunia terjangkit virus ini. Menurut WHO, jumlah kasus terkonfirmasi positif
pada tanggal 25 Juni telah mencapai 9.296.202, dengan angka kematian mencapai
479.433 orang (https://Covid19.who.int/).
1
Dampak dari adanya COVID-19 menyebabkan perekonomian di Indonesia menjadi
merosot, menjatuhkan nilai tukar rupiah, harga barang naik, terutama alat-alat kesehatan.
Penanggulangan ekstrem seperti Lockdown suatu daerah bahkan suatu negara pun dilakukan
sebagai upaya untuk meminimalisir penyebaran penyakit tersebut (Zahrotunni’mah, 2020 :
248). Menurut Hongyue dan Rajib (dalam Ginting : 2020), dampak pandemik terhadap
perekonomian, sosial, keamanan, serta politik akan mempengaruhi kondisi psikologis dan
perubahan perilaku yang sifatnya lebih luas dalam jangka waktu yang lebih panjang.
Perubahan perilaku tersebut mencakup perilaku hidup sehat, perilaku menggunakan
teknologi, perilaku dalam pendidikan, perilaku menggunakan media sosial, perilaku
konsumtif, perilaku kerja, dan perilaku sosial keagamaan. Menurut Roycnhansyah (2020),
perilaku masyarakat pada masa pandemi mengalami perubahan diantaranya yaitu WFH,
everything virtual, transport mode choice, sampai dengan controll access. Penggunaan
teknologi yang tadinya lebih banyak sebagai pendukung kerja sekunder atau malah rekreasi,
berubah menjadi fasilitas kerja utama. Hal ini juga berdampak pada sistem pendidikan di
Indonesia. Dalam sektor pendidikan misalnya, pengajar dan peserta didik akan terbiasa
melakukan interaksi pembelajaran jarak jauh.
Banyak aplikasi pembelajaran online yang bisa diterapkan dalam dunia pendidikan
akhir-akhir ini. Menurut pendapat Molinda (2005), yang dikutip oleh Arizona (2020 : 66),
Pembelajaran online merupakan bentuk pembelajaran/pelatihan jarak jauh dengan
memanfaatkan teknologi telekomunikasi dan informasi, misalnya internet, CD-ROOM (secara
langsung dan tidak langsung). Pembelajaran online menghubungkan pembelajar (peserta
didik) dengan sumber belajarnya (database, pakar/instruktur, perpustakaan) yang secara fisik
terpisah atau bahkan berjauhan namun dapat saling berkomunikasi, berinteraksi atau
berkolaborasi (secara langsung/synchronous dan secara tidak langsung/asynchronous).
2
BAB II
PEMBAHASAN
Proses pembelajaran terjadi pada saat yang sama antara pendidik dan peserta didik.
Hal ini memungkinkan interaksi langsung antara pendidik dan peserta didik secara online.
Dalam pelaksanaan, synchronous training mengharuskan pendidik dan peserta didik
mengakses internet secara bersamaan. Pendidik memberikan materi pembelajaran dalam
bentuk makalah atau slide presentasi dan peserta didik dapat mendengarkan presentasi
secara langsung melalui internet. Peserta didik juga dapat mengajukan pertanyaan atau
komentar secara langsung ataupun melalui chat window. Synchronous training merupakan
gambaran dari kelas nyata, namun bersifat maya (virtual) dan semua peserta didik terhubung
melalui internet. Synchronous training sering juga disebut sebagai virtual classroom
(Hartanto, 2016).
3
Pemaduan penggunaan sumber belajar tradisional (offline) dan online adalah suatu
keputusan demokratis untuk menjembatani derasnya arus penyebaan sumber belajar
elektronik (e-learning) dan kesulitan melepaskan diri dari pemanfaatan sumber-sumber
belajar yang digunakan dalam ruang kelas. Artinya, e-learning bagaimanapun canggihnya
teknologi yang digunakan belum mampu menggantikan pelaksanaan pembelajaran tatap
muka karena metode interaksi tatap muka konvensional masih jauh lebihefektif dibandingkan
pembelajaran online atau elearning.Selain itu, keterbatasan dalam aksesibilitas Internet,
perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software), serta pembiayaan sering
menjadi hambatan dalam memaksimalkan sumber-sumber belajar online (Yaumi, 2018).
4
BAB III
PENUTUP
Pembelajaran e-learning akan terus harus dilakukan mengingat belum tuntas nya
wabah Covid-19 di Indonesia dan membantu pencegahan penyebaran Covid-19 sehingga
sampai saat ini masih belum ditentukan kapan akan masuk sekolah kembali untuk
pembelajaran tatap muka. Kurang nya sarana dan prasarana yang dipengaruhi oleh faktor
ekonomi dan ketidaksiapan teknologi juga menjadi suatu hambatan dalam berlangsungnya
kegiatan belajar online.Sehingga hasil belajar yang diberikan oleh pembelajar tidak 100%
lancar atau efektif.
5
DAFTAR PUSTAKA
Dewi, Wahyu Aji Fatma. (2020) Dampak Covid-19 terhadap Implementasi Pembelajaran
Daring diSekolah Dasar Edukatif Jurnal Ilmu Pendidikan Vol 2 No 1 April 2020. (Online)
Tersedia :https://edukatif.org/index.php/edukatif/article/view/89 (Diakses :
7 November 2020)
Faisal, Sanafiah, (2001). Format-format Penelitian, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,
Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : PT. Rineka Cipta.
Fuad, Zainul, dkk. 2019. Metode Penelitian Kelautan dan Perikanan.Malang : UB Press.
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Rustiani, R., Djafar, S.,
Rusnim, R., Nadar, N., Arwan, A., & Elihami, E. (2019, October). MeasuringUsable
Knowledge: Teacher’s Analyses of Mathematics for Teaching Quality and Student Learning.
In International Conference on Natural and Social Sciences (ICONSS) Proceeding Series (pp.
239-245). Bandung : Alfabeta. Utarini, Adi. 2020.Tak Kenal Maka Tak Sayang: Penelitian
Kualitatif Dalam pelayananKesehatan.Yigyakarta : Gadjah Mada University Press.
Arizona, Kurniawan. et.all. (2020). Pembelajaran Online Berbasis Proyek Salah Satu Solusi
Kegiatan Belajar Mengajar di Tengah Pandemi Covid-19 . Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan.
Volume 5 No 1 Mei 2020. (Online) Tersedia
:https://jipp.unram.ac.id/index.php/jipp/article/download/111/99. DOI:
10.29303/jipp.v5i1.111 (Diakses : 7 November 2020)
Ginting, Henndy. (2020). Perubahan Perilaku sebagai Respon terhadap Wabah COVID-19.
Tulisan Edukasi HIMPSI di Masa Pandemi COVID-19 – Seri 14. (Online) Tersedia :
https://Covid19.go.id/edukasi/masyarakat-umum/perubahan-perilaku- sebagai-respon-
terhadapwabah-Covid-19 (Diakses : 7 November 2020)