Anda di halaman 1dari 8

NAMA : NUR AISAH DONGORAN

KELAS : 4B AKPMM
MAPEL: KETERAMPILAN BERBAHASA INDONESIA SD
DISKUSI 3
Soal:

1. Jelaskan dalam keadaan bagaimana kegiatan berdialog


dilaksanaan dengan teman bicara! Hal-hal apa saja yang harus
diperhatikan dalam melakukan dialog agar tidak terjadi salah
paham!
2. Apakah generasi sekarang masih tertarik dengan dongeng?
mana yang lebih menarik bagi anak-anak, menonton televisi
atau mendengarkan dongeng? bagaimana agar cara bercerita
menarik?
3. Hal-hal apa saja yang membedakan bermusyawarah dengan
diskusi?
4. Apa yang perlu diceritkan apabila diminta menceritakan biografi
orang lain?

JAWABAN:

1. Keadaan saat kegiatan berdialog dilaksanakan dengan teman


bicara yaitu:
❖ Berbicara dengan Baik
Supaya informasi bisa tersampaikan dengan baik, kamu harus bisa
berbicara dengan baik.Secara teori, cara berbicara yang baik cukup
sederhana. Kamu hanya perlu melafalkan kata-kata dengan jelas,
berbicara tidak terlalu cepat atau lambat, intonasi yang lebih dinamis,
memilih kata-kata yang sesuai, dan lain-lain.Namun, pada prakteknya
hal tersebut tidaklah sesederhana itu. Butuh pengalaman dan
pembelajaran yang mendalam supaya bisa menerapkan teknik
komunikasi efektif secara optimal.
❖ Diam, Simak, dan Dengarkan dengan Seksama
Komunikasi bukan sekedar tentang berbicara, tapi juga
mendengarkan. Mendengarkan tidak kalah sulitnya dengan
berbicara.Saat mendengarkan, kamu sedang mencerna informasi
yang disampaikan lawan bicara. Tanggapan yang kamu keluarkan
nantinya sangat dipengaruhi oleh seberapa efektif kamu saat
mendengarkan.Kurangi kebiasaan memotong pembicaraan. Selain
karena tidak sopan, hal tersebut bisa mengurangi menghambatmu
mencerna informasi secara utuh sehingga tidak bisa menanggapi
dengan semestinya.Maka dari itu, kamu harus membiasakan diri
untuk menyimak dengan baik saat seseorang sedang berbicara.
Dengarkan dengan seksama hingga tuntas supaya kamu bisa mengerti
apa yang dimaksud.
❖ Sesuaikan dengan Konteks
Berbicara dengan seseorang yang tidak nyambung rasanya tentu tidak
menyenangkan. Maka dari itu, saat menjalin komunikasi dengan
seseorang, usahakan untuk tetap sesuai dengan konteks tema
perbincangannya.Jika ingin bergeser tema perbincangan, lakukan juga
secara smooth supaya tidak terasa cringe.

❖ Gestur Tubuh
Saat berbicara dengan seseorang, kamu perlu memperhatikan gestur
tubuh lawan bicara. Gestur tubuh bisa menunjukan pemikiran dan
perasaan dari lawan bicara. Jika terdapat gestur yang kurang nyaman,
lebih baik kamu skip dari hal yang sedang kamu bahas.Kamu juga perlu
memperhatikan gestur tubuhmu sendiri saat sedang berbicara pada
seseorang. Tataplah mata lawan bicara sebagai tanda bahwa kamu
tertarik dengan komunikasi yang terjadi. Tunjukan senyuman, dan
berekspresilah secara tepat.
❖ Menyisipkan Humor
Supaya perbincangan menjadi cair, kamu bisa juga menyisipkan
humor. Tidak perlu humor yang terlalu berat atau lelucon yang terlalu
konyol.Gurauan sederhana bisa membuat perbincangan menjadi
lebih menyenangkan jika kamu mengeluarkannya dengan
tepat.Sekarang di sosial media ada banyak sekali meme dan lelucon
yang disebarluaskan. Kamu bisa menambah perbendaharaan
humormu dari situ.
❖ Jangan Terlalu Self Center
Coba deh perhatikan caramu berbicara! Seberapa sering sering kamu
menggunakan kata “kalo aku” atau terminologi sejenis? Jika kamu
cukup sering melakukannya, lebih baik kamu kurangi.Hal tersebut
menunjukan bahwa kamu ingin jadi dominan dan jadi pusat
pembicaraan. Padahal seharusnya komunikasi terjadi secara
seimbang dengan masing-masing lawan bicara bisa sama-sama
memberi tanggapan terhadap cerita yang disampaikan.
❖ Mengendalikan Emosi
Dalam suatu forum diskusi, perdebatan seringkali terjadi. Jika kamu
ada pada moment semacam itu jangan sampai terbawa emosi. Kamu
harus bisa mengendalikan emosimu.Jika sudah terbawa emosi
biasanya pembahasan bisa melebar ke masalah-masalah yang tidak
relevan. Kamu harus bisa tetap tenang, pikiran tetap harus dalam
keadaan jernih. Dengan demikian kamu bisa memberi respon secara
tepat.
❖ Berbesar Hati
Kebesaran hati saat berkomunikasi sangatlah penting. Kamu harus
sadar bahwa tidak semua orang bisa cocok dengan prespektifmu dan
kamu tidak bisa memaksakan itu.Dengan kebesaran hati saat terjadi
perbedaan perspektif, kondisi agree to disagree bisa tercapai sehingga
hubungan tetap terjalin baik meski ada perbedaan
pendapat.Sederhananya, kamu harus siap berkompromi saat sedang
berkomunikasi dengan seseorang.
❖ Mengutamakan Etika
Setiap lawan bicara memiliki ketentuan etika komunikasi yang
berbeda. Etikamu berkomunikasi dengan teman kuliah dan dosen
tentu saja berbeda.

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam melakukan agar tidak terjadi


salah paham yaitu :
❖ Sebisa mungkin hindari menitip pesan pada pihak ketiga

Terlebih sekarang kan, hampir semua orang sudah punya ponsel.


Ketimbang menitip pesan pada orang lain, lebih baik langsung
menghubunginya untuk menyampaikan keperluan. Selain bakal lebih
jelas, ini juga akan membuatnya merasa lebih dihargai.Kalau kamu
menitip pesan pada orang lain, dia gak bisa disalahkan jika gak
menyampaikan pesanmu persis seperti maksudmu. Mungkin dia lupa
atau ada bagian yang keliru dipahaminya.

❖ Sampaikan keperluanmu secara utuh, jangan sepotong-


sepotong

Biasanya, ini terkait permintaan tolong atau perintah. Mungkin


maksud biar satu tahap dilaksanakan dahulu, baru kamu akan
memberitahukan tahap selanjutnya yang perlu dia lakukan. Namun
cara penyampaian seperti ini bukan tanpa risiko.

❖ Gunakan bahasa yang mudah dipahami oleh lawan bicara

Sekalipun sama-sama menggunakan Bahasa Indonesia, bisa jadi


istilah-istilah yang kamu gunakan asing baginya. Misalnya, kalian
memiliki perbedaan latar belakang pendidikan. Kamu di bidang
hukum, dia psikologi, dan kalian dipertemukan oleh pekerjaan.
❖ Beri kesempatan lawan bicara bertanya bila ada yang kurang
jelas

Menyambung poin sebelumnya. Selain penggunaan istilah-istilah yang


asing bagi lawan bicara, kesalahpahaman juga rentan terjadi bila
kalian dalam kondisi tergesa-gesa.Anda cepat-cepat menyampaikan
keperluan anda, dia mengangguk-angguk saja, lalu sudah.

❖ Jika muncul tanda-tanda akan terjadi kesalahpahaman,


segeralah meluruskannya

Tidak jarang kesalahpahaman terjadi bukan karena sama sekali gak


terduga. Kamu sudah bisa merasakan akan terjadi kesalahpahaman,
tetapi kamu terlambat mengambil tindakan. Kamu menunda-nunda
menanyakan apakah ada yang mengganjal di benak orang lain.

2. Banyak orang tua zaman dulu yang sering membacakan dongeng


untuk anak-anaknya. Waktu itu, keberadaan televisi dan gawai masih
terbatas sehingga dongeng dan buku cerita menjadi hiburan penting
bagi anak-anak. Sekarang, ketika dunia tidak lagi hampir berjarak
karena pesatnya perkembangan teknologi digital, kebiasaan
mendongeng semakin langka. Hampir semua anak lahir di era digital
yang serba canggih.Kebanyakan anak-anak generasi sekarang juga
banyak yang masih tertarik dengan dongeng karena Membaca
dongeng ternyata cukup asyik. Ada banyak cerita yang dapat menjadi
bahan pelajaran atau bahkan pengetahuan. Bagi anak sekolah tentu
sering dibacakan dongeng oleh guru atau juga orangtuanya. Jika kamu
suka baca dongeng atau dibacakan cerita dongeng, pasti akan
terhibur.Ada banyak kisah yang seru dan memiliki tokoh protagonis
atau antagonis yang membuat jalan cerita bisa semakin seru untuk
diikuti.Biasanya, anak akan diajak untuk masuk ke dalam dunia
dongeng dan berpetualang bersama tokoh-tokoh di sana tersebut.
Di zaman sekarang anak lebih suka menonton televisi dari pada
mendengarkan dongeng,sebab dengan menoton televisi anak dapat
melihat langsung gambar/video yang ditampilkan yang terdapat
banyak animasi yang lucu dan jalan cerita yang mudah dipahami oleh
anak yang menonton,serta tidak harus di baca seperri dongeng.
Sedangkan dongeng, di karenakan di zaman sekarang teknologi
semakin canggih, anak menjadi malas membaca
buku(dongeng),mereka hanya langsung menggunakan teknologi yang
ada,seperti televisi dan gadget,maka minat membaca dongeng
menurun.

Cara agar cerita jadi menarik yaitu:

Atur nada, kecepatan, dan volume suara . Untuk menceritakan suatu


kisah dengan menarik, perlu memvariasikan suara dalam hal
kecepatan, volume, nada, dan intonasi. Jika hanya bicara dengan satu
nada (monoton), audiens akan bosan walaupun kisah yang di
ceritakan sebenarnya sangat menarik.
• Perlu menyesuaikan nada suara dengan kisah yang
diceritakan. Misalnya, jangan menggunakan nada santai
ketika menceritakan kisah epik (seperti Mahabharata), dan
tidak mungkin Anda menggunakan nada epik ketika
menceritakan cerita jenaka Punakawan atau roman Siti
Nurbaya.
• Pastikan bercerita dengan perlahan. Ketika membaca dengan
suara lantang atau bercerita kepada audiens, Anda perlu
berbicara dengan nada yang lebih perlahan dari yang biasa
Anda gunakan ketika mengobrol biasa. Dengan berbicara
perlahan, Anda dapat menyita perhatian audiens sehingga
mereka dapat menghargai kisah atau puisi tersebut
sepenuhnya. Sebaiknya Anda menyediakan air dan minum
seteguk sehingga kecepatan dapat dikurangi.
• Suara harus terdengar oleh audiens, tetapi jangan berteriak.
Bernapaslah dan bicara dari diafragma. Untuk latihan, ambil
posisi berdiri tegak dengan tangan diletakkan di perut. Tarik
napas dan embuskan, rasakan perut Anda naik dan turun.
Hitung sepuluh detik di antara napas. Perut semestinya mulai
terasa rileks. Harus bicara dari kondisi rileks seperti itu.

Aturlah suasana. Ketika menceritakan sesuatu (kisah, puisi, lelucon),


Anda perlu memastikan bahwa suasananya tepat seperti yang
diinginkan. Artinya, gambarkan waktu dan tempat sehingga audiens
merasa seolah mereka ada dalam cerita itu dan terlibat langsung di
dalamnya.
• Ceritakan latar belakang kisah itu sedikit. Di mana
tempatnya? Kapan terjadinya? Apakah kisah itu terjadi
dalam hidup Anda, atau hidup orang lain? Apakah kisah itu
telah lama berlalu? Semua itu dapat membantu menguatkan
kisah yang akan Anda ceritakan ke dalam pikiran audiens.
• Ceritakan dari sudut pandang yang tepat. Apakah kisah ini
tentang Anda, terjadi pada Anda, atau seseorang yang Anda
kenal? Apakah ini kisah yang akrab dengan audiens (seperti
Bawang Putih dan Bawang Merah, misalnya)? Pastikan Anda
menceritakan kisah dari sudut pandang yang tepat.
• Jika Anda sedang menceritakan suatu kisah, terutama yang
benar-benar terjadi pada Anda, ceritakan secara langsung,
bukan dengan menceritakannya dari halaman tertulis atau
puisi. Ini akan membuat audiens larut dalam kisah Anda
dengan lebih mudah.

3.MUSYAWARAH merupakan pembahasan bersama dengan maksud


mencapai keputusan atas penyelesaian masalah; perundingan;
perembukan,sedangkan. DISKUSI yaitu pertemuan ilmiah untuk
bertukar pikiran mengenai suatu masalah.Maka dari itu Musyawarah
dan diskusi sama-sama ingin mencapai sesuatu, tapi musyawarah
harus mencapai kesepakatan dan mufakat dari semua pihak,
sedangkan diskusi lebih mementingkan salah satu pihak atau pun
kelompok.
4. Identitas tokoh, yang meliputi:

➢ nama lengkap tokoh dan pangggilan,


➢ tempat dan tanggal lahir tokoh,
➢ nama orang tua tokoh,
➢ alamat tokoh,
➢ anggota keluarga tokoh (istri dan anak).

Riwayat pendidikan tokoh

➢ Riwayat pendidikan tokoh juga perlu diceritakan. Karena


lewat pendidikan tokoh akan diketahui kemampuan
kemampuan tokoh dalam bidang-bidang tertentu.

Prestasi yang pernah diraih

➢ Prestasi seseorang memperlihatkan seberapa banyak orang


tersebut mendalami bidang-bidang tertentu dan mampu
berprestasi, karena tidak setiap orang mampu berprestasi
seperti tokoh yang akan diceritakan tersebut.

Perjalanan pekerjaan Tokoh

➢ Pekerjaan tokoh yang perlu diceritakan penulis yaitu apa


pekerjaan dari sang tokoh serta hasil kerja tokoh yang
menunjukkan kehebatan atau kelebihan dari tokoh tersebut

Jabatan yang pernah diduki, jika ada

➢ Seorang yang menjadi idola dan telah melalui proses yang


panjang. dalam berbagai kegiatan, tentu saja mempunyai
banyak jabatan yang pernah didudukinya

Kelebihan-kelebihan lain yang dimiliki tokoh

➢ Setiap tokoh, tentu saja mempunyai kelebihan yang ada pada


dirinya. kelebihan tersebut terlihat menonjol dan kadang
menjadi ciri dari tokoh tersebut.

Anda mungkin juga menyukai